Top Banner

of 27

FRAKTUR TERBUKA refrat

Feb 14, 2018

Download

Documents

Ibal Kuddah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    1/27

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    Penatalaksanaan Otitis Media Akut Jacky Munilson, YanEdward, Yolazenia

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran

    Universitas Andalas Padang

    AbstrakLatar belakang : Penyakit otitis media akut (OMA) masih merupakanmasalah kesehatan khususnya pada anak-

    anak. Penatalaksanaan OMA mendapat sejumlah tantangan unik. Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan yang tepat pada otitis mediaakut. Tinjauan pustaka : Otitis media akut adalah peradangan akut telingatengah. Diagnosis OMA dapat ditegakkan melalui anamnesis,

    pemeriksaan yang cermat menggunakan otoskop, otoskop pneumatik,timpanometri, dan timpanosintesis. Pilihan penatalaksanaan OMAerupa oser!asi dengan menghilangkan gejala (simtomatis)khususnya nyeri dengan analgetik, dan antiiotik. Penggunaanantihistamin, dekongestan dan kortikosteroid seagai terapi tamahanpada OMA elum ada ukti yang mendukung tentang man"aatnya. #ilaperlu, dilakukan timpanosintesis dan $ atau miringotomi.#erkemangnya pengetahuan aru tentang patogenesis OMA,peruahan pola resistensi, dan penggunaan !aksin aru memunculkantantangan yang leih lanjut pada penatalaksanaan e"ekti" pada OMA.Kesimpulan: Pemilihan terapi yang tepat pada OMA tergantung pada

    umur pasien, kepastian diagnosis dan erat-ringannya penyakit.

    Kata kunci: otitis media akut, telinga tengah, timpanosintesis,miringotomi Abstract

    Background: Acute otitis media (AOM) still remains health problem especially in

    children. Treatments of AOM get some unique challenges. Purpose: to know the best

    treatment of AOM. Literature review: Acute otitis media is the acute inflammation of the

    middle ear. Diagnosis can be made by anamnesis, the careful examination using

    otoscopy, pneumatic otoscopy, tympanometry, and tympanocentesis. The choice of

    treatments of AOM are observationally with symptomatic relieve using analgetic, and

    antibiotic. The use of antihistamine, decongestant and corticosteroid as adjunctive

    treatment of AOM are no evidence to prove the advantage of it. If needed,

    tympanocentesis and / or myringotomy can be performed. Together with development of

    knowledge about pathogenesis, drug resistance, and the use of vaccine make further

    challenge to effective treatment of AOM. Conclusion: the choice of the right treatments

    of AOM depend on the age of patient, certain diagnosis and the degree of disease.

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    2/27

    Key words : acute otitis media, middle ear, tympanocentesis, myringotomy

    %orespondensi: dr.&ola'enia: yola'eniagmail.com

    PENDAHULUAN

    Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut telinga tengah.Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan khususnya padaanak-anak. Diperkirakan *+ anak mengalami satu atau leih episodeotitis media menjelang usia tahun. Penyakit ini terjadi terutama padaanak dari aru lahir sampai umur sekitar tahun, dan setelah ituinsidennya mulai erkurang.

    Anak umur - ulan leih rentan menderita OMA. /nsiden sedikitleih tinggi pada anak laki-laki dianding perempuan. 0eagian kecil

    anak menderita penyakit ini pada umur yang sudah leih esar, padaumur empat dan a1al lima tahun. #eerapa ersi"at indi!idual dapaterlanjut menderita episode akut pada masa de1asa. %adang-kadang,orang de1asa dengan in"eksi saluran perna"asan akut tapi tanpari1ayat sakit pada telinga dapat menderita OMA.2

    3aktor-"aktor risiko terjadinya OMA adalah ayi yang lahir prematur danerat adan lahir rendah, umur (sering pada anak-anak), anak yangdititipkan ke penitipan anak, !ariasi musim dimana OMA leih seringterjadi pada musim gugur dan musim dingin, predisposisi genetik,kurangnya asupan air susu iu, imunode4siensi, gangguan anatomi

    seperti celah palatum dan anomali kranio"asial lain, alergi, lingkunganpadat, sosial ekonomi rendah, dan posisi tidur tengkurap. -5

    Penatalaksanaan OMA tanpa komplikasi mendapat sejumlah tantanganunik. Pilihan terapi OMA

    tanpa komplikasi erupa oser!asi dengan menghilangkan nyeri(menggunakan asetamino"en atau iupro"en), dan $ atau antiiotik.6 Di

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    3/27

    Amerika 0erikat (A0), keanyakan anak dengan OMA secara rutinmendapat antiiotik. 7epatnya peruahan spektrum patogenmenyeakan sulitnya pemilihan terapi yang paling sesuai.#erkemangnya pengetahuan aru tentang patogenesis OMA,peruahan pola resistensi, dan penggunaan !aksin aru memunculkan

    tantangan yang leih lanjut pada penatalaksanaan e"ekti" pada OMA.

    Food and Drug Administration (3DA) menyetujui penggunaan !aksinpneumokokus konjugat seagai cara aru dalam menurunkanpre!alensi OMA dan mencegah sekuele dari in"eksi telinga.8

    #eerapa peneliti dari 9ropa #arat, /nggris, dan A0 menyarankanah1a anak dengan OMA dapat dioser!asi saja daripada diterapisegera dengan antiiotik. Di #elanda, pengurangan penggunaanantiiotik untuk OMA sudah dipraktekkan sejak tahun *an.* Padatahun 2**5, American Academy of Pediatrics dan the American Academy of FamilyPhysicians mengeluarkan rekomendasi diagnosis dan penatalaksanaan

    OMA. Menurut petunjuk rekomendasi ini, oser!asi direkomendasikantergantung pada umur pasien, kepastian diagnosis dan erat-ringannya penyakit.,2 0ekitar 8*+ anak semuh tanpa antiiotikdalam 1aktu hari.

