Top Banner
212 INOVASI dan PEMBANGUNAN JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOPI LUWAK (Analysis Of Consumer Behavior InBuying Civet Coffe) Harun Al Rasyid 1) , Deni Setiawan 2) , Wisnu Satyajaya 3) 1) Anggota DRD Provinsi Lampung dan Staf Pengajar Jurusan Tekonologi Hasil Pertanian FP Unila Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 2) Alumni Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Email :[email protected] ABSTRACT This study was aimed to identify the decision process,which was carried out by the consumer in buying civet coffee drinks, Analyzing the level of consumer satisfaction of civet coffee, and getting the alternative policy of marketing based on the study of consumer behavior to civet coffee marketing of Duta Luwak Brother’s Link company. The Analysis conducted using descriptive analysis, the ideal point model, the Index Performance Analysis (IPA),and Customer Satisfaction Index (CSI). The results showed that the most considered attribute when buying a civet coffee was quality product which equal to 22%.Beside that, 44% of Duta Luwak Brother’s Link’s consumers have been loyal because they bought civet coffee planned. The results of analysis multiattribute ideal number was 17.3,which means Index Performance Analysis (IPA) indicated that the attribute of Duta Luwak Civet Coffee Brother’s Link which deemed less satisfied customers was advertising and promotion. Results of Customer Satisfaction Index (CSI) reached 77.76% with the interval of 0.66 to 0.80. Suggestion for marketing policy of Duta Luwak Brother’s Link is to improve the quality of civet coffee products. In term of price, this company should be reconsider the pricing strategy of civet coffee. Keywords: Luwak coffee , consumer behavior , Costumer Satisfaction Indeks (CSI)., Indeks Performance Analysis (IPA) ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi proses keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian minuman kopi luwak, menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap minuman kopi luwak, mendapatkan alternatif kebijakan pemasaran berdasarkan studi perilaku konsumen terhadap pemasaran minuman kopi luwak merk duta kopi luwak brother’s link. Perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, model angka ideal, Indeks Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction Indeks (CSI).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 37 % konsumen ketika membeli kopi luwak yang menjadi fokus utama adalah rasa.Atribut yang paling dipertimbangkan ketika membeli kopi luwak adalah kualitas produk yaitu sebesar 22%. Konsumen kopi luwak duta luwak brother’s link sebesar 44% sudah loyal dikarenakan membeli kopi luwak dengan
14

Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

Feb 14, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN

KOPI LUWAK

(Analysis Of Consumer Behavior InBuying Civet Coffe)

Harun Al Rasyid1)

, Deni Setiawan2)

, Wisnu Satyajaya 3)

1)

Anggota DRD Provinsi Lampung dan Staf Pengajar Jurusan Tekonologi Hasil Pertanian FP Unila

Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 2)

Alumni Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Email :[email protected]

ABSTRACT

This study was aimed to identify the decision process,which was carried out by the consumer

in buying civet coffee drinks, Analyzing the level of consumer satisfaction of civet coffee,

and getting the alternative policy of marketing based on the study of consumer behavior to

civet coffee marketing of Duta Luwak Brother’s Link company. The Analysis conducted

using descriptive analysis, the ideal point model, the Index Performance Analysis (IPA),and

Customer Satisfaction Index (CSI). The results showed that the most considered attribute

when buying a civet coffee was quality product which equal to 22%.Beside that, 44% of Duta

Luwak Brother’s Link’s consumers have been loyal because they bought civet coffee planned.

The results of analysis multiattribute ideal number was 17.3,which means Index Performance

Analysis (IPA) indicated that the attribute of Duta Luwak Civet Coffee Brother’s Link which

deemed less satisfied customers was advertising and promotion. Results of Customer

Satisfaction Index (CSI) reached 77.76% with the interval of 0.66 to 0.80. Suggestion for

marketing policy of Duta Luwak Brother’s Link is to improve the quality of civet coffee

products. In term of price, this company should be reconsider the pricing strategy of civet

coffee.

Keywords: Luwak coffee , consumer behavior , Costumer Satisfaction Indeks (CSI)., Indeks

Performance Analysis (IPA)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi proses keputusan yang dilakukan konsumen

dalam pembelian minuman kopi luwak, menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap

minuman kopi luwak, mendapatkan alternatif kebijakan pemasaran berdasarkan studi perilaku

konsumen terhadap pemasaran minuman kopi luwak merk duta kopi luwak brother’s link.

Perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.Analisis yang dilakukan yaitu analisis

deskriptif, model angka ideal, Indeks Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction

Indeks (CSI).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 37 % konsumen ketika membeli

kopi luwak yang menjadi fokus utama adalah rasa.Atribut yang paling dipertimbangkan

ketika membeli kopi luwak adalah kualitas produk yaitu sebesar 22%. Konsumen kopi luwak

duta luwak brother’s link sebesar 44% sudah loyal dikarenakan membeli kopi luwak dengan

Page 2: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

213 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

terencana. Hasil analisis multiatribut angka ideal adalah 17,3. Hasil analisis Important

Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa atribut kopi luwak Duta Luwak Brother’s

Link yang dirasa konsumen kurang puas adalah Iklan dan promosi. Hasil Customer

SatisfactionIndex (CSI) konsumen kopi luwak yang mencapai 77,76 persen berada pada

selang 0,66 sampai dengan 0,80. Implikasi kebijakan pemasaran bagi perusahaan Duta

Luwak Brother’s Link untuk produk Kopi Luwak perlu meningkatkan kualitas produknya.

Kata kunci: kopi luwak, perilaku konsumen, Costumer Satisfaction Indeks (CSI),Indeks

Performance Analysis (IPA)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara terbesar ketiga

penghasil kopi di dunia setelah Brazil dan

Vietnam. Provinsi Lampung memegang

peranan penting dalam bisnis kopi

Indonesia karena Provinsi Lampung

merupakan gerbang utama ekspor kopi

nasional. Produksi kopi Lampung pada

tahun 2013 mencapai 29.800 ton ( BPS,

2013),sedangkan konsumsi kopi domestik

pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 1,0

kilogram/kapita/tahun (AEKI, 2013).

Salah satu pengembangan dan inovasi

produk olahan kopi ialah pembuatan kopi

luwak.Kopi luwak merupakan hasil

fermentasi yang dilakukan oleh hewan

luwak (Paradoxurus hermaphroditus )

dengan cara memakan kopi yang sudah

merah. Fermentasi sendiri dilakukan di

dalam perut luwak sehingga kopi yang

keluar merupakan kopi hasil fermentasi

oleh enzim yang terdapat dalam tubuh

luwak (Paradoxurus hermaphroditus ).

Kopi luwak memiliki harga yang cukup

tinggi. Kopi luwak jenis bubuk mencapai

Rp. 400.000 sampai dengan Rp.1.200.000

perkilogram. Usaha agroindustri kopi luwak

di Lampung khususnya di Kabupaten

Lampung Barat berkembang pesat.

Produksi kopi luwak di Kabupaten

Lampung Barat dari tahun ketahun

meningkatyaitu 270 kg, 300 kg, 792 kg,

1.200 kg, 1.320kg pada kurun waktu 2007-

2011 (Astrahadi, 2012).

Kabupaten Lampung Barat memiliki

banyak sentra industri kopi luwak. Hal ini

menyebabkan persaingan bisnis kopi luwak

yang ketat, sehingga mengharuskan para

produsen untuk selalu berinovasi. Salah

satu cara agar produsen dapat bertahan dan

berkembang dalam industri kopi luwak

adalah harus memahami keragaman

perilaku konsumen. Banyaknya jenis

pilihan merek kopi luwak di pasaran saat ini

dengan keunggulan dan karakteristik

masing-masing produk yang ditawarkan

membuat konsumen dapat memilih merek

yang sesuai dengan keinginan konsumen

(Febrianti. 2011).

Page 3: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

214 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Dengan memahami perilaku konsumen,

pelaku usaha dapat membidik target-target

pembeli secara lebih fokus dan terarah.

Pelaku usaha dapat menjabarkan dengan

lebih jelas tentang sasaran dan target

pembeli untuk selanjutnya mengarahkan

kegiatan pemasaran kepada para agen

penjualan dan mencapai target pembeli

yang dimaksud (Getrycia, 2012).

