Tugas Makalah MEDIA PEMBELAJARAN 1. Pengertian Media, Tujuan, Manfa at, Sumber, PERAN, ALAT PERAGA 2. Model Pembelajaran Drill dan Pratic DI SUSUN KATA PENGANTAR 1
Tugas Makalah
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media, Tujuan, Manfa at, Sumber, PERAN, ALAT
PERAGA
2. Model Pembelajaran Drill dan Pratic
DI SUSUN
KATA PENGANTAR
1
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang memberikan nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang
media pembelajaran ini. Shalawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi
Muhammad saw, karena berkat beliaulah kita dapat merasakan pendidikan
seperti saat sekarang ini.
Dalam penulisan dan penyelesaian Modul ini penulis tidak terlepas
dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing
yaitu Dr. Ambar Lestari, M.Pd. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada beliau dan terima kasih juga penulis ucapkan kepada
teman-teman yang terlibat dalam penyelesaian Modul ini.
2
Mudah-mudahan segala bantuan dan dorongan yang diberikan
mendapat imbalan dari Allah swt. Semoga Modul ini bermanfaat bagi kita
semua dan juga bagi penulis.
Kendari, 14 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 13
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB I PEMBEHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran 7
B. Tujuan Media Pembelajaran 11
D. Manfaat Media Pembelajaran 12
E. Sumber Media Pembelajaran 13
F. Peran Media Pembelajaran 16
G. Alat Peraga Media Pembelajaran 16
H. Model Pembelajaran Drill Pratic 18
I. Langkah-Langkah Model
Pembelajaran Dill Pratic 20
J. Macam-macam Model Pembelajaran
Drill Pratic 22
K. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembejaran Drill Pratic
24
L. Tujuan dan Manfaat Model
Pembelajaran Drill Pratic 25
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 26
B. Saran 29
Soal Evaluasi 29
Kunci Jawaban 32-35
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan perkembangan zaman yang begitu cangih dan cepat
mengharuskan para guru untuk selalu mengitu dan menjalankan
perkembangan dan kemajuan teknologi yang hari ini menjadi pusat
perhatian para pendidikan untuk memberikan saluran atau informasi
kepada peserta didik secara cepat dan tepat sehingga peserta didik nyaman
dalam menerima informasi tersebut, dalam hal ini pemberian materi ajar
yang di lakukan oleh guru di kelas dapat tercapai secara optimaluntuk
mencapai penyampaian informasi tersebut tentu guru harus dapat
menggopersiakn atau menggunakan media pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar.
Media merupakan salah satu alat bantu dalam proses belajar-mengajar
dalam dunia pendidikan formal atau pendidikan yang berasal dari lembaga-
lembaga pendidikan maupun lembaga pendidikan non formal atau
pendidikan yang berasal dari lingkungan keluarga dan sekitar. Dalam
proses belajar-mengajar media di harapkan mampu memberikan salah satu
5
rangsangan kepada siswa di dalam memahami materi yang disajikan oleh
seorang pendidik, sehingga dalam dunia pendidikan di era modern
sekarang siswa mampu mengetahui dan mengerti tentang dunia teknologi
dan mampu bersaing di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini
diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan
mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru
dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau
pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang
dibimbing. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode
yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi
pembelajaran.
Metode pengajaran yaitu, suatu cara penyampaian bahan pelajaran
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar
tidak dapat diabaikan. Karena metode mengajar tersebut turut menentukan
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian
yang integral dalam suatu system pengajaran.
Dari definisi metode mengajar, maka metode drill and practice adalah suatu
cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar
siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa
yang dipelajari.
B. RUMUSAN MASALAH6
1. Apa yang yang di maksudkan dengan Media Pembelajaran?
2. Apa tujuan dalam Media Pembelajaran?
3. Apa Manfaat Media Pembelajarn?
4. Apa yang menjadi sumber dalam Media Pembelajaran?
5. Apa yang menjadi Peran Media Pembelajaran?
6. Apa yang menjadi Alat Peragaan dalam Media?
7. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Drill Pratic ?
8. Apa saja yang menjadi Macam-macam Pembelajaran Metode
Drill Practic ?
