Top Banner
- 0 -
20

Guide Book Debate Competition-2015

Nov 09, 2015

Download

Documents

sf sf

FREE
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • - 0 -

  • - 1 -

    PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah menuntun kami dalam menyelesaikan Buku

    Panduan kegiatan Debate Competition tingkat Universitas Wilayah III (Indramayu,

    Majalengka, Cirebon dan Kuningan). Adapun nama kegiatan yang kami usulkan adalah

    Rangkaian Event Akamigas 2015 atau REAMIGAS-2015.

    REAMIGAS-2015 merupakan merupakan program yang dicanangkan oleh Media

    Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Akamigas Balongan bersama dengan Himpunan

    Mahasiswa Jurusan yang ada di Akamigas Balongan dan Badan Eksekutif Mahasiswa

    (Departemen Pendidikan) dalam rangka mengembangkan kemampuan mahasiwa dalam

    bidang keilmuan dan keprofesian serta menumbuhkan semangat konservasi energi kepada

    Masyarakat khususnya Pelajar dan Mahasiswa.

    Akhirnya, panitia mengharapkan dukungan moral dan material dari semua unsur Akamigas

    Balongan untuk pelaksanaan kegiatan ini.

    Panitia,

    REAMIGAS-2015

  • - 2 -

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR .................................................................................................................... -1-

    DAFTAR ISI ...................................................................................................................... -2-

    1. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

    1.2. Tema ....................................................................................................................... 2

    1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 2

    1.4. Target ...................................................................................................................... 2

    1.5. Peserta ..................................................................................................................... 2

    2. SISTEM, PELAKSANAAN DAN FORMAT LOMBA ............................................... 4

    2.1. Sistem Lomba ......................................................................................................... 4

    2.2. Pelaksanaan Lomba ................................................................................................ 4

    2.2.1. Tahap Persiapan ............................................................................................... 4

    2.2.2. Alokasi Waktu ................................................................................................. 5

    2.2.3. Matching Team ................................................................................................ 5

    2.3. Format Lomba ......................................................................................................... 5

    2.3.1. Perhitungan Waktu .......................................................................................... 6

    2.3.1. Definisi ............................................................................................................ 6

    3. LO (Liaison Officer) ...................................................................................................... 6

    4. SUPPORTER ................................................................................................................. 6

    5. PENJURIAN (adjudicator) ............................................................................................ 7

    5.1. Juri .......................................................................................................................... 7

    5.2. Mekanisme Penilaian .............................................................................................. 7

    6. PEMENANG .................................................................................................................. 9

    7. MATERI LOMBA (MOTION) ..................................................................................... 9

    8. TEMPAT DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................ 10

    8. PENDAFTARAN......................................................................................................... 10

    8. FASILITAS PESERTA ............................................................................................... 11

    8. REWARD..................................................................................................................... 11

    9. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 11

    10. KONTRIBUSI .............................................................................................................. 11

    11. LAIN-LAIN .................................................................................................................. 12

    12. KORESPODENSI ........................................................................................................ 12

  • - 3 -

    13. PENUTUP ................................................................................................................ 12

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 1

    1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Indonesia memiliki sumber daya energi yang tergolong melimpah. Hampir semua

    jenis energi ada dalam wilayah Indonesia. Sehingga upaya meningkatkan akses masyarakat

    terhadap energi yang cukup dan terjangkau merupakan faktor esensial dalam upaya

    menurunkan tingkat kemiskinan, memperbaiki kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup

    masyarakat. Namun seiring pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia tentunya

    berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan energi.

    Hal tersebut merupakan tantangan yang tidak ringan guna mewujudkan ketahanan

    dan kemandirian energi nasional. Untuk itu pemerintah telah menyiapkan Kebijakan

    Energi Nasional (KEN) sebagai arah dan pedoman pengelolaan energi nasional.

