Top Banner
Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 1 PANDUAN TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KONDISI JALAN UNTUK UJI LAIK FUNGSI JALAN Tabel 1. Identitas jalan untuk uji laik fungsi PENYELENGGARA JALAN …………………………………………………………………………………………………………………………………………. NAMA RUAS …………………………………………………………………………………………………….. PANJANG RUAS .................................KM NOMOR RUAS ……………………………………………………………………………………………………… Km – Km KM………… - KM ……………. SEGMEN 1 2 3 4 ......... Dari Kota …………………………………….. PANJANG SEGMEN ...........................Km (KM........................ – KM ..............................) KLASIFIKASI JALAN SISTEM JARINGAN STATUS FUNGSI KELAS PRASARANA KELAS PENGGUNAAN NASIONAL PRIMER SEKUNDER PROVINSI KABUPATEN KOTA Desa ARTERI KOLEKTOR LOKAL LINGKUNGAN JALAN BEBAS HAMBATAN (JBH) JALAN RAYA (JR) JALAN SEDANG (JS) JALAN KECIL (JK) KELAS I KELAS II KELAS III KELAS Khusus Batas kecepatan maksimal yang diizinkan : ……...….km/jam SK Tim............................................................................................., nomor: ..................................................., tanggal:..................................... Tabel 2. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis geometrik jalanKOMPONEN JALAN YANG DIUJI FOKUS PENGUJIAN STANDAR TEKNIS HASIL UKUR DI LAPANGAN DEVIASI KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN REKOMENDASI A. POTONGAN MELINTANG BADAN JALAN 1.Lajur Lalu Lintas keberfungsian Arteri / Kolektor / Lokal / Lingkungan - Primer / sekunder Kesesuaian dengan lalu lintas yang harus dilayani (smp/hari) Kelas prasarana jalan LRHT JBH >40.000 JR 10.000 –40.000 JS 4.000 – 10.000 JK <4.000 Jumlah lajur - Lebar setiap lajur (m) Kelas prasarana jalan Lebar (m) JBH ≥3,5 JR ≥3,5 JS ≥3,5 JK ≥2,75 Kemiringan melintang (%) 2 – 3% Kategori sub kelaikan komponen A.1 (lajur lalu lintas) 2.Bahu Lebar bahu (m) Sistem Jaringan jalan Kelas prasarana jalan Lebar Primer JBH ≥2,5 JR ≥2,0 JS ≥1,5 JK ≥0,5 Sekunder ≥0,25
19

Formulir Laik Fungsi Jalan

Sep 17, 2015

Download

Documents

Formulir Laik Fungsi Jalan yang berisi panduan pengisian survey laik jalan suatu ruas jalan.
Formulir ini mudah untuk dilakukan.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 1

    PANDUAN TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KONDISI JALAN

    UNTUK UJI LAIK FUNGSI JALAN

    Tabel 1. Identitas jalan untuk uji laik fungsi

    PENYELENGGARA JALAN .

    NAMA RUAS .. PANJANG RUAS .................................KM

    NOMOR RUAS Km Km KM - KM .

    SEGMEN 1 2 3 4 ......... Dari Kota ..

    PANJANG SEGMEN ...........................Km (KM........................ KM ..............................)

    KLASIFIKASI JALAN

    SISTEM JARINGAN STATUS FUNGSI KELAS PRASARANA KELAS PENGGUNAAN

    NASIONAL

    PRIMER

    SEKUNDER

    PROVINSI

    KABUPATEN

    KOTA

    Desa

    ARTERI

    KOLEKTOR

    LOKAL

    LINGKUNGAN

    JALAN BEBAS HAMBATAN (JBH)

    JALAN RAYA (JR)

    JALAN SEDANG (JS)

    JALAN KECIL (JK)

    KELAS I

    KELAS II

    KELAS III

    KELAS Khusus

    Batas kecepatan maksimal yang diizinkan : ....km/jam

    SK Tim............................................................................................., nomor: ..................................................., tanggal:.....................................

    Tabel 2. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis geometrik jalan

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A.

