1 BAB I TINJAUAN TEORITIS A. FUNGSI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN 1. Dasar Teori Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya. Penemuan penting di dalam sejarah otak adalah kesadaran kita bahwa berbagai bagian otak mengendalikan fungsi yang berbeda-beda. Bagian-bagian otak adalah: a. Batang Otak, mengendalikan fungsi-fungsi penyangga kehidupan dasar misalnya pernapasan dan laju denyut jantung. Mengontrol tingkat kesiagaan. Menyiagakan anda terhadap informasi sensorik yang masuk. Mengendalikan suhu. Mengendalikan proses pencernaan. Menyampaikan informasi dari serebelum. b. Serebelum atau otak kecil atau otak belakang, mengendalikan gerakan tubuh dalam ruang dan menyimpan ingatan untuk respon-respon dasar yang dipelajari. c. Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas Talamus dan Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi juga menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah). Terlibat dalam emosi ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri. Menurut ilmuwan Robert Ornstein "suatu cara untuk mengingat fungsi sistem limbik adalah empat F, yang penting untuk kelangsungan hidup : Feeding (memberi makan), Fighting (berkelahi), Fleeing (melarikan diri), dan reproduksi sosial. Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang sering dianggap sebagian bagian terpenting dari 'otak mamalia'. Hipotalamus meskipun kecil (besarnya hanya sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram, hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar pituitari). Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak, misalnya kapan kita lapar.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
A. FUNGSI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
1. Dasar Teori
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun
1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia
terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai
fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada
tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang
bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.
Penemuan penting di dalam sejarah otak adalah kesadaran kita bahwa berbagai
bagian otak mengendalikan fungsi yang berbeda-beda. Bagian-bagian otak adalah:
a. Batang Otak, mengendalikan fungsi-fungsi penyangga kehidupan dasar
misalnya pernapasan dan laju denyut jantung. Mengontrol tingkat kesiagaan.
Menyiagakan anda terhadap informasi sensorik yang masuk. Mengendalikan
suhu. Mengendalikan proses pencernaan. Menyampaikan informasi dari
serebelum.
b. Serebelum atau otak kecil atau otak belakang, mengendalikan gerakan tubuh
dalam ruang dan menyimpan ingatan untuk respon-respon dasar yang dipelajari.
c. Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan
terdiri atas Talamus dan Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting
bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi juga menjaga homeostatis
di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah). Terlibat
dalam emosi ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri.
Menurut ilmuwan Robert Ornstein "suatu cara untuk mengingat fungsi sistem
limbik adalah empat F, yang penting untuk kelangsungan hidup : Feeding
(memberi makan), Fighting (berkelahi), Fleeing (melarikan diri), dan
reproduksi sosial.
Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang sering dianggap sebagian
bagian terpenting dari 'otak mamalia'. Hipotalamus meskipun kecil (besarnya
hanya sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram, hipotalamus
mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh,
keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama
dari otak (kelenjar pituitari). Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan
mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak, misalnya kapan kita
lapar.
2
d. Serebum atau korteks serebral, membungkus seluruh otak dan posisinya berada
di depan. Serebum adalah karya besar evolusi alam dan bertanggung jawab atas
berbagai keterampilan termasuk ingatan, komunikasi, pembuatan keputusan dan
kreativitas. Fungsi : pengaturan, ingatan, pemahaman, komunikasi, kreativitas,
pembuatan keputusan, mind mapping, bicara, musik. Serebum dibungkus oleh
suatu lapisan berkerut-kerut berupa sel-sel saraf setebal seperdelapan inci yang
amat sangat menakjubkan, yang dikenal sebagai korteks serebral. Sifat
kortekslah yang merumuskan kita sebagai manusia.
Area terpenting otak yang perlu dipahami dalam mengenali kekuatan otak
adalah serebrum atau yang sering disebut 'otak kiri dan kanan'.
Serebum membagi tugas ke dalam dua kategori utama yaitu tugas otak kanan
dan otak kiri.
2. Peranan Otak kanan
Adapun peranan otak kanan yaitu :
Hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan
warna.
Otak kanan bertanggung jawab dalam, daya intuisi, daya kreasi, kesenian,
kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya.
Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung
dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial.
Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi
kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka
fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan emotional
quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia
lain serta pengendalian emosi.
Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan,
memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis.
Belahan otak kanan :
- Artistik
- Kreatif
- Naluriah
3. Peranan Otak Kiri
Adapun peranan otak kiri yaitu:
Perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika.
