Assalamu Alaikum
Assalamu Alaikum
HASIL PENELITIAN
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Model Pembelajaran Langsung
(Studi Eksperimen pada Materi Trigonometri Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari)
Oleh:
Nama : Abdul Rahman Stambuk : A1C1 09 051Prog. Studi : Pendidikan Matematika
Sumber Daya Manusia
Pendidikan
Model Pembelajaran
Proses Pembelajaran
KarakteristikMateri Pelajaran
Matematika
Hasil Belajar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil Belajar
Pendekatan Pembelajaran
Berpusat Pada Guru(paradigma mengajar)
Berpusat Pada Siswa(paradigma belajar)
Model Pembelajaran KooperatifModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Model Pembelajaran Langsung
(Studi Eksperimen pada Materi Trigonometri Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari)
1. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri?
2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi trigonometri?
3. Apakah hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada hasil belajar matematika yang diajar dengan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari?
B. Rumusan Masalah
1. Hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri?
2. Hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
3. Model pembelajaran yang lebih baik baik antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari.
C. Tujuan Penelitian
1. Dapat mengidentifikasi keterkaitan antara hasil pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif?
2. Dapat mengidentifikasi perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari?
3. Dapat mengidentifikasi model pembelajaran yang lebih baik antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil Belajar Matematika
2. Model Pembelajaran Kooperatif
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
4. Model Pembelajaran Langsung
5. Trigonometri dalam Kurikulum SMA
A. Kajian Teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Terlampir
B. Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian Simanjuntak menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hasil analalisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi yaitu 73,16 dari rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung yaitu 65,89. (ejournal.unima.ac.id).
Hasil penelitian Tambelu dkk. menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hasil analalisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi yaitu 82,67 dari rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung yaitu 66,5. (ejournal.unima.ac.id).
C. Kerangka Berpikir
Pentingnya penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran matematika menuntutpeserta didik memiliki hasil belajar matematika yang baik. Salah satu faktor yang dapatmempengaruhi hasil belajar siswa adalah pendekatan pembelajaran. Berdasarkan teoriyang ada pada tinjauan pustaka pendekatan pembelajaran ada dua bentuk, yaitupendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru yang diaplikasikan melalui modelPembelajaran langsung dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa yangdiaplikasikan melalui model pembelajaran kooperatif. Salah satu tipe model pembelajarankooperatif adalah NHT. Berdasarkan penelitian yang relevan model pembelajaran kooperatiftipe NHT lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran langsung.
“hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi Trigonometri siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari”.
Keterangan: : rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol. : rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol.
D. Hipotesis Penelitian
A. Waktu dan Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
a. WaktuTanggal 23 Oktober - tanggal 9 Desember semester ganjil (semester 1) tahun pelajaran 2013/2014
b. TempatKelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari
B. Populasi dan Sampela. Populasi
Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas
b. Sampel2 kelas diantara 5 kelas pada populasi yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling
Kelas XI IPA1 XI IPA2 XI IPA3 XI IPA4 XI IPA5Rata-rata 81.74 83.00 83.73 82.29 81.75
XI IPA4 XI IPA582.29 81.75
C. Variabel, Definisi Operasional dan Desain Penelitiana. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas: Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Model pembelajaran Langsung
2. Variabel terikat: Hasil belajar matematika
b. Definisi Operasional1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu model pembelajaran
kooperatif yang salah satu fasenya adalah pemberian nomor kepada setiap siswa dalam kelompok (penomoran) yang bertujuan sebagai sarana dalam menunjuk siswa untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
2. Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang berorientasi pada guru dimana komunikasi yang terjadi pada proses pembelajaran cenderung satu arah.
3. Hasil belajar matematika adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar yang dapat dilihat dengan evaluasi berupa tes hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka sesuai jangka waktu yang telah ditentukan, yang diukur melalui: (1) Menggunakan rumus sinus dan kosinus jumlah dua sudut, selisih dua sudut dan sudut ganda untuk menghituhg sinus dan kosinus sudut tertentu, (2) Menurunkan rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, dan (3) Menggunakan rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus yang nantinya akan dinilai dari hasil tes evaluasi belajar mid semester 1 dengan soal sebanyak 10 butir dalam bentuk essay tes.
