Top Banner

of 16

Gagal Napas Akut

Jun 03, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    1/16

    1 #

    Paper ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti K epaniteraan Klinik Seniordi SMF Ilmu Anestesi dan Reanimasi RSU. Dr. Pirngadi Medan

    DisusunOleh:

    Indah Permata Sari- FK UMSU

    Wahyuni R Hamid - FK UMSU

    Cerly Dwi Septika - FK UMSU

    Ade Arafah Nasution - FK UMSU

    Dian Rafiantiska - FK UNBRAH

    Muhammad Riezki - FK UNBRAH

    Pembimbing

    Dr. Syamsul Bahri Siregar, Sp. An

    SMF ILMU ANESTESI DAN REANIMASI

    RSU. DR. PIRNGADI MEDAN

    2013

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    2/16

    2

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr.wb

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, hanya karena

    rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini yang berjudul

    GAGAL NAPAS AKUT dalam upaya memenuhi persyaratan

    Kepaniteraan Klinik Senior di bagian Ilmu Anestesi dan Reanimasi

    RSU.Dr.PIRNGADI MEDAN.

    Dengan selesainya makalah ini Penulis mengucapkan rasa terima

    kasih kepada dr. Syamsul Bahri Siregar, Sp.An yang telah memberikan

    bimbingan dan arahannya kepada penulis dalam penyusunan paper ini.

    Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan,

    oleh arena itu penulis mengharapkan dengan sepenuh hati saran dan kritik

    yang bersifat membangun. Semoga paper ini bermanfaat bagi kita semua dan

    semoga Allah SWT selalu berkenan memberikan rahmat dan hidayah-Nya

    kepada kita semua, Amin

    Wassalamualaikum wr.wb

    Medan, 05 Mei2013

    Penulis

    i

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    3/16

    3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ......................................................................... i

    DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

    BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................. 1

    BAB 2. PEMBAHASAN ..................................................................... 2

    2.1. Definisi .................................................................................... 2

    2.2. Epidemiologi ........................................................................... 2

    2.3. Etiologi .................................................................................... 3

    2.4. Patofisiologi ............................................................................ 4

    2.5. Gejala klinis ............................................................................ 5

    2.6 Klasifikasi ............................................................................... 6

    2.7 Pemeriksaan penunjang .......................................................... 7

    2.8 Diagnosis Banding .................................................................. 8

    2.9 Diagnosis ................................................................................ 8

    2.10 Penatalaksanaan ..................................................................... 9

    2.11.Komplikasi ............................................................................. 10

    2.12 Prognosis ................................................................................ 11

    Bab 3. KESIMPULAN ........................................................................ 12

    DAFTAR RUJUKAN .......................................................................... 13

    ii

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    4/16

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kegagalan sistem pernapasan untuk mempertahankan suatu keadaan

    pertukaran udara antara atmosfer dengan sel-sel tubuh yang sesuai dengan kebutuhan

    normal akan menyebabkan terjadinya gagal napas yaitu suatu keadaan dimana sistem

    pulmoner tidak dapat mencukupi kebutuhan metabolisme yaitu eliminasi CO 2 dan

    oksigenasi darah. 1,2

    Gagal napas diklasifikasikan menjadi gagal napas hipoksemia dan gagal

    napas hiperkapnia.Gagal napas hipoksemia (gagal napas tipe I) ditandai dengan

    PaO 2< 60 mmHg PaCO2 normal atau rendah.Gagal napas hiperkapnia (gagal napas

    tipe II) ditandai dengan PaCO 2> 45mmHg.Sedangkan menurut waktunya dapat

    dibagi menjadi gagal napas akut dan gagal napas kronik.Gagal napas akut merupakan

    salah satu kegawatdaruratan, sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan

    tepat. 1,2,3

    Mengenali dengan cepat dan tepat gejala dan tanda dari gagal napas akut,

    memberikan pengobatan awal sedini mungkin, mencari penyakit/penyebab yang

    mendasari gagal napas dan penggunaan ventilator mekanik merupakan hal yang

    sangat penting pada manajemen penatalaksanaan dari gagal napas.Prinsip penatalaksanaan pada gagal napas adalah mengoptimalisasi pertukaran gas dan