    Tantangan terbesar ketahanan energi adalah masih besarnya ketergantungan

    Indonesia terhadap minyak bumi. Akibat produksi yang terus mengalami penurunan serta

    konsumsi yang terus meningkat menyebabkan impor minyak bumi semakin besar. Selain

    itu kebijakan subsidi harga BBM juga dinilai membuat pengembangan sumber energi EBT

    (Energi Baru Terbaharukan) tidak berjalan dengan baik. Karena hal tersebut timbullah

    kebijakan subsidi energi fosil, terutama minyak bumi secara bertahap harus segera dihapus

    agar masyarakat perlahan-lahan dapat beralih kepada penggunaan energi terbarukan

    sehingga penggunaan EBT diberikan insentif. Namun hal tersebut sangat dieluhkan oleh

    masyarakat karena energi fosil merupakan komoditi utama dalam sektor energi.

    Peran perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional

    melalui kebijakan energi nasional. peran perguruan tinggi sebagaimana fungsi Tri

    Dharmanya yang memiliki sumber daya manusia dinamis dan tidak terbatas dalam

    berperan untuk mendukung keberhasilan mengamankan kebijakan energi Indonesia

    menuju 2050. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi/ mahasiswa yaitu

    dapat berperan melalaui: Pengawalan terhadap implementasi regulasi-regulasi sektor

    energi; Penelitian pengembangan energi terbarukan untuk bisa lebih efisisen; Penelitian

    penelitian inovasi menemukan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan;

    Peningkatan inovasi inovasi teknologi energi agar ketergantungan terhadap Negara lain

    menurun. Hal lain yang juga dapat dilakukan perguruan tinggi yaitu: memberi dukungan

    kajian terhadap arah dan implementasi kebijakan-kebijakan pengelolaan energi agar

    terjamin keamanannya (secure) dan berkelanjutan (sustain): misalnya kebijakan exploitasi

  • 2

    dan ekspor, tarif listrik nasional, sistem kelistrikan nasional, feed in tarif terhadap energi

    terbarukan, sektor transportasi yang lebih efisien, subsidi energi.

    Dalam menjawab tantangan tersebut, Akademi Minyak dan Gas Balongan Debate

    Competiiton dengan Judul Implementasi Kebijakan Energi Nasional. Kegiatan ini

    diadakan agar di kalangan Mahasiswa dapat berperan aktif dalam memberi dukungan

    kajian terhadap arah dan implementasi kebijakan-kebijakan pengelolaan energi.

    1.2. Tema

    Debate Competition 2015 (REAMIGAS-2015), Implementasi Kebijakan Energi

    Nasional.

    1.3. Tujuan

    1.3.1. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan argumentasi.

    1.3.2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mendirikan Kemandirian

    Energi.

    1.3.3. Meningkatkan daya saing mahasiswa dalam berperan aktif untuk memberi

    dukungan kajian terhadap implementasi kebijakan energi nasional.

    1.4. Target

    Tercapainya semua tujuan yang telah ditetapkan.

    1.5. Peserta

    Mahasiswa Universitas wilayah III (berbagai jurusan):

    a. Cirebon

    b. Majalengka

    c. Indramayu

    d. Kuningan

    Tata Tertib Baku peserta Debate Competition REAMIGAS-2015 adalah:

    A. Peserta

    a. Peserta adalah mahasiswa S1 atau DIII aktif perguruan tinggi wilayah III (Cirebon,

    Indramayu, Majalengka dan Kuningan)

    b. Satu tim terdiri atas 3 Speaker.

    c. Setiap peserta hanya boleh menjadi anggota sebuah tim

    d. Anggota tim tidak boleh diganti.

    e. Setiap Perguruan Tinggi berhak mengirimkan maksimal 3 (tiga) tim, terkecuali

    pihak penyelanggara Acara (Akamigas Balongan).

  • 3

    f. Tim boleh dibentuk dari mahasiswa yang berbeda fakultas/ jurusan selama masih

    dari Universitas yang sama.

    g. Peserta Wajib menggunakan pakaian yang sopan dan rapih dan Name Tag saat

    perlombaan.

    h. Peserta harus menghormati panitia dan peserta lainnya.

    i. Peserta diharapkan hadir ke tempat acara tepat waktu. Keterlambatan akan beresiko

    diskualifikasi. Keterlambatan bukan tanggung jawab panitia.

    j. Dimohon untuk tidak membunyikan handphone selama acara.

    k. Peserta diperbolehkan untuk membuka referensi HANYA pada saat Case building

    selama 15 menit.

    l. Peserta harus sudah pada formasi 5 menit sebelum perlombaan dimulai.