c. Desain Penelitian
Kelas Perlakuan Post TestEksperimen R1 O1Kontrol R2 O2
Keterangan:R1 = Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHTR2 = Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe LangsungO1 = Hasil belajar matematika setelah mendapatkan perlakuan R1
O2 = Hasil belajar matematika setelah mendapatkan perlakuan R2
D. Instrumen Penelitian
1. Proses Pembelajarana. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHTb. Model Pembelajaran Langsung
2. Hasil Belajar Matematika
E. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Proses Pembelajaran Pengamat
Proses Pembelajaran
Data Proses Pembelajaran
E. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Hasil Belajar Matematika
Uji Panelis
Instrumen Hasil Belajar Matematika(valid dan reliabel)
Siswa
Data Hasil Belajar Matematika
Validitas dan Reliabilitas
F. Analisis Data
a. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen1. Analisis Validitas Instrumen menggunakan rumus Aiken:
Nomor Soal Validitas Item Keterangan1 0,85 Valid2 0,9 Valid3 0,95 Valid4 0,75 Valid5 0,95 Valid6 0,9 Valid7 0,8 Valid8 0,77 Valid9 0,7 Valid10 0,63 Valid
2. Analisis Reliabilitas Instrumen menggunakan rumus Hoyt:
Karena nilai reliabilitas kesesuaian observer maka reliabilitas dari instrumen hasil belajar matematika tergolong tinggi.
b. Analisis Deskriptif
1. Mean
2. Standar Deviasi
3. Maksimum
4. Minimum
c. Analisis Inferensial
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas
3. Uji T
F. Analisis Data
SPSS 15.0
1. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Matematika Siswa
A. Hasil Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
N MeanStd.
DeviationMinimum Maximum
Kontrol 39 66.8379 16.15738 28.89 100.00Eksperimen 39 75.0151 25.15662 10.00 100.00
Berdasarkan data pada tabel di atas diperoleh informasi bahwa nilai mean dari kedua kelas berbeda, yaitu nilai 66,84 untuk kelas kontrol, dan nilai 75,01 untuk kelas eksperimen. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 16,16 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 25,16. Nilai minimum untuk kelas kontrol adalah 28,89 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 10,00 Adapun nilai maksimum kelas kontrol dan nilai maksimum kelas eksperimen menunjukkan nilai yang sama yaitu 100.
Descriptive Statistics
2. Analisis Inferensiala. Uji Normalitas Data
A. Hasil Penelitian
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
39 3966,8379 75,0151
16,15738 25,15662,142 ,194,142 ,160
-,080 -,194,885 1,211,413 ,106
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Kelas_KontrolKelas_
Eksperimen
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Uji normalitas data hasil belajar matematika siswa kelas kontrol:Nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0,413 > α = 0,05, maka hipotesis nol (H0) diterima atau data tersebut mengikuti distribusi normal.Uji normalitas data hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen:Nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0,106 > α = 0,05, maka hipotesis nol (H0) diterima atau data tersebut mengikuti distribusi normal.
2. Analisis Inferensialb. Uji Homogenitas Data
A. Hasil Penelitian
Test of Homogeneity of Variances
Hasil_Belajar
9,298 1 76 ,003
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
Uji homogenitas varians dengan Levene Statistic di atas bernilai 9,298 dengan df1 = 1 (dari 2 – 1) dan df2 = 76 (dari 78 – 2), serta signifikansinya 0,03. Karena signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (α), maka skor atau nilai hasil belajar matematika dari kedua model pembelajaran dinyatakan tidak homogen atau memiliki perbedaan varians.
2. Analisis Inferensialc. Uji Hipotesis Penelitian (Uji t)
A. Hasil Penelitian
Independent Samples Test
9,298 ,003 -1,708 76 ,092 -8,17718 4,78758 -17,71247 1,35811
-1,708 64,792 ,092 -8,17718 4,78758 -17,73922 1,38486
Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed
Hasil_BelajarF Sig.
Levene's Test forEquality of Variances
t df Sig. (2-tailed)Mean
DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
t-test for Equality of Means
Dari tabel tersebut terlihat nilai t = -1,708. Karena nilai t hitung = > dari nilai t table (df = 76) = 1,665 maka H0 ditolak. Artinya hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dibandingkan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Langsung pada materi trigonometri siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari.
A. Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri memiliki rata-rata 66,84 dengan nilai minimum 28,89 dan nilai maksimum 100.
2. Hasil hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi trigonometri memiliki rata-rata 75,02 dengan nilai minimum 10,00 dan nilai maksimum 100. 3. Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung pada materi trigonometri kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kendari.
B. Saran
1. Model pembelajaran NHT adalah salah satu jenis model pembelajaran kooperatif sehingga keterampilan siswa dalam bekerjasama memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan penggunaan model pembelajaran ini, oleh karena itu guru diharapkan memiliki kemampuan untuk membuat siswa dapat memiliki keterampilan-keterampilan sosial seperti mampu memberikan ide dan pendapat, memiliki tanggung jawab sosial, santun dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, terbuka untuk diajak bekerjasama.
2. Pada proses pembelajaran waktu yang digunakan terbatas, oleh karena itu untuk mengefisienkan waktu dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT guru diharapkan mampu mengontrol siswa agar dapat melaksanakan diskusi sesuai dengan materi yang berkaitan.
3. Bagi guru yang hendak meningkatkan hasil belajar siswa, model pembelajan NHT dapat dijadikan solusi.
Terima Kasih