Top Banner
Frame Relay Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang 06324020 PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI NIR-KABEL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2010
14

Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Dec 01, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Frame Relay

Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses

disusun oleh:

Sentanu Eddy Pramandang

06324020

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI NIR-KABELJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2010

Page 2: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 1

Frame Relay

Frame relay adalah teknologi WAN (Wide Area Network) dengan performansi tinggi

yang beroperasi pada physical layer dan data link layer dari model referensi OSI. Pada awal

perkembangannya frame relay di desain untuk penggunaan melalui interface (antar muka)

jaringan ISDN (Integrated Service Digital Network). Sekarang frame relay digunakan pada

sebagian besar interface jaringan. Frame Relay merupakan teknologi packet switching.

Jaringan packet-switching memungkinkan end station untuk secara dinamis membagi media

transmisi dan ketersediaan bandwidth. Ada dua teknik yang digunakan pada teknologi packet-

switching :

1. Panjang paket yang variabel

2. Statistical multiplexing (teknik multiplexing dengan metode statistical)

Panjang paket yang variabel digunakan untuk pengiriman data yang lebih efisien dan

fleksibel. Paket yang di kirim di-switch-kan (di sambungkan) melalui berbagai segment dari

jaringan sampai alamat tujuan dari paket tercapai.

Teknik statistical multiplexing mengontrol akses jaringan (network accsess) pada

jaringan pensaklaran paket (packet switch network). Keuntungan dari teknik ini yaitu

penggunaan bandwidth yang lebih fleksibel dan efisien. Kebanyakan teknologi WAN yang

populer saat seperti ethernet dan token ring merupakan jaringan packet-switched. Frame relay

sering dideskripsikan sebagai versi efektif dari X.25, menawarkan sedikit kesempurnaan

kemampuan. Hal ini karena frame relay beroperasi pada layanan WAN yang menawarkan

reliable conection.

Frame Relay di rancang untuk mengurangi pemrosesan pada node, sehingga waktu

tunda transmisi dapat di kurangi, setiap node frame relay memiliki tiga fungsi utama yaitu

mendeteksi kondisi timbulnya kemacetan, mendeteksi adanya kesalahan (error) dan

memeriksa pengalamatan informasi dalam bagian alamat frame. Frame Relay tidak

menyediakan koreksi kesalahan karena bekerja pada lapisan 2 dari OSI (Open System

Interconnection). Sehingga dibutuhkan perangkat akhir yang pintar. Hal inilah yang

meyebabkan mengapa teknologi ini lebih cepat perkembangannya di bandingkan teknologi

yang lainnya (misal ATM atau X.25).

Frame Relay bekerja dengan filosofi yang cukup sederhana, yaitu hanya frames yang

dianggap benar yang dapat ditransmisikan melalui jaringan frame relay, sedangkan frames

Page 3: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 2

yang salah akan dibuang. Jaringan frame relay secara umum dapat digambarkan seperti pada

gambar berikut.

Gambar Jaringan Frame Relay

Frame frame relay (paket/data) memiliki header frame relay, yang diawali dan di

akhiri dengan flag (berupa byte delimiter) dan address. Dengan adanya pembatas frame ini,

maka sebuah user data akan dikirimkan melalui jaringan berdasarkan alamat tujuan jaringan

dan DLCI yang telah di sepakati bersama di dalam jaringan. Proses pengiriman data pada

jaringan frame relay dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Tiga fungsi utama dari switch frame relay adalah:

1. Memeriksa rangkaian frame pada paket apakah ada error atau tidak

Frame dengan error akan dibuang, membiarkan fungsi koreksi error ke protokol

lapisan diatasnya (lapisan aplikasi) dari perangkat akhir.

2. Memeriksa pengalamatan informasi dalam bagian alamat frame

Frame akan dikirimkan ke output yang sesuai.

3. Mendeteksi kondisi kemacetan.

Dengan mendeteksi kemacetan, switch akan memberitahukan ke jaringan bahwa

terjadi kemacetan. Frame akan di buang untuk menghilangkan kondisi kemacetan ini.

Page 4: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 3

Gambar Pengiriman Paket Data Pada Frame Relay

1 Standardisasi Frame Relay

Proposal pengajuan standardisasi frame relay di presentasikan ke CCITT

(Consultative Committe on International Telephone and Telegraph) pada tahun 1984. Karena

kurangnya kemampuan interoperability dan keseluruhan standardisasi, maka pada saat itu

frame relay tidak mengalami perkembangan signifikan hingga akhir 1980 an.