    m. Peserta dilarang membawa handphone/alat komunikasi lain, referensi maupun

    Buku (hanya diperbolehkan membawa Buku catatan yang telah disiapkan oleh

    panitia) selama debate dimulai.

    n. Peserta dilarang makan saat sedang bertanding.

    o. Diharapkan peserta tidak meninggalkan tempat berlangsungnya lomba, kecuali jika

    hal yang sangat mendesak peserta bisa meminta izin kepada panitia.

    p. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat, sehingga peserta diminta untuk tidak

    melakukan tindakan yang memprovokasi atau anarkis jika tidak dinyatakan

    menang.

    q. Panitia berhak memperingatkan dan mendiskualifikasi peserta apabila persyaratan

    di atas tidak dipenuhi.

    r. Seluruh Peraturan dan Tata Tertib dari panitia tidak dapat diganggu gugat.

    B. Liaison Officer (LO)

    a. 1 TIM harus mempunyai 1 orang LO

    b. Liaison Officer Wajib mengikuti Technical Meeting.

    c. Liaison Officer Bertanggung Jawab untuk melakukan registrasi TIM nya.

    d. Liaison Officer Bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang berasal

    dari panitia Debate Competition REAMIGAS 2015.

    e. Liaison Bertanggung jawab terhadap kelengkapan TIM nya saat acara berlangsung.

    f. Liaison Officer Berhak mewakili TIM nya dalan penentuan Match-ups di babak

    penyisihan.

  • 4

    2. SISTEM, PELAKSANAAN, DAN FORMAT LOMBA

    2.1. Sistem Lomba

    Sistem debat yang digunakan dalam Debate Competition REAMIGAS-2015 adalah

    Australasian Parliamentary System (APS) dengan tahapan sbb:

    Preliminary Rounds. Ini merupakan babak penyisihan untuk jumlah tim maksimal

    16 tim (Bisa kurang dari 16 team) terbagi dalam 2 ruang debat . 8 tim (masing-

    masing kelas 4 team) terbaik berhak maju ke babak selanjutnya.

    Quarter Final Rounds. Babak ini merupakan babak perempat final. Dalam babak

    ini, terdapat 8 tim terbagi dalam 2 ruang debat. 4 (empat) tim terbaik (masing-

    masing kelas 2 team) akan maju ke babak berikutnya.

    Semifinal Rounds. Babak ini mempertemukan 4 tim terbaik yang terbagi dalam satu

    ruang debat. 2 (dua) tim terbaik akan maju ke babak selanjutnya.

    Grand Final Round. Babak ini merupakan babak puncak yang mempertemukan 2

    (dua) tim terbaik dalam satu ruangan. Dari babak ini, akan dipilih Juara 1 dan 2.

    2.2. Pelaksanaan Lomba

    2.2.1. Tahap Persiapan

    Ruangan pertandingan, Match-ups dan Case building akan diumumkan sebelum mosi debat dirilis.

    Materi-materi yang telah di persiapkan (print-out materi, koran, majalah, dan media elektronik) dapat digunakan dalam waktu persiapan/ Case building selama 15

    Menit. Materi yang telah dipersiapkan dapat dibawa dalam pertandingan, namun

    tidak dapat digunakan saat sedang menyampaikan pendapat.

    Masing masing pembicara dalam tim diperbolehkan membawa/membaca buku catatan dari panitia saat menyampaikan pendapat, asal tidak

    mengganggu performance.

    Tim harus melakukan persiapan sendiri. Setelah mosi mosi dirilis, tidak diperbolehkan adanya kontak antara tim dengan siapapun dengan maksud

    membantu proses persiapan debat. Untuk menghindari hal tersebut, alat komunikasi

    peserta dilarang untuk digunakan dan untuk sementara akan dikumpulkan pada

    panitia dan saat pertandingan berlangsung.

    Tim diharuskan menempati posisi masing-masing yang telah ditentukan 5 menit sebelum waktu kompetisi dimulai.

    Tim dianggap gugur apabila ketika waktu gilirannya tidak ada dalam ruangan dan tidak ada toleransi waktu untuk menunggu.

    Pertandingan debat akan dimulai setelah waktu persiapan/ Case building (15 menit) usai, dan panel juri telah tiba dalam ruangan tersebut.