    oksigenasi jaringan.Pengoptimalisasian pertukaran gas dapat dilakukan dengan

    meningkatkan konsentrasi oksigen yang dihirup, dan penyediaan ventilator,

    sedangkan pengoptimalisasian oksigenasi jaringan dapat dilakukan dengan

    meningkatkan aliran darah ke jaringan yaitu dengan adekuasi CO ( cardiac output )

    dan konsentrasi hemoglobin. 3

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    5/16

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    6/16

    6

    2.3.Etiologi

    Penyebab Gagal Nafas Hipoksemia (Tipe I). 3,4

    Edema Paru- Kardiogenik- Non-Kardiogenik

    - ALI ( Acute Lung Injury )- ARDS ( Acute Respiratory Distress Syndrome )

    PneumoniaAsmaEmfisemaFibrosis paruCa paruEmboli paruPneumotoraksEfusi pleuraLain-lain

    - Pneumokoniosis- Proteinosis alveolar- Kontusio paru- Pneumonia hipersensitivitas

    Penyebab Gagal Nafas Hiperkapnia (Tipe II) 3,4

    Abnormalitas/kelainan sistem saraf pusat- Cerebrum- Midbrain- Overdosis obat

    Kelainanmedulla spinalis

    Kelainan otot respirasi

    -

    Paralisis diafragma- Distrofi otot- Miastenia gravis- Obat-obatan yang mempengaruhi fungsi neuromuscular

    Obesitas

    Obstruksi saluran nafas atas- Benda asing- Tumor- Trauma

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    7/16

    7

    2.4.Patofisiologi

    Tiga mekanisme patofisiologi yang mendasari terjadinya gagal napas akut

    yaitu: 3,5

    1.Hipoventilasi

    Hipoventilasi didefinisikan sebagai keadaan dengan kadar CO 2arteri > 45

    mmHg akibat berkurangnya udara yang mencapai alveolus, dengan perkataan

    lain ventilasi alveolus menurun.

    2.Gangguan difusi

    Gangguan difusi gas terjadi akibat penebalan membran alveolus kapiler,

    misalnya pada keadaan fibrosis interstisial, pneumonia interstisial, penyakit

    kolagen seperti skleroderma dan penyakit membran hialin. Kapasitas difusi

    CO 2 adalah 20 kali lebih besar dari kapasitas difusi O 2, sehingga pada

    ganguan difusi gejala yang pertama kali timbul adalah hipoksemia, biasanya

    diikuti oleh kompensasi berupa hiperventilasi berakibat PaCO 2 menjadi

    rendah, apabila kompensasi tersebut gagal maka PaCO 2menjadi normal atau

    tinggi. Jadi keadaan hipoksemia dapat disertai hipokarbia, normokarbia atau

    hiperkarbia.Sebaliknya bila hiperkarbia hampir selalu diikuti dengan

    hipoksemia.

    3. Pintasan intra pulmoner, ruang rugi dan gangguan perbandingan ventilasi

    perfusi ( V/Q mismatch ). Pintasan intrapulmoner diartikan sebagai darah yang

    memperfusi paru tidak mengalami pertukaran gas karena alveolusnya tidak

    terventilasi, misalnya pada atelektasis.Ruang rugi merupakan keadaan yang

    sebaliknya yaitu alveolus yang terventilasi tidak dapat melakukan pertukaran

    gas karena bagian paru tersebut tidak diperfusi oleh darah, contohnya pada

    emboli paru.Pada paru normal perbandingan ventilasi atau perfusi adalah

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    8/16

    8

    0.85.Pada gangguan ventilasi atau perfusi perbandingan tersebut dapat

    menjadi besar, contohnya pada paru yang mengalami hipoperfusi misalnya

    pada renjatan, sebaliknya pada keadaan hipoperfusi parsial atau asma ada

    bagian paru yang mengalami hipoventilasi sehingga perbandingan ventilasi

    atau perfusi menjadi kecil.