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    DEFINISI

    Otitis media adalah suatu peradangan seagian atau seluruh mukosatelinga tengah.,5 Otitis media akut dide4nisikan ila prosesperadangan pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat(dalam 1aktu kurang dari minggu) yang disertai dengan gejala lokaldan sistemik.,2,6

    ANATOMI

    ;elinga tengah erentuk kuus dengan: 5

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    4/27

    - #atas luar

    - #atas depan

    - #atas a1ah

    - #atas elakang: aditus ad antrum, kanalis "asialis

    : memran timpani : tua 9ustachius: !ena jugularis

    pars !ertikalis

    - #atas atas : tegmen timpani (meningen$otak)

    - #atas dalam : kanalis semi sirkularis hori'ontal, kanalis "asialis,tingkap lonjong, tingkap undar dan promontorium Peradangan padatelinga tengah dapat dilihat dari memran timpani. Memran timpanimerupakan seuah kerucut yang tidak teratur, puncaknya dientuk

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    5/27

    oleh umo. Memran timpani orang de1asa erdiameter sekitar mmdan mementuk sudut lancip yang erhuungan dengan dindingin"erior liang telinga luar. Anulus 4rosus dari memran timpanimengaitkannya pada sulkus timpanikus. 0elain itu, memran timpanimelekat erat pada maleus yaitu pada prosesus lateral dan umo.

    Memran timpani dipisahkan menjadi agian atas pars apisanmukosa tua dipenuhi oleh sel mukosiliar, penting untuk "ungsi

    pemersihannya. #agian dua pertiga antromedial dari tua 9ustachiuserisi 4rokartilaginosa, sedangkan sisanya adalah tulang. Dalamkeadaan istirahat, tua tertutup. Pemukaan tua dilakukan oleh otottensor !eli palatini, dipersara4 oleh sara" trigeminal. Pada anak, tualeih pendek, leih lear dan leih hori'ontal dari tua orang de1asa(=amar 2). Panjang tua orang de1asa ,6 mm dan pada anak dia1ah ulan adalah ,6 mm.5,

    =amar . Memran timpani normal pada telinga kanan. ? pars

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    6/27

    Otitis media akut isa diseakan oleh akteri dan !irus. #akteri yangpaling sering ditemukan adalah Streptococcus pneumaniae, diikuti olehHaemophilus influenza, Moraxella catarrhalis, Streptococcus grup A, danStaphylococcus aureus. #eerapa mikroorganisme lain yang jarangditemukan adalah Mycoplasma pneumaniae, Chlamydia pneumaniae, dan Clamydia

    tracomatis.,6,8

    #roides et al menemukan pre!alensi akteri penyea OMA adalahH.influenza 58+, S.pneumoniae 52,+, M.catarrhalis 5,8+, Streptococcus grup A5,+ pada pasien usia dia1ah 6 tahun pada tahun 6-2** diBege!, /srail. 0edangkan ;itisari menemukan akteri penyea OMApada pasien yang eroat di 07M dan 0A# Carapan %ita akartapada ulan Agustus 2**5 E 3eruari 2**6 yaitu S.aureus 8,+,S.pneumoniae +, dan H.influenza 8,+.2*

    Firus terdeteksi pada sekret perna"asan pada 5*-*+ anak dengan

    OMA, dan terdeteksi pada 2*-58+ cairan telinga tengah anak denganOMA. Firus yang sering seagai penyea OMA adalah respiratorysyncytial virus. 0elain itu isa diseakan !irus

    2

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    parain

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    7/27

    tuuh. 0umatan pada tua 9ustachius merupakan "aktor utamapenyea terjadinya penyakit ini. Dengan terganggunya "ungsi tua9ustachius, terganggu pula pencegahan in!asi kuman ke dalam telingatengah sehingga kuman masuk dan terjadi peradangan. =angguan"ungsi tua 9ustachius ini menyeakan terjadinya tekanan negati" di

    telingah tengah, yang menyeakan transudasi cairan hinggasupurasi. Pencetus terjadinya OMA adalah in"eksi saluran perna"asanatas (/0PA). ,5,22,2

    Makin sering anak-anak terserang /0PA, makin esar kemungkinanterjadinya OMA. Pada ayi dan anak terjadinya OMA dipermudahkarena: . mor"ologi tua eustachius yang pendek, lear, dan letaknyaagak hori'ontal@ 2. sistem kekealan tuuh masih dalamperkemangan@ . adenoid pada anak relati" leih esar diandingorang de1asa dan sering terin"eksi sehingga in"eksi dapat menyearke telinga tengah.25

    #eerapa "aktor lain mungkin juga erhuungan dengan terjadinyapenyakit telinga tengah, seperti alergi, dis"ungsi siliar, penyakit hidungdan$atau sinus, dan kelainan sistem imun.,22,2

    KLASIFIKASI

    Ada 6 stadium OMA erdasarkan pada peruahan mukosa telingatengah, yaitu: 5. 0tadium Oklusi0tadium ini ditandai dengangamaran retraksi memran timpani akiat tekanan negati" telingatengah. Memran timpani kadang tampak normal atau er1arnasuram.2. 0tadium CiperemisPada stadium ini tampak pemuluh darahyang melear di seagian atau seluruh memran timpani, memrantimpani tampak hiperemis disertai edem.. 0tadium 0upurasi0tadiumini ditandai edem yang heat telinga tengah disertai hancurnya selepitel super4sial serta terentuknya eksudat purulen di ka!um timpanisehingga memran timpani tampak menonjol (bulging) ke arah liangtelinga luar.5. 0tadium Per"orasiPada stadium ini terjadi rupturmemran timpani sehingga nanah keluar dari telinga tengah ke liangtelinga.6. 0tadium esolusiPada stadium ini memran timpanierangsur normal, per"orasi memran timpani kemali menutup dansekret purulen tidak ada lagi. #ila daya tahan tuuh aik atau !irulensikuman rendah maka resolusi dapat terjadi 1alaupun tanpapengoatan.

