Top Banner
1 GENTA VOL. 0 VOL. 0 FEBRUARY 2011
20

Genta Feb 2011

Mar 06, 2016

Download

Documents

Hendy Purwito

Majalah Kristen untuk anak-anak SD Tunas Bangsa Greenville Vol. 0, Feb 2011
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Genta Feb 2011

1GENTAVOL. 0

VOL. 0FEBRUARY 2011

Page 2: Genta Feb 2011

2 GENTA VOL. 0

Fungsi sesungguhnya dari manusia ialah untuk hidup,

tidak hanya sekedar eksis di dunia. Saya tidak akan menyia-nyiakan hari-hari

saya dengan berusaha memperpanjangnya. Saya akan menggunakan waktu saya.

~ Jack London

Page 3: Genta Feb 2011

3GENTAVOL. 0

D A R IR E D A K S I

Shallom, Salam hangat untuk para pembaca sekalian. Ma-jalah ini merupakan edisi perdana yang iseng-iseng kami buat dalam mengisi waktu luang liburan Tahun Baru Imlek 2011. Awal tahun 2011 kami terpikir untuk menjawab se-buah kebutuhan perlunya sebuah Yearbook kelas 6 ang-katan pertama di sekolah kami. Meski muridnya cuma em-pat, namun mereka tetap merupakan anak-anak pengukir sejarah di masa depan. Dengan level pengetahuan dan pengalaman yang NOL BESAR dalam dunia pembuatan majalah, kami men-cari buku panduan yang mudah dipelajari dan nekat mem-buat majalah ini. Dengan sebuah pengharapan majalah ini bisa diteruskan menjadi majalah sekolah kami. Semua artikel dan gambar yang ada di majalah ini bukanlah hasil karya kami sendiri. Bahan-bahan tersebut kami ambil dari internet sebagai sumber pembelajaran kami saja dalam me-layout majalah. Nama majalah serta logonya pun kami buat sekenanya saja. Kami menyadari ada banyak kekurangan yang ter-dapat di majalah ini sehingga kami sangat membutuhkan masukan dari pembaca sekalian. Artikel, gambar, nama majalah serta logonya yang tidak sesuai dengan tujuan majalah ini, yaitu majalah Kristen untuk anak-anak SD masih dapat kami rubah untuk edisi berikutnya. Apabila para pembaca ingin menyumbangkan ar-tikel, ide, atau bahkan nama serta logo majalah ini dapat dikirimkan melalui alamat e-mail yang ada atau meng-hubungi kami langsung.

Tuhan memberkati.

Publisher / Editor-in-ChiefJesus Christ

EditorHendy Joko Purwito

Layout & DesignHendy Joko Purwito

DirectorJesus Christ

Volume 0Februari 2011

[email protected]

Thanks for the arts to:13jyl.deviantartyohanpower.deviantartsmij.deviantartand many other artists which I got their pic from Google.pictureArticles:kompas.com, wikipedia, tionghoa.com, Rose_yan-thi, ebahana, terangdunia, gpdi-ketapang

Page 4: Genta Feb 2011

4 GENTA VOL. 0

VOLUME 0

Page 5: Genta Feb 2011

5GENTAVOL. 0

D A F T A R I S I

Tahun Baru ImlekLatar belakang budaya Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek, berbagai sim-bol serta maknanya.

6

Valentine’s DaySeputar legenda Hari Va-lentine serta tradisi pe-rayaan valentine di negara-negara non-barat.

12 16

Imlek dan Valentine, perlukah itu?Imlek dan Valentine, perlu-kah kita sebagai orang per-caya merayakannya juga?

Page 6: Genta Feb 2011

6 GENTA VOL. 0

T A H U N B A R U I M L E KSemasa kanak-kanak,

saat-saat men-jelang Tahun Baru Imlek adalah momen-momen yang mendebarkan. Apa lagi penyebabnya jika bukan karena angpau atau amplop merah yang di dalamnya di-isi uang. Bersama adik dan teman sepermainan, kami mulai mengalkulasi prediksi perolehan angpau.

