Page 1
HARI PANGAN
SEDUNIA XXXV
TAHUN 2015 17 – 20 Oktober 2015
Palembang, Sumatera Selatan
PANDUAN UMUM
PEMERINTAH PROVINSI
SUMATERA SELATAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KELAUTAN &
PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan selesainya Buku Panduan
Umum Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-XXXV Tahun 2015.
Buku Panduan ini merupakan informasi mengenai pelaksanaan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-
XXXV Tahun 2015 yang dilaksanakan di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 17
sampai dengan 20 Oktober 2015. Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) pada setiap tanggal 16
Oktober adalah sebuah momentum yang mengingatkan dunia bahwa kekuatan setiap Negara
ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat
secara berkelanjutan. Selaras dengan tema HPS Internasional “Social Protection and
Agriculture”, maka tema HPS tingkat Nasional ditetapkan “Pemberdayaan Petani Sebagai
Penggerak Ekonomi Menuju Kedaulatan Pangan”.
Kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, kami sampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya.
Akhirnya, semoga buku ini dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia
(HPS) Ke-XXXV Tahun 2015 dan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam mewujudkan kedaulatan
pangan nasional, terutama bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Jakarta, Agustus 2015
Direktur Jenderal Perkebunan
Selaku Ketua Panitia Penyelenggara Pusat HPS Ke-XXXV Tahun 2015
Gamal Nasir
Page 3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………….……...
Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………..……..
Tujuan………………………………………………………………………………………………………………………..…….
Sasaran………………………………………………………….………………………………...................................
Manfaat………………………………………………………….………………………………..................................
Dasar Hukum………………………………………………….………………………………...................................
TEMA………………………………………………………………………………………………………………….…………..
Tema Internasional………………………………………………………………………………………………………….
Tema Nasional…………………………………………………………………………………………………………………
LOGO…………………….………………………………………………………………………………………………………..
Makna Umum………………………………………………………………………………………………………………….
Arti Logo………………………………………………………………………………………………………………………….
WAKTU DAN TEMPAT……………………………………………………………………………………………….…….
DENAH LOKASI………..…………………………………………………………………………………………………..….
PELAKSANAAN KEGIATAN……………….……………………………………………………………………………...
Page 4
ACARA PUNCAK DAN KUNJUNGAN LAPANGAN………………………………………………..……...
PAMERAN………………………………………………………………………………………………………………..
GELAR TEKNOLOGI…………………………………………………………………………………………………...
PERLOMBAAN.………………………………………………………………………………………………………...
TOUR DIPLOMATIK…………………………………………………………………………………………….…….
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT……………………………………………………………………….………
DOKUMENTASI, PUBLIKASI DAN PENYIARAN………………………………………………….……….
AKOMODASI DAN TRANSPORTASI………………………………………………………………………..….
PENGORGANISASIAN……………………………………………………………………………………………...
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………..
Page 5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada tahun 1943, di tengah berlangsungnya Perang Dunia Kedua, Konferensi Perserikatan
Bangsa Bangsa mengenai Pangan dan Pertanian diadakan di Hot Springs, Virginia, konferensi
tersebut menyetujui sebuah badan permanen untuk mengatasi tantangan besar di dunia dalam
hal pangan dan pertanian. Saat itu, sebanyak 44 negara mendeklarasikan perlunya:
“…kebebasan untuk mendapatkan pangan yang layak dan mencukupi demi kesehatan dan
kekuatan bagi semua orang, dapat tercapai”.
Tak lama setelah itu, Badan Pangan dan Pertanian Bangsa-Bangsa, atau Food and Agriculture
Organization of the United Nations, pun berdiri. FAO tepatnya didirikan pada 16 Oktober 1945
di Kota Quebec, Kanada. Saat ini, anggota FAO menjadi 197 negara dan Republik Indonesia
dengan bangga telah menjadi anggota sejak tahun 1949.
Para negara anggota pendiri FAO telah memiliki pandangan ke depan dan memahami peran
penting pangan dan pertanian dalam pembangunan manusia secara luas, dan bagi masyarakat
internasional untuk menangani tantangan kerawanan pangan dan kekurangan gizi.
Selama lebih dari 70 tahun, FAO telah bekerja dekat dengan pelaku pemerintah dan non-
pemerintahan untuk mengatasi penyebab utama kelaparan guna meningkatkan ketahanan
pangan dan gizi dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Para negara anggota telah
mencapai hasil-hasil yang signifikan di semua bidang di atas; namun masih banyak lagi yang
harus dicapai.
Hari lahirnya FAO saat ini diperingati sebagai World Food Day atau dikenal di Indonesia dengan
Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Pada tahun ini FAO merayakan
70 tahun kelahirannya untuk memerangi kemiskinan, kelaparan, kerawanan pangan dan
kekurangan gizi, juga mendukung pengelolaan dan penggunaan sumber daya alam yang
berkelanjutan di seluruh dunia.
