REFLEKSI KASUS
GIZI BURUK TIPE MARASMUS DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI
RINGAN-SEDANG PADA ANAK
PENDAHULUAN
Gizi buruk adalah keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam waktu
cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U)
yang berada pada 6 kali sehari sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit, volume banyak, ampas (+), lendir (+), darah (-), bau
amis, warna kuning kehijauan. Mual (-), muntah (+) sejak 3 hari
yang lalu sebelum masuk rumah sakit, muntah 10 kali sehari, muntah
berisi makanan, . Panas (+) sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit, panas naik turun dan turun dengan pemberian obat
penurun panas, kejang (-), menggigil (-), mimisan (-), perdarahan
spontan (-). Batuk (-), Flu (-)., sesak napas (-), sakit menelan
(-) Nafsu makan menurun saat sakit, minum seperti orang kehausan
BAK biasa Riwayat penyakit sebelumnya: Pasien pernah dirawat di RS
karena gizi buruk 5 hari yang lalu. Riwayat keluarga: Tidak ada
yang memiliki riwayat penyakit yang sama. Riwayat alergi (-),
riwayat asma (-)Riwayat persalinan & kehamilan: G2P0A1, anak
lahir spontan dirumah dibantu oleh dukun beranak pasien cukup
bulan, dengan BBL = 3800 gram, dan PBL tidak diketahui Kondisi ibu
hamil dalam keadaan normal.Anamnesis Makanan : Anak mengkonsumsi
ASI dan susu formula sejak lahir sampai usia 4 bulan. Susu formula
diteruskan sampai usia 2 tahun Mulai makan nasi pada usia 3 tahun
Sekarang anak sudah makan nasi, sayur dan lauk pauk, namun sejak
sakit nafsu makan anak menurun.Imunisasi: Imunisasi wajib
lengkapPemeriksaan Fisik : Keadaan Umum: Sakit sedangKesadaran:
Compos mentisBerat badan: 9,3 kgTinggi badan: 90 cmStatus Gizi: CDC
9,3/14 = 66% Gizi burukTanda vital Denyut nadi : 100 x/menit Suhu :
38oC Pernapasan : 26 x/menit Tekanan darah : 85/65 mmHgKulit: Ruam
(-) Turgor melambat CRT < 2 detik Warna sawo matang Rumple leed
Test (-) Lapisan lemak di bawah kulit kurang (severe wasting)
mengakibatkan kulit menjadi keriput, kurangnya lapisan lemak
terutama pada daerah bahu, lengan atas, paha,dan pada bagian bokong
(baggy pants) Tidak ditemukan edema Kepala: Normocephal, rambut
kering, wajah tampak seperti orang tua (old man face), tulang pipi
tampak menonjol menutup Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), gerakan bola mata normal, refleks cahaya (+/+),
palpebra mata cekung (+) Hidung: Sekret (-/-), pernapasan cuping
hidung (-/-) Telinga: Sekret (-/-) Mulut: bibir tidak tampak
sianosis, bibir kering (+), lidah kotor (-), gusi normal, tonsil
T1/T1 hiperemis (-)Leher: Pembesaran kelenjar getah bening (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)Paru Inspeksi: Pergerakan dinding
dada simetris bilateral, retraksi intercosta (-) Palpasi: vocal
fremitus kanan=kiri Perkusi: sonor pada semua lapang paru
Auskultasi: Bronkovesikuler +/+,Rhongki -/-,Wheezing -/-Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak Palpasi: ictus cordis teraba
pada interkosta V linea midklavikula sinistra Perkusi: batas
jantung atas teraba di sela interkosta II linea parasternal
sinistra; batas jantung kanan pada sela interkosta IV linea
midklavikula dekstra; batas jantung kiri pada sela interkosta V
linea midklavikula sinistra Auskultasi: bunyi jantung I & II
murni reguler, murmur (-)Abdomen Inspeksi: cekung , distensi (-)
Auskultasi: peristaltik usus (+) kesan meningkat Perkusi : timpani
pada 4 kuadran abdomen Palpasi: nyeri tekan (-), hepatosplenomegali
(-)Genitalia: NormalAnggota gerak Ekstremitas atas: akral hangat,
edema (-/-) Ekstremitas bawah: akral hangat, edema (-/-)Tulang
belakang: tidak ada kelainanOtot-otot: tonus otot menurun, atrofi
(tidak terdapat otot di bawah kulit)Refleks: Refleks fisiologis
(+), refleks patologis (-)Pemeriksaan Laboratorium : a. Pemeriksaan
Darah LengkapWHOLE BLOODHasilRujukanSatuan
Hemoglobin12,312-14g/dl
RBC3,524,10-5,50106/mm3
WBC24,05-15103/mm3
HCT29,636- 44%
PLT281200-400103/mm3
MCHC32,632-36g/dl
MCH27,424- 30Pg
MCV8473-89fl
b. Pemeriksaan Feses Eritrosit = 1 Leukosit = 1 Epitel = positif
Telur cacing = tidak ditemukan
RESUME Pasien laki-laki usia 5 tahun, datang ke rumah sakit
dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
frekuensi banyak kali, 6 kali sehari volume banyak, konsistensi
lunak, berlendir, berampas, warna kuning kehijauan dan bau amis.