Bahkan, menjelang Ta-hun Baru Imlek, saya dan adik saya memiliki sema-cam wish-list berisi daftar mainan dan komik yang akan kami beli dengan meng-gunakan angpau. Mengge-likan? Mungkin saja. Mak-lum, saat itu saya sama sekali tidak memiliki penge-tahuan mumpuni soal makna angpau dan beragam hal-hal yang berkaitan dengan Imlek.

Lantas, apa sebenar-nya makna angpau? Ketua Majelis Tinggi Agama Kong-hucu Indonesia, Budi Santo-sa Tanuwibawa, mengatakan, angpau memiliki makna fi-losofi transfer kesejahte-raan atau energi. “Transfer kesejahteraan dari orang mampu ke tidak mampu, dari orangtua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah meni-kah ke orangtua,” ujarnya.

6 GENTA VOL. 0

Page 7: Genta Feb 2011

7GENTAVOL. 0

sesama yang tak mampu merayakannya,” ujarnya.

Sementara itu, atraksi barongsai terinspirasi dari Kilin, makhluk suci bagi umat Konghucu. Rupanya menyerupai naga, memiliki kulit bersisik, dan bertan-duk satu. Kilin muncul ke-tika Nabi Konghucu lahir dan wafat. Hal-hal lainnya yang identik pada Tahun Baru Imlek, seperti lampi-on, hidangan kue lapis, dan kue keranjang, dinilai Budi merupakan hasil interaksi budaya masyarakat lokal.

Hal senada disampai-kan Yu Ie, seseorang yang banyak mempelajari seja-rah Tionghoa. Ketika me-nyalakan lilin atau lampion, warga Tionghoa berharap agar dalam satu tahun ke depan hidup mereka men-jadi terang seperti lilin. Kue lapis merupakan simbol ke-inginan agar di tahun men-datang rezeki melimpah dan berlapis-lapis. Bunga sedap malam dihadirkan sebagai

Angpau, lanjutnya, tradisi Tionghoa yang telah berlangsung sejak lama. Ditambah-kannya, dalam tradisi Konghucu, pembe-rian angpau dilakukan tujuh hari menjelang Tahun Baru Imlek. “Harinya disebut Hari Persaudaraan. Ini mewajibkan orang yang merayakan Tahun Baru Imlek membantu

7GENTAVOL. 0

TAHUN BARU I M L E K

Page 8: Genta Feb 2011

8 GENTA VOL. 0

tekad untuk terus berlaku baik dan harum, seharum bunga sedap malam.

Imlek adalah religi dan tradisi Konfucian (Rujiao / Kongjiao). Di Tiongkok terdapat dua jenis kalender : kalender tradisional yang biasa disebut agricultural calendar” (nónglì) dan kalender Gregorian yang biasa disebut kalender umum (gōnglì), atau ka-lender Barat (xīlì). Nama lain dari kalender Tionghoa adalah kalender “Yin” (yīnlì), yang dihitung atas dasar perhitungan bulan. Se-dangkan kalender Gregorian disebut ka-lender ”Yang” (yánglì) yang dikaitkan pada perhitungan matahari. Kalender Tionghoa disebut kalender lama (jìulì) sedangkan ka-lender Gregorian disebut kalender baru (xīnlì). Kalender Imlek (Yinli) adalah kalen-der yang dihitung mulai dari tahun lahirnya Nabi Kongzi tahun 551 SM. Jadi tahun 2011 ini berarti tahun 551+2011= 2562 Imlek. Karena awal tahunnya dimulai dari awal kela-hiran Sang Nabi, maka kalender Imlek juga disebut Khongcu-lek.