    Ada juga yang memagi OMA menjadi 6 stadium yang sedikit eredayaitu: . stadium kataralis@ 2. stadium eksudasi@ . stadium supurasi@ 5.stadium penyemuhan@ dan 6. stadium komplikasi.26

    DIAGNOSIS

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    8/27

    Diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal erikut: .Penyakitnya munculmendadak (akut)@

    2. Ditemukannya tanda e"usi di telinga tengah. 9"usi diuktikandengan adanya salah satu di antara tanda erikut: menggemungnya

    gendang telinga, teratas $ tidak adanya gerakan gendang telinga,adanya ayangan cairan di elakang gendang telinga, cairan yangkeluar dari telinga@ . Adanya tanda $ gejala peradangan telingatengah, yang diuktikan dengan adanya salah satu di antara tandaerikut: kemerahan pada gendang telinga, nyeri telinga yangmengganggu tidur dan akti!itas normal. ,2 Diagnosis OMA dapatditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan 4sik yang cermat.=ejala yang timul er!ariasi ergantung pada stadium dan usiapasien. Pada anak E anak umumnya keluhan erupa rasa nyeri ditelinga dan demam. #iasanya ada ri1ayat in"eksi saluran perna"asanatas seelumnya. Pada remaja atau orang de1asa iasanya selain

    nyeri terdapat gangguan pendengaran dan telinga terasa penuh. Padaayi gejala khas adalah panas yang tinggi, anak gelisah dan sukartidur, diare, kejang-kejang dan sering memegang telinga yang sakit.,5,8

    #eerapa teknik pemeriksaan dapat digunakan untuk menegakkandiagnosis OMA, seperti otoskop, otoskop pneumatik, timpanometri, dantimpanosintesis. Dengan otoskop dapat dilihat adanya gendang telingayang menggemung, peruahan 1arna gendang telinga menjadikemerahan atau agak kuning dan suram, serta cairan di liangtelinga.,6,2

    =amar . Otitis media akut, tampak memran timpani eritem danbulging.

    ika kon4rmasi diperlukan, umumnya dilakukan dengan otoskopipneumatik. =erakan gendang telinga yang erkurang atau tidak adasama sekali dapat dilihat dengan pemeriksaan ini.,6 Pemeriksaan inimeningkatkan sensiti!itas diagnosis OMA. Bamun umumnya diagnosisOMA dapat ditegakkan dengan otoskop iasa.,2

    Gntuk mengkon4rmasi penemuan otoskopi pneumatik dilakukantimpanometri. ;impanometri dapat memeriksa secara ojekti"

    moilitas memran timpani dan rantai tulang pendengaran.;impanometri merupakan kon4rmasi penting terdapatnya cairan ditelinga tengah. ;impanometri juga dapat mengukur tekanan telingatengah dan dengan mudah menilai patensi taung miringotomi denganmengukur peningkatan !olume liang telinga luar. ;impanometri punyasensiti!itas dan spesi4sitas *-*+ untuk deteksi cairan telingatengah, tetapi tergantung kerjasama pasien.2

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    9/27

    ;impanosintesis, diikuti aspirasi dan kultur cairan dari telinga tengah,erman"aat pada anak yang

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    gagal diterapi dengan eragai antiiotika, atau pada

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    10/27

    imunode4siensi.8;impanosintesis merupakan standar emas untukmenunjukkan adanya cairan di telinga tengah dan untukmengidenti4kasi patogen yang spesi4k.2

    Menurut eratnya gejala, OMA dapat diklasi4kasi menjadi OMA erat

    dan tidak erat. OMA erat apaila terdapat otalgia sedang sampaierat, atau demam dengan suhu leih atau sama dengan o7 oralatau ,6o7 rektal, atau keduanya. 0edangkan OMA tidak erat apailaterdapat otalgia ringan dan demam dengan suhu kurang dari o7 oralatau ,6o7 rektal, atau tidak demam.6

    PENATALAKSANAAN

    ;ujuan penatalaksanaan OMA adalah mengurangi gejala danrekurensi.8 Pada "ase inisial penatalaksanaan ditujukan padapenyemuhan gejala yang erhuungan dengan nyeri dan demam danmencegah komplikasi supurati" seperti mastoiditis atau meningitis.2

    Penatalaksanaan medis OMA menjadi kompleks diseakan peruahanpatogen penyea. Diagnosis yang tidak tepat dapat menyeakanpilihan terapi yang tidak tepat. Pada anak di a1ah dua tahun, hal iniisa menimulkan komplikasi yang serius. Diagnosis yang tidak tepatdapat menyeakan pasien diterapi dengan antiotik yang seenarnyakurang tepat atau tidak perlu. Cal ini dapat menyeakanmeningkatnya resistensi antiiotik, sehingga in"eksi menjadi leih sulitdiatasi.

    Penatalaksanaan OMA di agian ;C;-%> 0GP Dr.M.Djamil Padangtergantung pada stadium penyakit yaitu:2. 0tadium Oklusi : dierikanoat tetes hidung C7> e"edrin *,6+, dan pemerian antiiotik.2.0tadium Presupurasi : analgetika, antiiotika (iasanya golonganampicillin atau penisilin) dan oat tetes hidung. . 0tadium 0upurasi :dierikan antiiotika dan oat-oat simptomatik. Dapat juga dilakukanmiringotomi ila memran timpani menonjol dan masih utuh untukmencegah per"orasi.5. 0tadium Per"orasi : Dierikan C2O2 + selama-6 hari dan dierikan antiiotika yang adekuat.

