Top Banner
40 Cara kerja Sistem Air Pendingin Utama, yaitu ; Air pendingin yang dialirkan masuk ke dalam kondensor jumlahnya sangat besar diperoleh dari air laut. Air tersebut harus dialirkan kedalam kondensor dalam keadaan bersih, bebas dari sampah dan kotoran. Untuk mencapai tujuan tersebut sistem pengaliran air pendingin (selanjutnya disebut sistem air pendingin utama) dilengkapi dengan floating screen, pintu air, bar screen, travel band screen, CWP, Debrish Filter. Pertama air disaring oleh floating screen. Floating screen ini berbentuk jaring-jaring yang dibentangkan sebelum pintu air, jaring ini berfungsi untuk menyaring agar hewan-hewan laut tidak masuk ke dalam siklus aliran air pendingin ini, lalu setelah melewati floating screen air laut menuju pintu air dan masuk kedalam bar screen. Bar screen atau saringan kasar digunakan untuk menyaring sampah-sampah besar dan berat. Bar screen ini terdiri dari pelat-pelat strip yang disusun dibelakang pintu air. Saringan kasar ini juga dilengkapi dengan penggaruk sampah, untuk mengambil sampah yang tertahan dan membuangnya ketempat penampungan sementara. Selanjutnya dengan truk, sampah tersebut diangkut ketempat pembuangan akhir. Pintu air digunakan sewaktu-waktu saja, jika
38

HALAMAN EMPAT PULUH

Jan 03, 2016

Download

Documents

M Madha Said
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HALAMAN EMPAT PULUH

40

Cara kerja Sistem Air Pendingin Utama, yaitu ;

Air pendingin yang dialirkan masuk ke dalam kondensor jumlahnya

sangat besar diperoleh dari air laut. Air tersebut harus dialirkan kedalam

kondensor dalam keadaan bersih, bebas dari sampah dan kotoran. Untuk

mencapai tujuan tersebut sistem pengaliran air pendingin (selanjutnya

disebut sistem air pendingin utama) dilengkapi dengan floating screen, pintu

air, bar screen, travel band screen, CWP, Debrish Filter.

Pertama air disaring oleh floating screen. Floating screen ini berbentuk

jaring-jaring yang dibentangkan sebelum pintu air, jaring ini berfungsi untuk

menyaring agar hewan-hewan laut tidak masuk ke dalam siklus aliran air

pendingin ini, lalu setelah melewati floating screen air laut menuju pintu air

dan masuk kedalam bar screen. Bar screen atau saringan kasar digunakan

untuk menyaring sampah-sampah besar dan berat. Bar screen ini terdiri dari

pelat-pelat strip yang disusun dibelakang pintu air. Saringan kasar ini juga

dilengkapi dengan penggaruk sampah, untuk mengambil sampah yang

tertahan dan membuangnya ketempat penampungan sementara. Selanjutnya

dengan truk, sampah tersebut diangkut ketempat pembuangan akhir. Pintu

air digunakan sewaktu-waktu saja, jika diperlukan perbaikan atau

pembersihan fisik pada bagian sistem air pendingin yang sudah disebutkan

diatas. Setelah dari Bar screen air tersebut melewati travelling band screen.

Travelling Band Screen (saringan putar) digunakan untuk menyaring

sampah / kotoran yang lolos dari bar screen. Setelah itu air dihisap oleh CWP

kemudian dipompakan lagi. Ada yang menuju ke CCCW sytem dan ada yang

menuju kondensor. Untuk yang menuju kondensor, pada saluran sebelum

masuk kondensor terdapat debrish filter condenser yang berfungsi untuk

menangkap sampah yang lolos dari saringan putar. Setelah itu baru masuk

kedalam kondensor, yang kemudian kembali lagi ke laut. Instalasi backwash

Page 2: HALAMAN EMPAT PULUH

41

condenser digunakan untuk membuang sampah yang tertahan pada mulut

kondensor.