Kalender Imlek pertama kali diciptakan oleh Huang Di, seorang Nabi/Raja agung dalam agama Ru jiao / Khonghucu. Lalu ka-lender ini diteruskan oleh Xia Yu, seorang raja suci/nabi dalam agama Khonghucu pada Dinasti Xia (2205-1766SM). Dengan jatuh-nya dinasti Xia dan diganti oleh Dinasti Shang (1766-1122 SM), maka system kalen-dernya juga berganti. Tahun barunya dimulai

tahun 1 dan bulannya maju 1 bulan sehing-ga kalau kalender yang dipakai Xia tahun baru jatuh pada awal musim semi, maka pada Shang tahun barunya jatuh pada akhir musim dingin. Dinasti Shang lalu diganti oleh Dinasti Zhou (1122-255SM), dan bergantilah system penanggalannya juga. Tahun barunya jatuh pada saat ma-tahari berada di garis 23,5 derajat Lin-tang Selatan yaitu tanggal 22 Desember saat puncak musim dingin. Dinasti Zhou lalu diganti Dinasti Qin (255-202SM).

Page 9: Genta Feb 2011

9GENTAVOL. 0

Berganti pula sistemnya. Begitu pula ketika Dinasti Qin diganti oleh Dinasti Han (202SM-206M). Pada zaman Dinasti Han, Kaisar Han Wu Di yang memerin-tah pada tahun 140-86SM lalu mengganti sistem ka-lendarnya dan mengikuti anjuran Nabi Kongzi untuk memakai sistem Dinasti Xia. Dan sebagai penghor-matan atas Nabi Kongzi, maka tahun kelahiran Nabi Kongzi 551 SM ditetapkan sebagai tahun ke-1. Dengan demikian penanggalan Im-lek adalah perayaan umat Khonghucu.

MITOS “NIAN”

Menurut legen-da, dahulu kala,

Nián adalah seekor rak-sasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ter-nak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri,

penduduk menaruh makan-an di depan pintu mereka pada awal tahun. Diper-caya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mer-eka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau men-curi ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna me-

rah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan meng-gantungkan lentera dan gu-lungan kertas merah di jen-dela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengusiran Nian ini kemudian berkembang men-jadi perayaan Tahun Baru. Guò nián yang berarti “me-nyambut tahun baru”, se-cara harafiah berarti “men-gusir Nian”. Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa.

Jatuhnya kekuasaan Nian

TAHUN BARU I M L E K

Page 10: Genta Feb 2011

10 GENTA VOL. 0

Nian pada akhirnya di-tangkap oleh Hongjun Lao-

zu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.

Apakah setan takut pada warna merah? Tentu saja tidak! Bagi kita, orang Kris-ten, kebiasaan pasang kem-bang api & petasan, serta memakai baju merah hany-alah untuk sekedar me-nambah semarak perayaan Tahun Baru Imlek – bukan untuk mengusir roh jahat! Dia, yaitu Yesus Kristus yang ada di dalam saudara dan saya, jauh lebih be-sar daripada dia yang ada dalam dunia!

Mitos Menggantung Lentera Merah

Pada masa akhir Dinasti Ming, Li

Zicheng, pemimpin pembe-rontak, bersama tentaran-ya sedang mempersiapkan diri untuk menguasai kota Kaifeng. Demi mendapat-kan informasi yang akurat,

Li menyamar sebagai penjual beras untuk masuk ke Kai-feng. Setelah mendapat gambaran yang jelas, maka Li menyebarkan berita untuk kalangan rakyat jelata bah-wa tentara pemberontak tidak akan mengganggu setiap rumah yang menggantung lentera merah di pintu depan.

Sekembalinya Li ke markas, dia membuat rencana pe-nyerangan. Para penjaga kota Kaifeng mulai mendapat serangan gencar dari tentara Li dan membuat mereka kewalahan. Merasa tidak berdaya pasukan penjaga kota Kaifeng mengambil jalan pintas membuka bendungan dengan harapan tentara Li tersapu banjir dan hancur.

Namun banjir juga melanda rumah penduduk.Banyak orang yang berusaha menyelamatkan diri

naik ke atap rumah. Bagi rakyat jelata, mereka hanya membawa lentera merah. Sedangkan kaum bangsawan dan pejabat berusaha menyelamatkan harta benda.

Banjir terus meninggi dan membuat orang-orang mu-lai putus asa.