Tema internasional World Food Day tahun ini adalah Social Protection and Agriculture: Breaking
the Cycle of Rural Poverty (Perlindungan sosial dan pertanian: memutus rantai kemiskinan
pedesaan) seruan kepada semua pihak di dunia untuk memberikan perhatian lebih besar
terhadap kebutuhan masyarakat miskin di pedesaan dan memberikan jaminan akses terhadap
barang dan jasa yang dapat membantu mengubah nasib mereka.
Page 6
Tema ini dipilih sebab sekitar satu milyar penduduk di negara-negara berkembang hidup dalam
kemiskinan yang parah. Tujuh puluh delapan persen dari jumlah tersebut tinggal di wilayah
pedesaan tempat sektor pertanian sebagai faktor utama pendorong ekonomi pedesaan, dan
bahkan pada beberapa kasus, sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
Selama 20 tahun terakhir, program perlindungan sosial telah berkembang dengan pesat di
negara-negara berkembang, menjangkau 2,1 milyar penduduk yang terbantu berkat bantuan
sosial, asuransi sosial dan intervensi kepada pasar tenaga kerja. Namun demikian, sampai saat
ini hanya 36 persen dari populasi dunia menerima beberapa bentuk perlindungan sosial.
Kebanyakan rumah tangga yang tidak menerima manfaat dari program perlindungan sosial
tinggal di daerah pedesaan di negara-negara berkembang. Mereka adalah produsen kecil
bahkan subsisten (yang hanya mampu mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari), keluarga
petani atau buruh tani yang tidak memiliki lahan, yang masih bergantung hidupnya pada
sumber daya dan bantuan berasal dari jejaring kalangan mereka sendiri dalam mengelola mata
pencahariannya ketika menghadapi risiko yang ada.
Di Indonesia, masyarakat pedesaan mencapai hampir setengah dari total populasi penduduk.
Dan sebagian besar dari masyarakat yang sangat miskin dan menghadapi kondisi rawan pangan
hidup di pedesaan.
Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau The Food and Agriculture
Organization of the United Nations (FAO) menyoroti pentingnya perlindungan sosial untuk
masyarakat miskin pedesaan, sebagai salah satu hal mendasar bagi pertumbuhan ekonomi
nasional, keadilan, kesejahteraan.
Sayangnya, kebanyakan masyarakat miskin pedesaan tidak memiliki perlindungan terhadap
berbagai risiko yang amat mendasar seperti kegagalan panen atau bahaya lain yang berdampak
pada hilangnya penghasilan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerawanan pangan dan gizi buruk
yang tak putus.
Perlindungan sosial adalah sebuah perpaduan antara kebijakan, program dan intervensi yang
bertujuan untuk melindungi masyarakat miskin dan rawan pangan, atau mereka yang rentan
jatuh ke dalam kondisi tersebut.
Page 7
Kantor Perwakilan FAO di Indonesia berdiri sejak tahun 1979. FAO telah bekerja sama dengan
pemerintah Indonesia pada bidang pertanian dan pangan, termasuk di dalamnya perikanan
dan pertanian. Tujuan utama dari FAO dari keberadaan FAO di Indonesia, adalah untuk
membantu pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka rawan pangan dan kekurangan gizi,
memperbaiki praktik – pratik dalam menjalankan pertanian, untuk membangun perikanan dan
kehutanan yang berkesinambungan dan menambah kapasitas Indonesia menghadapi bencana
alam yang sering terjadi serta ancaman pandemi.
Untuk melakukan ini, perwakilan FAO di Indonesia bertugas:
• Membangun dan memromosikan strategis untuk mencapai ketahanan pangan nasional,
pertanian dan tujuan pembangunan di pedesaan.
• Membangun dan mengimplementasikan program lapangan dan projek bekerja sama
dengan pemerintah, para pemangku kepentingan dan juga perwakilan donor.
• Membantu pemerintah untuk menguatkan kapasitas masyarakat untuk menghadapi
ancaman dan situasi crisis, untuk melakuan assesment terhadap dampak bencana, dan
membantu rekonstruksi dan rehabilitasi pada bidang pangan dan pertanian.
• Serta mendukung kampanye untuk menambah kesadaran publik serta pengetahuan untuk
menghapus kelaparan dan kekurangan gizi.
Sejak berdirinya sampai 2015, lebih dari 650 program, inisiatif, dan proyek di implementasikan
di seluruh penjuru Indonesia guna mencapai pengembangan sektor pangan dan pertanian,
perikanan dan kehutanan sekaligus menyediakan respons aksi tanggap darurat dan menyokong
pengurangan risiko bencana.
Tujuan
Tujuan Umum
1. Meningkatnya kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya
penanganan masalah pangan baik di tingkat global, regional dan khususnya tingkat
nasional ; dan
2. Memperkokoh solidaritas antar bangsa dalam usaha memberantas kekurangan pangan
dan gizi yang masih dialami oleh sebagian penduduk dunia terutama dinegara
berkembang
Tujuan Khusus
1. Memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif dengan
melibatkan seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat dalam rangka
mempertahankan ketahanan pangan nasional ; dan
Page 8
2. Memotivasi stakeholder ketahanan pangan untuk berpartisipasi aktif secara
berkelanjutan dalam pembangunan ketahanan pangan dan mengkomunikasikan hasil-
hasil pembangunan ketahanan pangan kepada masyarakat luas.