4.2. Peralatan Utama

Dalam system air pendingin utama ini terdapat beberapa peralatan

utama seperti ;

- BAR SCREEN

- TRAVELLING BAND SCREEN

- CWP

- DEBRISH FILTER

- KONDENSOR

Berikut penjelasan mengenai peralatan utama :

BAR SCREEN

Berfungsi untuk menangkap benda-benda berukuran sedang yang

terbawa air pendingin. Terbuat dari batang logam pipih yang dirangkai

sehingga membentuk semacam teralis. Dipasang pada mulut saluran masuk

air pendingin sebelum saringan putar. Pada daerah yang kualitas airnya

buruk (banyak sampah), didepan saringan kasar dipasangi saringan berupa

jaring yang biasa disebut floating screen untuk menyaring sampah yang

elastis seperti plastik dan sebagainya.

Page 3: HALAMAN EMPAT PULUH

42

Gambar 4.2 : Bar Screen

TRAVELLING BAND SCREEN

Untuk menyaring semua benda sampai yang berukuran relatif kecil dan

yang lolos dari Bar screen. Berupa rangkaian segmen – segmen kasa baja

yang membentuk suatu screen. Screen akan diputar dengan menggunakan

motor listrik melalui rantai dan roda gigi. Menggunakan media air bertekanan

dari Screen Wash Pump untuk melepaskan sampah yang lengket di screen.

Travelling Band Screen berada setelah Bar Screen.

Page 4: HALAMAN EMPAT PULUH

43

Gambar 4.3 : Travell Band Screen

CWP

CWP berfungsi untuk memompakan semua air laut yang akan

digunakan dalam PLTU, kemudian air laut itu akan dibagi-bagi masuk ke

sistem-sistem. Salah satunya untuk sistem pendinginan seperti sistem

pendingin di kondensor dan CCCW System (Closed Circuit Circulating

Water System). Circulating Water Pump ini bisa disebut sebagai gerbang

pertama masuknya air yang mana akan digunakan dalam PLTU.

Page 5: HALAMAN EMPAT PULUH

44

PLTU Labuan memiliki 4 buah Circulating Water Pump yang mana

digunakan untuk mensuplay kegiatan dari 2 unit yang ada. Untuk

keadaan normal digunakan 3 pompa saja, sedangkan satu sisanya

stand-by. Ini ditujukan agar apabila terjadi gangguan pada salah satu

Pompa tersebut maka yang stand-by bisa diaktifkan dan yang mengalami

gangguan dapat dilakukan pemeliharaan. Letak Circulating Water Pump

ini berada di dekat Water Intake setelah TBS (Travel Band Screen).atau

saringan putar.

Berikut spesifikasi dari CWP

SERIAL NO. 350010700001

TYPE SEZ1600 – 1460 / 1156

CAPACITY 27334.8 m3/h

POWER 1800 kW

DATE 08 – 07

ASS. BY A21 A20

ITEM NO 20PAC11AP001

HEAD 16 m

SPEED 370 r/min

WEIGHT

Table 4.1 : Tabel Spesifikasi CWP

Page 6: HALAMAN EMPAT PULUH

45

Gambar 4.4 : CWP

DEBRISH FILTER

Sea water debris filter sistem dipasang di pipa inlet condenser

berdiameter besar yang dirancang untuk menyaring kotoran atau sampah,

lembaran plastik, rumput laut, remis, kerang, dan lain-lain.