Page 11: Genta Feb 2011

11GENTAVOL. 0

Masyarakat keturunan Tionghoa di In-donesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada ta-hun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 ter-tanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur yang fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang meray-akannya). Baru pada tahun 2002 (12 Feb-ruari 2002), Imlek resmi dinyatakan se-bagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Sukarno Putri.

Demi melihat penderitaan yang akan di-alami banyak rakyat jelata, Li memerintah-kan anak buahnya menyelamatkan rakyat dengan rakit dan perahu. Yang membawa lentera merah tentunya.

Untuk memperingati kebaikan hati Li dalam menyelamatkan rakyat jelata, maka bangsa Tionghoa selalu menggantung len-tera merah pada setiap perayaan penting, seperti Pe-rayaan Tahun Baru Imlek.

SALAM

Sekitar masa tahun baru orang-orang memberi selamat satu sama

lain dengan kalimat:Aksara Tionghoa Sederhana dan Aksara Tionghoa Tradisional = “selamat dan semo-ga banyak rejeki”, dibaca:• “Gōngxi fācái” (bahasa Mandarin)• “Kung hei fat choi” (bahasa Kantonis)• “Kiong hi huat cai” (bahasa Hokkien)• “Kiong hi fat choi” {bahasa Hakka)• “Xīnnián kuàilè” = “Selamat Tahun Baru”

TAHUN BARU IMLEK DI INDONESIA

Di Indonesia, selama 1965-1998, perayaan tahun baru Imlek dila-

rang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.

TAHUN BARU I M L E K

Page 12: Genta Feb 2011

12 GENTA VOL. 0

LEGENDA HARI VALENTINE

Arti dasar Valen-tine, yaitu sebuah

kesempatan untuk meng-ingat cinta antara sesama manusia, hari berbagi kasih dengan pasangan, teman, keluarga ataupun orang-orang terkasih kita.

Sebenarnya Valentine sendiri adalah salah satu peninggalan budaya kera-jaan Romawi untuk me-ngenang Santo Valentinus yang telah mengorbankan dirinya untuk mempersatu-kan cinta. Saat itu Kaisar Claudius II memerintahkan

membatalkan setiap per-tunangan dan pernikahan. Namun Santo Valentinus menikahkan pasangan-pas-angan dari Romawi secara diam-diam maka Santo Val-entinus disiksa dan dibunuh pada tanggal 14 Februari.

Sehingga untuk me-ngenang jasa dan pengor-banannya maka para pastor Romawi menentukan tang-gal 14 Februari sebagai hari Santo Valentinus atau sek-arang dikenal dengan nama Hari Valentine.

Santo Valentinus meru-juk kepada satu dari mini-

mal tiga orang suci (santo) martir Roma Kuno. Pesta Santo Valentinus sebelum-nya dirayakan oleh Gereja Katolik Roma pada 14 Feb-ruari sampai tahun 1969.

Pesta St. Valentinus per-tama kali diputuskan pada 496M oleh Paus Gelasius I, yang juga memasukkan Santo George di antara mereka “...yang namanya secara benar dihormati manusia tetapi di mana per-buatan mereka hanya dik-etahui oleh Tuhan.” Dibuat-nya pesta ini kemungkinan merupakan sebuah usaha

VALENTINE’S DAY

Page 13: Genta Feb 2011

13GENTAVOL. 0

mengungguli hari raya pra-Kristen, Lupercalia yang masih diperingati di Roma pada abad ke-5.

Menurut Ensiklopedia Katolik, santo yang hari rayanya diperingati pada hari yang sekarang disebut Hari Valentine kemungki-nan adalah salah satu dari tiga orang martir yang hidup pada akhir abad ke-3 semasa pemerintahan Kai-sar Claudius II:• seorang pastur di Roma• seorang uskup Interam-

na (modern Terni)• seorang martir di

provinsi Romawi Africa.Dipercayai bahwa sang pas-

tur dan uskup Valentinus dimakamkan sepanjang Via Flaminia di luar kota Roma, pada jarak yang berbe-da dari tengah kota. Pada abad ke-12, gerbang kota Romawi yang disebut Porta

Flaminia (sekarang Porta

del Popolo) juga disebut sebagai Gerbang St. Valen-tinus.