Sasaran
Sasaran pelaksanaan HPS Ke-XXXV Tahun 2015, adalah seluruh komponen bangsa yang terlibat
dalam pembangunan ketahanan pangan (pemerintah, swasta, lembaga sosial dan masyarakat
baik di pusat maupun daerah).
Manfaat
1. Masyarakat luas mengetahui peran pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional; dan
2. Tumbuhnya kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumberdaya alam serta
tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan terkait dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
Dasar Hukum
1. Surat Menteri Pertanian RI Nomor : 153/TU/.220/M/6/2014 Tanggal 11 Juni 2014 tentang
Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia Ke-35 Tahun 2015
2. Surat Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 0033/2003/BAKETPANG/2014 tanggal 14
Agustus 2014 Perihal Kesediaan Menjadi Tuan Rumah Acara Puncak HPS Ke-35 Tahun 2015
3. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 339/Kpts/OT.050/6/2015 tanggal 4 Juni 2015
tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)
Ke-XXXV Tingkat Nasional Tahun 2015.
4. Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 516/KPTS/BAN.KETAPANG/2015 tanggal 10
Juli 2015 tentang Pembentukan Panitia Daerah Peringatan Hari Pangan Sedunia XXXV
Tingkat Nasional Di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015.
Page 9
TEMA
Tema Internasional
FAO telah menetapkan tema peringatan HPS Tahun 2015 ini adalah “Social Protection and
Agriculture”. Perlindungan sosial telah dipilih sebagai tema Hari Pangan Sedunia tahun ini
(World Food Day) untuk menyoroti pentingnya dalam mengurangi kemiskinan pedesaan dan
memberikan akses pangan atau sarana untuk memenuhi keutuhan pangan.
Perlindungan sosial dapat didefinisikan sebagai berbagai solusi, sering dikombinasikan dengan
satu sama lain, seperti kesempatan kerja, penyediaan pangan, dan layanan yang dirancang
untuk mendukung dan membantu masyarakat dari kelaparan dan kemiskinan .
Tema Nasional
Mengacu kepada tema Internasional tersebut, maka peringatan HPS Ke-XXXV Tahun 2015 di
Indonesia mengusung tema “Pemberdayaan Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju
Kedaulatan Pangan”. Pemilihan tema tersebut juga dengan pertimbangan antara lain :
a. dari sisi jumlah, potensi petani sangat besar untuk menggerakkan ekonomi Indonesia agar
dapat berdaulat pangan;
b. pemberdayaan petani terus dilakukan secara berkesinambungan agar keunggulan
komparatif dari petani dapat bermetamorfosis menjadi keunggulan kompetitif.
c. Keunggulan kompetitif yang dimiliki petani akan meningkatkan daya saing petani di tataran
internasional sehingga mampu menyediakan beraneka ragam pangan dari sumberdaya
lokal.
Page 10
LOGO
Makna Umum
Memvisualisasikan kekayaan sumberdaya lokal dari berbagai sektor yakni pertanian, perikanan
dan kelautan, kehutanan serta pemberdayaan petani sebagai penggerak ekonomi untuk
mewujudkan kedaulatan pangan.
Arti Logo
• Jembatan Ampera merupakan simbol Provinsi Sumatera Selatan sebagai tempat
penyelenggaran HPS Ke-XXXV Tahun 2015
• Latarbelakang Bola Dunia, Hutan dan Peta Indonesia sebagai simbol Indonesia sebagai salah
satu Negara pemasok pangan dunia
• Ikan Patin dan Garis Lengkung Biru simbol Perikanan dan Kelautan
• Petani, Padi, Jagung dan Kedelai merupakan simbol Kedaulatan Pangan Pertanian
Page 11
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-XXXV Tahun 2015 diselenggarakan
pada tanggal 17 sd 20 Oktober 2015
Tempat : Komplek Jakabaring Sport City (JSC), Kota Palembang, Provinsi Sumatera
Selatan.
Page 12
DENAH LOKASI
Rute Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sport City dengan jarak
tempuh 24,5 Km
Page 13
PELAKSANAAN KEGIATAN
Rangkaian Kegiatan HPS Ke-XXXV Tahun 2015 meliputi kegiatan : Bidang Acara Puncak dan
Kunjungan Kerja, Pameran, Gelar Teknologi, Perlombaan, Tour Diplomatik, Pemberdayaan
Masyarakat, Dokumentasi, Publikasi dan Penyiaran, serta Akomodasi dan Transportasi.