Spesifikasi Debris Filter System

Page 7: HALAMAN EMPAT PULUH

46

Filter type ETP 1800

Metric Dimension 1800

Installation Method Horizontal

Design Working Pressure 0,6 MP

Running water Resistance <500H20

Filtering Precision ∅7

Draining Amount 2,8%

Electric Current 3,8A

Activating Power 1.1KW

Tabel 4.2 : Tabel Spesifikasi Debrish Filter Condenser

Gambar 4.5 : Screen Debrish

Page 8: HALAMAN EMPAT PULUH

47

1. Cylinder Component 10. Angle Direction Drive

2. Drain Pipe 11. Drain Valve

3. Rotary Drain Tank 12. Discharging Pipe

4. Components of Filter Core 13. Filter type

5. Actuator

6. Linking Seating

7. Isodivision Device

8. Measueing System

9. Seals Drive

Gambar 4.6 : Gambar Teknik Debrish Filter Condenser Labuan

KONDENSOR

Page 9: HALAMAN EMPAT PULUH

48

Seperti diketahui bahwa dalam siklus PLTU, uap yang keluar

meninggalkan tingkat akhir turbin tekanan rendah akan mengalir memasuki

kondensor. Kondensor PLTU umumnya merupakan perangkat penukar

panas tipe permukaan (surface) yang memiliki 2 fungsi utama yaitu sebagai

wahana penghasil vacum tinggi bagi uap keluar exhaust turbin serta untuk

mengkondensasikan uap bekas keluar dari exhaust turbin. Kedua fungsi

tersebut sekilas kurang begitu penting tetapi ternyata keduanya merupakan

faktor yang cukup vital dalam pengoperasian turbin maupun efisiensi siklus.

Media yang dialirkan ke kondensor untuk mendinginkan atau

mengkondensasikan uap adalah air yang disebut air pendingin utama

(circulating water). Air pedingin mengalir didalam pipa - piap kondensor

sedang uap bekas mengalir dibagian luar pipa. Melalui proses tersebut,

panas dalam uap bekas akan diserap oleh air pendingin sehingga uap akan

terkondensasi menjadi air yang dinamakan air kondensat. Air kondensat ini

akan ditampung dibagian bawah kondensor dalam sebuah penampung yang

disebut hotwell. Air kondesat dari dalam hotwell selanjutnya dipompakan lagi

ke deaerator oleh pompa kondensat.

Kondensor umumnya terletak dibagian bawah turbin (under slung) dan

tersambung ke exhaust turbin tekanan rendah. Penyambungan antara turbin

dengan kondensor harus cukup fleksibel untuk mengakomodir adanya

pemuaian akibat variasi temperatur.

Tipe-tipe kondensor

Pada dasarnya tipe kondensor ada 2 macam, yaitu :

- Tipe kondensor permukaan (Surface Condenser)

- Tipe kondensor langsung (Direct Contact Condenser)

1. Kondensor Permukaan (Surface Condenser)

Page 10: HALAMAN EMPAT PULUH

49

Kondensor ini terdiri dari bejana yang dihubungkan dengan sisi uap

bekas yang keluar dari turbin uap. Didalamnya dipasang tube pendingin

yang mendapat aliran dari air pendingin utama. Uap belas dari turbin uap

mengalir melalui bagian luar dari pipa.

Gambar 4.7 : Kondensor Permukaan

2. Kondensor Kontak Langsung (Direct Contact Condenser)

Konstruksi dasar dari kondensor ini adalah seperti diperlihatkan pada

gambar 4.8. Kondensor ini terbuat dari sebuah bejana yang didalamnya

dipasang plat pengarah aliran atau baffle. Uap bekas dari turbin uap masuk

Page 11: HALAMAN EMPAT PULUH

50

melalui sisi samping bawah kondensor, sedaangkan air pendingin di

semprotkan dari sisi atas.

Gambar 4.8 : Kodensor kontak langsung

Kondensor tipe kontak langsung ini pada umumnya digunakan pada PLTP,

karena air kondensat dari proses kondensasi tidak digunakan kembali.

Prinsip kerja kondensor kontak langsung adalah sebagai berikut :

Uap bekas dari turbin uap masuk kedalam kondensor melalui sisi

samping bawah dan secara alami (karena uap ringan) akan naik keatas. Air

pendingin dimasukkan dari sisi atas dalam bentuk semprotan/spray.

Air yang disemprotkan akan langsung bersentuhan dengan uap,

sehingga terjadi proses perpindahan panas secara langsung dari uap ke air

pendingin. Uap yang terkena pancaran air pendingin akan terkondensasi dan

bercampur dengan air pendingin.

Pada proses berikutnya air ini akan berfungsi sebagai air pendingin

utama. Gas-gas yang tidak bisa terkondensasi atau disebut Non

Condensatable Gas (NCG), dihisap keluar dengan menggunakan steam

Page 12: HALAMAN EMPAT PULUH

51

ejector atau pompa vakum untuk dibuang ke atmosfir. Adanya NCG didalam

kondensor akan mengakibatkan vakum rendah (back pressure naik) dan

pada akhirnya dapat menyebabkan turbin trip.