Seperti dikatakan oleh Paus Gelasius II, sebe-narnya tidak ada yang di-ketahui mengenai martir-martir ini. Banyak legenda yang mengelilingi mereka sebenarnya diciptakan pada akhir abad pertengahan di Inggris dan Perancis, yang

membuat pesta perayaan tanggal 14 Februari diaso-siasikan dengan cinta. Sen-timen semacam ini tidak ada sama sekali di kitab Legenda Emas Jacobus

de Voragine, yang disusun pada kurang lebih tahun 1260 dan merupakan salah satu buku yang paling ban-yak dibaca pada akhir Abad Pertengahan. Buku ini san-gatlah lengkap dalam mem-beri informasi setiap santo dan santa untuk setiap hari pada tahun kalender gere-jawi sebagai ilham homili setiap misa. Di riwayat hi-dup St. Valentinus yang san-gat singkat, tertulis bahwa ia menolak untuk menyang-kal Yesus Kristus di depan Kaisar Claudius pada tahun 280.

VALENTINE’SD A Y

Page 14: Genta Feb 2011

14 GENTA VOL. 0

Sebelum dihukum mati, Valentinus mengembalikan penglihatan dan pendeng-aran sipir penjaranya. Lalu Jacobus mereka-reka eti-mologi nama “Valentinus,” sebagai “sesuatu yang mengandung keberanian (Latin: valor)”, namun tidak ada tanda-tanda “hati” dan pesan-pesan yang ditanda tangani “diberi oleh Valen-tine-mu,” seperti kadang-kala disugestikan dalam karya-karya modern kesu-cian sentimental.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo

Hyppolytus dia Via Tiber-

tinus dekat Roma, diiden-tifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite

Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan seka-rang yang berziarah ke ge-reja ini pada hari Valentine,

di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke se-buah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus dia-dakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menja-lin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada ta-hun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-mua-salnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini ma-sih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

TRADISI HARI VALEN-TINE DI NEGARA-NEGARA NON-BARAT

Saat pertengahan bulan Februari ba-

nyak orang sibuk mencari kado untuk orang yang di-kasihi. Saat kita akan mem-berikan kado kita tidak ha-nya memilih kado apa yang paling tepat tapi kita juga harus mempertimbangkan

kapan kado itu akan diberi-kan, bagaimana penampil-an kita saat memberikan, bagaimana keadaan hatinya dan hal-hal lainnya. Apapun yang kita berikan kepada orang lain pasti akan memi-liki arti.

Begitu juga dengan bu-nga. Ada berbagai macam jenis bunga dan setiap bu-nga memiliki arti tersendiri. Bunga mawar memiliki arti sesuai dengan namanya ma-sing-masing yaitu :• Merah: Kasih dengan

rasa respect yang tinggi.• Kuning: Fleksibelitas,

kebebasan.• Pink: Terima kasih dan

rasa syukur yang men-dalam.

• Putih: Ketulusan kasih dan peduli dengan orang lain.

Page 15: Genta Feb 2011

15GENTAVOL. 0

Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewa-jiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria me-reka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu ber-kat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih” (White

Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.

Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari

raya lainnya yang mirip dengan kedua hariraya ini ditilik dari fungsi-nya. Namanya adalah “Hari Raya Anak Perempuan” (Qi

Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa.

Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar orang yang dikasihi juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya popu-ler di kalangan anak muda. Bentuk peray-aannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung se-cara materi, dan mengunjungi panti asu-han di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Perto-koan dan media (stasiun TV, radio, dan ma-jalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.

VALENTINE’SD A Y

Page 16: Genta Feb 2011

16 GENTA VOL. 0

I M L E K DAN

VALENTINE, P E R L U -KAH ITU

?Perayaan Imlek atau Sin Cia sebena-

rnya adalah sebuah perayaan yang di-lakukan oleh para petani di Cina yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru. Perayaan ini juga berkaitan dengan pesta para petani untuk menyambut musim semi. Perayaan ini dimulai pada tang-gal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan Cina. Tujuan ini adalah mengucap syukur untuk seluruh ber-kat yang telah diterima, memohon berkat un-tuk tahun yang baru, dan mempererat hubun-gan antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar.

