MANAJEMEN GIZI PADA KELAINAN ENDOKRIN ( OBESITAS, DM, DISLIPIDEMIA) Nurpudji A Taslim Bagian Ilmu Gizi FK-UNHAS @2005.
MANAJEMEN GIZI PADA KELAINAN ENDOKRIN
( OBESITAS, DM, DISLIPIDEMIA)
Nurpudji A Taslim
Bagian Ilmu Gizi FK-UNHAS@2005.
DIABETES MELLITUS
DIAGNOSIS CRITERIA of DIABETES MELLITUS WHO 1999Symptoms of Diabetes plus casual plasma glucose concententration > 200 mg/dl or FPG > 126 mg /dl or Or 2 h-plasma glucose > 200 mg/dl
OvereatingInactivitySmokingDiabetogenic drugs
PregnancyEndocrine diseasesDiabetogenic drugsMalnutrition in uteroUnknownUnknownB- cell defectsInsulin resistanceGenetic factorsGenetic factorsGlucose toxicityHyperglycaemiaWorsening B-cell functions ? Amyloid depositionMalnutrition in uteroImpaired glucose toleranceNIDDMEnvironmental factorsEnvironmental factors
DIABETES MELLITUSPENDAHULUANMenyerang segala lapisan umur dan sosial ekonomiPrevalensi 1,5% - 2,3% pada penduduk usia > 15 tahun Tahun 2020 > penduduk 178 juta, diperkirakan DM 3,56 jutaAntisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan pasien DM harus dimulai dari sekarang
II. PEMERIKSAAN PENYARINGMass-screning> mahalPerlu dilakukan pada kelompok resti * > 40 tahun,* Obesitas,* Hipertensi,* Riwayat DM pada kehamilan* Dislipidemia * Riwayat dengan kelahiran BBLR
III. KLASIFIKASI* DM - IDDM- NIDDM- MRDM- DM tipe lain* Toleransi glukosa terganggu* DM gestational
IV. DIAGNOSISGejala klasik
PolidipsiPoliuri + GDS > 200 mg/dlPolifagiGejala penyerta lain
V. PENGELOLAAN DMTujuan- Jangka pendek : menghilangkan keluhan / gejala.- Jangka panjang : mencegah komplikasi- Cara : menormalkan kadar glukosa dan lipid- Kegiatan : - mengelola pasien secara holistik- menganjurkan perawatan mandiri.
PILAR UTAMA PENGELOLAAN DM
1. Perencanaan makan2. Latihan jasmani3. Penyuluhan4. Obat berkhasiat hipoglikemik (Interna)
PERENCANAAN MAKANDAN OLAH RAGA* MAKANAN KOMPOSISI SEIMBANG :KH ( bervariasi 55-60%)P10 15 %L20 25 % Kalori sesuai kebutuhan Kolesterol < 300 g / hrSerat + 25-35 gr / hrOLAH RAGA 3 4 DALAM SEMINGGU
PENYULUHAN DM* PRIMER- Pasien yang disuluh :1. Kelompok RESTI2. Perencana kebijaksanaan kesehatan- Materi : Faktor faktor yang berpengaruh pada timbulnya DM dan usaha untuk mengurangi faktor resiko
* SEKUNDER - Pasien yang disuluh : Kelompok pasien DM (baru) - Materi := Definisi DM= Penatalaksanaan secara umum= Obat= Perencanaan makan dengan bahan penukar.
TERSIERMengenal dan mencegah komplikasiKesabaran dan ketekunan dapat menerima dan memanfatkan keadaan hidup dengan komplikasi kronis
OBESITAS
KebutuhanAsupan(Asupan zat gizi = Kebutuhan zat gizi)Gizi Baik = Gizi seimbangGaris normal
KebutuhanAsupan(Asupan zat gizi < Kebutuhan zat gizi)Kurang Gizi = Gizi tidak seimbangGaris normal
KebutuhanAsupan(Asupan zat gizi > Kebutuhan zat gizi)Gizi Lebih = Gizi tidak seimbangGaris normal
Penilaian KegemukanBBITLKIMT: - < 18.5 underweight - 18.5 22.9 normal - 23 24.9 overweight - 25 29.9 obese I - > 30 obese II
Pendahuluan Dokter saat ini mengatasi akibat dari obesitas daripada obesitas itu sendiri.
pasien mendapat obat untuk penyakit lain hasilnya tetap kurang memuaskan.