    POTONGAN MELINTANG BADAN JALAN

    1.Lajur Lalu Lintas

    keberfungsian Arteri / Kolektor / Lokal / Lingkungan

    -

    Primer / sekunder

    Kesesuaian dengan lalu lintas yang harus dilayani (smp/hari)

    Kelas prasarana jalan

    LRHT

    JBH >40.000

    JR 10.000 40.000

    JS 4.000 10.000

    JK

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 2

    Tabel 2. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis geometrik jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    Posisi muka bahu terhadap muka jalan (cm)

    Menerus dengan permukaan jalan

    Kemiringan melintang (%) 3 5%

    Kategori kelaikan sub komponen A.2. (bahu)

    3.Median

    Lebar median (m)

    Tipe Lebar

    Datar (jarak 2 garis utuh) 0,18

    ditinggikan 1,2

    diturunkan 9

    Tipe median

    Datar / Ditinggikan / Diturunkan -

    Jenis perkerasan median

    Tipe median Jenis perkerasan

    Datar

    2 buah garis utuh dengan marka

    serong didalamnya

    Diturunkan

    Material yang mampu meredam

    kecepatan

    Ditinggikan

    Beton dengan rumput pada

    permukaannya serta menggunakan

    kerb (tinggi 18 25cm)

    Bukaan pada median

    Lebar bukaan 7 m

    Jarak antar bukaan 500 m

    Kategori kelaikan sub komponen A.3. (median)

    4.Selokan Samping

    Lebar/dimensi selokan samping

    Dapat menampung air hujan (100%)

    Bentuk selokan samping

    Trapesium / segitiga / segiempat / setengah lingkaran

    -

    Fungsi mengalirkan air

    Tidak tersumbat (100%)

    Kategori kelaikan sub komponen A.4. (selokan samping)

    5.Ambang Pengaman

    Lebar ambang pengaman (m)

    1 m

    Pengamanan konstruksi jalan

    Ada (100%)

    Kategori kelaikan sub komponen A.5.(ambang pengaman)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 3

    Tabel 2. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis geometrik jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    6.Alat-alat Pengaman Lalu Lintas

    Rel pengaman

    Kebutuhan

    Ketersediaan (%)

    Kondisi (%) Baik (100%)

    Jarak dari marka tepi jalan (m) 0,6

    Tinggi dari muka tanah (m) 0,7

    Jarak antar tiang vertikal (m) 4

    Penghalang beton

    Kebutuhan

    Ketersediaan (%)

    Kondisi (%) Baik (100%)

    Jarak dari marka tepi jalan (m)

    0,6

    Tinggi dari muka tanah (m) 0,85

    Kategori kelaikan sub komponen A.6.(alat-alat pengaman lalulintas)

    KATEGORI KELAIKAN KOMPONEN A. (POTONGAN MELINTANG BADAN JALAN)

    B

    ALINEMEN HORISONTAL

    1.Bagian Lurus

    Panjang bagian jalan yang lurus (m)

    Tabel A

    Jarak pandang (m)

    JPH

    Antar kota Tabel B

    Dalam kota Tabel C

    JPM

    Antar kota Tabel D

    Dalam kota Tabel E

    Lingkungan jalan

    Pemukiman / komersial / akses terbatas

    Kategori kelaikan sub komponen B.1. (bagian lurus)

    2.Bagian Tikungan

    Radius tikungan Tabel F

    Superelevasi (%)

    Antar kota 10

    Dalam kota 6

    Jarak pandang (m)

    JPH

    Antar kota Tabel B

    Dalam kota

    Tabel C

    JPM

    Antar kota Tabel D

    Dalam kota

    Tabel E

    Kategori kelaikan sub komponen B.2. (bagian tikungan)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 4

    Tabel 2. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis geometrik jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    3.Persim- pangan Sebidang

    Jumlah persimpangan

    A

    rter

    i Pri

    mer

    JBH Tidak ada

    persimpangan

    JR 1 tiap jarak 3 km

    JS 1 tiap jarak 3 km

    JK Tidak diatur

    A

    rter

    i Sek

    un

    der

    JBH Tidak ada

    persimpangan

    JR 1 tiap jarak 2 km

    JS 1 tiap jarak 2 km

    JK Tidak diatur

    K

    ole

    kto

    r

    JBH Tidak ada

    persimpangan

    JR 1 tiap jarak 0,5 km

    JS 1 tiap jarak 0,5 km

    JK Tidak diatur

    Cara akses ke jalan utama

    Menggunakan APILL / melalui bukaan pada jalur samping ke jalur utama

    Kategori kelaikan sub komponen B.3. (persimpangan sebidang)

    4.Akses Persil

    jumlah akses persil

    Art

    eri

    JBH Tidak ada

    JR 1 tiap jarak 1 km

    JS 1 tiap jarak 1 km

    JK Tidak diatur

    Ko

    lekt

    or

    JBH Tidak ada

    JR 1 tiap jarak 0,5 km

    JS 1 tiap jarak 0,5 km

    JK Tidak diatur

    Akses ke jalan utama

    Melalui bukaan pada jalur samping ke jalur utama

    Bentuk akses

    Art

    eri P

    rim

    er Terbuka untuk

    kendaraan bus umum, angkutan barang berat

    seku

    nd

    er Terbuka untuk

    kendaraan bus pelayanan kota,

    angkutan barang ringan

    kole

    kto

    r

    Pri

    mer

    Terbuka untuk kendaraan bus umum, angkutan barang berat

    seku

    nd

    er

    Tertutup untuk kendaraan angkutan

    barang berat

    Kategori kelaikan sub komponen B.4. (akses persil)

