Gejala Dan Penyebab Rusaknya Power Steering 07.23 Pawarta Label: mobil, otomotif, tips otomotif Setiap mobil dengan pembuatan di tahun 2000 ke atas biasanya sudah di lengkapi dengan piranti kemudi power steering. Untuk tipe mobil lawas dan angkutan berat sebagian masih menggunakan Power Steering jenis fluida cair atau di sebut juga hidrolik. Fluida yang digunakan biasanya adalah oli dengan viscositas rendah atau encer, oli dipompa hingga tekanannya naik kemudian di gunakan untuk mendorong atau menggeser batang kemudi. Pompa Power steering di gerakkan/diputar menggunakan V belt dan pulley yang kemudian di hubungkan dengan poros mesin. Bagi pemilik mobil dengan power steering jenis hidrolik sangat penting untuk selalu mengecek dan merawat agar selalu bekerja dengan normal karena jenis ini lebih banyak menggunakan komponen di banding jenis power steering lainnya. Untuk mencegahan anda harus mengenali apa saja gejala dan penyebab rusaknya power steering mobil. Berikut ini Pawarta.com rangkumkan beberapa ciri gejala dan penyebabnnya : Umur Power Steering. Pada usia Power steering lebih dari 5 tahun atau mobil yang sudah digunakan hingga jarak tempuh 100 ribu km, biasanya akan mengalami kerusakan atau kebocoran pada selang dan seal rack steer. Hal ini di tandai dengan tetesan oli atau rembesan yang berasal dari rumah rack, tanda tanda yang lain adalah ketika setir di belokkan timbu suara bedecit atau dengungan seperti gesekan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Gejala Dan Penyebab Rusaknya Power Steering
07.23 Pawarta Label: mobil, otomotif, tips otomotifSetiap mobil dengan pembuatan di tahun 2000 ke atas biasanya sudah di lengkapi dengan piranti kemudi power steering. Untuk tipe mobil lawas dan angkutan berat sebagian masih menggunakan Power Steering jenis fluida cair atau di sebut juga hidrolik. Fluida yang digunakan biasanya adalah oli dengan viscositas rendah atau encer, oli dipompa hingga tekanannya naik kemudian di gunakan untuk mendorong atau menggeser batang kemudi.
Pompa Power steering di gerakkan/diputar menggunakan V belt dan pulley yang kemudian di hubungkan dengan poros mesin.
Bagi pemilik mobil dengan power steering jenis hidrolik sangat penting untuk selalu mengecek dan merawat agar selalu bekerja dengan normal karena jenis ini lebih banyak menggunakan komponen di banding jenis power steering lainnya.
Untuk mencegahan anda harus mengenali apa saja gejala dan penyebab rusaknya power steering mobil.
Berikut ini Pawarta.com rangkumkan beberapa ciri gejala dan penyebabnnya :
Umur Power Steering. Pada usia Power steering lebih dari 5 tahun atau mobil yang sudah digunakan hingga jarak tempuh 100 ribu km, biasanya akan mengalami kerusakan atau kebocoran pada selang dan seal rack steer. Hal ini di tandai dengan tetesan oli atau rembesan yang berasal dari rumah rack, tanda tanda yang lain adalah ketika setir di belokkan timbu suara bedecit atau dengungan seperti gesekan.
Sementara waktu masalah ini dapat di tangani dengan rajin mengecek oli power steering dan menambahnya jika kurang, tapi sebisa mungkin untuk segera membongkarnya dan mengganti seal, selain itu juga lakukan pembersihan rumah as rack steer dari kotoran dan gram (logam lembut) karena bila terlalu lama dibiarkan dapat mengores permukaan As steer dan merusak komponen lainnya.
Oli Power Steering. Untuk anda yang ingin mengganti atau menambah oli power steering sendiri di rumah, jangan salah mengisinya dengan oli rem, walaupun kekentalan nya sama, oli rem mempunyai sifat yang berbeda dengan oli jenis power steering. Kesalahan atau kecerobohan ini dapat merusak pompa oli, karena selain sebagai fluida kerja oli power steering
juga sebagai pelumas pompa.