Pasien muntah berisi makanan sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit, frekuensi muntah 10 kali sehari Nafsu makan menurun saat
sakit, minum seperti orang kehausan. Berdasarkan skor WHO ditemukan
turgor melambat, mata cekung, bibir kering dan kuat minum sehingga
dikategorikan sebagai dehidrasi ringan sedang. Pasien juga demam
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, suhu tubuh meningkat dan
menurun saat di beri obat antipiretik Dari hasil pemeriksaan fisik
ditemukan, lapisan lemak di bawah kulit kurang (severe wasting)
mengakibatkan kulit menjadi keriput, kurangnya lapisan lemak
terutama pada daerah bahu, lengan atas, paha,dan pada bagian bokong
(baggy pants), dan tampakan wajah seperti orang tua (Old Man Face)
Pada pemeriksaan abdomen diperoleh peristaltik usus (+) kesan
meningkat dan timpani pada 4 kuadran abdomen. Pada pemeriksaan
darah lengkap diperoleh leukositosis dengan kadar leukositosis
dengan kadar WBC 24,0 103/mm3 Diagnosis: Gizi buruk tipe marasmus
dengan konsidi 3 (Diare dan dehidrasi ringan sedang) Terapi: Bolus
D10% 50 ml IVFD Dex 5% 8 tpm Vitamin A 200.000 IU Ceftriaxone 2 x
350 mg IV 2 jam pertama Resomal 50 cc tiap 30 menit 10 jam
berikutnya resomal selang-seling dengan F75 tiap 1 jam(Resomal
50-100 cc)(F75 105 cc tiap 2 jam) bila diare (-) hentikan Resomal
Observasi Tanda vital tiap 2 jam
FOLLOW UP
Tanggal: 28 Oktober 2014Subjek (S): BAB cair (+) 6 kali, darah
(-), lendir (+), ampas (+) warna kuning kehijauan, bau tinja biasa,
demam (+), muntah (+) 3 kali berisi makananObjek (O): Denyut Nadi:
96 kali/menit Respirasi: 20 kali/menit Suhu: 37,70 C BB: 9,3 kg
Mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), bibir kering (-), turgor
kembali cepat, peristaltik (+) kesan meningkat. Assesment (A): Gizi
buruk tipe marasmus dengan konsidi 3 (Diare akut post dehidrasi
ringan sedang) Plan (P): Lanjut pengobatan fase stabilisasi hari
ke-2 IVFD Dex 5% 8 tpm Inj. Ceftriaxone 2 x 350 mg Tablet Zinc 1 x
20 mg F-75 setiap 3 jam 150 ml Beri resomal jika diare (50-100 cc)
Observasi tanda vital tiap 3 jam
Tanggal: 29 Oktober 2014Subjek (S): BAB cair (+) 5 kali, darah
(-), lendir (+), ampas (+) warna kuning kehijauan, bau tinja biasa,
demam (+), muntah (+) 1 kali berisi makanan.Objek (O): Denyut Nadi:
112 kali/menit Respirasi: 24 kali/menit Suhu: 37,50 C BB : 9,3 kg
Mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), bibir kering (-), turgor
kembali cepat, peristaltik (+) kesan meningkat.\Assesment (A): Gizi
buruk tipe marasmus dengan konsidi 3 (Diare akut post dehidrasi
ringan sedang) Plan (P): Lanjut pengobatan fase stabilisasi hari
ke-3 Oksigen 1-2 L/menit IVFD Dex 5% Ceftriaxone 2 x 350 mg Tablet
Zinc 1 x 20 mg F-75 setiap 3 jam 150 ml Beri resomal jika diare
(50-100 cc) Periksa tanda vital tiap 3 jam
Tanggal: 30 Oktober 2014Subjek (S): BAB dan BAK biasa, muntah
(-), demam (+)Objek (O): Denyut Nadi: 108 kali/menit Respirasi: 26
kali/menit Suhu: 37,80 C BB: 9,4 kg Mata cekung (-), konjungtiva
anemis (-), bibir kering (-), turgor kembali cepat, peristaltik (+)
kesan normal. Assesment (A): Gizi buruk tipe marasmus Plan (P):
Lanjut pengobatan fase stabilisasi hari ke-4 IVFD D5% 8 tpm Inj.
