Top Banner
MEI Berbagi Informasi, Merajut Komunikasi “Raksasa” Penghemat Energi, Subsidi, dan Emisi Tantangan Nyata di Depan Mata BERSAMA TERANGI “TANAH BETA”
40

Fokus Mei 2013

Oct 26, 2015

Download

Documents

Dicky Chaputla

majalah corporate
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fokus Mei 2013

MEI

Berbagi Informasi, Merajut Komunikasi

“Raksasa” Penghemat Energi, Subsidi, dan Emisi

Tantangan Nyata di Depan Mata

BERSAMA TERANGI

“TANAH BETA”

Page 2: Fokus Mei 2013

2 Fokus Mei 2013

Memasuki Mei, terbersit dalam pikiran kita keberadaan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei dan juga hari kebangkitan nasional yang jatuh pada 20 Mei. Dua hari bersejarah itu, menjadi sangat penting bagi PLN pada tahun ini, karena pada tahun ini, PLN memulai secara efektif implementasi Corporate University sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mendongkrak transformasi PLN dan PLN memulai pengelolaan kelistrikan berdasarkan Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreemen, SLA).

Corporate University ini dalam pelaksanaannya akan dimotori oleh manajemen lini dengan dukungan PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PLN Pusdiklat).

Tidak tanggung-tanggung, setiap jajaran direksi menangani langsung setiap akademi yang ada dalam PLN Corporate University. Dengan cara ini, maka sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan akan dikelola lebih sesuai dengan yang sebenarnya dibutuhkan di lapangan, lebih selaras dan responsif dengan kebijakan-kebijakan dan keperluan korporat.

SLA yang ditandatangani PLN dengan beberapa kementerian dan lembaga negara dimaksudkan untuk memberikan kewajiban yang berimbang diantara lembaga negara dalam menjaga kesinambungan penyediaan listrik nasional dan menciptakan kesinambungan fiskal pemerintah.

SLA yang merupakan tonggak baru dalam pengusahaan listrik oleh PLN, akan mendorong PLN menjadi perusahaan yang lebih sehat karena pemerintah akan memberikan return yg lebih baik bagi PLN sepanjang PLN dapat memenuhi kewajibannya dalam SLA yang ditetapkan dalam bentuk sejumlah indikator kinerja perusahaan.

Dengan pola SLA, PLN berpeluang mempunyai kemampuan finansial yang memadai untuk mengembangkan sarana kelistrikan, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada tahun-tahun mendatang akan semakin tinggi.

Yang perlu diingat, bahwa untuk mendapatkan insentif yang dijanjikan pemerintah melalui SLA, perusahaan memenuhi target kinerja yang ditetapkan dalam SLA. Di edisi ini indikator-indikator kinerja yang harus dipenuhi dalam SLA akan dibahas tuntas.

Semoga dengan diimplementasikannya PLN Corporate University dan ditandatanganinya SLA, tahun ini dapat menjadi awal kebangkitan PLN menjadi perusahaan yang sehat dalam melistriki tanah air dengan standar pelayanan berkelas dunia.

[email protected]

DARI REDAKSI ISI

PenerbitPT PLN (Persero)

PembinaAdi Supriono

Pemimpin RedaksiBambang Dwiyanto

Redaktur PelaksanaSampurno Marnoto

RedaksiIda Wardani, Ahmad Hidayat,

Anita Widyastuti, Dermawan Uloly,Tutang Wien

Redaksi FotoAgus Trimukti

Irwanto Sumadi Janar Trinarima

Sekretaris Redaksi

Novita Ida Yanti

AdministrasiLuciana Nalley

Alamat RedaksiPT PLN (Persero)

Gedung Utama Lt. 3Jl. Trunojoyo Blok M I/135

Telp. (021) 7261122, 7251234. Ext. 4126

Faks. (021) 7227059

Redaksi menerima artikel, kritik dan saran, serta foto-foto kegiatan dari

pembaca. Kirimkan ke email : [email protected]

Redaksi berhak memilih dan mengedit naskah yang masuk untuk diterbitkan.