    2.5 Gejala klinis

    Gagal napas hipoksemia jauh lebih sering dijumpai daripada gagal

    napas hiperkapnia, dan dapat terjadi pada semua jenis penyakit parenkim

    paru dan pembuluh darah.Pasien dengan gagal nafas tipe ini mempunyai nilai

    PO 2 arterial yang rendah, tetapi PaCO 2 normal atau rendah, PaCO 2 tersebut

    membedakannya dari gagal napas hiperkapnia yang masalah utamanya ialah

    hipoventilasi alveolar.Pasien dengan gagal napas hipoksemia menunjukkan

    gejala sesak napas, sianosis sentral dapat timbul pada gagal napas

    hipoksemia, tetapi dapat terlihat jika terjadi hipoksemia berat dimana nilai

    PaO 2< 50mmHg. 2,4,6,7

    Gejala pada gagal napas hiperkapnia dapat tumpang tinding dengan

    gejalagagal napas hiperkapnia dan bergantung pada penyakit yang

    mendasarinya, kehilangan/penurunan kesadaran pada keadaaan overdosis

    obat, gejala neurologis pada trauma kepala dan tulang belakang dan gejala

    disfungsi otot respirasi pada penyakit neuromuskular, asteriks, tremor dan

    papiledema dapat terjadi pada nilai PaCO 2> 80mmHg.2,4,6

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    9/16

    9

    Manifestasi klinis gagal napas hipoksemia dan gagal napas hiperkapnia (6)

    2.5. Klasifikasi

    Gagal napas diklasifikasikan menjadi gagal napas hipoksemia (gagal napas

    tipe I; PO 2 arterial (PaO 2) < 60 mmHg) dan gagal napas hiperkapnia (gagal napas

    tipe II; PCO 2 arterial (PaCO 2) > 45 mmHg ).1,2,6

    Sedangkan menurut waktunya dapat dibagi menjadi gagal napas dan akut

    gagal napas kronik. Gagal napas akut berkembang dalam waktu menit sampai jam,

    pH darah kurang dari 7.3. Gagal napas kronik berkembang dalam beberapa hari atau

    lebih lama, terdapat waktu untuk ginjal mengkompensasi dan meningkatkan

    konsentrasi bikarbonat, oleh karena itu biasanya pH hanya sedikit menurun. 2

    Hipoksemia Hiperkapnia

    Ansietas SomnolenTakikardia LetargiTakipnea KomaDiaforesis AsteriksAritmia TremorPerubahan status mental Bicara kacauBingung Sakit kepalaSianosis Edema papilHipertensi

    HipotensiKejangAsidosis laktat

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    10/16

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    11/16

    11

    2.8. Diagnosis banding 2

    - ARDS / Acute Respiratory Distress Syndrome

    - Asma

    - Atelektasis

    - Kor pulmonal

    - Emfisema

    - Infark Miokard

    - Pneumonia

    - Pneumotoraks

    - Edema paru

    - Emboli paru

    - Fibrosis paru

    - Paralisis diafragma

    - Overdosis obat

    - Trauma tulang belakang

    - Obstruksi saluran napas atas

    2.9. Diagnosis

    Gagal napas akut memberikan tanda dan gejala yang tidak spesifik

    dan diagnosis yang spesifik hanya dapat ditegakkan melalui pemeriksaan

    analisis gas darah. Pemeriksaan sepertipemeriksaan darah rutin dan elektrolit,

    foto thoraks, tes fungsi paru, EKG, dan CT-scan dapat dilakukan untuk

    mencari penyebab/penyakit yang mendasari terjadinya gagal napas. 4

    http://emedicine.medscape.com/article/165139-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/165139-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/296468-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/298283-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/155919-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/360796-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/300901-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/300901-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/360796-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/155919-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/298283-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/296468-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/165139-overview
  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    12/16