Dengan adanya system vakum di dalam ruang kondensor, maka akan

terdapat pula gas-gas yang tidak dapat terkondensasi mengalir menuju

kondensor. Kebanyakan gas-gas non-condensable tersebut adalah udara

luar yang masuk bocor dari komponen yang bekerja dengan tekanan

atmosfer seperti kondensor itu sendiri. Dapat pula berasal dari proses

dekomposisi atau terurainya air menjadi oksigen dan hidrogen oleh reaksi

thermal maupun kimiawi. Gas-gas tersebut harus dibuang dari kondensor

dikarenakan :

1. Dapat menyebabkan turunnya vakum kondensor. Lebih lanjut dapat

menyebabkan turunnya efisiensi turbin.

2. Gas-gas tersebut akan dapat menyelubungi permukaan tube-tube

sehingga akan mengganggu pertukaran panas antara air pendingin dengan

uap exhaust. Lebih lanjutnya akan mengakibatkan vakum kondensat akan

turun.

3. Tingkat korosif air kondensat akan meningkat seiring meningkatnya kadar

oksigen di kondensor. Oksigen akan menyebabkan korosi terutama pada

peralatan-peralatan.

- Karakteristik Utama Kondensor

- Area pendinginan = 13760m2

- Temperature air pendingin = 30 0C

- Tekanan air pendingin = 0,3 MPa (g)

Page 13: HALAMAN EMPAT PULUH

52

- Quantitas air pendingin = 49712,5 t/h

- Tekanan uap = 8,7 kPa (absolut)

- Aliran uap = 618 t/h (T-MCR)

Tabel 4.3 : Karaterisrik Kondensor

- Spesifikasi Kondensor

Type Single Shell Double Pass

Steam Surface Condensor

Manufacture Dong Fang Steam Turbine

Work

Performance data :

Design heat duty (at rating) (kcal/H) 326.6x106

Design absolute pressure (mmHg abs) 65.25

Heat transfer coefficient (kcal/H/m2/ºc) 2790

Circulating water quantity (m3/H) 48250

Circulating water inlet temperature (ºc) 30

Circulating water outlet temperature (ºc) 37

Cleanliness factor (%) 0.85

Condensate oxygen content (cc/liter) 20

Page 14: HALAMAN EMPAT PULUH

53

Water velocity in tube (m/s) 2.5

Friction loss through tue (kgf/cm2) 0.49

Total effective tube surface (m2) 13760

Tube :

Effective tube length (mm) 9630

Overall tube length (mm) 9740

Size and thickness (mm) Ф 32 x 0.5 / 0.7

Number of tube (main condensing zone) 13652

Number of tube (ir cooling zone and

exhaust impingment zone)

568

Material Titanium

Tube sheet :

Material Titanium clad

Thickness 40

Hot well capacity (m3) 110

Tabel 4.4 : Tabel spesifikasi kondensor Labuan

4.3. Peralatan Pendukung

Page 15: HALAMAN EMPAT PULUH

54

o FLOATING SCREEN

o PINTU AIR

o MOTOR DEBRISH

o MOV INLET / OUTLET

o WASH PUMP

o TRASH RACK

Berikut penjelasan dari peralatan tersebut :

FLOATING SCREEN

Saringan ini berupa pelampung yang diikat dengan dihubungkan

dengan pelampung lain sehingga membentuk setengah lingkaran dipasang

beberapa meter didepan saluran masuk air pendingin didepan pintu air dan

saringan kasar (bar screen).

Fungsi :

1. Untuk mencegah terbawanya sampah-sampah dan benda-benda yang

mengapung diatas permukaan air terutama yang berukuran besar.

2. Untuk menghambat aliran air dibagian permukaan yang relatif lebih

hangat dan membiarkan air yang lebih dingin dari daerah yang lebih dalam

untuk mengalir.