Page 17: Genta Feb 2011

17GENTAVOL. 0

Sementara itu asal-usal perayaan Valentine tidak begitu jelas. Beberapa orang mengatakan bahwa perayaan ini berasal dari hari perayaan Lupercalia. Dahulu pada jaman Romawi kuno, masyarakat Romawi menyembah dewa Luper-cus untuk menjaga ternak-ternak mereka. Pada setiap bulan Februari, masyarakat Romawi menyelenggarakan pesta untuk menyembah dewa ini. Salah satu adat yang biasa dijalani adalah dengan menuliskan nama perempuan di selembar kertas dan menempatkan-nya di dalam sebuah kendi yang besar. Lalu, setiap pemuda akan mengambil satu nama dari kendi terse-but. Para perempuan dan laki-laki yang berpasangan kemudian akan terus ber-sama sampai perayaan ta-hun depan. Sementara itu, ada pula orang-orang yang mengaitkan Valentine den-gan kisah Valentinus yang meninggal karena melang-

gar aturan yang melarang seorang serdadu Romawi menikah. Perayaan Valen-tine diadakan pada bulan Februari karena bulan ini diyakini masyarakat kuno sebagai bulan cinta dan kesuburan. Namun bagi masyarakat modern, hari Valentine hanya dikenal sebagai waktu untuk me-nyatakan kasih sayang ke-pada orang lain, terutama pada pasangannya.

LALU, PERLUKAH ITU?

Tentang boleh atau tidaknya orang

percaya merayakan Im-lek dan Valentine, ada dua pendapat yang muncul. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Mereka yang setuju merayakan Imlek pada umumnya beralasan bahwa hal itu adalah hari untuk berkumpul (gather-

ing) bersama dengan selu-ruh keluarga untuk berbagi sukacita. Sedangkan mere-ka yang tidak setuju mung-kin berpendapat bahwa

mengapa harus mengguna-kan Hari Imlek, sedangkan kalau hanya untuk berbagi bisa menggunakan hari lain. Demikian juga dengan per-ayaan Valentine, mereka yang setuju memiliki alasan yang hampir mirip, yaitu menggunakan hari itu se-bagai jembatan untuk me-nyatakan kasih sayang ke-pada orang lain. Sedangkan mereka yang tidak setuju, beralasan bahwa kasih sa-yang seharusnya dinyatakan setiap hari sepanjang tahun dan bukan hanya pada hari tertentu saja. Namun se-sungguhnya, apakah Imlek dan Valentine perlu diraya-kan oleh orang yang sudah percaya kepada Kristus?

M A I N C O U R S E

Page 18: Genta Feb 2011

18 GENTA VOL. 0

Dalam Alkitab, ada ka-sus yang mirip dengan hal ini, yaitu apakah orang per-caya diperbolehkan makan makanan yang telah diper-sembahkan kepada berha-la? Rasul Paulus telah meng-khususkan satu pasal dari suratnya membahas hal ini (1 Kor. 8). Belajar dari ka-sus ini, ada dua pertanyaan yang layak diajukan ketika kita akan menentu-kan untuk merayakan suatu hari tertentu seperti Imlek atau Valentine:

P e r t a m a , apakah nama Allah dipermu-liakan? Rasul Paulus menyatakan bahwa hanya ada satu Allah, yaitu Allah yang esa di dunia ini (1 Kor. 8:4). Jadi, dalam segala ses-uatu yang kita lakukan, hen-daklah itu mempermuliakan Tuhan Allah yang telah kita kenal, Yesus Kristus. Rasul Paulus menyatakan bahwa, Allah yang kita sembah

adalah Allah yang superior di atas segala allah yang ada di bumi atau di surga. Ini berarti bahwa tidak ada kuasa yang lebih besar dari kuasa Allah kita. Jadi, se-gala sesuatu yang kita laku-kan seperti makan persem-bahan berhala atau mera-y a k a n