PrevalenceWorld (BMI 30): 7% adult populationChina, Japan, and Africa (BMI 30): < 5%England (BMI > 30): 17.3% & 16% Urban Samoa (BMI 30): 75% & 60% Indonesia (BMI >25): 7.1 % & 4.2% (1982) 24.1% & 10.9% (1992) 51.4% & 43.6% (2001)
Researches in IndonesiaIndependent institution research in community (Insight) Lack of obesity knowledge Lack of BMI knowledge 84 % : want to loose weight 50 % : do not understand the problem 65 % : obesity = not a disease
HISOBI (ISSO), ongoing epidemiology research 2003
Produksi Energi dan Keseimbangan Energi
Klasifikasi BB kurangNormalBB lebihObes IObes IIObes IIIRisiko ko-morbiditasIMT(Kg/m2)< 18.518.5 22.9> 2323 24.925 29.9> 30< 18.518.5 - 24.925.0 - 29.930.0 - 34.935.0 - 39.9> 40WHO (1998)Rendah Normal MeningkatModerat Berat Sangat beratReport of the WHO Consultation of Obesity, 1997The Practical Guide, NIH, NHLBI, 1998The Asia Pacific Perspective: Redefining obesity & its treatment, 2000Rendah Normal
MeningkatModeratBeratBB kurangNormalBB lebihBerisiko Obes IObes IIIMT (Kg/m2)Risiko ko-morbiditasAsia Pacific (2000)
Lingkar Perut WHO 200094 cm () 80 cm ()
Eropa102 cm () 88 cm ()
Asia Pasifik90 cm ()80 cm ()
Risk-Benefit Assessment Relative Risk & BMI
Clinical Classification of overweightAnatomic classificationEtiologic classificationFunctional calssification
Anatomic Characteristics of Adipose Tissue and Fat Distribution Number of fat cells Fat distribution
The distribution of adipose tissue or body fat can be divided into three componentsThe first is the percentage of body fatThe second is the distribution of fat into :1. Android obesity-upper segment or male type of obesity where fat is primarily on the trunk and shoulders 2. Gynoid obesity-lower segment of female obesity-in which the primary fat deposits is located on the thighs or hipsThe third is visceral fat, as intra-abdominal depot increases with age and carries the highest risk for developing cardiovascular and other disease consequences
Etiologic classificationNeuroendocrine obesityDrug induced weight gainCessation of SmokingSedentary lifestyleDiet
Neuroendocrine Obesity Hypothalamic Cushings syndrome Hypothyroidism Polycystic ovary syndrome Growth hormone
DietOvereatingRestrained eatingDietary fat intakeNight-eating syndromeBinge-eatingInfant feeding practicesProgressive hyperphagic obesity
Classification of obesityAnatomic classificationA. Microscopic1. Fat cell size2. Fat cell numberB. Macroscopic1. Total body fat2. Subcutaneous fat distribution3. Visceral fat4. Abnormal or unusual fat deposits
Obesity and Cardiovascular Risk
Expectations
Patient-Doctor Expectations
Dasar terapi obesitas Kegemukan lemak tubuh> 30 % BB wanita> 25 % BB pria Aktifitas fisik berkurang- intake tetap Negara maju ------------ sosek rendah Negara berkembang --- sosek menengah keatas.
Faktor faktor KegemukanJenis kelaminUmurKelas sosialKebiasaan makanAktifitas fisikFaktor psikologisFaktor hormonal
RISIKO OBESITAS
Risiko obesitas dibagi atas 2 golongan :
Risiko psikososialRisiko medis
Penanganan Kegemukan Prinsip : Mengusahakan keseimbanganenergi yang negatif dalam tubuh,yaitu dengan mengurangi intake dan memperbesar output.Terapi dietAktifitas fisik / olah ragaPerubahan sikapTerapi farmakologis ( obat-obatan dan operasi )
Diet TerapiPengurangan kalori 500 1000 cal / hariLemak total < 30 % total kaloriSFA 8 10 % total kaloriMUFA sampai 15 % total kaloriPUFA sampai 10 % total kaloriKolesterol < 300 mg / hariSerat 20 30 gr / hari
Aktifitas FisikOlah raga yang dilakukan F frekuentI IntensitasT TimeT Type
Perubahan Sikap
Self MonitoringStimulus controlTechnique for self reward
Terapi Obat & OperasiTerapi lain 6 bulan gagalIMT > 30, IMT > 27 risiko kegemukan Operasi bila IMT > 40, IMT > 35 dengan risiko kegemukan
Tujuan Diet Rendah Kalori
Menurunkan BB Retriksi diet
Syarat Diet Rendah Kalori
Pengurangan kalori 500 1000 kalori / hariAsupan protein normal atau sedikit diatas normalCukup vitamin dan mineralTinggi serat
Jenis Diet Rendah KaloriDiet rendah kalori I ( 1200 kalori / hari )Diet rendah kalori II ( 1500 kalori / hari )Diet rendah kalori III ( 1700 kalori / hari )
VLCD( Very Low Calori Diet )200 800 kalori / hariObesitas beratDokter dan ahli giziKombinasi perubahan gaya hidupEfek samping
KESIMPULAN1. Program yang terirtegrasi 2. Keberhasilan tergantung individu 3Jenis diet tergantung tingkat obesitas4. Komunikasi dan pangawasan sangat dianjurkan5Pemakaian obat dan operasi dilakukan pada keadaan tertentu
NUTRITIONin DYSLIPIDEMIA
Diagnosis :Anamnesis & pemeriksaan klinikObservasi visualPemeriksaan Kimia
Pengaturan Diet Tujuan : 1. Menurunkan kadar kolesterol darah2. Menurunkan BB bila terlalu gemuk
Diet Rendah Cholesterol & Lemak TerbatasPenggunaan lemak sedikit di batasiSebagian besar lemak yang digunakan berjenis lemak tak jenuhPenggunaan bahan makanan yang mengandung banyak cholesterol dibatasiBila terlalu gemuk, jumlah kalori dibatasi.