  • 5

    2.2.2. Alokasi Waktu

    Dua tim berhadapan sebagai affirmative (Government) dan negative Team (Opposition)

    yang masing-masing beranggotakan 3 (tiga) orang peserta. Setiap team dikelompokan

    sebagai 1st speaker, 2

    nd speaker, 3

    rd speaker dan Reply Speaker. Pembicara I, II dan III

    memiliki waktu 3 menit untuk menyampaikan argummennya. Debat diakhiri dengan reply

    speech (2 menit) yaitu penyampaian rangkuman oleh reply speaker yang ditentukan

    sendiri oleh tim debat.

    2.2.3. Matching Team

    Pada babak Penyisihan, penentuan lawan debat akan dilakukan secara acak (random). Pada

    babak semifinal akan ditentukan dengan Power Match System, dimana tim terlemah akan

    bertemu dengan tim terkuat.

    2.3. Format Lomba

    Kompetisi ini menggunakan sistem gugur dalam setiap babak. Keseluruhannya dilaksanakan dalam 4 tahap, yakni penyisihan, perempat final, semi final, dan final.

    Dalam setiap babak penyisihan terdiri dari beberapa sesi, yang akan diundi saat registrasiTechnical Meeting.

    Dalam sebuah pertandingan terdiri atas 2 tim (Tim Pemerintah dan Tim Oposisi). Tim Pemerintah mendukung mosi (pro), sedangkan Tim Oposisi menentang mosi

    (kontra).

    Debat akan dinilai oleh tiga orang Dewan Juri. Dari ketiga Dewan Juri ini akan ditetapkan salah satu juri oleh panitia penyelenggara sebagai Ketua Dewan Juri.

    Durasi waktu debat akan diawasi oleh seorang time keeper yang telah ditunjuk oleh panitia penyelenggara.

    Sebuah tim terdiri dari 3 orang anggota. Tim dapat bertanding jika anggotanya lengkap. Tim tidak dibolehkan mengganti atau menambahkan anggota selama

    pertandingan berlangsung. Anggota tim ini terbagi menjadi:

    TIM PEMERINTAH atau TIM PRO

    a. 1st b. 2nd c. 3rd

    TIM OPOSISI atau TIM NEGATIF

    a. 1st b. 2nd c. 3rd

    Anggota tim memiliki kesempatan untuk bicara dengan urutan sebagai berikut: a. 1st Pro b. 1st Negatif c. 2nd Pro d. 2nd Negatif e. 3rd Pro f. 3rd Negatif g. Reply Speaker Opposition/Negatif (Pidato Jawaban disampaikan oleh 1st

    Negatif /2nd

    Negatif)

  • 6

    h. Reply Speaker Government/pro (Pidato Jawaban disampaikan oleh 1st Pro /2nd Pro)

    Poin (a) sampai (f) diatas merupakan pidato utama, sedangkan poin (g) dan (h) merupakan pidato jawaban atau kesimpulan.

    Debat menggunakan Bahasa Indonesia yang baku.

    Jalannya debat akan dipandu oleh seorang moderator (panitia)

    2.3.1. Perhitungan Waktu

    Dalam setiap sesi debat akan ada seorang timekeeper yang dipilih oleh dan dari panitia.

    Tugas timekeeper adalah mengatur dan mengawasi waktu bicara setiap pembicara saat kompetisi berlangsung.

    Penghitungan waktu dimulai saat pembicara memulai pidato.

    Waktu berpidato, adalah: a. Pidato utama, : 3 menit b. Pidato jawaban, : 2 menit

    Timekeeper akan memberi tanda waktu pada setiap pembicara dari tiap tim a. 1 kali ketukan menandai berakhirnya menit pertama

    b. 2 kali ketukan menandai berakhirnya menit kedua

    c. 3 kali ketukan menandai berakhirnya menit ketiga

    d. Continue apabila waktu telah habis, hingga pembicara selesai

    2.3.2. Definisi

    Definisi adalah interpretasi dari mosi yang disampaikan oleh 1st Pro diawal pidatonya.

    a. Definisi harus beralasan dan masuk akal.

    b. Definisi harus menyatakan isu-isu atau permasalahan dalam mosi yang

    diperdebatkan, menyatakan arti dalam mosi yang memerlukan klarifikasi, dan

    menyajikannya secara jelas serta tautannya dengan mosi yang diperdebatkan.