CV. Duta Luwak Brother’s Link

merupakan salah satu produsen yang

memproduksi kopi luwak di kabupaten

Lampung Barat. Perusahaan ini mampu

memproduksi 1 ton kopi luwak green bean

dalam 3 bulan produksi. Produk kopi luwak

mulai dipasarkan pertama kali pada tahun

2008, hingga saat ini pemasaran kopi

luwak sudah menjangkau pasar ke berbagai

kota besar di Indonesia serta pasar

internasional seperti Brazil, Amerika,

Thailand, Korea Selatan, Filipina dan

Jerman. Oleh karena itu perlu

dilakukanstudi tentang perilaku konsumen

dalam pengambilan keputusan pembelian

produk kopi luwak merek Duta Luwak

Brother’s link.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuisioner dan software pengolahan

data Microsoft word, Microsoft excel dan

Microsoft word serta SPSS16.

Metode Penelitian

Pengambilan sampel atau responden dalam

penelitian berdasarkan teknik non

probability sampling, dimana pengambilan

sampel tidak memperhitungkan peluang

atau kemungkinan unit sampel dipilih atau

tidak (Umar, 2005). Penelitian melibatkan

32 orang responden, baik laki-laki maupun

perempuan.Menurut Siagian (2006), syarat

minimal sampel data terdistribusi normal

statistik adalah 30 sampel, sehingga 32

sampel sudah memenuhi syarat minimal

dan untuk mendapatkan gambaran dari

keadaan sebenarnya di lapang.

Model Angka Ideal

Model Angka Ideal digambarkan sebagai

berikut :

Keterangan :

A = Sikap terhadap suatu merk

W i = Pentingnya atribut i

Ii = Performasi “ideal” pada atribut i

Xi = Kepercayaan mengenai performasi

aktual merk bersangkutan pada atribut i

n = Jumlah atribut yang menonjol

Page 4: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

215 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Analisis Angka Ideal tersebut responden

diminta untuk menunjukkan dimana mereka

percaya suatu merek ditempatkan pada

skala yang menggambarkan berbagai

derajat atau tingkat atribut yang menonjol.

Melalui kuesioner responden dapat

memberikan angka/tingkat kepentingan dari

angka (1) sangat tidak penting, (2) tidak

penting, (3) biasa saja, (4) penting, (5)

sangat penting. Selain itu responden juga

akan menunjukkan dimana merek “ideal”

akan dianalisis sebanyak atribut yang telah

ditetapkan.

Tabel1. Skala Numerik

No Skala Keterangan

1 0 ≤ A ≤32,67 Sangat Baik

2 32,67 ≤ A ≤65,36 Baik

3 65,36 ≤ A ≤ 98,03 Netral

4 98,03 ≤ A ≤ 130,70 Buruk

5 130,70 ≤ A ≤ 165,36 Sangat Buruk

Metode Important Performance Analysis (IPA)

Y (Tingkat Kepentingan)

Tinggi

Kuadran I

Kuadran II

(Prioritas Utama) (Pertahankan Prestasi)

Kuadran III Kuadran IV

(Prioritas Rendah) (Berlebihan)

Tinggi Rendah

X (Tingkat Kinerja)

Gambar1.Bentuk MatrikImportance Performance Analysis (Rangkuti 2006)

Matriks IPA dilakukan dengan penjabaran

tingkat kinerja dan kepuasan konsumen.

Kuadran I merupakan daerah prioritas

utama, kuadran II merupakan daerah yang

harus dipertahankan, kuadran III

merupakan daerah prioritas rendah dan

Page 5: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

216 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

kuadran IV merupakan daerah berlebihan.

MetodeCostumer Satisfaction Index (CSI)

Empat langkah dalam perhitungan

Costumer Satisfaction Index (CSI), yaitu :

1. menentukan Mean Importance Score

(MIS) dan Mean Satisfaction Score

(MSS). Nilai ini bersela dari rata-rata

tingkat kepentingan dan kinerja tiap

anggota.

2. membuat Weight Factors (WF)

Bobot ini merupakan persentase nilai

MIS per atribut terhadap total MIS

seluruh atribut.

