HARA ENERGY: Menghemat dan Memaksimalkan Pembakaran BBM Menggunakan Air.
Menggunakan air sebagai bahan bakar?
Sekilas mungkin terdengar aneh, bagaimana bisa air yang biasa kita pakai untuk
memadamkan api justru dijadikan bahan pembakaran di dalam kendaraan kita?
Sulap atau sihir? Kok bisa?
Tentu bisa!!
Teknologi untuk mengubah air menjadi bahan bakar sebenarnya sudah lama ditemukan,
sejak tahun 1700-1800an.
Di negara maju seperti Amerika, Jepang dan Eropa memandang kalau air akan menjadi
bahan bakar alternatif di masa depan yang sangat potensial, sehingga terus dikembangkan
hingga sekarang.
Apalagi seperti yang kita tahu persediaan BBM konvensional (minyak bumi) teruuussssss
menipis, efek pencemaran lingkungan, serta harganya yang makin lama makin mahal.
Sehingga banyak teknologi yang dikembangkan, salah satunya adalah air.
Sebelumnya kita harus tahu nama kimia dari air adalah H2O, berarti air terdiri dari
hidrogen dan oksigen.
Apa itu Hidrogen?
Hidrogen adalah gas yang mudah terbakar dan nantinya akan dijadikan sebagai
bahan bakar.
Terus apa fungsi oksigen?
Tanpa oksigen, tidak akan pernah terjadi pembakaran. Karena syarat terjadi
pembakaran adalah harus ada oksigen disana.
Oleh karena itu, zat H2O adalah salah satu zat yang sempurna untuk kita jadikan
bahan bakar.
Karena mengandung hidrogen (sebagai bahan bakar), dan oksigen (sebagai gas
pembakaran)
Namun perlu kita ingat bahwa air (H2O)(cair) ini perlu kita pisah dulu hidrogen dan
oksigennya sehingga menjadi gas hidrogen oksigen (HHO)(gas).
Itulah tugas generator hydrogen dari HARA Energy. Sebagai generator hydrogen,
yang memisahkan hydrogen dan air sehingga bisa menjadi bahan bakar.
Air apa saja yang bisa dijadikan bahan bakar?
Air non mineral atau mineral rendah di bawah 10 ppm.
Direkomendasikan menggunakan air minum isi ulang. Karena airnya sudah di filter
dan bersih.
Kalau kita pakai air keran biasa nanti airnya akan jadi cepat berubah warna karena
kotoran-kotoran kecil yang belum tersaring.
Nahh..
Sekarang sudah mengerti prinsip dasarnya kan? Bagaimana bisa air menjadi bahan
bakar.
Jadi ini bukan lah sulap apalagi sirir.. hehe
Sekarang kita cari tahu apa peran air (H2O) sebagai bahan bakar dan manfaat yang
kita dapat dari penggunaan gas HHO.
Peran air sebagai bahan bakar tambahan
Air yang sudah diubah menjadi bahan bakar oleh HARA akan meningkatkan daya dan
kualitas pembakaran pada mesin.
Air ini akan menjadi bahan bakar tambahan pada mesin selain dari bahan bakar
utama (bensin/solar) Hybrid System, sehingga penggunaan bahan bakar utama
menjadi lebih hemat karena ada bahan bakar lain untuk mesin.
Apa manfaat yang anda dapat?
Setelah menggunakan HARA, manfaat yang akan anda rasakan adalah:
1. Performa dan tarikan mesin meningkat.
2. BBM lebih irit 30-80%.
3. Mesin lebih dingin, bersih dan awet.
4. Emisi (asap carbon knalpot) menurun, bahkan hampir tidak ada.
5. Masa penggantian oli lebih lama.
HARA bisa diaplikasikan pada kendaraan apa saja?