    Pada tahun 2**5, American Academy of Pediatrics dan the American Academy ofFamily Physicians mengeluarkan rekomendasi penatalaksanaan OMA.Petunjuk rekomendasi ini ditujukan pada anak usia ulan sampai 2tahun. Pada petunjuk ini di rekomendasikan ayi erumur kurang dari ulan mendapat antiiotika, dan pada anak usia -2 ulanoser!asi merupakan pilihan pertama pada penyakit yang tidak eratatau diagnosis tidak pasti, antiiotika dierikan ila diagnosis pastiatau penyakit erat. Pada anak diatas 2 tahun mendapat antiiotikajika penyakit erat. ika diagnosis tidak pasti, atau penyakit tidak eratdengan diagnosis pasti oser!asi dipertimangkan seagai pilihan

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    11/27

    terapi.,2

    Observasi

    0piro dkk,28 memuktikan ah1a penanganan OMA dengan menunggudan melihat (oser!asi) secara ermakna menurunkan penggunaanantiiotik pada populasi uran yang datang ke instalasi ga1at darurat.Metoda menunggu dan melihat menurunkan penggunaan antiiotikpada 6+ anak usia ulan sampai 2 tahun dengan OMA.28

    Penelitian seelumnya yang dilakukan Mc7ormick dkk,2 menunjukkankepuasan orang tua sama antara grup yang diterapi dengan oser!asitanpa mendapat antiiotik dengan yang mendapat antiiotik padapenanganan OMA. Dianding dengan oser!asi saja, pemerianantiiotik segera erhuungan dengan penurunan jumlah kegagalanterapi dan memperaiki kontrol gejala tetapi meningkatkan e"eksamping yang diseakan antiiotik dan persentase yang leih tinggiterhadap strain multidrug resistant S.pneumoniae di naso"aring pada harikeduaelas kunjungan.2

    /ndikasi untuk protokol oser!asi adalah: tidak ada demam, tidak adamuntah, pasien atau orang tua pasien menyetujui penundaanpemerian antiiotik. %ontra indikasi relati" protokol oser!asi adalahtelah mendapat leih dari seri antiiotik dalam tahun ini, pernahmendapat antiiotik dalam 2 minggu terakhir, terdapat otorea.*

    Pilihan oser!asi ini mengacu pada penundaan pemerian antiiotikpada anak terpilih tanpa komplikasi untuk 2 jam atau leih, dan

    selama 1aktu itu, penatalaksanaan teratas pada analgetik dansimtomatis lain.2,* Pemerian antiiotik dimulai jika pada hari ketigagejala menetap atau ertamah.*

    3aktor-"aktor kunci dalam menerapkan strategi oser!asi adalah:metoda untuk mengklasi4kasi derajat OMA, pendidikan orang tua,penatalaksanaan gejala OMA, akses ke sarana kesehatan, danpenggunaan regimen antiiotik yang e"ekti" jika diperlukan. ika halterseut diperhatikan, oser!asi merupakan alternati" yang dapatditerima untuk anak dengan OMA yang tidak erat.2

    Metoda oser!asi ini masih menjadi kontro!ersi pada kalangan dokteranak di A0 yang secara rutin masih meresepkan antiiotik untuk OMAdan percaya ah1a anyak orang tua mengharapkan resep terseut.0eagian kecil dokter sudah menerapkan metoda oser!asi.

    0eagian orang tua dapat menerima penerapan terapi oser!asidengan pengontrolan nyeri seagai terapi OMA, sehingga penggunaanantiiotik dapat diturunkan.2 Penggunaan metoda oser!asi secararutin untuk terapi OMA dapat menurunkan iaya dan e"ek samping

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    12/27

    yang ditimulkan oleh antiiotik dan menurunkan resistensi kumanterhadap antiiotik yang umum digunakan.28

    Di agian ;C;-%> 0GP Dr.M.Djamil Padang elum menerapkan metodaoser!asi pada penderita OMA mengingat masih kontro!ersinya

    metoda ini dan elum ada data mengenai pola kuman penyea OMA.Terapi simtomatis

    Penatalaksanaan OMA harus memasukkan penilaian adanya nyeri. ikaterdapat nyeri, harus memerikan terapi untuk mengurangi nyeriterseut. Penanganan nyeri harus dilakukan terutama dalam 25 jampertama onset OMA tanpa memperhatikan penggunaan antiiotik.Penanganan nyeri telinga pada OMA dapat menggunakan analgetikseperti: asetamino"en, iupro"en, preparat topikal seperti en'okain,naturopathic agent, homeopathic agent, analgetik narkotik dengan kodein atauanalog, dan timpanostomi $ miringotomi. ,,8

    Di agian ;C;-%> 0GP Dr.M.Djamil Padang pada penderita OMAkhususnya stadium presupurasi dan supurasi dierikan analgetikkarena pada stadium ini umumnya penderita merasakan nyeri padatelinga. Pada

    5

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    stadium supurasi ila memran timpani menonjol dan masih utuhdianjurkan untuk melakukan miringotomi.2

    Antihistamin dapat memantu mengurangi gejala pada pasien denganalergi hidung. Dekongestan oral erguna untuk mengurangi sumatanhidung. ;etapi aik antihistamin maupun dekongestan tidak

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    13/27

    memperaiki penyemuhan atau meminimalisir komplikasi dari OMA,sehingga tidak rutin direkomendasikan.8,2,