3. membuta Weight Score (WS)

Bobot ini merupakan perkalian antara

Weight Factor (WF) dengan rata-rata

tingkat kepuasan (Mean Satisfaction

Score = MSS)

4. menentukan Costumer Satisfaction Index

Skala kepuasan konsumen atau anggota

yang umum dipakai dalam interpretasi

indeks adalah skala 0 (nol) sampai 1

(satu), seperti dijabarkan dalam Tabel 2.

Tabel2. Kriteria Indek Kepuasan

Nilai Indek Kriteria Indek Kepuasan Anggota

0.81 - 1.00 Sangat puas

0.66 - 0.80 Puas

0.51 - 0.65 Cukup puas

0.35 - 0.50 Kurang puas

0.00 - 0.34 Tidak puas

Sumber : Panduan survei kepuasan konsumen PT Sucofindo dalamWasini 2009.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

CV. Duta luwak brother’s link

memproduksi kopi luwak jenis robusta dan

arabika. Kopi luwak yang diproduksi

berbentuk grean bean, kopi bubuk, serta

yang berbentuk gerombol. CV. Duta

Luwak Brother’s link dalam tiga bulan

mampu memproduksi 1 ton kopi luwak

berbentuk grean bean. Permintaan pasar

perhari bisa mencapai 5kg - 100 kg kopi

luwak sehingga CV.Duta luwak membina

masyarakat untuk memproduksi kopi luwak

agar permintaan pasar tercukupi. CV. Duta

Luwak Brother’s Link menembus pasar

internasional dengan tujuan Thailand,

Malaysia, Fillipina, Korea selatan, Jerman,

Perancis, Belanda, Amerika akan tetapi

permintaanya tidak tetap sehingga CV.

Page 6: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

217 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Duta Luwak Brother’s Link tetap

mengembangkan jaringan pasar.

Analisis Deskriptif

Proses pengambilan keputusan yang

dilakukan konsumen dalam pembelian kopi

luwak merek Duta Luwak Brother’s Link

dalam pengenalan kebutuhan dengan cara

sekedar coba-coba sebesar 50%, untuk

kepuasan sebesar 69%. Informasi dari

teman sebesar 44%, yang menjadi fokus

perhatian atribut rasa sebesar 37% dan

atribut harga sebesar 31%. Responden

mengevaluasi keputusannya dengan

mempertimbangkan atribut harga sebesar

28%, kualitas produk sebesar 22%.

Keputusan pembelian tergantung situasi

sebesar 37%, membeli di agen/distributor

sebesar 50%, mengkonsumsi tidak tentu

waktunya sebesar 31%, mengkonsumsi

diatas 3 kali perminggu sebesar 28%,

menginginkan kemasan modern sebesar

72%. Pasca pembelian kopi luwak sebesar

94% merasa puas, akan melakukan

pembelian ulang sebesar 84%, tidak

berganti merek lain sebesar

81%.Ethnosentrisme atau kebudayaan

memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap sikap konsumen,

ethnosentrisme memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap preferensi

konsumen, ethnosentrisme memiliki

hubungan dengan perilaku pembelian

(Anggasari, 2013).

Analisis Sikap dan Tingkat Kepuasan

Konsumen Kopi Luwak Merek Duta

Luwak Brother’s Link

Semakin tinggi tingkat kepentingan

terhadap suatu atribut berarti semakin

penting pula atribut tersebut bagi

konsumen. Atribut yang dianalisis

menggunakan angka ideal ini ada 14

atribut, yaitu harga, rasa, aroma, manfaat,

kandungan bahan alami, kemasan, merek,

kejelasan tanggal kadaluarsa, izin

DinasKesehatan, label halal MUI,

ketersediaan produk, iklan/promosi,

kuantitas/isi dan kualitas. Untuk

menginterpretasikan masing-masing atribut

didasarkan pada skalarasio dibawah ini :

RS =Nilai terbesar −Nilai terkecil

jumlah jarak skala

RS=5 −1

5

RS = 0,8

Jarak (rentang) skala yang terbentuk dapat

dilihat pada Tabel 3.

Page 7: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

218 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Tabel 3. Jarak Skala Kepentingan, Ideal dan Kinerja

No Rentang Keterangan

Kepentingan (Wi) Ideal ( Ii) Kinerja ( Xi)

1 1 ≤ x < 1,8 Sangat tidak penting Sangat buruk Sangat buruk

2 1,8 ≤ x < 2,6 Tidak penting Buruk Buruk

3 2,6 ≤ x < 3,4 Biasa Biasa Biasa

4 3,4 ≤ x < 4,2 Penting Baik Baik

5 4,2 ≤ x < 5 Sangat penting Baik sekali Baik sekali

Sumber: (wasini 2009).