Imlek dan Valentine, harus dilakukan dalam nama Tuhan Yesus. Allah harus dipermuliakan “yang oleh-Nya segala se-suatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup” (1Kor. 8:6)

Kedua, adakah hal itu menjadi batu sandung-an bagi saudara-saudara kita yang lain? Rasul Pau-lus mengingatkan saat kita akan makan sesuatu yang masih diragukan atau merayakan hari-hari ter-tentu, kita seyogyanya tidak menggunakan pendekat- an legalistik (kaidah), teta-pi sebaliknya hukum kasih sebagai dasarnya, “Tetapi

orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh

Allah” (1 Kor. 8:3). Kita dipanggil un-tuk menjadi ba-gian dalam Tu-

buh Kristus maka cara pandang kasih kepada anggota

Tubuh Kristus ha-rus selalu dikedepankan

dalam setiap tindakan iman kita, termasuk merayakan hari-hari tertentu, seperti Imlek dan Valentine. Apa-kah keputusan kita justru akan menjadi batu san-dungan bagi anggota Tubuh Kristus yang masih lemah

Page 19: Genta Feb 2011

19GENTAVOL. 0

dan tidak memiliki penge-tahuan yang sama dengan kita? Jika kita mengabai-kan anggota Tubuh Kristus maka kita, pada “hakekat-nya berdosa terhadap Kristus” (1 Kor. 8:12). Jadi, bagaimana dengan Anda?

Beberapa Alasan Orang Kristen Boleh Mera-yakan Imlek dan Valen-tine

1 Kita boleh merayakan-nya dengan hati penuh

sukacita, sambil meman-dang hari itu sebagai hari baru yang baik yang diberi-kan Tuhan. Hari baru mem-bawa pengharapan yang baru;

2Kita menyambut ta-hun baru Imlek deng-

an hati penuh ucapan syu-kur kepada Allah. Kalau sampai saat ini kita masih ada, itu semua semata-ma-ta karena kemurahan dan pemeliharaan Tuhan;

3Kita hanya menyem-bah dan melayani

Allah, Pencipta langit dan bumi – bukan ciptaan/buat-

an tangan manusia! Dia-lah Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.

4Sambil bersilatu-rahmi mengunjungi

sanak keluarga di hari raya Imlek, sebagai anak Tuhan jangan kita lupa memberi-takan Injil, yaitu kabar ke-sukaan kepada mereka!

Setiap adat istiadat me-miliki sisi baik dan buruk. Yang baik dan tidak ber-tentangan dengan Firman Tuhan, kita terima. Dan me-nolaknya, jika bertentan-gan dengan Firman Tuhan. Saudara dan saya yang per-caya kepada Tuhan adalah orang-orang yang sangat berbahagia sebab kita telah menerima kasih Yesus. Dia telah menyelamatkan dan meluputkan kita dari api neraka yang kekal, menjaga dan melindungi, sehingga dengan hati teguh kita akan senantiasa berharap dan mengandalkan Tuhan saja. Apapun terjadi, kita tetap percaya, berharap dan me-lekat kepadaNya.

Sebuah pesan Tuhan di hari istimewa ini adalah: “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barang-siapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (Yohanes 4:16). Allah adalah sumber kasih, dan ketika kita menerima Dia di dalam Yesus, berar-ti kita telah berada dalam sumber tersebut sehingga kita haruslah menyalurkan kasihNya kepada orang lain.

Valentine dan Imlek ha-nyalah sebuah momentum untuk mengingatkan kita untuk peduli kepada oranglain dan mensyukuri akan penyertaan Tuhan dalam suasana sukacita menyam-but pergantian tahun. Di tengah kegembiraan terse-but, nyatakanlah kasih Anda kepada saudara, keluarga atau teman dengan mencer-itakan Yesus yang telah mengubah hidup Anda. Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya.

M A I N C O U R S E

Page 20: Genta Feb 2011

20 GENTA VOL. 0

Production 2011