Top Banner
DPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar biasa, Bapak Ibu DPR terus berusaha mengejar fasilitas kenyamanan, tanpa peduli nasib rakyat miskin.... BPS mencatat jumlah orang miskin berkurang 0,13% dari 30,02 juta menjadi 29,89 juta pada September 2011. Ah yang bener, nyatanya dimana-mana masih banyak ditemukan orang miskin.... PATUK...! INDONESIA >>06 DESA, UJUNG TOMBAK PEMBANGUNAN ARYO DJOJOHADIKUSUMO Dukung Gerindra Pilih Prabowo www.partaigerindra.or.id WAWANCARA >>09 KETUA Dewan Pembina Partai Gerin- dra Prabowo Subianto, dipenghujung tahun lalu, secara resmi dinobatkan menjadi keluarga Toraja. Dengan me- nyandang gelar ‘Taluk Langi’, gelar kebangsawanan Toraja, Putra Begawan Ekonomi Indonesia, Sumitro Djojo- hadikusumo, ini diharapkan menjadi “Tomanurung” yang bisa membawa ke- makmuran bagi negeri ini. Dalam bahasa setempat ‘Taluk Langi’ bermakna “Tunas Emas Manusia dari Langit”. Gelar ini diberikan setelah Prabowo Subianto mengikuti serangkai- an ritual adat di Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan masyarakat adat Desa Siguntu. Prosesi diawali “Mappasollo” yang dipimpin oleh sesepuh Tongkonan Siguntu. Usai mengikuti serangkaian ritual adat itu, purnawirawan jenderal bintang tiga itu dipandu memakai baju khas dan “passapu” (songkok atau penutup kepala kebesaran) Suku Toraja. Ini sebagai simbol bahwa Prabowo adalah pemimpin dambaan umat. Kemudian, mantan Danjen Kopassus TNI AD itu diberi air minum dan lontong sebagai simbol kemakmuran. Saat pemberian gelar, Prabowo Subianto didampingi oleh Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan Andi Rudi- yanto Asapa yang juga Bupati Binjai. Hadir juga politisi Partai Gerindra Permadi, Gubernur Sulawesi Selatan FOTO ISTIMEWA Indonesia Raya GEMA Syahrul Yasin Limpo, mantan Ketua PSSI Nurdin Halid, dan anggota DPRD Sulsel Kadir Halid. Selain untuk menerima penga- nugerahan gelar adat kebangsawanan Toraja, kedatangan Prabowo di Toraja juga memenuhi undangan pesta adat “Rambo Solo” keluarga besar Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Andi Rudiyanto Asapa dan Dr. Felici- tas Tallulembang. “Rambo Solo” adalah upacara adat kematian bagi masyarakat Tana Toraja. Saat itu merupakan puncak upaca- ra adat prosesi pemakaman ibu mertua Rudiyanto Asapa, almarhumah Sia Indo’ Agnes Datu Sarungallo yang bergelar GEMA UTAMA>>04 REVOLUSI PUTIH Untuk Membangun Karakter Bangsa GELORA TERBIT 16 HALAMAN/EDISI 09/TAHUN I/JANUARI 2012 GELAR ‘TALUK LANGI’ UNTUK PRABOWO SUBIANTO rikan tidak mengecewakan masyarakat. Kita berbuat terbaik untuk negeri ini,” katanya. Ia juga mengatakan agar adat isti- adat di masyarakat harus terus diles- tarikan sebagai bagian dari kekayaan bangsa. Dia juga mengajak masyarakat untuk bisa hidup rukun dan damai tanpa memandang suku, ras, golongan, dan agama. Prabowo mengaku salut dengan suku di Toraja karena daerah ini terkenal dengan kerukunan antarumat beragama. “Suku di Toraja bisa hidup sangat harmonis sejak ratusan tahun silam,” kata mantan Pangkostrad TNI AD ini. Dia menambahkan, meski umat Kris- tiani menjadi mayoritas di Toraja, tapi mereka selalu akur dengan umat Islam yang minoritas. Warga Toraja juga tak pernah terpengaruh dengan adanya isu SARA dari daerah lain. Pesta duka “Rambu Solo” dan prosesi penyerahan gelar adat kepada Prabowo Subianto itu juga dihadiri Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima gelar adat bangsawan Toraja. “Gelar ini tidak boleh disia-siakan,” katanya. OLEH BUDI SUCAHYO Ini adalah amanah yang harus dijaga. Semoga gelar yang diberikan tidak mengecewakan masyarakat.... Rara’ Makarimanna Siguntu’ Ambun Masokann Kesu’ Simbolong Manikna Mengkala’ Tiku. Dalam sambutan singkatnya, Pra- bowo mengungkapkan rasa haru atas gelar adat yang diberikan. Dia mengu- capkan terima kasih atas kehormatan tinggi yang diberikan masyarakat Tora- ja itu. Prabowo berharap bisa menjaga gelar itu dengan baik. “Ini tidak boleh disia-siakan. Ini adalah amanah yang harus dijaga. Semoga gelar yang dibe- oleh Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, Panglima Kodam VII/Wira- buana Mayjen Muhammad Nizam, Bu- pati Tana Toraja eofillus Allorerung, Bupati Toraja Utara Frederik Batti Sor- ring. Ribuan warga setempat menyaksi- kan langsung jalannya upacara tersebut. Dan, dengan gelar ‘Taluk Langi’ itu, Prabowo Subianto dianggap sebagai permata bertahta cahaya dari tanah Jawa, pemimpin yang kokoh, kesatria perkasa di Nusantara. t BUDI SUCAHYO KITA memasuki 2012, tahun penuh goncangan. Peradaban kuno Maya meramalkan sebagai Tahun Kiamat, akhir segala- nya. Bumi hancur karena anomali tata surya, guncangan gempa dahsyat, tsunami, banjir dan fenomena alam lainnya. Ramalan ini pernah digambarkan dalam film “2012”. Sebagai bangsa yang percaya Tuhan, kita meyakini “Kiamat” pasti datang. Tapi soal waktunya adalah rahasia Tuhan. Kita hanya dapat berusaha, bekerja, berjuang dan ber- doa. Bencana demi bencana memang terus melanda: gunung meletus, gempa, banjir, kebakaran dan lain-lain. Semua itu cobaan dan ujian. Sikap optimis tetap penting agar kita tak larut dengan berbagai ancaman dan tantangan. Secara global dunia menghadapi krisis ekonomi. Amerika dan Eropa tengah bergulat dengan krisis yang melanda hebat. Standar hidup mereka menurun, pengangguran dan kemis- kinan meningkat. Krisis global ini merupakan bukti kegaga- lan kapitalisme. Dampak krisis ekonomi global terhadap Indonesia diten- tukan sedalam apa krisis mempengaruhi kawasan Asia khu- susnya RRC. Jika RRC sanggup menahan dampak krisis, ke- mungkinan ekonomi Indonesia akan bertahan. Tahun ini suhu politik meningkat. Partai politik melancar- kan sejumlah taktik dan strategi mempersiapkan Pemilu 2014. Bahkan calon presiden sudah mulai dideklarasikan. Kampa- nye media makin gencar, persiapan penentuan calon anggota legislatif mulai dibicarakan, organisasi makin dimantapkan, dan rapat-rapat konsolidasi di daerah mulai marak. Suasana politik akan mewarnai televisi, suratkabar dan dunia maya. Konflik sosial politik di masyarakat akan terus mening- kat. Kasus-kasus agraria yang sejak akhir 2011 terjadi di be- berapa daerah seperti kasus Mesuji dan Bima, mungkin me- nular ke daerah lain. Hal ini terjadi karena tak ada penegakan hukum yang jelas. Keberpihakan aparat penegak hukum pada korporasi atau kelompok penguasa menimbulkan perlawanan masyarakat luas. Apalagi jika penanganan demonstrasi atau kerusuhan berjalan brutal. Ketika aparat tak punya disiplin, maka tak ada bedanya dengan gerombolan liar bersenjata. Di negeri ini, mereka yang punya dukungan kekuasaan bisa lepas dari jerat hukum. Sedangkan rakyat tak berdaya mudah dihukum termasuk pencuri sandal dan pisang. Keti- dakadilan penegakan hukum dapat berakibat runtuhnya ke- percayaan masyarakat. Maka lahirlah anarki dan kekerasan. Tahun 2012, korupsi kelihatannya tetap fenomenal. Peker- jaan rumah KPK makin menumpuk. Kasus Century, kasus cek pelawat, dan kasus Nazarudin akan mewarnai sepanjang tahun. Korupsi sudah menjadi way of life, tak semata fact of life. Inilah ujian bagi KPK baru menunjukkan keberaniannya menumpas korupsi. Goncangan-goncangan ekonomi, sosial dan politik pasti terjadi. Kini tergantung pemimpin nasional apakah mampu membawa penumpang rakyat selamat, atau terus hanyut dengan persoalan-persoalan yang tak pernah tuntas. Waktu terus berjalan. Harga kebutuhan pokok terus merang- kak, kemiskinan di mana-mana dan pengangguran semakin terserak! t FADLI ZON TAHUN PENUH GONCANGAN
16

gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

Jun 17, 2019

Download

Documents

vanquynh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

DPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I.

Luar biasa, Bapak Ibu DPR terus berusaha mengejar fasilitas kenyamanan, tanpa peduli nasib rakyat miskin....

BPS mencatat jumlah orang miskin berkurang 0,13% dari 30,02 juta menjadi 29,89 juta pada September 2011.

Ah yang bener, nyatanya dimana-mana masih banyak ditemukan orang miskin....

patuk...!

indonesia >>06

desa, ujung tombak pembangunan

aryo djojohadikusumoDukung Gerindra Pilih Prabowo

www.partaigerindra.or.id

WaWancara >>09

Ketua Dewan Pembina Partai Gerin­dra Prabowo Subianto, dipenghujung tahun lalu, secara resmi dinobatkan menjadi keluarga toraja. Dengan me­nyandang gelar ‘taluk Langi’, gelar kebangsawanan toraja, Putra Begawan ekonomi Indonesia, Sumitro Djojo­hadikusumo, ini diharapkan menjadi “tomanurung” yang bisa membawa ke­makmuran bagi negeri ini.

Dalam bahasa setempat ‘taluk Langi’ bermakna “tunas emas Manusia dari Langit”. Gelar ini diberikan setelah Prabowo Subianto mengikuti serangkai­an ritual adat di Rantepao, Kabupaten toraja utara, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan masyarakat adat Desa Siguntu. Prosesi diawali “Mappasollo” yang dipimpin oleh sesepuh tongkonan Siguntu.

usai mengikuti serangkaian ritual adat itu, purnawirawan jenderal bintang tiga itu dipandu memakai baju khas dan “passapu” (songkok atau penutup kepala kebesaran) Suku toraja. Ini sebagai simbol bahwa Prabowo adalah pemimpin dambaan umat. Kemudian, mantan Danjen Kopassus tNI aD itu diberi air minum dan lontong sebagai simbol kemakmuran.

Saat pemberian gelar, Prabowo Subianto didampingi oleh Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan andi Rudi­yanto asapa yang juga Bupati Binjai. Hadir juga politisi Partai Gerindra Permadi, Gubernur Sulawesi Selatan

foto

istim

ew

a

Indonesia RayaG e m a

Syahrul Yasin Limpo, mantan Ketua PSSI Nurdin Halid, dan anggota DPRD Sulsel Kadir Halid.

Selain untuk menerima penga­nugerahan gelar adat kebangsawanan toraja, kedatangan Prabowo di toraja juga memenuhi undangan pesta adat “Rambo Solo” keluarga besar Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan, andi Rudiyanto asapa dan Dr. Felici­tas tallulembang. “Rambo Solo” adalah upacara adat kematian bagi masyarakat tana toraja.

Saat itu merupakan puncak upaca­ra adat prosesi pemakaman ibu mertua Rudiyanto asapa, almarhumah Sia Indo’ agnes Datu Sarungallo yang bergelar

gema utama>>04

revolusi putihUntuk Membangun Karakter Bangsa

gelora

terbit 16 halaman/edisi 09/tahun i/januari 2012

Gelar ‘Taluk lanGi’ unTuk Prabowo SubianTo

rikan tidak mengecewakan masyarakat. Kita berbuat terbaik untuk negeri ini,” katanya.

Ia juga mengatakan agar adat isti­adat di masyarakat harus terus diles­tarikan sebagai bagian dari kekayaan bangsa. Dia juga mengajak masyarakat untuk bisa hidup rukun dan damai tanpa memandang suku, ras, golongan, dan agama. Prabowo mengaku salut dengan suku di toraja karena daerah ini terkenal dengan kerukunan antarumat beragama.

“Suku di toraja bisa hidup sangat harmonis sejak ratusan tahun silam,” kata mantan Pangkostrad tNI aD ini. Dia menambahkan, meski umat Kris­tiani menjadi mayoritas di toraja, tapi mereka selalu akur dengan umat Islam yang minoritas. Warga toraja juga tak pernah terpengaruh dengan adanya isu SaRa dari daerah lain.

Pesta duka “Rambu Solo” dan prosesi penyerahan gelar adat kepada Prabowo Subianto itu juga dihadiri

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima gelar adat bangsawan toraja. “Gelar ini tidak boleh disia­siakan,” katanya.

oleh Budi sucahyo

Ini adalah amanah yang harus dijaga. Semoga gelar yang diberikan tidak mengecewakan masyarakat....

Rara’ Makarimanna Siguntu’ ambun Masokann Kesu’ Simbolong Manikna Mengkala’ tiku.

Dalam sambutan singkatnya, Pra­bowo mengungkapkan rasa haru atas gelar adat yang diberikan. Dia mengu­capkan terima kasih atas kehormatan tinggi yang diberikan masyarakat tora­ja itu. Prabowo berharap bisa menjaga gelar itu dengan baik. “Ini tidak boleh disia­siakan. Ini adalah amanah yang harus dijaga. Semoga gelar yang dibe­

oleh Wakil Gubernur Sulsel agus arifin Nu’mang, Panglima Kodam VII/Wira­buana Mayjen Muhammad Nizam, Bu­pati tana toraja Theofillus allorerung, Bupati toraja utara Frederik Batti Sor­ring. Ribuan warga setempat menyaksi­kan langsung jalannya upacara tersebut.

Dan, dengan gelar ‘taluk Langi’ itu, Prabowo Subianto dianggap sebagai permata bertahta cahaya dari tanah Jawa, pemimpin yang kokoh, kesatria perkasa di Nusantara. t Budi sucahyo

KIta memasuki 2012, tahun penuh goncangan. Peradaban kuno Maya meramalkan sebagai tahun Kiamat, akhir segala­nya. Bumi hancur karena anomali tata surya, guncangan gempa dahsyat, tsunami, banjir dan fenomena alam lainnya. Ramalan ini pernah digambarkan dalam film “2012”.

Sebagai bangsa yang percaya tuhan, kita meyakini “Kiamat” pasti datang. tapi soal waktunya adalah rahasia tuhan. Kita hanya dapat berusaha, bekerja, berjuang dan ber­doa. Bencana demi bencana memang terus melanda: gunung meletus, gempa, banjir, kebakaran dan lain­lain. Semua itu cobaan dan ujian. Sikap optimis tetap penting agar kita tak larut dengan berbagai ancaman dan tantangan.

Secara global dunia menghadapi krisis ekonomi. amerika dan eropa tengah bergulat dengan krisis yang melanda hebat. Standar hidup mereka menurun, pengangguran dan kemis­kinan meningkat. Krisis global ini merupakan bukti kegaga­lan kapitalisme.

Dampak krisis ekonomi global terhadap Indonesia diten­tukan sedalam apa krisis mempengaruhi kawasan asia khu­susnya RRC. Jika RRC sanggup menahan dampak krisis, ke­mungkinan ekonomi Indonesia akan bertahan.

tahun ini suhu politik meningkat. Partai politik melancar­kan sejumlah taktik dan strategi mempersiapkan Pemilu 2014. Bahkan calon presiden sudah mulai dideklarasikan. Kampa­nye media makin gencar, persiapan penentuan calon anggota legislatif mulai dibicarakan, organisasi makin dimantapkan, dan rapat­rapat konsolidasi di daerah mulai marak. Suasana politik akan mewarnai televisi, suratkabar dan dunia maya.

Konflik sosial politik di masyarakat akan terus mening­kat. Kasus­kasus agraria yang sejak akhir 2011 terjadi di be­berapa daerah seperti kasus Mesuji dan Bima, mungkin me­nular ke daerah lain. Hal ini terjadi karena tak ada penegakan hukum yang jelas. Keberpihakan aparat penegak hukum pada korporasi atau kelompok penguasa menimbulkan perlawanan masyarakat luas. apalagi jika penanganan demonstrasi atau kerusuhan berjalan brutal. Ketika aparat tak punya disiplin, maka tak ada bedanya dengan gerombolan liar bersenjata.

Di negeri ini, mereka yang punya dukungan kekuasaan bisa lepas dari jerat hukum. Sedangkan rakyat tak berdaya mudah dihukum termasuk pencuri sandal dan pisang. Keti­dakadilan penegakan hukum dapat berakibat runtuhnya ke­percayaan masyarakat. Maka lahirlah anarki dan kekerasan.

tahun 2012, korupsi kelihatannya tetap fenomenal. Peker­jaan rumah KPK makin menumpuk. Kasus Century, kasus cek pelawat, dan kasus Nazarudin akan mewarnai sepanjang tahun. Korupsi sudah menjadi way of life, tak semata fact of life. Inilah ujian bagi KPK baru menunjukkan keberanian nya menumpas korupsi.

Goncangan­goncangan ekonomi, sosial dan politik pasti terjadi. Kini tergantung pemimpin nasional apakah mampu membawa penumpang rakyat selamat, atau terus hanyut dengan persoalan­persoalan yang tak pernah tuntas. Waktu terus berjalan. Harga kebutuhan pokok terus merang­kak, kemiskinan di mana­mana dan pengangguran semakin terserak! t fadli Zon

tahun penuh goncangan

Page 2: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

karikatur :Kemiskinan Yang Tak Tersentuh....

Kemiskinan masih identik degan pola hidup bangsa ini. Dari segi komitmen anggaran pemerintah untuk rakyat miskin dapat diamati dari miskinnya komitmen anggaran untuk mengurangi kemiskinan. Pro poor budget hanya sebatas wacana. Sensitivitas pembuat kebijakan terhadap penderitaan masyarakat miskin nyaris tak terlihat. Contohnya, mekanisme Jamkesda, Jamkesmas, Gakin, dll., apakah sudah merata pembagiannya untuk masyarakat tidak mampu? tolong disimak oleh pemerintah, mulai dari pusat, daerah, sampai ketingkat kecamatan, kelurahan, dan bahkan desa. Marilah berbagi sosial dengan peraturan yang bijak dan amanah.

MA. SutISnABogor

Kader Gerindra

alhamdulillah, sebagai kader Partai Gerindra, alumni Diklat Hambalang, siap dan istiqomah berbuat untuk masa depan bangsa dan bersedia bergerak untuk menjadikan Bapak Prabowo Subianto menjadi Presiden RI.

DAvID ISwAntoJember

PNS dan Partai

Partai Gerindra adalah partai masa depan dan saya ingin masuk Partai Gerindra. tapi saat ini saya masih PNS. Bagaimana solusinya Pak? terima kasih.

FAhMI hAFeLternate, Maluku utara

Bundel Gema Indonesia Raya

Kami sangat senang dengan adanya tabloid Gema Indonesia Raya yang sangat inspiratif dalam menyampaikan berita­berita tentang Partai Gerindra. tapi sayang, edisi yang kami terima tidak lengkap urutannya. Maka kami ingin sekali mengusulkan supaya tabloid Gema Indonesia Raya ini dibundel. Sehingga tabloid ini, selain jadi acuan bagi kami untuk mengelola

Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto agar anak­anak bangsa kita tidak kalah dengan bangsa lain dalam kecerdasan berpikir dan berwawasan luas.

teGuh BAMBAnG hARyono

wakil Sekretaris DPC Partai Gerindra Purbalingga

Jl. Letkol Isdiman no. 43 B, Purbalingga,

Jawa tengah

Sosialisasi Partai

Salam Indonesia Raya, ayo! Saya siap

membantu sosialisasi Partai Gerindra ke kampus­kampus, tapi tolong saya diberi masukan “Visi & Misi Gerindra” ke depan. apa yang harus saya sosialisasi. Saya anggota Gerindra lho!

RInI ReSPAtIJakarta

Mohon Dikirim Tabloid GIR

Salam Indonesia Raya. Saya Nurkholis,

Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Payakumbuh memberitahukan bahwa sampai saat ini kami di

DPC Partai Gerindra Kota Payakumbuh belum pernah terima kiriman tabloid Gema Indonesia Raya. Mengingat pentingnya informasi yang dimuat di tabloid Gema Indonesia Raya dan komunikasi antara pengurus Partai Gerindra, untuk itu mohon dikirimkan tabloid Gema Indonesia Raya setiap terbit.

terima kasih.

nuRkhoLISJl. Sukarno hatta no.146

Payakumbuh-Sumatera Barat.

Aksi Nyata

PIRa, Kesira, dan tIDaR Lampung tengah bersama­sama mengadakan kegiatan sunatan/khitanan gratis dan KB gratis bagi keluarga tidak mampu, dan dilakukan dari rumah ke rumah. Pelaksanaannya setiap hari Minggu. terima kasih untuk semua kader Partai Gerindra Lampung tengah yang berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat tanpa pamrih. Salam Indonesia Raya.

nuRIyAh, S.SoSBandar Lampung

Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin Redaksi: Fadli Zon wakil Pemimpin Redaksi: M. Asrian Mirza dewan Redaksi: Suhardi, Halida Hatta, Widjono Hardjanto, Ahmad Muzani, Martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, Redaktur Pelaksana: Syahril Chilli Redaktur: Budi Sucahyo, Helvi Moraza, Subuh Prabowo, Mustafa Kemal (Foto), Yon W Pati (Artistik) staf Redaksi: Ardi Winangun, Iman Firdaus, M. Budiono, Wahyu Mahardhika sekretaris Redaksi: Wendra Wizar sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat Redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 Telp. : 62-21 5785 3480 Fax. : 62-21 5785 2552 Email: [email protected] atau [email protected]

partai di daerah, juga akan dipajang di perpustakaan kantor. Semoga kedepannya tabloid Gema Indonesia Raya akan semakin sukses.

Salam Indonesia Raya.

h. yoSeRIzALDPD Gerindra

DI Jogjakarta

Siap Bergabung dengan Partai Gerindra

Saya sangat tertarik dengan Partai Gerindra, karena partai inilah yang akan menjadi harapan rakyat untuk perubahan di Indonesia. Saya siap untuk bergabung dengan Partai Gerindra, dan tolong diberitahukan alamat DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi. terima kasih.

Moh. zuLkIPLI hASoDAh

Cikarang, Bekasi

Tingkatkan Oplah GIR

Saya sangat suka sekali dengan keberadaan GIR ini, karena menjadi media informasi bagi internal Partai Gerindra. Dari isi berita juga bagus, tapi tolong ditambah halaman rubrik Gema Daerah, karena masih banyak potensi daerah yang belum terakomodir di GIR. Juga oplahnya tolong dinaikkan karena di daerah saya saja masih banyak yang belum pernah terima GIR. terima kasih. Salam Indonesia Raya.

oktAvIAnuS RIzwADPD Partai Gerindra

Sumbar

Ada Kuis

agar tabloid Gema Indonesia Raya semakin bervariasi, saya menyarankan jika isi tabloid ini dilengkapi dengan Rubrik Kuis dengan mengambil pertanyaan dari masalah­masalah umum, seperti politik, ekonomi, budaya, militer, sosial, dan lain sebagainya.

Dengan adanya kuis, paling tidak dapat memperlihatkan bahwa kader dan simpatisan Partai Gerindra memiliki pengetahuan luas, cerdas, dan pintar. Ini juga sesuai dengan harapan Ketua

Selamat Hari IbuSemangat seorang ibu

memang tiada duanya. Mengabdi dan hormat kepada orang tua adalah suatu keharusan, semoga dapat restu. Sayang saya merasa bersalah saat ini, tidak bisa membuat nyaman kepada ibundaku, semoga tidak terjadi pada sahabatku yang lain.

Salam Indonesia Raya

uMAR nASRIPonorogo, Jawa timur

Sekarang Rakyat yang Memilih

Kedaulatan Rakyat...! Ditanganmu Hari Depan Indonesia. Kalau kita membuka memori sejak jatuhnya rezim Soeharto, dan setelah itu terjadinya pergantian pimpinan nasional yang silih berganti, terbukti pemegang kekuasaan saat itu dan kini (seperti Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY) tidak satupun berhasil mengantar bangsa ini keluar dari kemelut berkepanjangan.

Munculnya ambisi mantan pimpinan nasional untuk kembali merebut kursi Presiden 2014 perlu

dipertanyakan. Kesempatan mereka sudah teruji dan terbukti integritas serta janji­janji yang pernah disampaikan untuk menyejahterakan rakyat masih sebatas mimpi. Pengangguran, kemiskinan, dan separatisme (karena ketidaksetaraan dan ketidakadilan pembangunan wilayah) sampai sekarang masih menjadi masalah utama bangsa kita.

Karena itu, yang kita butuhkan ke depan bukan bangkitnya kembali pimpinan nasional dengan lagu lama, tetapi pimpinan nasional yang kreatif dan memiliki visi yang kuat, cerdas, serta berani melawan arus dan melakukan pembaharuan tata pemerintahan, birokrasi, reformasi ekonomi, politik dan hukum. Saatnya kita menantikan seorang pemimpinan yang memiliki keberanian untuk merumuskan kebijakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara riil dan utuh bersama rakyatnya sendiri.

kAMPoenG PRABowo,

Sidoharjo, Jawa timur

02 : suara rakyatedisi 09/tahun i/januari 2012

ilustRasi susthanto

Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.

dewan PimPinan Pusat PaRtai GeRindRa

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160

Telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712

Email: [email protected]

Page 3: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

Tahir, pemilik Group Mayapada, menyumbang hampir Rp300 miliar kepada universitas milik pemerintah Singapura. Padahal di sini banyak universitas compang-camping butuh bantuan....

info

GR

afis

yon

w Pati/fo

to is

time

wa

kaya seperti tahir ini. Setelah mereka kaya­ raya di negeri ini kemudian mereka meng­

us$ 30 juta [± Rp270 miliar]

us$ 1 juta [± Rp9 miliar]

hamburkan uangnya di Singapore, taiwan, China, atau amerika Serikat. t

kolom : 03edisi 09/tahun i/januari 2012

Cari Duit di Indonesia, Menyumbang ke Singapuraoleh amRan nasution

(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra)

a.s.KoBalen. mBa. m.Phil.

Ketua Umum DPP GEMA SADHANA

Apakah Politisi Kita Berkarakter?

ORaNG bijak mengatakan, “berpendidikan itu sangat penting, namun yang lebih penting lagi adalah berkarakter”. Dewasa ini karakter politisi memang sukar terlepas dari budaya politik yang membentuknya. Meski telah se­windu lebih kita menjalani reformasi dengan meletakkan dasar­dasar hukum dan kelem­bagaan politik yang demokratis, aktualisasi karakter para aktor di panggung politik tidak serta merta menjadi demokratis. Budaya poli­tik yang berkembang justru lebih cenderung egosentris, baik itu berorientasi kepentingan pribadi maupun kelompok.

ahli politik zaman klasik seperti aristote­les dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad ke­18 dan 19 melihat prestasi politik dari sudut moral atau karakter. Sedangkan pada masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level), yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam

politik (partai politik) sebagai pintu gerbang dari calon negarawan.

Setidaknya ada dua jenis karakter yang perlu melekat pada diri seorang politisi atau pemimpin, yaitu karakter baik dan karakter kuat. Dengan gejala kedua karakter ini maka lahirlah karakter demokratis yang ditandai dengan keterbukaan diri untuk memahami dan menerima kepentingan pihak lain sebagai

diberikan oleh rakyat yang telah memilih mereka.

Rendahnya nilai­nilai moral dan etika pada diri politisi kita, baik yang sedang du­duk sebagai anggota legilatif di DPR hingga DPRD kabupaten kota, DPD atau politisi yang sedang berada di eksekutif dan yudika­tif, tidak hanya menimbulkan kisruh politik tapi juga semakin memamerkan kredibilitas dan reputasinya sebagai politisi yang tidak berkarakter. anggota DPR yang seharusnya menjadi teladan, sebagai penyambung lidah rakyat yang diharapkan sebagai jembatan aspirasi masyarakat malah harus ternoda oleh perbuatan tidak terpuji, seperti korupsi, kolu­si dan nepotisme.

Suatu hal luar biasa bahwa hampir semua politisi fanatik dengan tiga azas yang telah membudaya dalam kegiatan mereka yaitu: Tidak ada kawan abadi, tidak ada lawan abadi, dan yang ada hanya kepentingan” yang memberikan peluang, kebebasan serta membenarkan para politikus untuk mela­kukan apa saja demi kepentingan pribadi, kelompok, dan partainya. Ini saatnya para politisi kita menyadari kekurangan ini dan berusaha kembali kepemahaman pada ke­murnian kepemimpinan yang terkandung di dalam nilai­nilai Pancasila dengan melibatkan DuIt (Doa, usaha, Iman, dan taqwa). t

masyarakat, lingkungan luar masyarakat, dan lingkungan internasional. Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. adapun pelaku perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik, dan dari lingkungan internasional.

Sistem demokrasi Pancasila telah menem­patkan rakyat sebagai alat kontrol parpol, po­litikus dan juga sebagai aspirasi serta sumber lahirnya para pemimpim yang Pancasilais. Dalam proses memilih pemimpin sebagai calon negarawan, rakyat terorganisir dalam substruktur politik (tokoh masyarakat), in­frastruktur politikus (elit politik/politisi), dan suprastruktur politik (negarawan), organisasi

Ada dua jenis karakter yang perlu melekat pada diri seorang politisi atau pemimpin, yaitu karakter baik dan karakter kuat....

kepentingan bersama. Sedang dengan egosen­trisme yang diakui hanya kepentingan diri dan kelompok. Sejauh mana karakter politisi seperti ini akan mendominasi pentas politik kita, mengingat rekrutmen politisi dewasa ini masih terbentuk dalam budaya politik yang semakin parah. Contoh munculnya Jupe, Inul, ayu azhari dan Bolot (pelawak) sebagai calon kepala daerah lewat kancah partai­partai politik yang dominan mewarnai budaya poli­tik tersebut. Belum lagi di tambah banyak nya anggota dewan yang sering bolos pada saat rapat­rapat penting di dewan. Kebiasaan se­perti ini adalah bentuk tidak berkarakternya para politisi kita terhadap kepercayaan yang

ilu

stR

as

i yo

n w

Pat

i

INI berita paling menyesakkan dada di awal tahun 2012. Koran Inggris The Sunday times menulis Minggu, 1 Januari 2012, bahwa kong lomerat Indonesia, tahir, bos Group Mayapada, memberikan sumbangan sebesar uS$ 30 juta atau lebih kurang Rp270 mili­ar untuk National university of Singapore (NuS). Jumlah itu merupakan sumbangan terbesar yang pernah diterima universitas di Singapore itu dari orang asing selama ini.

Kenapa berita ini menyesakkan dada? Di tengah kemiskinan yang masih merajalela di negeri ini, ketika jutaan anak Indonesia tak bisa bersekolah karena tak mampu bayar uang sekolah, atau jutaan lainnnya tak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena ke­miskinan, ada saudaranya yang menghambur­hamburkan uang ke luar negeri. Padahal uang itu diperolehnya dari kemudahan dan fasilitas negara ini. Ini betul­betul luar biasa.

tahir, 59 tahun, adalah mantu Muchtar Riyadi, pendiri dan pemilik Group Lippo, yang terkenal itu. tahir memulai usaha dari garmen dan tekstil, kemudian mendirikan Bank Mayapada. Bank ini sudah go public di Bursa efek Jakarta, kemudian menjadi bendera group. Padahal bank ini sempat ter­kena krisis moneter 1998. artinya, bank itu

selamat berkat kebijakan dan bantuan peme­rintah pada waktu itu.

tapi tampaknya tahir kepingin men­jadi donor internasional seperti George Soros. Selain menyumbang untuk National university of Singapore, april 2011, tahir menyum bang uS$ 1 juta atau Rp9 miliar untuk university of California, Berkeley, di California, amerika Serikat. Dengan sum­bangannya tahir menjadi anggota Dewan Wali amanat di universitas itu. Dan itu ber­arti dia menjadi orang asia tenggara perta­ma menjadi anggota Dewan Wali amanat di universitas terkenal itu.

Yang tahir lupa, Soros warga amerika Serikat, negeri dengan pendapatan perkapita hampir uS$ 50.000. Sementara dia adalah warga Indonesia, negeri miskin dengan jutaan penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, dengan pendapatan perkapita uS$ 4000­an.

tapi di negeri seperti Indonesia­lah dia menjadi kaya­raya. Hartanya kemudian dia sumbangkan ke Singapura dan amerika Se­rikat, sementara negeri ini sebetulnya sangat membutuhkan bantuan orang­orang seperti dia.

Peristiwa seperti ini menyebabkan banyak orang meragukan nasionalisme orang­orang

us$ .... [± Rp ....]

Page 4: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

04 : gema utamaedisi 09/tahun i/januari 2012

Membangun karakter bangsa harus diawali dengan tubuh yang sehat. agar tubuh sehat, salah satunya dengan menjadikan “susu” sebagai konsumsi rakyat Indonesia setiap hari. Partai Gerindra mensosialisasikan gerakan minum susu dengan program “Revolusi Putih”.

oleh Budi sucahyo

Untuk Membangun Karakter Bangsa

“SuSu adalah makanan alami­ah pertama, baik berasal dari sapi, kambing, maupun air susu ibu. Susu mengandung banyak vitamin yang membantu tubuh melawan penyakit. Protein di dalam susu membantu anak­anak berprestasi di sekolah, mencerdaskan pemikiran dan membangun tubuh yang kuat. Susu membantu Indonesia menjadi lebih baik.”

Itulah pesan dari Prabowo Subi­anto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dan Ketua Himpunan Kerukunan tani Indonesia. Pesan itu menjadi salah satu dari delapan program aksi Partai Gerindra, yaitu “Revolusi Putih”.

Jargon “Revolusi Putih”—selain jargon ekonomi kerakyatan—be­lakangan ini menjadi jargon yang sering diucapkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabo­wo Subianto dan petinggi Partai Gerindra lainnya. “Revolusi Putih” merupakan sebuah gerakan yang mengajak semua rakyat Indonesia, terutama anak­anak, untuk “minum susu” setiap hari.

Sebenarnya sudah sejak lama Partai Gerindra mencanangkan gerakan minum susu bagi anak

Indonesia. Gerakan minum susu itu dikemas dalam tema “Revolusi Putih” yang merupakan program untuk anak Indonesia usia taman kanak­kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah atas. “Gerakan ini bagian dari kepedulian Partai Gerindra untuk generasi penerus yang kuat dan cerdas di masa yang akan datang,” kata Prabowo Subi­anto, saat mencanangkan “Revolusi Putih” kala itu.

“Revolusi Putih” merupakan re­duksi pemikiran Prabowo Subianto dan Partai Gerindra untuk mem­bangun karakter bangsa. Dalam pe­mikiran itu, membangun karakter bangsa harus diawali dengan tubuh yang sehat. Maka, salah satu cara membuat tubuh yang sehat adalah dengan menjadikan “susu” sebagai konsumsi rakyat Indonesia setiap hari.

Kajian Partai Gerindra menun­jukkan konsumsi susu per kapita di Indonesia sangat rendah. tahun 2010 konsumsi susu per kapita ada­lah 11,84 liter setahun. artinya, rata­rata orang Indonesia minum 32,44 mililiter susu atau 2 sendok makan per hari. temuan ini tentu sangat memprihatinkan. apalagi

jika membandingkan konsumsi susu orang Indonesia dengan bangsa lain di dunia.

Sebut saja negara­negara di asia tenggara. Di kawasan ini, Indone­sia berada di posisi paling buncit dalam hal konsumsi susu. tahun lalu (2010), konsumsi per kapita di Malaysia tercatat sudah 50,26 liter, lalu Singapura 47,53 liter, dan India 45,43 liter per tahun. Dibandingkan dengan Vietnam dan Filipina pun Indonesia masih kalah. Konsumsi susu Vietnam sebanyak 14,05 liter dan Filipina 12,35 liter per tahun.

Rendahnya tingkat konsum­si susu di Indonesia disebabkan beberapa faktor, di antaranya ren­dahnya daya beli masyarakat dan faktor dalam industri susu itu sen­diri. Karena itu, Ketua Dewan Pem­bina Partai Gerindra Prabowo Subi­anto dan petinggi Gerindra lainnya mengajak setiap elemen masyarakat untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk membeli susu cair kemasan kecil secara rutin, dan diberikan ke­pada anak­anak. “Revolusi Putih” ti­dak sekadar membagi­bagikan susu. tapi, program itu tidak sesederha­na dan sepragmatis itu melainkan menjadikan minum susu sebagai kebiasaan sehari­hari.

Dengan cara “Revolusi Putih” inilah karakter bangsa dimulai de­ngan membangun raga yang kuat, sehingga nantinya lahir pula jiwa yang kuat. Menurut Prabowo, ha­sil “Revolusi Putih” memang tidak bisa dirasakan secara langsung seka­rang, tapi baru dirasakan 10 sampai 15 tahun mendatang. Jika gerakan “minum susu” ini dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten maka generasi Indonesia akan menjadi

generasi yang bisa diandalkan untuk masa­masa yang akan datang.

“Rakyat yang kuat dan cerdas itu akan terwujud jika sumber pro­teinnya baik. Program ini sangat strategis dan tidak boleh dianggap remeh. Makanya Gerindra melaku­kan itu,” tegas Prabowo.

Partai Gerindra telah memulai­

nya. Peserta Diklat yang diseleng­garakan Partai Gerindra di Ham­balang, Bogor, selalu minum susu setiap pagi dan malam. Mereka di­suguhi susu segar agar mereka bisa menyerap ilmu. “Revolusi Putih” ini perlu disosialisasikan terus kepada rakyat. Rakyat pun berhak menjadi rakyat yang sehat dan kuat. t

DI masa pemerintahan Orde Baru, memasyarakatkan minum susu di­masukkan dalam kampanye program “empat Sehat, Lima Sempurna”. Dalam kampanye, melalui poster, tergambar jenis makanan (nasi dan lauk pauk, sayuran, daging, telur) dan buah­buahan, serta segelas susu sebagai unsur pendukung makanan sehat dan bergizi.

Pada masa itu, slogan “empat Sehat Lima Sempurna” memang dima­syarakatkan ke sekolah­sekolah melalui kurikulum mata pelajaran PKK atau IPa. Istilah susu menyempurnakan menu seperti slogan itu untuk gampang diingat. Minum susu menjadi penting karena melengkapi ma­kanan sayuran dan lauk pauk lainnya.

Susu menjadi sumber kalsium yang bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulang. Selain itu, produk hewani ini mengan­dung protein berkualitas tinggi. Minum susu paling tidak satu gelas se­tiap hari sangat bermanfaat. Dalam satu gelas susu mengdung sekitar 30%­40% kecukupan kalsium. Bagi anak­anak, minum susu dua gelas sehari akan lebih baik karena dengan asupan kalsium yang cukup akan menopang pertumbuhan tulang pada anak.

Saat ini di pasar banyak ragam susu, seperti susu untuk usia ter­tentu, susu pelangsing (sesuai jenis kelamin), susu untuk wanita hamil, atau susu untuk masa pertumbuhan. Sebenarnya, yang perlu dibedakan adalah susu untuk bayi dan non bayi. anak usia 1­2 tahun hingga dapat mengonsumsi susu yang sama tanpa pembedaan. Sedangkan susu bayi di bawah 1 tahun harus ada perlakuan khusus, karena susu tersebut (susu formula) yang memiliki karakteristik hampir sama dengan aSI (air susu ibu).

Saat ini di pasar juga terdapat susu non hewani atau produk susu yang berasal dari bahan pangan yang diolah menjadi susu, seperti susu kedelai. Susu non hewani ini memiliki kandungan kolesterol yang ren­dah. Namun kandungan mineral kalsiumnya tidak setinggi susu hewani. Dari segi kandungan protein, susu kambing 3,3 – 4,9%, susu sapi 3,3%, dan susu kuda liar 1,9%. Mari kita membiasakan minum susu. t

REvoluSI PuTIH

MANFAAT susu

foto mustafa Kemal

Page 5: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

: 05edisi 09/tahun i/januari 2012

DI sebuah ruangan yang tidak terlalu luas di Pondok Yatim Piatu Riyadus Shalihin, Kota­baru, Bandar Lampung, anak­anak santri du­duk lesehan di lantai. Di hadapan para santri, duduk para pengasuh pondok. Di antara me­reka juga tampak Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra ahmad Muzani. Dan, di situ terlihat tumpukan kotak susu.

Hari itu, Kamis, 7 Desember 2011, di pondok tersebut digelar acara memperkenal­kan minum susu kepada anak­anak. ahmad Muzani, anggota DPR RI dari daerah pemili­han Provinsi Lampung berkunjung ke pondok

Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi anak­anak setiap hari. Kandungan gizi dalam susu membantu pertumbuhan optimal pada anak, baik secara fisik maupun psikologis. anak­anak Indonesia perlu minum susu setiap hari.

oleh Budi sucahyo

”Revolusi Putih” masuk sebagai bagian dari program pendidikan dan kesehatan, yang merupakan salah satu dari 8 Program aksi Partai Gerindra. Di dalam 8 Program aksi Partai Gerindra itu secara jelas disebutkan: .... menggerakkan ”Revolusi Putih” dengan men­sosialisasikan minum susu kepada anak­anak.

Di ruangan itu, sambil berdiri, ahmad Muzani menjelaskan pentingnya minum susu. ”Saya minta kepada adik­adik, kalau punya uang jajan yang pertama kali dibeli jangan permen karet atau lainnya, tapi belilah susu,” kata anggota Komisi I DPR RI, seraya

hari. ”Kalau ada uang saku belilah susu. Nan­ti kalau ada uang lebih, bolehlah beli chicky, cireng, atau lainnya. Yang penting beli susu dulu. Ini pesan saya,” katanya.

Muzani lalu mengungkapkan kebiasaan minum susu di Indonesia dibandingkan de­ngan negara lain. Di Indonesia, rata­rata setiap orang minum susu hanya dua sendok makan per hari, atau setara dengan setengah liter per bulan. ”Makanya, dalam pertandingan bola kita sering kalah,” kata ahmad Muzani di­sambut tawa para santri dan pembinanya.

Dalam hal minum susu, menurut Muza­ni, Indonesia kalah dibanding negara berpen­duduk padat, seperti India dan Cina. Orang India, minum susu rata­rata seperempat li­ter setiap hari. Sedangkan orang Cina, sete­ngah liter per hari. ”Karena banyak minum susu itulah orang Cina bisa berbadan tinggi, bertenaga kuat, dan cerdas,” jelas Muzani.

Gerakan ”Revolusi Putih” ini bukan hanya bergulir di beberapa daerah di Provinsi Lam­pung – yang telah terlaksana di dua tempat, yaitu di Pondok Yatim Piatu Riyadus Shalihin dan di Panti asuhan Putri azizah, Sukamaju, teluk Betung Barat, Bandar Lampung – me­lainkan juga berlangsung di sejumlah daerah lainnya.

Pada Minggu, 20 November 2011, misalnya, sahabat Gerindra tangerang Kota membagikan susu cair untuk anak­anak ta­ngerang. Pada waktu yang sama, para kader Gerindra di Jawa timur membagikan susu kepada anak­anak di sekitar Gedung Jatim expo, Surabaya. Cukup dengan Rp1.000 per hari, anak­anak sudah bisa membeli susu.

Namun, karena mainset warga bahwa mi­num susu itu sesuatu yang mahal, membuat warga kurang berminat membeli susu. Warga masyarakat lebih suka jajan dengan harga ma­

hal ketimbang beli susu. ”Mainset inilah yang ingin diubah melalui Gerakan Revolusi Pu­tih,” kata Yayuk Pudji Rahayu, Badan Kesira (Kesehatan Indonesia raya) Surabaya.

Masih di Jawa timur, Partai Gerindra Kota Batu, Malang, membangun masa depan bangsa dengan Revolusi Putih. Ini diwujud­kan melalui kegiatan rutin, membagikan susu gratis di sejumlah tK dan PauD (Pendidi­kan anak usia Dini) di Kota Batu tersebut. Pada Senin, 5 Desember 2011, murid PauD Dahlia dan tK Rosalia II berbaris rapi mene­rima botol susu dari tangan anggota Gerindra Kota Batu.

tak ketinggalan pula di Ibukota Jakarta. Jumat, 16 Desember 2011, dalam rangkaian memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2011, DPP Perempuan Indonesia Raya (PIRa) menggerakkan ”Revolusi Putih,” bertempat di SD Serpong Setu. Dalam kegia­tan itu, PIRa membagikan 750 kotak susu kepada murid­murid sekolah dasar.

Ke depan, PIRa merancang untuk be­kerjasama dengan peternak sapi guna me­nyediakan susu bagi daerah yang membutuh­kan susu. Ini sangat penting. Seperti kata Sekjen DPP Partai Gerindra, ahmad Muzani, kualitas sumber daya manusia suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi anak­anak setiap hari. ”Gizi yang baik membantu pertumbuhan yang op­timal pada anak, baik fisik maupun psikolo­gis. Oleh karena itu, anak­anak Indonesia perlu minum susu setiap hari,” katanya.

Muzani berharap, gerakan ”Revolusi Pu­tih” yang dicanangkan Partai Gerindra ini bisa menjadi gerakan nasional yang populer di masyarakat.” Gerakan Revolousi Putih di­harapkan bisa dilakukan di daerah­daerah, te­rutama di daerah terpencil,” katanya. t

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

yatim piatu itu didampingi Ketua DPD Ge­rindra Provinsi Lampung, Gunadi Ibrahim, serta sejumlah anggota DPRD Provinsi Lam­pung dari Fraksi Gerindra, pengurus DPD Provinsi Lampung, pengurus DPC Bandar Lampung, pengurus Perempuan Indonesia Raya (PIRa) Lampung, serta pengurus Per­empuan Istri­Istri anggota Fraksi Gerindra (Pindra) Lampung.

Dalam acara yang sederhana itu, ahmad Muzani melakukan sosialisasi gerakan mengon sumsi susu untuk anak­anak. Ge­rakan itu lebih dikenal dengan sebutan ”Re­volusi Putih.” adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang mencetuskan ide dan gagasan Revolusi Putih ini, serta mencanang­kannya untuk pertama kalinya.

menjelaskan mengenai manfaat minum susu. ada tiga manfaat minum susu, menurut

ahmad Muzani, yaitu: Pertama, susu bisa memperkuat daya tahan tubuh terhadap pe­nyakit. ”Minum susu gunanya supaya adik­adik tidak cepat sakit,” ujarnya. kedua, susu memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan tubuh. Dengan kata lain, susu bisa mempercepat pertumbuhan tubuh. Dan, ketiga, susu juga bisa meningkatkan kecerda­san.

Dalam kesempatan itu, Muzani berpesan, agar anak­anak lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi. Ia menyarankan agar anak­anak lebih baik membeli susu dari­pada membeli chicky ­­ makanan kegemaran anak­anak yang hampir dikonsumsi setiap

Susu bisa memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit.

foto-foto mustafa Kemal

Page 6: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

06 : indonesiaedisi 09/tahun i/januari 2012

Ruu Desa Masih Belum juga Diajukan ke DPR. Padahal, undang­undang desa ini akan mampu mendorong akses desa terhadap aPBN.

oleh iman fiRdaus

Ujung Tombak PembangunanD E S ASuDaH lima tahun Parade Nusan­tara (Persatuan Rakyat Desa Nusan­tara) menuntut disahkannya Ran­cangan undang­undang tentang Pembangunan Desa (Ruu Desa). Mereka yang terdiri dari para kepa­la desa dan perangkatnya itu sudah berkali­kali melakukan demo ke Jakarta dengan sasaran dua tempat: Istana Negara dan Kompleks Parle­men. terakhir, mereka mendatangi

Masjid Istiqlal. tekad para kepala desa yang meninggalkan kampung halamannya memang hanya satu: segera sahkan Ruu Desa.

Menurut Priyo, posisi Ruu Desa sampai saat ini drafnya masih berada di pemerintah. Pimpi nan DPR sudah menyurati presiden untuk segera membahas Ruu ter­sebut, namun belum ada jawaban. Sebenarnya, surat kepada presiden

Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri. Sebab, dalam Ruu ini akan dimasukkan akses desa terhadap aPBN (anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Menteri Dalam Negeri Gama­wan Fauzi mengaku sudah menan­datangani finalisasi draf Ruu itu, dan selanjutnya tinggal menunggu tanda tangan Kementerian Hu­kum dan HaM serta Kementerian Keuangan. Bila ketiga kementerian sudah teken, baru dikirim ke DPR untuk dibahas.

Sementara para pengunjuk rasa berjanji akan datang ke Jakarta dan akan menambah kekuatan perang­kat desa yang lebih banyak lagi, bila presiden tidak juga mengeluar­kan surat presiden (Surpres) untuk membahas Ruu Desa. “Kami akan bertahan di Jakarta sampai presiden mengeluarkan Surpres,” kata Ketua umum Parade Nusantara Sudir Santoso, saat demo di DPR.

Sebenarnya, Priyo pernah me­ngancam, bila sampai 10 November 2011 draf Ruu Desa belum juga diserahkan ke DPR, maka DPR akan mengambil alih sebagai hak

Bambang Yudhoyono yang hingga saat ini belum juga meneken surat presiden (Supres) untuk membahas Ruu Desa.

“Kami kecewa sampai saat ini SBY tidak juga menandatangani surat presiden. SBY juga belum meme rintahkan menteri­menteri­nya un tuk membahas Ruu Desa. Karena itu DPR harus mengambil alih pembahasan Ruu Desa,” teriak seorang orator Parade Nusantara dari atas podium.

Dalam salah satu tuntutannya, pengunjuk rasa meminta peme­rintah dan DPR mengalokasikan dana 10% dalam aPBN untuk desa. “Ini harga mati. Dana desa 0,3% (aPBN) selama ini tidak cukup un­tuk membangun desa,” ujarnya.

Hambatan bergulirnya Ruu Desa memang terkait juga dengan dua Ruu lain, yakni: Ruu tentang Pemerintah Daerah (Pemda) dan Ruu Pilkada yang belum diserah­kan ke DPR. Menurut anggota Ko­misi II dari FP Gerindra Mestariany Habie, Ruu Desa itu adalah paket dari revisi uu No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang kemudian dipecah jadi tiga, menjadi Ruu tentang Pemda, Ruu tentang Pilkada dan Ruu tentang Desa. “tapi belum ada satu pun yang di­serahkan ke DPR,” kata Mes tariany Habie.

Padahal, keberadaan Ruu Desa

memberdayakan petani dan perta­nian. Menurut anggota Komisi XI dari FP Gerindra Sadar Subagyo, sejatinya desa adalah ujung tombak pembangunan yang harus mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat. Mulai dari sumber daya ma­nusianya, perangkat desanya, dan hal­hal pokok lain yang diperlukan desa. Jika pedesaan mendapat per­hatian maka sangat mungkin segala persoalan yang ada selama ini dapat diselesaikan dengan baik.

Menurut Sadar, akar persoalan kemiskinan, pengangguran dan ma­salah lainnya berada di desa. ”Semen­tara kalau kita lihat arah pembangu­nan pemerintah, desa tak tersentuh sama sekali,” katanya. Sebaliknya, pembangunan yang dirancang se­lama ini tidak berjalan efektif, ka­rena ujung tombak negara bernama desa ini diabaikan. untuk itu, sudah saatnya pemerintah tidak lagi meng­abaikan desa dan menye derhanakan segala persoalan di dalamnya. Pe­merintah harus mencukupi hak­hak seluruh warga negaranya, termasuk masyarakat yang ada di desa, jika in­gin pembangu nan sukses.

