A. KONSEP DASAR PENYAKIT a. DEFINISI Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan efek genetik pada metabolisme puri(hiperurisemia). Berikut ini pengertian Gout dari beberapa ahli, diantaranya: a. Artritis pirai ( Gout ) adalah kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraselular. ( Edward Stefanus, 2010 ) b. Gout merupakan kelainan metabolisme purin bawaan yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat serum dengan akibat penimbunan kristal asam urat di sendi.( Syamsuhidayat dan Wim de Jong, 2004 ) c. Arthritis pirai atau gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. ( Misnadiarly, 2009 ) d. Arthritis gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat ( uric acid ) dalam tubuh secara berlebihan. ( VitaHealth, 2007 ) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
a. DEFINISI
Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan efek genetik pada metabolisme
puri(hiperurisemia).
Berikut ini pengertian Gout dari beberapa ahli, diantaranya:
a. Artritis pirai ( Gout ) adalah kelompok penyakit heterogen
sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan
ekstraselular. ( Edward Stefanus, 2010 )
b. Gout merupakan kelainan metabolisme purin bawaan yang
ditandai dengan peningkatan kadar asam urat serum dengan
akibat penimbunan kristal asam urat di sendi.
( Syamsuhidayat dan Wim de Jong, 2004 )
c. Arthritis pirai atau gout adalah suatu proses inflamasi yang
terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar
sendi. ( Misnadiarly, 2009 )
d. Arthritis gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan
asam urat ( uric acid ) dalam tubuh secara berlebihan.
( VitaHealth, 2007 )
b. EPIDEMIOLOGI
95 % Penderita gout ditemukan pada pria. Gout sering menyerang
wanita pada post menopause usia 50 – 60 tahun. Juga dapat
menyerang laki – laki usia pubertas dan atau usia diatas 30 tahun.
Penyakit ini paling sering mengenai sendi metarsofaringeal, ibu
jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.
c. ETIOLOGI
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya
deposit/penimbunan Kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan
asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 1
urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin
dan eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung seperti :
a) Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang
menyebabkan asam urat berlebihan ( Hiperuricemia ),
retensi asam urat atau keduanya.
b) Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi, gangguan ginjal yang kan menyebabkan :
Pemecahan asam yang dapat menyebabkan
hiperuricemia
Karena penggunaan obat – obatan yang menurunkan
eksresi asam urat seperti : aspirin, diuretic, levodopa,
diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan
etambutol.
c) Pembentukan asam urat yang berlebih :
Gout primer metabolic disebabkan sistensi langsung
yang bertambah.
Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan
asam urat berlebih karena penyakit lain seperti
leukemia.
d) Kurang asam urat melalui ginjal
e) Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di
tubulus distal ginjal yang sehat.
f) Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan
ginjal misalnya glomeronefritis kronik atau gagal ginjal
kronik.
d. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi dari sindrom got mencakup artritis got yang
akut(serangan rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang
berat), tofus( endapan kristal yang menumpuk dalam jaringan
artikuler, jaringan oseus, jaringan lunak serta kartilago), nefropati
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2
got(gangguan ginjal) dan pembentukan batu asam urat dalam
traktus urinarus. Ada empat stadium penyakit got yang dikenali :
hiperurisemia simtomatis, artritis got yang kronis, got interkritikal
dan got tofaseus.
Gout akut berupa :
a) Nyeri hebat
b) Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang
terserang
c) Sakit kepala
d) Demam
Gangguan kronik berupa :
a) Serangan akut
b) Hiperurisemia yang tidak diobati
c) Terdapat nyeri dan pegal
d) Pembengkakan sendi membentuk noduler yang
disebut tofi ( penumpukan monosodium asam urat
dalam jaringan )
e. KLASIFIKASI
Gout mempunyai empat peringkat yang nyata, yaitu:
Asimptomatik
Akut
Interkritikal
Kronik
Dalam peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric plasma
bertambah, tetapi tanpa sebarang gejala. Serangan gout
menandakan peringkat kedua (Akut). Serangan- serangan yang
tidak parah biasanya hilang dengan cepat, manakala serangan-
serangan yang pernah berlangsung beberapa hari atau juga
beberapa minggu. Selepas serangan pertama, pesakit itu masuk
peringkat interkritikal atau jarak waktu yang bebas daripada gejala.