Page 14
ACARA PUNCAK DAN KUNJUNGAN LAPANGAN
Acara Puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) 2015 dilaksanakan di Dining Hall Komplek
Jakabaring Sport City
Page 15
Agenda Tentatif Acara Puncak
1. Registrasi Peserta
2. Presiden tiba di Ruang Tunggu VVIP
3. Presiden menuju Dining Hall (Acara Puncak)
4. Tarian Selamat Datang
5. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
6. Ucapan Selamat Datang Gubernur Sumatera Selatan
7. Sambutan Direktur Jenderal FAO
8. Sambutan Menteri Pertanian
9. Pemberian Hadiah lomba-lomba oleh Presiden RI dan Lomba
Cipta Menu oleh Ibu Joko Widodo
10. Penandatangan “Sampul Peringatan 70 Tahun FAO”
11. Amanat Presiden RI sekaligus Pernyataan Launching Inisiatif
Zero Hunger, Peresmian Acara Puncak dan Pameran Hari Pangan
Sedunia 2015
12. Pembacaan Doa
13. Peninjauan Presiden RI ke : Lomba Cipta Menu, Pameran, Gelar
Teknologi dan Kunjungan Lapangan
Page 16
Agenda Tentatif Kunjungan Lapangan
1. Penanaman Padi oleh Presiden RI bersama Para Duta Besar
Negara Sahabat
2. Penyerahan Bantuan Traktor dan Pompa oleh Presiden RI
kepada Kelompok Tani
3. Dialog Presiden RI dengan Petani
4. Makan Siang bersama Petani
Kunjungan Lapangan dilaksanakan di Desa Sako Kecamatan Rambutan
Kabupaten Banyuasin.
Page 17
PAMERAN
Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-XXXV Tahun 2015, akan berlangsung dari tanggal 17 –
20 Oktober 2015 di Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Peserta
berasal dari Instansi Pemerintah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
Asosiasi dan Masyarakat. Pameran dikemas secara edukatif yang dapat berinteraksi dengan
pengunjung, menampilkan berbagai potensi pangan lokal serta pelayanan pendukungnya.
Dalam pameran akan diselenggarakan kegiatan pendukung, seperti : Aneka Lomba, Live Demo,
Talkshow, Wisata Edukasi, Hiburan, Door Prize, serta Pemberian Penghargaan Lomba Stand.
GELAR TEKNOLOGI
Setiap tahun lembaga penelitian dan pengembangan, telah menghasilkan sejumlah inovasi
pertanian tepat guna. Beberapa inovasi diantaranya digunakan secara luas dan terbukti
menjadi pendorong utama pertumbuhan dan perkembangan usaha dan sistem agribisnis
berbagai komoditas pertanian (dalam arti luas termasuk perikanan) yang ramah lingkungan
seperti penemuan varietas unggul baru berumur pendek dengan dukungan teknologi
pembenihan/pembibitannya, inovasi-inovasi cara penanaman, pemeliharaan, teknologi panen,
pasca panen, serta pengolahan hasil dan pemasarannya.
Teknologi yang telah dihasilkan perlu dimasyarakatkan kepada stakeholders agar dapat
diadopsi untuk meningkatkan daya saing usaha. Salah satu cara untuk mendiseminasikannya
adalah melalui gelar teknologi. Gelar teknologi ini dilakukan untuk mendiseminasikan teknologi
yang dihasilkan dari area penelitian/pengkajian kepada stakeholders. Dengan demikian peserta
dapat melihat dari dekat inovasi yang dihasilkan dan pengembangannya yang sistematis dengan
memberikan kesempatan pada stakeholders untuk dapat melihat teknologi yang digelarkan dan
bertemu langsung dengan para peneliti/pengkaji yang terkait, sehingga terjadi komunikasi dan
umpan balik untuk perbaikan dan pengembangan inovasi ke depan.
Sebagai bagian dalam jaringan penelitian dan pengkajian, maka Kementerian Pertanian melalui
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengkoordinasikan gelar
teknologi yang difokuskan utamanya pada tujuh komoditas strategis yaitu padi, jagung, kedelai,
tebu, sapi, cabai, dan bawang merah serta aneka tanaman pangan alternatif, biofarmaka, dan
teknologi budidaya hortikultura secara intensif (termasuk jambore hortikultura) sebagai
pendukungnya Kegiatan gelar teknologi telah melibatkan stakeholders sejak penyiapannya di
lapangan termasuk sebagai wahana praktek lapagan bagi para penyuluh dari Bakorluh, pelajar,
Page 18
dan mahasiswa dari sekolah dan perguruan tinggi di sekitar lokasi gelar di Kota Palembang,
Provinsi Sumatera Selatan.
Gelar Teknologi bertujuan untuk mendiseminasi hasil-hal penelitian/pengkajian bidang
pertanian, kelautan dan perikanan secara langsung kepada pengguna dan masyarakat agar
dapat mengaplikasikan inovasi teknologi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan
percepatan perbaikan gizi masyarakat. Teknologi lintas sektoral bidang pangan tersebut perlu
disosialisasikan kepada masyarakat yang lebih luas, sehingga dapat lebih mendorong
pengembangan pelaksanaannya secara nasional. Oleh karena itu, melalui peringatan Hari
Pangan Sedunia Ke-XXXV yang melibatkan berbagai stakeholders lintas sektoral di seluruh
Provinsi di Indonesia, menjadi salah satu sarana yang tepat untuk menyosialisasikan
pengembangan teknologi di bidang pangan.