Jadi, menurut Sadar, usulan dana sebesar Rp1 miliar per desa tidak akan efektif jika SDM dan pe­rangkatnya tidak memadai. Karena pengelolaan anggaran dibutuhkan kecakapan. Kalau hak dasar menda­patkan pendidikan saja tidak dipe­nuhi, bagaimana mungkin perang­kat desa bisa mengelola anggaran dengan baik.

“aparatur desa yang bekerja keras di desa tidak pernah mendapatkan gaji, jangankan gaji yang layak, gaji untuk kerjanya sehari­hari mem­bangun desa dan melayani masya­rakat desa saja tidak mereka terima. Jadi, pemerintah harus memerhati­kan hak mereka, hak mendapatkan pendidikan, kesejahteraan, dan ja­minan hari tua,” katanya. t

gedung DPR, awal Desember lalu, diterima langsung oleh Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso.

Setiap kali demo, mereka datang menggunakan ratusan bis. Mereka juga datang secara tertib mengguna­kan pakaian dinas sebagai perangkat desa atau berbaju batik. Di Jakarta mereka menginap di Masjid Baitur­rahman Kompleks Parlemen atau

sudah dikirim lebih dari sekali. tapi selalu saja tidak ada kelanjutannya. Kabar yang beredar, masih belum ada kata sepakat antara Kementeri­an Hukum dan HaM, Kementrian

Pembangunan yang dirancang selama ini tidak berjalan efektif, karena ujung tombak negara bernama desa ini diabaikan....

–sadar subagyo–

inisiatif. Namun, tampaknya anca­man itu terlupakan. Sedangkan ra­tusan perangkat desa yang berdemo dalam pernyataan sikapnya, menga­ku kecewa kepada Presiden Susilo

sangat penting, bahkan bisa mendo­rong percepatan pembangunan desa dan aparaturnya. Bagi Fraksi Partai Gerindra, kehadiran Ruu Desa sebagai bagian tak terpisahkan dari

foto-foto mustafa Kemal

Petani, tulang punggung pembangunan

Page 7: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

edisi 09/tahun i/januari 2012

Sepanjang 2011 kasus kekerasan terhadap petani terus meningkat. Pemerintah tak berdaya menghadapi pengusaha perkebunan

oleh iman fiRdaus

Tahun Penuh Nestapa BuAT PETANI

TRAGEDI lAHAN SAWIT MESuJI

GeRBaNG utama kompleks Par­lemen itu ramai dipenuhi spanduk. Sebagian besar berisi tuntutan agar pemerintah memerhatikan nasib para petani yang tanahnya diambil para pengusaha perkebunan. tepat di bawah gerbang itu, sebanyak 82 petani yang berasal dari Pulau Pa­dang, Kecamatan Merbau, Kabupa­ten Meranti, Provinsi Riau, mem­buka tenda. Sebagian di antaranya menjahit mulut mereka dengan benang sehingga tak bisa bercakap­cakap atau makan. Bila ingin mi­num, mereka disodori minuman melalui sedotan yang dibantu oleh rekan lain. Sudah lebih dari seming­gu mereka bertahan di sana. “Kami akan tunggu hingga DPR selesai reses,” kata Muhammad Ridwan, perwakilan para petani.

Menurut Ridwan, aksi jahit mulut ini harus mereka lakukan di Jakarta karena di daerah mereka sudah tidak didengar lagi. tuntutan mereka ada dua, pertama mencabut SK Menteri Kehutanan Nomor 327 tahun 2009 tentang Hutan tana­man Industri dan penghentian ope­rasi Pt RaPP (Riau andalan Pulp and Paper). Menurut para petani, Pt RaPP sudah merusak lahan gambut di desa mereka.

Pada saat yang bersamaan, Suku anak Dalam di Jambi mengalami hal yang sama. Mereka digusur oleh Pt Bangun Desa utama (BDu) dan Pt asiatik Persada (Wilmar Group). Dengan mengantongi izin Hak Guna usaha (HGu) No. 1 ta­hun 1986, perusahaan asal Malaysia itu menggusur tiga dusun, yakni tanah Menang, Pinang tinggi dan Padang Salak.

Demikian pula dengan ma­syarakat di Dusun Kunangan Jaya II, Kabupatan Batang Hari, dan Dusun IV Mekar Jaya, Kabupatan Sorolangun, Jambi, juga berkonflik

dengan Pt agronusa alam Sejah­tera, Pt Restorasi ekosistem In­donesia (ReKI) dan Pt Wanakasita Nusantara. Sedangkan, para petani di Padang Ratu dan Sendang Ratu, Lampung tengah, saat ini sedang berhadapan dengan perusahaan sa­wit Pt Sahang Bandar Lampung (SBL) dan Pt Lambang Jaya.

Dari keempat kasus konflik pe­tani dan perusahaan itu setidaknya lebih dari 40 ribu petani menjadi korban. tak banyak yang tahu, saat ini ada puluhan petani di Jawa dan Sumatera yang ditahan oleh polisi akibat dikriminalkan oleh perusa­haan­perusahaan besar. Walhasil, menurut data Serikat tani Nasio­nal (StN) sepanjang 2010­ 2011 ini, tercatat terdapat 208 kasus di berbagai wilayah di Indonesia yang melibatkan petani, dan lebih dari 600 ribu kepala keluarga menjadi korban.

Sementara menurut catatan Se­rikat Petani Indonesia (SPI), sepan­jang 2011 telah terjadi 144 kasus pelanggaran terhadap Hak asasi Petani (HaP) di berbagai wilayah Indonesia. Pelanggaran HaP terse­but menyebabkan 18 orang korban tewas dan sebanyak 35 didakwa dan dipenjara. Menurut Ketua SPI, jumlah ini jauh meningkat jika di­bandingkan tahun 2010 yang hanya 51 kasus pelanggaran HaP.

“Banyaknya petani yang jadi korban menunjukkan pemerintah masih memilih pendekatan keama­nan dan cara­cara kekerasan dalam menyelesaikan konflik agraria yang dialami petani,” tegas Henry.

Sementara total luasan lahan yang disengketakan mencapai 342.360 hektar dengan melibatkan 68.472 KK atau 273.888 orang ter­gusur dari tanahnya dan sebagian besar merupakan konflik tanah an­

tara petani, masyarakat adat, dengan negara atau perusahaan. Dari total 144 kasus pelanggaran tersebut, 103 di antaranya adalah kasus lama yang terus terjadi di lapangan dan tak kunjung terselesaikan. Pada ta­hun 2011 ini muncul 41 kasus baru yang didominasi kasus pelanggaran hak atas tanah dan teritori sebanyak 17 kasus dan hak untuk menentu­kan harga pasar untuk produk per­tanian sebanyak 11 kasus dan pe­langgaran hak­hak lainnya sebanyak 13 kasus.

Mencuatnya konflik pertanahan yang melibatkan kaum tani menun­jukkan bahwa pemerintah tidak se­rius dalam penanganan serta penye­lesaian pelanggaran hak asasi petani, terutama terkait konflik tanah. Pro­gram Pembaruan agraria Nasional (PPaN) yang telah dirancang sejak 2004 hanya janji belaka dan tidak pernah dilaksanakan di lapangan.

Sementara itu, regulasi yang saat ini dijalankan, telah menyingkirkan para petani di bawah kekuasaan para pengusaha perkebunan yang bermo­dal kuat. Misalnya, uu Perkebu­nan, uu Kehutanan, uu Sumber Daya air, uu Pertambangan dan yang baru disahkan uu Pengadaan Lahan untuk Pembangunan.

Pasal 20 uu Perkebunan, mi­salnya, membolehkan perusahan perkebunan melakukan pengama­nan berkordinasi dengan aparatur keamanan dan masyarakat setempat (Pam Swakarsa). tindakan­tindakan intimidasi, penggusuran, kekerasan bahkan menyebabkan kematian kerap dilakukan Pam Swakarsa ter­hadap petani yang berkonflik den­gan perusahaan. Lengkap sudah penderitaan petani. Pemerintah tak melindungi, undang­undang pun tak berpihak kepada mereka. t

: 07

VIDeO yang disampaikan Saurip Kadi itu membuat seba­gian anggota Komisi III yang hadir terperangah. Bagaimana tidak, kepala manusia bergelimpangan, tubuh digantung di tiang listrik. ada anggota yang minta agar pemutaran video dihentikan saja, karena tak sanggup melihatnya. Itulah cupli­kan bentrok masyarakat di Mesuji (Lampung dan Sumatera Selatan) dengan anggota Pam Swakarsa bentukan perusahan perkebunan yang dibantu aparatur kepolisian.

Menurut Saurip, yang juga bekas petinggi militer berpang­kat Mayor Jenderal itu, seluruh tayangan video tidak ada yang direkayasa. “Semuanya diambil dari delapan titik,“ katanya. Jumlah tewas diperkirakan 30 orang. Namun polisi hanya mengakui 7 korban tewas. Berapa pun korban tewas, tetaplah nyawa manusia yang harus mendapat perhatian serius.

Kasus Mesuji adalah contoh kekejaman terhadap petani yang nyaris tak terungkap ke publik. ada dua kasus, yakni yang terjadi di Desa Sodong, Mesuji, Sumatera Selatan, terja­di pada april 2011, dan Mesuji, Lampung, yang terjadi pada November 2011.

Kasus Mesuji, Sumatera Selatan, bahkan telah terjadi da­lam rentang waktu belasan tahun. Dimulai pada tahun 1997, saat terjadi perjanjian kerjasama antara Pt SWa dengan war­ga, terkait dengan 564 bidang tanah seluas 1070 hektar milik warga untuk diplasmakan.

Perjanjian tersebut untuk masa waktu 10 tahun, setelah itu akan dikembalikan lagi kepada warga. Selama kurun waktu 10 tahun, setiap tahunnya warga juga dijanjikan akan mendapat kompensasi.

Namun hingga saat ini perusahaan ternyata tidak meme­nuhi perjanjian tersebut. akhirnya pada april 2011 masyara­kat Sungai Sodong mengambil kembali tanah tersebut melalui pendudukan. tak lama kemudian aksi kekerasan pun pecah.

Sedangkan kasus Mesuji Lampung tak jauh beda. Konflik sudah dimulai sejak petani dari Desa Sri tanjung dan Desa Kagungan Dalam di Kecamatan tanjung Raya, dan Desa Nipah Kuning di Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji – Lampung, bekerjasama dengan Pt Barat Selatan Makmur Inves tindo (BSMI) selaku inti terhadap lahan sawit seluas 17 ribu hektar pada 1994.

Konflik mulai terjadi saat pembebasan lahan yang disebab­kan sekurangnya dua hal. Pertama, masyarakat pemilik tanah langsung tidak dilibatkan dalam permufakatan dalam menen­tukan nilai harga tanah. kedua masyarakat tidak dilibatkan dalam pengukuran areal tanah. Karena merasa dirugikan, awal 1996 masyarakat Desa Sri tanjung mengirimkan surat kepada Komans HaM dan saat itu masalah ini ditangani langsung oleh Sekretaris Komnas HaM almarhum Baharuddin Lopa. Semenjak itu, konflik lahan petani tak kunjung usai hingga terjadi insiden November lalu.

anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat yang datang ke lokasi meminta agar Komisi III membentuk Panja. “Rencana kita akan membuat Panitia Ker­ja Penegakan Hukum mengenai Pertanahan, Perkebunan dan Kehutanan (Panja PHPPK), karena banyak sekali kasus seru­pa,” ujarnya usai melakukan kunjungan lapangan. t

foto mustafa Kemal

foto istimewa

Aksi jahit mulut petani di depan gedung DPR RI

Page 8: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

08 : indonesiaedisi 09/tahun i/januari 2012

Pimpinan KPK agar bekerja tanpa retorika dan tanpa pandang bulu. Korupsi di sektor pertanian bisa menjadi salah satu fokus pemberantasan korupsi.

oleh Budi sucahyo

teRDeNGaR ”koor” setuju dari 340 ang­gota dewan yang hadir pada Rapat Paripurna DPR. Rapat paripurna di Gedung DPR Sena­yan, Jakarta, pada Selasa, 6 Desember 2011, yang dipimpin Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, mengagendakan pengesahan hasil fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Ko­rupsi (KPK) yang dilakukan Komisi Hukum (Komisi III DPR RI). ”Koor” terdengar seba­gai jawaban pertanyaan pemimpin sidang.

”apakah laporan Komisi III mengenai ha­sil pembahasan terhadap calon pimpinan KPK dengan nama abraham Samad, Bambang Widjojanto, adnan Pandu Praja, Zulkarnain, dan tambahan keputusan untuk posisi Ke­tua KPK abraham Samad, dapat disetujui?” tanya Priyo Budi Santoso. terdengarlah suara serentak ”setuju” tadi.

Sebelumnya, Ketua Komisi Hukum DPR, Benny K Harman, menyampaikan laporan hasil fit and proper test calon pimpinan KPK. ”Berdasarkan voting pimpinan KPK yang terpilih adalah abraham Samad, Bambang Widjo janto, adnan Pandu Praja dan Zulkar­nain. abraham dengan 43 suara juga terpilih sebagai Ketua KPK,” kata Benny, politisi Par­tai Demokrat.

Fit and proper test dan pemilihan ketua KPK memang sudah berakhir. Namun, masih menyisakan tanda tanya. terutama kemena­ngan telak abraham Samad dalam pemilihan Ketua KPK pada Jumat, 2 Desember 2011. Kemenangan abraham Samad menimbul­kan pertanyaan besar. Sebab, dari awal, nama abra ham Samad tak diperhitungkan. tapi be­lakangan namanya justru menyodok.

Harus Bekerja Tanpa Banyak Bicara

PimPinan kPk

”Saya merasa heran, mengapa bedanya luar biasa antara abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Padahal waktu pemilihan calon pimpinan KPK keduanya imbang,” katanya.

Seluruh fraksi tampak kompak memilih abraham Samad. Menurut Martin, minim­nya dukungan kepada Bambang Widjojanto tidak terlepas dari ketakutan terhadap figur Bambang. ”Saya melihat ada ketakutan dari fraksi­fraksi untuk memilih Bambang sebagai ketua KPK,” katanya.

Pertimbangan lainnya adalah kepentingan Pemilu 2014. Menurut Martin, Pemilu 2014 juga menjadi salah satu pertimbangan politik dalam pemilihan pimpinan dan ketua KPK. Banyak kader di partai yang tersangkut masa­lah hukum. ”Pemilihan ini kan agar pimpinan KPK mengamankan kader partai yang berma­salah. Paling banyak gubernur dan bupati dari partai mana?” tanya Martin Hutabarat.

Saat pemilihan calon pimpinan KPK, abraham Samad mendulang suara maksimal, yakni 55 suara dari 56 anggota yang memiliki hak suara di Komisi Hukum DPR. Perolehan ini sama persis dengan Bambang Widjojanto yang juga mendapat 55 suara. Namun, saat pemilihan Ketua KPK yang juga dilakukan dengan voting, konfigurasi suara berubah drastis.

Dalam penghitungan suara pemilihan Ketua KPK, posisi abraham Samad melesat jauh. Dia mendapat suara mutlak, yakni 43 suara. Jumlah itu mengalahkan rivalnya yakni Busyro Muqoddas yang memperoleh 5 suara, Bambang Widjojanto 4 suara, Zulkarnain 3 suara, dan adnan Pandu Praja hanya satu suara. Setelah kemenangan abraham Samad, banyak anggota Komisi III berdalih, abra­ham Samad adalah orang yang belum terkena pengaruh dan intervensi sehingga layak untuk diusung menjadi Ketua KPK.

Namun, adakah yang janggal? tentu saja ada kejanggalan. Saat pemilihan Ketua KPK inilah, secara faktual, terjadi pengalihan sua­ra dukungan kepada berbagai calon. Paling mencolok terjadi pada Bambang Widjojanto. Sebanyak 51 suara yang diperoleh saat voting pemilihan pimpinan KPK, ”lari”. Padahal, sebelumnya terdengar banyak dukungan di­berikan kepada Bambang Widjojanto untuk menjadi Ketua KPK.

Martin Hutabarat, anggota Komisi Hu­kum DPR RI dari Fraksi Partai Gerakan In­donesia Raya (Gerindra) melihat kejanggalan itu. Banyaknya dukungan ke Bambang Widjo­janto dalam pemilihan calon pimpinan KPK tidak sebanding saat pemilihan Ketua KPK.

Dia mengakui adanya keterlibatan partai yang amat dominan dalam pemilihan pim­pinan KPK. Itulah realitas yang terjadi. Kare­na itu, Martin mengusulkan, ke depan untuk memilih pimpinan KPK tidak usah dilakukan DPR. Pasalnya, pemilihan pimpinan dan Ke­tua KPK itu tidak terlepas dari kepentingan partai­partai yang ada di Komisi III.

”DPR ini lembaga politik. Maka soal pemberantasan korupsi selalu berhubungan dengan hal itu. Maka ke depan saya usulkan agar pimpinan KPK atau hakim agung tak usah dipilih di DPR. Harusnya ada lembaga independen yang diisi oleh orang yang berin­tegritas,” katanya.

Jika pemilihan pimpinan KPK tidak di­serahkan kepada Komisi III, maka DPR memiliki dua pilihan. Pertama, lembaga in­dependen kredibel dipilih oleh DPR. Nanti, lembaga ini yang memilih pimpinan KPK. kedua, lembaga kredibel ditunjuk presiden memilih pimpinan KPK. DPR sifatnya hanya menyetujui. Mekanisme seperti ini diharap­kan dapat mengurangi adanya transaksi poli­tik dalam pemilihan pimpinan KPK.