Periode ini mungkin berlangsung selama beberapa bulan tau juga
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 3
tahun. Kebanyakan pesakit gout mengalami serangan kedua dalam
enam bulan hingga 2 tahun serangan pertama.
Pada tingkat terakhir (kronis), seranagn- serangan gout menjadi
sering dan poliartikular, yaitu serangan itu melibatkan banyak
sendi pada tiap waktu. Tofus- tofus juga tersedia didalam banyak
sendi. Dalam kasus gout kronis yang sudah parah, kerusakan
ginjal, hypertensi dan karang ginjal dapat juga terjadi.
f. PATOFISIOLOGI
Hiperurisemia(konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar
dari 7,90 mg/Cl)dapat (tetapi tidak selalu) menyebabkan
penumpukan kristal monosodium urat. Serangan got tampaknya
berhubungan dengan peningkatan atau penurunan mendadak kadar
asam urat serum. Kalau kristal urat mengendap dalam sebuah
sendi, respons inflamasi akan terjadi dan serangan got dimulail.
Dengan serangan yang berulang-ulang, penumpukan kristal atrium
urat yang dinamakan tofus akan mengendap di bagian perifer tubuh
seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Nefrolitiasis urat (batu
ginjal) dengan penyakit Arenal kronis yang terjadi sekunder akibat
penumpukan urat dapat timbul.
Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi yang simtomatis
menunjukan bahwa faktor-faktor nonkrstal mungkin berhubungan
dengan reaksi inflamasi. Kristas monoodium urat yang ditemukan
tersalut dengan imuniglobulin yang terutama berupa IgG. IgG akan
meningkatakan fagositosis kristal dan dengan demikian
memperlihatkan aktivitas imunologik.
g. PEMERIKSAAN
i. FISIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 4
Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi
muskuluskletal dapat menunjukan :
Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada
remisi.
Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
Laporan episode serangan got
ii. DIAGNOSTIK
Pada pemeriksaan lab yang dilakukan pada penderita gout
didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >6
mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum pria 8 mg%
dan pada wanita 7mg%. Sampai saat ini, pemeriksaan kadar
asam urat terbaik dilakukan dengan cara enzimatik.
Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dan LED
yang meninggi sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga
tinggi (500mg%/liter per 24jam). Pemeriksaan radiografi
pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik.
Kelainan utama radiografi pada long standing adalah
inflamasi asimetri, arthritis erosive yang kadang-kadang
disertai nodul jaringan lunak.
h. PENATALAKSANAAN
i. MEDIS
Fase akut.
Obat yang digunakan :
1) Colchicine (0,6 mg)
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya
dipakai untuk mengobati serangangout akut, dan unluk
mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat
ini jugadapat digunakan sebagai sarana
diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet
0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 5
dapat dikurangi atau kalau ternyata dari berat pasien
bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual
yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada
keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.
2) Fenilbutazon.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga
digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi,
karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka
kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan.
Indometasin juga cukup efektif.
3) Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia
untuk mencegah komplikasi.
a) Golongan urikosurik
Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi
menurunkan asam urat dalam serum.
Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon
dosis 200-400 mg perhari.
Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
Benzbromaron.
b) Inhibitor xantin (alopurinol).
Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja
mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin, dan
konversi xantin menjadi asam urat.
Dilakukan pembedahan
Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan
sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu besar.
Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau
terapi pencegahan seperti:
Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb
urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan
kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 6
merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat
menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus
ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi
asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum
berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
ii. KEPERAWATAN
a) Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati,
ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak
minum.
b) Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24
jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh
bila terlalu cepat bergerak.
i. KOMPLIKASI
1) Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang
sendi (gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia
asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupun
jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan
faktor resiko timbulnya gout, namun, hubungan secara ilmiah
antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum
jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi
asam urat serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien
dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis gout.
Gejala klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia
tak bergejala, serangan akut gout, gejala antara(intercritical),
serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi
yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak,
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 7
memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga
dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya
puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada
mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-
10 hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya
terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya
nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga
sangat mengganggu.
Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari
ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali
terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya
terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan
kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada
ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada
persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari
aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada
siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi
dan meninggalkan sejumlah MSU.
Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah
sesuai dengan waktu. Sekitar 60% pasien mengalami serangan
akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalami
serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang
tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10 tahun.
Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi
adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk
di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat
dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri,
kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi
dan sindrom penekanan saraf.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 8
2) Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal
Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal,
gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal
terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan
kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa.
Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat
akan mengendap dan terbentuk batu.
Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat
akan bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya
sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas
saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi
akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan
ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan
jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan
gangguan ginjal kronik.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. PENGKAJIAN
1) Anamnesis
Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat, agama,
bahasa yang digunakan, status perkawainan, pendidikan,
pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register, tanggal
masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid adalah nyeri
pada daerah sendi yang mengalami masalah.Untuk
mempperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien,
perawat dapat menggunakan metode PQRST.
Provoking incident : Hal yang menjadi faktor
presipitasi nyeri adalah peradangan.
Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien bersifat menusuk.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 9
Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau
menyebar , dan nyeri terjadi di sendi yang
mengalami masalah.
Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada
diantara 1-3 pada rentang skala pengukuran 0-4.
Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah
bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.
Riwayat penyakit sekarang
Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan
secara umum mencakup awitan gejala dan bagaimana gejala
tersebut berkembang. Penting di tanyakan berapa lama
pemakaian obat analgesic, alopurinol
Riwayat penyakit dahulu
Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab
yang mendukung terjadinya gout. Masalah lain yang perlu
ditanyakan adalah adakah klien pernah dirawat dengan
masalah yang sama. Kaji adanya pemakaian alkohol yang
berlebihan dan penggunaan obat diuretic.
Riwayat penyakit keluarga
Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu mempunyai
keluhan yang sama dengan klien karena penyakit gout
berhubungan dengan genetik. Ada produksi /sekresi asam
urat yang berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya.
Riwayat psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya
dan penyakit klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon
yang di dapat meliputi adanya kecemasan individu dengan
rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan
berhubungan erat dengan adanya sensasi nyeri,hambatan
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 10
mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan
program pengobatan dan prognosis penyakit dan
peningkatan asam urat terhadap sirkulasi. Adanya
perubahan peran dalam keluarga akibat adanya nyeri dan
hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap
konsep diri yang maladaptif.
2) Pengkajian Berdasarkan Pola
Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluhan utama nyeri pada pada sendi
Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara
mengatasi atau mengurangi serangan.
Riwayat penyakit Gout pada keluarga
Obat untuk mengatasi adanya gejala
Pola nutrisi dan metabolic
Peningkatan berat badan
Peningkatan suhu tubuh
Diet
Pola aktifitas dan Latihan
Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang
terkena
Pola persepsi dan konsep diri
Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan
Presepsi diri dalam melakukan mobilitas
3) Pemeriksaaan fisik
B1 (Breathing)
Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya
ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak
napas, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kanan
Perkusi : Suara resonan pada seluruh lapang paru
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 11
Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang
sakit, biasanya di dapat suara ronki atau mengi.
B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering
ditemukan keringat dingin,dan pusing karena nyeri.