Perkembangan frame relay yang cukup pesat terjadi pada tahun 1990, ketika itu Cisco,

Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk

konsorsium yang fokus untuk pengembangan teknologinya. Konsorsium ini mengembangkan

spesifikasi yang menyesuaikan dengan dasar protokol yang sedang didiskusikan oleh CCITT,

konsorsium ini juga menambahkan protokol tersebut dengan fitur yang menyediakan

kemampuan tambahan untuk internetworking perangkat yang komplex. Ekstensi frame relay

ini di sebut LMI (Local Management Interface).

Sejak spesifikasi yang dikembangkan konsorsium dipublikasikankan, banyak vendor

menyatakan dukungannya, ANSI dan CCITT telah mempunyai standar mereka sendiri dari

spesifikasi LMI yang original, dan standarisasi mereka sekarang lebih banyak digunakan

dibanding versi originalnya.

2 Protokol Frame Relay

Frame Relay memberikan fasilitas komunikasi data pada layer 2 (Data Link) sebagai

protokol yang beroperasi di lingkungan WAN (Wide Area Network). Untuk menggunakan

layanan frame relay seseorang harus berlangganan layanan tersebut ke suatu service provider

(penyedia jaringan). Protokol frame relay berkorelasi dengan dua lapisan terbawah dari model

Page 5: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 4

OSI, frame relay merupakan standar interfacing antar jaringan dan protokol dengan header

data berformat frame relay. Lapisan fisik membentuk koneksi secara fisik antar switch yang

biasanya berupa trunk 2 Mb (E1), koneksi fisik ini bisa dilewatkan untuk banyak PVC.

Lapisan data link membentuk koneksi virtual yang permanen (permanent virtual

circuit). Dari lapisan data link ini kita dapat melihat performa jaringan frame relay; yaitu

trafik data yang lewat kemudian deteksi error, sedangkan koreksi error di lakukan oleh

lapisan diatasnya.

Gambar Arsitektur Frame Relay

3 Interface Frame Relay

Interface perangkat akses ke jaringan frame relay dinamakan User to Network

Interface (UNI). Layanan frame relay dapat melewati berbagai macam jaringan. Interface

antara jaringan frame relay dinamakan Network to Network Interface (NNI). Gambar berikut

menggambarkan hubungan UNI dan NNI.

Penyedia layanan frame relay menawarkan layanan akses dan layanan transit.

Layanan akses meyediakan interface langsung ke user. Layanan transit menyediakan koneksi

frame relay ke layanan akses lainnya.

Pada koneksi dari user ke network (UNI), koneksi frame relay memerlukan peralatan

yang disebut sebagai DTE (Data Terminal Equipment) dan dihubungkan dengan peralatan

yang diberikan oleh provider yang di sebut sebagai DCE (Data Circuit-terminating

Page 6: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 5

Equipment). Frame relay menawarkan beberapa variasi interface yang mendukung berbagai

kebutuhan pelanggan akan bandwidth. Pada umumnya interface yang biasa digunakan adalah

V.35 dan RS-232 baik untuk DTE maupun DCE.

Gambar Hubungan UNI (User to Network Interface)

Gambar Hubungan NNI (Network to Network Interface)

4 Perangkat Frame Relay

Perangkat Frame Relay pada WAN, di kategorikan sebagai berikut :

1. Data terminal Equipment (DTE)

2. Data circuit-terminating equipment (DCE)

DTE merupakan peralatan terminal untuk spesifik jaringan dan biasanya terdapat pada

customer premises yang biasanya dimiliki oleh user. Contoh dari perangkat DTE adalah

terminal, PC, router, dan bridge.

DCE adalah perangkat internetworking yang dimiliki oleh perusahaan penyedia

layanan komunikasi data. Tujuan dari peralatan DCE adalah menyediakan pelayanan

Page 7: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 6

switching dalam jaringan, dimana perangkat tersebut mengirimkan data melalui WAN.

Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan dari kedua kategori perangkat tersebut :

Gambar Hubungan Antara Perangkat DTE Dengan DCE

Hubungan antara perangkat DTE dengan DCE terdiri dari komponen lapisan fisik dan

lapisan data link. Lapisan Fisik mengubah data dari lapisan Data Link menjadi Bits, atau

disebut juga sebagai Bitstream, Komponen fisik mendefinisikan mekanik, elektrik, fungsi dan

prosedur spesifikasi untuk hubungan antara perangkat.

Komponen lapisan Data Link mendefinisikan protokol yang membangun hubungan

antara perangkat DTE, seperti router, dan perangkat DCE, seperti switch. Protokol data link

menentukan bentuk topologi yang digunakan.

