Top Banner
E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng EDISI NOVEMBER 2011 “ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOALDinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 website : http://dinperindag.jatengprov.go.id
23

Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

Mar 22, 2016

Download

Documents

e-Paper Bulan November 2011. © 2011. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Website : http://dinperindag.jatengprov.go.id | Email : [email protected] | Twitter : @dinperindag | Facebook : https://www.facebook.com/dinperindagprov
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

EDISI NOVEMBER 2011

“ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOAL”

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Page 2: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris : Siti Chiswati

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata : 3. Teguh Prihadi : 4. Listyati PR

: 5. Kumarsi : 6. Subandi : 7. Faria Suryani

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso

Sekretariat Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

Sekapur Sirih

GELIAT INDUSTRI KREATIF DI JAWA TENGAH

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Pada saat ini, dunia

telah memasuki era

industri pada

gelombang ke-empat,

yaitu industri ekonomi

creative (creative

economic industri). Industri ini telah mampu

mengikat pasar dunia dengan jutaan

kreativitas dan ide yang dapat dijual secara

global. Industri kreatif adalah industri yang

bermuara pada intelektualitas, ide, dan

gagasannya yang orisinil lantas

merealisasikannya berdasarkan pemikiran

serta rasa dari lubuk hati yang paling dalam

sebagai insan kreatif yang ingin

memajukan industri di tanah airnya secara

umum, dan potensi bisnis kreatif sektor

industri di daerahnya masing-masing.

Ada 14 sektor Industri kreatif yang

belakangan ini gencar di sosialisasikan oleh

pemerintah, yaitu “periklanan; arsitektur;

barang seni; kerajinan; desain; fashion;

permainan interaktif; musik; seni

pertunjukan; penerbitan dan percetakan;

layanan komputer dan peranti lunak; radio

Page 3: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

dan televisi; riset dan pengembangan; serta

film, video, dan fotografi”.

Industri ini telah membuktikan diri

mampu menciptakan nilai tambah yang

sangat tinggi dan memberikan ruang

bersaing yang relatif seimbang antara

negara maju dengan negara berkembang.

Setelah bergulir sekitar 3 tahun di

Indonesia, Ekonomi Kreatif dan Industri

Kreatif semakin hangat dibicarakan baik

oleh pemerintah, swasta dan pelakunya

sendiri. Merespon perkembangan

paradigma Industri Kreatif dewasa ini,

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus

berupaya mengembangkan industri kreatif

meskipun kontribusi sektor itu terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

belum optimal.

Di Tahun 2011 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah

mengkampanyekan “100 % Cinta Indonesia”

terutama untuk mengembangkan potensi

industri kreatif di Jawa Tengah. Berbagai

upaya yang telah dilakukan adalah dengan

digelarnya lomba desain handicraft Jateng

pada tanggal 8 – 30 November 2011 dan

Lomba Desain mebel pada bulan Oktober

2011, sebagai upaya menciptakan desain

mebel yang diharapkan mampu bersaing

baik dipasar dalam negeri maupun manca

negara.

Selain itu juga untuk lebih

memperkenalkan potensi produk dan

mempromosikan industri kreatif di Jawa

Tengah khususnya Fashion (batik, tenun,

busana muslim, bordir, teknologi informasi

dan kerajinan) kepada masyarakat luas,

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah Bekerjasama dengan

Direktorat Jenderal Basis Industri

Manufaktur (BIM), Kementerian

Perindustrian RI menyelenggarakan Pekan

Produk Kreatif Daerah (PPKD) tahu 2011,

tanggal 9 – 13 Nopember 2011 di Java Mall,

Peterongan Semarang di ikuti oleh 54

peserta terdiri dari 51 stand industri

fashion, 2 stand industri kerajinan dan 1

stand IT, setelah itu masih berkaitan dengan

fashion pada tanggal 18 November

bertempat di ruang Rama-Shinta Patra Jasa

Semarang diselenggarakan Lomba Peragaan

Busana khusus batik, dan tenun/lurik

diikuti oleh desainer handal se Jawa

Tengah, selain itu kegiatan seperti

sosialisasi, Forum Group Disscation terus

dilakukan sebagai upaya mengembangkan

industri kreatif di Jawa Tengah.

Page 4: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Industri kreatif tidak akan pernah

mati selama semuanya masih punya pikiran

dan ide kreatif yang dituangkan dalam

karya bagi kehidupan. Untuk memacu

percepatan gerak Industri Kreatif di Jawa

Tengah diperlukan konsep dan komitmen

dari kelompok industri kreatif/komunitas,

pemikir (cendikiawan), bussnis

(perusahaan) dan pemerintah sebagai aktor

yang terlibat langsung dalam

pengembangan industri kreatif. Daya kreasi

masyarakat Jawa Tengah yang tinggi sudah

terbukti dari zaman nenek moyang dulu,

mereka telah menghasilkan berbagai karya

seperti industri batik dan kerajinan.

Demikian sekapur sirih yang dapat

saya sampaikan, kita berharap industri

kreatif di Jawa Tengah berkembang dengan

cepat dan dapat memberikan kontribusi

yang positif bagi peningkatan

perekonomian.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, November 2011

Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

Page 5: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Tajuk Rencana

Industri kreatif adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari ekonomi kreatif, perlu kita

sadari bahwa ekonomi kreatif, yang berfokus

pada penciptaan barang dan jasa dengan

mengandalkan keahlian, bakat dan kreatifitas

sebagai kekayaan intelektual adalah harapan

kita untuk bangkit bersaing dan meraih

keunggulan dalam ekonomi global. Untuk

mengembangkan industri kreatif diperlukan

kolaborasi antara berbagai aktor antara lain

intelektual, usahawan, dan pemerintah menjadi

sangat penting dan merupakan syarat yang

mendasar, tanpa kolaborasi antar elemen

tersebut dikhawatirkan pengembangan industri

kreatif tidak berjalan selaras, efisien dan

tumpang tindih, hal ini disebabkan setiap aktor

memiliki peran yang signifikan namun juga

memerlukan kontribusi dari aktor lainnya.

