Top Banner
Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja
47

Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Feb 24, 2016

Download

Documents

Jennifer Heise

Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja. Nutrisi pada remaja. Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan hubungan integral - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan

Remaja

Page 2: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Nutrisi pada remaja

• Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan hubungan integral

• Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear.

Page 3: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Sebelum masa remaja• kebutuhan nutrisi anak lelaki dan anak perempuan

tidak dibedakanMasa remaja• Terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh

yang spesifik sesuai gender (gender specific) sehingga kebutuhan nutrien pun menjadi berlainan

remaja perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami menstruasi setiap bulan.

Page 4: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah • Defisiensi mikronutrien khususnya anemia

defisiensi zat besi• Masalah malnutrisi :

Gizi kurang dan perawakan pendekGizi lebih sampai obesitas komorbiditasnya yang

keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah

Page 5: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Masalah nutrisi pada remajaIsu masalah nutrisi pada remaja1. Defisiensi besi, anemia defisiensi besi dan defisiensi

mikronutrien lain.Anemia merupakan masalah nutrisi utama pada remaja dan umumnya pola makan salah sebagai penyebabnya di samping infeksi dan menstruasi.

• Prevalensi anemia pada remaja cukup tinggi• Sukarjo dkk di Jawa Timur (2001) mendapatkan prevalensi

sebesar 25.8% pada remaja perempuan dan 12.1% pada remaja lelaki usia 12-15 tahun

• Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan defisiensi besi dengan gangguan proses kognitif yang membaik setelah mendapat suplementasi zat besi.

Page 6: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Masalah nutrisi pada remajaIsu masalah nutrisi pada remaja2. Gizi kurang dan perawakan pendek• Perawakan pendek pada remaja seringkali ditemukan pada

populasi dengan kejadian malnutrisi tinggi, prevalensi berkisar antara 27 – 65%

• pada 11 studi oleh ICRW (International Centre for Research on Women). Gizi kurang kronik yang mengakibatkan perawakan pendek merupakan penyebab terjadinya hambatan pertumbuhan dan maturasi, memperbesar risiko obstetrik, dan berkurangnya kapasitas kerja.

Page 7: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Masalah nutrisi pada remaja

3. Obesitas• Obesitas pada masa remaja cenderung menetap hingga

dewasa dan makin lama obesitas berlangsung makin besar korelasinya dengan mortalitas dan morbiditas

• Obesitas sentral (rasio lingkar pinggang dengan panggul) terbukti berkorelasi terbalik dengan profil lipid padal penelitian longitudinal Bogalusa. Obesitas juga menimbulkan masalah besar kesehatan dan sosial, dan pengobatan tidak saja memerlukan biaya tinggi tetapi seringkali juga tidak efektif. Karenanya pencegahan obesitas menjadi sangat penting dan remaja merupakan target utama.

Page 8: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Defisiensi besi, anemia defisiensi besi

Page 9: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

9

ANEMIA DEFISIENSI BESIKEGUNAAN ZAT BESI DALAM TUBUH

Pembentukan hemoglobin Pertumbuhan Bekerjanya bbrp macam enzim Meningkatkan :

ketahanan terhadap infeksikemampuan usus menetralisir zat toksikkemampuan belajar ( konsentrasi )

Page 10: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

10

KEBUTUHAN TERHADAP BESI

• 5 – 10 mgr / hari• Meningkat pada :

– Bayi– Prasekolah– Remaja / pubertas– Penyakit infeksi

Pertumbuhanmeningkat

Sangat sedikitDeskuamasi: sel-sel kulit, sal cernaKeringat, urine & empedu

Pengeluaran besi

Page 11: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Kekurangan mikronutrien

Page 12: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

12

• Mikronutrien atau trace element : – Merupakan komponen nutrisi – Relatif dibutuhkan dalam jumlah sedikit (<1

g/hari, kadang hanya mcg/hari) – Berperan esensial dalam banyak fungsi untuk

memelihara proses metabolisme seluler dalam tubuh

Sarma, 2009

Page 13: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

13

• Banyak larut dalam air & diekskresikan sehingga:– tidak semuanya disimpan dalam tubuh – tidak semuanya tersedia dalam jumlah cukup pada

makanan sehari – hari• Diet monoton & tidak seimbang menyebabkan

defisiensi mikronutrien• Usia, sex, & kehanilan juga faktor yang

mempengaruhi status mikronutrienSarma, 2009

Page 14: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

14

• Malnutrisi meningkatkan morbiditas, mortalitas, & mempengaruhi tumbuh kembang anak