    Definisi tidak boleh mengandung: a. Sebuah Truisme (pernyataan yang kebenarannya tidak dapat disangkal atau

    diperdebatkan)

    b. Sebuah Tautologi (paparan yang syarat akan repetisi dan tidak menambah

    kejelasan dari maksud kalimat yang disampaikan)

    c. Gagasan Irasional (pernyataan yang disampaikan tidak didasari oleh landasan

    berpikir yang logis terhadap mosi yang diperdebatkan)

    3. LO (Liaison Officer)

    LO adalah berasal dari tiap-tiap Tim Universitas. LO bertugas untuk memandu dan

    mengkoordinasi informasi yang didapat dari panitia REAMIGAS 2015 kepada timnya

    masing-masing tentang penyelenggaraan (jadwal, ruang, fasilitas, teknis acara dsb) dan

    memastikan kehadiran masing-masing timnya.

    4. SUPPORTER

    Setiap prodi/ kampus dihimbau untuk membawa supporter (maksimal 5 orang) dengan

    kewajiban mematuhi tata tertib. Semua pengeluaran suporter merupakan tanggung jawab

    kampus/prodi pengirim. Panitia tidak menyediakan snack dan makan siang bagi suporter.

  • 7

    5. PENJURIAN (adjudicator)

    5.1. Juri

    Adjudicator berasal dari internal dan eksternal Akamigas Balongan Indramayu.

    5.2. Mekanisme Penilaian

    a) Penilaian berdasarkan APS

    b) Penilaian dilakukan performance individu dan team yang meliputi

    b.1. Penilaian kasus meliputi: matter, manner, method.

    Matter adalah seberapa jauh seorang pembicara mengetahui hal yang

    dibicarakan. Hal ini menyangkut penyusunan kasus yang terdiri dari

    argumen-argumen suportif dan logis yang disertai dengan pembuktian

    yang tepat. Secara keseluruhan matter mengambil proporsi empat puluh

    persen (40%) dari keseluruhan performa pembicara.

    Manner adalah gaya dan cara seorang pembicara memberikan

    argumentasinya. Hal ini meliputi intonasi, kontak mata, volume, bahasa

    tubuh, dan komunikasi-komunikasi non-verbal lainnya. Manner

    mengambil proporsi empat puluh persen (40%) dari keseluruhan

    performa pembicara.

    Method adalah pengaturan dan pengorganisasian kasus seorang

    pembicara. Seorang pembicara mempunyai kewajiban untuk

    menyanggah, memberikan argumen dan memberikan kesimpulan dalam

    waktu yang telah diberikan, tidak lebih dan tidak kurang. Method

    mengambil proporsi dua puluh persen (20%) dari keseluruhan performa

    pembicara.

    Dapat disimpulkan bahwa matter, manner dan method merupakan

    keseluruhan dari performa seorang pembicara (seratus persen). Dan

    seorang juri berkewajiban untuk membuat tiga hal ini menjadi panduan

    utama dalam menilai sebuah debat.

    B.2. Penilaian angka

    Setelah seorang juri menilai kasus secara kualitatif, maka selanjutnya

    harus ada penilaian secara kuantitatif untuk diserahkan kepada tim

    tabulasi yang kemudian akan mempengaruhi peringkat tim. Penilaian

    kuantitatif dilakukan dengan cara pengisian lembar juri.

  • 8

    Contoh Adjudicator sheet:

    Government:

    Speaker Name Matter

    (27-33)

    Manner

    (27-33)

    Method

    (13-17)

    Time Total

    1st

    2nd

    3rd

    (13-16) (13-16) (6-8)

    Reply

    Team Score

    Opposition:

    Speaker Name Matter

    (27-33)

    Manner

    (27-33)

    Method

    (13-17)

    Time Total

    1st

    2nd

    3rd

    (13-16) (13-16) (6-8)

    Reply

    Team Score

    Winner:

    Margin :

    Adjudicator:

    (.)

