G 2 P 1 A 0 HAMIL ATERM DENGAN ATRIAL SEPTAL DEFEK, CONGESTIF HEART FAILLURE DAN HIPERTENSI PULMONAL YANG DILAKUKAN TERMINASI PERABDOMINAL Penyaji Dr. Budi Syamhudi Pembimbing Pfof.dr.H.Mgs Usman Said SpOG(K) Dr. Taufik indrajaya SpPD KKV Pemandu Dr. H.Zaimursyaf Aziz, SpOG(K) DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UNSRI/ RSMH PALEMBANG
18
Embed
Hamil Aterm Dengan Atrial Septal Defek, Congestif Heart Faillure Dan Hipertensi Pulmonal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
G2P1A0 HAMIL ATERM DENGAN ATRIAL SEPTAL DEFEK, CONGESTIF HEART FAILLURE DAN HIPERTENSI
PULMONAL YANG DILAKUKAN TERMINASI PERABDOMINAL
Penyaji
Dr. Budi Syamhudi
Pembimbing
Pfof.dr.H.Mgs Usman Said SpOG(K)
Dr. Taufik indrajaya SpPD KKV
Pemandu
Dr. H.Zaimursyaf Aziz, SpOG(K)
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FK UNSRI/ RSMH PALEMBANG
Oponen
Dr. Triwahyu AK Dr. Yola Nugroho Dr. Bobby Indra Utama
Rekam medik
Ny. E / 34 th / IRT / DK (14-2-2006 pk.09.00 wib) Konsulan PDL : Mau melahirkan dengan decomp Anamnesis :
Os.kiriman SpPD.dirawat ICCU karena hamil dengan sesak nafas.R/ perut mules (+) R/ keluar air (-), R/ keluar darah lendir (+) 3 jam.3 bln. Smrs os pernah sesak bila berjalan 10 m dan dirawat di RS swasta 6 hari. 1 mgg SMRS sesak timbul lagi.lalu dirawat di ICCU
Pemeriksaan fisik St presens: KU berat, sens CM, TD 130/ 80 mmhg, N 80 x/m,
RR 24 x/m, temp 36,50 C JVP (5+2), edema(+) tungkai bawah PL : fut 3 Jbpx(30 cm),memanjang,puka,bokong, His
14.2.06 pkl.17.45: SCPkl.17.47 : ♂1800 g,44 cm FT SGA
- Th/ rawat bersama- Digoksin 1 tab
-Terminasi dengan SC
-Anes: ASA III-IV: epidural
Permasalahan
Hamil aterm inpartu dengan ASDCHD,PH
SC AnestesiDECOMP+PJT
-
Pertimbangan apa? Kapan waktu yg tepat?
Jenis anestesi ?
Mengapa dilakukan terminasi perabdominal
Perubahan hemodinamik pada kehamilan Vol.darah meningkat 80% Cardiac output meningkat 30-50% Peningkatan stoke volume Tekanan darah menurun 10 mmHg Selama persalinan: kontraksi uterus,nyeri dan ansietas
meningkatkan tekanan darah Post partum: kompresi vena(-) pe↑ venous return
MEMPERBERAT PENYAKIT JANTUNG
ASD
3 macam ASD1. Tipe ostium sekundum ( 93%)
2. Tipe ostium primum (5%)
3. Tipe sinus venosus (2%)
• ASD sering terdiagnosis pada dekade ke 3-4 atau saat kehamilan berupa: aritmai,pulmonal hipertensi ,shunt kanan ke kiri & gagal jantung
• Di indonesia kematian ok. Peny.jantung 1-2%
Risiko komplikasi maternal selama kehamilanResiko rendah/risiko minimal Shunt dari kiri ke kanan yang kecil seperti ASD,VSD atau PDA Lesi yang telah direparasi dengan fungsi jantung normal Lesi trikuspid/ paru ringan-sedang Marfan sindrom (normal aortic root) Homograf atau katup bioprostetik Katup bikuspid aorta ( tidak ada stenosisResiko sedang / intermediat Penyakit jantung kongenital yang tak terkoreksi Shunt dari kiri ke kanan yang besar Koartasio aorta ( tak terkoreksi / tak ada komplikasi) Stenosis aorta atau mitral ( terutama NYHA III dan IV) Stenosis paru yang berat Disfungsi ventrikel kiri ( sedang – berat) Riwayat disfungsi ventrikel kiri yang sudah terkoreksi Riwayat infak miokardiumRisiko tinggi / mayor Hipertensi pulmonal √ Marfan sindrom dengan keterlibatan aorta atau katup aorta Kardiomiopati Koartasio aorta dengan komplikasi Pasien dengan fungsional NYHA III dan IV √
4 golongan klasifikasi fungsional yang diajukan oleh NYHA
Klas I : aktifitas tidak terganggu ( tidak perlu membatasi kegiatan fisik)
Klas II : aktifitas fisik terbatas, namun tidak ada gejala saat istirahat
Klas III : aktifitas ringan sehari-hari terbatas Klas IV : waktu istirahat sudah menimbulkan keluhan
Klasifikasi fungsionan dapat berubah selama kehamilan Semua kehamilan dengan penyakit jantung harus dididjusikan
secara multidisiplin:
Penanganan ibu hamil dengan kelainan jantung
3 alasan mengapa diterminasi perabdominal
1. Pasien dengan fungsional kelas 3 : tidak ada lagi remaining cardiovaskuler reserve
2. Untuk kontrol nyeri , me(-) valsava dan ansietas
3. Tidak mungkin dilakukan tindakan mempersingkat kala II pada presbo
kapan sebaiknya dilakukan terminasi kehamilan
Sebelum hamil perlu evaluasi lengkap jantung Perlu dibentuk tim multidispiner : memetapkan
waktu,terapi,rute persalinan & jenis penyakit jantung
NYHA I & II: dapat meneruskan hamil NYHA III & IV :
a) Terminasi kehamilan
b) Meneruskan kehamilan dengan pengawasan ketat
Luaran janin tergantung kapasitas fungsional & sianosis ibu
Sianosis 55% janin hidup dengan BBLR (2400±800) non sianosis 80% hidup
Pada sindroma eisenmenger,s: 54% akan lahir prematur & 30,2% IUGR:
1. Kontraindikasi hamil
2. Terapi pilihan : aborsi
3. Bila menolak: perawatan kusus
Perlu timmultidisiplin
JENIS ANESTESI
Semua jenis anestesi dapat digunakan Epidural dengan onset lambat: cara terbaik Tujuan anestesi pada sindroma eisenmengers: