Top Banner
REPRODUKSI DAN GENETIKA Disusun oleh : S1 Keperawatan 1. Aisah Fitriani 2.Aryanti 3. Esti Apriani 4. Rachmawati Nur K 5. Retno Dwi J 6. Rizki Noorfian M 7. Indra Hartono 8.Alfiani D STIKES Al Irsyad Al IslamiyyahCilacap Jl.Cerme No.24 Sidanegara-CilacapTelp.(0282) 532975
21

Genetika dan Reproduksi Sel

Jan 20, 2017

Download

Documents

Sulistia Rini
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Genetika dan Reproduksi Sel

REPRODUKSI DAN GENETIKA

Disusun oleh :

S1 Keperawatan

1. Aisah Fitriani2. Aryanti3. Esti Apriani4. Rachmawati Nur K5. Retno Dwi J6. Rizki Noorfian M7. Indra Hartono8. Alfiani D

STIKES Al Irsyad Al IslamiyyahCilacap

Jl.Cerme No.24 Sidanegara-CilacapTelp.(0282) 532975

Home Page :www.stikesalirsyadolp.ac.id

TahunAkademik 2014/2015

Page 2: Genetika dan Reproduksi Sel

A. REPRODUKSI

Reproduksi adalah suatu proses biologis suatu individu organisme baru

diproduksi.Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh

semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu

generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni seksual

dan aseksual.

a. Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu yang biasanya

dilakukam jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi pada manusia normal adalah

contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks

melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana

seperti makhluk bersel satu melakukan reproduksi secara aseksual.

b. Reproduksi Aseksual

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa

keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan pada sel bakteri

menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian,

reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan

tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.

1. REPRODUKSI SEL

Ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan

reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa

melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang

bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

Page 3: Genetika dan Reproduksi Sel

1. Mitosis

Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap

yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap

profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini

tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis

bahan-bahan inti. Mitosis terjadi pada sel somatis. Tiap sel mengandung 2

Ygenom/diploid/2n, dan pembelahan menghasilkan 2 sel dengan sifat genetik

yangsama.

Gambar 13. Diagram pembelahan mitosis

Page 4: Genetika dan Reproduksi Sel

2. Meiosis

Proses dalam meiosis

Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan

secara meiosis adalah:

1. Terjadi di sel kelamin

2. Jumlah sel anaknya 4

3. Jumlah kromosen 1/2 induknya

4. Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada

meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah

kromosom induk terhadap sel anak.

Di samping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu:

1. Pembelahan I (meiosis I).

2. Pembelahan II (meiosis II).

Pada proses Meiosis I pada tahap Pofase I DNA dikemas dalam kromosom.

Pada akhir Profase I terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad.

Tahap Profase I dibagi menjadi 5 subfase, yaitu:

Page 5: Genetika dan Reproduksi Sel

1. Leptonema : Benang-benang kromatin memendek dan menebal ,serta mudah

menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami Kondensasi.

2. Zigonema : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub yang

berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan ( Sinapsis).

3. Pakinema : Terjadi duplikasi kromosom.

4. Diplonema : Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan berbentuk X

yang disebut Kiasma dan merupakan tempat terjadinya 'Crossing Over'.

5. Diakenesis : Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang

berlawanan, membran inti dan nukleus menghilang.

Tahap Metafase I : Pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer

menuju kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel.

Tahap Anafase I : Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.

Benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.

Pada manusia dan hewan, meiosis terjadi di dalam gonad dan menghasilkan sel gamet

seperti spermatosit atau sel telur.

Pada tumbuhan, meiosis terjadi pada anthers dan ovaries dan menghasiklan meiospor

yang perlahan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga.

Pembelahan meiosis berguna untuk menghasilkan gamet atau sel-sel kelamin,

sehingga lazim dikenal sebagai gametogenesis. Pada pembelahan jenis ini dihasilkan sel yang

mengandung 1 genom/haploid/n. Gametogenesis pada pria menghasilkan 4 spermatozoa dan

pada wanita menghasilkan 1 ovum disertai 2 atau 3 badan polar.

Gametogenesis pada pria dinamakan spermatogenesis sedangkan gametogenesis pada

wanita dinamakan oogenesis.

