Top Banner
1 GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTEMUAN 9 PERAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO KASUS BANK MEGA Kelompok 9 Gusti Agung Ayu Pradnya Swari (1315351075/13) Ni Luh Putu Nuarsih (1315351078/14) L.A Loranita Gladys Cendana W. (1315351079/15) Cokorda Istri Intan Paramita Dewi (1315351086/16) Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 2015
31

Gcg Pertemuan 9 Fix

Jan 29, 2016

Download

Documents

cokintan

Good Corporate Governance 9
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gcg Pertemuan 9 Fix

1

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PERTEMUAN 9

PERAN AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO

KASUS BANK MEGA

Kelompok 9

Gusti Agung Ayu Pradnya Swari (1315351075/13)

Ni Luh Putu Nuarsih (1315351078/14)

L.A Loranita Gladys Cendana W. (1315351079/15)

Cokorda Istri Intan Paramita Dewi (1315351086/16)

Program Ekstensi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2015

Page 2: Gcg Pertemuan 9 Fix

2

A. Analisis Peran Internal Audit dalam Manajemen Risiko Perusahaan

Menurut Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors-IIA), Audit

Internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang

untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal membantu

organisasi dalam upayanya mencapai tujuan dengan berbagai cara seperti melakukan

pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola oragnisasi.

Menurut IIA Enterprise-wide Risk Management (ERM) adalah proses terstruktur,

konsisten, dan terus-menerus di seluruh organisasi untuk mengidentifikasi, menilai,

memutuskan tanggapan atau respon terhadap pelaporan tentang peluang dan ancaman

yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Manajemen Risiko perusahaan

adalah sebuah proses, dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan personel

lainnya, diterapkan dalam peraturan strategis dan di seluruh perusahaan, yang dirancang

untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan

mengelola risiko untuk berada dalam risk appetite, untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tujuan entitas.

Peranan inti dari audit internal dalam ERM adalah untuk memberikan jaminan

yang objektif kepada dewan atas efektivitas dari manajemen risiko. Keterlibatan audit

internal didalam ERM dapat menambah nilai organisasi tetapi juga menimbulkan risiko

yang akan mengganggu organisasi tersebut. Risiko yang dihadapinya adalah akan

munculnya kompromi terhadap independensi dan objektivitas internal dari auditor

tersebut. Untuk menanggapi isu ini IIA mengeluarkan surat pernyataan yang berisikan

peran inti audit internal dalam hal ERM serta peran yang tidak seharusnya dilakukan

audit internal, berikut ini merupakan rincian isi pernyataan tersebut:

IIA membagi peran Audit Internal dalam ERM menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Peran audit internal inti dalam ERM

a. Pemberian keyakinan pada desain dan efektivitas proses manajemen risko

b. Pemberian keyakinan bahwa risiko dievaluasi dengan benar

c. Mengevaluasi proses manajemen risiko

d. Mengevaluasi pelaporan mengenai status dari risiko-risiko kunci dan

pengendaliannya

e. Meninjau pengelolaan risiko-risiko kunci, termasuk efektivitas dari pengendalian

dan respon lain terhadap risiko-risiko tersebut

Page 3: Gcg Pertemuan 9 Fix

3

2. Peran audit internal yang sah dengan pengamanan

a. Memulai pembentukan ERM dalam organisasi

b. Mengembangkan strategi manajemen risiko bagi persetujuan dewan

c. Mempertahankan dan mengembangkan kerangka ERM

d. Memfasilitasi identifikasi dan evalusi risiko

e. Pelatihan manajemen tentang merespon risiko

f. Mengkoordinasikan kegiatan ERM

g. Mengonsolidasi laporan mengenai risiko

3. Peran audit internal dalam ERM yang tidak boleh dilakukan

a. Mengatur minat risiko (risiko appetite)

b. Menerapkan proses manajemen risiko

c. Menjamin manajemen risiko

d. Membuat keputusan pada respon risiko

e. Menerapkan respon dan manajemen risiko atas nama manajemen

f. Akuntabilitas manajemen risiko

Menurut Crowe Horwath, peranan internal audit dalam manajemen risiko

adalah sebagai berikut:

1. Proaktif mendukung dan berpartisipasi dalam upaya ERM organisasi, termasuk

pembentukan ERM.