    KATEGORI KELAIKAN KOMPONEN B. (ALINEMEN HORISONTAL)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 5

    Tabel 2. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis geometrik jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    C

    ALINEMEN VERTIKAL

    1.Bagian lurus

    Kelandaian memanjang

    Tabel G (dengan panjang max. Tabel H)

    Jarak pandang (m)

    JPH Antar kota Tabel B Dalam kota Tabel C

    JPM Antar kota Tabel D

    Dalam kota Tabel E

    Lingkungan jalan

    Pemukiman / komersial / akses terbatas

    -

    Kategori kelaikan sub komponen C.1. (bagian lurus)

    2.Lajur Pendakian

    Keperluan keberadaannya

    Menampung kendaraan yang lebih lambat

    -

    Lebar dan panjang lajur (m)

    Leb

    ar

    (m)

    JBH 3,5 JR 3,5

    JS 3,5

    JK 2,75

    Panjang

    30 m sebelum taper masuk , 50 m

    setelah taper keluar

    Taper masuk dan keluar lajur

    45 m

    Kategori kelaikan sub komponen C.2. (lajur pendakian)

    3.Lengkung Vertikal

    Ketajaman lengkungan (m)

    Lengkung cembung 2000

    Lengkung cekung 1500

    Jarak pandang

    JPH Antar kota Tabel B Dalam kota Tabel C

    JPM Antar kota Tabel D

    Dalam kota Tabel E

    Arah jalan dibalik lengkungan

    Tikungan tajam pada lengkung vertikal harus dihindarkan

    2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horisontal harus dihindarkan

    Kombinasi lengkung vertikal dan horisontal

    Lengkungan vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal

    tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan

    lengkung vertikal cekung pada jalan lurus panjang harus dihindarkan

    2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horisontal harus dihindarkan

    tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan

    Kategori kelaikan sub komponen C.3. (lengkung vertikal)

    KATEGORI KELAIKAN KOMPONEN C. (ALINEMEN VERTIKAL)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 6

    Tabel 2. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis geometrik jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    D

    KOORDINASI ALINEMEN HORIZONTAL DAN VERTIKAL

    1.Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus

    Overlaping kurva vertikal pada jalan yang lurus serta menanjak / menurun

    Tidak ada (100%)

    Overlaping kurva vertikal pada bagian menikung menanjak / menikung menurun

    Tidak ada (100%)

    Kategori kelaikan sub komponen D.1. (Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus)

    KATEGORI KELAIKAN KOMPONEN D. (KOORDINASI ALINEMEN HORISONTAL DAN VERTIKAL)

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN TEKNIS GEOMETRIK JALAN

    Tabel 3. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis struktur perkerasan jalan

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A.Jenis Perkerasan Jalan

    Kesesuaian struktur perkerasan jalan dengan lalu lintas yang dilayani, kelas fungsi jalan, dan kelas penggunaan jalan

    Sesuai (100%)

    Kategori kelaikan komponen A. (JENIS PERKERASAN JALAN)

    B. Kondisi Perkerasan Jalan

    Kerataan jalan, IRI (m/km) < 4

    Kedalaman lubang (cm) < 5

    Intensitas lubang (m2/km) < 40

    Lebar retak (cm)

    Jenis retak Buaya / melintang / memanjang / tidak beraturan /

    rambut / tepi / blok

    Intensitas retak (m2/km) < 100

    Kedalaman alur (cm) < 3

    Intensitas alur (m2/km) < 100

    Tekstur perkerasan Permukaan jalan rata, tanpa ada perubahan bentuk (100%)

    Aspal yang meleleh Permukaan jalan tidak lunak dan lengket (100%)

    Kategori kelaikan komponen B. (KONDISI PERKERASAN JALAN)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 7

    Tabel 3. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis struktur perkerasan jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    C. Kekuatan Konstruksi Jalan

    Perlu/tidak pemeriksaan lebih lanjut (lendutan, jenis, perkerasan, dll)

    Tidak perlu (100%)

    Kekuatan konstruksi Kuat (100%)

    Drainase permukaan perkerasan jalan

    Dapat menampung air hujan (100%)

    Bahan perkerasan Perkerasan lentur / kaku -

    Kategori kelaikan komponen C. (KEKUATAN KONSTRUKSI)

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN

    Tabel 4. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis struktur bangunan pelengkap jalan

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A. Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

    Jalur lalulintas (m)

    Kelas prasarana jalan Lebar (m)