Ceftriaxone 2 x 350 mg Vitamin B 2 x 1 Pct 4 x 100 mg Terapi gizi
buruk, diberikan F-75 setiap 3 jam 150 ml Periksa tanda vital tiap
3 jam
Tanggal: 31 Oktober 2014Subjek (S): BAB dan BAK biasa, demam
(+).Objek (O): Denyut Nadi: 116 kali/menit Respirasi: 25 kali/menit
Suhu: 37,70 C BB: 9,4 kg Mata cekung (-), konjungtiva anemis (-),
bibir kering (-), turgor kembali cepat, peristaltik (+) kesan
normal.Assesment (A): Gizi buruk tipe marasmus Plan (P): Lanjut
pengobatan fase stabilisasi hari ke-5 IVFD D5% 8 Inj. Ceftriaxone 2
x 350 mg Vitamin B 2 x 1 Pct 4 x 100 mg F-75 setiap 3 jam 150 ml
Periksa tanda vital tiap 3 jam
Tanggal: 01 November 2014Subjek (S): BAB dan BAK biasa, muntah
(-), demam (-)Objek (O): Denyut Nadi: 140 kali/menit Respirasi: 20
kali/menit Suhu: 37.50 C BB: 9,5 kg Mata cekung (-),konjungtiva
anemis (-),bibir kering (-), turgor kembali cepat, peristaltik (+)
kesan normal.Assesment (A): Gizi buruk tipe marasmus Plan (P):
Lanjut pengobatan fase stabilisasi hari ke-6 IVFD D5% 8 Inj.
Ceftriaxone 2 x 350 mg Vitamin B 2 x 1 Pct 4 x 100 mg F-75 setiap 3
jam 150 ml Periksa tanda vital tiap 3 jam
Tanggal: 02 Oktober 2014Subjek (S): BAB dan BAK biasa, muntah
(-), demam (+), batuk skali-skaliObjek (O): Denyut Nadi: 116
kali/menit Respirasi: 44 kali/menit Suhu: 37,30 C BB: 9,5 kg Mata
cekung (-), konjungtiva anemis (-), bibir kering (-), turgor
kembali cepat, peristaltik (+) normal.Assesment (A): Gizi buruk
tipe marasmus
Plan (P): Lanjut pengobatan fase stabilisasi hari ke-7IVFD D5% 8
Inj. Ceftriaxone 2 x 350 mg Vitamin B 2 x 1 Pct 4 x 100 mg F-75
setiap 3 jam 150 ml Periksa tanda vital tiap 3 jamPasien Pulang
Atas Permintaan Keluarga
DISKUSIPada kasus ini, gizi buruk yang dialami oleh pasien
termasuk tipe Marasmus. Hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan
status gizi menggunakan grafik CDC didapatkan hasil < 70% yang
menunjukkan bahwa berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) anak tidak
sesuai dengan umurnya dimana harusnya anak memiliki BB 14 kg dari
TB 90 cm.1,6Gizi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling
terkait. Secara garis besar penyebab anak kekurangan gizi
disebabkan karena asupan makanan yang kurang atau anak sering sakit
/ terkena infeksi. Gizi buruk di kategorikan berdasarkan gambaran
klinisnya sebagai berikut : 2,3,71. Marasmus Ciri dari marasmus
menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (2004) antara lain:4
Penampilan wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus Perubahan
mental Kulit kering, dingin dan kendur Rambut kering, tipis dan
mudah rontok Lemak subkutan menghilang sehingga turgor kulit
berkurang Otot atrofi sehingga tulang terlihat jelas Sering diare
atau konstipasi Kadang terdapat bradikardi Tekanan darah lebih
rendah dibandingkan anak sehat yang sebaya Kadang frekuensi
pernafasan menurun
2. Malnutrisi protein (Malnutrisi protein-kalori (PCM),
kwashiorkor) Ciri dari Kwashiorkor menurut Ikatan Dokter Anak
Indonesia (2004) antara lain:4 Perubahan mental sampai apatis
Sering dijumpai Edema Atrofi otot Gangguan sistem gastrointestinal
Perubahan rambut dan kulit Pembesaran hati Anemia 3.
Marasmus-kwashiorkorGambaran klinis merupakan campuran dari
beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus. Jika diukur dengan
menggunakan antropometri maka didapatkan hasil perhitungan BB/TB
< -3SD. Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung protein dan
juga energi untuk pertumbuhan yang normal.5,6Pada kasus ini, gizi
buruk yang dialami oleh pasien termasuk tipe marasmus. Hal ini
berdasarkan pada hasil perhitungan status gizi menggunakan grafik
CDC yakni