Bisa di semua kendaraan, kecuali mobil listrik. Mulai dari Sepeda Motor, Mobil, Bus,
Truck, Alat Berat, bahkan Kapal, Kereta Api hingga Genset pembangkit listrik. Namun
untuk saat ini kami masih berfokus pada generator untuk motor dan mobil kota saja.
Kualitas Gas HHO
Bagaimana sih kualitas gas hidrogen jika di bandingkan bahan bakar minyak lain
(bensin/solar) ?
Jelas jauh berbeda!!
Kenapa?
Seperti yang kita tahu di Indonesia ada beberapa jenis BBM dan diberi nama
berbeda-beda.
Tujuannya adalah untuk membedakan kualitas (nilai oktan)nya, misal:
Semakin tinggi kualitas (nilai oktan) BBM, maka semakin mahal harganya.
Kalau anda belum tahu nilai oktan dari hidrogen, maka anda harus tahu sekarang.
Nilai oktan hidrogen adalah 130++.
Bagaimana, sangat tinggi kan? Kualitas hidrogen sebagai bahan bakar memang jauh
daripada bahan bakar minyak yang biasa di pakai di Indonesia.
Apalagi bahan yang diperlukan untuk memperoleh gas HHO sangat mudah dan
murah, yaitu AIR.
Dibandingkan bahan bakar minyak yang kita peroleh dari fosil (tidak dapat
diperbarui). Sehingga semakin lama, harganya semakin mahal karena persediaannya
semakin menipis.
Fungsi Gas HHO
Karna memiliki nilai oktan tinggi (130++)
Sehingga gas HHO jadi bersifat mudah terbakar dan akan habis secara spontan ketika
dibakar.
Berbeda dengan bensin atau solar yang lebih lambat terbakar dan memiliki oktan
lebih rendah.
Keuntungan dari kecepatan daya rambat api pada hidrogen yang sangat cepat adalah
pembakaran yang sempurna dan tuntas.
Sehingga tidak menyisakan bahan bakar yang tidak terbakar seperti karbon, yang
dimana nantinya sisa bahan bakar yang tak habis terbakar ini akan jadi emisi (polusi).
Oktan yang tinggi dari hidrogen membuatnya tidak mudah terbakar pada suhu dan
kompresi tinggi, sehingga bisa mengurangi/menghilangkan mesin menggelitik atau
knocking.
Sedangkan bensin atau solar yg memiliki kecepatan rambat api rendah, akan
menghasilkan sisa pembakaran yang belum sempat terbakar yaitu CO, CO2, HC dan
knocking mesin.
Dengan bercampurnya gas HHO dengan bensin atau solar, maka akan meningkatkan
oktan dan kecepatan rambat api bahan bakar kita.
Sehingga manfaat pada mesin yaitu meningkatkan efisiensi pembakaran, emisi
berkurang, mesin lebih dingin (karna kualitas bahan bakar meningkat) dan mesin
lebih tahan lama.
Penerapan hidrogen butuh perhitungan
Sama seperti penerapan bensin/solar pada mesin, penerapan hidrogen juga
membutuhkan perhitungan dan metode tertentu.
Mereka perlu takaran dan timing pembakaran tertentu agar menghasilkan tenaga
maksimal dan konsumsi BBM yang efisien.
Jadi anda tidak bisa seenaknya menaikkan/menurunkan suplai BBM pada mesin.
Semua butuh perhitungan presisi yang meliputi campuran BBM, udara dan timing
pembakaran.
Begitu juga pada penambahan bahan bakar hidrogen, kita tidak bisa serta merta
memberi debit gas yang sangat banyak untuk mendapatkan penghematan atau
peforma tinggi.
Dalam hal ini, HARA sudah mendesain dan menghitung semua hal yang diperlukan
untuk mendistribusikan hidrogen pada mesin.
Semua sudah dikontrol secara otomatis dengan aplikasi komputer pada PWM dan
plat yang ada pada generator hidrogen HARA.