  • 9

    Penjelasan Penilaian:

    Nilai Kualitatif

    Score Matter Score Manner Score Method

    1st,2

    nd,3

    rd Reply

    speaker

    1st,2

    nd,3

    rd Reply

    speaker

    1st,2

    nd,3

    rd Reply

    speaker

    Sangat Kurang 27 13 27 13 13

    Kurang 28 14 28 14 14 6

    Sedang 29-30 15 29-30 15 15 7

    Di atas rata-rata 31-32 17 31-32 17 16 8

    Sempurna 33 17 33 17 17

    Matter dan Manner (Masing-masing 40%):

    27 : Sangat Kurang, diharapkan adanya perbaikan

    28 : Kurang

    29-30 : Sedang

    31-32 : Di atas rata-rata

    33 : Sempurna

    Margin Kemenangan (Perbedaan nilai total kedua tim):

    1-4 : Kemenangan tipis

    5-8 : Kemenangan jelas dengan salah satu tim memiliki keunggulan yang terlihat

    9-12 : Kemenangan mutlak yang sangat terlihat dari kedua tim

    6. PEMENANG

    Pemenang terdiri atas : Pemenang I dan II, serta 5 Best Speaker pada saat Preliminary

    Round.

    7. MATERI LOMBA (MOTION)

    Secara umum materi lomba (motion) meliputi isu-isu lokal mengenai Permasalahan Energi

    (Fosil non Fosil), Implementasi Kebijakan Energi Nasional serta dampaknya terhadap

    masyarakat, antara lain:

    a. Penghapusan subsidi merupakan suatu implementasi kebijakan energi nasional

    b. Pencapaian dikeluarkannya PP KEN (kebijakan energi nasional) kurang optimal

    c. Pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia sangat baik, namun belum cukup

    efisien bagi masyarakat

  • 10

    d. Mengoptimalkan energi terbarukan dengan meninggalkan energi fosil merupakan

    suatu pencapaian yang sulit terealisasikan.

    e. Melalui PP KEN, ketergantungan pada minyak bumi melalui diversifikasi energi

    (penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam

    rangka optimasi penyediaan energi) dirasa cukup berhasil

    f. Dengan Adanya Subsidi BBM, akan menjadikan ketergantungan masyarakat

    dengan energi fosil.

    g. Tidak stabilnya harga BBM akibat kebijakan pemerintah mengakibatkan tingginya

    angka kriminalitas dalam masyarakat.

    h. Cadangan Minyak Bumi Indonesia diperkirakan akan habis dalam kurun waktu +

    11 tahun mendatang.

    i. Masih kurangnya koordinasi yang terpadu antara antara sektor energi dengan

    sektor lain seperti industri, perdagangan, dan teknologi.

    j. Kurang sinkronnya Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan Rencana Umum

    Energi Nasional (RUEN) dalam koridor Kebijakan Energi Nasional yang akan

    ditetapkan.

    k. Perlunya peningkatan alokasi APBN untuk daerah yang berhasil melakukan

    pengelolaan energi dengan baik dan mampu memaksimalkan pemanfaatan

    pemanfaatan potensi energi di daerahnya.

    l. Efisiensi penggunaan energi melalui strategi konservasi gagal karena adanya

    kontradiksi antara kebijakan konservasi dengan kebijakan pemberian subsidi bbm

    m. Masih bergantungnya sumber pendapatan Negara pada hasil sumber daya energi.

    n. Ketidakjelasan wewenang pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam

    pengelolaan energi yang mengakibatkan terhambatnya penerapan kebijakan energi

    o. Sektor energi memerlukan biaya investasi yang cukup besar, sehingga diperlukan

    dukungan finansial terutama dari perbankan nasional.

    p. Proses pembuatan kebijakan harus transparan dan terbuka bagi masyarakat

    sehingga masyarakat dapat berpartisipasi untuk menyempurnakan kebijakan itu

    sendiri.

    q. Situasi politik di Negara, terbatasnya tenaga ahli dan luas lahan menghambat

    pengelolaan serta pemanfaatan cadangan energi nasional.