9. Apa saja yang menjadi Karakteristik Medode Pemeblajaran
Drill Pratic ?
10. Apa yang menjadi Kelebihan dan kekurangan dalam Metode
Pembelajaran Drill Pratic ?
11. Apa yang menjadi Tujuan dari Pengguanaan Metode
Pemebalajaran Drill Pratice?
12. Bagaimana Langkah-langkah Model Pembelajaran Drill Pratic ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui yang yang di maksudkan dengan Media
Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan dalam Media Pembelajaran.
3. Untuk mengetahui Manfaat Media Pembelajarn.
4. Untuk mengetahui sumber dalam Media Pembelajaran.
5. Untuk mengetahui Alat Peragaan dalam Media.
7
6. Untuk mengetahui Model Pembelajaran Drill Pratic.
7. Untuk mengetahui Macam-macam Pembelajaran Metode Drill
Practic.
8. Untuk mengetahui Karakteristik Medode Pemeblajaran Drill
Pratic.
9. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan dalam Metode
Pembelajaran Drill Pratic.
10. Untuk mengetahui Tujuan dari Pengguanaan Metode
Pemebalajaran Drill Pratice.
11. Untuk mengetahui Langkah-langkah Model Pembelajaran Drill
Pratic.
8
BAB II
PEMBAHASAN
9
A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, TUJUAN,
MANFAAT, SUMBER, PERAN, ALAT PERAGA MEDIA
PEMBELAJARAN
a. Pengertian Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Secara harfiah kata Media memiliki arti “tengah, perantara, atau
pengantar” yang berasal dari bahasa Latin Medius. Dalam bahasa Arab
media adalah ( ئل سا ( و atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. (Aliwar, 2009) Jadi media adalah segala sesuatu yang
dapat mengalurkan informasi kepada penerima informasi.
Sedangkan menurut Gerlach dan Ely, Menyatakan bahwa : “Media
apabila dipahami dalam garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahunaan, keteramilan atau sikap. (Asyad, 1996 :
2)
Menurut Gerlach dalam Aliwar, media itu meliputi Orang, Bahan,
peraklatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Jadi dalam pengertiaan ini media bukan hanya alat perantara,
seperti, TV, radio, slide, akan tetapi juga meliputi manusia sebagai
sumber belajar seperti dokter, mesin dan sebagainya.
Sebagai bagian dari sistem pembelajaran, media mempunyai fungsi
dan nilai-nilai praktis berupa kemauan atau keterampilan untuk;
10
Membawa objek yang berbahaya atau sukar di dapat kedalam
lingkungan belajar, seperti hewan atau binatang buas atau pinguin
dari kutub selatan.
Memungkinkan pebelajar berinteraksi langsung dengan
lingkungannya.
Membangkitkan motivasi belajar
Menampilkan objek yang terlalu belajar, misalnya pasar, canti
borobudur, patung, dan lain sebagainya.
2. Pengertian Pembelajaran
Istilah Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “Intructional”.
Pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar.
Belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat
suatu pengalaman. Proses pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi
antara sumber perasaan dalam hal ini guru dan penerima pesan siswa.
Pembelajaran sebaga proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan
berfikir siswa, serta dapat mengotruksikan pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi yang diajarkan. Dari
definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
merupakan sesuatu yang bersifat mengalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar para diri siswa. Satu hal yang perlu diingat bahwa
peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan
11
dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, secanggih apa
pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila
keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.
Ada beberapa hal yang mendorong dan sekaligus menjadi alasan
pengguanaan media dalam pembelajaran antara lain:
1) Belajar Merupakan Perubahan Prilaku
Belajar di pandang sebagai perubahan perilaku pebelajar (siswa),
Perubahan prilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya tetapi melaui suatu
proses. Proses perubahan prilaku ini di mulai dari adanya rangsangan
kemudian di olah membentuk suatu persepsi.
2) Belajar Merupakan Proses Komunikasi
Proses belajar mengajar pada hakikatnya merupakan proses
komunikasi. Proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepenerima pesan.