Berhubungan dengan rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta
merupakan pusat matematika.
3
Bagian otak ini merupakan pengendali intelligence quotient (IQ).
Daya ingat otak bagian ini juga bersifat jangka pendek.
Untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan
menghitung.
Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois,
mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya.
Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory).
Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal
fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga
mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya
prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum dimana
fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.
Tugas otak kiriantara lain kata-kata, logika, angka, urutan, daftar dan analisis.
Istilah-istilah populer yang memayungi kegiatan belahan otak kiri adalah
- Akademik
- Intelektual
- Bisnis
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu
mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan
dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling
mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses
pemikiran.
Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak
kanan dan otak kiri tidaklah besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak
kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan yang diakui bersama oleh
para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu
pengetahuan yang khusus diteliti.
kutipan dari "Buku Pintar MIND MAP" by Tony Buzan.
Otak merupakan alat untuk memproses data tentang lingkungan internal dan
eksternal tubuh yang diterima reseptor pada alat indera (seperti mata, telinga, kulit,
dan lain-lain). Data tersebut dikirimkan oleh urat saraf yang dikenal dengan
system saraf keseluruhan. System saraf ini memungkinkan seluruh urat saraf
mengubah rangsangan dalam bentuk implus listrik. Kemudian implus listrik
dikirim ke pusat system saraf, yang berada di otak dan urat saraf tulang belakang.
Disinilah data diproses dan direspon dengan rangsangan yang ‘’cocok’’. Biasanya
4
dalam tahap ini timbul saraf efektor, yang berfungsi untuk mengirim implus saraf
ke otot sehingga otot berkontraksi atau rileks.
Di dalam jaringan system saraf pusat terdapat hirarki control. Banyak
rangsangan sederhana berhubungan dengan tindakan refleks/aksi spontan
(misalnya, dengan cepat kita mengibaskan tangan saat menyentuh piring panas).
Otak tidak terlibat langsung dalam proses ‘’identifikasi’’ mengenai tindakan
refleks. Tapi, tindakan refleks tersebut diproses di saraf tulang belakang.
Meskipun otak tidak terlibat langsung dalam proses yang berhubungan dengan
aksi spontan, tetap saja kita akan mencerna data/rangsangan yang dipersepsi alat
indera.
Contohnya kita tidak serta-merta menumpahkan sepiring penuh makanan
tanpa alasan kecuali piring itu memang panas sehingga kita refleks
menumpahkannya. Atau bisa juga hal itu disebabkan oleh stress yang kita alami.
Fenomena semacam ini adalah fungsi yang rumit yang terjadi di otak. Bernafas,
keseimbangan, menelan, dan mencerna terjadi, karena fungsi ‘’otomatis’’ otak.
Dan kita tidak menyadari bahwa proses tubuh tersebut membutuhkan control yang
‘’lembut’’ dan teknik mengatur yang baik. Otak ‘’purba’’ mengontrolnya secara
relatif. Misalnya, kita akan menoleh jika seseorang memanggil nama kita di jalan.
Aksi tersebut dikontrol oleh bagian otak yang ‘’lebih baru’’. Otak dan urat saraf
tulang belakang dilindungi oleh tulang (tengkorak dan tulang belakang secara
berurutan) dan dikelilingi oleh cairan otak, yang berfungsi sebagai alat penahan
goncangan.
4. Peranan Otak Terhadap Pembelajaran
Pembelajaran tidak pernah terlepas dari organ yang bernama otak. Sebuah
anugrah luar biasa yang diberikan Sang pencipta pada setiap individu. Adanya
alat yang memudahkan kita hidup seperti computer, televise, radio, handphone
adalah sebuah hasil berpikir dari otak manusia. Einstein yang mampu
menciptakan bom atom sehingga menyebabkan ribuan juta orang meninggal
ketika peristiwa Nagasaki dan hirosima adalah juga hasil dari otak manusia
namun tidak digunakan balam kebaikan. Sekarang pertanyaannya apakah yang
dapat kita ciptakan? Seberapa besar kita bisa menggunakan otak kita untuk
berpikir? Manfaatkanlah anugrah ini dengan sebaik-baiknya dengan tidak
menyia-nyiakan apa yang kita punya(otak). Namun sebelumnya perlu kita
ketahui beberapa hal tentang otak. Sedikit akan diuraikan bagaimana anatomi
otak dan bagaimana cara otak bekerja.