    Man"aat pemerian kortikosteroid pada OMA juga masihkontro!ersi.8,2,5 Dasar pemikiran untuk menggunakan kortikosteroid

    dan antihistamin adalah: oat terseut dapat menghamat sintesisatau mela1an aksi mediator in *,6+)terutama untuk mengatasi sumatan hidung.2

    Terapi antibiotik

    Antiiotik direkomendasikan untuk semua anak di a1ah ulan, ulan E 2 tahun jika diagnosis pasti, dan untuk semua anak esar daridua tahun dengan in"eksi erat (otalgia sedang atau erat atau suhutuuh leih dari o7 ).,8

    ika diputuskan perlunya pemerian antiiotik, lini pertama adalah

    amoksisilin dengan dosis 8*-* mg$kg$hari. Pada pasien denganpenyakit erat dan ila mendapat in"eksi H-laktamase positi"Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis terapi dimulai denganamoksisilin-kla!ulanat dosis tinggi (* mg$kg$hari untuk amoksisilin,,5 mg$kg$hari kla!ulanat diagi 2 dosis). ika pasien alergi amoksisilindan reaksi alergi ukan reaksi hipersensiti4tas (urtikaria atauana4laksis), dapat dieri ce"dinir (5 mg$kg$hari dalam atau 2 dosis),ce"podoksim (* mg$kg$hari kali$hari) atau ce"uroksim (2* mg$kg$haridiagi 2 dosis). Pada kasus reaksi tipe / (hipersensiti4tas), a'itromisin(* mg$kg$hari pada hari diikuti 6 mg$kg$hari untuk 5 hari seagaidosis tunggal harian) atau klaritromisin (6 mg$kg$hari dalam 2 dosisteragi). Oat lain yang isa digunakan eritromisin-sul4soksa'ol (6*mg$kg$hari eritromisin) atau sul"ametoksa'ol-trimetoprim (-*mg$kg$hari trimetoprim (;ael ).,8

    Alternati" terapi pada pasien alergi penisilin yang diterapi untuk in"eksiyang diketahui atau diduga diseakan penisilin resistan S.pneumoniaedapat dierikan klindamisin *-5* mg$kg$hari dalam dosis teragi.Pada pasien yang muntah atau tidak tahan oat oral dapat dierikan

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    14/27

    dosis tunggal parenteral ce"triakson 6* mg$kg (;ael ).

    Coerman dkk menunjukkan ah1a terapi dengan amoksisilin-kla!ulanat selama * hari pada anak usia E 2 ulan dapatmenurunkan 1aktu penyemuhan gejala dan tanda in"eksi akut pada

    pemeriksaan otoskop.

    Demikian juga hasil penelitian ;ahtinen dkkpada anak E 6 ulan menunjukkan

    keuntungan pada anak yang diterapi dengan antiiotik diandingkandengan plaseo.

    ika pasien tidak menunjukkan respon pada terapi inisial dalam 58 -2jam, harus diperiksa ulang untuk mengkon4rmasi OMA danmenyingkirkan penyea lain. ika OMA terkon4rmasi pada pasienyang pada a1alnya diterapi dengan oser!asi, harus dimulaipemerian antiiotik. ika pasien pada a1alnya sudah dieri antiiotik,harus diganti dengan antiiotik lini kedua, seperti amoksisilin-kla!ulanat dosis tinggi, se"alosporin, dan makrolid.,8

    Iaktu yang optimum dalam terapi OMA masih kontro!ersi.,2,;erapijangka pendek ( hari a'itromisin, 6 hari antiiotik lain) adalah pilihanuntuk anak umur diatas 2 tahun dan terapi paket penuh (6 haria'itromisin, -* hari antiiotik lain) leih aik untuk anak yang leihmuda.2,;erdapat eerapa keuntungan dari terapi jangka pendekyaitu: kurangnya iaya, e"ek samping leih sedikit, komplian leih aikdan pengaruh terhadap

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    15/27

    (OM9), atau komplikasi supurati" seperti mastoiditis dengan osteitis.#eerapa terapi edah yang digunakan untuk penatalaksanaan OMAtermasuk timpanosintesis, miringotomi, dan adenoidektomi.8

    ;impanosintesis adalah pengamilan cairan dari telinga tengah

    dengan menggunakan jarum untuk pemeriksaan mikroiologi. isikodari prosedur ini adalah per"orasi kronik memran timpani, dislokasitulang-tulang pendengaran, dan tuli sensorineural traumatik, laserasiner!us "asialis atau korda timpani.2,8 Oleh karena itu, timpanosintesisharus diatasi pada: anak yang menderita toksik atau demam tinggi,neonatus risiko tinggi dengan kemungkinan OMA, anak di unitpera1atan intensi", memran timpani yang menggemung (bulging)dengan antisipasi ruptur spontan (indikasi relati"), kemungkinan OMAdengan komplikasi supurati" akut, OMA re"rakter yang tidak responterhadap paket kedua antiiotik. ,2,8

    ;impanosintesis dapat mengidenti4kasi patogen pada *-8*+ kasus.Ialaupun timpanosintesis dapat memperaiki kepastian diagnostikuntuk OMA, tapi tidak memerikan keuntungan terapi diandingantiiotik sendiri. ;impanosintesis merupakan prosedur

    6

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    yang in!asi", dapat menimulkan nyeri, dan erpotensi menimulkanahaya seagai penatalaksanaan rutin. 2

    Miringotomi adalah tindakan insisi pada memran timpani untukdrainase cairan dari telinga tengah.8, Pada miringotomi dilakukanpemedahan kecil di kuadran posterior-in"erior memran timpani.Gntuk tindakan ini diperlukan lampu kepala yang terang, corong

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    16/27

    telinga yang sesuai, dan pisau khusus (miringotom) dengan ukurankecil dan steril.5