Cara Pengisian Air
Air yang akan dijadikan sebagai bahan bakar perlu ditambahkan sedikit elektrolit agar
reaksi elektrolisis menjadi lebih maksimal dan efisien.
Elektrolit berfungsi sebagai penguat konduktivitas listrik di dalam air. Elektrolit yang
direkomendasikan adalah NaOH.
Dosis:
Air : Elektrolit = 1/2 liter air : + 3 sendok teh NaOH
Cara mencampur:
1. Siapkan air ke dalam wadah.
2. Campurkan elektrolit ke dalam air dan aduk hingga larut.
3. Diamkan larutan hingga menjadi bening.
4. Tuang larutan ke dalam reservoir generator HARA.
Catatan :
1. Ketika air dalam generator berkurang, pengisian air selanjutnya adalah air
biasa tanpa elektrolit.
2. Setelah beberapa kali melakukan pengisian air, akan terlihat indikator ampere
menjadi turun, dan perlu melakukan penambahan larutan kembali (air +
elektrolit).
3. Air yang digunakan adalah air non mineral atau maksimal kadar mineral 10
ppm, seperti air RO, amidis, atau air kemasan.
4. Jangan menggunakan air acu botol biru, air minum bermineral, air sumur, air
pam, air beroksigen.
5. Elektrolit (NaOH) dapat ditemukan di toko bahan kimia atau took material
bahan bangunan dengan nama dagang “soda api”. Harap menggunakan NaOH
murni berbentuk Kristal putih tanpa campuran bahan kimia lainnya.
Indikator HARA bekerja:
1. Ampermeter menunjukan angka diatas 0 dan gas mulai mengalir melalui
selang gas.
2. Gas dapat terlihat dengan cara mencelupkan ujung selang yang sudah di
sambukan dari generator kedalam air, maka akan terlihat gelembung gas.
Masalah yang mungkin terjadi:
1. Generator menunjukan angka “0”.
Periksa sambungan kabel dan pastikan tersambung rapat dan pada kutub yang
benar.
2. Generator bekerja namun tidak mengeluarkan gas.
Periksa sambungan selang dan tutup tabung. Pastikan tidak terjadi kebocoran.
3. Ampermermeter menunjukkan angka 0, padahal elektrolit sudah banyak.
Periksa kaca generaor, jika banyak kotoran berwarna coklat berarti harus
dibersihkan. Karena mungkin saja plat tertutup kotoran sehingga bidang
sentuh plat dengan air jadi berkurang.
4. Neple selang generator bocor.
Periksa neple apakah pecah atau bocor, lepas neple dan beri selotip.
Cara Setting Ampermeter PWM yang Sesuai
Jumlah amper memperngaruhi jumlah gas HHO yang dihasilkan. Jumlah gas HHO
yang tepat akan memberikan penghematan maksimal.
Cara menentukan amper yang tepat:
1. Setel arus pada angka tertentu, misalkan 0.5 amper.
2. Gunakan gigi 2 atau D jika matic.
3. Jalankan kendaraan dan tekan gas secara perlahan.
4. Rasakan akselerasi maksimal sejak pertama kali gas dibuka (kecepatan 0 –
20km/jam).
5. Ulangi 4 tahap diatas dengan mengganti angka amper menjadi 0.6, 0.7, dst.
Lalu bandingkan akselerasi di masing” amper berbeda untuk mengetahui
amper yang cocok untuk mesin kita.
Performa paling besar dapat dirasakan dengan menekan gas secara perlahan, bukan
dengan cara menekan gas secara mendadak.
Jumlah debit gas HHO yang dibutuhkan tidak bergantung pada besarnya kapasitas
mesin, namun sesuai dengan karakter mesin kendaraan anda.
Oleh karena itu dibutuhkan setting amper yang cocok dengan karakter masing-
masing mesin.
Rekomendasi untuk Motor = 0.9 Amper
Rekomendasi untuk Mobil = 1.00 Amper