2. Mempermudah identifikasi daerah berisiko bagi organisasi serta proses yang

paling penting bagi organisasi

3. Memastikan strategi bisnis terkait dengan proses ERM

4. Mengawasi proses pemahaman, menilai, merancang dan mendokumentasikan

kontrol

5. Risiko persedian organisasi dan kepatuhan kegiatan serta usaha untuk

mengintegrasikan kedalam metodologi umum’

6. Mengevaluasi bisnis dan proses manajeman untuk mengambil tanggung jawab

untuk ERM

Secara lebih mendetail, beberapa peranan internal audit didalam manajemen risiko

yang dapat dijelaskan secara mendetail adalah:

1. Memeriksa kelayakan program manajemen risiko

Dalam kaitannya dengan peranan ini adalah, internal audit berperan untuk

memeriksa, mengevaluasi, serta memberikan respon terhadap kelayakan

administrasi, manajemen risiko, dan proses pengendalian terkait untuk

menyediakan jaminan atas kelayakannya. Dengan peranan ini sudah dipastikan

proses pemeriksaan yang dilakukan oleh internal audit pasti berkaitan atau

Page 4: Gcg Pertemuan 9 Fix

4

berpengaruh terhadap program manajemen risiko. Pada peranan ini internal audit

juga dapat memberikan penilaian apa sebenarnya risiko potensial yang akan

timbul kapan saja yang dapat menggangu keberlangsungan usaha pencapaian

tujuan organisasi, sehingga berbagai program yang dibuat dalam manajemen

risiko dapat mengantisipasi berbagai potensial risiko yang ada.

2. Memeriksa dan melaporkan praktik mitigasi risiko utama

Dalam peranan ini, internal audit seharusnya juga dapat memeriksa dan

melaporkan proses-proses yang dilakukan atau dijalankan oleh bagian manajemen

risiko dalam melakukan mitigasi risiko-risiko utama yang terkait dengan

operasional perusahaan sehari-hari. Tugas ini dapat berupa: membuat rencana

audit berkala terhadap masing-masing risiko yang sebelumnya sudah ada atau

yang baru berpotensi ada, dimulai dari rencana pencegahan, tindakan pencegahan,

rencanan penanganan, tindakan penanganan, serta pencapaian atas rencana

mitigasi risiko yang telah dilaksanakan.

3. Memberikan saran, rekomendasi, dan konsultasi mitigasi risiko

Sebagai mana mestinya, dalam proses pemeriksaan (internal audit), pasti akan

dihasilkan suatu potensi risiko ataupun risiko yang memang telah dihadapi

organisasi, dan semestinya dengan dilakukannya pemeriksaan tersebut selain

dapat mengidentifikasi risiko juga dapat memberikan saran dan masukan

bagaimana seharusnya manajemen risiko mengimplementasikan programnnya dan

menghadapi risiko-risiko yang ada untuk dapat meminimalisasi dampak negatif

yang mungkin timbul. Selain itu, internal audit seharusnya dapat menjadi sumber

informasi dan juga tempat konsultasi bagi manajemen dalam

mengimplementasikan program-programnya.

4. Menjadi pemimpin dalam menyusun dan melakukan uji coba implementasi

Standar Operasi dan Prosedur (SOP), terkait dengan manajemen risiko

Dalam peranan ini, internal audit menjadi asistensi mengawal dan menggiring

risiko menuju garis batas yang masih dapat ditoleransikan oleh organisasi atau

perusahaan.

Setelah melihat penjabaran mengenai peranan internal audit dalam manajemen

risiko diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pada saat ini telah terjadi pergeseran

pandangan menganai internal auditor di sebuah organisasi, yang pada awalnya dianggap

sebagai polisi organisasi dengan penilaian-penialain yang diberikannya saat ini

pandangan mengenai auditor internal telah bergeser menjadi business partner yang

tidak dapat dipisahkan dari proses manajemen organisasi.

Page 5: Gcg Pertemuan 9 Fix

55

5

B. Peran Internal Audit dalam Pelaksanaan CG yang Efektif

Menurut peraturan Bapepam LK No. IX.I.7, Audit Internal adalah kegiatan

pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif,

dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan

efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

Para Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (DS-QIA) serta Perhimpunan

Auditor Internal Indonesia (PAII) berkeyakinan bahwa fungsi audit internal yang efektif

mampu menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses corporate

governance. Internal audit merupakan dukungan penting bagi komisaris, direksi, komite

audit, dan manajemen senior dalam membentuk fondasi bagi pengembangan corporate

governance didalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi audit internal biasanya

dilakukan bukan dengan tujuan menguji kelayakan laporan keuangan, akan tetapi untuk

membantu pihak manajemen dalam mengidentifikasi kelemahan-kelemahan, kegagalan-

kegagalan, dan inefisiensi dari berbagai program yang telah direncanakan oleh

organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Audit internal berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi good

corporate governance, dimana semakin tinggi peran audit internal maka akan semakin

mendukung kinerja implementasi good corporate governance (GCG). Auditor internal

berperan untuk memastikan terlaksananya prinsip-prinsip GCG yang telah dibahas pada

pertemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu yang meliputi transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran yang nantinya akan mampu

memberian kejelasan mengenai fungsi, hak dan tanggung jawab antara pihak-pihak

yang berkepentingan atas perusahaan, proses pengendalian internal dan menciptakan

keseimbangan organ perusahaan dan juga keseimbangan antar stakeholders.

Didalam Crowe Horwarth (2011), pada tingkat yang lebih tinggi , tata kelola

perusahaan memiliki tujuh komponen yang saling terkait yaitu, dewan direksi dengan

komite, hukum dan peraturan, pengungkapan dan transparansi, praktik bisnis dan etika,

manajemen risiko perusahaan, pemantauan, dan komunikasi. Tujuh komponen ini

memberikan pandangan yang komprehensif, kompleks, keterkaitan dan variable

organisasi harus mengelolanya dengan baik untuk memperkuat tata kelola mereka

Page 6: Gcg Pertemuan 9 Fix

66

6

Peranan internal audit didalam tujuh komponen organisasi tersebut yang dapat

membantu implementasi corporate governance yang efektif adalah sebagai berikut:

1. Board of Directors and Committees

2. Legal and Regulatory

3. Business Practice and Ethics

4. Disclosure and Transparency

5. Enterprise Risk Management

6. Monitoring

7. Communication

C. Perbandingan Peraturan Bapepapm-LK terkait Internal Audit

dengan Peran Internal Audit menurut IIA (2009) dan Crowe Horwarth (2011)

Menurut peraturan No. IX.I.7 Bapepam LK, Audit Internal adalah suatu kegiatan

pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif,

dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan

efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

Peraturan ini juga membahas Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal dalam

perusahaan, antara lain bahwa Unit Audit Internal dipimpin oleh kepala Unit Audit

Internal yang diangkat dan diberhentikan (jika tidak memenuhi persyaratan sesuai

peraturan ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas) oleh direktur utama

atas persetujuan dewan komisaris. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal

bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal, sementara

kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada direktur utama.

Persyaratan auditor internal yang disebutkan diatas menurut peraturan No IX.I.7

yaitu memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif

dalam pelaksanaan tugasnya, serta memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai

teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya. Auditor

Internal juga harus mengetahui peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan

peraturan perundang-undangan terkait lainnya, cakap dalam berinteraksi dan

berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif, dan wajib mematuhi standar

profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi Audit Internal. Auditor Internal wajib menjaga

kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan

Page 7: Gcg Pertemuan 9 Fix

77

7

tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan atau penetapan/putusan pengadilan, memahami prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan yang baik dan manajemen risiko, dan bersedia meningkatkan pengetahuan,

keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.

Sementara tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal berdasarkan peraturan

tersebut adalah menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan, menguji

dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko

sesuai dengan kebijakan perusahaan, melakukan pemeriksaan dan penilaian atas

efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya

manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, memberikan saran

perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua

tingkat manajemen, membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut

kepada direktur utama dan dewan komisaris, memantau, menganalisis dan melaporkan

pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan, bekerja sama dengan

Komite Audit, menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal

yang dilakukannya, dan melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Dalam melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut, Unit Audit Internal diberikan

kewenangan untuk mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait

dengan tugas dan fungsinya, melakukan komunikasi secara langsung dengan direksi,

dewan komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari direksi, dewan komisaris,

dan/atau Komite Audit, mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan

direksi, dewan komisaris, dan/atau Komite Audit, dan melakukan koordinasi kegiatannya

dengan kegiatan auditor eksternal.

Seperti dinyatakan dalam peraturan ini, perusahaan publik wajib memiliki piagam

Audit Internal yang meliputi hal-hal diatas, seperti struktur dan kedudukan Unit Audit

Internal, tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal, wewenang Unit Audit Internal,

kode etik Unit Audit Internal, persyaratan auditor yang duduk dalam Unit Audit

Internal, pertanggungjawaban Unit Audit Internal, dan larangan perangkapan tugas dan

jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam Unit Audit Internal dari pelaksanaan

kegiatan operasional perusahaan. Dapat kita lihat diatas, bahwa Bapepam-LK lebih

mengacu kepada ketentuan dan peraturan mengenai Audit Internal.

Page 8: Gcg Pertemuan 9 Fix

88

8

Sedangkan dalam naskah berjudul IIA Position Paper: the Role of Internal

Auditing in Enterprise-Wide Risk Management yang dibuat oleh Institute of Internal

Auditor (IIA) lebih membahas mengenai peran auditor dalam pengelolaan resiko

perusahaan.

Dalam naskahnya, IIA lebih menekankan kepada konsep ERM (Enterprise-Wide

Risk Management), yaitu suatu proses yang terstruktur, konsisten, dan terus menerus

dalam suatu organisasi secara keseluruhan, yang dilakukan untuk mengidentifikasi,

menilai, memutuskantanggapan terhadapdan pelaporantentang peluangdan

ancamanyang mempengaruhipencapaiantujuannya. Prinsip-prinsip yang dijelaskan oleh

IIA dapat digunakan untuk memanduketerlibatanaudit internaldalam segala

bentukmanajemen risiko.

Peran utama dari audit internal dalam ERM adalah memberikan jaminan/keyakinan

(assurance) yang obyektif mengenai efektivitas manajemen resiko perusahaan kepada

dewan. Selain peraturan Bapepam-LK dan IIA, Crowe Howart LLP sebagai salah satu

kantor akuntan publik dan konsultan akuntansi, perpajakan dan keuangan terbesar di

Amerika juga menerbitkan tulisan berjudul ‘Strengthening Corporate Governance with

Internal Audit’ mengenai peran audit internal dalam memenuhi peningkatan ekspektasi

terkait persamaan kemampuan internal audit dengan peningkatan penilaian dan

pengawasan terhadap kualitas tata kelola perusahaan.

Crowe Horwath menyebutkan bahwa tanggung jawab audit internal semakin

berkembang seiring dengan meningkatnya pengawasan dari berbagai pihak, mulai dari

dewan direksi hingga investor. Mereka juga mengungkapkan adanya perubahan peran

audit internal, dimana pada sekitar tahun 1990 minat dan kepercayaan masyarakat pada

kegiatan bisnis sedang tinggi-tingginya, sesuai dengan naiknya harga saham. Meskipun

telah ada audit internal yang berfungsi untuk mengalokasikan sumberdaya perusahaan

berdasarkan resiko, pegawainya terbatas dan audit yang dilakukan lebih fokus terhadap

pengawasan dan penilaian kinerja. Namun peraturan terkini, maraknya gerakan anti

penipuan/korupsi dalam perusahaan serta banyaknya kasus whistle-blower yang terjadi

mendorong auditor untuk berperan lebih aktif dalam perusahaan.

Berdasarkan perkembangan tersebut, terdapat tujuh komponen dalam kerangka

tata kelola perusahaan menurut Crowe Horwath. Pada masing-masing komponen, telah

dikembangkan tugas dan tanggung jawab bagi peran audit internal dalam perusahaan.