Hambatan komunikasi berupa, catat fisik, prikologis, kultur, dan
lingkungan. (Machmud, 2006)
3. Pengertian Media Pembelajaran
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa
media diartikan sebagai segala benda yang dapat di manipulasi, di lihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang di pergunakan
untuk kegiatan tersebut. Yang dimaksud media dalam makalah ini adalah
12
semua alat (bantu) atau benda yang di gunakan dalam kegitan belajar
mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)
pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima
pesan (anak didik).
b. Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan
bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk
melengkapi dan membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau
informasi. Dengan menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara
dosen dengan mahasiswa secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang sesuai dengan tujuan. Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan
suatu media harus digunakan, tetapi sangat disarankan bagi para dosen
untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat.
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah
membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran
kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan
lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media
pembelajaran digunakan dengan tujuan:
Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi
sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.
Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang
teknologi
13
Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa1
c. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran
adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya,
karena dengan adanya media pembelajaran dapat memudahkan guru dalam
proses pembelajaran yakni menyampaikan pesan-pesan atau meteri-materi
pembelajaran kepada siswanya.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih
efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media
pembelajaran adalah :
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar
guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan
dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru
1 https://sites.google.com/a/students.unnes.ac.id/pus/page-1/tujuan-
penggunaan-media-pembelajaran diakses tanggal 9 Maret 201514
untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan
tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus
menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali
sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.2
Serta manfaat untuk Dosen adalah Memberikan pedoman arah dan
tujuan dalam mengajar, menjkelaskan struktur dan tata urutan pengajaran
yang jelas, memudahkan kendali pengajaran, membangkitkan rasa percaya
diri dalam mengajar, meningkatkan kualitas pengajaran. Sertas untuk siswa
adalah meningkatkan motivasi belajar, memberikan wariasi belajar,
merangsang berfikir dan beranalisis.
d. Sumber Media Pembelajaran
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang berwujud benda dan orang
yang dapat menunjang kegiatan belajar. Sumber belajar dapat di bedakan
menjadi dua kategori, yaitu : (a) sumber belajar untuk belajar misalkan
buku dongeng dan (b) sumber belajar sebagai ajang untuk belajar yaitu alat
atau baha yang di pergunakan untuk belajar misalkan Batang kayu untuk di 2 http://kurniaoktafrima.blogspot.com/2013/03/pengertian-
tujuan-manfaat-dan-fungsi.html di akses tanggal 10 Maret 201515
ukir kertas untuk menggambar. Sumber belajar adalaj seperangkat ahan atu
situasi belajar yang dengan sengaja diciptakan agar pebelajaran secar
individual dapat belajar.
Vernon S. Gerlach & Donald P. Ely (1971) menegaskan pada
awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan,
alat dan perlengkapan.3
a. Manusia
Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, dimana Mereka
sudah di persiapkan khusus sebagai penyedian dalam pemberian informasi
kepada peserta didik .
b. Bahan
Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/
informasi untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk buku
paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya.
Kelompok ini biasany disebut dengan media pembelajaran.
c. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu
memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan ini juga di bagi dua
kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran, 3 http://pskgjppkhbcilegon.blogspot.com/2013/02/media-
pembelajaran-dan-sumber-belajar.html di akses tanggal 10 Septermber 2015
16
seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan lingkungan yang
dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian materi
pembelajaran, di antaranyai lingkungan museum, kebun binatang dan
sejenisnya.
d. Alat dan perlengkapan
Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan
perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan
sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV untuk membuat program
belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis
komputer, tape recorder untuk membuat program pembelajaran audio
dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk menyampaikan informasi
pembelajaran mengenai listening (mendengarkan), dan sejenisnya.
e. Peran Media Pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani
(1997), diantaranya adalah:
a. Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta
didik.
b. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c. Mengamati benda yang terlalu kecil.
17
d. Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
e. Mengamati suara yang halus untuk didengar.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
g. Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran
berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang
menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana
Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan untuk mengatasi
kesulitan proses pembelajaran.
f. Alat Peraga Media Pembelajaran
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa
lebih efektif dan efisien. Alat Peraga merupakan salah satu komponen
penentu efektivitas belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak
menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga
merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan
tipe siswa belajar. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti
mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan
efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan
menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar
menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang
konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah 18
dilupakan. Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai
alat Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.
Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur
antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode
dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya
yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan
pelajaran agar sampai tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat Bantu
atau alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat
peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa.
Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang
dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar pelajaran
yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses
belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru
agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.
Secara umum pengertian alat peraga adalah benda atau alat- alat yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Alat peraga adalah
seperangkat benda kongkret yang dirancang, dibuat atau disusun secara
sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam pembelajaran.
B. MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRATIC
a. Pengertian Drill Pratic19
Drill Secara Bahasa bisa diartikan berlatih mencakup didalamnya
aktifitas menghapal, mengeja kata, dan sebagainya. Practice atau praktek
dapat dikategorikan di dalamnya seperti menulis, melaksanakan berbagai
gerak dlm olahraga, dan lain sebagainya. Atau secara singkatnya, drill and
practice dapat juga disebut ‘berlatih dan praktek’.
Model pembelajaran Drill and Practice merupakan teknik
pengajaran yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan keterampilan,
dibutuhkan untuk mengingat secara matematis. Model ini digunakan untuk
mengajarkan keahlian yang khusus, ini diikuti dengan pengajaran yang
sistematis dengan harapan untuk mengingat (Richardson, 2006:
www.cornerstonecurriculum.com, 4 Oktober 2015).
Model Drill and Practice biasanya digunakan dalam pembelajaran
materi hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan kata-kata
(vocabulary). Metode Drill and Practice ini mengarahkan siswa melalui
latihan-latihan untuk meningkatkan kecekatan/ketangkasan dan
kefasihan/kelancaran dalam sebuah keterampilan (Sharon, 2005: 120).
Berikut merupakan Berikut merupakan pengertian
metode drill menurut beberapa pendapat :
1) Roestiyah N.K, Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara
mengajar siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki
ketangkasan dan keterampilan lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
2) Zuhairini, Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan
jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
20
3) Shalahuddin, Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara
berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk
menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.
4) Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan
melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh
dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu ketrampilan agar
menjadi permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan
berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali
secara kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis
tentang pengetahuan yang dipelajari. Dari segi pelaksanaannya siswa
teriebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori. Kemudian
dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa diminta mempraktikkannya
sehingga menjadi mahir dan terampil.
b. Langkah-langkah Model Drill Pratic (Latihan Siap)
Langkah-langkah penerapannya model drill di kelas, latihan dapat
dilakukan dalam berbagai kegiatan belajar, baik secara lisan maupun secara
tulisan, dalam bentuk mental maupun fisik. Meskipun metode ini dapat
digunakan dalam berbagai kegiatan belajar, tidaklah berarti bahwa setiap
metode ini harus dipakai dalam semua aktifitas pembelajaran. Pengggunaan
model ini tergantung pada keperluan-keperluan khusus, seperti pembiasaan
mengerjakan sholat, membaca al-Qur’an, dan sejenisnya.
21
Sebelum melaksanakan metode drill, guru harus mempertimbangkan
tentang sejauhmana kesiapan guru, siswa dan pendukung lainnya yang
terlibat dalam penerapan metode ini.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain :
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan
untuk menghindari kesalahan
Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan Model ini secara
penuh
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu dilaksanakan
oleh guru diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-
bentuk latihan yang akan dilakukan.
2) Langkah pelaksanaan :
Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan
Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih
3.) Langkah mengakhiri
22
Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan
motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan
sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan
terbiasa.
c. Penutup
Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang
dilaksanakan oleh siswa.
Memberikan latihan penenangan.
c. Macam-macam Pembelajaran Model Drill Practic
Bentuk- bentuk Model Drill dapat direalisasikan dalam berbagai
bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
a. Teknik Inquiry (kerja kelompok)
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik
untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan
tugas yang diberikan.
b. Teknik Discovery (penemuan)
Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental
melalui tukar pendapat, diskusi.
c. Teknik Micro Teaching
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru
untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh
nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
d. Teknik Modul Belajar
23
Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar
berdasarkan performan (kompetensi).
e. Teknik Belajar Mandiri
Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
d. Karakteristik Medode Pembelajaran Drill Pratic.