Gelar Teknologi pada HPS 2015 yang dikemas menjadi miniatur percontohan teknologi pangan,
diharapkan dapat dikelola secara keberlanjutannya sebagai studio alam dan agro wisata oleh
Pengelola Stadion Jakabaring dan Pemda Provinsi Sumatera Selatan.
Tempat : Stadion Jakabaring pada areal seluas 1,5 Ha (15.011m2) tidak termasuk jogging track.
Page 19
Jenis Teknologi yang diekspose pada Gelar Teknologi
No Teknologi Unggulan Tanaman Pangan hulu-hilir Institusi pelaksana
1 VUB padi tahan kekeringan dan tahan genangan
(amphibi) dilengkapi dengan teknologi pengolahan beras
rendah glikemik & beras premium, pengolahan hasil
samping dan limbah padi, serta Alsintan padi: jarwo
transplanter dan combine harvester
Balitbangtan-Kementan: BB
Padi, BB pasca Panen, BB
Mektan, BPTP Sumsel
2. Varietas unggul Jagung dilengkapi dengan alsintan
pemipil jagung tanpa kupas dan alsintan pencacah
(Chopper) limbah jagung untuk pakan ternak; teknologi
pakan ternak dari limbah jagung ; dan produk olahan
jagung
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangtan (Balitserealia),
BB Pascapanen,
BB Mektan, dan
Puslitbangnak
3 Varietas unggul kacang kedelai dilengkapi dengan: a)
teknologi pengelolaan limbah kacang kedelai untuk pakan
ternak dan pupuk b) pengendalian hama secara hayati
(Ferograyak Litura), c) serta alsintan untuk Kedelai
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangtan (Balitkabi),
BPTP Sumsel, BB Mektan,
BB Biogen, dan BB Paspa
B Teknologi Unggulan Tanaman Perkebunan Institusi Pelaksana
1 Varietas unggul tebu dan teknologi budidaya tanaman
tebu dengan sistem juring ganda
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangbun (Balittas)
2 Teknologi pengelolaan dan pengolahan tebu rakyat Balitbangtan-Kementan:
Pulitbangbun (Balittas)
3 Teknologi pengolhan limbah tebu untuk pakan ternak dan
sumber energi
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangnak (Lolit Sapo)
dan Balittas
4 Teknologi penanaman tanaman sela di antara tanaman
tebu
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangbun (Balittas)
Page 20
C Teknologi Unggulan Peternakan Institusi Pelaksana
1 Bibit unggul sapi – teknologi perbibitan Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangnak (Lolit Sapo)
2 Teknologi perkandangan dan teknologi pembuatan
ransum untuk ternak sapi/kerbau
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangnak (Lolit Sapo)
3 Varietas unggul tanaman pakan ternak, tanaman pakan
ternak spesifik lokasi, serta teknologi budidaya dan
pemanfaatan hijauan pakan ternak
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangnak (Lolit Sapo)
BPTP Sumsel
4 Teknologi pengelolaan dan pengolahan limbah ternak
menjadi energi (biogas), biourine, biopestisida, dan pupuk
organik
Balitbangtan-Kementan:
Puslitbangnak (Lollit Sapo)
dan BPTP Jateng
D Teknologi Unggulan Tanaman Hortikultura Institusi Pelaksana
1 Varietas unggul Bawang Merah Balitbangtan-Kementan:
Balitsa
2 Varietas unggul cabai merah dan cabai keriting Balitbangtan-Kementan:
Balitsa
3 Jambore varietas hortikultura (sayuran dan buah) Ditjen Perkebunan
Kementan dan swasta
Teknologi budidaya hortikultura intensif di lahan sempit
3 Lorong (Pergola): tumpang sari, dan vertikultur beragam
tanaman sayuran
Balitbangtan-Kementan:
BPTP Sumsel, BPTP Jakarta,
dan Balitsa
UNSRI
4 Walkaponik (3 tipe), hidroponik, dan wall garden Balitbangtan-Kementan:
BPTP Sumsel dan BPTP
Jakarta
UNSRI
5 Aneka sayuran dalam pot, polibag, dan bedengan Balitbangtan-Kementan:
Balitsa dan BPTP Sumsel
6 Tabulampot dan gelar teknologi varietas unggul tanaman
buah spesifik dataran rendah
Balitbangtan-Kementan:
(Balitbu) dan BPTP Sumsel
7
Teknologi pengolahan limbah tanaman sayuran untuk
kompos dan pestisida nabati
Balitbangtan-Kementan:
BPTP Sumsel dan BPTP DKI
Page 21
E Pangan ALternatif Sumber Karbohodrat dan Biofarmaka Institusi Pelaksana
1 Beragam tanaman Biofarmaka, produk, dan manfaatnya Balitbangtan-Kementan:
Balitro
2 Beragam tanaman umbi lokal dan produknya secara
spesifik lokasi dari beragam provinsi
Balitbangtan-Kementan: B B
Biogen, 33 BPTP/LPTP
3 Varietas unggul tanaan sorgum Balitbangtan-Kementan:
Balitserealia
F Teknologi unggulan tata kelola lahan dan air serta
performance inovasi unggulan
Institusi Pelaksana
1 Teknologi tata kelola air dengan pompanisasi, irigasi tetes
dan sprinkle
Balitbangtan-Kementan:
BPTP Sumsel, BB Mektan,
dan BBSDLP (Balitklimat)
2 Performance teknologi yang didemonstrasikan pada gelar
teknologi dalam media cetak (label komoditas, poster,
panduan, backdrop) dan elektronis (multimedia) termasuk
materi untuk promosi dan kehumasan
Balitbangtan- Kementan:
Koordinator: PUSTAKA dan
masing-masing UK
3 SAUNG AGROINOVASI untuk display produk hasil inovasi
unggulan dari lintas sektor berikut hasil olahannua,
demonstrasi teknologi, serta ekspose teknologi dan
produk hasil pengembangan pertanian bioindustri
berbasis padi
Balitbangtan- Kementan:
Koordinator: BB Pascapanen
33 BPTP/LPTP, UK,
Balitbanginov Prov Sumsel
dan UNSRI
Page 22
PERLOMBAAN
Perlombaan adalah salah satu acara rutin yang digelar untuk memeriahkan Hari Pangan Sedunia
setiap tahunnya.
