GREEN REVOLUTION
Feb 23, 2016
GREEN REVOLUTION
Pengembangan teknologi pertanian (teknologi budidayapertanian) untuk meningkatkan produksi bahan pangan,terutama biji-bijian (serelia) seperti gandum, jagung, padi,kacang-kacangan, dan sayur-sayuran. Yang dilaksanakan selamabertahun-tahun.
Revolusi Hijau..
Latar Belakang Revolusi Hijau1. Pertambahan penduduk yang pesat,
kebutuhan pangan meningkat.2. Lahan pertanian yang sempit dan alih fungsi
lahan.3. Kerusakan lahan pertanian akibat ulah
manusia seperti perang dan penebangan liar (degradasi lahan).
Revolusi Hijau di Indonesia
• Berkembang sejak dikeluarkan UU Agraria tahun 1870• Revolusi hijau lebih terprogram pada ORBA• Program PELITA : BIMAS, INMAS, INSUS/SUPRA INSUS.• Intensifikasi (panca usaha tani) dan ektensifikasi pertanian
Ciri-ciri Revolusi Hijau saat itu (Orba)
1. Monokultur (tanaman terspesialisasi)2. Bibit unggul3. Pengelolaan tanah yang maju4. Pemanfaat teknologi maju (mekanisasi pertanian)5. pengawasan
Dampak Revolusi Hijau
New Generation of Green
Revolution. (Revolusi hijau
lestari)
Pencemaran lingkungan
Isu Global warming
Konversi & degradasi
lahan
Food safety
Revolusi Hijau Lestari
Revolusi Hijau LestariStrategi utamanya Memacu kembali laju kenaikan produksi pangan tanpa merusak lingkungan dan dengan menggunakan teknologi yang padat IPTEK.
Revolusi hijau Lestari di Indonesiadijabarkan ketika Pekan Padi Nasional Pertama (PPN I) pada tahun 2002 dan PPN II pada tahun 2004 di Sukamandi, Jawa Barat.
RHL diarahkan pada :1. lahan sawah irigasi, namun perhatian lebih besar kepada
daerah suboptimal tertinggal atau unvafourable rice environment berupa lahan sawah tadah hujan, lahan rawa, dan lahan kering.
2. Diversifikasi usaha tani berbasis padi dengan memperhatikan keanekaragaman potensi sumber daya pertanian (lahan/tanah, air iklim), kearifan lokal, dan teknologi indigenous (pupuk/bahan organik, dll).
3. Pembangunan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan IPTEK tinggi yang adaptif dan ramah lingkungan.seperti inovasi teknologi VUB, komponen teknologi pengelolaan LATO (lahan, air, tanah dan OPT), dan Sistem Farming dengan perhatian yang lebih besar terhadap upaya peningkatan pendapatan petani.
4. Program intensifikasi harus memberikan perhatian yang lebih besar terhadap masalah gizi (kesehatan), air bersih, lingkungan, dan pembangunan pedesaan.
5. Rekayasa kelembagaan, termasuk penyuluhan dan pelatihan serta reforma agraria untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Lanjutan.....
Bagaimanakah perkembangan aplikasi Revolusi Hijau lestari saat ini ????