Date post: | 01-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Author: | sinar-rembulan |
View: | 29 times |
Download: | 11 times |
PENGERTIAN
Pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma/ penyakit serta kecepatan penanganan/ pemindahannya.
Dapat dilakukan didalam rumah sakit maupun dilapangan
Digunakan dalam kegawatan sehari-hari, dan dpt dieskalasikan untuk musibah masal, dan bencana
Macam :Korban massalKejadian atau timbulnya kedaruratan yang mengakibatkan lebih dari 1 korban yang harus dikelola oleh lebih dari satu penolong, bukan akibat bencana
Korban BencanaKedaruratan yang memerlukan penerapan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu sehari-hari
MUSIBAH MASALBENCANA
Triage dan evakuasiSiapa didahulukan dan siapa dikirim ke mana4 korbanRatusan korban
Prinsip TriageSeleksi korban berdasarkan :1. Ancaman jiwa yang dapat mematikan (dalam ukuran menit)2. Dapat mati (dalam ukuran jam)3. Ruda paksa ringan4. Sudah meninggal
NORMALKorban paling mudah diselamatkan, ditolong dulu dengan sarana minimal yang adaKorban paling berat ditolong belakangan/ditundaKorban paling berat ditolong lebih dulu dengan semua sarana yang adaKorban paling ringan ditolong belakangan/ ditundaTRIAGEBENCANA
PrioritasBiruMerahKuningHijauHitam
Pemilahan korban/penderita kedalam kategori :HIJAU
KUNING
MERAH
BIRU
HITAMDI LAPANGAN
HIJAU KUNING MERAH HITAMDI RUMAH SAKIT
HIJAU KUNING MERAH BIRU HITAM
PRIORITAS PERTOLONGAN
PRIORITAS PERTAMA (I, tertinggi )MENGANCAM JIWA Pemindahan : SEGERADeceased and ImmediatePRIORITAS KEDUA :POTENSIAL MENGANCAM JIWA/Pemindahan : JANGAN TERLAMBATDelayedPRIORITAS KETIGATIDAK PERLU SEGERAPemindahan : PALING TERAKHIRMinor
Sehari-hariBencana
Prioritas PertamaMengancam jiwa/ mengancam fungsi vital.Penanganan dan pemindahan bersifat SEGERA
Prioritas KeduaPotensial mengancam jiwa/ fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkatPenanganan dan pemindahan bersifat JANGAN TERLAMBAT
Prioritas KetigaPerlu penanganannya seperti pelayanan biasaTidak perlu segeraPenanganan dan pemindahannya bersifat TERAKHIR
Contoh-contoh pewarnaanPrioritas I: MERAH
- Sumbatan jalan nafas atau distress nafas- Luka tusuk dada- Shock- Perdarahan pembuluh nadi- Problem kejiwaan serius- Tangan/kaki yang terpotong dengan perdarahan- Luka bakar yang luas dan berat
Prioritas II: KUNINGLuka Bakar sedang dan tidak begitu luasPatah tulang besarTrauma dada/ perutLuka robek yang luasTrauma bola mata
Prioritas III: HIJAULuka memar dan luka robek otot ringanLuka bakar ringan (kecuali daerah muka dan tangan)
Prioritas IV: HITAMHenti jantung kritisTrauma kepala kritisRadiasi tinggi
Triage lapangan PuskesmasRS kecilRS KabupatenJARAKFASILITAS RSJeniscedera1. Memilah, kategori-kan 2. Terapi cepat dengan sarana minimal3. Rujuk tepat
RSIRSDS+HKMRESCUERDAERAH MERAHdaerahKUNINGKEAMANANKESEHATANTEAM LEADERdaerahHIJAUPUSKODALRAMEDTRIAGE LAPANGANM: KORBAN LABEL, MERAH BERAT TERANCAM JIWANYAK: KORBAN LABEL KUNING SEDANGH: KORBAN LABEL HIJAU RINGAN
MEDAN KEJADIANDAERAH MERAH BAHAYADAERAH KUNING KEGIATAN PENGAMANANDAERAH HIJAU - AMAN+
Pemeriksaan PrimerAdalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa
Cara Pelaksanaannya :Jalan NafasLihat, dengar RabaAtasi segera, bebaskan jalan nafasPenghisapanPernafasanApakah pertukaran hawa panas adekuat ?a. Tidak ada, lakukan bantuan nafasb. Frekuansic. Kualitasd. Terature. Ujung kuku biru atau tidak-----
Perdarahan Diluar :- Hentikan segera :* Dengan bebat tekan pada luka* Bagian yang luka ditinggikan* Kompres es* Tourniquet (hanya pada luka khusus)- Didalam* Kirim segera
Tulang belakangApakah sadar ?Adakah trauma kepala?Stabilisasi leher dan tulang belakang sebelum dikirim
ShockTanda-tanda shockStabilitas segera kirim
Pemeriksaan SekunderAdalah mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan dapat mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi
Cara PelaksanaanPeriksa Kondisi Menyeluruh1. Posisi saat ditemukan2. Tingkat kesadaran3. Sikap umum dan keluhan4. Ruda paksa, kelainan5. Keadaan kulit
Periksa kepala dan leherRambut, kulit kepala, telinga, mata, hidung, mulut, ada kejang otot leher/ tidak
Periksa dada dan perutada luka di dada, kelainan bentuk, perut tegang
Periksa anggota gerak atas dan bawahluka, bengkak, nyeri untuk gerak
LABEL DAN IDENTIFIKASIIdentifikasiPrioritasCara mana yang lebih mudah dan tidak mungkin mengecoh
LABEL DAN IDENTIFIKASI
TRIAGE
TIM AJU TIBA DI JOGJA Jumlah Pasien yang luar biasa banyak Komunikasi dan fasilitas yang terganggu/rusak Pemindahan bencana ke rumah sakit
Pengkajian Triase
SOAP- SYSTEM
Tujuan Untuk menguraikan pengkajianS = data subjektifO = data objektifA = Assess/ penilaianP = plan/ perencanaan
S = Subjektif
Beri pertanyaan untuk menemukan keluhan utamaPerawat triase sebagai detektifInformasi minimal dan analisa gejalaGunakan pertanyaan terbukaDapatkan suatu pernyataan ringkas
O = objektif
Evaluasi fisikData observasi penampilan pasienData pengukuran tanda vital : suhu,nadi,pernafasan,tekanan darahSaturasi oksigenData dari lokasi yang di periksa
A = Assessment
Mengkaji dan mengevaluasi kumpulan data subjektif dan objektif
P = Plan
Menegakkan prioritas dan menempatkan pasien sesuai kondisiMelakukan tes > lanjut jika perluIntervensi seperti 02,bidai,membalut
Ringkasan pengkajianMelakukan sebuah proses triase yang sistematisMengumpulkan data subjektif dan objektif yang cukupMengkaji berdasarkan pada keakutan pasienMerencanakan intervensi yang sesuaiDokumentasi yang lengkap
Hal-hal yang harus didokumentasikanTes diagnostic yang di lakukanIntervensi yang telah di berikanDisposisiRe- evakuasi dan perubahan kondisi pasien
Terima kasih
*Setelah kegawatan sehari-haribagaimana di tingkat bencana*Kami berasal dari kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur, terletak di 300 km sebelah timur daerah Jogjakarta. Segera setelah kami mendapatkan informasi pagi itu, diberangkatkan sebuah tim aju medis yang terdiri dari 5 orang menuju jogjakarta. Tujuan tim aju ini adalah untuk melakukan evaluasi awal tentang skala kerusakan yang terjadi, jenis bantuan medis apa yang diperlukan, dan potensi hambatan apa yang bakal ditemui selama perjalanan menuju jogja. Kendala pertama yang segera ditemui adalah komunikasi. Peristiwa gempa yang sungguh dahsyat menyebabkan jalur komunikasi menjadi super padat - ke dalam dan keluar jogja. Informasi pertama yang kami terima saat tim aju tiba di RS Sarjito Jogjakarta adalah jumlah pasien yang luar biasa banyak, dikirim dari berbagai pelosok jogja, dan melebihi daya tampung rumah sakit.