Tiga tingkatan otak dan keberbakatan. Menurut Dr. Paul Maclean otak kita
terdiri dari tiga tingkatan (otak triune) ada otak reptile, otak mamalia, dan otak
5
neo korteks. Otak reptile terletak di dasar otak dan terhubung dengan tulang
belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, system syaraf otonomi, dan
untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti denyut jantung dan pernapasan. Otak
reptile juga berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman.
Bila seseorang merasa takut, stress, terancam, kurang tidur, marah dan lelah
maka otak reptile akan aktif. Orang tidak bisa berpikir jika otak reptile aktif.
Kemudian Otak mamalia yang di dalamnya terdapat sisitem limbic yang terdiri
dari amygdala, hippocampus, thalamus, dan hypothalamus. Otak mamalia
berperan dalam mengatur kebutuhan akan keluarga, strata social, dan rasa
memiliki. Otak ini juga memberikan arti pada suatu emosi atau kejadian,
kekebalan tubuh, hormone dan memori jangka panjang. Peran otak mamalia
dalam pembelajaran sangat penting karena mengatur memori jangka panjang.
System limbic di dalam otak mamalia berperan penting untuk menentukan otak
mana yang aktif, otak reptile atau otak neo cortex. Bila dalam keadaan tegang,
stress, takut, marah maka informasi yang diterima otak akan diteruskan ke otak
reptile. Apabila seseorang dalam keadaan bahagia, tenang, dan rileks, maka otak
neo korteks dapat aktif dan dapat digunakan untuk berpikir. Otak neo cortex
merupakan 80% dari total otak manusia. Jadi, kita mengusahakan anak belajar
dalam keadaan rilex, santai, dan bahagia agar otak dapat berpikir.
Tentang keberbakatan, Bakat masing-masing individu berbeda. Ada yang
bakat dalam music, seni lukis, seni tari, menulis dan lain-lain. Bakat disesuaikan
dengan kemampuan seseorang dalam bidang tertentu. Bakat dan kecerdasan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena seseorang yang berbakat
diawali dari kecerdasan intelektualnya. Orang yang berbakat umumnya memiliki
kecerdasan diatas rata-rata. Namun, belum tentu orang yang berintelegensi tinggi
adalah orang yang berbakat. Bakat perlu diasah dan dilatih dengan kecerdasan
yang diatas rata-rata ia dapat menjadi orang yang berbakat dalam bidang tertentu.
Peserta didik yang tinggi merupakan peserta didik yang mampu mencapai
prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul
yang meliputi kemampuan intelektual, akademik khusus, berpikir kreatif dan
produktif, memimpin, salah satu bidang seni, dan psikomotor seperti olahraga.
Selain iti ada juga factor lain yang mempengaruhi bakat yaitu kecerdasan emosi.
Seseorang yang menekuni bidang tertentu dan ia bisa melebihi kemampuan dari
orang lain adalah orang yang berbakat. Tanpa ada kemauan menekuni bakat yang
dimiliki menjadi kurang terasah. Dan bakat ini tidak hanya dalam satu bidang
tetapi pada bidang. Seseorang bisa memiliki bakat dalam menyanyi juga bakat
dalam menari. Selain itu bakat juga dapat diwariskan atau diturunkan oleh orang
tua kepada anaknya. Orang tua yang berbakat dalam bermain music misalnya
6
biola, dapa diikuti anaknya yang juga pintar dalam bermain musik. Bakat ini, erat
hubungannya dengan kreativitas. Orang yang berkreativitas tinggi dapat
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang lain dan merupakan kemampuan
yang tidak semua orang dapat melakukannya hal tersebut dapat juga disebut
bakat. Orang berbakat haruslah memiliki kreativitas yang tinggi sehingga
semakin diasah akan semakin timbul bakatnya itu dapat menjadi penghasilan
bagi diri dan keluarganya. Akan luar biasa jika bakat itu diasah sejak dini.
Cobalah temukan apa yang menjadi kemampuan yang paling menonjol dari diri
kita.
Dalam pembelajaran otak merupakan peran yang vital. Semua kegiatan
belajar mengajar menggunakan kemampuan otak. Seseorang tidak akan bisa
belajar tanpa menggunakan otak. Siapa yang bisa menyangkal pernyataan
tersebut. Kita belajar membaca, menulis, makan, minum dan aktivitas lainnya
selain menggunakan alat indra pastilah ada peranan otak didalamnya. Bagaimana
dahulu kita membaca jika huruf a, b, c d saja tidak ingat. Daya ingat merupakan
hasil dari kerja otak. Perlu diketahui otak itu jaran bisa belajar dalam format yang
berurutan. Akan lebih baik jika kita belajar pada saat kita mau untuk belajar.