Page 16: HALAMAN EMPAT PULUH

55

Gambar 4.9 : Floating Screen

PINTU AIR

Pintu air merupakan gerbang pertama yang dilalui oleh air laut. Pada

PLTU Labuan terdapat empat pintu air. Masing-masing pintu air menuju

ke masing-masing CWP setelah melalui macam-macam proses

penyaringan yang telah diuraikan sebelumnya. Pintu – pintu air tersebut

akan ditutup apabila akan dilakukan pemeliharaan pada line CW system.

Pintu-pintu tersebut diangkat menggunakan crane. Didepan pintu air ini

terdapat floating screen yang berguna untuk menghambat sampah-

sampah dan kotoran-kotoran yang berada di permukaan air laut agar tidak

ikut masuk ke dalam pintu air.

Page 17: HALAMAN EMPAT PULUH

56

Gambar 4.10 : lintasan Pintu air

Gambar 4.11 :Pintu – pintu air

Page 18: HALAMAN EMPAT PULUH

57

Gambar 4.12 : Crane yang digunakan untuk mengangkat pintu air

Gambar 4.13 : Water Intake

MOTOR DEBRISH

Page 19: HALAMAN EMPAT PULUH

58

Motor Debrish merupakan sebuah motor yang terdapat di sisi atas

bagian Debrish Filter pada permukaan luar inlet kondensor yang

berfungsi untuk memutar screen debrish agar dapat memindahkan posisi

dari screen yang terpilah-pilah tersebut sehingga dapat dihisap oleh

rotary drain tank dan keluar menuju drain pipe.

Gambar 4.14 : Motor Debrish

MOV INLET / OUTLET

Page 20: HALAMAN EMPAT PULUH

59

MOV merupakan sebuah motor yang digunakan untuk membantu

membuka ataupun menutup valve. MOV Inlet berada pada sisi inlet pada

permukaan luar pipa kondensor sedangkan MOV Outlet berada di sisi

Outlet. Valve Inlet akan ditutup apabila akan dilakukan pemeliharaan pada

debrish filter dan juga kondensor agar tidak ada air yang mengalir masuk

ke dalam kondensor. Sedangkan untuk MOV outlet ditutup apabila

operator akan men-tagging (menutup) satu sisi kondensor agar tidak

terjadi aliran balik

Gambar 4.15 : MOV

WASH PUMP

Wash Pump ini digunakan sebagai pompa air untuk pembersih screen pada

Travel Band Screen. Aliran airnya diambil dari CW system tepatnya di setelah

CWP. Kotoran-kotoran yang tersangkut pada screen di TBS dibersihkan

dengan air dari wash pump dengan bantuan Nozzle.

Page 21: HALAMAN EMPAT PULUH

60

Gambar 4.16 : Wash Pump

TRASH RACK

Trash Rack merupakan suatu alat yang terletak pada bagian atas Bar

Screen. Trash Rack ini merupakan alat pendukung yang digunakan untuk

membersihkan Bar Screen apabila banyak kotoran dan sampah yang

tertahan di screen tersebut.Trash Rack ini dilengkapi dengan Trash Car.

Trash Car inilah yang menggaruk sampah-sampah tersebut.

Page 22: HALAMAN EMPAT PULUH

61

Gambar 4.17 : Trash Rack dan Trash Car

4.4. Ball Taproge System

Sumber media pendingin yang digunakan pada kondensor adalah air

laut. Air laut tersebut masuk ke dalam kondensor setelah melewati

Page 23: HALAMAN EMPAT PULUH

62

beberapa system filter untuk menghindari kotoran-kotoran laut masuk,

dan juga injeksi dengan suatu senyawa kimia (biasanya klorin) untuk

melumpuhkan / memabukkan hewan-hewan laut kecil seperti plankton

agar tidak menempel pada tube-tube kondensor. Karena hewan-hewan

ini menyukai tempat yang memiliki temperature hangat seperti di

permukaan dalam tube kondensor. Bila tidak dilumpuhkan maka hewan-

hewan ini akan menempel dan membentuk seperti kerak pada

permukaan dalam tube kondensor sehingga dapat menyebabkan proses

kondensasi terganggu.

Pada kondensor terdapat sebuah instalasi pembersih pipa kondensor

yang bisa beroperasi secara continue ataupun sewaktu-waktu sehingga

kebersihan tube-tube kondensor dapat dipertahankan karenanya.