• Defisiensi mikronutrien biasanya menyertai defisiensi makronutrien– Menimbulkan gejala klinis akibat gangguan

metabolisme– Namun bila defisiensi mikronutrien masih tingkat

fungsional, belum menampakkan gejala klinis yang jelas

Bhan, 2001

Page 15: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

15

• Defisiensi mikronutrien selama pertumbuhan cepat pada masa anak-anak: – Merupakan cerminan kelaparan terselubung – Mengganggu :

• Pertumbuhan fisik• Perkembangan (motorik kasar, halus, mental dan sosial)• Fungsi imunitas• Kognitif

Sarma, 2009

Page 16: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

16

• Defisiensi yodium, besi, & vitamin merupakan masalah kesehatan terbanyak– Yodium & selenium: fungsi normal tiroid

defisiensi akan menimbulkan kretinisme hipotiroid– Besi: defisiensi mengganggu status imun,

pertumbuhan fisik, & kognitif

Page 17: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

17

KLASIFIKASI• Mikronutrien dibagi menurut kepentingannya

– Esensial: • Seng, Yodium, Besi, Selenium, Tembaga, Molibden,

Fluor, Vitamin– Mungkin esensial:

• Nikel, Timah, Silikon– Non esensial

• Aluminium, Kadnium, Arsen, Timbal

Mayes, 2001

Page 18: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

18

PERAN & TITIK TANGKAP

• Berperan pada tiap tahap proses pertumbuhan, contoh:– berupa sinyal (misalnya asam retinoat)– struktural (Zn pada faktor transkripsi) – katalitik (misalnya tembaga)

McArdle, 1999

Page 19: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

19

PERAN MIKRONUTRIEN DALAM PERTUMBUHAN

MIKRONUTRIEN PERAN

Vitamin D & Ca Defisiensi mempengaruhi pertumbuhan tulang (ricketts)

K, Zn, Mg, Cu Defisiensi mengganggu sistem GH/IGF I & mempengaruhi pertumbuhan

Mn Defisiensi menyebabkan abnormalitas tulang akibat defek fungsi proteoglikan pada growh plate

Fe, I Membantu perkembangan kognitif & pertumbuhan

Vitamin A Membantu pertumbuhan secara indirek

Zn Membantu pertumbuhan secara umum

Vitamin E Perkembangan otot

Page 20: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

20

JARINGAN YANG DIPENGARUHI DEFISIENSI MIKRONUTRIEN

Page 21: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

21

Zinc

• Peran vital dalam sintesis protein, pertumbuhan & deferensiasi sel

• Berperan sebagai kofaktor enzim– Beberapa enzim zinc-dependent merupakan

katalisator penting replikasi DNA selama pembelahan sel, contoh:

• Thimidine kinase, • RNA polimerase, DNA polimerase, • Ribonuklease,• Reverse transcriptase

Shankar & Prasad, 1998; McLange, 1998

Page 22: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

22

zinc• Mempengaruhi sistem imun:

– Imunitas non-spesifik: netrofil, sel NK– Regulasi gen pada limfosit T– Aktivasi & produksi sitokin oleh Th-1 & 2– Perkembangan limfosit B serta produksi Ab, khususnya

IgGDefisiensi Zn menghambat proliferasi sel yang berdampak

berkurangnya sel limfosit & aktivasi limfosit T Anak dengan defisiensi Zn akan rentan terhadap patogen

yang berakibat mengganggu tumbuh kembang anak

Wahid, 2001

Page 23: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

23

zinc• Sebagai antioksidan

– Oksidan mengganggu integritas sel karena bereaksi dengan komponen sel baik komponen struktur sel (misalnya molekul penyusun membran sel) maupun fungsional (molekul enzim dan DNA)

– Suplementasi Zn mencegah peroksidasi lemak , mencegah kerusakan paru tikus akibat hipoksia dengan membatasi kerusakan membran oleh radikal bebas selama inflamasi