    JBH 3,5

    JR 3,5

    JS 3,5

    JK 2,75

    Jalur pejalan kaki (m)

    Pada jembatan/terowongan > 1m

    Pada perumahan > 1,5m

    Pada perkantoran /industri /sekolah /terminal /busstop /pertokoan /perbelanjaan > 2m

    Konstruksi jembatan

    Tegangan izin akibat pembebanan (sesuai DED 100%)

    Lendutan izin lentur (sesuai DED 100%)

    Penurunan izin struktur (abutmen/pilar) (sesuai DED 100%)

    Lebar retak izin beton (0,1 0,2 mm)

    Getaran izin struktur (sesuai DED 100%)

    Ketahanan izin struktur terhadap angin dan gempa (sesuai DED 100%)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 8

    Tabel 4. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis struktur bangunan pelengkap jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A. Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

    Kerusakan jembatan (%)

    Bat

    ub

    ata

    Tidak ada penurunan mutu atau retak (100%)

    Tidak ada perubahan bentuk/penggembungan (100%) Tidak ada pecah/hilangnya material (100%)

    bet

    on

    Tidak ada kerontokan, keropos, berongga, mutu jelek (100%)

    tidak ada keretakan (100%)

    tidak ada karat pada tulangan baja(100%)

    tidak ada aus/pelapukan beton (100%)

    tidak ada pecah/hilangnya material (100%) tidak ada penyimpangan terhadap lendutan izin (100%)

    Baj

    a

    Tidak ada penurunan mutu cat (100%)

    Tidak ada karat/korosi (100%)

    Tidak ada perubahan bentuk (100%)

    Tidak ada keretakan (100%)

    Tidak ada elemen rusak/hilang (100%)

    Tidak ada elemen yang salah (100%)

    Tidak ada kabel yang aus/terurai (100%)

    Tidak ada ikatan/sambungan longgar (100%)

    kayu

    Tidak ada pembusukan, pelapukan, bengkok, cacat (100%)

    Tidak ada pecah/hilangnya elemen (100%)

    Tidak ada penyusutan (100%)

    Tidak ada penurunan mutu pelapis permukaan (100%)

    Tidak ada elemen yang longgar (100%)

    Fasilitas untuk pemeliharaan

    Tersedia unit mobil pemeliharaan (100%)

    Tersedia sumber daya listrik (100%)

    Tersedia kelengkapan kerja (100%)

    Tersedia unit alat pemeliharaan (100%)

    Tersedianya unit pengecatan (100%)

    Tersedianya unit alat control (100%)

    Tersedianya alat bantu kerja (100%)

    Tersedianya tanda pengaman kerja (100%)

    Tersedia alat penggantung (100%)

    Kategori kelaikan komponen A. (JEMBATAN, LINTAS ATAS, LINTAS BAWAH)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 9

    Tabel 4. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis struktur bangunan pelengkap jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR

    DI LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    B. Ponton Fungsi

    Dapat digunakan untuk menyeberangi perairan

    Konstruksi ponton

    Papan ponton, drum kosong/ban karet

    Kerusakan ponton

    Tidak rusak (100%)

    Kategori kelaikan komponen B. (PONTON)

    C. Gorong- gorong

    Jumlah perkilometer

    Datar 10

    Pegunungan 5

    Fungsi menyalurkan air

    Tidak tersumbat (100%)

    Kerusakan Tidak ada (100%)

    Kategori kelaikan komponen C. (GORONG-GORONG)

    D. Tempat Parkir

    Posisinya terhadap jalur lalu lintas

    Tidak ada (100%)

    Ketergangguan arus lalu lintas akibat aktivitas parkir (%)

    Tidak ada (100%)

    Lebar lajur lalu lintas (m)

    Kelas prasarana jalan Lebar (m)

    JBH 3,5

    JR 3,5

    JS 3,5

    JK 2,75

    Kategori kelaikan komponen D. (TEMPAT PARKIR)

    E. Tembok Penahan Tanah

    Kestabilan konstruksi

    Stabil (100%)

    Kerusakan / erosi / longsor Tidak ada (100%)

    Saluran air Dapat menampung air hujan (100%)

    Kategori kelaikan komponen E. (TEMBOK PENAHAN TANAH)

    F. Saluran Tepi Jalan

    Dimensi dan bentuk saluran Dapat menampung air hujan (100%)

    Kemiringan ke arah aliran

    Tanah 0 - 5 %

    Kerikil 5 - 7,5 %

    Pasangan batu 7,5 %

    Bahan dinding saluran

    Tanah / Pasangan batu / beton

    Tertutup/ter- buka sesuai lingkungan

    Sesuai (100%)

    Kategori kelaikan komponen F. (SALURAN TEPI JALAN)

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 10

    Tabel 5. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji kelaikan teknis pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN TIAP

    FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A.Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

    Lebar dan tinggi (m)

    JBH

    42,5 m untuk lebar jalur lalulintas = 2 x 14m

    -

    35,5 m untuk lebar jalur lalulintas = 2 x 11 m

    28,5 m untuk lebar jalur 2 x 7 m

    JR

    38,5 m untuk lebar jalur lalulintas = 2 x 14 m

    31,0 m untuk lebar jalur lalulintas = 2 x 11 m

    24 m untuk lebar jalur lalulintas = 2 x 7 m

    JS 13 m untuk lebar jalur lalulintas 7 m

    JK

    8,5 m untuk lebar jalur lalulintas 5,5m

    5,5 m untuk lebar jalur lalulintas 2,5m

    Tinggi > 5m untuk semua kelas

    Pemanfaatan Rumaja Bebas (100%)

    Keselamatan lalu lintas Aman (100%)

    Kategori kelaikan komponen A. (RUANG MANFAAT JALAN)

    B. Ruang Milik Jalan (Rumija)

    Lebar (m)

    JBH >30

    JR >25

    JS >15

    JK >11

    Pemanfaatan Rumija Bebas bangunan (100%)

    Keberadaan dan Tempat utilitas

    An

    tar

    kota

    Keberadaan

    utilitas

    3,4 m di luar rumija

    (dibawah / diatas)

    Khusus menara SUTET

    4 m diluar rumija dan

    ruwasja

    Dal

    am k

    ota

    Diatas

    muka tanah

    0,6 m dari luar bahu /

    perkerasan jalan

    Dibawah

    muka tanah

    1,5 m dari luar bahu /

    perkerasan jalan

    Kategori kelaikan komponen B. (RUANG MILIK JALAN)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 11

    Tabel 5. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji kelaikan teknis pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN TIAP

    FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    C. Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja)

    Lebar (m)

    Primer Sekunder

    Arteri >15 >15

    kolektor >10 >5

    Lokal >7 >3

    lingkungan >5 >2

    jembatan >100 m kearah hilir dan

    hulu

    Pemanfaatan ruwasja

    Tidak menghalangi pandangan pengemudi (100%)

    Penghalang pandangan pengemudi

    Tidak ada (100%)

    Kategori kelaikan komponen C. (RUANG PENGAWASAN JALAN)

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN TEKNIS STRUKTUR PEMANFAATAN RUANG BAGIAN-BAGIAN JALAN

    Tabel 6. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A.Marka Marka pembagi jalur dan lajur, khususnya di tikungan

    Lebar garis 0,12 m dan Jelas

    (100%)

    Marka persimpangan

    Garis pengarah, garis peringatan, garis stop, garis peringatan,

    zebra cross dan cevron terlihat jelas (100%)

    Zebra cross Jelas (100%)

    Kategori kelaikan komponen A. (MARKA)

    B. Rambu Kebutuhan manajemen lalu lintas

    Perlu / tidak perlu

    -

    Ketepatan jenis rambu dan penempatannya

    Tepat (100%)

    Kategori kelaikan komponen B. (RAMBU)

    C. Separator

    Kebutuhan manajemen lalu lintas

    1. Adanya dua jalur yang saling berbeda fungsi dalam satu arah

    2. Adanya hambatan samping terhadap jalur utama

    3. Diperlukan penempatan fasilitas pendukung lalu lintas

    -

    Bukaan pada separator

    Jarak antar bukaan:4m

    Lebar bukaan: 7m

    Kategori kelaikan komponen C. (SEPARATOR)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 12

    Tabel 6. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN YANG

    DIUJI

    FOKUS PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    D. Pulau Jalan Kebutuhan manajemen lalu lintas

    Perlu / tidak perlu

    -

    Warna kerb Terlihat pada malam hari

    (100%)

    Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung pulau bulat

    -

    Marka

    Garis pengarah, garis peringatan, garis stop, garis peringatan, zebra cross dan cevron terlihat jelas (100%)

    Rambu pengarah Terdapat rambu pengarah

    dengan jarak antar rambu > 4m

    Kategori kelaikan komponen D. (PULAU JALAN)

    E. Trotoar Kebutuhan manajemen lalu lintas

    Sebagai fasilitas pejalan kaki

    -

    Perkerasan dan kondisi trotoar Baik (100%)

    Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki Tidak ada (100%)

    Utilitas pada trotoar

    Jarak terhadap tepi perkerasan 0,6 m

    Kategori kelaikan komponen E. (TROTOAR)

    F. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)

    Kebutuhan manajemen lalu lintas

    Perlu / tidak perlu

    -

    Lampu pengatur Jelas (100%)

    Phase pengaturan 2, 3, 4 fase -

    Phase pejalan kaki Ada (100%)

    Fasilitas bagi pe- nyandang cacat Ada (100%)

    Kategori kelaikan komponen F. (ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS)

    G. Tempat Penyeberang- an

    Kebutuhan manajemen lalu lintas

    Perlu/tidak perlu

    -

    Rambu &marka

    Zebra Cross, marka 2 garis melintang utuh, rambu tempat

    penyeberangan

    APILL Diperlukan jika kecepatan diatas

    40 km/jam

    Perlindungan bagi pejalan kaki Ada (100%)

    Kategori kelaikan komponen G. (TEMPAT PENYEBERANGAN)

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 13

    Tabel 7. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis perlengkapan jalan yang terkait langsung dengan pengguna jalan

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A.Marka

    Ukuran dan warna

    Lebar garis 0,12 m

    Bersifat reflektor

    Kondisi marka Jelas (100%)

    Kategori kelaikan komponen A. (MARKA)

    B. Rambu

    Ukuran dan warna

    Jelas (100%) Rambu peringatan berwarna

    kuning dengan tulisan hitam Rambu larangan berwarna

    merah dengan tulisan putih Rambu perintah berwarna biru

    dengan tulisan putih Rambu petunjuk berwarna

    hijau/biru dengan tulisan putih

    Letak pada ruang jalan

    Pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    Pada median > 0,3 m dari perkerasan jalan

    Pondasi, tiang, papan rambu

    Kedalaman pondasi minimum 0,6 m dari permukaan tanah

    Tiang harus terbuat dari bahan logam

    Papan rambu terbuat dari alumunium

    Kategori kelaikan komponen B. (RAMBU)

    C. Separator

    Bentuk dan ukuran separator

    Sisi luar separator menggunakan kerb normal/barrier

    Tinggi separator 18 25 cm

    Letak dan ukuran bukaan

    Ditempatkan disisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi

    Lebar bukaan 7 m

    Jarak antar bukaan 500 m

    Kategori kelaikan komponen C. (SEPARATOR)

    D. Pulau Jalan

    Jalur lapak kendaraan (m) >2,5

    Tinggi kerb dan muka pulau jalan (m)

    0,18 - 0,25

    Dimensi marka & ukuran rambu

    Terlihat jelas (100%)

    Kategori kelaikan komponen D. (PULAU JALAN)

    E. Trotoar

    Lebar trotoar (m)

    Pada jembatan/terowongan > 1m

    Pada perumahan > 1,5m Pada perkantoran /industri

    /sekolah /terminal /busstop /pertokoan /perbelanjaan > 2m

    Bentuk dan tinggi kerb

    Sisi luar trotoar menggunakan kerb normal/barrier

    Tinggi kerb 18 25 cm

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 14

    Tabel 7. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis perlengkapan jalan yang terkait langsung dengan pengguna jalan (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    Perkerasan trotoar

    Beton / Pasangan batu kali / Tanah / Paving

    Fasilitas bagi penyandang cacat

    Ada (100%)

    Kategori kelaikan komponen E. (TROTOAR)

    F. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)

    Letak tiang lampu APILL (m)

    Pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    Pada median > 0,3 m dari perkerasan jalan

    Pada atas jalan tinggi >5,5

    -

    Dimensi (lingkaran) lampu APILL

    Terlihat jelas (100%)

    Intensitas cahaya lampu APILL

    Terang (100%)

    Keamanan alat- alat APILL

    Ada (100%)

    Kategori kelaikan komponen D. (PULAU JALAN)

    G. Fasilitas Pendukung Lalu Lintas & Angkutan Jalan

    Tempat parkir Tidak diperkenankan pada badan jalan, harus berada di luar rumija

    Rambu & marka parkir Ada (100%)

    Pemberhentian bus/angkot

    Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 53m

    Lampu penerangan jalan

    Pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    Pada median > 0,3 m dari perkerasan jalan

    Pada atas jalan tinggi >5,5

    Pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan

    Ada (100%)

    Fasilitas bagi penyandang cacat

    Pelandaian pada trotoar Penyeberangan pelican dengan

    tombol

    Pada jembatan penyeberangan dibuat ramp yang landai (1/12)/dibangun lift, rambu dan marka aksesibilitas

    Kategori kelaikan komponen G. (FASILITAS PENDUKUNG LALU LINTAS & ANGKUTAN JALAN)

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 15

    Tabel 8. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis perlengkapan jalan yang tidak terkait langsung dengan pengguna jalan

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    A. Patok Pengarah

    Sesuai kebutuhan

    Memberi petunjuk yang aman dan menunjukkan batas jalur jalan

    Letak, bentuk dan warna

    Letak pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    Bentuk persegi panjang

    warna bersifat reflektor

    Kondisi fisik Baik (100%)