Tabel 4 Menujukan selisih kinerja dan

idealnya atribut harga yaitu sebesar 2,25.

Tingkat kinerja atribut harga masih sangat

kurang yaitu sebesar 2.03, hal tersebut

dikarenakan harga produk kopi luwak Duta

Luwak Brother’s Link sangat tinggi. Untuk

atribut rasa, aroma, kemasan, merek,

tanggal kadaluarsa, label MUI, izin depkes,

ketersediaan produk, iklan dan promosi,

kuantitas/isi produk, kualitas produk,

originalitas produk, jenis kemasan masih

relatif diterima oleh konsumen.

Tabel 4. Tingkat Kinerja dan Ideal Terhadap Kopi Luwak Dita Luwak Brother’s Link

Atribut Tingkat kinerja Ideal (ideal – kinerja)

kinerja )

Harga 2.03 4.28 -2.25

Rasa 4.53 4.13 -0.40

Aroma 4.00 3.94 -0.06

Kemasan 3.75 3.81 0.06

Merek 3.50 3.25 -0.25

Tanggal Kadaluarsa 2.94 3.13 0.19

Label MUI 4.06 4.13 0.07

Izin Depkes 4.16 3.94 -0.22

Ketersediaan produk 3.75 3.69 -0.06

Iklan dan Promosi 3.56 3.44 -0.12

Kuantitas/Isi Produk 3.28 3.16 -0.12

Kualitas Produk 4.00 3.78 0.22

Originalitas Produk 4.16 4.24 0.08

Jenis kemasan 4.00 4.03 0.03

Page 8: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

219 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Atribut yang dianggap penting oleh

responden adalah atribut originalitas produk

sebesar 4,16 dengan nilai ideal 4,24 , Izin

DepKes sebesar 4,16 dengan nilai ideal

3,94. Berdasarkan Tabel 5 untuk produk

kopi luwak terlihat beberapa atribut perlu

diperhatikan oleh perusahaan karena

mempunyai nilai selisih yang cukup besar

antara tingkat kinerja dengan tingkat ideal.

Rentang yang cukup besar menunjukkan

bahwa responden tidak puas terhadap

atribut-atribut tersebut.

Tabel 5. Tingkat kepentingan dan Ideal Terhadap Produk Kopi Luwak

Atribut Tingkat

kepentingan Ideal

Harga 4.16 4.28

Rasa 4.44 4.13

Aroma 3.81 3.94

Kemasan 4.00 3.81

Merek 4.09 3.25

Tanggal Kadaluarsa 3.97 3.13

Label MUI 4.28 4.13

Izin Depkes 4.41 3.94

Ketersediaan produk 3.91 3.69

Iklan dan Promosi 4.22 3.44

Kuantitas/Isi Produk 3.94 3.16

Kualitas Produk 4.72 3.78

Originalitas Produk 4.59 4.24

Jenis kemasan 3.94 4.03

Important Performance Analysis (IPA)

Tabel 6. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Duta Luwak Brothe’s Link

Atribut Tingkat

kepentingan Tingkat kinerja

Harga 4.16 2.03

Rasa 4.44 4.53

Aroma 3.81 4.00

Kemasan 4.00 3.75

Merek 4.09 3.50

Tanggal Kadaluarsa 3.97 2.94

Label MUI 4.28 4.06

Izin Depkes 4.41 4.16

Ketersediaan produk 3.91 3.75

Iklan dan Promosi 4.22 3.56

Kuantitas/Isi Produk 3.94 3.28

Kualitas Produk 4.72 4.00

Originalitas Produk 4.59 4.16

Jenis kemasan 3.94 4.00

Rata – Rata 4,18 3,69

Page 9: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

220 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Important Performance Analysis (IPA)

menggambarkan kinerja (performance)

sebuah merek dibandingkan dengan

harapan atau tingkat kepentingannya

(importance) yang dipersepsikan oleh

konsumen dalam bentukmatriks. Antar

kuadran dipisahkan oleh sumbu X dan Y

dimana sumbu X adalah rata-rata dari rata-

rata bobot tingkat kinerja Kopi luwak,

sedangkan Y adalah rata-rata dari rata-rata

bobot tingkat kepentingan seluruh atribut

yang mempengaruhi kepuasan konsumen.

