MORNING REPORT
MORNING REPORT
ANAMNESA
Autoanamnesa : 11 NOV 2015 / 12.30 WITA
Identitas Pasien
4
Keluhan utama
“ Kaki Kanan Luka“
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang post KLL ½ jam SMRS Pasien tabrakan saat hendak belok di tikungan, Os mengaku kaki kanan terlindas ban sepeda motor
• Pertolongan pertama langsung ke IGD RSUD H. Hasan Basry
• Demam (-), nyeri pada kaki (+), luka berdarah (+).
• Pusing (+), mual (-), muntah (-)
Pemeriksaan Fisik(Rabu, 11 November 2015)
STATUS G ENERALIS
Keadaan Umum tampak sakit berat
Kesadaran compos mentis GCS E4V5M6
Sikap berbaring
Tekanan Darah 100/80 mmHg
Nadi 96x/mnt
Suhu 36,7 0C
Pernafasan 24x/menit
PEMERIKSAAN FISIK (1)
TORAKS Paru &Jantung
Pemeriksaan fisik (2)
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi datar
Palpasi supel, nyeri tekan (-)
hepatosplenomegali (-)
Perkusi timpani di seluruh lapangan abdomen
Auskultasi bising Usus (+) normal
Pemeriksaan fisik (3)
STATUS LOKALISRegio cruris dextra
LookLook : tampak luka terbuka dengan ukuran +/- 10x4x2 cm dengan dasar tulang, oedem(+), darah (+), deformitas (+), tepi luka tidak teratur
FeelFeel : teraba hangat (+), nyeri tekan (+), pulsasi a. Dorsalis pedis (+)
MoveMove : terdapat keterbatasan gerak aktif
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 13,0 g/dl 13 – 18
Leukosit 6.000 /mm3 4000 – 10000
Trombosit 77.000 mm3 150000 – 400000
Hematokrit 40,9 U/l 40 – 54
SGOT 30 U/l 10-40SGPT 65 mg/dl 10-55Ureum 15 mg/dl 10 – 45
Kreatinin 1,04 mg/dl 0,7 – 1,3
Glukosa Sewaktu 383mg/dl < 140
Pemeriksaan Penunjang (1)
HBsAg (+) reaktif
Pemeriksaan Penunjang (2)
DIAGNOSIS
KERJA
•Fraktur Terbuka 1/3 Distal Tibia Fibula Dextra •Diabetes Melitus tipe 2
PENATALAKSANAAN (c0. dr. Anggoro
Jati Sp.OT)
Konservatif
1. ABCDEpembersihan pada area luka, luka dibalutdilakukan pemasangan spalk Rontgen
Medikamentosa
1. IVFD RL Loading dose 500 cc2. Inj Ranitidine 50 mg3. Inj. Ketorolac 30 mg4. Inj. Ceftriaxone 1 gr/ i.v5. Inj. Gentamicin 80 mg/ i.v6. Inj. Metronidazole 500 mg/i.v7. Tetagam 1 amp /i.m
Terapi operatif : (operasi cito)
Debridement + OREF
Laporan Operasi
DEFINISIFraktur terbuka adalah fraktur yang terjadi hubungan dengan dunia luar atau rongga tubuh yang tidak steril, sehingga mudah terjadi kontaminasi bakteri dan dapat menyebabkan komplikasi infeksi.
KLASIFIKASI MENURUT GUSTILO &anderson
Grade I : • luka kecil < 1cm • luka tusukan dari
fragmen tulang yang menembus kulit
• sedikit kerusakan jaringan lunak
• Fraktur tidak kominutif
• tidak terdapat tanda2 trauma yang hebat pada jaringan lunak.
Grade II :• laserasi kulit>1cm• tidak ada kerusakan
jaringan yang hebat atau avulsi kulit.
• terdapat kerusakan yang sedang dari jaringan dengan sedikit kontaminasi fraktur.
GRADE IIIkerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur neurovaskuler dengan kontaminasi yang hebat.
Grade III A :• jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah
walaupun terdapat laserasi yang hebat ataupun adanya flap.
Grade III B :• kerusakan jaringan lunak yang luas disertai contaminasi
berat dan stripping periostGrade III C :• fraktur terbuka disertai cidera neuro vascular yang harus
diperbaiki tanpa melihat luasnya kerusakan jaringan lunak .
Grade III A
Grade III B
Grade III C
ORIF
• Reduksi tertutup diindikasikan untuk keadaan sebagai berikut:– Fraktur dengan tak ada pergeseran– Fraktur yang stabil setelah reposisi/reduksi– Fraktur pada anak-anak– Cedera jaringan lunak minimal– Trauma berenergi rendah
• Reduksi terbuka diindikasikan untuk keadaan sebagai berikut:– Kegagalan dalam penanganan secara reduksi tertutup– Fraktur yang tidak stabil– Fraktur intraartikuler yang mengalami pergeseran– Fraktur yang mengalami pemendekan