    Kategori kelaikan komponen A. (PATOK PENGARAH)

    B. Patok kilometer

    Kelengkapan per Km dan Hm Dipasang tiap km (100%)

    Dimensi & bentuk, letak, tulisan

    letak pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    warna bersifat reflektor

    terlihat jelas (100%)

    Kondisi fisik Baik (100%)

    Kategori kelaikan komponen B. (PATOK KILOMETER)

    C. Patok Hektometer

    Kelengkapan per Km dan Hm Dipasang tiap hm (100%)

    Dimensi & bentuk, letak, tulisan

    letak pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    warna bersifat reflektor

    terlihat jelas (100%)

    Kondisi fisik Baik (100%)

    Kategori kelaikan komponen C. (PATOK HEKTOMETER)

    D. Patok Ruang Milik Jalan (rumija)

    Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

    Letak pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    Dipasang setiap 50 m dikedua sisi jalan

    warna bersifat reflektor

    terlihat jelas (100%)

    Kondisi fisik Baik (100%)

    Kategori kelaikan komponen D. (PATOK RUANG MILIK JALAN)

    E. Patok Batas Seksi

    Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

    Letak pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan

    warna bersifat reflektor

    terlihat jelas (100%)

    Kondisi fisik Baik100%

    Kategori kelaikan komponen E. (PATOK BATAS SEKSI)

    F. Pagar Jalan

    Perlindungan terhadap pejalan kaki

    Memberikan perlindung kepada pejalan kaki (100%)

    Kondisi fisik pagar Baik (100%)

    Kategori kelaikan komponen F. (PAGAR JALAN)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 16

    Tabel 8. Panduan teknis monitoring dan evaluasi kondisi jalan untuk uji laik fungsi teknis perlengkapan jalan yang tidak terkait langsung dengan pengguna jalan

    (lanjutan)

    KOMPONEN JALAN

    YANG DIUJI

    FOKUS

    PENGUJIAN

    STANDAR TEKNIS

    HASIL UKUR DI

    LAPANGAN

    DEVIASI

    KATEGORI KELAIKAN

    TIAP FOKUS PENGUJIAN

    REKOMENDASI

    G. Tempat Istirahat

    Kebutuhan Minimal terdapat satu setiap 25 km

    Ketergantungan terhadap arus lalu lintas

    Di luar rumaja dilengkapai dengan jalan masuk

    dan keluar ke arteri

    Kondisi fisik tempat istirahat

    Baik (100%)

    Kategori kelaikan komponen G. (TEMPAT ISTIRAHAT)

    H. Fasilitas Perlengkapan Keamanan bagi Pengguna Jalan

    Rel pengaman / beton pengaman / kerb / parapet / penghalang beton median

    kondisi baik (100%)

    tahan benturan

    Pos polisi dibadan jalan

    Tidak mengganggu lalu lintas (100%)

    Kategori kelaikan komponen H. (FASILITAS PERLENGKAPAN KEAMANAN BAGI PENGGUNA JALAN)

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

    Tabel 9. Panduan teknis monitoring dan evaluasi dokumen jalan untuk uji laik fungsi

    administrasi jalan

    DOKUMEN JALAN YANG

    DIUJI

    FOKUS PENGUJIAN

    SYARAT KETERSEDIAAN

    KATEGORI KELAIKAN DOKUMEN JALAN **)

    REKOMENDASI

    A. Status Jalan Ketersediaan

    dokumen status jalan Kelengkapan

    dokumen status jalan Legalitas dokumen

    status jalan

    jalan nasional

    jalan provinsi

    jalan kabupaten

    jalan kota

    jalan desa

    B. Kelas Jalan Ketersediaan

    dokumen kelas jalan Kelengkapan

    dokumen kelas jalan Legalitas dokumen

    kelas jalan

    Berdasarkan penggunaan jalan

    Kelas I

    Kelas II

    Kelas III

    Kelas khusus

    Berdasarkan prasarana jalan

    Jalan bebas hambatan (freeway)

    Jalan raya (highway)

    Jalan sedang (road)

    Jalan kecil (street)

    C. Kepemilikan Tanah Rumija

    Ketersediaan dokumen rumija

    Kelengkapan dokumen rumija

    Legalitas dokumen rumija

    Sertifikat hak milik

    Sertifikat hak guna lahan

    Surat ijin membangun bangunan jalan

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 17

    Tabel 9. Panduan teknis monitoring dan evaluasi dokumen jalan untuk uji laik fungsi

    administrasi jalan (lanjutan)

    DOKUMEN JALAN YANG

    DIUJI

    FOKUS PENGUJIAN

    SYARAT KETERSEDIAAN

    KATEGORI KELAIKAN DOKUMEN JALAN **)