Tidak bisa otak otak itu dipaksakan untuk belajar, kalaupun bisa hasilnya
menjadi kurang maksimal. Misalnya kita harus membaca seluruh buku tapi kita
hanya menyukai bagian-bagian tertentu dari buku itu. Tentunya otak kita lebih
senang belajar bagian-bagian tertentu yang lebih kita sukai. Mempelajari sesuatu
yang disenangi akan lebih member makna dan akan lebih tersimpan dalam
jangka lebih lama. Dibandingkan hanya membaca saja tentunya apa yang dibaca
menjadi kurang bermakna dan pengetahuan yang didapat hanya sekilas saja.
Otak kita dirancang untuk belajar multi jalur, pada berbagai tingkatan, dari
berbagai sumber, dan di dalam konteks yang berbeda. Kita belajar akan lebih
baik dari kesalahan, belajar dengan ketertarikan , mengeksplorasi masalah,
memfokuskan pada poin kunci, dan dengan pendekatan coba-coba.
Sebagai seorang pendidik kita merencanakan pembelajaran yang sedemikian
rupa supaya otak peserta didik secara alami mau belajar. Pembelajaran yang
menyenangkan sesuai dengan keinginan anak itu untuk belajar akan membuat
otak belajar secara alami tanpa ada tekanan yang memaksakan untuk belajar.
Mempelajari berbagai hal yang berbeda menuntut pendekatan yang berbeda
untuk peserta didik yang berbeda. Pembelajaran disesuaikan dengan gaya belajar
masing-masing individu dan pengalaman mereka. Tahap pra pemaparan adalah
perlu sebelum dimulai belajar. Merupakan tahap yang membantu otak
membangun konseptual yang lebih baik, seperti mengatur waktu belajar,
menyiapkan air minum yang cukup banyak, menciptakan lingkungan belajar
7
yang benar-benar membenamkan dan menarik. Dan yang paling penting
Ciptakanlah lingkungan kelas yang mendukung, menantang, kompleks, tanpa
ancaman dan paksaan
Menyiapkan pembelajaran. Makna dari pembelajaran adalah bagaimana
membuat anak untuk belajar. Apalah arti pembelajaran jika tidak mampu
membuat peserta didik belajar. Sebagai pendidik kita mengharapka pebelajar-
pebelajar yang handal, tekun dan kreatif. Tidak boleh sebagai pendidik berkata
anak didik itu malas, bodoh, tolol dan kata-kata lain yang dapat menyakiti
peserta didik. Kata-kata tersebut jika dilontarkan terus-menerus dapat
membentuk konsep diri. Anak itu akan menganggap dirinya adalah anak yang
bodoh, malas dan sifat-sifat negative lain. Hal ini akan berakibat buruk pada diri
anak serta pembelajaran tidaka akan berjalan dengan baik jika anak didiknya
sudah beranggapan dirinya anak pemalas jadi buat apa belajar. Jika seorang anak
dengan kemampuannya dipuji pintar, lucu, cerdas maka anak itu akan meyakini
dirinya itu pintar, cerdas. Hal ini akan direfleksikan mereka dalam pembelajaran
misalnya saja anak yang dipuji pandai “oh ya saya kan pandai saya harus bisa
menjawab pertanyaan guru atau saya harus dapat nilai yang bagus untuk
mendapatkan itu berarti saya harus rajin belajar” anak yang dikatakan pintar akan
membawa motivasi dalam dirinya untuk belajar lebih giat lagi. Bandingkan
dengan anak yang dibilang malas atau bodoh kemungkinan mereka cenderung
untuk malas belajar karena belajar dianggap sesuatu yang melelahkan dan
percuma. Untuk itu sebisa mungkin sebagai pendidik yang baik kita menghindari
kata-kata negative itu. Cobalah mendidik dengan menanamkan konsep diri yang
baik pada anak dengan memberikan pujian namun masih tetap harus diarahkan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap peserta didik. Yaitu: faktor
bilologi, adanya perbedaan anatomi otak (neurotransmitter) yang merupakan
bagian otak yang membawa pesan kimiawi dalam otak. Tingkat neurotransmitter
akan mempengaruhi energy, konsentrasi, suasana hati. Kemudian perbedaan
gender dan perbedaan usia. Perubahan usia juga mempengaruhi sikap. Dorongan
dari lingkungan keluarga, masyarakkat juga mempengaruhi belajar anak. Orang
tua hendaknya memberikan pesan positif pada anak. Misalnya, “kamu bisa