Shankar & Prasad, 1998

Page 24: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

24

zinc• Efek terhadap enterosit & sel imun yang berinteraksi dengan

infectious agent diare– Menstabilkan struktur membran sel – Memodifikasi fungsi membran dengan cara berinteraksi dengan

nitrogen, oksigen dan ligan sulfur makro molekul hidrofilik– Aktivitas antioksidan – Bekerja pada tight junction level untuk mencegah meningkatnya

permeabilitas usus– Mencegah dilepaskannya histamin oleh sel mast– Mencegah respon kontraksi serta sekretorik terhadap histamin dan

serotonin usus. – Mencegah peningkatan permeabilitas endotel yang diprakarsai oleh

TNF-

Wapnir, 2000

Page 25: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

25

Yodium

• Diperlukan untuk sintesis hormon tiroksin• Hormon tiroid mempunyai peran kunci dalam fase

replikasi sel• Defisiensi yodium yang berat saat kehamilan

menyebabkan: – abortus, kematian janin in utero, anomali kongenital,

BBLR, kretinisme, defek psikomotor , & meningkatkan mortalitas neonatal

– Hipotiroidisme kongenital menyebabkan fungsi mental terganggu atau retardasi mental

Bhan, 2001

Page 26: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

26

yodium• Anak yang lahir dari ibu dengan defisiensi

yodium tampak normal, tetapi mengalami kerusakan sel saraf pusat:– menurunkan IQ – mempengaruhi potensi perkembangan– kesulitan belajar di sekolah

Ekweagwu, 2008

Page 27: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

27

Selenium• Selenium (Se) dalam tubuh sebagian besar terikat dengan

protein membentuk seleno-protein– penting sebagai bentuk enzim antioksidan disebut glutation

peroksidase• Potensi antioksidan dari Selenoprotein:

– mencegah kerusakan seluler dari radikal bebas– mengatur fungsi tiroid– berperan pada sistem imun

• Selenium bersama dengan vitamin E bekerja bersama secara sinergis sebagai antioksidan dan imunostimulan yang lebih baik daripada berdiri sendiri

Ekweagwu, 2008

Page 28: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

28

selenium• Fungsi lain:

– membantu menstimulasi pembentukan Ab sebagai respon terhadap vaksin

– melindungi tubuh dari keracunan logam berat– mungkin terlibat dalam sintesis protein dalam

proses tumbuh-kembang, serta fertilitas

Ekweagwu, 2008

Page 29: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

29

selenium• Defisiensi Selenium menyebabkan:

– gangguan fungsi hormon tiroid– menurunnya produksi & sintesis hormon tiroid – penyakit Keshan, merupakan penyakit

kardiomiopati endemik

Bhan, 2001

Page 30: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

30

Tembaga

• Defisiensi tembaga menyebabkan:– Abnormalitas kulit, neuronal, & rambut. – Penelitian yang dilakukan pada domba

menunjukkan kelainan “Swaybak” yaitu kelainan dengan manifestasi klinis kelemahan otot & ataksia

– Keadaan ini diduga timbul selama perkembangan akibat kerusakan oksidatif berlebihan terhadap sel

McArdle, 1999

Page 31: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

31

tembaga• Beberapa hasil penelitian menunjukkan:

– Berkurangnya aktivitas enzim Cu-Zn-Superoksid dismutase pada tikus yang lahir dengan defisiensi tembaga

– Menurunnya enzim berhubungan dengan kerusakan protein & lipid, serta kematian sel berlebihan

– Ditemukan bahwa aktivitas enzim Cu-Zn-SOD menurun pada medium dengan defisiensi Cu, juga ditemukan tingginya insiden abnormalitas embrio-embrio tersebut,

• penambahan scavenger mampu membalikkan efek tersebut

Keen, 1999

Page 32: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

32

Vitamin A

• Retinoid – Dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkembangan &

reproduksi – Berperan pada penglihatan, embriogenesis,

spermatogenesis, perkembangan kulit & pemeliharaan sel-sel epitel

– Vitamin A merupakan senyawa induk retinoid• Fungsi:

– Sistem penglihatan, pertumbuhan , perkembangan, & menjaga integritas sel-sel epitel