SPERMATOGENESIS

Proses terjadinya spermatogenesis (Gambar 14) dirinci sebagai berikut:

a. Spermatogonium yang bersifat diploid/2n membelah diri secara mitosis. Hasil pembelahan

ini adalah sel anak tipe A dan sel anak tipe B, yang masing-masing masih bersifat diploid/2n.

Page 6: Genetika dan Reproduksi Sel

b. Sel anak tipe B selanjutnya tumbuh dan berdiferensiasi (mengalami perubahan bentuk)

menjadi spermatosit primer yang masih diploid/2n.

c. Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder yang

bersifat haploid/n.

b. Masing-masing spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis II menjadi 2

spermatid, sehingga dihasilkan 4 spermatid yang masing-masing bersifat haploid/n

d. Keempat spermatid berkembang melalui proses spermiogenesis menjadi spermatozoa

yang bersifat haploid/n.

Gambar 14. Diagram Spermatogenesis

OOGENESIS

Proses terjadinya oogenesis (Gambar 15) dirinci sebagai berikut:

a. Oogonium yang bersifat diploid/2n membelah diri secara mitosis. Hasil pembelahan ini

adalah beberapa oogonia, yang masing-masing masih bersifat diploid/2n.

b. Salah satu oogonia tumbuh dan berdiferensiasi (mengalami perubahan bentuk) menjadi

oosit primer yang masih diploid/2n.

Page 7: Genetika dan Reproduksi Sel

c. Oosit primer mengalami pembelahan meiosis I menjadi 1 oosit sekunder dan 1 badan polar

pertama yang masing-masing bersifat haploid/n. Oosit sekunder ini selanjutnya akan

dikeluarkan dari folikel pada ovarium pada saat ovulasi.

d. Jika tidak ada spermatozoa yang masuk (tidak terjadi fertilisasi), maka oosit sekunder tidak

dapat berkembang lebih lanjut dan terjadilah menstruasi. Tetapi, jika ada spermatozoa yang

masuk sehingga terjadi fertilisasi, maka terjadilah pembelahan meiosis II. Pada tahap ini,

oosit sekunder mengalami pembelahan menjadi 1 ootid (haploid/n) dan 1 badan polar.

Sementara itu, badan polar yang pertama kadang-kadang dapat juga membelah menjadi 2

badan polar.

e. Selanjutnya ootid berkembang menjadi ovum.

Gambar 15. Diagram Oogenesis

Page 8: Genetika dan Reproduksi Sel

3. Amitosis

Pembelahan sel amitosis adalah proses pembelahan dari sel 1 menjadi 2 sel tanpa

melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. Proses pembelahan secara langsung

disebut juga pembelahan amitosis atau pembelahan binner. Pembelahan secara amitosis

berlangsung spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan binner banyak

dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakter, protozoa dan mikrolga (alga

bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan

membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama yang lain). Dua sel ini akan

membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya.

Pembelahan binner di mulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian

diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah manjadi dua sel anakan. Pembelahan

biner dapat organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antar organisme

prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada tidaknya memberan inti selnya.

Membera inti sel tersebut membatasi cairan pada inti sel (nukleuplasma) dengan cairan di

luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotik tidak

mempunyai memberan inti sel, sedangkan organisme eukariotik mempunyai memberan inti

sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati.

Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri, DNA bakteri

terdapat pada daerah yang disebit nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil

dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotuik. DNA pada baktei berbentuk tunggal,

panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu di kemas menjadi kromosom sebelum pembelahan.

Proses pembelahan sel pada bakteri dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 9: Genetika dan Reproduksi Sel

B. GENETIKA

Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris:

genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: γέννω, genno yang berarti "melahirkan") adalah

cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme

(seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu

tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada

suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi

Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran/ kontribusi yang amat penting. DNA

adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, terkeskpresikan

dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan

sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).

Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian The

Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun

individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam

bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu

fenotipe dari organisme yang ada.

Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Secara

lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:

material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),

bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan

bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain

(pewarisan genetik).

1) Hukum genetika

Gregor Mendel dikenal sebagai bapak genetika, dan ia-lah yang menciptakan hukum-

hukum genetika. Hingga saat ini, hukum ini terbukti bermanfaat dalam menemukan dan

mempelajari gen. Gregor Mendel adalah seorang Augustinian Monk. Beberapa percobaan

Page 10: Genetika dan Reproduksi Sel

awal yang dilakukan oleh dia berada di persimpangan tanaman kacang putih dan bunga ungu

tanaman.