Disamping aktor diperlukan pilar kuat

yang mampu mendukung pengembangan

industri kreatif, pilar tersebut meliputi industri ,

karena tanpa industri kreativitas tidak dapat

dihitung secara ekonomi, hanya produk kreatif

yang bisa dihitung dan merupakan hasil

kreativitas yang dikaitkan dengan transaksi dan

komersialisasi, selanjutnya pilar Technology

yang berfungsi sebagai kendaraan dan

perangkat (tools) bagi pengembangan landasan

ilmu pengetahuan. Teknologi bisa dipakai dalam

berkreasi, memproduksi, berkolaborasi,

mencari informasi, distribusi dan sarana

bersosialisasi, berisikan metode-metode dan

teknik atau aktifitas yang membentuk atau

mengubah budaya, berikutnya pilar Resources

yang merupakan input uang dibutuhkan dalam

proses penciptaan nilai tambah, selain ide dan

kreatifitas yang dimiliki oleh sumber daya insani

yang merupakan landasan dari industri kreatif,

sumber daya meliputi sumber daya alam yang

mempunyai keunikan dituangkan dalam

produk-produk seperti desain, kerjinan dan

fashion dapat memberikan identitas nasional

untuk bersaing di pasar global. Selanjutnya

Institution dalam pengembangan industri

kreatif dapat didefinisikan sebagai tatanan

sosial dimana didalam nya terdapat norma

adat, sistem nilai, atau peraturan perundangan

–undangan sehingga diperlukan proteksi

terhadap ide-ide dengan mekanisme Hak Atas

Kekayaan Intelektual (HKI) dan pilar yang

terakhir adalah Finansial Intermediary sebagai

pendukung dari kegiatan industri kreatif

khususnya berkaitan dengan penyaluran dana

industri kreatif memiliki banyak kreasi ada yang

berbentuk produk fisik dan ada juga yang non

fisik, dengan berkembangnya IT banyak produk

non fisik yang memanfaatkan dunia maya

sehingga berbentuk digital, harus ada

pandangan lembaga keuangan terhadap

industri ini dan menciptakan perangkat finansial

yang mendukung era digital tidak tradisional

dengan hanya menyalurakan pinjaman dengan

jaminan fisikal.

Page 6: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Berbicara industri kreatif tidak bisa

lepas dari Industri logam yang menjadi industri

inti, keberadaannya sebagai dasar

pembangunan industri, baik industri berbasis

agro, industri hasil hutan, industri berteknologi

tinggi dan industri pedesaan. Industri logam

juga berperan sebagai pendukung dan

penunjang utama dalam rekayasa industri,

termasuk penunjang substitusi impor seperti

menyediakan komponen, spare part dan

peralatan lainnya.

Potensi industri logam di Jawa Tengah

sangat strategis dan potensial untuk terus

dikembangkan, mengingat sektor ini mampu

menggerakkan perekonomian daerah, sebagai

pemasok kebutuhan sektor industri

manufaktur, otomotif, permesinan, pertanian,

perkapalan dan peralatan teknologi tinggi baik

untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri,

disamping itu industri ini menyerap banyak

tenaga kerja.

Iklim usaha yang kondusif menjadi

syarat utama tumbuhnya industri kreatif,

konflik perburuhan seharusnya dihindari salah

satunya adalah adanya demo buruh di Jawa

Tengah terhadap penolakan UMK yang begitu

kuat , perlu dicarikan solusi yang dapat

memberikan kepuasan kepada semua elemen,

kegagalan penetapan UKM di beberapa

Kabupaten Kota kali ini hendaknya dapat

menjadi cermin untuk melakukan evaluasi,

pendekatan berbagai pihak sehingga

menghasilkan keputusan yang bijak untuk

jaminan iklim yang kondusif bagi buruh dan

pengusaha pada saat yang akan datang. Sebagai

aparat pemerintah, kita harus bertindak netral

dan harus mampu memfasilitasi keinginan dua

pihak yakni buruh dan pengusaha.Kita tunggu

saja, apakah revisi jadi dilaksanakan? Dan

apakah revisi dapat diterima oleh segenap

buruh? Yang jelas industri kita butuh buruh dan

penghargaan yang pantas mesti diberikan

kepada buruh agar dapat meningkatkan

produktivitasnya.

Kendala lain bagi industri Jawa Tengah

selain masalah perburuhan adalah adanya

penerapan sertifikasi oleh Negara tujuan ekspor

terhadap produk kayu olahan yang akan

diekspor ke Uni Eropa dan Amerika Serikat,

kayu tersebut haruslah kayu legal yang asal

usulnya jelas. Pasar Amerika Serikat dan Uni

Eropa (UE) merupakan pasar yang cukup besar

dan menjanjikan tetapi banyak persyaratan

yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah

produk kayu yang masuk kedua wilayah

tersebut haruslah menggunakan bahan baku

legal dibuktikan dengan sertifikasi terhadap

bahan baku dimulai dari areal penanaman

kepelabuhan ekspor termasuk proses

produksinya. Untuk memastikan bahwa kayu

yang di ekspor merupakan kayu legal, maka

Negara mitra diminta untuk mengembangkan

sistem pengendalian untuk memverifikasi kayu

yang akan diekspor. Penerapan Sistem Verifikasi

Page 7: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Legalitas Kayu (SVLK) bagi industri kayu

dituangkan dalam keputusan Menteri

Kehutanan No. P.38/Menhut-II/2009 tentang

SVLK. Aturan ini diharapkan segera diterapkan

oleh industri kayu untuk meningkatkan daya

saing produk kayu Indonesia dan lebih mudah

masuk pasar internasional.

Di Jateng, terdapat hampir 1400

industri kayu dan 50%-nya telah melakukan

ekspor. Dari jumlah tersebut baru 30-an

perusahanan yang telah menerapakan SVLK

sehingga dikhawatirkan sampai 3 Maret 2013

(penerapan SVLK oleh Uni Eropa) banyak

perusahaan industri kayu yang belum mampu

menerapakan SVLK sehingga dipastikan mereka

tidak bisa melakukane kspor ke UE.

Dalam pengembangan industri kreatif

terdapat 14 sub sektor yang dikembangkan

salah satunya adalah desain termasuk desain

kemasan, diperlukan pemikiran yang jeli untuk

menciptakan disain kemasan yang atraktif,

mencakup perpaduan warna dan tulisan yang

menarik, terang/menonjol. Selain itu juga

mencantumkan gambar bahan baku atau

produk asli, memberikan kemudahan bagi

konsumen untuk membawa dan menikmati

produk, memberikan dukungan pada produk

untuk ditampilkan di depan, penataan aturan

label yang simple namun tidak mengganggu

daya tarik produk.

Saat ini kemasan juga akan mempunyai

nilai lebih apabila mampu didaur ulang/go

green. Kemasan daur ulang tersebut akan

sangat baik dimanfaatkan untuk produk-produk

non pangan seperti produk batik, tekstil dan

aneka kerajinan. Selama ini, produk non-pangan

juga sangat jarang dikemas. Kemasan yang

disediakan untuk produk non-pangan

sebenarnya lebih mudah dan aman, mengingat :

tidak perlu kesesuaian bahan kemasan dengan

produk serta kemasan juga dapat bersifat

tertutup ataupun terbuka. Kemasan terbuka

yang berarti sebagai tas pembawa ini

diharapkan mampu mengurangi pemanfaatan

plastik sebagai kemasan pada umumnya.

Akhir kata pengembangan Industri

kreatif diharapkan menjadi suatu wujud

optimisme baru dalam menyongsong masa

depan industri Jawa Tengah menjadi lebih baik

serta dapat memberikan arah yang jelas bagi

pengembangan ekonomi kreatif.