Misalnya, pimpinan KPK dipilih oleh tokoh masyarakat. Katakanlah, tokoh ma­syarakat ada 11 orang. Mereka saja yang di­pilih DPR. Selanjutnya 11 orang tokoh ma­syarakat itu memilih pimpinan KPK. ”Ini akan menjawab kecurigaan, apriori, bahwa DPR sarat dengan kepentingan politik de­ngan pemilihan pimpinan KPK. Ke depan kita berharap pimpinan KPK itu steril dari kepentingan­kepentingan politik,” kata Mar­tin yang sejak awal menjagokan Bambang Widjojanto untuk menjadi Ketua KPK.

Kepada Bambang Widjojanto yang terpi­lih sebagai pimpinan KPK, Martin Hutabarat berharap, bisa menunjukkan komitmennya

dalam memberantas korupsi di sektor perta­nian seperti yang diungkapkan ketika men­jalani uji kelayakan dan kepatutan. Menurut Martin, Bambang Widjojanto punya konsep yang sama dengan Gerindra, yaitu korupsi di sektor pertanian harus menjadi salah satu fo­kus pemberantasan korupsi.

Martin menambahkan, sektor pertanian itu berkaitan dengan 60% dari jumlah masya­rakat Indonesia yang merupakan petani. ”Im­por pangan kita Rp90 triliun per tahun untuk beras, jagung, dan lain­lain atau Rp250 miliar per hari. Dengan menjadi pimpinan KPK, Bambang bisa memeriksa dan mengusut ma­fia impor,” katanya.

tapi, yang lebih penting bagi Martin Hutabarat adalah pimpinan KPK yang baru terpilih ini harus bekerja tanpa banyak bica­ra. ”Bekerjalah tanpa retorika. Bekerja tanpa pandang bulu,” harap Martin Hutabarat. t

foto-foto istimewa

Pelantikan Pimpinan KPK yang baru di Istana Negara

Page 9: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

WaWancara : 09edisi 09/tahun i/januari 2012

aNtaRa tunas Indonesia Raya (tIDaR) dan aryo Puspito Setiaki (28) atau aryo Djojohadikusumo, seperti dua sisi pada satu keping mata uang. Nama aryo begitu lekat dengan organisasi sayap Partai Gerindra itu. Karena sejak kelahirannya, aryo sudah ber­sanding dengan tIDaR, laiknya sepasang pengantin. Dan ketika harus memegang ama­nat tertinggi sebagai Ketua umum Pimpi­nan Pusat tIDaR, sesuai keputusan kongres pertama tIDaR pada Februari silam, putra pertama Hashim Djojohadikusumo dan anie Haryati itu semakin mantap dalam memikul tanggungjawabnya.

untuk menakar keberhasilannya, aryo menganggap kemenangan Gerindra dan ke­berhasilan Prabowo Subianto menjadi Pre­siden pada Pemilu 2014 merupakan sebuah keharusan. Karena itu, aryo pun terus me­nyiapkan amunisi dan kekuatan menyambut hajatan pesta demokrasi pada 2014 nanti.

Lantas, apa saja persiapan yang sudah di­lakukan, dan target apa yang hendak dicapai, berikut petikan wawancara M. Budiono dari Gema Indonesia Raya dengan aryo yang ber­langsung di Sekretariat PP tIDaR Jl. Wolter Monginsidi N0. 27 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/12).

Bagaimana perkembangan TIDAR, sejak berdirinya hingga sekarang?

Meski belum sesuai harapan, harus diakui tIDaR mengalami kemajuan, sekalipun ti­dak sebaik sayap­sayap Partai Gerindra yang lain. Namun, kalau mengingat bagaimana mula pertama tIDaR berdiri, saya ingat be­

Dukung Gerindra Pilih Prabowo

tul, rapat pertama hanya dihadiri dua orang, yaitu saya dan Muhammad Haris Maulana. Saya waktu itu memang diminta membantu membentuk tIDaR menjadi organisasi pe­muda sayapnya Partai Gerindra.

Kemudian rapat kedua dihadiri delapan orang. Dan, di tahun pertama praktis kami bekerja keras membangun tIDaR. tahun kedua dalam kondisi yang sama kami ber­juang untuk menambah pengurus dan mele­barkan sayap. Pada 2009 kita baru memiliki 12 pengurus provinsi, dan pada 2010 bertam­bah menjadi 18­20 provinsi.

Mulai tahun ketiga ini kita berusaha mem­perkuat sistem administrasi tIDaR, sekaligus memperkuat pondasi organisasi. Kita juga menggalakkan kartu anggota, memperbaiki aD/aRt. Dan karena banyak yang harus dibahas, akhirnya kita sepakat mengadakan kongres pertama tIDaR pada Februari 2011. Sekarang tIDaR sudah ada di 25­27 provin­si. Memiliki 3.558 anggota ber Kta (kartu tanda anggota), dan ribuan lainnya mengantri untuk mendapatkan kartu anggota.

Kendala besar apa saja yang selama ini menghambat perkembangan TIDAR?

Kita sangat selektif dalam membetuk ke­pengurusan. Karena itu, meski banyak yang ingin mendaftar, namun tidak mudah kita loloskan. Kita ingin memenuhi ketentuan dalam aD/aRt, salah satunya adalah calon pengurus tIDaR harus di bawah 35 tahun. Kami juga berkeyakinan, untuk menjadi pe­ngurus harus mandiri. Sayangnya, anak­anak muda yang gemar berorganisasi ternyata be­

lum mandiri. Ini penting, karena kita tidak bisa mensubsidi semuanya, jadi setidaknya pengurus juga bisa mandiri.

Selain itu, pembentukan tIDaR juga ti­dak terlepas dari kematangan Partai Gerindra di derah masing­masing. Karena beberapa saat terakhir banyak pengurus Gerindra yang diganti, sehingga berpengaruh pada pemben­tukan tIDaR.

Target apa yang hendak dicapai TIDAR? Visi tIDaR adalah menjadikan pemuda

yang bisa menyelamatkan bangsa, berjiwa na­sionalisme, berdasar uuD NRI tahun 1945 dan Pancasila. artinya, kami percaya bahwa masa depan Indonesia hanya bisa diselamat­kan melalui program Partai Gerindra, yaitu memenangkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerinda Prabowo Subianto menjadi presiden. Selanjutnya, Indonesia menggunakan sistem ekonomi kerakyatan dan sistem lain yang menjamin Indonesia makin sejahtera. Jadi, target jangka pendek adalah memenangkan Gerindra pada 2014 dan memenangkan Pra­bowo sebagai presiden.

Kami juga mendapat tugas dari Gerindra untuk mendekati pemilih pemula. Pada 2009 jumlah pemilih pemula mencapai 17 juta, dan pada 2014 diperkirakan meningkat menjadi 21 juta. Kita ditugasi untuk mendekati mere­ka, sekaligus menjadikannya sebagai kader.

Berapa kontribusi yang diharapkan bisa dicapai TIDAR untuk Gerindra?

tahun 2009 jumlah suara Gerindra men­capai 4,6 juta. Kalau kita targetkan bisa men­

dapat 5 juta misalnya, maka kita juga mesti realistis. Namun salah satu keberhasilan tI­DaR akan bisa diukur dari caleg­caleg yang kita ajukan. Dan kalau mereka terpilih berarti akan banyak pemilih pemula yang sudah bisa kita rangkul dan memilih Gerindra. Sehingga kami juga memakai tolok ukur berkurang­nya jumlah pemilih golongan putih (golput). apalagi mayoritas golput merupakan anak­anak muda.

Berapa besar kader TIDAR yang dipersiap-kan ikut pileg 2014 nanti?

Sangat banyak, tapi berapa angkanya pasti itu tidak mudah. Minimal pengurus tIDaR yang sudah menjadi anggota DPR pasti maju kembali. Semoga saja di setiap daerah pemili­han (dapil) kita bisa menempatkan calon dari tIDaR. Setidaknya, kalaupun belum terpi­lih, mereka sudah berkontribusi menambah perolehan suara bagi Gerindra.

Bagaimana posisi TIDAR di tengah organi-sai sayap partai yang lain?

Hubungan kita dengan organisasi sayap partai lain sangat baik. tapi harus diakui kita relatif baru dan belum semapan, misalnya aMPI, atau organisasi­organisasi sayap yang lain. Namun, kalau dibandingkan dengan mereka, saya kira kita juga berkembang cukup baik, meski masih lamban. Bahkan dibanding sayap­sayap Gerindra yang lain pun saya akui kita masih pelan. apalagi kita juga ingin men­dapatkan pondasi yang kuat. Percuma juga kita cepat­cepat kalau pondasinya rapuh dan bisa runtuh ditengah jalan.

aryo djojohadikusumo

Bagaimana Anda melihat pemilih pemula? Pemilih pemula adalah kelompok yang

kepedulian dan pengetahuannya soal politik sangat terbatas. Mereka sibuk dengan kegia­tan mereka sendiri. ada yang pacaran, sibuk cari kerja, belajar dan kerap kali masih ber­gantung sama orangtua. Mereka belum man­diri, putusan mereka masih banyak dipenga­ruhi orang­orang yang ada di sekitarnya.

untuk menggaet mereka perlu kerja yang besar. Kita mesti dekati mereka dengan baha­sa mereka sendiri. Dan mengatakan bahwa pergi ke tPS itu penting, bergabung den­gan tIDaR dan melakukan perubahan itu juga penting, meski mayoritas anak muda itu apatis terhadap politik. Kalaupun ada yang peduli terhadap politik, jumlah mereka pasti minoritas.

Kepada mereka harus disampaikan infor­masi aktual tentang apa yang terjadi di dunia politik, apa manfaat berpolitik, termasuk in­formasi aktual perkembangan dunia politik. Kemudian mengajak mereka berpartisipasi dalam pemilu, setelah itu terserah mereka, apakah akan terus menggeluti dunia politik atau tidak.

Pesan apa yang ingin Anda sampaikan untuk para kader dan simpatisan TIDAR di mana pun di seluruh Indonesia?

teruslah belajar dan bekerja dengan baik. Jangan lupa pada saatnya ikut dalam pes­ta demokrasi, pergi ke tPS masing­masing. Pilihlah sesuai hati nurani, turutlah aktif membantu calon yang kita pilih, untuk menjadi pemimpin di masa depan. t

foto mustafa Kemal

Page 10: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

10 : gema daerahedisi 09/tahun i/januari 2012

sosialisasi PaRtai

Kalimantan BaRat

Gerindra Terus Bekerja untuk Rakyat

Gerindra Ajukan Kandidat Gubernur Kalbar

lomBoK BaRat

Santunan Satu Muharam

uPaYa menjaring simpati masyarakat dengan cara melaksanakan program ker­ja merupakan agenda kegiatan tersen­diri bagi Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, yang juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Lampung ahmad Muzani. Karena itu, di saat me­miliki waktu luang, Muzani tak pernah lupa menemui konsituen, seperti dilaku­kannya pada Kamis (7/12).

Hari itu, Muzani melakukan kun­jungan ke Pondok Yatim Piatu Riyadus Shalihin, Kotabaru, Bandar Lampung. tujuannya, untuk mendekatkan Partai Gerindra kepada masyarakat luas. turut serta dalam kunjungan tersebut, Ketua DPD Gerindra Provinsi Lampung yang juga anggota DPR RI, Gunadi Ibrahim, dan sejumlah pengurus DPD Provin­si Lampung dan DPC Partai Gerindra Bandar Lampung. Juga ikut serta pengu­rus Perempuan Indonesia Raya (PIRa) Lampung, dan pengurus Perempuan Ist­ri­istri anggota Fraksi Gerindra (Pindra) Lampung.

Selain mengunjungi Pondok Yatim Piatu Riyadus Shalihin, pada hari yang sama rombongan mengunjungi Panti asuhan Putri azizah, Sukamaju, teluk

Betung Barat, Bandar Lampung. Ser­ta Pondok Pesantren dan Panti asuhan Roudhotul Jannah, Natar, Lampung Se­latan. Dalam kunjungan ini rombongan membawa sejumlah bantuan, antara lain: Kitab alqur’an, beras, minyak goreng, mi instan, dan juga susu berkemasan botol.

Pada kesempatan itu, Muzani me­ngatakan, kondisi saat ini berbeda dengan zaman Nabi Muhammad SaW dahulu. Dulu pada zaman Nabi tidak ada panti asuhan, padahal Nabi yatim piatu pada usia 6 tahun. “Kita patut bersyukur ada pembina yang rela mengajar adik­adik, agar mengetahui cara sholat yang benar, bagaimana belajar yang benar, agar bisa hidup mandiri kelak. Karena itu, adik­adik harus rajin belajar agar berprestasi, dan masuk universitas. Serta mendapat pekerjaan sesuai cita­cita,” kata Muzani menambahkan.

Muzani juga meminta para san tri un­tuk senantiasa mendoakan kedua orang tuanya. Juga berdoa agar negara kita ter­hindar dari bencana, baik banjir, gempa bumi, maupun tsunami. Serta mendo­akan para pemimpin agar menjadi pe­mimpin yang baik, jauhkan dari tindakan korupsi. t

DI hadapan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua DPD Partai Gerindra Kalimantan Barat (Kalbar) Drs. H. abang tambul Husin mendeklara­sikan diri menjadi bakal calon dalam Pemi­lihan Gubernur (Pilgub) 2012. Niatan itu disampaikan di Pontianak, Selasa (22/11), usai pelantikan pengurus Partai Gerindra se­Kalimantan Barat oleh Ketua Dewan Pem­bina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

abang tambul Husin mengemukan, dia punya berbagai alasan untuk maju dalam Pilkada Gubernur Kalbar ini. Ia mengaku te­lah memiliki pengalaman dalam bidang pe­merintahan, seperti menjabat Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Bupati Kapuas Hulu dua periode (2000­2010). Selain itu, ia juga sudah mendapat duku ngan dari 12 partai politik, termasuk Partai Gerindra.

Jauh sebelum itu alumni aPDN Pontia­nak tahun 1973 ini, pernah menjabat seba­gai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabu­paten Kapuas Hulu, Kepala Bagian Hukum

Kantor Bupati Kapuas Hulu, Kepala Seksi Bansos Kesra Kantor Gubernur Provinsi Kalbar. Ia juga sempat memimpin beberapa lembaga negara di daerah. Yaitu, Sekretaris BP7 Kabupaten Kapuas Hulu, Kepala Bagi­an Kemahasiswaan aPDN Pontianak, dan dosen tetap aPDN Pontianak.

Dalam pencalonannya nanti, tambul mengusung semboyan ‘Berkibar’. artinya, bersatu kita bangkit untuk Kalbar. “Saya berprinsip Kalbar bukan sekadar maju, tapi sudah harus lebih bangkit lagi untuk maju. Kalbar harus menunjukkan kelasnya sebagai provinsi yang disegani, memiliki potensi dan sumber daya yang harus digali demi ke­makmuran masyarakatnya. Kalau sekarang, Kalbar baru berjalan selangkah dua langkah. Saya ingin membawa Kalbar melompat, maju melesat, tidak setapak dua tapak, ka­rena potensi yang luar biasa,” kata tambul dengan mantap. t

Islam, 1 Muharam 1433 H, pada Minggu (27/11), DPC dan PaC Gerindra se Kabu­paten Lombok Barat melangsungkan acara silaturahim, sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim, orang tua jompo, dan fa­kir miskin.

Dalam sambutannya, Ketua DPC Partai Gerindra Lobar Mohamad Sabirin, SIP ber­harap, silaturahmi yang dilaksanakan pada peringatan 1 Muharam bisa menjadi momen­tum untuk memperkokoh tali persaudaraan antara pengurus, kader dan simpatisan den­gan masyarakat. Ke depan acara serupa akan turut melibatkan petani, nelayan, buruh maupun pedagang.

Silaturahim dan pemberian santuan, menurut Sabirin yang juga anggota DPRD Lobar, merupakan bentuk kepedulian Gerin­dra kepada masyarakat. Gerindra tidak ha­nya mendekati rakyat ketika membutuhkan dukungan politik saja, namun juga datang untuk menunjukkan rasa senasib dan sepe­nanggungan terhadap keadaan ekonomi rakyat yang kian hari kian terasa sulit dan sangat memprihatinkan. t

foto

do

K. d

Pd

Ge

Rin

dR

a K

ali

ma

nta

n B

aR

at

foto

do

K.

dP

c G

eR

ind

Ra

lo

mB

oK

Ba

Rat

foto

do

K. d

Pd

Ge

Rin

dR

a la

mP

un

G

aRtIS cantik Rachel Maryam yang juga anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerinda berduka. ayahnya tercinta Indra Sayidina berpulang kepangkuan tuhan Yang Maha Kuasa, Selasa 3 Januari 2012, akibat kecelakaan lalu lintas di Bandung. Jenasah almarhum telah di kebumikan di tPu Cikutra, Bandung, pada Rabu, 4 Januari 2011. Semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi­NYa. amin. t

PeRINGataN hari besar yang dilaksanakan umat Islam kerap kali dikaitkan dengan upa­ya silaturahim antarmasyarakat. Seperti yang

dila kukan jajaran pengurus DPC dan PaC Partai Gerindra se­Kabupaten Lombok Ba­rat. Dalam rangkaian peringatan tahun baru

: album meninGGal dunia

rachel maryam berduka

teLaH meninggal dunia Ketua DPD Partai Gerindra Kalbar yang pertama Bapak H. Zehrie Baijuri. almarhum telah dikebumikan pada hari Rabu, 28 Desember 2011 di Pontianak. t

mantan ketua dPd Gerindra kalbar wafat

Page 11: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

: 11

lamPunG

Bantuan Pindra untuk Usaha Kecil

tikan bahwa anggapan tersebut sangat tidak benar,” katanya. Dan, itu dibuktikan dengan melakukan kegiatan sosial di Provinsi Lam­pung belum lama ini.

