Top Banner
Genderlect Theory by Deborah Tannen Dikerjakan oleh : Debora Kristiyanto 210 110 120 044 Manajemen Komunikasi A 201 Mata Kuliah Teori-teori Komunikasi Dosen Pengampu : Dr. Antar Venus, M.A.Comm Meria Octavianty, S.Sos., M.Ikom Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran
23

Genderlect Theory

Jun 30, 2015

Download

Education

mankoma2012

Presentasi Teori Genderlect oleh Debora Kristiyanto Mankom A 2012 Fikom Unpad
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Genderlect Theory

Genderlect Theoryby Deborah Tannen

Dikerjakan oleh :Debora Kristiyanto210 110 120 044

Manajemen Komunikasi A 2012

Mata Kuliah Teori-teori Komunikasi

Dosen Pengampu :Dr. Antar Venus, M.A.Comm

Meria Octavianty, S.Sos., M.Ikom

Manajemen KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Page 2: Genderlect Theory

Siapa itu Deborah Tannen?• Deborah Frances Tannen• Lahir pada 7 Juni 1945• Riwayat pendidikan :- American academic and professor at Georgetown University in Washington DC

- B.A in English Literature Harper College

- Masters English Literature at Wayne State University

- MA dan PhD Linguistics University of California

• Karya yang telah dihasilkan :- You Just Don't Understand - Women and Men - That's Not What I Meant!: How Conversational Style Makes or Breaks Relationships, - Talking from 9 to 5: Women and Men at Work- The Argument Culture: Stopping America's War of Words- I Only Say This Because I Love You: Talking to Your Parents- Partner, Sibs, and Kids When You're All Adults- Dan lain-lain

Page 3: Genderlect Theory

Apa itu Genderlect Theory?Genderlect theory sendiri membahas tentang perbedaan gaya berkomunikasi antara pria dengan

wanita

Perbedaan inilah yang seringkali

menjadi penghambat dalam penyampaian pesan lalu menyebabkan

adanya miskomunikasi

Page 4: Genderlect Theory

Gaya Komunikasi Pria dan Wanita

Gaya Komunikasi Feminin

Gaya Komunikasi Maskulin

connection

status

Tujuan Berkomunikasi

Page 5: Genderlect Theory

Perbedaan Komunikasi Pria dengan Wanita

Wanita : gaya

komunikasi feminin

Pria : gaya

komunikasi Maskulin

Page 6: Genderlect Theory

Gaya komunikasi Feminin• Gaya komunikasi feminin merupakan gaya komunikasi yang

digunakan oleh wanita, dimana dalam tujuannya adalah untuk membangun dan menjaga hubungan dengan lawan bicara.

• Selain itu, ketika wanita berbicara, mereka cenderung untuk menunjukkan hubungan, dukungan serta pengertian kepada sesamanya.

• Wanita cenderung memberikan respon yang cepat ketika mereka mendengar lawannya berbicara, mereka juga memberikan respon seperti anggukan kepala, kontak mata atau “Maksudnya apa? Bisa dijelasin lagi gak?”

Page 7: Genderlect Theory

Gaya Komunikasi Maskulin• Komunikasi maskulin yang dilakukan oleh pria bertujuan untuk

memegang kontrol, menunjukkan kemandirian dan meningkatkan status mereka.

• Mereka menganggap sebuah percakapan sebagai ajang pembuktian diri, pria berbicara untuk membangun status dengan cara menantang sesamanya.

• Ketika sesama pria berbicara, mereka tidak akan menunjukkan respon seperti apa yang wanita lakukan, mereka cenderung berbicara langsung kepada intinya tanpa menunjukan pesan verbal seperti yang wanita lakukan.

Page 8: Genderlect Theory

Report Talk

Pria melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk menyampaikan inti pembicaraan

• Rapport Talk

wanita melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk membina hubungan

Report Talk

danRapport Talk

Page 9: Genderlect Theory

Independence VS Interdependency

• Dalam berkomunikasi pria akan mengutamakan sifat independen (independence). Dalam lingkungan pergaulannya,

pria akan lebih mengutamakan kompetisi. Mereka akan mementingkan bagaimana status mereka berpengaruh di

mata orang lain

• Wanita mengutamakan sifat keintiman (interdependency). Di sini, wanita akan mengutamakan hubungannya dengan

sesamanya, dan fokus pada kelompoknya. Hubungan adalah kata kunci dari setiap interaksi antara mereka

Page 10: Genderlect Theory

Percakapan Publik versus Percakapan Pribadi

• Wanita lebih banyak berbicara pada percakapan pribadi• Di percakapan publik, wanita akan berkomunikasi dengan

tujuan membangun hubungan yang baik dengan lawan bicaranya

• Pria menggunakan percakapan sebagai senjata (memberikan komando, informasi, menegaskan statement)• Pria dalam berkomunikasi memiliki tujuan untuk mengangkat

status atau martabatnya

Page 11: Genderlect Theory

Menyampaikan Cerita • Wanita dalam

bercerita mengutamakan ekspresi dan berusaha untuk menjaga hubungannya dengan pihak yang berinteraksi

• Pria dalam menyampaikan cerita mengutamakan pencapaian status yang ia anggap lebih penting, sehingga ia bisa diakui di komunitasnya