Konsultan MediaDinamika Komunika

www.dinamikakomunika.com

Isi di luar tanggung jawab percetakan ISSN : 1907-1469

Tonggak Baru Kebangkitan PLN

Teroka4. Bersama Terangi “Tanah Beta”

Komitmen8. Tersambungnya Backbone Sumatera9. - PLN Pastikan Inovasi Terpaten - Satu Visi Pakai Renewable Energy

Nasional10. Berkelit dari Shortage di Tahun 2012

14. Ekonomi Meningkat, Energi Terbarukan Didapat

16. Melirik Pembangkit Peaker CNG

17.Profesional Lewat Tertib Administrasi

20. Pintu Utama Pelayanan

22. ERP Masih On The Track

23. Corpu : Zonder Overlap

18

“Raksasa” Penghemat Energi, Subsidi, dan Emisi

PLTP Sarulla akan menghemat subsidi listrik hingga Rp 4 triliun per tahun. Pembangkit ini pun bisa mengurangi pemanasan global hingga 1 juta ton CO2 per tahun.

Page 3: Fokus Mei 2013

Fokus Mei 2013 3

MATA

Sebuah iklan jasa pemasangan baru listrik lengkap dengan nominal dan daya yang akan dipasang terpampang vulgar di satu surat kabar harian di Yogyakarta, awal Mei lalu. Sang calo tanpa sungkan mencantumkan nomor telepon selulernya agar masyarakat mudah menghubungi. Tindakan mereka tentu sangat merugikan masyarakat dan mencoreng nama baik PLN.

Iklan Vulgar Calo Listrik

24. Kini “Bersih” untuk Unit Bisnis

26. Info

27. Transparan Menengok Blog PLN Bersih

Nusantara28.Mitra Terbaik Tak Anti Kritik

29.Menggantang Tantangan

30. Inilah “Kawah Candradimuka” PLN

32. HorisonAksi Taktis untuk Kemenangan Injury Time

Labora34. AMS : Amankan Lalu Lintas Surat35. Bukan Reality Show36. Tantangan Nyata di Depan Mata

38. Lensa

12 31

6

Jakabaring : PLTG CNG Pertama di Dunia

Agar dapat menghasilkan daya listrik besar, maka gas alam dari sumur-sumur kecil itu dikumpulkan dalam instalasi CNG storage plant Jakabaring.

SosokSri Widodo: Inovasi Tiada Henti

Inovasi tanpa henti. Itu moto saya sebagai instruktur maupun pegawai PLN.

Agar ListrikLebih Optimum

Kalau dibiarkan, subsidi PLN empat tahun ke depan

mencapai Rp 440 triliun.

Page 4: Fokus Mei 2013

4 Fokus Mei 2013

TEROKA BERSAMA TERANGI

“TANAH BETA”Enam puluh tujuh tahun PLN melistriki tanah

air, nyatanya baru memiliki pembangkit dengan daya terpasang 37 ribu mega Watt (MW).

Padahal 8 tahun mendatang, PLN harus bisa menyediakan 58 ribu MW daya tambahan akibat

meningkatnya pertumbuhan permintaan listrik setiap tahun. Tak pelak, untuk menyediakan

tenaga listrik sebesar itu PLN membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.

Istimewa

Page 5: Fokus Mei 2013

5 Fokus Mei 2013

Maka, demi menciptakan kesinambungan fiskal pemerintah dan penyediaan listrik oleh PLN, beberapa waktu lalu 12 kementerian/lembaga menandatangani Service Level Agreement (SLA). Ini sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan serta tindakan terpadu dalam penyediaan listrik di tanah air.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, SLA menunjukkan bahwa pemerintah sangat memahami pengembangan ketenagalistrikan di Indonesia tidak bisa bergantung pada satu-dua institusi atau PLN saja. Diperlukan cara baru menjalankan bisnis ketenagalistrikan agar bisa lebih sehat dan tumbuh lebih cepat.

“Energi listrik sangat vital bagi suatu bangsa. Untuk itu, perusahaan listrik di negara mana pun selalu dijaga supaya sangat sehat, sehingga mempunyai cukup kemampuan investasi untuk mengikuti pertumbuhan ekonominya,” kata Nur.

Setidaknya, terdapat 12 hal penting yang menjadi induk dari sasaran-sasaran yang harus dicapai PLN dan 12 kementerian/lembaga itu, yang pemenuhannya melalui 17 indikator kinerja. Pada sektor ketenagalistrikan, SLA memberikan kepastian penyediaan tenaga listrik yang tinggi, karena komitmennya bukan dari PLN semata, tapi dari banyak institusi lain.

Direktur (Niaga, Manajemen Resiko dan Kepatuhan) PLN Harry Jaya Pahlawan mengatakan, filosofi SLA merupakan sinergi bersama guna mencapai goal yang baik dan efektif untuk PLN. Contohnya, ketika membangun jaringan transmisi melewati hutan lindung dan memerlukan izin Kementerian Kehutanan. Melalui SLA, Kementerian Kehutanan bisa secepatnya memberikan izin, mengingat jaringan transmisi dibangun untuk kepentingan masyarakat. SLA diharapkan mempercepat proses pembangunan bisnis ketenagalistrikan.