Page 8: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

HARGA KEPOKMAS BULAN NOVEMBER 2011

Analisis : 1 Beras

Perkembangan harga beras khususnya Cisadane II dan IR64 selama bulan Nopember2011 terjadi kenaikan

harga memasuki Minggu II Nopember 2011 dikarenakan terjadinya perubahan cuaca yang cukup drastis

diikuti angin puting beliung menyebabkan pedagang besar beras mengalami kesulitan menggiling padi jadi

beras, stock persediaan di tingkat pedagang besar Jateng semakin menipis, beras yang beredar di Jateng

sebagian besar berasal dari Jabar (Kerawang, Cirebon) dan Jatim (Bojonegoro, Magetan), permintaan beras

masyarakat masih tinggi akibat banyaknya hajatan.

2 Gula

Masuk Minggu III Nopember 2011 terjadi kenaikan harga sesaat kemudian turun tetapi belum sediakala

dikarenakan permintaan masyarakat meningkat tajam dengan banyaknya hajatan, persediaan di tingkat

pedagang besar terbatas/menghabiskan stock, pedagang besar menaikan harga tipis.

3 Daging

Daging ayam kampung memasuki Nopember 2011 mengalami penurunan dikarenakan banyaknya persediaan

sementara permintaan masyarakat menurun,

Daging ayam broiler masuk Minggu II Nopember 2011 mengalami kenaikan dikarenakan permintaan yang

tinggi, banyaknya hajatan sementara persediaan terbatas, yang beredar banyak berasal dari luar Semarang.

4 Telur

Telur ayam ras masuk Nopember 2011 mengalami kenaikan dikarenakan tingginya permintaan masyarakat

dengan banyaknya hajatan sementara persediaan terbatas, yang beredar kebanyakan berasal dari luar

Semarang.

5 Cabe

Cabe keseluruhan jenis Nopember 2011 mengalami fluktuasi harga dikarenakan perubahan cuaca yang

signifikan di daerah sentra penghasil menyebabkan cabe di tingkat petani banyak rusak/busuk/gagal panen,

di tingkat pedagang besar persediaan sampai dengan saat ini menipis dicoba mendatangkan dari luar Jateng.

6 Bawang

Harga bawang merah maupun putih Nopember 2011 cenderung mengalami penurunan khususnya bawang

merah dikarenakan membanjirnya produk bawang merah di pasaran walaupun permintaan masyarakat

masih sangat tinggi.

Page 9: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

EKSPOR KE UNI EROPA TERKENDALA SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS

KAYU (SVLK)

Kayu olahan merupakan komoditas yang selama

ini menjadi andalan ekspor Jawa Tengah.

Dengan kontribusi sebesar kurang lebih 15%

dari total ekspor, produk kayu olahan terdiri

dari panel kayu, wood working, prefab, serta

produk furniture dari kayu. Namun industri

tersebut sangat bergantung dari ketersediaan

kayu hutan dan perkebunan rakyat.

Industri kayu olahan di wilayah utara seperti

Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kudus, Pati

dan Rembang misalnya, banyak menggunakan

kayu Kalimantan dan Papua seperti kayu

merbau, meranti dan bangkirai. Sedangkan

industri kayu olahan di wilayah selatan seperti

Kabupaten Temanggung, Purworejo,

Wonosobo, Cilacap dan Banyumas banyak

menggunakan kayu hasil perkebunan rakyat

seperti kayu albasia dan sengon.

Apapun kayu yang diolah untuk konsumsi

ekspor terutama ke negara Amerika Serikat dan

Uni Eropa, kayu tersebut haruslah kayu legal

yang asal usulnya jelas. Pasar Amerika Serikat

dan Uni Eropa (UE) merupakan pasar yang

cukup besar dan menjanjikan tetapi banyak

persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya

adalah produk kayu yang masuk kedua wilayah

tersebut haruslah menggunakan bahan baku

legal dibuktikan dengan sertifikasi terhadap

bahan baku dimulai dari areal penananan ke

pelabuhan ekspor termasuk proses

produksinya.

Perhatian dunia terhadap lingkungan semakin

dipertajam semua sisi kehidupan baik itu

industri, perdagangan, keamanan, ilmu

pengetahuan dan teknologi selalu dikaitkan

dengan lingkungan bagaimana proses tersebut

berjalan dengan lingkungan yang tetap nyaman

dan terjaga.

Kebutuhan bahan baku kayu dalam jumlah yang

besar dan tidak terkendali membuat rusaknya

fungsi ekologi hutan, daerah resapan air, areal

hutan lindung dan taman nasional oleh orang

yang tidak bertanggung jawab dengan

melakukan penebangan liar untuk dijual (illegal

logging).

Tahun 2003 Masyarakat UE mulai melakukan

perlawanan terhadap illegal logging dengan

membatasi impor barang dari bahan kayu illegal

dengan mengeluarkan EU Timber Regulation

dilanjutkan dengan mengadakan perjanjian

bilateral (Voluntary Partnership

Agreement/VPA) dengan negara pengekspor

kayu. Untuk memastikan bahwa kayu yang di

ekspor merupakan kayu legal, maka negara

mitra diminta untuk mengembangakan sistem

Page 10: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

pengendalian untuk memverifikasi kayu yang

akan diekspor ke Uni Eropa dan pembanguanan

sistem didukung sepenuhnya oleh UE.

Indonesia termasuk salah satu negara yang

melakukan perjanjian VPA dengan UE dengan

menandatangani perjanjian tersebut. Kedua

pihak berkeinginan mencegah perdagangan

kayu illegal, berusaha melestarikan sumber

daya hutan dunia dan melakukan peraturan

perundang-undangan serta meningkatkan

sistem pengelolaan hutan. Dengan ketentuan

ini, keuntungannya tentu semakin terbukanya

pasar karena Indonesia akan terhindar dari isu

illegal logging yang melekat selama ini dan

khusus bagi pasar Eropa kayu Indonesia dengan

sertifikat V-Legal akan melalui Green line

sehingga tidak sulit memperoleh pengakuan

legalitasnya.

Pemerintah Indonesia terus mendorong

penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu

(SVLK) bagi industri kayu untuk menekan aksi

perdagangan kayu illegal. Pada tahun 2009

melalui Kementerian Kehutanan telah

menerbitkan Peraturan Menteri Kehutanan No.

P.38/Menhut-II/2009 tentang SVLK. Aturan ini

diharapkan segera diterapkan oleh industri kayu

untuk meningkatkan daya saing produk kayu

Indonesia dan lebih mudah masuk pasar

internasional.

Di Jateng, terdapat hampir 1400 industri kayu

dan 50%-nya telah melakukan ekspor. Dari

jumlah tersebut baru 30-an perusahanan yang

telah menerapakan SVLK sehingga

dikhawatirkan sampai 3 Maret 2013

(penerapan SVLK oleh Uni Eropa) banyak

perusahaan industri kayu yang belum mampu

menerapakan SVLK sehingga dipastikan mereka

tidak bisa melakukan ekspor ke UE.