Kota Metro adalah salah satu daerah yang mereka kunjungi selama di Lampung. Di sini, Pindra melihat dari dekat potensi industri rumah tangga. Menurut Ketua DPC Gerin­dra Kota Metro Haidir Basyir, di daerah ini banyak sekali terdapat industri rumah tangga. Jenis industri yang paling banyak dikembang­kan adalah susu kedelai, peternakan itik, dan usaha makanan.

Dalam kesempatan itu, Pindra memberi­kan bantuan kepada usaha rumah tangga pen­golahan susu kedelai di Kota Metro. Setelah sebelumnya, ketika berkunjung ke Kabupaten Pesawaran, Pindra memberikan bantuan ke­pada peternak itik, dan bantuan berupa kam­bing secara bergulir untuk warga masyarakat di Kabupaten Lampung tengah.

Menurut Himmatul aliyah, kegiatan sosi­al seperti ini akan dilakukan secara rutin oleh Pindra. “Ini bentuk perhatian Partai Gerindra dalam upaya membantu meningkatkan pen­dapatan dan taraf hidup rakyat,” kata anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra yang juga Ke­tua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung Gunadi Ibrahim yang ikut menyertai kunju­ngan itu. t

IStRI-IStRI anggota Dewan Fraksi Partai Gerindra DPR RI membentuk sebuah wa­dah yang diberi nama Persatuan Istri anggota Fraksi Partai Gerindra (Pindra). Organisasi yang diketuai oleh Himmatul aliyah, istri anggota DPR RI Fraksi Gerindra ahmad Mu­zani, ini bertujuan membantu dan menunjang kerja suami mereka sebagai wakil rakyat.

Belum lama ini, misalnya, Ketua Pindra Himmatul aliyah bersama para istri anggo­ta DPR RI Fraksi Gerindra dari Bali, Nusa tenggara timur, Sumatera Selatan, Jawa Ba­rat, DKI Jakarta, Jawa tengah, dan Banten, melakukan road show ke Kabupaten Pesawa­ran, Kabupaten Lampung tengah, dan Kota Metro yang berada di Provinsi Lampung.

Dalam sebuah acara yang digelar di DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung, Himma­tul aliyah mengatakan, Pindra merupakan perwujudan dari upaya pengembangan orga­nisasi. Menurut dia, melalui Pindra, para istri anggota DPR RI dari Partai Gerindra, dari pusat sampai daerah, dapat membantu dan menunjang kerja suami mereka sebagai wakil rakyat.

Himmatul mengakui, sebelumnya kebera­daan Pindra tidak mendapat duku ngan 100% dari para suami, sebab ada anggapan bahwa perkumpulan tersebut hanya menjadi ajang arisan atau gosip. “tapi, kami telah membuk­

edisi 09/tahun i/januari 2012

Jawa tenGah

BoGoR Jawa BaRat

Jateng Siap Menangkan Gerindra dan Prabowo

Masyarakat Desa Tangkil Siap Bakar Jenazah

DaLaM upaya pemenangan Pemilu 2014, DPD Gerindra Jawa tengah menyeleng­garakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II. acara berlangsung di Hotel Koesma Madya Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu­Minggu (17­18 Desember 2011). tema yang diambil dalam Rakerda itu adalah “Strategi Pemenangan Pemilu Partai Gerindra 2014”. Rakerda ini diikuti oleh seluruh pengurus DPD Gerindra Jawa tengah, pengurus DPC Gerindra Kab/Kota se­Jawa tengah, dan se­luruh sayap Partai Gerindra.

Setelah Rakerda dibuka oleh Ketua umum DPP Partai Gerindra, Prof. Dr. Suhar­di, dilanjutkan seminar dengan tema: Strate­gi Pemenangan Pemilu” dengan narasumber Fadli Zon dan Prof. Dr. Suhardi. acara ini di­pandu oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jawa tengah, abdul Wachid.

Pada kesempatan itu, Suhardi menegaskan komitmen Gerindra mengawal Prabowo Su­bianto menjadi presiden dalam Pilpres 2014. Karena itu, target perolehan suara sebanyak 20% Partai Gerindra dalam pemilu legislatif 2014 merupakan syarat pokok yang harus di­capai. Caranya adalah melakukan penguatan

struktur partai, mulai dari DPP, DPD, DPC, PaC, ranting beserta organisasi sayap. De­ngan begitu diharapkan mesin partai mampu memberikan kontribusi cukup kuat dalam memobilisir massa.

Suhardi juga menegaskan komitmen Gerindra kepada rakyat. antara lain diwujud­kan dalam kebijakan partai melarang anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra mengiku­ti kunjungan kerja yang tidak produktif dan cenderung menghabiskan anggaran negara. Seperti studi banding ke luar negeri.

Sementara itu, Ketua umum DPD Gerin­dra Jateng H. abdul Wachid dalam sambuta­nya menegaskan, Rakerda II merupakan ajang konsolidasi partai untuk pemenangan pemilu 2014. Gerindra Jawa tengah optimistis, tar­get perolehan suara 20 % pada pemilu legis­latif tercapai. Gerindra Jawa tengah juga siap mengawal Prabowo Subianto sebagai presiden pada Pilpres 2014.

Dalam kesempatan itu, DPD Partai Gerin­dra Jateng menyerahkan sejumlah perangkat komputer untuk menunjang kebutuhan DPC dalam melakukan penguatan struktur partai. t

MeNJaRING aspirasi merupakan salah satu kegiatan yang jamak dilakukan anggota de­wan di saat masa reses. Itu pula dilakukan H. Ricky Kurniawan, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada pelaksanaan Reses II tahun Sidang 2011, 16­23 Desember, Ric ­ky menyambangi masyarakat dan aparatur di lima kelurahan Bogor. Yaitu, Desa tangkil Kecamatan Citeureup, Kelurahan Cilendek timur, Kecamatan Bogor Barat; Desa tugu utara, Kecamatan Cisarua; Desa Ciburial, Kecamatan Cisarua; serta Desa Cidikom, Ke­camatan Gunung Sindur.

Selama seminggu masuk kampung ke luar kampung, Ricky memperoleh banyak masukan, termasuk keluhan dari warga ma­syarakat. Salah satu keluhan yang sangat me­milukan datang dari masyarakat dan aparatur Desa tangkil, Kecamatan Citeureup Bogor. Mereka (masyarakat) menceritakan bagaima­na susahnya menyekolahkan anak­anaknya, karena belajar di sekolah dasar saja harus pergi

ke luar desa.Di tangkil, menurut Ricky, hanya ada

sebuah Madrasah Ibtidaiyah, sementara SD­nya tidak ada. Begitu juga masjid, kondisinya sangat memprihatinkan, butuh penanganan segera. Bukan hanya itu, lebih mempriha­tinkan, menurut Ricky, masyarakat di Desa tangkil terancam tidak memiliki tempat pe­makaman umum (tPu), karena tPu yang ada bakal dibangun pabrik.

Saking putus asanya penduduk, “Mereka sampai berniat akan membakar jenazah bila ada salah satu warganya yang meninggal, da­ripada harus mengeluarkan biaya besar bila dimakamkan didaerah lain”, cerita Ricky.

Secara umum, keluhan masyarakat di beberapa desa tersebut adalah soal lamban­nya penanganan rumah sakit terhadap orang miskin. Dan, juga fasilitas pelayanan publik lainnya. Karena itu, Ricky menilai, reforma­si birokrasi perlu dilakukan terhadap jajaran pemerintah daerah. Baik di tingkat provinsi maupun kota dan kabupaten. t

PeRINGataN Hari Ibu yang jatuh pada Kamis (22/12) dirayakan oleh Perempuan Indonesia Raya (PIRa) ­­ salah satu organi­sasi sayap Gerindra ­­ dengan melaksanakan kegiatan PIRa Peduli Kesehatan, melalui aksi donor darah. Kegiatan dilaksanakan di Sekre­tariat PP PIRa yang juga kantor DPP Partai Gerindra, Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

aksi donor darah tersebut diselenggara­kan bersama dengan unit transfusi Darah Rumah Sakit (utDRS) Fatmawati Pondok Labu. Melibatkan sejumlah pengurus PIRa pusat, pengurus PIRa Bandung, Bekasi dan tangerang. Serta sejumlah masyarakat yang berada di lingkungan Ragunan Pasar Minggu atau di sekitar kantor PIRa.

aksi donor darah tersebut menghasilkan sekitar 100 kantong darah. Kepada setiap pen­donor, PIRa menyerahkan kenang­kenangan berupa pohon tanaman buah untuk ditanam di tempat masing­masing. Selain aksi donor

darah, PIRa juga melaksanakan sosialisasi bahan pangan alternatif, penanaman pohon buah lokal bersertifikat, dan bazar.

Menurut Ketua Harian PP PIRa en­dang S Thohari, sebelum aksi donor darah ini, PIRa sudah terlebih dahulu melaksana­kan kegiatan PIRa Peduli Kebersihan Pasar Minggu. Dan membagikan susu kepada 700 murid SD Jembatan Baru, Jl. Inspeksi Kali Sunter Jakarta timur. Kedua kegiatan terse­but masing­masing dilaksanakan pada Jumat (16/12) dan Sabtu (17/12).

Rangkaian kegiatan tersebut, kata endang merupakan acara pemanasan sebelum dilak­sanakannya pelantikan Pengurus PP PIRa, Januari 2012 mendatang. Dengan begitu ia berharap, PIRa akan semakin dekat dengan kalangan wanita. Dan bisa berkontribusi le­bih besar dalam upaya pemenangan Gerin­dra dan Prabowo sebagai presiden pada 2014 mendatang. t

PeRemPuan indonesia RayaDonor Darah Peringati Hari Ibu

foto

do

K. d

Pd

Ge

Rin

dR

a Jaw

a B

aR

atfo

to d

oK

. d

Pd

Ge

Rin

dR

a J

awa

te

nG

ah

foto

do

K. P

iRa

Page 12: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

12 : ekonomi kerakyatanedisi 09/tahun i/januari 2012

MENANGGuK REZEKI

DILIHat dari luar, tak ada yang istimewa penampilan tempat cukur Jl. Palmerah Barat, Jakarta Barat, itu. Hanya bertuliskan “Pangkas Rambut Bandung Full aC,” yang tertera di kaca depan. Bila ditengok ke dalam, hanya ada dua kursi cukur dengan dua cermin lebar di depan­nya. Di depan kursi cukur, perang­kat cukur seperti pisau, gunting, sisir, sikat rambut, dan air berisi sa­bun tersedia, memudahkan tukang cukur untuk menjangkaunya.

Pelanggan yang menunggu gi­liran bisa duduk di kursi panjang yang disediakan. Sementara koran dan majalah bekas ditumpuk begitu saja, yang biasa digunakan pelang­gan mengusir rasa bosan. Suasana di dalam juga tidak terlalu panas, se­bab dilengkapi pendingin ruangan. Dan dua tukung cukur itu, ade dan tatang, siap memberikan layanan potong rambut. Keduanya meng­gunakan seragam batik berwarna coklat. tak ada nomor urut dan tak ada panggilan. Pelanggan yang du­

mikat pelanggannya, Jajang sering mengajak ngobrol apa para pelang­gan. “Sedapat mungkin ditangga­pi,“ katanya. tidak heran bila para pemangkas rambut terkenal sabar saat bekerja. Mereka tak ingin ram­but yang sudah dibabat membuat pelanggan kecewa. Itulah resep saat mereka bekerja, tidak terburu­buru.

Resep itu pun tampaknya masih dijaga sampai kini. termasuk bagai­mana usaha pangkas rambut itu di­jalani. Para pemangkas rambut asal Garut itu, yang biasa memakai nama khas Jawa Barat, seperti “asgar” (asal Garut), ”Kota Intan”, “Garut”, “Bandung,” atau “Parahiangan“, be­kerja tidak sendirian. Mereka biasa­nya berkongsi. Misalnya, pemilik tempat biasanya bersedia dijadikan lahan untuk usaha potong rambut. Hasilnya 50% untuk si pemilik usaha dan selebihnya milik tukang potong, yang bisa terdiri atas satu, dua atau tiga orang.

Rata­rata pendapatan tukang

tukang cukur, bila dua orang maka penghasilan akan lebih banyak lagi.

ada pula dengan sistem sewa. Pemilik bangunan menyewakan kepada para tukang cukur dengan bayaran per tahun hingga Rp10 juta untuk ukuran 2,5 X 5 meter. Dengan cara ini, maka si tukang cukur harus menyisihkan uang un­

tuk membayar sewa tempat setiap bulan. Lokasi yang strategis dan banyak lalu lalang orang, tentu saja berpengaruh terhadap harga sewa.

Para tukang cukur itu juga ada yang memiliki kebun dan sawah di kampung halaman. Sehingga, seringkali mereka bertukar tem­pat dengan kawan­kawan lain dari

kampung dalam tempo yang berva­riasi, antara empat bulan hingga enam bulan. Mereka yang sedang “bertugas” menjadi tukang cukur harus bisa bertanggungjawab ter­hadap tempat dan peralatan. Dan, yang terpenting adalah menjaga ke­percayaan pelanggan. t

BERAWAl DARI BAKuR, Desa Banyuresmi pun Makmur

tukang pangkas rambut yang tersebar di Jabodetabek, tetap bertahan dengan caranya yang unik dan sederhana. Mereka sudah hadir sejak tahun 1950­an.

oleh iman fiRdaus

dari Kepala Orangduk seperti saling memahami, sia­pa yang datang lebih dahulu akan segera duduk di kursi cukur yang disediakan.

“Mau dipotong gimana?” tanya ade. Itulah pertanyaan standar yang biasa diucapkan kepada pelanggan sebelum gunting menyentuh ram­but. Pelanggan biasanya menjawab beragam: “sedeng saja,” atau “dua senti,” atau “dirapihkan saja.” Para tukang cukur rambut itu tak perlu bertanya dua kali. Mereka langsung paham apa yang mesti dikerjakan sesuai keinginan pelanggan.

“Pangkas Rambut Bandung” yang mangkal di kawasan dekat Kampus Bina Nusantara itu sudah 10 tahun berada di sana. Dulu me­reka tidak menggunakan pendingin ruangan dan tukang cukurnya pun sudah berganti beberapa kali. Na­mun, persaingan makin ketat, ade dan tatang pun membuat inovasi, yakni aC dan seragam batik. ”Biar pelanggan betah,“ kata ade.

ade dan tatang adalah generasi baru pemangkas rambut asal Garut, Jawa Barat, yang membanjiri Ja­karta. Generasi pendahulu mereka belum menggunakan pendingin ruangan dan juga seragam. Namun, meski generasi berganti layanan ke­pada pelanggan tidak berkurang. Sa­lah satu ciri khasnya adalah, mereka akan memijit leher dan kepala pe­langgan usai rambut dicukur. Meski hanya berlangsung beberapa menit, pelanggan menikmatinya bahkan ada yang sampai tertidur sesaat.

Lain ade, lain pula Jajang. Le­laki ini membuka pangkas rambut di Bandung, Jawa Barat. untuk me­

cukur adalah Rp75 ribu hingga Rp100 ribu per hari untuk hari­hari yang terbilang sepi, seperti Senin sampai Kamis. Sedangkan untuk hari ramai, Jumat sampai Minggu, pendapatan bisa sampai dua hingga tiga kali lipat. Bila dirata­ratakan, maka pendapatan per bulan bisa sampai Rp3 juta. Itu untuk satu

foto mustafa Kemal

BaNYuReSMI adalah desa di Garut, Jawa Barat, tempat asal para pemang­kas rambut di Jakarta. Bukan hanya di Jakarta, tapi juga menyebar di Ban­dung, Bekasi, tangerang hingga Bogor. Desa ini pun terbilang makmur. Seba­gian rumah bertembok dihiasi oleh pe­karangan luas, kebun dan juga sawah yang terhampar. Boleh dikatakan, se­bagian besar kemakmuran penduduk didapat dari memangkas rambut.

tak ada yang bisa menjelaskan ba­gaimana penduduk Banyuresmi men­jadi tukang cukur di Jakarta dan seki­tarnya. tapi menurut Dede Saepudin, Kepala Desa Bagendit ­­ salah satu desa yang juga memasok para pemangkas rambut ­­ budaya merantau menjadi tukang cukur rambut ke Jakarta dan kota besar lainnya telah ada sejak 1950­an.

Waktu itu, para pria berusia 16­25 tahun hijrah ke Jakarta untuk menjadi tukang bangu­nan seiring de ngan makin banyaknya proyek konstruksi di Ibukota. Salah seorang dari mereka bernama Bakur membuka usaha pangkas rambut di Jakarta dengan hanya berbekal alat cukur se­derhana.