Komponen dan tanggung jawab tersebut antara lain:

Page 9: Gcg Pertemuan 9 Fix

99

9

Dewan Direksi dan Komite Audit

Tanggung jawab audit internal terhadap dewan direksi dan komite audit antara

lain:

- Membantu dewan direksi dan komite audit dalam menjalankan tugasnya.

- Memberikan ide mengenai pengelolaan resiko dan internal kontrol.

- Memastikan keakuratan informasi yang dijadikan dasar pengambilan

keputusan.

Hukum dan Peraturan

Tanggung jawab audit internal terkait hukum dan peraturan antara lain:

- Memastikan bahwa perusahaan telah mengetahui dan memenuhi semua

persyaratan sesuai peraturan yang berlaku.

- Mengidentifikasi peluang yang mempengaruhi pemenuhan aktivitas yang dapat

mengurangi biaya jangka panjang dan meningkatkan kinerja.

Praktek dan Etika Bisnis

Tanggung jawab audit internal terkait praktek dan etika bisnis antara lain:

- Memeriksa kebijakan terkait kode etik perusahaan dan memastikan kebijakan

tersebut diperbarui sesuai kebutuhan perusahaan dari waktu ke waktu dan

menyampaikan perubahan yang ada kepada pegawai.

- Menjalankan tugasnya dengan mengikuti kode etik perusahaan.

- Berpartisipasi dalam proses invetigasi mengenai whistle-blowerdan keluhan

lainnya mengenai etika bisnis perusahaan.

Pengungkapan dan Transparansi

Tanggung jawab audit internal terkait pengungkapan dan transparansi antara lain:

- Melakukan pemeriksaan terhadap pengungkapan laporan keuangan

perusahaan.

- Memahami resiko terkait pelaporan keuangan yang dapat terjadi sesuai

karakteristik perusahaan.

- Menyatakan tujuan atas pengungkapan dan transparansi dengan jelas dan

mengkomunikasikannya kepada pegawai.

Enterprise Risk Management (ERM)

Tanggung jawab audit internal terkait ERM antara lain:

- Memastikan strategi bisnis berjalan sesuai proses ERM

- Secara aktif berperan sebagai penasehat maupun partisipan dalam kegiatan

Page 10: Gcg Pertemuan 9 Fix

1010

10

ERM perusahaan. Pengawasan

Tanggung jawab audit internal terkait pengawasan antara lain:

- Memahami dimana saja aktivitas pengawasan diperlukan dalam perusahaan.

- Memfasilitasi implementasi metobe pengawasan terhadap resiko umum di

seluruh bagian perusahaan.

Komunikasi

Tanggung jawab audit internal terkait komunikasi dalam organisasi antara lain:

- Menyatakan semua informasi mengenai tata kelola perusahaan dalam laporan

audit.

- Menjaga kelancaran komunikasi dengan masing-masing anggota unit audit

internal, kepala keuangan, dewan direksi, dll.

D. Manajemen Risiko menurut Draft Pedoman Penerapan Manajemen Risiko

Berbasis Governance KNKG 2011

Suatu organisasi dalam menyusun strategi untuk melaksanakan proses utama

organisasinya, perlu memperhatikan risiko-risiko yang mungkin muncul, antisipasi

terhadap risiko, dan menentukan hal yang akan dilakukan jika risiko tersebut benar- benar

terjadi. Hal inilah yang mendasari pentingnya manajemen risiko bagi suatu organisasi.

Menurut KNKG dalam Draft Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Berbasis

Governance (2011), manajemen risiko adalah upaya organisasi yang terkoordinasi untuk

mengarahkan dan mengendalikan risiko.

Menurut KNKG (2011), penerapan manajemen risiko yang baik dapat

memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan, yakni:

• Mengurangi terjadinya peristiwa yang kurang menyenangkan, risiko yang

mungkin muncul telah diantisipasi sebelumnya.

• Meningkatkan hubungan baik dengan para pemangku kepentingan, manajemen

risiko memerlukan komunikasi timbal balik yang intens yang dapat

membangun kesamaan persepsi dan kepentingan.

• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen, organisasi lebih siap dalam

menghadapi dan menangani risiko yang mungkin muncul karena telah

diidentifikasi sebelumnya.