Beberapa kendala untuk menerapakan SVLK di

Jateng antara lain adalah kurang pahamnya

industri kayu dari kalangan UKM terhadap

aturan main SVLK, serta biaya sertifikasi SVLK

yang cukup tinggi sekitar Rp 40 juta per

perusahaan. Tetapi agar bisa menembus pasar

Eropa dan AS pelaku industri tetap harus

mengurus sertifikasi legalitas kayu karena itu

merupakan tuntutan pasar. Perlu dorongan dan

bantuan pemerintah agar proses sertifikasi

dapat berjalan dengan cepat dan industri

pengolah kayu dapat tetap eksis. Bantuan

dapat diberikan melalui fasilitasi sertifikasi,

sosialisasi dan pelatihan sertifikasi SVLK. Saat

ini telah ada 5 perusahaan independen yang

ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan

proses sertifikasi SVLK . Upaya lain dapat

dilakukan oleh perusahaan dengan mulai

melakukan diversifikasi pasar ke kawasan Asia

terutama Korea Selatan dan China yang pasar

ekspornya sangat terbuka untuk produk kayu

olahan.

Page 11: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Share ekspor produk kayu olahan terhadap total

ekspor Jawa Tengah sebesar 27% (kayu olahan

dan furnitur). Nilai ekspor untuk komoditi kayu

olahan dan furniture menempati urutan ke-2

dan 4 dengan nilai sampai dengan bulan

September 2011 mencapai US$ 843.657.000

terdiri dari ekspor kayu olahan sebesar US$

441.840.000 meningkat sebesar 30.06% bila

dibandingkan dengan nilai ekspor kayu olahan

tahun 2010 (periode Januari-September).

Sedangkan untuk furniture, nilai ekspor hingga

bulan September 2011 sebesar US$

401.817.000 turun sebesar -30.12% bila

dibandingkan dengan periode yang sama tahun

2010.

Untuk data secara umum, nilai ekspor Jateng

sampai bulan September 2011 mengalami

peningkatan sebesar 22,17% dari sebelumnya

US$ 2,861,794,488 pada tahun 2010 menjadi

US$ 3,496,328,322 pada tahun 2011.

Sementara khusus ekspor non-migas, nilai

ekspor Jateng mengalami peningkatan sebesar

16,68% dari US$ 2,685,136,563 pada tahun

2010 menjadi sebesar US$ 3,133,095,969 pada

tahun 2011.

Sedangkan untuk impor terjadi kenaikan

sebesar 31,54% dari US$ 7,232,732,683 di tahun

2010 menjadi sebesar US$ 9,514,079,325 pada

tahun 2011. Sedangkan untuk impor non-migas

meningkat sebesar 2,66% dari US$

3,169,191,513 pada tahun 2011 menjadi US$

3,253,593,930 pada tahun 2011. Berdasarkan

data tersebut menunjukan neraca perdagangan

Jateng non-migas masih negatif sebesar US $ -

120,497,961.

Page 12: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Eksportir atau produsen kayu olahan di Jateng

diharapakan dapat terus memberikan

kontribusi yang maksimal bagi total ekspor

provinsi ini. Meskipun banyak kendala yang

menghadang tetapi dengan tekat yang bulat

dan dukungan serta bimbingan dari

stakeholder seperti asosiasi usaha, Pemerintah

Daerah dan Pemerintah Pusat, diharapkan

permasalahan yang berkaitan dengan sertifikasi

SVLK dapat diselesaikan sehingga tetap dapat

melakukan ekspor yang berkualitas ke Uni

Eropa dan Amerika Serikat.

SNI, INSTRUMEN PENTING

PERKUAT DAYA SAING PRODUK

NASIONAL

Era perdagangan bebas yang

menyulut persaingan pasar menjadi bergerak cepat serta kompetitif, harus diantisipasi sedini mungkin. Serbuan produk impor yang belum tentu dijamin prima kualitasnya patut menjadi perhatian kita.

Daya saing merupakan poin penting

untuk meningkatkan daya saing produk lokal supaya bisa diterima di pasar global. Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) bisa menjadi instrumen kuat untuk meningkatkan daya saing produk lokal di tengah serbuan produk impor yang semakin membanjiri pasar domestik.

Dengan .adanya sertifikasi terhadap

produk nasional ini diharapkan produk impor tidak merajalela mengganggu pemasaran produk dalam negeri. SNI menjadi satu-satunya standar yang berlaku

secara nasional di Indonesia yang dirumuskan oleh Panitia Teknis yang ditetapkan oleh BSN.

Ketentuan ini berisikan persyaratan

teknis, aturan, pedo-man atau sifat untuk suatu produk atau proses dan metode produksi dari suatu obyek pengukuran/peni laian untuk dipakai umum dan berulang-ulang yang dikaji ulang dalam setiap periode tertentu.

Penerapan SNI pada produk lokal juga dilakukan untuk lebih mengenalkan produk dan merk lokal di pasaran internasional. Hal ini telah diperkuat dengan adanya 83 macam SNI wajib bagi produk Indonesia yang telah diratifikasi oleh organisasi perdagangan dunia (WTO) sehingga membuka peluang berusaha di pasar internasional yang ketat saat ini.

Penerapan standarisasi ter-hadap produk yang dihasilkan di dalam negeri atau produk impor yang masuk ke Indonesia ini sangat penting, karena penerapan standard juga ikut berpengaruh terhadap peningkatan kualitas, keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan hidup. Produsen paham akan batas-batas yang diterima pasar, pengguna mem-peroleh kepastian kualitas dan keamanan produk sedang kon-sumen merasa terlindungi keamanan dan kesehatannya pada saat digunakan.

Yang terpenting, diperlukan kebersamaan dari seluruh lapisan masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah dalam meningkatkan, mengembangkan dan penerapan SNI pada semua produk dalam negeri untuk lebih dikenal masyarakat internasional dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan standar internasional.

Page 13: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

MEMPERLUAS PASAR INDUSTRI LOGAM JATENG

Industri logam menjadi industri inti

yang keberadaannya sebagai dasar

pembangunan industri, baik industri

berbasis agro, industri hasil hutan, industri

berteknologi tinggi dan industri pedesaan.

Industri logam juga berperan sebagai

pendukung dan penunjang utama dalam

rekayasa industri, termasuk penunjang

substitusi impor seperti menyediakan

komponen, spare part dan peralatan

lainnya. Potensi industri logam di Jateng

sangat strategis dan potensial untuk terus

dikembangkan, mengingat sektor ini

mampu menyerap banyak tenaga kerja,

menggerakkan perekonomian daerah dan

sebagai pemasok kebutuhan sektor industri

manufaktur, otomotif, permesinan,

pertanian, perkapalan dan peralatan lainnya

di pasar regional.