– Menjaga fungsi imunitas dan reproduksi

Bhan, 2001, McArdle, 1999

Page 33: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

33

vitamin A• Defisiensi vitamin A selama masa kehamilan

mempunyai efek serius pada perkembangan paru janin– bersifat irreversibel– meningkatkan transmisi HIV vertikal– mempengaruhi fungsi paru sampai usia dewasa– pada model hewan coba defisiensi vitamin A

menyebabkan disfungsi plasenta & malformasi kongenital

McArdle, 1999

Page 34: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

34

Vitamin B• Vitamin B1(Thiamin) berperan mencegah

teratogenesis• Vitamin B2 (Riboflavin) mempunyai korelasi positif

dengan pertumbuhan janin• Vitamin B6 merupakan kofaktor penting

perkembangan sistem saraf pusat, perkembangan otak & fungsi kognitif– Defisiensi vitamin B6 selama masa kehamilan & laktasi

mengubah fungsi reseptor N-Metil-D-Aspartat (NMDA), yang merupakan reseptor subtipe sistem glutamatergik yang diduga berperan dalam belajar & memori

McArdle, 1999

Page 35: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

35

vitamin B• Asam folat berperan dalam sintesis asam

nukleat– Kebutuhan folat meningkat selama pertumbuhan

jaringan cepat selama masa kehamilan . – Asam folat perikonseptual dapat mengurangi

kejadian neural tube defect– Defisiensi vitamin B12 selama kehamilan

menghambat mielenisasi saraf pusat janin , tetapi efek ini dapat dikoreksi dengan suplementasi vitamin B12 post – natal

McArdle, 1999

Page 36: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

36

Vitamin C• Suplementasi vitamin C dosis besar (> 600 mg/hari tanpa vitamin E)

– Menghambat produksi superoksid & menurunkan produksi pembentukan radikal bebas & sitotoksisitas

– Meningkatkan adherence neutrofil– Meningkatkan sifat fagositosis

• Kemampuan fagositik berhubungan dengan meningkatnya NADPH oksidase (untuk membentuk superoksid) dan aktivitas mieloperoksidase (untuk mengubah H2O2 menjadi hipoklorit).

– Saat peradangan berpotensi merusak oksidan jaringan– Uptake askorbat oleh netrofil merupakan cadangan aman untuk

antioksidan & menurunkan risiko meningkatnya peradangan pada infeksi/trauma

• Konsentrasi askorbat dalam serum disarankan 5-50 mcg/ml (30-300 mikromol/Ll)

Turnham, 2004; Bourgeois, 2003

Page 37: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

37

Vitamin D

• Metabolit aktif vitamin D3 kalsitriol berperan sentral pada:– homeostasis kalsium – modulasi transkripsi gen– berinteraksi dengan retinoat untuk fungsi

imunologis– mempunyai sifat imunomodulator

• reseptor kalsitriol terdapat pada berbagai macam sel sistem hemopoetik

McArdle, 1999

Page 38: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

38

vitamin D• Kurangnya paparan sinar matahari merupakan

predisposisi defisiensi vitamin D• Kadar serum hormon paratiroid maternal saat aterm

berbanding terbalik dengan panjang kepala – tungkai– Defisiensi vitamin D mempengaruhi pertumbuhan janin melalui efek

pada homeostasis kalsium maternal

McArdle, 1999

Page 39: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

39

Vitamin E

• Defisiensi vitamin E selama masa kehamilan pada hewan coba menghasilkan malformasi embrio dan kematian janin

• Defisiensi vitamin E maternal mungkin berhubungan dengan pre-eklampsia & penumpukan lipid peroksidase– Defisiensi vitamin E pada ibu menyebabkan

vasokonstriksi , sehingga terjadi hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan

McArdle, 1999

Page 40: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

40

Vitamin K

• Tulang & gigi yang sedang berkembang mengandung:– protein tergantung vitamin K– protein gla matriks yang dibutuhkan untuk memelihara

tulang rawan pada tahap non-kalsifikasi – protein gla tulang yang penting untuk mineralisasi gigi.