Page 12: Genderlect Theory

Mendengarkan• Wanita akan

memberikan seluruh perhatiannya kepada lawan bicaranya

• Adanya cooperative overlap (pemotongan pembicaraan untuk dukungan kepada si pembicara)

• Pria cenderung lebih tenang dan diam dalam mendengarkan

Page 13: Genderlect Theory

Memberikan Pertanyaan • Wanita mengutamakan hubungan ketika

melontarkan sebuah pertanyaan• Tujuan dari pertanyaan itu adalah untuk

memberi jawaban atas ketidaktahuannya

• Pria hanya bertanya tanpa memerhatikan hubungannya dengan lawan bicaranya• Tujuan dari pertanyaan adalah untuk

menunjukkan siapa dirinya (show off)

Page 14: Genderlect Theory

Konflik• Cara pandang wanita

terhadap konflik yaitu sesuatu yang dapat merusak hubungan mereka

• Cara pandang pria terhadap konflik yaitu sesuatu yang wajar, naluri pria adalah mengejar konflik itu sendiri, bukan malah menghindarinya

woman men

Page 15: Genderlect Theory

The understanding and acceptance• Tannen menjelaskan bahwa melalui teori

ini, kita bisa mengerti apabila kelak terjadi konflik yang melibatkan pria dan wanita

•Maka dari itu yang dibutuhkan sebenarnya adalah rasa pengertian dan penerimaan akan segala perbedaan kebudayaan dalam hal berkomunikasi antara pria dan wanita

Page 16: Genderlect Theory

Studi Kasus : Video “It’s Not About The Nail”http://www.youtube.com/watch?v=-4EDhdAHrOg

Page 17: Genderlect Theory

Analisis kasus

Repport TalkHal ini terjadi ketika si Pria berkata “You do have a nail in your head” (Ada paku di kepalamu). Setelah wanita itu berbicara panjang lebar, memang penyebab sakit di kepalanya adalah paku yang tertancap di kepalanya, si Pria langsung menyampaikan intinya tanpa basa-basi.

Page 18: Genderlect Theory

Wanita tersebut mengatakan “Stop trying to fix it” (berhentilah untuk memperbaiki), sementara pria mem-balas dengan “I’m just pointing out that maybe the nail is causing…” (Saya hanya bilang, mungkin paku itu yang menyebabkan…)

Dari percakapan tersebut dapat dilihat bahwa tujuan wanita ketika ia bercerita adalah untuk dievaluasi, sementara pria ketika mendengar cerita cenderung untuk mencari solusinya.

Page 19: Genderlect Theory

Ketika wanita berbicara• Wanita berkata “You always try to

fix things when I really need for you is to just LISTEN” (Kamu selalu berusaha untuk memperbaiki sesuatu, disaat aku hanya butuh kamu untuk mendengarkan)

• Ketika wanita berbicara, yang ia inginkan adalah untuk didengarkan, sehingga pada akhirnya si Pria hanya berkata “That sounds really hard” (Hal itu terdengar sangat sulit)

Page 20: Genderlect Theory

Penyebab Konflik• Ketika si wanita menyampaikan keluh kesahnya tentang rasa

sakit yang ia alami, si pria langsung memberi tahu penyebab rasa sakitnya. Disinilah konflik berlangsung, si wanita merasa tersinggung karena ia malah dikoreksi oleh si pria.

• Perbedaan pembahasan yang terjadi antara pria dan wanita terjadi pada saat tujuan mereka dalam berkomunikasi bentrok. Wanita hanya ingin didengarkan, dan yang ia inginkan adalah dukungan. Itulah alasannya ia bercerita, hanya untuk berbagi cerita (atau pengalamannya).

Page 21: Genderlect Theory

Rujukan dan Daftar Pusaka• Buku : • Devito, Joseph A. 2005. Human Communication. Human Communication : The Basic

Source. United States of AMerica : Pearson Higher Ed, 2005.• Griffin, Em. 2011. Genderlect Styles. A First Look at Communication Theory. New

York : McGraw-Hill Higher Education, 2011.• Deborah Tannen-You Just Don't Understand_ Women and Men in Conversation-

Ballantine Books (1991) (pdf file)• • Internet :• http://educ5102.wikispaces.com/Genderlect+Styles+%28Tannen%29 • http://www.doctordi.ca/COMS201/Genderlect.html • http://pencil-pushing.blogspot.com/2012/04/week-10-genderlect-theory-of-deborah.

html

Page 22: Genderlect Theory

Profil Penulis

Debora Kristiyanto adalah seorang mahasiswi Manajemen Komunikasi Universitas Padjadjaran. Ia adalah mahasiswi asal Bandung yang sedang menempuh semester 4 saat ini. Debora memiliki hobi membaca komik, menonton film dan wisata kuliner.

Selama mempelajari Teori-teori Komunikasi, ia tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang gaya komunikasi antara pria dan wanita, terlebih juga karena Debora membahas Genderlect theory ini.

Mempelajari teori Komunikasi memberikan pandangan baru bagi Debora dalam memahami setiap fenomena yang melibatkan komunikasi di sekitar, dosen mata kuliahnya pun menyenangkan dan mampu memberikan pengertian tentang teori-teori secara mendalam tanpa harus mengerutkan dahi karena berpikir keras.

Page 23: Genderlect Theory

The End