Persebaran industri logam Jateng ada

di sejumlah kabupaten/kota seperti

Kabupaten Tegal, Klaten, Purbalingga, Pati,

Temanggung, Boyolali dan Semarang.

Jenisnya mencakup industri pengecoran

logam fero (besi dan baja), industri

pengecoran logam non fero (alumunium,

kuningan dan tembaga), serta industri

komponen permesinan dan peralatan.

Namun produksi industri logam ini

umumnya belum mampu bersaing secara

nasional karena desain dan kualitasnya

masih relatif rendah. Desain produksi

kebanyakan masih berdasarkan

permintaan, sehingga perlu sebuah

dorongan agar mampu tumbuh dan

berkembang agar produk logam Jateng

mempunyai daya saing dan akses pasar

yang lebih luas.

Selama ini, pelaku usaha logam masih

mencari pasar sendiri di wilayah Jakarta dan

Surabaya, padahal pasar logam di luar Pulau

Jawa masih sangat terbuka lebar. Namun

para perajin belum dapat mengakses pasar

luar Jawa karena tidak memiliki jaringan,

pemasaran memang masih menjadi

masalah tersendiri bagi industri logam.

Upaya untuk meningkatkan akses pasar

produk logam IKM Jateng diantaranya

melalui penyelenggaran Pameran dan Temu

Bisnis Industri Logam dan Mesin Jateng di

Semarang yang telah diselenggarakan sejak

tahun 2010 dan menjadi agenda rutin

tahunan. Kegiatan tersebut ternyata cukup

memberi harapan dan diminati banyak

perusahaan industri logam dan mesin untuk

mempromosikan produknya.

Untuk perluasan pasar industri logam

di luar pulau diantaranya juga dilakukan

melalui partisipasi pada Pameran Makassar

Trade Ekspo 2011 di Sulawesi Selatan.

Hasilnya sangat menggembirakan dimana

telah terjadi transaksi penjualan retail yang

cukup besar dan banyaknya order serta

kesediaan untuk menjadi agen produk

logam Jawa Tengah di Makassar.

Page 14: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

MEMILAH PEMBUNGKUS MAKANAN BERBAHAYA

MEMBIARKAN makanan yang kita beli dibungkus oleh si penjual memang cara praktis jika tak mau dibikin repot membawa wadah.

Tapi apakah anda menyadari sejauh mana efek berbagai jenis pembungkus makanan tadi? Taruh misal, anda membeli semangkuk bakso yang dibungkus plastik untuk dibawa pulang. Atau membeli aneka gorengan yang dibungkus kertas koran dan aneka jenis kertas lainnya yang dibikin para penjual menjadi bentuk wadah/kantong? Mau makan sup di restoran fast food modern juga tak perlu repot pakai piring. Cukup mangkuk stereofoam tahan panas dan semuanya akan beres.

Hal-hal seperti ini jamak dijumpai sehari-hari. Bahan-bahan pembungkus dan wadah itu begitu akrab dengan kehidupan kita. Tapi, ternyata bahan-bahan itu menyimpan bahaya bila penggunaannya tidak tepat. Sebutlah plastik. Apa yang tidak terbuat dari plastik pada zaman sekarang. Memang, bahan ini sangat populer dipakai. Mulai dari perabotan rumah, alat-alat dapur, mainan anak sampai bahan pembungkus.

Jenis plastik sendiri memang beraneka ragam. Ada Poli Etilen, Poli Propilen, Poli Vinil Chlorida, Vinylidene Chloride Resin, dan sebagainya. Yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan adalah Poli Etilen yang tampak bening, dan Poli Propilen yang lebih lembut dan agak tebal. Poli Vinil Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan. Jenis-jenis plastik ini

memiliki tingkat bahaya berbeda-beda tergantung dari material plastik, jenis makanan yang dibungkus, lama kontak antara makanan dengan plastik, serta suhu makanan atau ruang penyimpan.

Plastik tersusun dari polimer, yakni rantai panjang dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer (bahan-bahan pembentuk plastik). Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran).

Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker. Sebuah penelitian di Jepang mengindikasikan, Poli Stiren dapat menjadi penyebab kanker dan berpengaruh pada sistem saraf pusat. Sedangkan Poli Vynil Chlorida dan Vinylidene Chloride Resin merupakan dioksin, yaitu senyawa kimia yang digolongkan sebagai penyebab utama kanker karena sifatnya yang sangat beracun.

Makanan Panas

Perpindahan monomer-monomer plastik ke dalam makanan dipicu oleh beberapa hal, yaitu panas, asam dan lemak. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan ke dalam plastik, semakin cepat terjadi perpindahan ini. Apalagi bila makanan berbentuk cair seperti bakso, mie ayam, sup, sayuran berkuah dan sebagainya. Saat makanan panas ini dimasukkan ke dalam plastik, kita bisa lihat plastik menjadi lemas dan tipis.

Page 15: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Inilah tanda terputusnya ikatan-ikatan monomer. Perpindahan monomer juga terjadi bila makanan atau minuman dalam wadah plastik terkena panas matahari secara langsung. Karena itu, usahakan menghindari air minum dalam kemasan yang terpapar matahari, atau permen yang telah lengket dengan pembungkusnya karena leleh oleh panas.

Perhatikan juga untuk tidak menuang air minum atau sayuran panas ke dalam wadah plastik dan menggunakan alat-alat makan dari plastik saat makanan masih panas. Pilih makanan yang dikukus dengan dibungkus daun, bukan plastik seperti lemper, lontong kue lupis dan sejenisnya. Bahan makanan yang mengandung lemak dan asam juga memicu perpindahan monomer. Sayur bersantan, susu, buah-buahan yang mengandung asam organik, sebaiknya tidak dibungkus plastik.

Memang ada plastik khusus yang bertuliskan tahan lemak dan tahan dingin. Plastik ini boleh dipakai selama bahan yang dimasukkan tidak panas. Kalaupun terpaksa menggunakan plastik sebagai pem-bungkus, usahakan secepat mungkin makanan dapat dipindahkan ke wadah yang aman, karena semakin lama kontak makanan dengan plastik, semakin banyak bahan berbahaya yang pindah ke makanan.

Kedua adalah Stereofoam Ia masih tergolong “keluarga” plastik karena terbuat dari Poli Stiren. Bahan yang lebih dikenal sebagai gabus ini memang praktis, ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik. Inilah yang membuat bahan ini amat disukai dan banyak dipakai, termasuk dalam industri makanan instan. Namun bahan ini sebenarnya tak kalah berbahaya dengan plastik. Dari hasil survei di

AS th. 1986, 100% jaringan lemak orang Amerika mengandung stiren yang berasal dari styrofoam. Bahkan pada penelitian 2 tahun berikut, kandungan stiren sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan saraf.