Karet Boot Rack Steer Robek. Biasanya karena sudah termakan usia atau tersangkut karena letaknya di bawah, karet pelidung rack steer atau lebih di kenal dengan karet boot mengalami kerusakan atau sobek. Jika terlalu lama di biarkan debu, air dan pasir dapat masuk dan membuat rack steer berkarat, lebih parahnya lagi adalah menyebabkan permukaannya tergores dan membuat seal oli bocor. Gejala awalnya adalah stir menjadi berat dan mengeluarkan bunyi jika roda berbelok. Anda bisa melakukan pengecekan sekalian mengganti oli mesin, jika karet ini robek segera ganti dengan yang baru.
Pemakaian Tidak Wajar. Pemakaian extreme dapat menyebabkan selang dan karet karet seal rusak, hal ini terjadi karena penggunaan mobil di luar batas. Contohnya pada mobil offroad, rely, slalom dan drifting yang sering melakukan belokan maneuver ekstrem sehingga membuat tekanan oli pada sirkuit power steering menjadi sangat tinggi dan panas. Semakin sering diperlakukan seperti itu, selang akan rusak dan bocor.
Lebih baik mencegah dari pada memperbaiki, karena untuk melakukan service power steering tidak lah murah selain itu juga memakan waktu lama. Bila anda ingin lebih awet lakukan langkah Tips Merawat Power Steering Supaya Awetpada kendaraan.Untuk servis ataupun perbaikan, ganti seal membutuhkan waktu 3-4 jam dengan biaya Rp 150.000 - 450.000. Namun jika terjadi kerusakan pada mekanis, misalnya rack as power steering, biaya hingga mencapai Rp 2 juta. (YS)http://www.pawarta.com/2013/06/gejala-dan-penyebab-rusaknya-power.html
Power Steering dan Solusi jika terjadi Kerusakan !!!Pada sebuah mobil, power steering merupakan sebuah elemen yang sangat penting keberadaannya. Sebab, power steering merupakan bagian dari mobil yang berfungsi untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan mobilnya (dalam menyetir). Oleh sebab itu, menjaga power steering agar tidak rusak (aus) sangatlah penting. Sebab jika power steering sampai rusak, sudah tentu akan menyusahkan kita (pengemudi), apalagi jika hal tersebut terjadi di tengah jalan, tentu juga bukan perkara mudah untuk mengatasinya.
Sebenarnya, kerusakan pada power steering bisa diketahui dengan cara memperhatikan cairan power steeringnya (power steering fluida). Power steering fluida ini merupakan cairan hidrolik yang mentransmisikan listrik di power steering. Cairan ini juga mempunyai peran yang signifikan terhadap mekanisme power steering secara keseluruhan.
Jika dalam mendeteksinya anda menemukan sistem kemudi mobil yang bocor, sebaiknya anda periksa atau cek cairan power steeringnya. Sebab untuk power steering yang minyak atau cairannya tidak diganti secara berkala atau teratur, ada kemungkinan komponen power steeringnya (seal, o-ring atau komponen dari power steering lainnya) sudah aus atau bahkan pecah sehingga menimbulkan masalah pada sistem kemudi.
Jika yang terjadi adalah komponennya aus, maka solusi penanganannya cukup sederhana, yakni bisa dilakukan dengan cara mengganti minyaknya dengan minyak power steering yang baru. Tapi, jika kerusakan yang terjadi adalah pecahnya komponen power steering, maka solusinya tidak cukup kalau hanya dengan mengganti minyaknya. Sebab, jika ada salah satu dari komponen power steering tersebut yang pecah, itu berarti seluruh sistem (komponen) power steering dipaksa bekerja lebih keras. Kondisi yang demikian tentu dapat merusak power steering itu sendiri secara keseluruhan. Nah, untuk kondisi yang seperti ini, tidak ada jalan lain selain
menggantipower steering secara keseluruhan yang tentunya harganya cukup menguras dompet.http://tips-otomotif-terbaru.blogspot.com/2013/03/power-steering.html
SISTEM POWER STEERING
A. Pengertian power steering
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk
meringankan memutar sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan
putaran kemudi yang ringan tanpa membutuhkan tenaga yang berarti untuk
mengendalikan kemudi, terutama pada kecepatan rendah dan
menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi.
Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi
untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.
Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang
menggunakan tenaga mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik
atau biasa di sebut Electric Power Steering (EPS).
menggerakkan stir, dengan power steering mobil menjadi lebih mudah untuk
di kendalikan, karena seberat apapun beban putaran stir akan di bantu oleh
kinerja power steering sehingga beban putaran setir menjadi lebih ringan.
Perbandingan antara mengendarai mobil sudah menggunakan power stering
dengan yang belum menggunakan power steering akan sangat terasa sekali,
hal ini bisa kita buktikan pada saat kita mencoba mengendarai mobil yang
belum menggunakan power steering akan terasa lebih berat pada beban
putaran stir bila kita bandingkan dengan mobil yang baru atau sudah
menggunakan power steering pastinya lebih ringan dan nyaman.
Kerusakan umum yang biasa terjadi pada power steering ialah power
steering berat dan bocor, jika sudah ada kerusakan dihimbau untuk tidak
membeli komponen power steering bekas meskipun harganya lebih murah,
karena tidak bisa menghasilkan cara kerja power steering yang maksimal,
yang justru akan membuat pembengkakan biaya dimasa yang akan datang.
Berikut beberapa tips untuk menminimalisir terjadinya kerusakan pada
power steering mobil yang kita miliki:
Usahakan tidak memutar atau menggerakkan stir/ kemudi ketika mesin kendaran mati.
Ketika akan membelokkan mobil, usahakan mobil dalam kondisi jalan atau bergerak, hal ini sebagai upaya mengurangi beban putaran stir.
Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama, karena jika terlalu lama akan membuat tekanan pada sil power steering semakin kuat, akibatnya sil cepat rusak/ bocor.
Gunakan minyak Power Steering yang original (jenis ATF) pada saat penambahan atau penggantian.
Memilih spare parts yang original bila disservice, hindari spearpart KW. Kami sarankan pada setiap mencuci kendaraan, perhatikan karet pelindung (boot
steer) kanan dan kiri, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya, jika terjadi kerusakan ringan segera perbaiki atau ganti yang baru.
Usahakan selalu memarkir kendaraan dengan posisi roda bagian depan lurus. Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya rendah untuk menjaga sil dari
tekanan yang bisa menyebabkan kerusakan.
Rasanya power steering adalah komponen mobil yang sudah menjadi
kelengkapan utama atau kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh semua
jenis mobil di jaman sekarang, hal ini ditujukan untuk memberikan rasa
nyaman terhadap pengemudi, tetapi apabila ada kerusakan pada power
steering juga akan membuat kita kebingungan, selain kesulitan dalam
mengendarai mobil juga akan menimbulkan masalah finansial baru untuk
kita, sebab spearpart penggantinya juga tidak murah, biasanya untuk power
steering set original Toyota berkisar antara dua sampai empat juta rupiah,
untuk jenis mobil Mitsubishi pastinya akan lebih mahal. Oleh karena itu
sebaiknya kita jaga power steering mobil kita dari segala kemungkinan
BMW, Mobil Mewah Terlaris Cara Mudah Atasi Injektor Bermasalah Inilah Tips Aman Bermotor Saat Musim Hujan Mercedes Benz, Merek Mobil Mewah Terbaik 2011 Nissan Indonesia Belum Berminat Jual Sedan Murah Almera
Topik
#otomotif Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta - Perangkat power steering di mobil selain memberi
kemudahan juga menyuguhkan kenyamanan dalam pengendalian. Berkat
peranti itu, pengemudi tak usah bersusah payah memutar roda kemudi saat ingin
memutar haluan atau ingin memutar arah mobil. Begitu pun saat parkir.
“Namun, bila perangkat itu bermasalah, pengemudi dan penumpang akan
merasa sangat terganggu,” kata Gandung Munardi, spesialis power
steering Berkah Abadi, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, 16 Juni 2011.
Bahkan, power steering yang rusak atau tiba-tiba seret dan berat bisa berpotensi
memicu kecelakaan. Untuk itu, mengenali potensi dan gejala masalah di power
steering serta cara penyelesaiannya sangatlah perlu.
Lantas, apa saja gejala itu dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut tips dari
Gandung:
1. Putaran power steering berat
Ada beberapa hal yang menyebabkan power steering berat. Pertama, tekanan
dari pompa yang tidak maksimal karena telah aus. Hal itu bisa terjadi karena
adanya kebocoran pada selang oli atau minyak power steering.