SLA pun satu cara untuk menekan kian membesarnya subsidi listrik. Meski masih diperlukan, Harry menyatakan, diharapkan subsidi listrik

tepat sasaran dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Subsidi diarahkan kepada yang berhak, yaitu golongan tarif yang harga jualnya masih jauh di bawah biaya pokok produksi (BPP).

Menurutnya, agar subsidi tidak terus membengkak, harus dilakukan upaya-upaya strategis. Di antaranya menaikkan tarif listrik sesuai harga keekonomian bagi golongan tarif yang memang layak untuk naik. Juga berupaya terus menekan penggunaan bahan bakar minyak yang harganya semakin tinggi, sehingga BPP bisa ditekan lebih rendah lagi.

“Ada empat golongan tarif yang sudah diarahkan tidak lagi menerima subsidi pada akhir tahun 2013 dan harus mengikuti harga keekonomian, yaitu golongan tarif R3 (6.600 VA ke atas), B2 (6.600 VA s/d 200 kVA), B3 (> 200 kVA), dan P1 (6.600 VA - 200 kVA). Meski jumlahnya relatif sedikit, namun keempat golongan tarif itu menyerap daya cukup tinggi, sehingga pembayarannya cukup signifikan,” ujar Harry.

Dalam menentukan tarif listrik, PLN menggandeng Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana untuk membuat konsep tariff adjustment. Karena, menurut Harry, penentuan formula tarif listrik harus memasukkan variabel inflasi, energi primer, perbedaan kurs, dan lainnya.

“Saat ini, baru 4 golongan tarif yang diarahkan menggunakan harga keekonomian. Nantinya, secara bertahap dan melalui studi mendalam, golongan tarif lain pun turut menyesuaikan dengan harga keekonomian,” tuturnya.

Bagi Setio Anggoro Dewo, Direktur (Keuangan) PLN, SLA diharapkan bisa membuat PLN menjadi sebuah korporasi normal berbasis kinerja. Selama ini, PLN masih menerima subsidi dan kinerjanya berbasiskan biaya operasional. Dengan SLA, diharapkan PLN lebih sehat, karena setiap instansi harus memenuhi key performance indicator (KPI)-nya.

“Untuk hal yang bisa dikontrol PLN, kami tidak meminta bantuan SLA. Tapi yang tidak bisa ditangani PLN, misalnya perizinan, pembebasan tanah, atau membangun pelabuhan yang memerlukan izin Kementerian Perhubungan serta segala sesuatu yang ada kaitannya dengan instansi lain, maka dikerjakan melalui SLA. SLA untuk memperbaiki PLN dan menurunkan BPP. Kalau BPP turun, subsidi pun akan turun,” ujar Dewo.

SLA PLN-pemerintah juga disambut baik Direktur (Pengadaan Strategis dan Energi Primer) PLN Bagiyo Riawan. Menurutnya, PLN akan mendapat dukungan penuh dari pihak-pihak terkait untuk memenuhi kebutuhannya, terutama dalam menurunkan BPP dan kemudahan mendapatkan energi primer. Subsidi listrik sebagian besar memang digunakan PLN untuk membeli energi primer berdasarkan harga keekonomian. Jika tawaran PLN tidak menarik, maka energi primer itu akan dijual pada pangsa pasar lain yang lebih menarik.

Diakui Bagiyo, SLA melahirkan tanggung jawab bersama dari semua komponen bangsa untuk menyukseskannya. “Ini tonggak baru bagi PLN dengan kepedulian pihak-pihak terkait ikut menurunkan BPP. Selama ini, PLN berjuang sendiri menekan BPP,” tegasnya.

Lebih jauh, Bagiyo menuturkan, “Meski ada SLA, PLN harus tetap mencari terobosan baru. PLN harus terus menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan proyeksi RKAP triwulan I 2013, PLN membakar 1,7 juta kilo liter BBM. Untuk itu, PLN mengupayakan pembangunan pembangkit base load, khususnya PLTU, selesai tepat waktu. Selain itu, memaksimalkan pemanfaatan gas marjinal di lapangan gas atau lapangan minyak untuk pembangkit peaker, dengan memanfaatkan CNG storage. Untuk mengurangi BPP, PLN juga menggenjot pemakaian pembangkit hybrid, yang memanfaatkan tenaga surya dan energi lainnya,” katanya.

Peri / D.K.

