Top Banner
Oleh ADITYA MANDALA PUTRA 112100064 SEPTIAN DWI NURCAHYADI 112100071 HAFIZ ARIF N. 112100084 Aplikasi Well Logging dalam Evaluasi Formasi
19

geofisika well logging

Nov 19, 2015

Download

Documents

geology, geophysic
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Oleh ADITYA MANDALA PUTRA112100064SEPTIAN DWI NURCAHYADI112100071HAFIZ ARIF N.112100084AplikasiWell Logging dalam Evaluasi Formasi

  • Saat ini teknologi di dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi telah berkembang dengan pesat. Hal tersebut sangat diperlukan mengingat harga minyak dan gas bumi yang semakin meningkat sehingga perlu dilakukan eksplorasi terhadap sumur minyak baru maupun peningkatan produksi terhadap sumur minyak yang telah ada sebelumnya.

    Sebelum dilakukan pengeboran kita harus melakukan evaluasi formasi untuk mengetahui karakteristik formasi batuan yang akan di bor. Berbagai macam metode digunakan untuk mengetahui karakteristik formasi baik melalui analisis batu inti, analisis cutting, maupun analisis data well logging. Analisis well logging saat ini banyak digunakan karena biayanya yang relatif lebih murah dan kualitas datanya yang akurat. Untuk itu perlu dilakukan pembahasan mengenai Aplikasi Well Logging di dalam Evaluasi Formasi.Latar Belakang

    *

  • Apa ituEvaluasi Formasi,..?

  • Evaluasi formasi batuan adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur (Harsono, 1997).Evaluasi formasi membutuhkan berbagai macam pengukuran dan analisis yang saling melengkapi satu sama lain.Tujuan utama dari evaluasi formasi adalah untuk mengidentifikasi reservoar, memperkirakan cadangan hidrokarbon, dan memperkirakan perolehan hidrokarbon (Harsono, 1997).

    *

  • Evaluasi formasi umumnya dilakukan secara berurutan dan sistematis. Daerah yang dianggap berpotensi mengandung hidrokarbon awalnya ditentukan melalui survei seismik (Bateman, 1985)

    Setelah daerah tersebut dibor selanjutnya dilakukanmud logging, dan selanjutnya bisa dilakukan pengambilan batu inti (Bateman, 1985).Saat mata bor tersebut telah mencapai kedalaman tertentu makaloggingdapat dilakukan

  • Apa Tujuan dari Evaluasi Formasi,..?Tujuan dari evaluasi formasi menurut Ellis & Singer (2008) adalah sebagai berikut:

    1. Menentukan ada tidaknya hidrokarbon Hal yang pertama kali dilakukan adalah menentukan apakah di formasi batuan tersebut terdapat hidrokarbon, setelah itu ditentukan jenisnya, minyak atau gas2. Menentukan dimana tepatnya hidrokarbon tersebut beradaEvaluasi formasi diharapkan mampu menjelaskan pada kedalaman berapa hidrokarbon tersebut berada dan pada lapisan batuan apa saja3. Menentukan apakah hidrokarbon tersebut potensial untuk diproduksi atau tidakUntuk menentukan potensial atau tidaknya hidrokarbon yang berada di dalam formasi batuan membutuhkan banyak parameter yang harus diketahui. Parameter yang paling penting adalah permeabilitas batuan, faktor kunci lainnya adalahoil viscosity.

  • Metode metode yang digunakan dalam evaluasi formasi adalah sebagai berikut :

    MudLoggingWell LoggingDrill Stem Testing

  • Apa aplikasi Well Logging

    Menurut Ahli,Log adalah suatu grafik kedalaman (bisa juga waktu), dari satu set data yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur (Harsono, 1997)

    Well loggingdiartikan sebagai perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor (Ellis & Singer, 2008

    Log adalah suatu grafik kedalaman (bisa juga waktu), dari satu set data yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur (Harsono, 1997)

  • Bagaimana Cara Memperoleh Data Log,...? Ellis & Singer (2008) membagi metode yang digunakan untuk memperoleh data log menjadi dua macam, yaitu:

    Wireline LoggingLoggingWhile Drilling

  • Wireline Logging

    Padawireline logging, hasil pengukuran akan dikirim ke permukaan melalui kabel(wire). Instrumen-instrumen yang terdapat pada alat ini adalah:Mobile laboratoryBoreholeWirelineSonde

  • Untuk menjalankanwireline logging, lubang bor harus dibersihkan dan distabilkan terlebih dahulu sebelum peralatanloggingdipasang (Bateman,1985). Hal yang pertama kali dilakukan adalah mengulurkan kabel ke dalam lubang bor hingga kedalaman maksimum lubang bor tersebut (Bateman,1985).

    Sebagian besar log bekerja ketika kabel tersebut ditarik dari bawah ke atas lubang bor. Kabel tersebut berfungsi sebagai transmiter data sekaligus sebagai penjaga agar alatloggingberada pada posisi yang diinginkan (Bateman,1985). Bagian luar kabel tersusun atasgalvanized steelsedangkan bagian dalamnya diisi oleh konduktor listrik (Ellis & Singer,2008). Kabel tersebut digulung dengan menggunakanmotorized drumyang digerakkan secara manual selamalogging berlangsung (Ellis & Singer,2008).