Secara umum pembelajaran dengan metode latihan siap (drill) biasanya
digunakan agar :
Siswa memperoleh kecakapan motorik, seperti mengulas,
menghafal, membuat alat-alat, menggunakan alat/mesin, permainan,
dan atletik.
Siswa memperoleh kecakapan mental, seperti melakukan perkalian,
menjumlah, mengenal tanda-tanda/ simbol, dsb.
Assosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,
penggunan simbol, membaca peta, dsb.
Dalam mengajarkan kecakapan, dengan metode latihan siap guru
harus mengetahui sifat kecakapan itu sendiri, seperti,kecakapan
sebagai penyempurnaan dari suatu arti dan bukan sebagai hasil
proses mekanis semata-mata. Kecakapan tersebut dikatakan tidak
benar, bila hanya menentukan suatu hal yang rutin yang dapat
dicapai dengan pengulangan yang tidak menggunakan pikiran,
sebab kenyataan bertindak atau berbuat harus sesuai dengan situasi
dan kondisi.
d. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Drill Pratic
24
Kelebihan metode pembelajaran Drill Practice adalah:
1) Bahan yang diberikan secara teratur.
2) Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberlkan
oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan
terhadap kesalahan-kesalahannya.
3) Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-
waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk
keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak.
4) Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam
kemampuan secara spesifik.
5) Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan
respon yang cepat.
6) Berbagai macam strategi dapat menambah dan meningkatkan
kemampuan
Kekurangannya :
1) Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk
secara otomatis akan mempengaruhi tindakan yang bersifat
irrasionil, rutine serta tidak menggunakan akal.
2) Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam
menghadapi masalah, siswa menyelesaikan secara statis.
3) Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah
terbentuk dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya
rasio sehingga, inisiatif pun terhambat.
25
4) Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci,
baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
5) Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan
berlatih dan malas atau mogok belajar.
6) Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
e. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Drill Pratic
Drill and Practice pertama kali digunakan oleh sekolah-sekolah tua
di Amerika sebagai cara untuk :
1) Memacu kemampuan dasar motorik
2) Memacu kebiasaan dan mental agar yang dipelajari siswa dapat
lebih mengena atau berarti, tepat, dan berguna.
Hal-hal tersebut di atas dapat berhasil apabila siswa juga mengerti
konteks keseluruhan dari akibat drill and practice atau kegunaan bagi
dirinya. Drill and Practice sangat efektif karena dapat dikerjakan individu
atau berkelompok, maupun kelompok besar dalam skala satu kelas.
Secara umum teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk
tujuan agar siswa:
1) Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-
kata, menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda;
melaksanakan gerak dalam olah raga;
2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung
mencongak.
26
3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan
dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan -
banjir; antara tanda huruf dan bunyi -ng -ny dan sebagainya;
penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain.
Sedangkan tujuan dari latihan menurut Roestiyah N.K (2001: 125)
adalah agar siswa :
1) Memiliki keterampilan motoris.
2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongak.
Mengenal benda/bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia,
tanda baca dan sebagainya.
3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan
dengan hal lain.
BAB III
PENUTUP
27
A. KESIMPULAN
Secara harfiah kata Media memiliki arti “tengah, perantara, atau
pengantar” yang berasal dari bahasa Latin Medius. Dalam bahasa Arab
media adalah ( ئل سا ( و atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Pembelajaran sebaga proses belajar yang dibangun oleh
guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, serta dapat mengotruksikan pengetahuan baru
sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi yang
diajarkan. Dari definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat mengalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar para diri siswa.
Drill Secara Bahasa bisa diartikan berlatih mencakup didalamnya
aktifitas menghapal, mengeja kata, dan sebagainya. Practice atau praktek
dapat dikategorikan di dalamnya seperti menulis, melaksanakan berbagai
gerak dlm olahraga, dan lain sebagainya. Atau secara singkatnya, drill and
practice dapat juga disebut ‘berlatih dan praktek’.
Model pembelajaran Drill and Practice merupakan teknik pengajaran
yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan keterampilan, dibutuhkan
untuk mengingat secara matematis. Model ini digunakan untuk
mengajarkan keahlian yang khusus, ini diikuti dengan pengajaran yang
sistematis dengan harapan untuk mengingat.