Dari perhitungan yang telah dilakukan

diperoleh X = 3,69 dan Y = 4,18. Tampilan

dari matriks IPA untuk penilaian terhadap

kopi luwak dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar1.Matriks IPA Untuk Atribut-Atribut yang Mempengaruhi Pembelian Kopi luwak merek Duta

Luwak Brother’s Link

Keterangan :

1 : Harga

2 : Rasa

3 : Aroma

4 : kemasan

5 : merek

6 : Kejelasan tanggal kadaluarsa

7 : Label MUI

8 : Terdapat izin DepKes

9 : ketersediaan produk

10 : iklan dan promosi

11 : kuantitas/isi produk

12 : kualitas produk

13 : originalitas produk

14 : jenis kemasan

Kuadran I (prioritas utama)

Atribut yang berada pada kuadran I ini

memiliki tingkat kepentingan di atas rata-

rata. Konsumen Kopi Luwak Duta Luwak

Brother’s Link menganggap atribut iklan

dan promosi sangat penting akan tetapi

kinerja yang dilakukan Duta Luwak untuk

produk kopi luwak masih jauh dari yang

diharapkan oleh konsumen.

Page 10: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

221 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Kuadran II (pertahankan prestasi)

Kuadran II terdapat lima atribut yaitu

atribut rasa, terdapat izin DepKes, label

Halal MUI, originalitas produk dan kualitas

produk. Atribut-atribut ini memiliki tingkat

kepentingan yang tinggi bagi konsumen dan

disertai dengan tingkat kinerja Duta Luwak

Brother’s Link yang tinggi sehingga atribut-

atribut yang terdapat pada kuadran II ini

harus dipertahankan oleh pihak perusahaan

Duta Luwak karena konsumen sudahmerasa

puas dari atribut-atribut tersebut.

Kuadran III (prioritas rendah)

Kuadran III terdapat empat atribut yaitu

atribut harga, kejelasan tanggal kadaluarsa,

merek dan kuantitas atau isi. Atribut-atribut

pada kuadran III ini merupakan atribut

yang tidak penting menurut konsumen dan

kinerja atribut Duta Luwak yang dinilai

konsumen biasa-biasa saja, sehingga

perusahaan belum perlu melakukan

perbaikan.

Kuadran IV (berlebihan)

Atribut yang terdapat pada kuadran IV yaitu

atribut aroma, kemasan, ketersediaan

produk dan jenis kemasan. Atribut-atribut

tersebut menurut konsumen berlebihan

akan tetapi perusahaan mementingkan

atribut tersebut dengan lebih.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Hasil perhitungan kepuasan konsumen

Kopi Luwak Duta Luwak Brother’s link

diketahui bahwa nilai Customer

Satisfaction Index adalah 77,76 persen.

Berdasarkan pada indeks kepuasan

pelanggan, maka nilai Customer

SatisfactionIndex konsumen Duta Luwak

Brother’s Link yang mencapai 77,76 persen

berada pada selang 0,66 sampai dengan

0,80, maka dapat dikatakan bahwa secara

umum indeks kepuasan konsumen untuk

atribut yang diuji berada pada kriteria puas,

sehingga 14 atribut yang telah di uji

mencapai index kepuasan konsumen.

Perhitungan Customer Satisfaction Index

(CSI) dapat di lihat pada tabel 7.