  • Drum tersebut menggulung kabel dengan kecepatan antara 300 m/jam (1000 ft/jam) hingga 1800 m/jam (6000 ft/jam) tergantung pada jenis alat yang digunakan (Ellis & Singer,2008). Kabelloggingmempunyai penanda kedalaman (misalnya tiap 25 m) yang dicek secara mekanik namun koreksi kedalaman harus dilakukan akibat tegangan kabel dan pengaruh listrik (Bateman,1985).Biaya sewa rig yang mahal danloggingpada sumur bor yang harus dilakukan dengan seketika membuat alatloggingmodern saat ini dirancang agar bisa menjalankan beberapa fungsi sekaligus. Rangkaiantriple-comboyang dimiliki oleh Schlumberger misalnya dapat mengukur resistivitas, densitas, mikroresistivitas, neutron, dan gamma ray sekaligus (Harsono,1997). Apabila rangkaian tersebut ditambahi dengan alat Sonik maka rangkaian yang dihasilkan disebut rangkaiansuper-combo(Harsono,1997). Kedua rangkaian tersebut mampu bekerja dengan kecepatan 1800 ft/jam (Harsono,1997).

  • Darling (2005) menyebutkan sejumlah kelebihanwireline loggingsebagaiberikut:Mampu melakukan pengukuran terhadap kedalamanloggingsecara otomatisKecepatan transmisi datanya lebih cepat daripada LWD, mampu mencapai 3 Mb/detik.

    Wireline loggingjuga mempunyai sejumlah kekurangan (Darling,2005) yaitu:Sulit digunakan padahorizontal & high deviated wellkarena menggunakan kabelInformasi yang didapat bukan merupakanreal-time data

  • 2. Loggingwhile drilling (LWD)

    Loggingwhile drilling (LWD) merupakan suatu metode pengambilan data log dimanaloggingdilakukan bersamaan dengan pemboran (Harsono,1997). Hal ini dikarenakan alatloggingtersebut ditempatkan di dalamdrill collar. Pada LWD, pengukuran dilakukan secarareal timeolehmeasurement while drilling(Harsono,1997).

    Alat LWD terdiri dari tiga bagian yaitu: sensorloggingbawah lubang bor, sebuah sistem transmisi data, dan sebuah penghubung permukaan

  • Sensorlogging ditempatkan di belakangdrill bit, tepatnya padadrill collars(lengan yang berfungsi memperkuatdrill string) dan aktif selama pemboran dilakukan (Bateman,1985). Sinyal kemudian dikirim ke permukaan dalam format digital melaluipulse telemetrymelewati lumpur pemboran dan kemudian ditangkap olehreceiveryang ada di permukaan (Harsono,1997).Sinyal tersebut lalu dikonversi dan log tetap bergerak dengan pelan selama proses pemboran.Loggingberlangsung sangat lama sesudah pemboran dari beberapa menit hingga beberapa jam tergantung pada kecepatan pemboran dan jarak antara bit dengan sensor di bawah lubang bor (Harsono,1997).Layanan yang saat ini disediakan oleh perusahaan penyedia jasa LWD meliputi gamma ray, resistivity, densitas, neutron, survei lanjutan (misalnya sonik). Tipe log tersebut sama (tapi tidak identik) dengan log sejenis yang digunakan pada wireline logging. Secara umum, log LWD dapat digunakan sama baiknya dengan log wireline logging dan dapat diinterpretasikan dengan cara yang sama pula (Darling,2005). Meskipun demikian, karakteristik pembacaan dan kualitas data kedua log tersebut sedikit berbeda.

  • Menurut Darling (2005), alat LWD mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan denganwireline loggingyaitu:Data yang didapat berupareal-time informationInformasi yang didapat tersimpan lebih amanDapat digunakan untuk melintas lintasan yang sulitMenyediakan data awal apabila terjadihole washing-outatau invasi

    Darling (2005) menyebutkan sejumlah kelemahan dari LWD yang membuat penggunaannya menjadi terbatas yaitu:Mode pemboran : Data hanya bisa ditransmisikan apabila ada lumpur yang dipompa melewatidrillstring.Daya tahan baterai : tergantung pada alat yang digunakan pada string, biasanya hanya dapat bekerja antara 40-90 jam

  • Ukuran memori : Sebagian besar LWD mempunyai ukuran memori yang terbatas hingga beberapa megabit. Apabila memorinya penuh maka data akan mulai direkam di atas data yang sudah ada sebelumnya. Berdasarkan sejumlah parameter yang direkam, memori tersebut penuh antara 20-120 jamKesalahan alat : Hal ini bisa menyebabkan data tidak dapat direkam atau data tidak dapat ditransmisikan.Kecepatan data : Data ditransmisikan tanpa kabel, hal ini membuat kecepatannya menjadi sangat lambat yaitu berkisar antara 0,5-12 bit/s jauh dibawahwireline loggingyang bisa mencapai 3 Mb/s.

  • Macam-Macam Log yang Biasa Digunakan...

    Log Natural Gamma RaySpectral Gamma Ray LogLog SPLog DensitasLog NeutronLog Resistivitas

    *

  • APLIKASI WELLLOGGINGDALAM EVALUASI FORMASI

    Mengidentifikasi ReservoarMengidentifikasi jenis fluida dan kontak antar fluidaMenghitung PorositasMenghitung PermeabilitasMenghitung Saturasi

    *

    *

    *