Sebuah studi di New Jersey, AS juga menemukan bahwa 75% ASI mengalami kontaminasi stiren yang berasal dari konsumsi ibu yang menggunakan wadah styrofoam. Pada ibu-ibu yang mengandung, stiren juga bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta. Dampak jangka panjang dari menumpuknya stiren di dalam tubuh adalah gejala saraf seperti kelelahan, nervous, sulit tidur dan anemia.

Pada anak, selain menyebabkan kanker, sekian tahun kemudian stiren juga menyerang sistem reproduksinya. Kesuburan menurun, bahkan mandul. Anak yang terbiasa mengkonsumsi stiren juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif. Styrofoam, sebagaimana plastik, bersifat reaktif terhadap suhu tinggi. Padahal, salah satu kelebihan styrofoam yang banyak diambil manfaatnya adalah kemampuannya menahan panas. Produk-produk sup dan minuman hangat di restoran cepat saji menggunakan wadah ini. Begitu pula produk-produk makanan instan, mesti diseduh dalam wadahnya yang terbuat dari styrofoam. Mie instan, bubur ayam instan misalnya.

Stiren, bahan dasar styrofoam bersifat larut lemak dan alkohol. Berarti wadah dari jenis ini tidak cocok dijadikan wadah susu atau yoghurt yang mengandung lemak tinggi. Begitu juga dengan kopi yang dicampur krim.

Dengan sifat-sifatnya seperti itu, sudah selayaknya kita lebih berhati-hati

Page 16: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

menggunakan styrofoam. Kalau hendak menggunakan styrofoam untuk menjaga makanan tetap hangat, sebaiknya makanan dimasukkan terlebih dahulu dalam wadah tahan panas dan dijaga tidak ada kontak langsung dengan styrofoam. Sedangkan penggunaannya sebagai wadah, harus diperhatikan untuk mendinginkan makanan terlebih dahulu sebelum memasukkan dalam wadah styrofoam. Makanan instan dan restoran yang menggunakan wadah ini, sebaiknya dihindari demi kesehatan keluarga kita.

Pembungkus Kertas

Penggunaan kertas sebagai bahan pembungkus juga telah meluas di masyarakat. Umumnya kertas yang digunakan adalah kertas koran atau kertas bekas. Mulai dari untuk membungkus sayuran, ikan kering, bumbu dapur (kalau kita belanja di pasar tradisional atau warung), sampai aneka ragam gorengan, peuyeum, dan sebagainya. Padahal, bila bagian kertas yang bertinta terkena panas dari makanan, minyak dari gorengan atau bagian cair dari makanan, maka tinta akan terlarut dalam makanan. Tinta mengandung unsur dasar timbal atau timah hitam yang beracun. Unsur ini sama dengan yang terdapat pada polutan dari kendaraan

bermotor. Dalam tubuh, timbal akan disimpan dan terakumulasi. Akumulasi timbal akan memicu munculnya gangguan saraf dan kanker.

Pada wanita hamil, timbal dapat mengakibatkan cacat bawaan pada janin dan merusak otak sehingga kecerdasan anak rendah. Pada laki-laki dewasa, timbal menurunkan kualitas sperma sehingga mempersulit punya keturunan. Dan pada anak-anak, timbal meng akibatkan penurunan daya konsentrasi dan kecerdasan. Penggunaan kertas yang berwarna putih juga berbahaya bagi tubuh. Kertas jenis ini diputihkan dengan penambahan chlor, suatu unsur yang dapat menimbulkan kanker.

Contoh yang menggunakan kertas ini adalah

teh celup dan tissue. Itulah bahan-bahan

pembungkus dan wadah makanan yang

berbahaya. Dengan kondisi masih rendahnya

kesadaran masyarakat, maka selain perlu

mensosialisasikan masalah, kita juga mulai

harus meningkatkan kehati-hatian.

Penggunaan bahan-bahan yang aman seperti

daun pisang, alumunium foil, atau wadah

tahan panas selayaknya kita jadikan

alternatif.

Page 17: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

KETENAGAKERJAAN DAN PENDEKATAN UPAH LAYAK

Persoalan upah layak bagi tenaga kerja selalu saja menjadi bulan-bulanan saat mendekati waktu penetapan oleh gubernur. Dan buntutnya, sejumlah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng membuat Jalan Pahlawan sering tertutup oleh ribuan buruh yang memperjuangkan nasib upah layaknya.

Buruh/tenaga kerja selalu berharap kenaikan UMK setiap tahun. Meskipun protes terhadap mekanisme pengupahan ini terus berulang, boleh jadi aksi buruh akhir tahun ini merupakan ujian bagi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng Edison Ambarura.

Edison memang kebetulan baru saja menjabat dan sebelumnya berasal dari Dinas Perindag Provinsi Jateng. Menghadapi pengusaha merupakan hal yang biasa dikala beliau masih duduk di Dinperindag Provinsi, tetapi menghadapi buruh kali ini cukup membuat waktu dan tenaga terkuras.

Bagaimana tidak? Sejak tahun 2008, penulis telah menjadi anggota Dewan Pengupahan Provinsi Jateng, baru kali ini di tahun 2011 kondisi buruh sangat tidak kondusif menerima keputusan UMK yang telah ditetapkan oleh Gubernur Jateng. Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sejak dulu selalu labour surplus, membuat pemerintah harus menempuh kebijakan upah minimum. Upah mempunyai peran yang strategis, karena upah merupakan salah satu unsur kesejahteraan di samping jaminan sosial, fasilitas dan pemberian lainnya.

Sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran, maka kebijakan penetapan UMK merupakan

jaring pengaman sosial, sebagai upaya melindungi agar upah tidak merosot sampai tingkat yang membahayakan gizi dan kesehatan pekerja.

Salah satu pertimbangan penetapan upah minimum adalah pencapaian kebutuhan hidup layak (KHL). KHL diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan Kab/Kota dengan unsur Tripatit. Setelah sidang, dibahas usulan UMK untuk diajukan Bupati /Walikota dan selanjutnya ditetapkan SK UMK oleh Gubernur. Pembahasan di tingkat Provinsi oleh Dewan pengupahan, juga diwarnai dengan debat, interupsi dan penolakan secara bergantian dari unsur pekerja dan pengusaha. Upaya untuk mendapatkan kesepakatan sangat sulit.

Pertimbangan yang sering digunakan untuk antisipasi kondisi ini diantaranya tingkat pencapaian KHL kab/kota, tingkat inflasi daerah, tingkat pertumbuhan ekonomi daerah, potensi usaha yang paling tidak mampu di kab/kota tersebut, keserasian antar kab/kota terdekat, serta UMK tahun yang lalu. Usulan UMK yang bermasalah pada akhir pembahasan adalah tiga kab/kota yaitu Kota Pekalongan, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang. Bupati dan walikota sudah diminta untuk melakukan perhitungan ulang terkait dengan penetapan KHL yang berbeda dan disuarakan oleh pendemo.