5 Switch Frame Relay

Frame Relay switch merupakan bagian inti bagi sebuah jaringan frame relay yang

menangani beberapa tugas penting, diantaranya adalah routing frame melewati network,

interfacing dengan user / network, dan implementasi mekanisme congestion (kemacetan).

Frame Relay switch bisa berupa peralatan khusus yaitu switch Frame Relay itu sendiri

atau peralatan lainnya dengan kemampuan merouting frame Frame Relay. Jaringan frame

relay akan memeriksa flag, header, dan CRC dari suatu frame di port masuk dan

memengarahkan (menentukan rute) frame tersebut untuk kemudian di keluarkan di port

keluar.

Page 8: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 7

6 Sirkuit Virtual Frame Relay

Pada frame relay, komunikasi yang terjadi berhubungan dengan suatu connection

identifier (pengidentifikasi hubungan). Hal tersebut di implementasikan dengan menggunakan

sirkuit virtual frame relay, di mana terjadi hubungan logik antara dua perangkat DTE melalui

jaringan Frame Relay.

Sirkuit virtual menyediakan jalur komunikasi dari suatu perangkat DTE ke perangkat

lainnya dan secara unik di identifikasikan oleh Data Link Connection Identifier (DLCI).

Sirkuit Virtual Frame Relay dibagi menjadi 2 tipe yaitu Switched Virtual Circuit (SVC) dan

Permanent Virtual Circuit (PVC).

a. Switched Virtual Circuit (SVC)

SVC menyediakan layanan dial on demand melalui jaringan Frame Relay. SVC

serupa dengan panggilan telepon, yaitu ada prosedur pembentukan hubungan dan pemutusan

hubungan. Sebuah SVC terbentuk hanya selama di butuhkan untuk transfer data dan harus

dibentuk lagi untuk setiap transfer data, disebut sebagai layanan connectionless, sehingga data

akan melewati jalur yang berbeda melalui jaringan untuk sampai ke tujuan. Hubungan pada

SVC terdiri dari 4 kondisi berikut :

1. Call setup : sirkuit virtual antara dua perangkat DTE dibangun.

2. Data Transfer : data ditransmisikan antar perangkat DTE melalui sirkuit virtual.

3. Idle : hubungan antar perangkat DTE masih aktif, tetapi tidak ada pertukaran data.

Jika SVC tetap dalam kondisi tersebut untuk beberapa periode waktu tertentu,

hubungan dapat berakhir.

4. Call termination : Sirkuit virtual antar perangkat berakhir.

Setelah sirkuit virtual berakhir, perangkat DTE harus membangun SVC baru jika

terdapat pertukaran data lagi. Kelebihan dari SVC adalah lebih hemat, karena sirkuit tidak

tersedia setiap saat.

b. Permanent Virtual Circuit (PVC)

PVC adalah hubungan yang di bangun secara permanen, di gunakan untuk pertukaran

data yang bersifat berkali-kali dan konsisten antar perangkat DTE melalui jaringan Frame

Relay. PVC dianalogikan dengan koneksi leased line; yaitu selalu tersedia ketika sekali

dibentuk. PVC adalah connection oriented sirkuit, sehingga jalur data dari sumber ke tujuan

Page 9: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 8

selalu sama. Komunikasi melalui PVC tidak membutuhkan kondisi call setup dan call

termination seperti yang di gunakan pada SVC. PVC selalu mengoperasikan satu diantara dua

kondisi berikut :

1. Data Transfer : data ditransmisikan antar perangkat DTE melalui sirkuit virtual.

2. Idle : hubungan antar perangkat DTE masih aktif, tetapi tidak ada pertukaran data.

Tidak seperti SVC, PVC tidak akan berakhir dalam berbagai situasi ketika kondisi

Idle.

Perangkat DTE dapat melakukan pertukaran data kapan saja, karena sirkuit di bangun

secara permanen.

7 Data Link Connection Identifier ( DLCI )

DLCI adalah mekanisme pengalamatan dalam frame relay dan diletakkan pada header

frame. Melalui pengalokasian DLCI pada setiap link diantara nodes frame relay akan

membentuk suatu sirkuit virtual. Pengalokasian DLCI tersebut bertujuan untuk membedakan

antara sirkuit yang di bangun dengan sirkuit-sirkuit lainnya. Setiap sirkuit terdiri atas

beberapa link yang memiliki DLCI tersendiri. Setiap frame yang ditransmisikan memiliki

informasi tentang DLCI dalam header-nya. Jika suatu sirkuit tidak dibutuhkan lagi, maka

sirkuit tersebut dapat dibubarkan dan DLCI yang di gunakan oleh sirkuit tersebut dapat di

gunakan lagi oleh sirkuit yang lainnya. Alokasi DLCI dapat di gambarkan pada Gambar

dibawah ini.