Ada beberapa lomba yang akan diadakan yaitu :
No Jenis
Lomba/Tema Pelaksana Peserta
Waktu
Pelaksanaan Juri Tempat
1 Lomba Cipta
Menu B2SA
Berbasis Sumber
Daya Lokal
Tema :
“Kreasi Cipta
Menu Keluarga
Berbasis Sumber
Daya Lokal”
Badan
Ketahanan
Pangan –
Kementan
TP PKK dari 34
Provinsi
17 Oktober 2015
(pukul 05.00 –
13.00 WIB)
- Ahli Gizi
- Praktisi
Kuliner
- TP PKK
- Media
Massa
- PHRI
Sekitar Area
Pembukaan
Peringatan HPS
Ke-XXXV Tahun
2015
2 Lomba Makan
Ikan dan Lomba
Makan Sayur
Pemprov
Sumatera
Selatan
Siswa/i SD atau
Anak Usia Dini
Kota
Palembang
17 Okt 2015
(pukul 14.00 WIB
– Selesai)
- BKP
Provinsi
Sumatera
Selatan
- Dinas
Pertanian
Prov
Sumsel
- Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Prov
Sumsel
Dining Hall,
Jakabaring Sport
City
3 Lomba
Menggambar
Tema :
“Aku Cinta
Pangan Lokal”
Badan
Ketahanan
Pangan –
Kementan
Siswa/i SMP
Kota
Palembang (±
200 orang)
18 Okt 2015
(pukul 08.00 –
12.00 WIB)
- BKP
Kementan
- Akademisi
- Sanggar
Dining Hall,
Jakabaring Sport
City
Page 23
TOUR DIPLOMATIK
Tour Diplomatik akan dilaksanakan tanggal 16 Oktober 2015. Para Duta Besar akan dating mulai
tanggal 15 Oktober 2015 dan kembali ke Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2015 sesuai
rangkaian acara pembukaan. Peserta Tour Diplomatik berasal dari Duta Besar Negara sahabat
dan perwakilan organsasi internasional.
Kunjungan Tour Diplomatik ditujukan untuk mempromosikan potensi sumber daya lokal di
bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan dan industri, serta memperkenalkan budaya
dan pariwisata daerah setempat. Lokasi yang akan dikunjungi yaitu ke Obyek Wisata Alam,
Kuliner, Industri Kerajinan sekitar Kota Palembang dan Pusat Penelitian Ternak Sapi Sembawa
dan Pusat Penelitian Karet Sungai Putih di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
Tentatif Agenda Tour Diplomatik, sebagai berikut :
WAKTU AGENDA
15 Oktober 2015 Peserta Tour Diplomatik tiba di Palembang, Sumatera Selatan
Peserta Tour Diplomatik menginap di Hotel Aryaduta Palembang
16 Oktober 2015 Tour Diplomatik
08.00 – 08.30 Menuju Museum Balaputra Dewa
08.30 – 09.30 Mengunjungi Museum Balaputra dewa
09.30 – 10.00 Menuju Taman Bukit Siguntang
10.00 – 10.30 Mengunjungi Taman Bukit Siguntang
10.30 – 11.00 Menuju kediaman Zaenal Songket
11.00 – 12.00 Mengunjungi Zaenal Songket
12.00 – 12.30 Menuju PT. Pupuk Sriwijaya
12.30 – 13.30 Makan Siang di PT. Pupuk Sriwijaya
13.30 – 14.30 Menuju Balai Inseminasi Buatan di Sembawa
14.30 – 15.30 Mengunjungi Balai Inseminasi Buatan di Sembawa
15.30 – 15.45 Menuju Balai Penelitian Karet di Sungai Putih, Sembawa
15.45 – 16.30 Mengunjungi Balai Penelitian Karet di Sungai Putih, Sembawa
16.30 – 17.15 Menuju tempat pengolahan Pempek “Wawa” makanan khas Sumsel
17.15 – 18.00 Mengunjungi tempat pengolahan Pempek “Wawa” makanan khas Sumsel
19.00 Makan Malam dengan Gubernur Sumatera Selatan
17 Oktober 2015 Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-35 Tahun 2015 di Jakabaring Sport City
07.30 – 08.00 Menuju lokasi Peringatan HPS Ke-35 Tahun 2015
09.00 – 10.35 Pembukaan Peringatan HPS Ke-35 Tahun 2015 oleh Gubernur Sumatera Selatan
10.30 – 11.30 Meninjau lokasi Pameran
11.30 – 11.50 Kembali ke Hotel Aryaduta (menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II)
11.50 – 17.50 Kembali ke Jakarta
Page 24
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan guna mendukung upaya perwujudan ketahanan
pangan oleh masyarakat luas. Kegiatan tersebut berupa bantuan sosial yang ditujukan kepada
petani (Kelompok Tani Ternak Karya Sejati) di daerah Kelurahan Suka Jaya, Kecamatan
Sukarami, Kota Palembang untuk fasilitasi peningkatan produksi pangan lokal.
Dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan bentuk bantuan berupa kegiatan
pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dan Pemanfaatan Limbah Ternak Untuk
Biogas yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan tema “Pilot
Percontohan Pemanfaatan Limbah Kotoran Hewan”.
Page 25
DOKUMENTASI, PUBLIKASI DAN PENYIARAN
Dokumentasi, publikasi dan penyiaran Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-XXXV Tahun
2015 dilaksanakan mulai dari rangkaian sebelum acara puncak, pada acara pembukaan, selama
kegiatan HPS, dan pada acara penutupan.
Sosialisasi kegiatan Hari Pangan Sedunia dilakukan melalui penyiaran dan publikasi di media
cetak dan elektronik, dialog interaktif, konferensi pers, website, media online, information
board, baliho, billboard dan umbul-umbul. Kegiatan Dokumentasi, Publikasi dan Penyiaran,
sebagai berikut :
Page 26
PENGORGANISASIAN
Panitia peringatan HPS terdiri atas Panitia Pusat dan Panitia Daerah. Panitia Pusat Tingkat
Nasional ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 339/Kpts/OT.050/6/2015
tanggal 4 Juni 2015 tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Peringatan Hari Pangan
Sedunia (HPS) Ke-XXXV Tingkat Nasional Tahun 2015.
Sedangkan Panitia Daerah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor :
516/KPTS/BAN.KETAPANG/2015 tanggal 10 Juli 2015 tentang Pembentukan Panitia Daerah
Peringatan Hari Pangan Sedunia XXXV Tingkat Nasional Di Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2015.
Sekretariat Panitia Pusat Tingkat Nasional
Sub Bagian Hukum dan Humas Hubungan Masyarakat, Bagian Umum,
Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan,
Kementerian Pertanian
Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung C Lantai 2
Jl. Harsono RM No. 3 – Ragunan, Jakarta 12550
Telp. : (021) 7815584
Fax : (021) 7815485
Contact Person: Sukim Supandi, S.Sos, MM (Mobile Phone : 081212399024)
Email : [email protected]
Website : www.ditjenbun.pertanian.go.id
Sekretariat Panitia Daerah
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Selatan
Jl. Kol. H. Barlian No.82 Km.6 Palembang – Sumatera Selatan 30153
Telp. : (0711) 411903
Fax : (0711) 411903
Contact Person: Ir. Rusmala Dewi, MM (Mobile Phone : 081273288766)
Email : [email protected]
Website : www.bkp.pertanian.go.id/bkp-sumsel/
Page 27
Sekretariat Bidang–Bidang
1. BIDANG ACARA PUNCAK DAN KUNJUNGAN LAPANGAN
Ketua : Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan,
Kementerian Pertanian
Alamat : Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung C Lantai 2
Jl. Harsono RM No. 3 – Ragunan, Jakarta 12550
No. Telp / Fax : (021) 7815584 / (021) 7815486
Kontak Person : Sukim Supandi, S.Sos, MM
No. HP : 081212399024
2. BIDANG PAMERAN
Ketua : Kepala Biro Hukum dan Informasi Publik,
Setjen Kementerian Pertanian
Alamat : Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung PIA
Jl. Harsono RM No. 3 – Ragunan, Jakarta 12550
No. Telp / Fax : (021) 7816485 / (021) 7816485
Kontak Person : Ir. Dwiretnani Hesti Marhaeni
No. HP : 081294346467
3. BIDANG GELAR TEKNOLOGI
Ketua : Kepala Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Alamat : Jl. Tentara Pelajar No.10 Bogor – Jawa Barat 16114
No. Telp / Fax : (0251) 8351277 / (021) 8350928
Kontak Person : Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si
No. HP : 08121807544
4. BIDANG PERLOMBAAN
Ketua : Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan
Keamanan Pangan,
Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian
Alamat : Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung E Lantai 6
Jl. Harsono RM No. 3 – Ragunan, Jakarta 12550
No. Telp / Fax : (021) 7801014 / (021) 780104406
Kontak Person : 1. Ir. Yuliva
2. Ir. Mardiananingsih, M.Si
No. HP : 1. (0811187499) 2. (081399014077)
Page 28
5. BIDANG TOUR DIPLOMATIK
Ketua : Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri,
Setjen Kementerian Pertanian
Alamat : Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung A Lantai 6
Jl. Harsono RM No. 3 – Ragunan, Jakarta 12550
No. Telp / Fax : (021) 7815380 Ext. 2619 / (021) 7804350
Kontak Person : Ir. Sagung Mirah Ratna Dewi, MM
No. HP : 08161152655
6. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Ketua : Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,
Kementerian Pertanian
Alamat : Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung D Lantai 8