    Miringotomi hanya dilakukan pada kasus-kasus terpilih dan dilakukanoleh ahlinya. Diseakan insisi iasanya semuh dengan cepat

    (dalam 25-58 jam), prosedur ini sering diikuti dengan pemasangantaung timpanostomi untuk !entilasi ruang telinga tengah.2, /ndikasiuntuk miringotomi adalah terdapatnya komplikasi supurati", otalgiaerat, gagal dengan terapi antiiotik, pasien imunokompromis,neonatus, dan pasien yang dira1at di unit pera1atan intensi". 2,

    Di agian ;C;-%> 0GP Dr.M.Djamil Padang, miringotomi dapatdilakukan pada OMA stadium supurasi dengan memrane timpani yangmenonjol dan masih utuh untuk mencegah per"orasi.2

    Vaksin untuk mencegah OMA

    Faksin dapat digunakan untuk mencegah anak menderita OMA. 0ecarateori, !aksin teraik adalah yang mena1arkan imunitas terhadapsemua patogen ereda yang menyeakan OMA. Ialaupun !aksinpolisakarida mengandung jumlah serotipe yang relati" esar, preparatpoliksakarida tidak menginduksi imunitas seluler yang ertahan lamapada anak dia1ah 2 tahun. Oleh karena itu, strategi !aksin terkiniuntuk mengontrol OMA adalah konjungat polisakarida peneumokokaldengan protein nonpneumokokal imunogenik, pendekatan yang dapatmemicu respon imun yang kuat dan lama pada ayi.8

    Faksin pneumokokus konjugat yang disetujui oleh Food and DrugAdministration (3DA) yang dapat menginduksi respon imun lamaterhadap Pneumococcus serotipe 5, #, F, 5, 87, 3, dan 23 (P7F-). 0erotipe ini dipilih erdasarkan "rekuensinya yang sering ditemukanpada penyakit pneumokokus in!asi" dan huungannya denganorganisme yang mutltidrug- resistant.8 Data dari penelitian di A0 dari 6**pasien dengan OMA menunjukkan ah1a 85+ dari total pneumokokusdan 6+ serotipe yang resisten antiiotik diisolasi dari aspirasi telingatengah merupakan kandungan dari !aksin konyugat. 5*

    Dosis primer pemerian !aksin adalah empat dosis tunggal *,6 mlintramuskular. 0elama pemerian pada 2 juta !aksin dosis di A0,reaksi lokal dan demam merupakan e"ek samping umum.5

    ekomendasi imunisasi uni!ersal pada anak dia1ah umur 2 tahunadalah 5 dosis !aksin intramuskular yang dierikan pada usia 2, 5, ,dan terakhir pada usia 2-6 ulan. Faksin dini dapat dierikanersamaan dengan imunisasi rutin. 8,52-55

    American Academy of Pediatrics (AAP) dan

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    17/27

    Advisory Committee on Immunization Practices (A7/P)

    merekomendasikan penggunaan !aksin 2 !alen

    polisakarida pada anak risiko tinggi untuk memperluas

    cakupan serotipe. Faksinasi selekti" pada anak usia 2-6

    tahun yang tidak punya daya tahan dianjurkan pada

    pasien dengan risiko tinggi menderita penyakit in!asi"

    pneumokokus, termasuk penyakit sel sait, C/F, dan

    penyakit kronik lainnya. Faksin pneumokokus konjugat

    seaiknya dimasukkan dalam strategi penatalaksanaan

    anak usia 2-6 tahun yang menderita OMA rekuren. Anak

    terseut memperoleh man"aat dari imunisasi dengan

    !aksin 2-!alen polisakarida ini, 8 minggu setelah

    menyelesaikan paket !aksin konyugat pneumokokal. 8,52- 55

    Pemerian !aksin pneumokokus konjugat ini elum rutin dilakukan di0GP Dr.M.Djamil Padang.

    KOMPLIKASI

    %omplikasi dari OMA dapat terjadi melalui eerapa mekanisme, yaitumelalui erosi tulang, in!asi langsung dan tromo

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    18/27

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran

    Universitas AndalasPadang

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    19/27

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    20/27

    =amar 5. Penatalaksanaan OMA

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    ;ael . Antiiotik yang direkomendasikan pada pasien yang diterapi

    inisial dengan antiiotik atau yang telah gagal 58 E 2 jam pada terapiinisial dengan oser!asi

    0uhu J o7 dan$atau otalgia erat

    ;idak

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    21/27

    &a

    KESIMPULAN

    Pada diagnosis pasien 0ecara klinis gagalterapi 0ecara klinis gagal terapi pada

    diterapi inisial dengan antiiotik

    pada 58-2 jam setelah terapi inisial dengan pilihan oser!asi

    58-2 jam setelah terapi inisial dengan antiiotik

    rekomendasi Alternati" rekomendasi untuk alergi

    penisilinAmoksisilin #ukan tipe /: Amoksisilin

    Alternati" rekomendasi Alternati" untuk

    untuk alergipenisilin#ukan tipe /: Amoksisilin-#ukan tipe /:

    alergi penisilin

    8*-* mg$kg$hari

    Amoksisilin- kla!ulanat * mg$kg$hari amoksisilin dan ,5 mg$kg$hari

    kla!ulanat

    ce"dinir, ce"uroksim, ce"podoksim ;ipe /: a'itromisin, klaritromisin

    7e"triakson atau hari

    8*-* mg$kg$hari

    Amoksisilin- kla!ulanat * mg$kg$hari amoksisilin dan ,5 mg$kg$harikla!ulanat

    ce"dinir, ce"uroksim, ce"podoksim ;ipe /: a'itromisin, klaritromisin

    7e"triakson atau hari

    kla!ulanat * mg$kg$hari amoksisilin dan ,5 mg$kg$hari kla!ulanat7e"triakson hari

    cetriakson, hari;ipe /: klindamisin

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    22/27

    ;impanosintesis, klindamisin

    . Penatalaksanaan OMA meliputi oser!asi, terapi simtomatis, antiiotik,timpanosintesis, miringotomi, dan pencegahan dengan !aksinpneumokokus konjugat.