Cara Pengaturan Diet :Hindarkan penggunaan kelapa, minyak kelapa, lemak hewan, margarine dan mentega, sebagai pengganti gunakan minyak yang berasal dari tumbuhan dalam jumlah yang ditentukan.Batasi penggunaan daging hingga 2 kali seminggu ( paling banyak 100 gr ). Makanlah ikan sebagai pengganti
3. Gunakan susu skim pengganti susu penuh4. Batasi penggunaan kuning telur hingga 3 butir seminggu5. Gunakan tahu, tempe dan hasil olahan kacang-kacangan6. Batasi penggunaan gula dan sejenisnya7. Makanlah banyak sayuran buah.
Pencegahan :Sedini mungkin- Balita- Anak & remajaEnergi cukupMakanan bervariasiSaturated fat < 10 %Total fat < 30 %Cholesterol < 300 mg/ hari
2. Periksa darah secara teratur
3. Bagi risiko tinggi beri petunjuk intensif pengaturan diet
4. Olah raga teratur
5. Perhatikan penyakit yang menyertai
Risiko tinggi :Upayakan BB normalAsupan kalori sesuai kebutuhanAsupan lemak jenuh < 20 % total kaloriLTJG : LJ = 2 : 1Cholesterol < 250 mg / hariProtein H/N = 1 : 1Konsumsi serat / fiber.
Reinforce reduction in saturated fat and cholesterolConsider adding plant stanols/sterolsIncrease fiber intakeConsider referral for MNT
Initiate Tx for Metabolic SyndromeIntensify weight management & physical activityConsider referral for MNT6 wks6 wksQ 4-6 mo Emphasize reduction in saturated fat & cholesterolEncourage moderate physical activityConsider referral for medical nutrition therapy (MNT)A Model of Steps in Therapeutic Lifestyle Changes (TLC)Monitor Adherence to TLCVisit N
Rationale for Medical Nutritional Therapy (MNT)Animal models: consumption of SFA & Cholesterol elevates LDL-CHuman study in 1965 (Hegsted et al & Keys et al) predictive equations absolute LDL changeEpidemiologic evidence: The Seven Countries Study, Ni-Hon-San StudyDietary intervention trial evidence: DART, Lyon Diet Heart, Lifestyle Heart Trial (Ornish) , etcSchaefer EJ, Lipoproteins, nutrition, and heart disease, Am J Clin Nutr2002;75:191-212
What Oil Is Best for Dyslipidemics?Scaheffer: The ideal natural oil may be canola oil because of its low saturated fat content and its reasonable balance of n-6 to n-3 fatty acids (ratio of 2:1)
Schaefer EJ, lipoproteins, nutrition, and heart disease, am J Clin nutr2002;75:191-212
LDL-Lowering Therapeutic Options: Plant StanolsPlant stanols> affinity for micelles than cholesterolOptimum dose: 2 g/day, reduces LDL-C 0.54 mmol/L 25% reduction in CHDAvailability: margarines
Law M, Plant sterol and stanol margarines and health, BMJ Vol 320 25 March 2000, 861-64
LDL-Lowering Therapeutic Options: Soluble FiberSoluble fiber: non-starch polysaccharides and lignins, resistant to digestionExample: -glucans, pectin, resistance starch (crystallized amylose)1-glucans from oats
1. Cummings JH & Englyst HN,What is dietary fibre?, Trends in Food Science & Technology, April 1991, pp.99-103
In BriefATP III incorporates TLC in every step of treatmentMedical Nutrition Therapy focused on reduced intake of SFA and cholesterolPlant stanol and dietary soluble fiber are recommended
Makanan yang boleh dan tdk boleh diberikan
Gol.Bhn.Mkn.Mkn.yg.bolehMkn.yg.tdk.bolehSumber H.ASemua-Sumber P. HewaniDaging,ayam,ikan tongkol,tenggiri,telur,susu,keju 50gr/hrSardin, kerang, jantung, hati, limpa, paru, otak, ekstrak daging/kaldu,bebek, angsa, burungSumber P. NabatiKacang-kacangan atau tahu/tempe 50gr/hr-
Gol.Bhn.Mkn.Mkn.yang.bolehMkn.yg.tdk.bolehSumber LemakMinyak dalam jumlah terbatas-SayuranSemua sayuran sekehendak kecuali asparagus,kacang polong,buncis,kembang kol,bayam jamur maksimum.50 gr/hr-BuahSemua macam buah-MinumanTeh,kopi,sodaalkoholBumbu dll.Semua bumburagi
**The metabolic aspects of abdominal obesity represent only one of the contributors towards cardiovascular disease in visceral obesity.Other factors include:hypertensionrenal hyperfiltration and albuminuriaincreased inflammatory responsesincreased prothrombotic factorsendothelial dysfunctionand a whole array of lipid abnormalitiesTogether, these contribute to the development of cardiovascular disease and end organ damage in obese patients.
**