Dengan mengambil tempat di bawah pohon rin dang, jasa Bakur ternyata dibutuhkan para pekerja bangunan. Ia pun kewalahan melayani pelanggan. “Ia lalu mengajak beberapa temannya dari Bagendit untuk menjadi tukang cukur. Ke­suksesan Bakur dide ngar masyarakat di sini se­hingga makin banyak pemuda yang pergi ke Ja­karta menjadi pencukur rambut,” ujar Dede yang pernah menjadi pencukur rambut di Jakarta era

1970­an itu.Jadi, sampai sekarang, tukang cu­

kur asal Banyu resmi telah memasuki generasi kelima. Para perantau umum­nya berusia 13 tahun sampai 30 ta­hun. Didominasi dari Desa Bagendit, Banyu resmi, dan Binakarya.

Pada 1990­an, tukang cukur Banyu resmi hanya terkonsentrasi di Jakarta. Sekarang telah merambah ke Depok, tangerang, Bekasi, tasikmala­ya, Bandung, dan Pulau Sumatra. “Se­karang belum tercatat secara pasti be­rapa jumlah tukang cukur di Bagendit. Namun, setelah pendataan oleh BPS tahun ini, profesi tukang cukur akan dicantumkan di KtP,” tukasnya.

Dede Saepundin mengakui bahwa dampak ekonomi dari tukang cukur besar. Pem­bangunan masjid dan perbaikan jalan pernah dibiayai dari hasil patungan para tukang cukur yang merantau di Jabodetabek. Mereka men­girimkan uang rata­rata Rp500 ribu­1 juta per bulan. Menurut perkiraan ada 800­1000 orang yang berprofesi tukang cukur yang ikut patun­gan, maka bisa dibayangkan setidaknya ada Rp1 miliar uang yang beredar tiap bulan di sana. t

Page 13: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

: 13edisi 09/tahun i/januari 2012

Potensi Pembiayaan Pertanian Melalui Sistem Keuangan SyariahdR. iR. endanG setyawati thohaRi, dess, m.sc

KRISIS uni eropa terus menerjang, tahun ini secara drastis negara uni eropa tengah memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi negara­negara pengguna mata uang euro atau zona euro tahun 2012 dari 1,8% menjadi hanya 0,5%. Pasar keuangan juga tetap ber­gejolak dibayangi kekhawatiran terkait pin­jaman berbiaya tinggi yang dilakukan Italia. Pemangkasan pertumbuhan ekonomi dan ge­jolak pasar keuangan di eropa, telah memun­culkan resiko terjadi resesi baru

Krisis global yang terjadi dan menerpa In­donesia memberikan isyarat bahwa sistem eko­nomi liberal kapitalis yang selama ini diprak­tikkan dan diimplementasikan tidak beroperasi dengan baik dalam memberikan kesejahteraan. Hal ini bermakna, bahwa roda perekonomian yang berputar menjadi salah satu sumber dis­tribusi kesenjangan yang tidak adil.

Manifesto ekonomi yang dilakukan ke depan seharusnya berorientasi pada konstitusi yang mengedepankan keadilan ekonomi bagi rakyat Indonesia sesuai amanah pembukaan uuD 1945. Jalan menuju keadilan ekonomi tersebut sesuai dengan landasan konstitusi, yang memberikan panduan untuk meraih kemandirian dan kedaulatan ekonomi kepa­da rakyat, yang sepantasnya diartikan sebagai impian untuk melepaskan ekonomi Indonesia dari jeratan dan ketergantungan asing, baik oleh negara asing maupun korporasi trans­nasional.

Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Kesalahan yang dilakukan oleh ekonomi kapitalis tersebut selayaknya menjadi pela­jaran berharga bagi masyarakat dan peme­rintah Indonesia, bahwa sudah saatnya kita memiliki sistem ekonomi yang memiliki mo­ral dan etika dan bertumpu pada kekuatan sendiri. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, maka satu­satunya pilihan adalah ekonomi Islam atau lazim disebut ekonomi Syariah.

untuk menuju kemandirian ekonomi tersebut, Indonesia harus mampu mewujud­kan kedaulatan di bidang keuangan, pangan, maupun energi. ekonomi Islam atau ekonomi berbasis syariah memiliki kesamaan dengan ekonomi Pancasila yang berpihak pada rakyat dan berupaya menghilangkan ketimpangan dan ketidakadilan. Pengamat ekonomi syariah adiwarman Karim menyebutkan bawah “ma-qasid syariah” sangat mirip dengan Pancasila, bahkan dapat dikatakan Pancasila adalah ”ma-qasid syariah” dengan tafsiran Indonesia.

Pandangan tersebut adalah: Islam meman­dang bahwa bumi dengan segala isinya meru­pakan amanah alloh SWt bagi kesejahteraan bersama. Petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, baik aki­dah, akhlak, maupun syariah; Dalam sektor ekonomi Islam, yang menjadi prinsip adalah larangan riba, berbeda dengan perekonomi­an konvensional yang menggunakan prin­sip self interest (kepentingan pribadi) sebagai dasar perumusan konsepnya; Perkembangan syariah pada era reformasi disetujui melalui undang­undang No. 10 tahun 1998. Dalam undang­undang tersebut diatur secara rinci landasan hukum serta jenis­jenis usaha yang dapat diimplementasikan bank syariah

Potensi Jasa Lembaga Keuangan Sya-riah (LKS)

ada hal yang menarik dari perkemba­ngan perbankan syariah Indonesia pada ta­hun 2010. Yaitu dengan penambahan jumlah Bank umum Syariah (BuS) yang melipat ganda, dari tahun lalu berjumlah 6 BuS kini menjadi 11 BuS. Penambahan ini berasal dari spin-off bank syariah yang berbentuk unit usaha Syariah (uuS) atau pendirian bank baru dari para investor yang masuk ke indu­stri perbankan syariah nasional.

Daya tarik industri yang menjadi faktor penentu dari kecenderungan positif ini adalah kebijakan dalam uu Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 yang mendorong perbankan syariah beroperasi dalam bentuk BuS, khu­susnya mulai 2023 atau 15 tahun setelah uu Perbankan Syariah dikeluarkan.

Salah satu upaya dalam mengadopsi sis­tem ekonomi Islam adalah dengan mendiri­kan bank syariah. Bank syariah didirikan de­ngan prinsip­prinsip ajaran Islam yang tidak mengenal riba, menjunjung kerjasama saling menguntungkan, dan tidak diskriminatif ser­ta menjauhi sikap eksploitatif.

Secara filosofis ekonomi berbasis syariah sesungguhnya memiliki semangat ekonomi kerakyatan, yaitu terletak pada keberpihakan untuk kepentingan rakyat dengan mengede­pankan sistem ekonomi tanpa bunga. Sebab, bila semangat ekonomi kerakyatan dijalankan dengan menggunakan bunga, tidak ada kea­dilan dan kesejahteraan sebagaimana yang ingin dituju karena justru semakin menjauh. Yang kaya semakin kaya, yang miskin sema­kin sengsara.

Pengalaman di Bangladesh dengan Gra­meen Bank memperlihatkan hal tersebut. Menurut akhyar adnan (2007) dan Ma Manan (sebagaimana dikutip Didin Hafid­huddin dalam Republika, 31/05/09), tingkat suku bunga yang dibebankan kepada nasabah peminjam mencapai 54 persen. Jika hidden cost (seperti biaya keanggotaan, dokumenta­si, kewajiban provisi atas dana yang diblok dan sebagainya) seorang nasabah harus men­gembalikan pinjaman plus bunga mencapai angka 86 persen. Karena itu, dibutuhkan lembaga keuangan syariah yang bebas bunga demi mewujudkan kesejahteraan kelompok miskin. Di Indonesia hal itu bisa dicapai den­gan memberdayakan Baitul Maal wat tamwil (BMt).

Kontribusi keuangan syariah tahun 2011 di Indonesia sudah sekitar tiga persen bagi perekonomian nasional. Hal ini akan sema­kin berkontribusi bila perbankan syariah terus berbenah di infrastruktur dan aturan, hal ini didukung dengan adanya pembukaan bursa komoditas berjangka syariah. Saat ini, jasa keuangan disektor syariah ada 11 bank syariah, 23 unit usaha syariah dan 150 Badan Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Hasil Penelitian Humayon Bar juga menyatakan bahwa industri keuangan syariah di Indone­sia menduduki posisi keempat dunia setelah Iran, Malasyia, dan Saudi arabia.

total aset perbankan syariah hingga akhir November 2011 mencapai Rp129 triliun, Dari sisi pembiayaan, total pembiayaan per Sep­tember 2011 mencapai Rp95,84 triliun atau

naik dibanding periode yang sama tahun 2010 yang mencapai Rp93,05 triliun. Pembiayaan oleh BuS dan uuS mencapai Rp93,51 trili­un, sedangkan oleh BPRS mencapai Rp2,33 triliun. tingkat pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) per akhir Sep­tember 2011 mencapai 3,59% atau turun dibanding periode yang sama 2010 sebesar 3,63% (gross). Secara netto mencapai 2,11 persen atau naik dibanding sebelumnya yang mencapai 2,045. Sedangkan angka rasio ke­cukupan modal (CaR) untuk BuS mencapai 15,355, atau turun dibanding per September 2010 sebesar 15,435. CaR di BPRS mencapai 24,95 dibanding sebelumnya 25,25.

ekonomi berbasis syariah mengakui pe­ran setiap insan sebagai pribadi yang memi­liki kekuatan produksi dan mengolah sumber daya yang ada. Namun di sisi lain, tidak se­mua orang memiliki kekuatan dalam meng­optimalkan sumber­sumber daya ekonomi yang tersedia. Karena itu perlu menghimpun semua sumber daya yang tersedia untuk me­menuhi kebutuhan­kebutuhan masyarakat. Mengingat kekuatan paksa ditiadakan dalam Islam, maka sumber daya itu perlu diorga­nisasikan dalam satu hubungan yang saling menguntungkan.

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank de­ngan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau ke­giatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain:

Jenis pembiayaan syariah yang perlu di dorong untuk sektor pertanian adalah: Mu-dharabah; Isthisna; Salam; Musyarakah (Per­kongsian); Ijarah (Sewa); Qardul hasan, dll.

Mendorong Pembiayaan Pertanian

Komitmen perbankan syariah untuk lebih agresif membiayai sektor pertanian bukannya tanpa alasan yang kuat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir kontribusi sektor pertani­an menjadi lebih baik dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Hal ini bisa terlihat dari kontribusi pertanian di luar kehutanan dan perikanan yang meningkat sebesar 11,5% tahun 2010.

Sektor pertanian juga masih merupakan tempat bergantung masyarakat karena 38% penduduk bekerja di sektor pertanian dan kontribusi sektor ini dalam lingkup pertanian telah naik menjadi 11,5% pada 2010. Men­urut data BPS, sektor pertanian akan menjadi basis perekonomian bangsa sebab segala hal menyangkut bangsa ini ada di sektor pertani­an. Dapat dipastikan bahwa sektor pertanian telah menjadi tumpuan ketahanan pangan dan energi, yaitu memberi kontribusi berupa biofuel dari tanaman jarak dan sawit. BPS juga mencatat, pada 2006, kontribusi sektor per­tanian terhadap total produk domestik bruto (PDB) sebesar 13% dengan laju pertumbuhan 3,4%. Sementara pada 2010 meningkat men­jadi 15,3% dengan laju pertumbuhan 2,9%.

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang sangat besar dalam membangun kekuatan ekonomi dari sektor pertanian. Na­mun sampai saat ini potensi tersebut masih belum bisa dimanfaatkan oleh perbankan syariah khususnya dalam hal pembiaayaan.

agar lebih optimal dalam pembiayaan pertanian, maka LKS hendaknya meningkat­kan promosi, informasi dan sosialisasi kepada

Proþl Keuangan BPRS

Contoh usaha pertanian yang sudah di­biayai melalui pola syariah: Agribisnis Ta-naman Pangan, komoditas padi dan jagung melalui skema Muzara’ah dan Salam; Agri-bisnis Perkebunan, investasi kelapa sawit, karet melalui skema Mudharabah; Agribisnis Peternakan, investasi sapi perah dan peng­gemukan sapi potong melalui skema Mud-harabah; Agribisnis Hortikultura, investasi bunga potong, sayuran, salak pondoh melalui skema Murabahah dan Mudharabah.

masyarakat dengan mengadakan seminar­se­minar, pertemuan kampung, pendampingan. Hal ini untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat, terutama pe­tani mengenai prosedur dalam memperoleh pembiayaan dari bank syariah.

Pemerintah juga seharusnya meng gandeng bank syariah dalam memberikan pembia­yaan pertanian untuk mendorong optima­lisasi pembiayaan pertanian dari perbankan syariah. t

Perjanjian Bagi Hasil

Nasabah(Mudharib)

Bank(Shahibul Maal)

UsahaProduktif

PembagianKeuntungan

Modal

keahlian modal

100%

Nisbah X% Nisbah Y%

KeteraNgaN 2006 2007 2008 2009 I–2010 II–2010 III–2010

Jumlah Kantor 105 114 131 138 143 146 146

Total Aset 906.325 1.207.198 1.693.363 2.122.187 2.203.483 2.373.598 2.480.444

Total Pembiayaan 636.287 879.744 1.256.610 1.586.919 1.690.571 1.873.570 1.964.560

Total DPK 529.821 717.858 975.815 1.250.353 1.309.987 1.385.733 1.421.802

FDR 120,02% 123,69% 128,78% 126,92% 129,05% 135,20% 138,17%

NPF (Gross) 8,29% 7,99% 8,38% 7,06% 7,37% 6,92% 7,34%

NPF (Netto) 7,09% 6,62% 6,19% 5,64% 5,98% 5,63% 5,90%

Page 14: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

14 : dari lantai 17edisi 09/tahun i/januari 2012

Gerindra Kritik Prosedur

SeteLaH dihujani interupsi menjelang pe ngesahan Ruu tentang Pengadaan ta­nah Bagi Pembangunan untuk Kepenti ngan umum, dalam sidang paripurna, Jumat (16/12), seluruh fraksi akhirnya sepakat agar Ruu tersebut disahkan jadi undang­undang. Salah satu alasan kenapa Ruu itu disetujui untuk disahkan menjadi uu, karena penga­daan tanah saat ini memang membutuhkan payung hukum yang jelas dan berkeadilan. terutama berpihak kepada rakyat.

Pengertian kepentingan umum dalam uu ini pun dirinci dengan jelas agar tidak disa­lah tafsirkan oleh para pengusaha besar yang ujungnya adalah kepemilikan tanah, bukan untuk kepentingan umum. ada 18 jenis pem­bangunan yang masuk dalam kategori kepen­tingan umum, yakni mulai dari pertahanan dan keamanan nasional hingga pasar umum serta lapangan parkir umum.

Dalam Ruu ini juga mensyaratkan ada­nya konsultasi publik bagi pemerintah yang akan mengadakan tanah. Jadi, tidak bisa lagi pemerintah main serobot tanpa sosialisasi dan pemberitahuan kepada warga. Sebab sesuai dengan tujuan pengadaan tanah, yaitu me­nyediakan tanah untuk meningkatkan kese­jahteraan dan kemakmuran bangsa. Bila ada warga yang tidak setuju melepaskan tanahnya, boleh mengajukan keberatan ke PtuN (Pe­

Ruu tentang Pengadaan tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan umum telah disahkan jadi undang­undang. Meski setuju, Fraksi Partai Gerindra protes terhadap prosedur pengesahan yang tidak lazim.

oleh iman fiRdaus

Pengesahan RUU Pengadaan Tanah

Kementerian Agama Harus Bebas Korupsi

Deputi Gubernur BI Harus Perbaiki Kinerja Perbankan SeteLaH melalui serangkaian uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI DPR, Bank Indonesia (BI) akhirnya me­miliki dua deputi yang baru, yakni Muliaman D Hadad dan Ronald Waas. Keduanya telah ditetapkan dalam Sidang Paripurna DPR, Se­lasa (13/12).

Sidang paripurna dengan agenda keti­ga mendengarkan laporan Komisi XI DPR mengenai hasil pembahasan pemilihan De­puti Gubernur Bank Indonesia dilanjutkan pengambilan keputusan tersebut berlangsung singkat.

Pimpinan sidang taufik Kurniawan (Wa­kil Ketua DPR) begitu selesai pembacaan la­poran langsung mengundang kedua Deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih maju ke depan ruang sidang untuk diperkenalkan ke­pada seluruh anggota Dewan yang hadir da­lam sidang paripurna.

Fraksi Partai Gerindra yang turut mengu­ji kedua deputi tersebut berharap, keduanya bisa bekerjasama dan memperbaiki kinerja perbankan yang saat ini masih banyak kele­

mahan. “Khusus untuk Ronald Waas, segera mengajukan draf Ruu tentang Sistem Pem­bayaran. Karena masalah yang utama adalah transaksi non cash dan subsidi. Kalau sistem pembayaran non cash sudah bagus akan meng­hemat sampai 50% subsidi, karena akan dila­kukan subsidi langsung,” kata anggota Komi­si XI dari FP Gerindra Sadar Subagyo. Selain itu, keduanya harus saling bahu membahu agar bisa menjalankan undang­undang OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Sebelum melakukan uji kelayakan dan kepatutan, kedua Deputi Gubernur BI ini wajib menandatangani pakta integritas agar terhindar dari praktik penyuapan dan korup­si. Sebab, kasus yang menimpa bekas Depu­ti Gubernur BI Miranda Goeltom dianggap mencoreng citra BI sendiri.