    2. Oser!asi merupakan pilihan terapi pada anak usia di atas ulanpada penyakit yang tidak erat atau diagnosis tidak pasti.

    . ;erapi simtomatis terutama untuk penanganan nyeri telinga.

    5. Penggunaan antihistamin, dekongestan dan kortikosteroid seagaiterapi tamahan pada OMA elum ada ukti yang meyakinkan.

    6. Antiiotik dierikan pada anak di a1ah ulan, ulan E 2 tahun jikadiagnosis pasti, dan untuk semua anak esar dari dua tahun denganin"eksi erat.

    . ;impanosintesis direkomendasi kan pada anak ila tanda dan gejalaOMA menetap setelah 2 paket terapi antiiotik.

    . Miringotomi hanya dilakukan pada kasus-kasus terpilih dan dilakukanoleh ahlinya.

    8. Faksin pneumokokus konjugat dapat dierikan untuk mencegah anak

    menderita OMA.

    DAFTAR PUSTAKA

    . Cealy =#, ose %I. Otitis media and middle ear eKusions. /n: 0no1#, #allenger ,eds. #allengerLs otorhinolaryngology head and necksurgery. th edition. Be1 &ork: #7 Decker@2**. p.25-6.

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    23/27

    2. Donaldson D. Acute Otitis Media. Gpdated Oct 28, 2*. A!ailale"rom: http:$$111.emedicine.medscape.com. Accessed 3eruary ,2*2.

    . %ong %, 7oates C>7. Batural history, de4nitions, risk "actors and

    urden o" otitis media. MA.2**@():0-52.

    5. Cunt 79, >esko 0M, Fe'ina M, Mc7oy , 7or1in M, Mandell 3, et al./n"ant sleep position and associated healh outcomes. Arch PediatrAdolesc Med. 2**@6:5-5.

    6. Pichichero M9. 3irst line treatment o" acute otitis media. /n: Alper7M, #luestone 7D, 7aselrant M>, Dohar 9, Mandel 9M, editors.Ad!anced therapy o" otitis media. Camilton:#7 Decker /nc@2**5. p. 2-8.

    . Coerman A, Paradise >, ockette C9, 0haikh B, Iald 9, %earney

    DC, et al. ;reatment o" acute otitis media in children under 2 years o"age. B 9ngl Med. 2*@5(2):*6-6.

    . acos M. 7urrent considerations in the management o" acute otitismedia. /n"ectious disease Otitis Media. G0 Pediatrics re!ie1 2**:6-.

    8. Ieer 0M, =rund"ast %M. Modern management o" acute otitismedia. Pediatr 7lin B Am. 2**@6*:- 5.

    . %lein O. /s acute otitis media a treatale disease B 9ngl Med.

    2*@5(2):8-.

    *. 0childer A=M. Management o" acute otitis media 1ithoutantiiotics. /n: Alper 7M, #luestone 7D, 7aselrant M>, Dohar 9,Mandel 9M, editors. Ad!anced therapy o" otitis media. Ontario:#7Decker /nc@2**5. p.55-8.

    . American Academy o" Pediatrics and American Academy o" 3amilyPhysicians. Diagnosis and management o" acute otitis media. 7linicalpractice guideline. Pediatrics 2**5@(6):56-56.

    2. BeK M. AAP, AA3P release guideline on diagnosis and managemento" acute otitis media. Am 3am Physician. 2**5@():2-26.

    . OLBeill P. 7linical e!idence acute otitis media. #M @:8-6.

    5. Djaa"ar NA, Celmi, estuti D. %elainan telinga tengah. Dalam:#uku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher.9disi keenam. akarta: 3%G/@2**.p.6-.

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    24/27

    8

    Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas KedokteranUniversitas AndalasPadang

    6. #luestone 7D. De4nition, terminology, and classi4cation. /n: osen"eldM, #luestone 7D,eds. 9!idence-ased otitis media. 2nd edition.Ontario:#7 Decker /nc@2**.p.2*-6.

    . =ulya A. Anatomy o" the ear and temporal one. /n: =lasscock /// M9,=ulya A, editors. =lasscokc- 0hamaugh, surgery o" the ear. 3i"thedition. Ontario:#7 Decker /nc.,2**.p.55.

    . 0anna M, usso A, De Donato =. 7olor atlas o" otoscopy. 3romdiagnosis to surgery. Be1 &ork:;[email protected].

    8. amakrishnan %, 0parks A, #erryhill I9. Diagnosis and treatment o"otitis media. Am 3am Physician. 2**@():6*-68.

    . #roides A, Dagan , =reenerg D, =i!on->a!i B, >eio!it' 9. Acuteotitis media caused y Moraxella catarrhalis: 9pidemiologic and clinicalcharacteristic. 7linical /n"ectious Diseases 2**@5:5E.

    2*. ;itisari C. Pre!alensi dan sensiti!itas Haemophillus influenza pada otitismedia akut di 07M dan 0A# Carapan %ita ;esis. akarta:3%G/@2**6.

    2. 7honmaitree ;. Firal otitis media. . /n: Alper 7M, #luestone 7D,

    7aselrant M>, Dohar 9, Mandel 9M, editors. Ad!anced therapy o"otitis media. Ontario:#7 Decker /nc@2**5. P.-8.