Pendekatan yang cukup bagus telah dilakukan oleh Walikota Pekalongan, sehingga aksi demo dapat diredam dan diantisipasi dengan usulan UMK yang direkomendasi oleh Walikota Pekalongan. Namun demikian, berbeda dengan Kab. Semarang dan Kota Semarang.

Page 18: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Pertimbangan asosiasi pengusaha untuk tidak menyetujui perubahan UMK lebih disebabkan karena dalam memberikan upah minimum, setiap pengusaha selalu berdasarkan pada produktifitas, padahal sebagian besar produktivitas buruh di Jateng masih rendah. Selain itu, saat ini perusahaan merasakan biaya operasional yang semakin tinggi sehingga keuangan perusahaan banyak tersedot oleh biaya operasional.

Tahun 2012 nanti, upah tertinggi masih dicapai oleh kota Semarang dengan nilai Rp 991.500 dari tahun lalu sebesar Rp 961.500. Namun demikian, kenaikan UMK Kota Semarang memang terendah dibandingkan dengan kab/kota yang lain yaitu 3,14% dibandingkan kab/kota lainnya yang mencapai rata-rata 6,85%.

Secara sepintas dapat terlihat bahwa UMK Kota Semarang masih belum ideal, pertimbangan kondisi pengusaha lebih dominan mengingat kemampuan pengusaha dalam membayar. Jika pengusaha dipaksa membayar tinggi, malah buruh sendiri akan dirugikan, bahkan buruh dapat tidak lagi bekerja karena perusahaan bangkrut. Usulan buruh senilai Rp. 1,4 juta masih terlalu tinggi dan sangat berat bagi pengusaha. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Semarang.

Kesalahan janji revisi SK UMK-lah yang memicu kericuhan dan demo buruh berlangsung kembali bahkan berlanjut dengan laporan ke Polda yang menuduh adanya kebohongan publik. Harusnya kondisi ini tidak boleh terjadi. Menghadapi massa buruh yang brutal memang membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Namun kegagalan kali ini bukan berarti ketidaksuksesan di waktu mendatang.

Sebagai aparat pemerintah, kita harus bertindak netral dan harus mampu memfasilitasi keinginan dua pihak yakni

buruh dan pengusaha. Kita tunggu saja, apakah revisi jadi dilaksanakan? Dan apakah revisi dapat diterima oleh segenap buruh ? Dan kegagalan kali ini hendaknya dapat

menjadi cermin untuk melakukan evaluasi,

pendekatan berbagai pihak sehingga

menghasilkan keputusan yang bijak untuk

jaminan iklim yang kondusif bagi buruh dan

pengusaha pada saat yang akan datang.

Mungkin kita perlu belajar pada Walikota

Surakarta, yang begitu dielu-elukan buruh,

mengingat kepiawaiannya untuk melakukan

pendekatan hati ke hati sehingga tidak

menimbulkan gejolak pada buruh maupun

pengusaha di Solo.

Page 19: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

KEMASAN ATRAKTIF UNTUK INDUSTRI KREATIF

SEORANG

perancang Naoto

Fukasawa membuat

kemasan unik pada

sebuah produk

minuman buah.

Minuman berasa stroberi tersebut benar-benar

dikemas cukup atraktif. Tidak hanya

mengeksplorasi tampilannya, warna serta rasa,

tetapi soal kemasan pun juga dipikirkan. Jika

memang minuman ini berasa stroberi, mengapa

kemasannya tidak dibuat seperti stroberi saja.

Sebuah ide yang sederhana tapi cukup kreatif.

Menyoal kemasan ini memang

gampang-gampang susah. Para pengusaha kecil

di Indonesia relatif masih belum banyak

menyadari soal ini. Padahal, kemasan yang baik

dan menarik bisa mendatangkan nilai lebih pada

produk yang ditawarkan.

Tren mengenai kemasan kreatif di luar

negeri bukanlah sebuah hal yang baru. Mereka

menggunakan berbagai ide menarik dengan

bentuk yang mampu membuat mata langsung

terperangah saking cantiknya sebuah kemasan

yang dipakai

Ya, tak bisa dimungkiri daya saing

produk industri terkadang dilemahkan karena

soal sepele. Kemasan yang tak menarik dan tak

ada inovasi disana. Bahkan untuk kemasan yang

standarpun, juga masih ada yang belum sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Lalu bagaimana

produk kita akan mampu bersaing, apabila

kondisi kemasan demikian ?

Aneka produk IKM yang dapat memasok

pengisian pasar ritel modern, harus memenuhi

persyaratan PP tentang label dan iklan pangan

No. 69 Tahun 1999. Dalam PP ini dijelaskan

bahwa pangan yang berasal dari hayati dan air

baik yang diolah maupun tidak sebagai makanan

atau minuman bagi konsumsi manusia, harus

mencantumkan label atau keterangan mengenai

pangan yang bersangkutan. Keterangan ini

minimal nama produk , daftar bahan yang

digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama

dan alamat pihak yang memproduksi atau

memasukkan pangan ke dalam wilayah

Indonesia, tanggal, bulan dan tahun

kadaluwarsa.

Produsen juga diwajibkan membuat

kemasan seatraktif mungkin untuk menarik

konsumen. Sebagian besar, produk pangan

olahan IKM di pasaran yang sudah dikemas,

belum memenuhi aturan tersebut. Coba kita

lebih teliti lagi. Apakah sudah ada daftar bahan

yang digunakan? Sudahkah berat bersih atau isi

bersih dicantumkan? Atau, apakah tahun

kadaluwarsa juga ditulis disana? Hal-hal yang

wajib inilah yang sebaiknya lebih diutamakan

daripada desain kemasan. Namun, kondisinya

saat ini terbalik, desain kemasan lebih utama

daripada aturan yang wajib.

Desain dan bahan kemasan merupakan

salah satu teknis cetak pada industri percetakan

yang juga merupakan salah satu dari jenis

industri kreatif. Kita harus dapat mencontoh

kemasan produk dari makanan impor yang

masuk ke Indonesia. Seperti apa bahan dan

desain kemasan yang apik atau menarik serta

lengkap dengan pemenuhan persyaratan untuk

labeling yang benar. Demikian pula, kesesuaian

jenis kemasan dengan produk yang dikemas.

Keberanian segenap IKM makanan untuk tampil

lebih atraktif baik pada desain maupun bahan

kemasan masih

sangat

terbatas.

Beberapa jenis

bahan kemasan

Page 20: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

yang kreatif diantaranya

menggunakan alumunium foil yang

mengkilat, alumunium foil yang

berjendela plastik dimana satu sisi

dapat dilihat oleh konsumen.

Kemasan kaleng alumunium untuk

produk-produk berminyak dan

kemasan yang dipadukan dengan potensi hasil

kerajinan seperti rotan, mendong,, anyaman

kayu, keramik, kayu, dsb.