Instalasi pembersih ini dikenal sebagai instalasi Tapproge Ball System.

Instalasi ini menggunakan bola-bola spons yang ukurannya sedikit

lebih besar dari diameter tube, memiliki sifat elasitis dan bola-bola ini

memiliki permukaan yang sedikit kasar. Ini ditujukan untuk menyikat

bagian dalam tube apabila disinyalir terdapat kotoran atau kerak-kerak

yang menempel yang dapat mengurangi kemampuan perpindahan panas

dari tube-tube kondensor tersebut.

Page 24: HALAMAN EMPAT PULUH

63

Gambar 4.18 : Tapproge Ball System

4.5. Injeksi Klorin

Air pendingin yang digunakan pada PLTU berasal dari air laut.

Dikarenakan berasal dari air laut maka air tersebut mengandung biota-biota

laut yang sangat kecil sekali salah satunya seperti plankton. Biota-biota laut

ini tidak dapat tersaring melalui bermacam-macam screen yang telah

diuraikan sebelumnya sehingga biota-biota ini pasti ikut bersama air

pendingin dan masuk ke dalam kondensor. Tujuan diinjeksikan klorin ini

ialah untuk melemahkan / memabukkan biota-biota laut tersebut sehingga

tidak berkembang biak di dalam kondensor. Biota-biota laut ini dapat

berkembang biak dan menempel pada tube-tube kondensor dikarenakan

kondisi kondensor yang hangat. Klorin ini diproduksi oleh Chlorine Plant.

Klorin ini diinjeksikan sebelum TBS tepatnya di Bar Screen.

4.6. Pemeliharaan Sistem Air Pendingin

1. Pengertian Pemeliharaan

Page 25: HALAMAN EMPAT PULUH

64

Semua tindakan teknis dan tindakan administratif yang dilakukan

untuk menjaga agar kondisi mesin atau peralatan tetap baik dan dapat

melakukan fungsinya dengan baik, efisien dan ekonomis serta sesuai

dengan spesifikasi kemampuannya dan dengan tingkat keamanan

yang tinggi.

2. Tujuan Pemeliharaan

a. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset. Hal ini terutama

penting di Negara berkembang karena kurangnya sumber daya

modal untuk penggantian.

b. Untuk menjamin keoptimuman peralatan dan mendapatkan laba

yang maksimum. Dengan terjaminnnya keoptimuman peralatan

maka perusahaan dapat memproduksi secara optimum sehingga

laba yang didapatkan juga optimum.

c. Untuk menjamin kesiapan operasional.

d. Untuk menjamin keselamatan kerja.

e. Pemeliharaaan yang baik tentunya akan memiliki resiko yang

membahayakan lebih rendah terhadap penggunaannya,

sehingga keselamatan pun lebih terjamin.

3. Prosedur Kerja Pemeliharaan

Kegiatan yang dilakukan pemeliharaan berdasarkan pada SOP

peralatan. Dengan penerapan metode ini maka keuntungannya yang

akan diperoleh adalah mengurangi siklus pemeliharaan yang dapat

menghemat biaya pemeliharaan, mengurangi main hours,

mengurangi waktu pemadaman dan mengetahui kelainan peralatan

Page 26: HALAMAN EMPAT PULUH

65

secara dini sehingga kerusakan berkelanjutan yang lebih parah dapat

dihindari.

3.1 Pengertian dan Jenis Kegiatan Pemeliharaan

Jenis – jenis Pemeliharaan, antara lain:

1. Preventive maintenance

Preventive maintenance merupakan suatu system pemeliharaan

terencana yang dilakukan secara berkesinambungan dan

dipersiapkan proses pelaksaan pemeliharaan yang terdiri dari :

a) Pemeliharaan rutin

Yaitu pemeliharaan pencegahan yang dilakukan dengan selang

waktu harian, mingguan, bulanan maupun tahunan untuk

mencegah gangguan dan kerusakan.

b) Pemeliharaan periodik

Yaitu pemeliharaan yang bersifat pencegahan dan juga

perbaikan terhadap gangguan dan kerusakan yang terjadi pada

setiap peralatan sebagai akibat deteroisasi (kemerosotan mutu

peralatan karena lama pemakaian) yang berhubungan dengan

kondisi operasi seperti start-stop, variasi beban, kondisi fluida

kerja dan jumlah jam kerja. Merupakan usaha untuk

memperbaiki penghematan energi dan masalah lingkungan

serta menegaskan kondisi yang ada pada unit dengan tepat.

