GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas Peraturan Daerah yang baik dan demi tertibnya penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Provinsi Riau, maka diperlukan pembentukan Peraturan Daerah yang efisien, efektif dan tepat sasaran dengan melakukan penyeragaman prosedur penyusunan Peraturan Daerah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi; b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, maka Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Peraturan Daerah perlu dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
28
Embed
G U B E R N U R R I A U PERATURAN DAERAH PROVINSI …jdih.riau.go.id/downloadProdukhukum/PERDA_NOMOR_8_TAHUN_2018_Salin.pdf · dalam Rancangan Perda. (5) Penyusunan Naskah Akademik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
G U B E R N U R R I A U
PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU
NOMOR 8 TAHUN 2018
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR RIAU,
Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas
Peraturan Daerah yang baik dan demi tertibnya
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Provinsi Riau,
maka diperlukan pembentukan Peraturan Daerah yang
efisien, efektif dan tepat sasaran dengan melakukan
penyeragaman prosedur penyusunan Peraturan Daerah
secara terencana, terpadu dan terkoordinasi;
b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, maka
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pembentukan Peraturan Daerah perlu dilakukan
penyesuaian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b maka perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pembentukan Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
-2-
2. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun
1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra
Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75)
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1646);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2015 tentang
Keikutsertaan Perancang Peraturan Perundang-
undangan Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan Dan Pembinaannya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 186, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5729);
6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
-3-
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI RIAU
dan
GUBERNUR RIAU
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: .PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH.
Pasal I
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2015 Nomor 2) diubah
sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Riau;
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat
Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
3. Gubernur adalah Gubernur Riau;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Riau;
5. Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda
adalah Peraturan Daerah Provinsi Riau yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
Persetujuan bersama Gubernur.
6. Rancangan Peraturan Daerah atau yang selanjutnya
disebut dengan Rancangan Perda adalah Rancangan
Peraturan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah bersama Pemerintah.
-4-
7. Badan Pembentukan Peraturan Daerah adalah alat
kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
bersifat tetap, dibentuk dalam rapat paripurna Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
8. Program Pembentukan Peraturan Daerah adalah
instrumen perencanaan program pembentukan
Peraturan Daerah yang disusun secara terencana,
terpadu dan sistematis.
9. Penyusunan Program Pembentukan Perda adalah proses
penyiapan, pembahasan dan penetapan Program
Pembentukan Perda.
10. Pengelolaan Program Pembentukan Perda adalah proses
pelaksanaan rencana pembentukan Perda sebagaimana
dimuat dalam Program Pembentukan Perda.
11. Biro Hukum atau sebutan lain adalah Perangkat Daerah
yang bertugas dan bertanggung jawab antara lain di
bidang peraturan perundang-undangan daerah.
12. Perangkat Daerah adalah pembantu Gubernur dan
DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
13. Pemrakarsa adalah pimpinan Perangkat Daerah
dan/atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
mengajukan usul Rancangan Perda dan pimpinan
Perangkat Daerah yang mengajukan usul Rancangan
Perda.
14. Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau
pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap
suatu masalah tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai
pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan
Perda sebagai solusi terhadap permasalahan dan
kebutuhan hukum masyarakat.
15. Pengundangan adalah penempatan produk hukum
Daerah dalam Lembaran Daerah, Tambahan Lembaran
Daerah, atau Berita Daerah.
16. Autensifikasi adalah salinan produk hukum Daerah
sesuai aslinya.
-5-
17. Konsultasi adalah tindakan secara langsung ataupun
tidak langsung yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
kepada Pemerintah Pusat terhadap masukan atas
rancangan produk hukum Daerah.
18. Fasilitasi adalah tindakan pembinaan berupa pemberian
pedoman dan petunjuk teknis, arahan, bimbingan
teknis, supervisi, asistensi dan kerja sama serta
monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Menteri
Dalam Negeri kepada Provinsi terhadap materi muatan
rancangan produk hukum Daerah berbentuk peraturan
sebelum ditetapkan guna menghindari dilakukannya
pembatalan.
19. Evaluasi adalah pengkajian dan penilaian terhadap
Rancangan Perda untuk mengetahui bertentangan
dengan kepentingan umum, dan/atau peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
20. Nomor register yang selanjutnya disebut Noreg adalah
pemberian nomor dalam rangka pengawasan dan tertib
administrasi untuk mengetahui jumlah Rancangan
Perda yang dikeluarkan Pemerintah Daerah sebelum
dilakukannya penetapan dan pengundangan.
21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
22. Penjelasan atau Keterangan adalah pedoman dalam
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah berbentuk
naskah berisi penjabaran yang memuat sedikitnya dasar
hukum, pokok pikiran dan materi muatan yang akan
diatur dalam Rancangan Peraturan Daerah.
2. Diantara BAB I dan BAB II disisipkan 1 (satu) BAB, yakni
BAB IA, dan diantara Pasal 1 dan Pasal 2 disisipkan 2 (dua)
Pasal yakni Pasal 1A dan Pasal 1B, sehingga BAB IA Pasal 1A
dan Pasal 1B berbunyi sebagai berikut :
-6-
BAB IA
ASAS DAN MATERI MUATAN
Pasal 1A
(1) Perda dibentuk berdasarkan asas pembentukan
peraturan perundang-undangan yang baik, meliputi:
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
(2) Selain mendasarkan asas pembentukan peraturan
perundang-undangan yang baik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), pembentukan Perda harus
memperhatikan:
a. konsistensi antara Perda dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dan antar
Perda;
b. kelestarian alam; dan
c. kearifan lokal.
Pasal 1B
(1) Perda dapat memuat sanksi administratif berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
(2) Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Perda dapat memuat ancaman pidana kurungan
paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling
banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
(3) Perda yang memuat ancaman pidana kurungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus menyatakan
kualifikasi tindak pidana itu sebagai pelanggaran.
(4) Perda dapat memuat ancaman pidana kurungan atau
pidana denda selain sebagaimana dimaksud pada ayat