Gambar Operasi dan Pemetaan DLCI

DLCI memiliki harga dari 0 sampai 1023. DLCI 0 di gunakan sebagai kanal

pensinyalan untuk prosedur pembangunan dan pemutusan hubungan. DLCI 1 - 15 akan

digunakan untuk keperluan di masa datang. DLCI 16 - 1007 dapat di gunakan untuk PVC, di

Page 10: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 9

mana DLCI 16 - 991 dialokasikan untuk pemakaian oleh pelanggan dan DLCI 992 - 1007

dialokasikan untuk pemakaian di dalam jaringan DLCI 1008 - 1022 dialokasikan untuk

penggunaan yang akan datang. Sedangkan DLCI 1023 digunakan sebagai kanal LMI (Local

Management Interface).

8 Local Management Interface ( LMI )

Frame relay tidak di definisikan untuk mengontrol atau mengatur interface antara user

dengan jaringan, atau antara dua jaringan. Protokol frame relay tidak diizinkan untuk

menentukan status koneksi interface ke jaringan. Ada protocol lain yang di gunakan untuk

meyelesaikan tugas ini yaitu Link Management Interface (LMI) . Seluruh management atau

kontrol informasi tidak dapat di kirim dalam kanal yang sama seperti data user; tapi harus di

kirim dalam kanal yang terpisah. LMI merupakan fitur dari protokol frame relay yang

menyediakan fasilitas mekanisme pensinyalan.

Protokol LMI memiliki beberapa fungsi yang diantaranya yaitu memberitahu

pelanggan adanya penambahan, penghapusan, dan status saat ini dari PVC pada interface,

memberitahu PVC yang ada dan yang aktif saat ini dan memberitahu DLCI yang mengalami

kegagalan. Koneksi LMI ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.

LMI LMI

CISCOSYSTEMS

Gambar Fungsi LMI

Proses dari LMI secara garis besar adalah CPE mengirim status enquiry setiap

beberapa detik (default 10 detik) dan network membalas dengan status message. Dan tiap

beberapa kali (default 6 kali) akan di kirim full status enquiry dan full status message.

Ada 3 standar LMI, yaitu:

1. LMI group four, menggunakan DLCI 1023.

2. CCITT Annex A, menggunakan DLCI 0 (biasanya di gunakan pada NNI).

Page 11: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006

3. ANSI Annex D, menggunakan DLCI 0

9 Format Frame Frame Relay

Struktur dasar sebuah frame

Keterangan gambar :

Gambar (a) Struktur dasar frame, (b) Field informasi pada X.25

(c) Struktur frame pada Frame Relay,

GFI = General Format Identifier

LCN = Logical Channel Number

LGN = Logical Channel Group Number

PKT TYPE ID= packet type identification

FCS = Frame check sequence

DLCI = data link connection Indentifier

C/R = Command/response field bit

FECN = Forward Explicit Congestion notification

BECN = Backward Explicit Congestion notification

DE = Discard Eligibility Indicator

EA = Address Extension

Gambar (b) menyatakan uraian bagian isi informasi pada pake

dan (d) masing masing menyatakan struktur

06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006

ANSI Annex D, menggunakan DLCI 0 (biasanya di gunakan pada UNI).

Format Frame Frame Relay

frame seperti terlihat pada Gambar berikut.

Gambar (a) Struktur dasar frame, (b) Field informasi pada X.25

(c) Struktur frame pada Frame Relay, dan (d) Format header pada Frame Relay

= General Format Identifier

= Logical Channel Number

= Logical Channel Group Number

= packet type identification

= Frame check sequence

= data link connection Indentifier

= Command/response field bit

= Forward Explicit Congestion notification

= Backward Explicit Congestion notification

= Discard Eligibility Indicator

= Address Extension

menyatakan uraian bagian isi informasi pada paket X.25. Gambar 2.23. (c)

dan (d) masing masing menyatakan struktur frame dan header (kepala paket) pada

10

(biasanya di gunakan pada UNI).

Gambar (a) Struktur dasar frame, (b) Field informasi pada X.25

Format header pada Frame Relay

t X.25. Gambar 2.23. (c)

(kepala paket) pada Frame

Page 12: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 11

Relay. Header merupakan data tambahan pada informasi yang dikirimkan, berisi tanda

pengenal pengirim maupun penerima serta tanda-tanda lain yang di perlukan untuk menjamin

penyampaian yang benar dari seluruh informasinya.