    12

    2.7. Penatalaksanaan

    Gagal napas akut merupakan salah satu kegawatdaruratan.Untuk itu

    penanganannya tidak bisadilakukan pada area perawatan umum (general care

    area) di rumah sakit.Perawatan dilakukan di Intensive Care Unit (ICU),

    dimana segala perlengkapan yang diperlukan untuk menangani gagal napas

    tersedia. 2,3,4

    Mengenali dengan cepat dan tepat gejala dan tanda dari gagal napas akut,

    memberikan pengobatan awal sedini mungkin, mencari penyakit/penyebab

    yang mendasari gagal napas dan penggunaan ventilator mekanik merupakan

    hal yang sangat penting pada manajemen penatalaksanaan dari gagal

    napas.Prinsip penatalaksanaan pada gagal napas adalah mengoptimalisasi

    pertukaran gas dan oksigenasi jaringan.Pengoptimalisasian pertukaran gas

    dapat dilakukan dengan meningkatkan konsentrasi oksigen yang dihirup, dan

    penyediaan ventilator, sedangkan pengoptimalisasian oksigenasi jaringan

    dapat dilakukan dengan meningkatkan aliran darah ke jaringan yaitu dengan

    adekuasi CO ( cardiac output ) dan konsentrasi hemoglobin. 3,4,8

    Penanganan awal kondisi gagal napas akut meliputi penanganan ABCs

    melalui adekuasi suplementasi oksigen dan bantuan ventilator serta

    penanganan status hemodinamik.3

    Pengobatan berdasarkan penyebab/penyakit yang mendasari seperti,

    Antibiotik pada infeksi sistem pernapasan, antibiotik yang tepat diberikan

    berdasarkan guideline yang ada dan hasil kultur. 8

    Bronkodilator seperti salbutamol dan aminofilin intravena dan

    kortikosteroid pada obstruksi saluran napas serta agen inotropik, diuretik,

    vasodilator dapat digunakan untuk memperbaiki fungsi jantung. 8

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    13/16

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    14/16

    14

    Komplikasi ke sistem renal yang paling sering pada gagal napas akut

    adalah gagal ginjal akut,gangguan keseimbangan elektrolit, dan gangguan

    keseimbangan asam-basa. 2

    Gagal ginjal akut pada pasien dengan gagal napas akut memiliki

    prognosis yang buruk dan angka kematian yang tinggi. 2

    2.12 Prognosis

    Angka mortalitas pada gagal napas bervariasi, bergantung pada

    etiologinya, angka kematian untuk ARDS berkisar 40-45%, pasien dengan

    usia muda memiliki angka ketahanan hidup yang lebih baik dibandingkan

    usia tua, kira-kira 1/3 dari penderita ARDS yang dapat bertahan hidup

    memilki perburukan fungsi paru satu tahun setelah penyembuhan. Pada

    pasien dengan COPD dan gagal napas akut, angka kematian menurun dari

    26% menjadi 10%, sedangkan angka kematian yang disebabkan oleh

    penyakit lainnya belum dilaporkan. Suatu studi oleh Noveanu et al

    menyatakan adanya hubungan kuat antara angka kematian 1 tahun dengan

    penggunaan b-bloker pada penderita gagal napas akut. 2

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    15/16

    15

    BAB III

    KESIMPULAN

    Gagal nafas akut diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu gagal napas

    hipoksemia, gagal napas hiperkapnea, dan kombinasi antara keduanya.Gagal

    napas hiperkapnia dicirikan dengan inadekuat dari fungsi neuromuskular

    sedangakan gagal napas hipoksemia menunjukkan kelainan dari parenkim paru-

    paru. Gagal napas akut memberikan tanda dan gejala yang tidak spesifik dan

    diagnosis yang spesifik hanya dapat ditegakkan melalui pemeriksaan analisis gas

    darah. Pengobatan pada gagal napas akut adalah berdasarkan penyakit yang

    mendasarinya, pada gagal napas akut tipe hipoksemia tujuan pengobatan adalah

    untuk mencapai oksigenasi yang adekuat, sedangkan pada gagal napas

    hiperkapnia dukungan ventilasi merupakan hal yang sangat penting. 4

  • 8/12/2019 Gagal Napas Akut

    16/16