28
Langkah-langkah penerapannya model drill di kelas, latihan dapat
dilakukan dalam berbagai kegiatan belajar, baik secara lisan maupun secara
tulisan, dalam bentuk mental maupun fisik. Meskipun metode ini dapat
digunakan dalam berbagai kegiatan belajar, tidaklah berarti bahwa setiap
metode ini harus dipakai dalam semua aktifitas pembelajaran. Pengggunaan
model ini tergantung pada keperluan-keperluan khusus, seperti pembiasaan
mengerjakan sholat, membaca al-Qur’an, dan sejenisnya.
B. SARAN
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan
dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat. Olehnya itu Penulis
mengadari bahwa dalam pembuatan Modul ini masih cacat khususnya dari
segi isi maka penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari pihak
pembaca khusunya Ibu Dosen demi kesempurnaan dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
29
Soal Media Pembelajaran
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar
1) Media berasal dari bahasa Yanani yakni dari kata Medius yang
berarti......................
a. Tengah, Perantara, atau Pengantar.
b. Pengantar, Tengah dan diatas.
c. Perantara, Informasi, Hiburan.
d. Hiburan, Perantara, Informasi.
2) Segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan kepada orang lain di
sebut..............
a. Pesan b. Media c. Informasi d. Pengalaman
3) Media apabila dipahami dalam garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahunaan, keteramilan atau sikap.
Siapakah Tokoh yang mengemukakan pendapat diatas............
a. Machmud
b. EB. Hurlock
c. Gerlach dan Ely
d. Jont Locke
30
4) Apakah yang menjadi alasan penggunaan media dalam
pembelajaran Kecuali....................
a. Supaya proses belajar mengajar lebih Efektif.
b. Supaya siswa dengan mudah Memahami materi yang
diajarkan.
c. Supaya Siswa materi yang disampaikan Lebih Mengenangkan.
d. Supaya siswa Tidak memahami materi yang disampaikan.
5) Dibawah ini manakah yang tidak termasuk tujuan umum dalm
penggunaan media pembelajan kecuali....
a. Memberikan pengalaman yang kurang efektif terhadap
siswa.
b. Membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan
pelajaran kepada siswanya.
c. Agar pesan lebih mudah dimengerti.
d. Materi yang disampaikan lebih mengenangkan untuk siswa.
6) Apakah yang menjadi tujuan khusus dalam penggunaan Media
pembelajaran........
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
b. Penyampaian materi yang kurang efektif.
c. Penyampaian Materi kurang mengenangkan
d. Membuat Para siswa merasa jenuh.
7) Menurut Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely mengemukan
bahwa ada beberapa jenis penggunaan media dal pembelajaran
diantaranya.....................
31
a. Manusia, Bahan, Lingkungan, Alat, Perlengkapan
b. Manuasia, Bahan, Ilmu, Pesan, Ilmu.
c. Ilmu, Bahan, Lingkungan, Informasi.
d. Bahan, Lingkungan, Ilmu, Informasi.
8) Seperangkat benda kongkret yang dirancang, dibuat atau disusun
secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam
pembelajaran adalah pengertian dari.........
a. Sumber b. Media c. Pesan d. Alat Peraga
9) Dibawah ini apakah yang menjadi peran dalam penggunaan media
pembelajaran kecuali......
a. Dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar peserta
didik.
b. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c. Media pembelajaran dapat mengamati benda yang terlalu
kecil.
d. Media pembelajan dapat membuat peserta didik merasa
bingung.