Standar internasional untuk akses jaringan dengan packet switching yang pertama

muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini ITU-T) pada tahun 1976.

Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25, karena

kinerja X.25 menjadi lambat karena adanya koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay

memiliki sedikit perbedaan, teknologi ini mendefinisikan secara berulang header-nya pada

bagian awal dari frame seperti terlihat pada Gambar diatas. (d), sehingga dihasilkan header

frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit).

Header frame relay dapat juga di perluas menjadi tiga atau empat byte untuk

menambah ruang alamat total yang disediakan. Dalam gambar-gambar yang mengilustrasikan

jaringan-jaringan frame relay, piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-

pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan aplikasi frame relay yang berlaku secara

umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatan-jembatan LAN, antara Host atau

front-end processor atau piranti lainnya.

Header frame relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI-nya merupakan

nomor rangkaian virtual frame relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam

hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan

LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data

mencapai simpul (node) frame relay yang dituju melalui jaringan dengan menempuh proses

tiga langkah yang sederhana yakni:

1. Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check

Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame

tersebut akan di buang.

2. Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak di definisikan untuk

link (hubungan) yang dimaksud, frame akan di buang.

3. Mengirim ulang (disebut me-relay) frame tersebut menuju tujuannya dengan

mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan dalam

daftar tabelnya.

Page 13: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 12

10 Mekanisme Pengontrolan Kemacetan

Frame relay di gunakan oleh banyak pelanggan sekaligus dengan menerapkan PVC,

oleh karena itu akan di dapatkan masa-masa dimana jaringan tersebut mengalami kejenuhan

(congestion).

Kejenuhan trafik ini menyebabkan transmisi gagal, dan situs yang menunggu

kelengkapan data akan mengirimkan permintaan untuk pengiriman ulang data tersebut

(retransmisi). Bila hal ini dibiarkan, maka akan terjadi stagnasi (kemacetan) yang

menyebabkan kegagalan transmisi.

Untuk menghindari hal ini frame relay switch (provider) akan memberikan notifikasi,

bahwa terjadi kejenuhan di jaringan, dan pengirim maupun penerima data harus bereaksi bila

hal tersebut terjadi.

Frame relay tidak mengimplementasikan notifikasi per PVC, melainkan menitipkan

tanda (flag) melalui frame header dari data yang dikirim. Tanda yang dikirim ke penerima

disebut sebagai Forward ExplicitCcongestion Nofication (FECN) sedangkan tanda yang di

kirim ke pengirim di sebut sebagai Backward Explicit Congestion Notification (BECN).

Masing-masing flag memerlukan 1 bit data, jika biner 0 maka data normal, dan biner 1

menandakan terjadi kejenuhan.

Kesimpulan

1. Teknologi frame relay merupakan teknologi packet switching, yang memungkinkan

end station untuk membagi sumber daya jaringan secara dinamis.

2. Perangkat frame relay di bagi dalam dua kategori, yaitu DCE ( Data Circuit-

terminating Equipment ) dan DTE ( Data Terminating Equipment ).

3. Komponen utama dalam koneksi frame relay terdiri dari PVC ( Permanent Virtual

Circuit ) atau SVC ( Switched Virtual Circuit ) dan DLCI ( Data Link Connection

Identifier ).

4. Teknologi frame relay merupakan suatu layanan komunikasi data yang hemat biaya

dan efisien.

5. Teknologi Frame Relay tidak dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak tersentuh

jaringan kabel ataupun Radio.

Page 14: Frame+Relay+ +Sentanu+Eddy

Makalah Jaringan AksesFrame Relay

Sentanu Eddy Pramandang 06324020Teknik Telekomunikasi Nirkabel 2006 13

Referensi :

1. Black, Ulysess D, “Frame Relay Networks : Specifications and Implementattions”,

McGraw Hill, New York, 1994

2. Heckart, Christie A, “The Guide To Fram Relay Networking”, Flaitron Publishing Inc,

First Edition, New York, December 1994

3. Citra Sari Makmur, PT, “Basic Training”, Bogor, 2002

4. Citra Sari Makmur, PT, “Intermediate Training”, Bogor, 2003

5. Citra Sari Makmur, PT, “Data Internal”, Jakarta, 2006

6. Harry Santoso, ”Frame Relay : A Solution For High Bandwith Networking”,

Computer Communications, Juli, 1993

7. Frame Relay Tutorial, dalam www.arcelect.com

8. Frame Relay Tutorial, dalam www.sangoma.com

9. Frame Relay, dalam www.cisco.com

10. Frame Relay Tutorial, dalam www.sangoma.com