    8. TEMPAT DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

    Kegiatan Debate Competition REAMIGAS-2015 akan dilaksanakan di Kampus II

    Akademi Minyak dan Gas Balongan pada hari Minggu, 24 Mei 2015 (Jadwal terlampir)

    9. PENDAFTARAN

    Peserta Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000 / Tim. (rek BRI Syariah a.n Nova Srikandi 1020394157)

    Paling lambat melakukan Registrasi tanggal 20 Mei 2015 Pukul 15.00 WIB.

  • 11

    Peserta mengirimkan bukti pendaftaran dengan format (Nama speakers dan Official, Asal Perguruan Tinggi) di alamat E-mail [email protected]

    Peserta menunggu mendapat Balasan dari Panitia REAMIGAS 2015 berupa Kode Registrasi.

    Peserta mengisi Formulir pendaftaran Online yang terdapat di http://goo.gl/forms/syrNT32l2I dengan memasukkan kode pembayaran.

    Kuota Pendaftaran Hanya 16 Team atau kurang dari 16 Team.

    Peserta dinyatakan gagal walaupun Peserta telah membayar, tetapi belum melakukan pendaftaran hingga batas akhir yang telah ditentukan.

    Peserta wajib mengikuti Technical Meeting (TM) dengan menyerahkan : foto 3x4 berwarna

    Fotocopy Kartu Mahasiswa

    10. FASILITAS PESERTA

    Peserta Lomba (3 Speakers dan LO) mendapat

    Konsumsi (Snack dan Makan Siang).

    Mendapat Buku Catatan Untuk Case Building.

    11. REWARD

    Juara 1 dan 2 Debate Competition: a. Plakat Juara b. Uang Tunai(Juara 1: Rp 750.000) dan (Juara 2: Rp 500.000) c. Sertifikat Juara dan Peserta d. Free Pass National Seminar Ticket

    5 (Lima) Best Speaker: a. Masing-masing mendapat Rp.50.000 b. Mendapat Sertifikat Best Speaker

    12. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN

    Secara garis besar, acara dan jadwal kegiatan sbb:

    Upacara pembukaan

    Preliminary Rounds.

    Quarter Final Rounds

    Semifinal Rounds

    Grand Final

    Penutupan

    13. KONTRIBUSI

    Dalam kegiatan ini setiap tim wajib menyediakan akomodasi dan konsumsi supporter tim

    peserta. Konsumsi Peserta dan LO disediakan oleh panitia

  • 12

    14. LAIN-LAIN

    a) Penggunaan materi pendukung (printed material dari internet, Koran atau majalah) hanya bisa digunakan pada saat case building saja. Sedangkan pada saat lomba

    materi tersebut tidak boleh diatas meja.

    b) Peserta hanya diperbolehkan membawa buku catatan dari panitia pada saat debate c) Penggunaan laptop, blackberry, dan perangkat lainnya diperbolehkan untuk

    mengakses internet pada saat case building.

    d) Pada saat perlombaan handphone harus dalam keadaan tidak diaktifkan.

    e) Peserta adalah mahasiswa S1 atau DIII aktif perguruan tinggi wilayah III (Cirebon,

    Indramayu, Majalengka dan Kuningan)

    f) Satu tim terdiri atas 3 Speaker dan 1 orang Official.

    g) Setiap peserta hanya boleh menjadi anggota sebuah tim

    h) Anggota tim tidak boleh diganti.

    i) Setiap Perguruan Tinggi berhak mengirimkan maksimal 3 (tiga) tim.

    j) Peserta (LO) Wajib mengikuti Technical Meeting.

    k) Tim boleh dibentuk dari mahasiswa beda fakultas selama masih dari Universitas

    yang sama.

    l) Panitia berhak mendiskualifikasi peserta apabila persyaratan di atas tidak

    dipenuhi.

    15. KORESPODENSI

    NO NAMA TELP/HP E-mail

    1.

    2.

    Marsya Masyita

    Utari Larasati

    085798104760

    087723482472

    [email protected]

    16. PENUTUP

    Demikian Buku Panduan Debate Competition -2015 ini disusun untuk menjadi pedoman

    bagi panitia, adjudicators, tim debaters dan LO.