Gubernur BI Darmin Nasution berharap, dengan adanya surat pernyataan tersebut akan menekan kemungkinan terjadinya kembali kasus dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur BI. “Itu yang akan kami bangun ke depan,” katanya. t if

KaBaR tak sedap datang dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terhadap sejumlah kementerian dalam Kabinet Indonesia Bersa­tu II. Berdasarkan survei KPK, kementerian paling korup ternyata dipegang oleh Kemen­terian agama. Sontak, berita ini membuat masyarakat kaget. tak terkecuali politisi dari Fraksi Partai Gerindra Saifuddin Donojoyo yang duduk di Komisi VIII (membidangi ma­salah agama dan sosial). Menurut Saifuddin, Kementerian agama seharusnya bebas korup­si. “Kita sudah mengingatkan kepada Kemen­terian agama, dan kita prihatin mendengar kabar tersebut,“ katanya. Sebab, Kementerian agama sepatutnya menjadi contoh bagi ke­menterian lain dalam menjalankan amanah. Bahkan, ketika diusulkan ada anggaran khu­sus untuk penanganan penyelewengan keuan­gan di kementerian yang dipimpin oleh Ketua umum PPP Suryadharma ali ini, Saifuddin menyatakan ketidaksetujuannya.

Salah satu sumber korupsi terbesar dari kementerian ini, menurut KPK, adalah dari penyelenggaraan ibadah haji. Karena itu,

Fraksi Partai Gerindra setuju agar pelaksanaan ibadah haji tidak lagi ditangani oleh Kemen­terian agama, tapi oleh badan umum atau lembaga lain. Sebab selama ini, Kementerian agama bertindak sebagai regulator sekaligus operator.

Padahal, selama ini Kementerian agama mengelola uang tabungan jemaah haji yang jumlahnya mencapai Rp30 triliun. “Pada­hal kalau dana itu didayagunakan, itu sama dengan perusahaan multinasional,” jelasnya. Dengan dana yang sangat besar itu, seharus­nya jemaah haji bisa menerima layanan yang maksimal dari pemerintah. Selama ini, dana tabungan haji hanya disimpan di bank dan sukuk dan hanya diambil bunganya saja. Bah­kan, layanan haji setiap tahun dinilai tidak memperlihatkan perbaikan.

Karena itu, politisi Gerindra ini meminta agar Menteri agama bersikap profesional dan meninggalkan partainya saat duduk sebagai menteri. “Semestinya kalau jadi menteri, par­tai ditinggalkan,“ pintanya. t if

ngadilan tata usaha Negara). Ketentuan ter­sebut sekaligus bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah secara cermat mengikuti seluruh ketentuan dan prosedur pengadaan tanah yang diatur dalam undang­undang ini.

Fraksi Partai Gerindra pun menyambut hadirnya undang­undang ini. “Kami menyata­kan setuju atas disahkannya undang­undang ini,“ kata Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra ahmad Muzani. Hanya saja, ia mengkritik prosedur pengesahannya yang terbilang ran­cu dan tidak lazim. Persoalannya, paripurna yang seharusnya tinggal mensahkan Ruu itu, tapinya nyatanya masih diperdebatkan ba­nyak anggota, termasuk anggota Pansus Ruu itu sendiri.

Karena masih banyak anggota yang me­ngajukan keberatan, maka pimpinan sidang Pramono anung (Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan) menskors sidang dan meminta agar para ketua fraksi melakukan pembicaraan lagi untuk melakukan sinkro­nisasi. Inilah yang diprotes oleh Fraksi Partai Gerindra. Sebab, dalam paripurna dengan agenda pengesahaan Ruu itu, Ketua Pansus Ruu Daryatmo Mardiyanto (F­PDI Perjuan­gan) sudah menyampaikan laporannya, yang kemudian ditimpali oleh kata sepakat dari pe­merintah, yang diwakili Menteri Hukum dan HaM amir Syamsuddin. tapi, yang terjadi kemudian, bukannya ketok palu melainkan

memberi kesempatan para fraksi melakukan sinkronisasi.

“Sungguh tidak lazim, pengesahan Ruu masih ada sinkronisasi, dan isi sinkronisasinya juga kita tidak tahu. Jadi, persetujuan yang kita berikan kepada Pansus cacat,“ kata Mu­zani. Karena itu, meski Gerindra menyatakan setuju terhadap pengesahaan Ruu ini, namun di kemudian hari cara­cara yang melanggar prosedur itu tidak boleh lagi terjadi. “Sebuah Ruu yang benar harus mengikuti aturan dan prosedur yang disepakati bersama,” pinta Mu­zani. t

foto mustafa Kemal

Page 15: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

Yok Koeswoyo

Figur : 15

Tessa MariskaAntara Suami dan Partai

edisi 09/tahun i/januari 2012

foto

-foto

mu

sta

fa K

em

al

KeHaDIRaN Raja Dangdut Rhoma Irama dan Soneta Grup pada acara pelantikan DPP Gerindra Kalimantan Selatan akhir November silam benar­benar membuat pengunjung kagum pada sang idola. Pesona Rhoma tampaknya masih melekat kuat. apalagi, dalam acara yang digelar di kebun karet tersebut, Rhoma membawakan lagu­lagu yang isinya tentang kekayaan alam Indonesia dan penduduknya. Ini sesuai dengan semangat Partai Gerindra yang ingin menyejahterakan rakyat melalui kekayaan alam. Lagu pertama yang didendangkan berjudul “250 Juta Jiwa”. Lagu ini berisi kekayaan masyarakat Indonesia yang terdiri atas banyak suku, sempat popular 1970­an dengan judul “135 Juta Jiwa.”

tak lupa, sang Raja Dangdut pun mendendangkan lagu yang berjudul “Yang Kaya Makin Kaya …,” yang berisi lirik kesenjangan antara yang kaya dan miskin. Sebelum menyanyikan lagu ini, tak lupa Rhoma menyadarkan bahayanya korupsi yang membuat sebagian orang tambah kaya, namun sebagian besar rakyat makin miskin. “tapi dengan kehadiran Partai Gerindra, kita hapuskan korupsi,“ katanya yang disambut tepukan para penonton. t if

BeLuM genap sebulan menikah, Tessa Mariska sudah harus rela meninggalkan suami untuk menjadi fasilitator pengkaderan Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. acara yang dipersiapkan bagi kader partai yang akan maju sebagai calon legislatif itu penting untuk menyamakan visi dan misi partai, serta membentuk disiplin. “Selesai pengkaderan, biasanya kader akan makin militan dan penuh disiplin,” katanya. tessa, yang penyanyi dangdut itu, juga pernah mengalami hal yang sama. “awalnya memang berat, tapi terasa manfaatnya,” katanya.

Ngomong­ngomong, apa suami tidak marah? “enggak. Suami sudah tahu sebelum menikah,” katanya. Suami kedua tessa, Letkol (CKu) edi Swasono, mengizinkannya berkiprah di Gerindra asal tetap bisa mengikuti aktivitas sebagai istri prajurit di Persit Kartika Chandra. “Harus bisa bagi waktu,” ujarnya.

Masa perkenalan tessa dengan edi Swasono ini berlangsung singkat, hanya lima bulan dan langsung menikah. Pasalnya, baik tessa maupun sang suami adalah duda dan janda yang ditinggal mati oleh masing­masing pasangannya. Keduanya pun menikah atas izin anak masing­masing. tessa punya anak berusia 15 tahun, dan edi punya anak berusia 17 tahun. “Saya tidak mau menikah dengan yang cerai, sebab masih ada bekas istrinya, apalagi merebut istri orang,” katanya. t if

MeSKI tampak ringkih dan rambut yang sudah memutih semua, namun Yok Koeswoyo masih bersemangat dalam bernyanyi. Bekas pembetot bas kelompok “Koes Plus” itu hadir di Kompleks Parlemen ketika sebagian anggota dewan sedang reses, akhir Desember lalu. Bukan untuk menyampaikan gugatan, tapi berdendang. Suaranya masih terdengar jernih, seperti kala menyanyikan lagu “Kolam Susu” yang indah, tentang negeri yang subur makmur.

Yok yang pindah rumah ke Pandeglang, Banten, bersama kaum tani itu, datang ke Gedung DPR membagi­bagikan cakram padat berisi lagu berjudul “Pembuka”. Lagu yang diambil dari Surat al­Fatihah itu ditujukan kepada para pemimpin agar menyadari kiprahnya untuk tetap berada di jalan lurus. “Semoga dengan mendengarkan lagu ini bisa membuka hati anda untuk menanamkan rasa kedamaian, kesejukan di dalam hati. Jangan ribut melulu, kapan selesainya. Ini rakyat sudah menderita,” ujar Yok sambil menentang gitar.

Penderitaan rakyat itu terjadi akibat perilaku pejabatnya yang tidak lurus. “anda pernah dengar poli, poli itu banyak. Misalnya poligami, ini kan lebih dari satu. Monopoli, satu tapi menguasai banyak. Itu kan nggak bagus. Nah, sekarang, maaf ya, sekarang ini bukan Politikus tapi Poli­tikus. Banyak tikus,” tambahnya dengan intonasi meninggi.

untuk menyadarkan para pejabat dan rakyat melalui lagunya, Yok telah bersafari dengan sedikitnya membagikan 5.000 keping CD tersebut di sepanjang Pantura (pantai utara), mulai dari Cirebon hingga Banyuwangi. “Kita bagikan termasuk ke instansi pemerintah,” ujarnya. t if

Rhoma IramaBersama Gerindra Berantas Korupsi

Rakyat Sudah Menderita

Page 16: gema utama>> indonesia >> WaWancara >> Gema Indonesia Rayapartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR09.pdfDPR menganggarkan Rp2 miliar untuk memperbaiki toilet di gedung Nusantara I. Luar

16 : edisi 09/tahun i/januari 2012

profil

Ibarat seorang gadis, keberadaan Partai Gerindra di percaturan politik nasional berhasil mengundang decak kagum dan pujian. Banyak aktivis memilih bergabung, banyak pula politisi loncat pagar, karena yakin platform dan delapan program aksi Gerindra sanggup mewujudkan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.

oleh m. Budiono

foto mustafa Kemal

Jatuh Hati Karena Platform Gerindra

PLatFORM dan delapan program aksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merupakan bukti bahwa Gerindra merupakan partai alter­natif. Dalam platform dan delapan program ak­sinya, Gerindra merencanakan sejumlah langkah kongkret untuk mencapai kesejahteraan melalui terobosan yang tidak terdapat di partai lain, baik partai baru maupun partai lama. Demikian jelas dan tegasnya platform serta delapan program aksi Gerindra sehingga sanggup memberi harapan baru bagi banyak kalangan. tak terkecuali penga­mat dan pemerhati.

Karena itu, banyak pihak yang merasa segan dengan keberadaan Gerindra, baik kawan mau­pun lawan. Banyak pula politisi yang loncat pa­gar, ke luar dari partai yang telah membesarkan namanya untuk bergabung dengan Gerindra. tak sedikit pula pribadi­pribadi anti kemapanan yang sebelumnya berseberangan dengan kekuasaan, lantas tertarik dan menyatu dalam barisan Ge­rindra. Salah satunya adalah encop Sofia (39 ta­hun), anggota DPRD Kota Serang, Banten, yang juga Ketua Kaukus Parlemen Perempuan Kota Se rang dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Serang.

Melihat seabreg jabatan yang diemban perempuan berlesung pipi ini, mungkin tim­bul pertanyaan: siapa sih dia ini? Dan, inilah jawabannya. Jauh sebelum berdirinya Partai Gerindra, ibu dari Gautama Rahman Hadi ­­ bocah 8 tahun ­­ barangkali layak disebut sebagai perempuan idealis, dan anti kema­panan.

encop adalah seorang dosen Perguruan tinggi Swasta di Banten. Selain itu, dia ak­tif di berbagai lembaga swadaya masyarakat,

memperjuangkan emansipasi dan kesamaan hak perempuan. Ia menyuarakan tuntu­tan perbaikan nasib bagi kaum hawa, dan memperjuangkan penghapusan perbedaan gender.

encop adalah perempuan “perkasa” yang tidak percaya pada penguasa. Karena masya­rakat sejahtera seperti yang ada dalam baya­ngannya tak kunjung bisa diwujudkan oleh pemerintah. Rasa tidak puas terhadap pe­nguasa itu dia wujudkan dengan membuat berbagai program peduli perempuan melalui sejumlah LSM. antara lain, Solidaritas Pe­rempuan, Ilmu­ilmu Sosial transformasi dan Wanita Islam.

anak pasangan H. Jayadi Thoha dan Hj. ainun ini jengah melihat kenyataan bahwa negara tak sanggup berbuat banyak bagi war­ganya. Negara sering absen dalam berbagai persoalan, seperti pengangguran dan tenaga kerja. Lalu, pada saat bersamaan pemerintah juga gagal mengayomi warga negaranya.

Hubungan negara dengan negara luar acap kali malah mengorbankan masyarakat. Petani, nelayan dan pedagang pasar tidak pernah merasa menjadi seorang anak bagi negaranya, tempat ia bisa bermanja dan men­dapat kasih sayang. akibatnya, masyarakat tidak tersentuh dan tak pernah menyadari eksistensinya dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga, yang terjadi adalah banyak anggota masyarakat yang tidak merasa terikat pada ne­gara. Keikutsertaan mereka, menurut encop, hanya saat pemilihan umum, setelah itu me­reka tidak tahu apa arti negara bagi dirinya sendiri.

Yang terjadi kemudian, muncul ketidak­percayaan pada penguasa, dan itu pula yang menyebabkan encop tidak tertarik bergabung dengan partai politik. apalagi ia melihat, tak ada satu pun partai yang bisa mewakili mim­pi­mimpinya. atau, tidak ada partai yang me­lakukan pembelaan terhadap kaum marginal, memiliki sensifitas gender dan lingkungan.

Harapan Baru

Begitulah pandangan dan penilaian encop Sofia, istri Rusdi, sebelum lahirnya Partai Gerindra. Namun, setelah Gerindra lahir di bumi Indonesia, tepatnya sejak 2008, alumni pendidikan Diploma Jurusan Women Studies dan Master Ilmu Politik pada universitas Ha­wai amerika Serikat itu mengalami peruba­han pandangan secara drastis.

“Saya dibuat terpesona dan percaya sepen­uhnya dengan platform dan delapan program aksi Partai Gerindra. “Saya yakin inilah partai yang bisa mewujudkan impian dan idealis­me saya. Sebuah partai dengan harapan dan haluan baru. apalagi, di sana berdiri sosok seorang Prabowo Subianto yang siap menga­wal langkah partai ini sesuai harapan dan cita­cita rakyat Indonesia,” ungkap encop Sofia menambahkan.

Sejak itu pula pandangnya terhadap ke­kuasaan berubah. Sikapnya yang selama ini berjarak dengan partai politik pun lambat laun melunak. Pelan tapi pasti, langkahnya te­rus mendekat menuju panggung politik. apa­lagi, “Kehadiran saya di ranah politik diakui oleh partai. Saya dipercaya menjadi Bendaha­ra DPD Partai Gerindra Banten. Kemudian, ditunjuk oleh Ketua DPD untuk memimpin DPC Partai Gerindra Kota Serang, seiring ke­berhasilan saya menjadi anggota DPRD Kota Serang,” cerita encop.

Dengan masuk ke pusaran kekuasaan, encop berharap, perjuangannya mengubah nasib perempuan bisa dilaksanakan lebih efektif. Keinginannya, meningkatkan kese­jahteraan petani, nelayan, dan pedagang bisa semakin mendekati kenyataan.

Sejak itu, intensitas keterlibatan encop

dengan Partai Gerindra semakin besar. Bukti­nya, dalam kesibukannya selaku anggota DPRD, ia menyempatkan diri mengikuti pengkaderan di Hambalang. Sebuah kegiatan pengkaderan yang menjadi pusat pelatihan dan candradimuka bagi kader Partai Gerin­dra. Dan, yang lebih membanggakan, encop yang tercatat sebagai peserta pengkaderan angkatan ke­8, dan terpilih sebagai peserta terbaik, menyingkirkan lebih dari 390 peserta dari Jawa dan Sumatra.

Padahal kegiatan yang dilaksanakan selama satu minggu itu terbilang tidak ringan. Setiap peserta, dididik dengan disiplin ting­gi, bekerja keras, setia kawan, dan loyal pada pimpinan. Juga mencintai bangsa dan peka terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat. Perasaan itu, menurut encop, tetap terasa hingga lepas dari kegiatan.

“Semangat kami semakin besar. Buktinya setiap kali rapat atau kegiatan yang lain me­reka dengan ringan kaki hadir. Loyalitas, ke­pekaan sosial dan kesetiakawanan kami juga tetap terjaga. Ini benar­benar sebuah peng­kaderan yang sangat baik dan layak diting­katkan untuk seluruh kader dan simpatisan partai,” kata encop.

Dengan cara begitu, diharapkan kejayaan Gerindra dan Indonesia tinggal menunggu waktu saja. Intinya, menurut encop, Gerin­dra harus bisa memimpin bangsa, agar garis perjuangan partai bisa digunakan untuk me­lakukan pembangunan. “Kader Gerindra juga harus menguasai eksekutif. Kualitas anggota legislatif, baik ditingkat pusat maupun daerah harus terus ditingkatkan,” begitu ia berharap.

untuk semua itu, encop rela meninggal­kan profesinya sebagai dosen. Ia ingin ber­konsentrasi secara penuh, baik sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Serang maupun anggota DPRD. Dan sebagai anggota DPRD encop beserta kawan­kawannya di Fraksi Par­tai Gerindra tengah mendorong gerakan pro rakyat, sensifitas terhadap masyarakat kecil, ketahanan pangan, pendidikan dan keseha­tan. “Kami tengah memperjuangkan Jam­kesda dan Perda Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat,” jelas encop.t

Encop Sofia