    REKOMENDASI

    D. Penetapan Petunjuk, Perintah, dan Larangan

    Ketersediaan dokumen penetapan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan

    Kelengkapan dokumen penetapan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan

    Legalitas dokumen penetapan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan

    Rambu petunjuk

    Rambu perintah

    Rambu larangan

    Rambu peringatan

    E. Dokumen Lingkungan

    Ketersediaan dokumen Lingkungan

    Kelengkapan dokumen Lingkungan

    Legalitas dokumen Lingkungan

    Dokumen AMDAL

    Dokumen UKL - UPL

    Dokumen SPPL

    F. Leger Jalan Ketersediaan

    dokumen leger jalan Kelengkapan

    dokumen leger jalan Legalitas dokumen

    leger jalan

    Data identitas jalan

    Data jalan

    Peta lokasi ruas jalan

    Data rumija

    PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN DOKUMEN JALAN ADMINISTRASI JALAN

    catatan :

    *) Deviasi 0%, Laik Fungsi (LF)

    Terdapat deviasi terhadap standar teknis dikarenakan kondisi lingkungan sekitar yang tidak

    memungkinkan untuk memenuhi standar teknis yang berlaku, kondisi laik dengan persyaratan teknis yang

    diturunkan (LT)

    Terdapat deviasi terhadap standar teknis padahal kondisi lingkungan sekitar memungkinkan untuk

    memenuhi standar teknis yang berlaku, kondisi laik bersyarat dan diikuti dengan rekomendasi atau

    catatan yang harus dipenuhi (LS)

    Terdapat deviasi terhadap standar teknis yang besar sehingga berpotensi tinggi terhadap kecelak aan /

    keselamatan pengguna jalan tidak terjamin, kondisi tidak laik fungsi (TL)

    **) dokumen ada,dokumen lengkap, dan aspek legal resmi (LF)

    dokumen ada, dokumen tidak lengkap dan/atau aspek legal belum resmi (LS)

    dokumen tidak ada (TL)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 18

    Tabel 10. Penyusunan dokumen hasil uji laik fungsi segmen atau ruas jalan

    ASPEK KELAIKAN YANG DIEVALUASI KATEGORI KELAIKAN

    I. PENERAPAN STANDAR TEKNIS PADA SEGMEN ATAU RUAS JALAN YANG DIUJI

    1. teknis geometrik jalan

    2. teknis struktur perkerasan jalan

    3. teknis struktur bangunan pelengkap jalan

    4. teknis pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan

    5. teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas

    6. teknis perlengkapan yang terkait langsung dengan pengguna jalan

    7. teknis perlengkapan yang tidak terkait langsung dengan pengguna jalan

    Penetapan kategori kelaikan teknis jalan

    II. KEPEMILIKAN DOKUMEN ADMINISTRASI PADA SEGMEN ATAU RUAS JALAN YANG DIUJI

    1. Dokumen penetapan petunjuk, perintah, dan larangan

    2. Dokumen penetapan status jalan

    3. Dokumen penetapan kelas jalan

    4. Dokumen kepemilikan Tanah Rumija

    5. Dokumen leger jalan

    6. Dokumen Amdal

    Penetapan kategori kelaikan administrasi jalan

    Penetapan kategori kelaikan ruas jalan .. ........................................ pada KM .. - KM. (segmen )

    Tabel A. Panjang bagian lurus maksimum ruas jalan

    Fungsi Panjang Bagian Lurus Maksimum

    Datar Perbukitan Pegunungan Arteri 3.000 2.500 2.000

    Kolektor 2.000 1.750 1.500 Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

    Tabel B. Jarak pandang henti (Jh) minimum untuk jalan antar kota

    VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

    Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16 Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

    Tabel C. Jarak pandang henti (Jh) minimum untuk jalan dalam kota

    VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30

    Jh minimum (m) 185 160 130 105 85 65 50 35 Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Perkotaan (RSNI T-14-2004)

  • Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Kondisi Jalan untuk Uji Laik Fungsi Jalan - 19

    Tabel D. Panjang jarak pandang mendahului (Jd) minimum untuk jalan antar kota

    VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

    Jd minimum (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

    Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

    Tabel E. Jarak pandang mendahului (Jd) minimum untuk jalan dalam kota

    VR (km/jam) 80 60 50 40 30 20

    Jh minimum (m) 350 250 200 150 100 70 Sumber : Standar Perencanaan Geometri untuk Jalan Perkotaan (maret 1992)

    Tabel F. Panjang jari-jari minimum

    VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

    Jari-jari minimum Rmin (m) 600 370 210 110 80 50 30 15

    Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

    Tabel G. kelandaian maksimum yang diizinkan pada alinemen vertikal

    VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40