  • 13

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Daftar Istilah

    REAMIGAS : Rangkaian Event Akamigas

    APS : Australiasian Parliamentary System

    Motion : Materi yang diperdebatkan

    Government Team : Tim pemerintah yang setuju dengan motion

    Opposition Team : Tim oposisi yang menentang motion

    Affirmative Team : Government Team

    Negative : Opposition Team

    Case Building : Waktu yang diberikan kepada tim untuk menyusun

    materi debat termasuk komposisi pembicara

    Debater : Mahasiswa yang bertindak sebagai anggota tim debat

    Adjudicator : Jury

  • 14

    Lampiran 2 : Jadwal dan Kegiatan

    DAY TIME ACTIVITY

    Minggu, 24 Mei

    2015

    07.00 08.00 08.00 08.15 08.15 08.30 08.30 10.50 10.50 11.00 11.00 11.10 11.10 11.25 11.25 12.35 12.35 13.30 13.30 13.40 13.40 13.55 13.55 15.05 15.05 15.15 15.15 15.25 15.25 15.40 15.40 16.25 16.25 16.35 16.35 17.00

    Registrasi Peserta

    Match Up and Motion Launch

    Case Building

    Debate Preliminary Round

    Tabulation and announcement

    Match Up and Motion Launch

    Case Building

    Debate Quarter Final

    ISHOMA + Tabulasi

    Match Up and Motion Launch

    Case Building

    Debate Semi final

    Tabulation and announcement

    Match Up and Motion Launched

    Case Building

    Debate Final

    Tabulation and announcement

    Penutupan

  • 15

    Lampiran 3: Tugas masing-masing debater

    ROLE OF SPEAKERS

    Government team terdiri dari 3 speaker:

    1. First speaker

    Mendefinisikan motion, agar debate bisa dibawa ke arah definisi yang

    dinyatakan oleh first speaker dari positive team. (Memberikan batasan

    batasan Debat)

    Menyatakan setuju akan motion.

    Menyampaikan team line (apa-apa yang akan disampaikan oleh masing-

    masing speakernya) dan team split (seputar pembagian tugas apa yang akan

    disampaikan guna meyakinkan juri).

    Menyampaikan argumennya sendiri yang mendukung motion

    2. Second speaker

    Me-rebut (Menyanggah) apa yang disampaikan speaker sebelumnya dari tim

    lawan (yaitu first speaker dari Negative team).

    Menyampaikan argumennya sendiri (Harus punya argument yang beda

    dengan first speakernya, argument baru).

    Mendukung first speaker.

    3. Third speaker

    Me-rebut apa yang disampaikan oleh pembicara sebelum dia (yaitu second

    speaker negative).

    Menyampaikan argumen-argumen sebelumnya (tidak boleh ada argumen

    baru) dengan menyertakan contoh-contoh yang mendukung posisi team.

    4. Reply speaker

    Menyampaikan kesimpulan

    Menyampaikan kembali seluruh resume alasan, pernyataan kesetujuan team,

    kelebihan posisi mereka.

    Tidak memberi rebuttal lagi.

  • 16

    Opposition Team (Negative ):

    Negative team adalah lawan dari government team. Tugasnya adalah tidak

    menyetujui motion. Negative team terdiri dari 3 speaker, tugas-tugasnya sebenarnya

    mirip-mirip dengan government team, tapi ada sedikit perbedaan.

    1. First speaker

    Memberi timbal balik atas definisi motion yang telah diberikan first speaker

    dari positive team. (Jika Definisi dan Parameter Affirmative team diangggap

    terlalu ketat/ tidak dapat diperdebatkan)

    Menyatakan ketidaksetujuan timnya akan motion yang diberikan.

    Menyampaikan team line dan team split.

    Menyampaikan argumennya.

    2. Second speaker

    Me-rebut apa yang disampaikan oleh pembicara sebelum dia (yaitu second

    speaker dari positive team).

    Menyampaikan argumennya.

    Mendukung first speakernya (negative).

    3. Third speaker

    Me-rebut apa yang disampaikan oleh pembicara sebelum dia (yaitu third

    speaker dari positive team).

    Menyampaikan argumen-argumen sebelumnya (tidak boleh ada argumen

    baru) dengan menyertakan contoh-contoh yang mendukung posisi team.

    4. Reply speaker

    Memberikan kesimpulan

    Menyampaikan kembali seluruh resume alasan, pernyataan kesetujuan team,

    kelebihan posisi mereka.

    Tidak memberi rebuttal lagi.