B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias
kepala dan wajah : ada sianosis
mata : sclera biasanya tidak ikterik
leher : biasanya JVP dalam batas
normal
B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal
dan tidak ada keluhan pada sistem perkemihan , kecuali
penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke gijal berupa
pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang akan
menimbulka perubahan fungsi pada sistem ini
B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada
gangguan, tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna,
serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekuensi,
konstitensi, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya
mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada nafsu makan,
terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti
hiperurisemia
B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan
Look: keluhan nyeri sendi uyang merupakan keluhan
utama yang mendorong klien mencari pertolongan
(meskipun sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah
bentuknya). Nyeri biasaya bertambah dengan gerakan
dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa
ferakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebuh
dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas
sendi (temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu
pergelangan sendi secara perlahan membesar
feel: ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 12
Move: hambatan gerahan sendi biasanya semakin
membera
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
i. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b/d Kurang
Pengetahuan Tentang Faktor Pemberat d/d Edema
ii. Nyeri Akut b/b Agen Cidera d/d Melaporkan Nyeri Secara
Verbal
iii. Hambatan Mobilitas Fisik b/b Kaku Sendi d/d Keterbatasan
Rentang Pergerakan Sendi
iv. Defisiensi Pengetahuan b/b Kurang Pajanan d/d
Pengungkapan Masalah.
v. Gangguan Citra Tubuh b/b Penyakit d/d Perasaan Negatif
Tentang Tubuh
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 13
c. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/Tgl No Dx Rencana Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
(1) NOC Label :
Circulation status
Tissue perfusion : Cerebral
Kriteria hasil :
1) Tekanan darah dalam batas normal
2) CRT < 3 detik
3) Tidak ada edema perifer
4) Nadi dalam rentang normal 60- 100x/mnt
NIC Label :
Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
1) Monitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul.
2) Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada
laserasi.
3) Kolaborasi pemberian
analgetik.
NIC Label :
Peripheral Sensation
Management
(Manajemen sensasi
perifer)
1) Untuk mengetahui
adanya bagian tubuh
yang peka terhadap
panas/dingin/tajam/tump
ul.
2) Untuk mengetahui
perubahan yang terjadi
pada kulit klien.
3) Kolabrasi dalam
pemberian analgetik
kepada klien.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 14
4) Monitor adanya
tromboplebitis.
5) Diskusikan mengenai
penyebab perubahan sensasi.
4) Untuk mengetahui
adanya tromboplebitis
pada klien.
5) Untuk mengetahui
penyebab perubahan
sensasi.
(2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …
x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:
NOC LABEL : Pain Control
Kriteria hasil :
1) Mengenali factor penyebab
2) Menggunakan metode non analgetik
untuk mengurangi nyeri
3) Mengenali gejala-gejala nyeri
4) Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol
NIC LABEL : Pain
management
1) Lakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
factor presipitasi
2) Observasi reaksi non
verbal dan
ketidaknyamanan
NIC LABEL : Pain
management
1) Untuk mengetahui
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan factor
presipitasi dari nyeri.
2) Agar dapat
melakukan tindakan
yang tepat dan tidak
mengganggu
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 15
3) Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4) Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
5) Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
6) Tingkatkan istirahat
7) Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
kenyamanan klien
3) Untuk membantu
dalam proses
pengkajian nyeri
4) Memberi
kenyamanan
lingkungan pada
klien
5) Menghindari efek
samping penggunaan
obat-obat.
6) Membantu
menrelaksasikan
tubuh klien
7) Untuk menghindari
penambahan rasa
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 16
NIC LABEL : Analgesic
administration
1) Cek riwayat alergi
2) Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
frekuensi.
3) Pilih analgesic yang
diperlukan atau kombinasi
dan analgesic ketika
pemberian lebih dari satu,
tentukan pilihan analgesic
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
4) Pilih rute IV, IM untuk
nyeri
NIC LABEL : Analgesic
administration
1) Menghindari
munculnya alergi
pada obat yang
diberikan
2) Untuk
mengklarifikasi
kembali pemberian
obat ke klien.