mendapatkan apa yang kamu inginkan”. Disini anak akan lebih termotivasi untuk
melakukan dan memperbaiki apa yang sebelumnya telah dilakukan. Peran nutrisi
akan mempengaruhi pembelajaran. Nutrisi yang paling dibutuhka otak adalah
glukosa dan oksigen. Banyaklah makan makanan yang mengandung glukosa dan
oksigen, perbanyaklah minum air putih. Otak terdiri dari kurang lebih 80 persen
air. Setiap hari kita harus mencukupi kebutuhan air putih (murni) demi lancarnya
proses belajar. Pastikan juga para pembelajarn diberikan waktu untuk meminum
8
air putih. Izinkan mereka membawa botol air yang berisi air putih dari rumah
tanpa harus membuat mereka malu dan sungkan. Jelaskan lah pula pentingnya
minum air putih dan makan yang bernutrisi yang banyak mengandung glukosa,
protein, lemak, mineral, dan vitamin-vitamin yang dibutuhkan. Siapkan
pembelajar yang sehat jasmani agar mereka dapat mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan baik.
Otak itu unik dan bagaimana memperkaya otak. Otak dengan keunikannya
merupakan sebuah anugrah luar biasa dari sang pencipta. Dalam persamaan 95,5
persen anatomi manusia, perbedaan 0,5 persen saja sudah membuat individu itu
berbeda dari individu lain. Perbedaan anatomi otak akan mempengaruhi
perbedaan gaya belajar yang ada pada tiap individu merupakan sesuatu yang
harus dipahami dan kita sadari bahwasannya tiap individu diciptakan berbeda.
Ada yang lebih suka belajar dengan mendengarkan music, ada juga yang lebih
suka ketenangan. Ada yang senang belajar dengan duduk di kursi ada juga yang
lebih senang berbaring di lantai. Berikanlah variasi dalam mengajar dengan
berbagai macam gaya pembelajaran yang berbeda. Tanyakanlah pada mereka
gaya pembelajaran seperti apa yang lebih mereka sukai dan lebih nyaman dalam
belajar.
Adanya degenerasi alamiah yang semakin bertambah usia kita semakin
menurun. Membuat kita berpikir bagaimana cara menumbuhkan otak yang lebih
baik. Semakin banyak otak dilatih untuk berpikir akan lebih baik dari pada jarang
menggunakan otak untuk berpikir. Berpikir dengan otak akan terus dilatih
sehingga banyak terjadi koneksi-koneksi pada otak. Para pembelajar paling baik
ketika mereka diberikan stimulasi yang baru dan di luar kebiasaan. Pserta didik
akan lebih tertarik jika diberikan sesuatu yang baru yang belum pernah mereka
dengar diluar kebiasaan. Selain itu juga untuk banyak melatih otak berpikir
perbanyaklah latihan-latihan dalam pembaelajaran namun jangan sampai anak
bosan. Berikan juga kesempatan untuk berpikir sendiri mengeluarkan ide-ide
mereka dalam kegiatan belajar seperti siswa membuat presentasi secara
berkelompok.(KD 4)
5. Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan Dan Otak Kiri Dalam
Pembelajaran Membaca
Secara neurobiologis, otak manusia terdiri atas miliaran sel saraf atau
neuron yang menyebar di keseluruhan otak manusia. Seperti yang dikemukakan
oleh seorang neurolog, Gerald Edelman, pemenang hadiah nobel, dibutuhkan
9
lebih dari 32 juta tahun untuk menghitung semua sinaps di dalam otak manusia
dengan kecepatan satu sinaps per detik. Jika dipusatkan perhatian pada
kemungkinan jumlah hubungan saraf di dalam otak, maka didapati jumlah yang
sangat menakjubkan yaitu 10 diikuti sejuta angka nol. Setiap saraf otak itu saling
berhubungan dan berkomunikasi melalui satu hubungan atau lebih (Restak,
2004:5). Walaupun demikian, setiap saraf yang ada dalam otak mempunyai
tanggung jawab dan fungsi masing-masing. Misalnya, kegiatan membaca
mengaktifkan area oksipital dan frontal. Mendengarkan musik dengan mata
terpejam mengaktifkan area temporal, frontal dan serebelum. Di samping itu,
secara garis besar, otak otak manusia terbagi atas kerja otak belahan otak kanan,
tetapi aktifitas kerja kedua otak tersebut tidak terpisah. Aktivitas kedua otak itu
saling menyatu dan juga saling membangun.