    22. Darro1 DC, Dash B, Derkay 70. Otitis media: concepts andcontro!ersies. 7urr Opin Otolaryngol Cead Beck 0urg 2**@:5-52.

    2. >insk , #lack1ood A, 7ooke , Carrison F, >esperance M, CilderandtM. Otitis media. =uidelines "or clinical care. GMC0 otitis media guidelinMay, 2**2: -2

    25. =hanie A. Penatalaksanaan otitis media akut pada anak. ;injauan

    pustaka. Palemang: Departemen ;C;-%> 3% Gnsri$0GPM.Coesin@2**.

    26. #harga!a %#, #harga!a 0%, 0hah ;M. A short teQtook o" 9B; diseases.th edition. Mumai:G0CA pulication@2**6.p.56-6*.

    2. osen"eld M. 7linical path1ay "or acute otitis media. /n: osen"eldM, #luestone 7D,eds. 9!idence-ased otitis media. 2nd edition.Ontario:#7 Decker /nc@2**. p.28*-8.

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    25/27

    2. #uku acuan modul telinga. adang telinga tengah. 9disi pertama.%olegium ilmu kesehatan ;C;-%>, 2**8.

    28. 0piro DM, ;ay, %&, Arnold DC, D'iura D, #aker MD, 0hapiro 9D. Iaitand see prescription "or the treatment o" acute otitis media. A

    randomi'ed controlled trial. AMA 2**@2(*):26-5.

    2. Mc7ormick DP, 7honmaitree ;, Pittman 7, 0aeed %, 3riedman B,Gchida ;, et al. Bonse!ere acute otitis media: a clinical trial comparingoutcomes o" 1atch"ul 1aiting ersus immediate antiiotic treatment.Pediatrics 2**6@6:566-6.

    *. Celmi. Diagnosis dan penatalaksanaan otitis media. Dalam: 0atelitsymposium. Penanganan mutakhir kasus telinga hidung tenggorok,akarta, 2**.

    . 3inkelstein A, 0tille 7, i"as-0himan 0>, =oldman D. Iatch"ul 1aiting

    "or acute otitis media: are parents and physicians ready Pediatrics2**6@6:5-.

    2. 0iegel M, %iely M, #ien P, oseph 97, Da!is #, Mendel 0=, et al.;reatment o" otitis media 1ith oser!ation and a sa"ety-net antiioticprescription. Pediatrics 2**@2:62-.

    . 7oleman 7, Moore M. Decongestants and antihistamines "or acute otitismedia in children.

    7ochrane Dataase o" 0ystematic e!ie1s 2**8

    /ssue .5. 7honmaitree ;, 0aeed %, Gchida ;, Ceikkinen ;,

    #ald1in 7D, 3reeman DC, et al. A randomi'ed, placeo-controlled trialo" the eKect o" antihistamine or corticosteroid treatment in acute otitismedia. Pediatr.2**@5():.

    6. 3inn . 7orticosteroids, antihistamins, no use in AOM. A!ailale"rom: http:$$4ndarticles.com$p$articles$miRh585$isRR5*$aiRn22526$. Accessed March 5, 2*2.

    . ;ahtinen PA, >aine M%, Cuo!inen P, ala!a , uuskanen o, uoholaA. A placeo-controlled trial o" antimicroial treatment "or acute otitismedia. B 9ngl Med 2*@5(2):-2.

    . 7ohen , O!etchkine P, =ehanno P. 0hort-course antiiotics "oracute otitis media. /n: Alper 7M, #luestone 7D, 7aselrant M>, Dohar9, Mandel 9M, editors. Ad!anced therapy o" otitis media. Ontario:#7Decker /nc@2**5. p.-5.

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    26/27

    8. 0haikh B. Coerman A, %earney DC, &ellon . ;ympanocentesis inchildren 1ith acute otitis media. B 9ngl Med 2*. A!ailale "rom:http:$$111.nejm.org.

    . #elmont M. Myringotomy and tympanocentesis. /n: Alper 7M,

    #luestone 7D, 7aselrant M>, Dohar 9, Mandel 9M, editors. Ad!ancedtherapy o" otitis media. Ontario:#7 Decker /nc@2**5. p.68-2.

    5*. oloa M>, Iindau A, #ajaksou'ian 0, Appelaum P7, CausdorK IP,acos M. Pneumococcal conjugate !accine serotypes o"0treptococcus pneumoniae isolates and the antimicroial susceptiilityo" such isolates in children 1ith otitis media. 7lin /n"ect Dis2**@:58-5.

    5. Pelton 0/, %lein O. ;he "uture o" pneumococcal conjugate !accines"or pre!ention o" pneumococcal disease in in"ants and children.Pediatrics 2**2@*(5):8*6-5.

    52. 3rom the 7enters "or Disease 7ontrol and Pre!ention. Gpdatedrecommendations on the use o" pneumococcal conjugate !accine in asetting o" !accine shortage. Ad!isory committee on immuni'ationpractices. AMA 2**2@28:8-5.

    5. American Academy o" Pediatrics. 7omminttee on /n"ectiousDiseases. Policy statement: recommendations "or the pre"ention o"pneumococcal in"ections, including the use o" pneumococcal conjugate!accine, pneumococcal polysaccharide !accine, and antiioticprophylaQis. Pediatrics 2***@*(2 Pt ):2-.

    55. Nimmerman %. Pneumococcal conjugate !accine "or youngchildren. Am 3am Physician 2**@:-8.

    56. Priyono C. estuti D, /s1ara A. Candryastuti 0. %omplikasiintratemporal dan intrakranial pada otitis media akut anak. >aporankasus. akarta: Departemen ;C;-%> 3%G/$07M.

  • 7/23/2019 FRAKTURTERBUKA refrat

    27/27