3) Agar obat yang
diberikan sesuai
dengan obat yang
dialergikan
4) Agar lebih cepat
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 17
pengobatan nyeri
5) Berikan analgesic tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
proses
metabolismenya
5) Agar rasa nyeri tidak
timbul dengan hebat
(3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …
x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:
NOC Label : Body Mechanics Performance
Dengan kriteria hasil:
1) Klien dapat mempertahankan fleksibilitas
sendi
2) Klien dapat mempertahankan kekuatan otot
3) Klien dapat menggunakan alat pendukung
dengan benar
NOC Label: Body Positioning: Self – Initiated
1) Klien mampu bergerak dari berbaring ke
duduk
2) Klien mampu bergerak dari duduk ke berdiri
NIC Label: Exercise Therapy:
Ambulation
1) Memantau klien
menggunakan kruk atau alat
bantu berjalan lainnya
2) Membantu klien untuk
ambulasi dalam batas aman
3) Membantu klien untuk
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan
4) Berkonsultasi dengan
therapist tentang rencana
NIC Label: Exercise
Therapy: Ambulation
1) Untuk membantu
klien menggunakan
alat bantu yang benar
2) Untuk membantu
klien agar merasa
lebih nyaman
3) Untuk menyesuaikan
latihan ambulasi
sesuai dengan
kemampuan klien
4) Untuk menjadwalkan
rencana ambulasi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 18
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan klien
sesuai dengan
kebutuhan dan
kemampuan klien
(4) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x
24 jam, diharapkan klien dan keluarga dapat
menyatakan pemahaman proses penyakit dengan
kriteria hasil :
NOC LABEL : Knowledge: Disease Process
menyatakan pemahaman proses penyakit
NIC LABEL : Teaching:
Individual
1) Tentukan persepsi klien
tentang proses penyakit.
2) Tentukan metode belajar
dan materi yang akan
didiskusikan dengan
klien
NIC LABEL :
Teaching: Individual
1) Mengetahui sejauh
mana klien
memahami
penyakit tersebut.
2) Mengefektifkan
proses belajar agar
tujuan dari
implementasi yang
dilakukan pada
klien tercapai
secara optimal.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 19
NIC LABEL : Teaching:
Disease Process
1) Kaji ulang proses
penyakit, penyebab/efek
hubungan faktor yang
menimbulkan gejala dan
mengidentifikasi cara
menurunkan faktor
pendukung.
2) Jelaskan tentang
penyakit yang diderita
klien.
NIC LABEL :
Teaching: Disease
Process
1) Membantu
penyampaian
informasi secara
tepat.
2) Memberi
informasi yang
dibutuhkan klien
untuk mengatasi
penyakitnya.
3) Mengetahui sejauh
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 20
3) Diskusikan kembali
dengan klien dan
keluarga
mana informasi
yang diterima
klien dan keluarga
(5) Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama .......x 24 jam, diharapkan pasien dengan
gangguan citra tubuh yang dialami dapat
berkurang dengan kriteria hasil:
NOC Label : Body image
1) Gambaran internal diri (skala 4)
2) Kesesuaian antara realitas tubuh, tubuh
ideal, dan presentasi tubuh (skala 3)
3) Deskripsi bagian tubuh yang terkena (skala
4)
4) Penerapan perubahan status kesehatan
(skala 4)
NOC label: Adaptation to Psysical Disability
1) Beradaptasi dengan keterbatasan fungsinya
2) Mampu memodifikasi gaya hidup untuk
NIC Label : Body Image
Enhancement
1) Bantu klien untuk
mendiskusikan penyebab
perubahan karena
penyakitnya.
2) Monitor frekuensi
pernyataan mengkritik diri.
NIC Label : Body Image
Enhancement
1) Mengetahui penyebab
perubahan diri klien
karena penyakitnya
diharapkan klien
dapat memahami
proses penyakitnya
dan bisa menerima
kondisinya
2)Menghitung frekuensi
klien dalam mengkritik
dirinya dapat
membantu
mengevaluasi beratnya
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 21