• Efek defisiensi dicerminkan oleh:– Trimester I: hipoplasia maksilonasal pada neonatus dengan

implikasi orthodontik & fasial– Pada bayi dari ibu dengan malabsorbsi vitamin K akan

menderita abnormalitas tulang belakang & kalsifikasi tulang tidak normal

McArdle, 1999

Page 41: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

41

Masalah kesehatan dunia epidemi global Di Indonesia, perubahan gaya hidup anak sekolah westernisasi dan sedentary Prevalensi ↑ negara maju maupun negara

sedang berkembang. WHO, prevalensi obesitas pada remaja peningkatan 25% dari tahun sebelumnya. 1,5 kali obesitas remaja gangguan metabolik dan psikososial

OBESITAS REMAJA

Page 42: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

PATOFISIOLOGI• Proses terjadinya obesitas dimulai penimbunan lemak

dalam sel lemak sehingga terjadi hipertrofi sel tersebut• Hipertrofi sel lemak (adiposit) akan terjadi rangsangan

pembentukkan sel lemak baru dari bakal sel lemak (preadiposit) hiperplasi

• Faktor yang mempengaruhi belum jelas?????Diduga : Adipose differentiation related protein (ADRP) Perilipin Hewan coba hormon insulin berperan dalam proses maturasi

preadiposit ini.

42

Page 43: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

PATOFISIOLOGI• Hipertrofi sel lemak resistensi insulin (jaringan otot dan

adiposa) Produksi insulin ↑↑oleh pankreas• Resistensi insulin peningkatan glukosa plasma dan keadaan ini

merangsang lagi peningkatan sekresi insulin hiperinsulinisme yang akan merangsang sekresi enzim lipoprotein lipase (LPL) penimbunan lemak didalam adiposit semakin bertambah proses obesitas terus berlangsung

43

Page 44: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Definisi dan Kriteria Obesitas• Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan

penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan.• Untuk menentukan obesitas diperlukan kriteria yang berdasarkan pengukuran• antropometri dan atau pemeriksaan laboratorik, pada umumnya digunakan:

a. Pengukuran berat badan (BB) yang dibandingkan dengan standar dan disebut obesitas bila BB > 120% BB standar

b. Pengukuran berat badan dibandingkan tinggi badan (BB/TB). Dikatakan obesitas bila BB/TB > persentile ke 95 atau > 120% 6 atau Z-score = + 2 SD

c. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness (tebal lipatan kulit/TLK). Sebagai indikator obesitas bila TLK Triceps > persentil ke 85

d. Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densitometri, hidrometri dsb. yang tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak praktis. DXA

adalah metode yang paling akurat, tetapi tidak praktis untuk dilapangan.e. Indeks Massa Tubuh (IMT), > persentil ke 95 sebagai indikator obesitas.6

Page 45: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Dampak Obesitas pada anak

1. Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler• Faktor Risiko ini meliputi peningkatan: kadar insulin, trigliserida, LDL-kolesterol

dan2. Diabetes Mellitus tipe-23. Obstruktive sleep apnea

Sering dijumpai pada anak obesitas dengan kejadian 1/100 dengan gejala mengorok. Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak didaerah dinding dada dan perut yang mengganggu pergerakan dinding dada dan diafragma, sehingga terjadi penurunan volume dan perubahan pola ventilasi paru serta meningkatkan beban kerja otot pernafasan. Pada saat tidur terjadi penurunan tonus otot dinding dada yang disertai penurunan saturasi oksigen dan peningkatan kadar CO2, serta penurunan tonus otot yang mengatur pergerakan lidah yang menyebabkan lidah jatuh kearah dinding belakang faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas intermiten dan menyebabkan tidur

Page 46: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

4. Gangguan ortopedikPada anak obesitas cenderung berisiko mengalami gangguan ortopedik yang disebabkan kelebihan berat badan, yaitu tergelincirnya epifisis kaput femoris yang menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut dan terbatasnya gerakan panggul

5. Pseudotumor serebriPseudotumor serebri akibat peningkatan ringan tekanan intrakranial pada obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan paru-2 yang menyebabkan peningkatan kadar CO2 dan memberikan gejala sakit kepala, papil edema, diplopia, kehilangan lapangan pandang perifer dan iritabilitas

Page 47: Gangguan Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak dan Remaja

Terima kasih