Page 11: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

222 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Tabel 7. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)

No. Atribut Rerata Skor

Importance

(b)

Weighting

Factor

[c=(b/b

total)×100%]

Rerata Skor

Performance

(d)

Weighting

Score

(e=c×d)

1 harga 4.16 7.11% 4.56 0.32

2 Rasa 4.44 7.59% 4.53 0.34

3 Aroma 3.81 6.52% 4.00 0.26

4 Kemasan 4.00 6.84% 3.75 0.26

5 Merek 4.09 7.00% 3.50 0.25

6 tanggal

kadaluarsa 3.97 6.79% 2.94 0.20

7 terdapat izin

depkes 4.28 7.32% 4.06 0.30

8 lebel halal MUI 4.41 7.54% 4.16 0.31

9 ketersediaan

produk 3.91 6.68% 3.75 0.25

10 iklan dan

promosi 4.22 7.22% 3.56 0.26

11 kuantitas/isi

produk 3.94 6.73% 3.28 0.22

12 kualitas produk 4.72 8.07% 4.00 0.32

13 originalitas

produk 4.59 7.86% 4.16 0.33

14 jenis kemasan 3.94 6.73% 4.00 0.27

Total 58.47 100.00%

Weighted Total = Σ Weighting Score 3.89

Satisfaction Index = (Weighted Total / Scale (5))×100% 77.76%

Implikasi Kebijakan Pemasaran

Mengacu pada analisis deskriptif, analisis

Angka Ideal, Important Performance

Analysis (IPA) dan CustomerSatisfaction

Index (CSI), berikut akan dijabarkan

implikasi kebijakan pemasaran bagi pihak

perusahaan Duta Luwak Brother’s Link.

Produk

Atribut harga, kualitas produk, dan

originalitas produk dinilai oleh responden

Page 12: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

223 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

merupakan atribut yang paling

dipertimbangkan dalam pembelian produk

Kopi Luwak. Kinerja dari CV. Duta Luwak

Brother’s Link sudah cukup baik, akan

tetapi pihak duta luwak brother’s link harus

tetap terus meningkatkan kualitas

produknya dengan mempertahankan

kinerjanya. Atribut lain yang harus

dipertahankan kinerjanya adalah rasa,

kualitas, izin depkes dan label halal MUI.

Kualitas mempunyai dampak langsung

pada kinerja produk atau jasa, oleh karena

itu kualitas berhubungan erat dengan nilai

dan kepuasan pelanggan (Getrycia,2012)

Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (1997),

biaya sebuah perusahaan merupakan

elemen penting dalam strategi penetapan

harga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa

konsumen Duta Luwak yaitu dari kalangan

menengah keatas dengan rata-rata tingkat

pendapatan lebih besar dari Rp 900.000

sehingga konsumen relatif tidak

mempermasalahkan harga. Tingkat

penasaran konsumen dalam mengkonsumsi

minuman kopi luwak asli sangat tinggi.

Konsumen Duta Luwak Brother’s Link

dalam seminggu lebih dari tiga kali

mengkonsumsi kopi luwak yaitu sebesar

31%.

Distribusi

Produk Kopi Luwak Duta Luwak

ketersediaannya di pasaran dianggap

olehresponden sudah baik. Atribut

ketersediaan produk ini dinilai penting oleh

konsumen sehingga konsumen dapat

dengan mudah mendapatkan produk dan

terus dapat mengkonsumsinya.Oleh karena

itu apabila pihak perusahaan ingin dapat

mempertahankan konsumennya, maka

perusahaan harus lebih memperhatikan

dalam hal ketersediaan produk di pasaran

dan tidak hanyaditempat-tempat tertentu

saja, namun dapat juga dengan menambah

ketersediaan produk toko khas oleh-oleh

yang dapat dijangkau oleh konsumen.

Promosi

Promosi melalui media cetak atau

elektronik CV. Duta Luwak Brother’s Link

belum maksimal dikarenakan informasi

yang didapatkan oleh konsumen dari teman

yaitu sebesar 44%, koran 0%, internet 22%.

Diagram IPA menunjukan iklan dan

promosi berada pada kuadran utama hal

tersebut harus menjadi perhatian produsen

kopi luwak Duta Luwak.

KESIMPULAN

Proses keputusan yang dilakukan konsumen

dalam pembelian kopi luwak merek Duta

Luwak Brother’s Link dalam pengenalan

Page 13: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

224 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

kebutuhan yaitu sekedar coba-coba sebesar

50%, untuk kepuasan sebesar 69%. Fokus

perhatian pada atribut rasa sebesar 37% dan

atribut harga sebesar 31%. Responden

mengevaluasi keputusannya dengan

mempertimbangkan atribut harga sebesar

28%, kualitas produk sebesar 22%.