Pemeliharaan ini dibagi atas :

Simple Inspection (Si)

Page 27: HALAMAN EMPAT PULUH

66

Dilakukan setiap 8.000 jam kerja atau satu tahun operasi dan

bersifat pencegahan.

Mean Inspection (Me)

Dilakukan setiap 16.000 jam kerja atau setiap dua tahun

operasi dan bersifat pencegahan dan sedikit perbaikan.

Serious Inspection (Se)

Dilakukan setiap 32.000 jam kerja atau setiap empat tahun

operasi dan bersifat pencegahan dan perbaikan.

c) Predictive maintenance

Predictive maintenance merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan dengan mengumpulkan data dari operasi peralatan

dan mengevaluasi data tersebut yang selanjutnya dibuat

rekomendasi dan apabila terjadi kelainan data tersebut, maka

akan diketahui kondisi peralatan sebenarnya.

2. Corective maintenance

Adalah pemeliharaan yang dilakukan segera dan terpaksa

akibat terjadinya kerusakan atau gangguan yang bersifat

eksidential untuk mencegah kerusakan yang lebih besar.

Pemeliharaan ini dilakukan pada waktu unit beroperasi maupun

unit harus berhenti.

3. Breakdown maintenance

Page 28: HALAMAN EMPAT PULUH

67

Pemeliharaan ini dilaksanakan setelah terjadinya suatu kerusakan

mendadak yang waktunya tidak tertentu dan pelaksanaannya juga

tidak direncanakan sebelumnya serta sifatnya darurat

(Emergency).

Beberapa contoh pelaksanaan pemeliharaan mekanik yang

terkait Sistem Air Pendingin Utama pada PLTU 2 Banten (Labuan)

unit 1 dan 2, yaitu :

1. Preventive Maintenance

Gressing MOV

Check dan Cleaning Bar Screen

Check DP (delta pressure) high DFC

Ball Cleaning System

Inejeksi Klorin

2. Corrective Maintenance

Laminasi pada outlet Kondensor Line #2B

Cleaning TBS tidak berputar

Cleaning DFC

Mengganti Mechanical Seal yang rusak pada DFC

4.6. Gangguan dan Troubleshooting

Page 29: HALAMAN EMPAT PULUH

68

Selama PLTU Labuan beroperasi, tentu saja ada gangguan yang

terjadi pada Sistem Air Pendingin Utama ( CW System ) baik ringan

maupun berat. Beberapa gangguan yang sering muncul adalah :

Debrish Filter Macet dan tidak dapat berputar.

Kemungkinan penyebab :

o Kerusakan mechanical seals sehingga air laut dapat masuk

ke gearbox motor

o Gigi nanas pada gearbox rusak karena kurang greasing

o Kualitas material debris filter yang kurang bagus

o Poros pada debris filter terjadi korosif

Tindakan yang dilakukan :

o Outservice line condenser yang debrish filternya rusak

( keadaan OFF )

o Setel MOV Inlet yang terletak sebelum debrish dalam

keadaan full-closed

o Drain air yang berada di dalam Sea Pipe.

o Buka manhole.

o Periksa debrish filter dan lakukan pemeliharaan.

o Apabila mechanical seal rusak maka harus diganti.

o Lakukan cleaning debrish

Gasket Manhole rusak

Page 30: HALAMAN EMPAT PULUH

69

Kemungkinan Penyebab :

o Dikarenakan gasket pada manhole tidak menyatu dengan

gasket/rubber lining yang ada di dalam sea pipe ada

kemungkinan terjadi erosi dari air laut dikarenakan permukaan

yang tidak rata.

Tindakan yang dilakukan :

o Mengganti gasket lama dengan gasket yang baru.