Saat ini kemasan juga akan mempunyai nilai

lebih apabila mampu didaur ulang/go green.

Kemasan daur ulang tersebut akan sangat baik

dimanfaatkan untuk produk-produk non pangan

seperti produk batik, tekstil dan aneka kerajinan.

Selama ini, produk non-pangan juga sangat

jarang dikemas. Kemasan yang disediakan

untuk produk non-pangan sebenarnya lebih

mudah dan aman, mengingat : tidak perlu

kesesuaian bahan kemasan dengan produk serta

kemasan juga dapat bersifat tertutup ataupun

terbuka. Kemasan terbuka yang berarti sebagai

tas pembawa ini diharapkan mampu

mengurangi pemanfaatan plastik sebagai

kemasan pada umumnya.

Sementara itu, jika berbicara sebuah desain

kemasan yang kreatif tentu harus lebih atraktif

yang mencakup perpaduan warna dan tulisan

yang menarik, terang/menonjol. Selain itu juga

mencantumkan gambar bahan baku atau

produk asli, memberikan kemudahan bagi

konsumen untuk membawa dan menikmati

produk, memberikan dukungan pada produk

untuk ditampilkan di depan, penataan aturan

label yg simple namun tidak mengganggu daya

tarik produk.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Jateng sebenarnya sudah memfasilitasi adanya

klinik kemasan. Pertanyaannya, mampukah

klinik kemasan menjadi salah satu

upaya untuk meningkatkan

kualitas industri kreatif kita?

Maka kita perlu fokus pada

pertanyaan : “ What works, what

matters, what adds value, what

makes a difference? . Melalui

pendekatan ini, klinik kemasan akan mampu

menciptakan bisnis yang lebih baik dengan

kreatifitas yang tiada batas. Industri kreatif akan

semakin berkibar, tidak hanya dari produk

tetapi juga kemasan produk.

Gambar contoh desain gambar aneka kemasan

Page 21: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

CEGAH OSTEOPOROSIS DENGAN KONSUMSI TEMPE

JANGAN sekali-kali menyepelekan tempe.

Makanan yang sering kita akrabi sehari-hari

ini rupanya memiliki kandungan isoflavon

yang mampu merangsang pertumbuhan sel

pembentuk tulang. Hal ini tentu akan

berakibat positif karena bisa mencegah atau

menunda terjadinya pengeroposan tulang

atau osteoporosis.

Inilah cara alami jika kita ingin menunda

osteoporosis, bahkan penganan ini jauh

lebih bagus ketimbang tahu untuk

perawatan tulang. Hal ini pernah

diungkapkan Dr dr Ketut Siki Kawiyana SpB

Sp OT (K) yang juga Ketua Umum Panitia

Nasional Kongres Perhimpunan

Osteoporosis Indonesia (Perosi).

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana tersebut menuturkan, proses

fermentasi antara tahu dan tempe berbeda.

Kacang kedelai pada tahu lebih dulu digiling

sementara pada tempe dikonsumsi apa

adanya.

Osteoporosis terjadi akibat penurunan

hormone estrogen pada wanita dan

testosterone pada laki-laki. Umumnya

perempuan lebih dulu mengalami

osteoporosis yakni sekitar usia 45 tahun

dimana saat menopause akan dialami.

Tapi meski penyebabnya dipengaruhi

hormone, bukan berarti pengobatannya

dengan menyuntikkan hormon karena bisa

menimbulkan efek samping pada bagian

tubuh lain seperti payudara atau gula darah.

Penundaan menurut dokter Siki adalah yang

terbaik dengan lebih banyak mengkonsumsi

kalsium dan mengubah pola hidup dengan

berolahraga. Asupan kalsium per hari

disarankan antara 1.000-2.000 miligram,

sedangkan untuk usia diatas 30 tahun

disarankan bisa 1.200-1.300 mg/hari.

Sayuran hijau, ikan, kacang-kacangan, susu

serta sinar matahari juga akan membantu

mencukupi kebutuhan kalsium. Selain

tempe, konsumsi daun semanggi juga bisa

mencegah osteoporosis karena dengan tiga

helai daun saja, kandungan isoflavonnya

cukup tinggi.

Page 22: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

ENIQUEMA, RAUP PASAR KERAJINAN KHAS AUSTRALIA

SINGGAH ke Australia, tentu tak akan

melupakan cinderamata unik negera

Kanguru itu. Pernak-pernik bervariasi khas

dari Suku Aborigin misalnya, biasanya

menjadi sasaran utama para turis yang

berkunjung kesana.

Tapi, apakah barang-barang itu sungguh-

sungguh asli buatan orang disana? Hmm,

belum tentu karena di salah satu sudut Desa

Pakis Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang rupanya menjadi salah satu

pemasok tetap aneka kerajinan khas

Australia itu.

Senjata khas Suku Aborigin yakni bumerang,

digiridu (alat musik), clabstick, topeng, dan

patung-patung, Masih ada pula jenis

kerajinan lain mulai dari wine bottle,

jewellery, tatakan gelas sampai beraneka

macam hiasan dinding yang sangat atraktif.

Produk-produk tersebut menjadi komoditas

utama yang dibuat Eniquema sejak

November 2006. Direktur Utama Andjar

Prasojo/Yuliyanti memaparkan, ekspor

dilakukan rutin ke pasar Australia, karena

bagi pengusaha disana produksi dari

Indonesia dinilai berkualitas.

Asal muasal produksi kerajinan ini bermula

dari sebuah komunitas yang tanpa sengaja

bertemu di Yogyakarta dan membangun

semuanya ini dari nol. Dari situlah, mereka

mencoba untuk membuat sesuatu yang

diminati dan pasarnya masih relatif luas.

Sementara pasar di Australia membutuhkan

cukup banyak, ketersediaan bahan baku

rupanya tidak memenuhi. Apalagi perajin

asli (Aborigin) tak bisa mengejar produksi

karena bahan yang sulit dan pengerjaannya

sangat lamban dan jauh lebih mahal.

Penduduk di wilayah tersebut menuai

berkahnya. Sedikitnya 72 tenaga kerja

menggantungkan hidup pada usaha tersebut

serta masih ditambah dengan tenaga lepas

sekitar 20 orang. Kapasitas produksi per

bulan rata-rata mencapai 20.000 pieces

dengan omzet miliaran per tahunnya.

Dengan sejumlah proses mulai memahat,

melukis hingga sentuhan akhir, bahan baku

kerajinan dari bambu, kayu akasia dan

mahoni ini menjadi bernilai tinggi. Tiruan

kerajinan khas Aborigin cukup mudah dibuat

karena teknis pemahatan ataupun

pewarnaan dengan corak khas sudah

dikuasai.

Page 23: Geliat Industri Kreatif Jawa Tengah

EDISI NOVEMBER 2011

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710.

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal.....To be The

Number One”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id