Keputusan pembelian tergantung situasi

sebesar 37%, membeli di agen/distributor

sebesar 50%, menginginkan kemasan

modern72%. Pasca pembelian kopi luwak

sebesar 94% merasa puas. Hasil analisis

multi atribut angka ideal didapatkan nilai

sikap responden terhadap kopiluwak Duta

Luwak Brother’s Link adalah 17,3.

Hasil analisis Important Performance

Analysis (IPA) menunjukkan bahwa atribut

kopi luwak Duta Luwak Brother’s Link

yang dirasa konsumen kurang puas adalah

Iklan dan promosi. Atribut yang harus

dipertahankan kinerjanya adalah Label halal

MUI, Izin Depkes, rasa, originalitas produk

dan kualitas produk. Atribut yang tidak

menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah

harga, merek, kejelasan tanggal kadaluarsa,

kuantitas/ isi produk. Atribut yang

kinerjanya berlebihan adalah kemasan,

aroma, ketersediaan produk, jenis kemasan.

Hasil Customer SatisfactionIndex (CSI)

konsumen kopi luwak yang mencapai 77,76

% berada padaselang 0,66 sampai dengan

0,80.

DAFTAR PUSTAKA

Astrahadi, 2012.Analisis Nilai Tambah,

Kelayakan Finansial dan Prospek

Pengembangan pada Agroindustri

Kopi Luwak di Pekon Way

Mengaku Kecamatan Balik Bukit

Kabupaten Lampung Barat. Unila.

Lampung

Durianto. 2004. Strategi Menaklukkan

Pasar. Jakarta (ID). PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Febrianti. 2011. Kelayakan Agroindustri

Kopi Luwak Di Kabupaten

Lampung Barat. Jurnal Teknologi

hasil Pertanian. Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Getrycia ,Wanda.2012.Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Pembelian Konsumen

Pada Produk Minuman Berisotonik

Pocari Sweat. Jurnal Jurusan

Manajemen STIE MDP. Semarang.

Iswanti, Novianti.,2012, Analisis Perilaku

Konsumen Terhadap Roti Pryangan

Bakery Di Kota Padang, Jurnal

Andalas, Padang.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007.

ManajemenPemasaran, Edisi Kedua

Belas, Jilid 1. dialih bahasakan oleh

Benjamin Molan. PT Indeks. Jakarta

Mc. Carthy Dan Perreault. 1995.

Pemasaran, Sebuah Ancangan

Manajerial Global (AlihBahasa:

Maulana, A.) Bina rupa Alisara,

Jakarta.

Najiyati, S., dan Danarti, 1997.Budidaya

Kopi dan Pengolahan Pasca

Panen.Penebar Swadaya, Jakarta.

Pangabean, Edy.2011. Mengeruk Untung

dari Bisnis kopi Luwak. Agromedia

Pustaka. Jakarta

Page 14: Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajayabalitbangda.lampungprov.go.id/.../user/files/1211215547.pdf · 2016-01-31 · 212 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

225 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03

Anggasari ,Popy.2013 .Pengaruh Ethnosen-

trisme Terhadap Sikap, Preferensi

dan Perilaku Pembelian Buah Lokal

dan Impor .Jurnal Manajemen

&Agnbisnis, Vol. 10 No. 2, Juli

2013, lnstitut Pertanian Bogor.

Bogor

Radydjencole, 2011. Indonesia penghasil

kopi terbesar ke-3 dunia. Di upload

tanggal 28 september 2011.

http://forum. detik.com/indonesia-

penghasil-kopi-terbesar-ke-3-dunia-

t292411.html.

Sampurno,2009. Sampurno, Manajemen

Pemasaran Farmasi, Yogyakarta

:GadjahMada University Press.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku

Konsumen : Teori dan

Penerapannya dalam Pemasaran.

Ghalia Indonesia. Bogor.

Standar Nasional Indonesia. 2008. Biji

Kopi SNI 01-2907. Badan

Standarisasi Indonesia.

Umar, H.2005. Metode Penelitian Untuk

Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja

Grafindo. Jakarta

Wasini, 2009.Analisis Perilaku Konsumen

dalam Pembelian Minuman Bandrek

Serbuk Merek Star bandrek PT Liza

Herbal International (studi kasus di

wilayah Bogor). IPB: Bogor.