10) Apakah yang menjadi unsur penting dalam proses belajar
mengajar..........
a. Media, alat, bahan, tujuan
b. Pesan, Alat, Benda, Bahan.
c. Tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi
32
d. Bahan, Tujuan, Evaluasi
Kunci Jawaban :
1) A
2) B
3) C
4) D
5) A
6) A
7) A
8) D
9) D
10) C
Soal Latihan Model Pembelajaran Drill Pratic
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar:
1) Secara bahasa Drill berarti.........
a. Pesan
b. Keterampilan
c. Harapan
d. Berlatih33
2) Teknik pengajaran yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan
keterampilan, dibutuhkan untuk mengingat secara matematis di
sebut...........
a. Medi Pembelajaran
b. Keterampilan dalam berfikir
c. Model Pembelajaran Demonstrasi
d. Model pembelajaran Drill and Practice
3) Model Drill and Practice ini mengarahkan siswa melalui latihan-
latihan untuk meningkatkan kecekatan/ketangkasan dan
kefasihan/kelancaran dalam sebuah keterampilan merupakan pendapat
dari........
a. Ivan Vals
b. Suerjono Soekanto
c. Nanang Sujana
d. Sharon
4) Model Drill Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara
mengajar siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki
ketangkasan dan keterampilan lebih tinggi dari apa yang dipelajari,
merupakan pendapat dari............
a. Roestiyah N.K.
b. Zuhairini
c. Shalahuddin
34
d. Nana Sudjana
5) Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih
siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan, merupakan
pendapat dari..........
a. Roestiyah N.K.
b. Zuhairini
c. Shalahuddin
d. Nana Sudjana
6) Dibawah ini manakah yang menjadi Langkah-langkah dalam metode
pembelajaran Drill Pratic......
a. Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan, Penutup
b. Tahap Persiapan, penutup, Pelaksanaan
c. Tahap Pelaksanaan, Penutup, Persiapan
d. a, b, c, semua benar
7) Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang
dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu
keterampilan supaya menjadi permanen. Merupakan pendapat
dari..........
a. Roestiyah N.K.
b. Zuhairini
c. Shalahuddin
d. Nana Sudjana
35
8) Apakah yang menjadi kelebihan dalam model pembelajaran Drill
Pratic...........
a. Bahan yang diberikan secara teratur, Adanya pengawasan,
Pengetahuan terbentuk.
b. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku.
c. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya
d. Menimbulkan verbalisme.
9) Apakah yang menjadi kekurangan dalam model pemeblajaran Drill
Pratic............
a. Bahan yang diberikan secara teratur
b. Adanya pengawasan,
c. Dapat menambah kesiapan siswa
d. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku
10) Tujuan model pembelajran dril pratic adalah Mengembangkan
kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan,
mengurangi, menarik akar dalam mencongak. Mengenal benda/bentuk
dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.
Merupakan pendapat dari.........
a. Roestiyah N.K.
b. Zuhairini
c. Shalahuddin
d. Nana Sudjana
36
Kunci Jawaban :
1. D
2. D
3. C
4. A
5. B
6. A
7. C
8. A
9. D
10. A
DAFTAR PUSTAKA
Aliwar. (2009). Media Pembelajaran. Kendari: CV. SANDRA.
Asyad, A. (1996). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Garfinso Persada.
Machmud, H. (2006). Media Pembelajaran . Kendari: Istana Profesional.
sites.google.com/a/students.unnes.ac.id/pus/page-1/tujuan-penggunaan-media
pembelajaran diakses tanggal 9 Maret 2015
37
kurniaoktafrima.blogspot.com/2013/03/pengertian-tujuan-manfaat-dan-
fungsi.html di akses tanggal 10 Maret 2015
pskgjppkhbcilegon.blogspot.com/2013/02/media-pembelajaran-dan-sumber-
belajar.html di akses tanggal 10 Septermber 2015
rosnielka.blogspot.co.id/2013/05/makalah-peran-media-pembelajaran.html
diakses tanggal 7 Oktober 2015
Richardson. 2006. How is Making Math Meaningful Different from the
Saxon Math Program?, www.cornerstonecurriculum.com diakses 4
Oktober 2015.
Sharon. 2005. Instructional Technology and Media for Learning. Eighth
Edition. Merril Prentice Hall.
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Bina Aksara, 1985).
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Suarabaya: Usaha
Nasional, 1983)
Shalahuddin, Metodologi Pengajaran Agama (Surabaya: Bina Ilmu, 1987)
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar
Baru, 1991).
Nasih, Ahmad Munjuin, dkk. Metode & teknik Pembelajaran
PAI. Bandung: Refika Aditama, 2009.
Usman, Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Pers, 2002.
38