Jl. Harsono RM No. 3 – Ragunan, Jakarta 12550
No. Telp / Fax : (021) 7816086 / (021) 7816086
Kontak Person : Drs. Soehoed
No. HP : 08129442846
7. BIDANG DOKUMENTASI, PUBLIKASI DAN PENYIARAN
Ketua : Kepala Biro Umum dan Humas, Setjen Kementerian Pertanian
Alamat : Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung A Lantai 3
Jl. Harsono RM No. 3 – Ragunan, Jakarta 12550
No. Telp / Fax : (021) 7804457 / (021) 7804457
Kontak Person : Ir. Marihot H. Panggabean, M.Si
No. HP : 0817782946
8. BIDANG AKOMODASI DAN TRANSPORTASI
Ketua : Asisten Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan,
Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Alamat : Jl. Kapten A. Rivai No.1 Palembang – Sumatera Selatan
No. Telp / Fax : (0711) 411903 / (0711) 411903
Kontak Person : Ir. Novi Wiyenti, MM
No. HP : 087897602800
Page 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SEKILAS KOTA PALEMBANG
Sejarah Kota Palembang
Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan
prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun
16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal
sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air.
Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang
masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). Berkemungkinan karena
kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam
bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau
lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut
kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan
air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.
Kondisi alam ini bagi nenek moyang orang-orang Palembang menjadi modal mereka untuk
memanfaatkannya. Air menjadi sarana transportasi yang sangat vital, ekonomis, efisien dan punya daya
jangkau dan punya kecepatan yang tinggi. Selain kondisi alam, juga letak strategis kota ini yang berada
dalam satu jaringan yang mampu mengendalikan lalu lintas antara tiga kesatuan wilayah:
• Tanah tinggi Sumatera bagian Barat, yaitu : Pegunungan Bukit Barisan.
• Daerah kaki bukit atau piedmont dan pertemuan anak-anak sungai sewaktu memasuki dataran
rendah.
• Daerah pesisir timur laut.
Ketiga kesatuan wilayah ini merupakan faktor setempat yang sangat mementukan dalam pembentukan
pola kebudayaan yang bersifat peradaban. Faktor setempat yang berupa jaringan dan komoditi dengan
frekuensi tinggi sudah terbentuk lebih dulu dan berhasil mendorong manusia setempat menciptakan
pertumbuhan pola kebudayaan tinggi di Sumatera Selatan. Faktor setempat inilah yang membuat
Palembang menjadi ibukota Sriwijaya, yang merupakan kekuatan politik dan ekonomi di zaman klasik
pada wilayah Asia Tenggara. Kejayaan Sriwijaya diambil oleh Kesultanan Palembang Darusallam pada
zaman madya sebagai kesultanan yang disegani dikawasan Nusantara.
Sriwijaya, seperti juga bentuk-bentuk pemerintahan di Asia Tenggara lainnya pada kurun waktu itu,
bentuknya dikenal sebagai Port-polity. Pengertian Port-polity secara sederhana bermula sebagai sebuah
pusat redistribusi, yang secara perlahan-lahan mengambil alih sejumlah bentuk peningkatan kemajuan
yang terkandung di dalam spektrum luas. Pusat pertumbuhan dari sebuah Polity adalah entreport yang
menghasilkan tambahan bagi kekayaan dan kontak-kontak kebudayaan. Hasil-hasil ini diperoleh oleh para
pemimpin setempat. (dalam istilah Sriwijaya sebutannya adalah datu), dengan hasil ini merupakan basis
untuk penggunaan kekuatan ekonomi dan penguasaan politik di Asia Tenggara.
Page 30
Keadaaan Geografis
Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan secara geografis terletak antara 2o
52′ sampai 3o 5′ Lintang Selatan dan 104o 37′ sampai 104o 52′ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 8
meter dari permukaan air laut. Luas wilayah Kota Palembang sebesar 400,61 km2 yang secara
administrasi terbagi atas 16 kecamatan dan 107 kelurahan. Kota Palembang merupakan ibukota Propinsi
Sumatera Selatan dengan batas wilayah yaitu di sebelah utara, timur dan barat dengan Kabupaten Banyu
Asin; sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.
Keadaan alam kota Palembang merupakan daerah tropis lembah nisbi, dengan suhu rata-rata sebagian
besar wilayah Kota Palembang 21o– 32o Celsius, curah hujan 22 – 428 mml per tahun. Berdasarkan data
dari Stasiun Meteorologi.