• Lebih memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran perusahaan,

karena ketiga hal di atas dapat tercapai.

Page 11: Gcg Pertemuan 9 Fix

1111

11

KNKG menyarankan bahwa dalam proses penerapan manajemen risiko terdapat

tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek struktural, aspek operasional, dan aspek

perawatan.

1. Aspek Stuktural

Aspek struktural merupakan aspek yang memastikan arah penerapan, struktur

organisasi penerapan, akuntabilitas pelaksanaan manajemen risiko dalam

organisasi, dan penyediaan sumber daya. Dengan kata lain, aspek struktural

menjadi dasar atau fondasi bagi penerapan manajemen risiko pada suatu

organisasi. Penerapan manajemen risiko awalnya berfokus pada bagaimana

menangani risiko secara parsial, tetapi saat ini fokusnya telah berkembang

menjadi terintegrasi untuk keseluruhan organisasi yang disebut sebagai ERM

(enterprise risk management).

2. Aspek Operasional

Aspek operasional merupakan aspek operasionalisasi bagi manajemen risiko di

seluruh organisasi tetapi juga spesifik bagi masing-masing bagian atau bahkan

bagi masing-masing pemilik risiko.Proses manajemen risiko dan penanganan

manajemen perubahan merupakan bagian dari aspek operasional sedangkan,

aspek spesifik adalah penerapan proses manajemen risiko itu sendiri pada tiap-

tiap risiko. Dalam aspek operasionalisasi, perlu lingkup tugas mana yang

menjadi bagian level organisasi keseluruhan (perusahaan) dan wilayah mana

yang menjadi bagian risk owner (divisi, departemen, dll).

3. Aspek Perawatan

Aspek perawatan merupakan aspek yang memastikan adanya upaya menjaga

efektivitas penerapan dan perbaikan yang berkesinambungan melalui

monitoring dan review serta audit manajemen risiko. Unsur-unsur yang

mempengaruhi pelaksanaan aspek perawatan dalam manajemen risiko adalah

(1) risk governnace, (2) budaya risiko, dan (3) pengembangan manajemen risik

Page 12: Gcg Pertemuan 9 Fix

1212

12

Page 13: Gcg Pertemuan 9 Fix

1313

13

DAFTAR REFERENSI

Aturan Bapepam-LK IX.I.7 (2008) - Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam

Unit Audit Internal.

Crowe Horwarth (2011) - Strengthening Corporate Governance With Internal Audit

Gracie, Carrie. Systematic Bribery at GlaxoSmithKline China ‘credible’ –investigator

http://www.bb c . c om/n e w s/wo r ld -a si a- c hin a- 2814 2 118 t anggal 3 Juli 2014 diakses

pada 3 November 2014.

Hirschler, Ben. How GlaxoSmithKline missed red flags in China

http://www.reuters. c om/ a rticle/2013/07/19/u s - g sk - chin a- redflags-

idU S B R E9 6 I 0 L 420130 7 19 tanggal 19 Juli 2013 diakses pada 3 November 2014.

KNKG (2011) - Draft Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Berbasis Governance.

Saigol, Lina dan John Aglioby. Timeline :GSK’s mounting woes in China

http://www.ft.com/cms/s/0/ef7 f 7e1a - ed3 5 - 11e 2 - ad6e-

00144 fea bd c 0 .html# a x zz 3 I G h y J Xvf t anggal 19 September 2014 diakses pada 3

November 2014

Page 14: Gcg Pertemuan 9 Fix

1414

14

Page 15: Gcg Pertemuan 9 Fix

1515

15

Page 16: Gcg Pertemuan 9 Fix

1616

16

Page 17: Gcg Pertemuan 9 Fix

1717

17

Page 18: Gcg Pertemuan 9 Fix

18

18

Page 19: Gcg Pertemuan 9 Fix

1919

19

Page 20: Gcg Pertemuan 9 Fix

2020

20

Page 21: Gcg Pertemuan 9 Fix

2121

21

Page 22: Gcg Pertemuan 9 Fix

2222

22

Page 23: Gcg Pertemuan 9 Fix

2323

23