Seperti yang kita ketahui bahwa metode pembelajaran konvensional yang
pada umumnya digunakan oleh pendidik dalam belajar bahasa cenderung
menekankan pada pola kerja otak kiri, seperti latihan yang menitik beratkan pada
rangsangan dengar (otak kiri) berupa latihan-latihan, pengulangan, kurang
melibatkan proses pemecahan suatu masalah. Sementara itu, dengan kemajuan
teknologi, anak-anak sekarang terfokus pada acara-acara yang disiarkan oleh
televisi, sehingga yang lebih banyak melakukan aktivitas adalah belahan otak
kanan. Oleh karena itulah, masalah pembelajaran menjadi tidak efektif.
1. Hubungan Otak dengan Bahasa
Otak memegang peranan yang sangat penting dalam berbahasa. Telah
diutarakan sebelumnya bahwa saraf-saraf tertentu dalam otak berkaitan dengan
fungsi berbahasa baik lisan maupun tulisan. Ini dapat dibuktikan bahwa terdapat
gangguan berbahasa bagi orang yang mengalami kerusakan otak atau kecelakaan
yang mengenai kepala, selain itu juga dilakukan eksperimen terhadap saraf-saraf
di otak bagi orang yang sehat.
Saraf-saraf dalam otak berkaitan dengan fungsi berbahasa adalah daerah
broca, daerah Wernicke, dan daerah korteks ujaran superior atau daerah
motorsuplementer. Berdasarkan tiga daerah saraf tersebut dapat dikatakan bahwa
terdapat bagian-bagian tertentu pada saraf-saraf di otak kiri manusia yang
mempengaruhi manusia untuk menghasilkan ujaran untuk berbahasa dan
berkomunikasi dengan sesama.
2. Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri
DePorter (2004:36) mengungkapkan bahwa proses berpikir otak kiri bersifat
logis, sekuensial, linear, dan rasional. Otak kiri berdasarkan realitas mampu
10
melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir sesuai untuk tugas-
tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi audiotorial,
menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Untuk belahan otak
kanan cara berpikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara
berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal,
seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaaan
(merasakan kehadiran suatu benda atau orang, kesadaran spasial, pengenalan
bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
Selanjutnya, Restak (2004:97) juga mengemukakan bahwa otak kiri
berfungsi menjelaskan sesuati secara verbal atau tulisan. Belahan otak kiri
cenderung memecah segala sesuatu ke dalam bagian-bagian dan lebih mengenali
perbedaan dari pada menemukan kesamaan ciri. Di samping itu menurut Restak,
belahan otak kiri memproses dunia dengan cara yang linear dan runut. Sebalinya,
belahan otak kanan kurang mengandalkan kata-kata dan bahasa, belahan otak
kanan lebih bisa melihat gambar secara keseluruhan dengan memperhatikan dan
menggabungkan menjadi sebuah gambaran umum. Belahan otak kanan terlibat
dalam proses penyetaraan yang melibatkan banyak operasi sekaligus. Hal yang
sama tentang fungsi otak kiri juga dikemukakan oleh Maksan (1993:55) bahwa
tugas-tugas kebahasaan dikoordinasikan oleh otak kiri.
Otak kiri berkaitan dengan akademik maka otak kanan berfungsi dalam hal
perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Merupakan pusat
otak yang dominan untuk berbahasa lisan dan tulisan. Berperan dalam proses
berpikir yang logis, analitis, linier dan bertindak yang rasional. Daya ingat otak
kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak
kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan
matematika. Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas,
bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat
panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada
penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah
kemampuan visual dan emosi. Para ahli banyak yang mengatakan otak kiri
sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient), sementara otak kanan memegang
peranan penting bagi perkembangan EQ (Freed 1997 dalam Soepalarto
http://ykai.net/index/php).
3. Bagaimana Kedua Belahan Otak Bekerja
Setiap belahan otak, baik otak kiri maupun otak kanan pada hakikatnya
mempunyai mempunyai tanggung jawab dan fungsi masing-masing. Misalnya,
Otak kiri berkaitan dengan akademik, seperti perbedaan, angka, urutan, tulisan,