Dia menyadari bahwa penyerbukan silang ini menghasilkan keturunan hibrida. Ia

kemudian, menemukan bahwa karakteristik dari setiap tanaman tergantung pada sesuatu yang

disebut faktor. Faktor-faktor tersebut kemudian diidentifikasi dan dinamakan sebagai gen.

Hukum Mendel genetika menyatakan bahwa gen biasanya terjadi sebagai pasangan dalam

sel-sel tubuh dan terpisah ketika sel kelamin terbentuk. Ia juga menyatakan bahwa dalam

setiap pasangan gen, salah satu yang dominan dan yang lain resesif di alam. Ciri-ciri gen

dominan membantu untuk menentukan fitur.

Mendel juga menyatakan bahwa setiap sel individu akan memiliki dua gen dan satu dari

setiap orangtua. Dua gen ini mungkin atau mungkin tidak mengandung jenis yang sama sifat.

Kedua gen akan sama, dan masing-masing gen disebut homozigot untuk sifat. Jika kedua gen

memiliki sifat yang berbeda, maka disebut heterozigot. Jika gen bolak-balik, maka mereka

disebut alel. Alel menentukan genotipe individu. Alel ini juga ditemukan dalam berpasangan,

di mana setiap alel berasal dari masing-masing orang tua; satu berasal dari laki-laki dan yang

lain berasal dari perempuan. Gen ini bisa diteruskan ketika individu dewasa dan mereka

ditularkan ke sperma atau telur.

2.) Kromosom

Kromosom berasal dari dua kata, yaitu chroma (warna) dan soma (badan). Istilah ini

muncul karena bagian ini akan jelas terlihat di bawah mikroskop apabila diberi zat warna.

Kromosom terletak di dalam nukleus (inti sel). Inti sel tubuh dan inti sel kelamin suatu

organisme mempunyai jumlah yang berbeda. Kromosom yang terletak di dalam inti sel tubuh

bersifat haploid (2n), sedangkan yang terletak di dalam inti sel kelamin (gamet) bersifat

haploid (n). Jumlah kromosom pada sel tubuh manusia sebanyak 46 (23 pasang), sedangkan

pada sel kelaminnya (sperma atau ovum) sebanyak 23. dalam setiap kromosom manusia

terdapat ribuan gen.

Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal

sifat keturunan (hereditas). Kromosom adalah khas bagi makhluk hidup. Didalam inti sel

terdapat kromosom. Didalam kromosom terdapat gen atau faktor pembawa sifat keturunan.

Dengan demikian, individu baru hasil perkembangbiakan generatif membawa kedua sifat

induknya. Sepasang kromosom adalah "Homolog" sesamanya, artinya mengandung lokus

gen-gen yang bersesuaian yang disebut alela.

Page 11: Genetika dan Reproduksi Sel

Lokus adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom.

alel ganda (multiple alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama.

Dikenal dua macam kromosom yaitu:

1. Kromosom badan (Autosom).

Kromosom tubuh atau autosom adalah kromosom yang tidak menentukan jenis

kelamin, berjumlah 2n-2. pada manusia jumlah autosom pada setiap sel tubuh sebanyak 44

(22pasang).

2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom).

Kromosom kelamin (seks) atau gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis

kelamin, berjumlah sepasang. Kromosom kelamin pada wanita XX, sedangkan laki-laki XY.

DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut kromosom.

Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur bentuk

fisik tubuh. Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda. Oleh sebab itu, tidak semua

makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies, karena tiap kromosom dari sperma

harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur. Walaupun jumlah kromosom sama,

belum tentu perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma

dan sel telur harus identik. Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok

yang berbentuk pipih. Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom

sama belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang

menyebabkan cacat pada keturunan atau kematian pada induk.

3.) RNA

Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) adalah satu dari tiga

makromolekul utama (bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting dalam

segala bentuk kehidupan.

Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan peran

utama dalam ekspresi genetik. Dalam genetika molekular, RNA menjadi perantara antara

informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari

sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan

Page 12: Genetika dan Reproduksi Sel

satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus

fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gulapentosa,

sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa.[1]

Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basatimina pada DNA diganti dengan

urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenina, guanina, sitosina, atau urasil untuk

suatu nukleotida.

Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA,

tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.

RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan genetik, RNA berwujud

sepasang pita (Inggris double-stranded RNA, dsRNA). Genetika molekular klasik

mengajarkan, pada eukariota terdapat tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses sintesis

protein:[2]

4.) DNA

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (bahasa Inggris:

deoxyribonucleic acid), adalah sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-

Page 13: Genetika dan Reproduksi Sel

instruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika ini

berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus. DNA

merupakan asam nukleat; bersamaan dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat adalah

makromolekul esensial bagi seluruh makhluk hidup yang diketahui. Kebanyakan molekul

DNA terdiri dari dua unting biopolimer yang berpilin satu sama lainnya membentuk heliks

ganda. Dua unting DNA ini dikenal sebagai polinukleotida karena keduanya terdiri dari

satuan-satuan molekul yang disebut nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu

jenis basa nitrogen (guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosina (C)), gula

monosakarida yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat. Nukleotida-nukelotida ini

kemudian tersambung dalam satu rantai ikatan kovalen antara gula satu nukleotida dengan

fosfat nukelotida lainnya. Hasilnya adalah rantai punggung gula-fosfat yang berselang-seling.

Menurut kaidah pasangan basa (A dengan T dan C dengan G), ikatan hidrogen mengikat

basa-basa dari kedua unting polinukleotida membentuk DNA unting ganda

Dua unting DNA bersifat anti-paralel, yang berarti bahwa keduanya berpasangan secara

berlawanan. Pada setiap gugus gula, terikat salah satu dari empat jenis nukleobasa. Urutan-

urutan empat nukleobasa di sepanjang rantai punggung DNA inilah yang menyimpan kode

informasi biologis. Melalui proses biokimia yang disebut transkripsi, unting DNA digunakan

sebagai templat untuk membuat unting RNA. Unting RNA ini kemudian ditranslasikan untuk

menentukan urutan asam amino protein yang dibangun.

Struktur kimia DNA yang ada membuatnya sangat cocok untuk menyimpan informasi

biologis setiap makhluk hidup. Rantai punggung DNA resisten terhadap pembelahan kimia,

dan kedua-dua unting dalam struktur unting ganda DNA menyimpan informasi biologis yang

sama. Karenanya, informasi biologis ini akan direplikasi ketika dua unting DNA dipisahkan.

Sebagian besar DNA (lebih dari 98% pada manusia) bersifat non-kode, yang berarti bagian

ini tidak berfungsi menyandikan protein.

Dalam sel, DNA tersusun dalam kromosom. Semasa pembelahan sel, kromosom-

kromosom ini diduplikasi dalam proses yang disebut replikasi DNA. Organisme eukariotik

(hewan, tumbuhan, fungi, dan protista) menyimpan kebanyakan DNA-nya dalam inti sel dan

sebagian kecil sisanya dalam organel seperti mitokondria ataupun kloroplas.[1] Sebaliknya

organisme prokariotik (bakteri dan arkaea) menyimpan DNA-nya hanya dalam sitoplasma.

Dalam kromosom, protein kromatin seperti histon berperan dalam penyusunan DNA menjadi

struktur kompak. Struktur kompak inilah yang kemudian berinteraksi antara DNA dengan

Page 14: Genetika dan Reproduksi Sel

protein lainnya, sehingga membantu kontrol bagian-bagian DNA mana sajakah yang dapat

ditranskripsikan.

Para ilmuwan menggunakan DNA sebagai alat molekuler untuk menyingkap teori-teori

dan hukum-hukum fisika, seperti misalnya teorema ergodik dan teori elastisitas. Sifat-sifat

materi DNA yang khas membuatnya sangat menarik untuk diteliti bagi ilmuwan dan insinyur

yang bekerja di bidang mikrofabrikasi dan nanofabrikasi material. Beberapa kemajuan di

bidang material ini misalnya origami DNA dan material hibrida berbasi DNA.[2]

Page 15: Genetika dan Reproduksi Sel

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi

2. https://www.academia.edu/8452813/

REPRODUKSI_DAN_GENETIKA_PENGERTIAN_DASAR_REPRODUK

SI_DAN_GENETIKA

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika

4. http://id.wikipedia.org/wiki/Meiosis

5. http://id.wikipedia.org/wiki/Meiosis

6. http://pharmacy-access.blogspot.com/2014/02/pembelahansel-amitosis-

pembelahansel.html

7. http://agussambeng.blogspot.com/2010/10/makalah-genetika.html

8. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_ribonukleat

9. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_deoksiribonukleat