Page 6: Fokus Mei 2013

Fokus Mei 20136

TEROKA

Seperti apa gambaran umum SLA itu?Dalam menjalankan tugas melistriki Indonesia, PLN

butuh dukungan dari kementerian dan lembaga lain agar pekerjaan berjalan lancar. Selama ini, pekerjaan PLN mengalami beberapa kendala antara lain perizinan lokasi proyek, pembebasan lahan, penggunaan lahan hutan, perkebunan, kebutuhan gas dan lain-lain. Untuk itu, 12 kementerian/lembaga terkait diharapkan mendukung kelancaran pekerjaan PLN dalam perizinan, kebutuhan energi primer, dan lain-lain.

Beberapa lembaga itu, dalam mengeluarkan izin membutuhkan waktu beberapa bulan. Akibatnya, beberapa proyek pembangunan PLN mengalami keterlambatan, sehingga mempengaruhi suplai listrik pada pelanggan. Maka, PLN mencoba mem-breakdown, mana saja hal yang terkait dengan kementerian dan lembaga. PLN melihat, ada 12 item yang memang harus dikerjakan bersama.

Kondisi PLN ini juga mempengaruhi keuangan negara. Karena dalam aturannya, selisih biaya pokok produksi (BPP) dan harga jual ditanggung pemerintah. Kalau dalam melistriki masyarakat ternyata pembangkit PLN tidak cukup, otomatis PLN akan menjalankan mesin dengan bahan bakar minyak (BBM) berharga mahal.

Tindakan ini mempengaruhi risiko fiskal pemerintah. Makin besar subsidi, makin terganggu fiskal pemerintah yang ditentukan setiap tahun. Setiap tahun pula subsidi selalu melebihi dari yang ditetapkan akibat suplai gas, izin lama dikeluarkan, delay project dan lainnya.

Pemerintah menilai, risiko PLN bisa berisiko terhadap fiskal negara. Oleh karena itu, kami sama-sama mendefinisikan apa saja yang menyebabkan subsidi membengkak. Maka, tujuan SLA adalah sustainability PLN

dan fiskal negara. Pada tahun 2012, pemerintah melalui Kementerian

Keuangan menggandeng konsultan Mc Kinsey untuk melihat struktur bisnis PLN. Setelah itu dipetakan, untuk menjaga sustainability fiskal pemerintah dan PLN ternyata ada 4 hal yang mempengaruhi, yaitu security of supply, operation-effective-efficient, tarif, dan kesinambungan sektor.

Security of supply terdiri atas penambahan kapasitas pembangkit yang dibangun PLN dan IPP, fuel mix, kebutuhan pasokan gas, peningkatan ratio elektrifikasi, dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan. Operation-effective-efficient mencakup kualitas pelayanan (SAIDI/SAIFI), susut, efisiensi operasi (opex), dan efisiensi investasi (capex). Dalam hal efisiensi, jika mengadakan tender barang harusnya bukan harga paling murah, tapi paling optimum. Kadang barangnya murah, tapi sering gangguan. Barang yang kita beli itu mesti bagus dan sesuai harganya.

Apakah bentuk kerja sama ini hanya sebatas MoU?

Kami sudah identifikasi apa saja yang terkait SLA, kemudian dibuat rencana aksinya. Untuk rencana aksi, kami gunakan metode yang dipakai unit kerja presiden bidang pengawasan dan pengendalian pembangunan (UKP4). Ada 8 kolom rencana aksi : apa, siapa yang bertanggung jawab, siapa saja yang terkait, bagaimana kinerjanya, ukurannya, pencapaiannya, progresnya, dan kolom keterangan.

PLN dan 12 kementerian/lembaga sama-sama membuat rencana aksi, lalu setiap institusi dikumpulkan dan diminta masukan, sehingga akhirnya ada kesepakatan. Dasarnya, kebutuhan. PLN membutuhkannya kapan, mereka harus bisa men-support PLN dengan proses birokrasi yang lebih

Agar Listrik Lebih Optimum

Terbit Service Level Agreement (SLA), PLN harus lebih keras bekerja. Inilah konsekuensi ditandatanganinya SLA antara PLN serta sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah demi menjaga kesinambungan usaha penyediaan listrik oleh PLN dan menciptakan kesinambungan fiskal pemerintah. Terkait hal itu, berikut petikan wawancara dengan Kepala Divisi Manajemen Risiko PLN Amir Rosidin, yang bertugas

mem-breakdown SLA.

Page 7: Fokus Mei 2013

Fokus Mei 2013 7

ringkas. Kalau kebutuhan PLN tidak dilayani, otomatis subsidi akan membengkak.

Contohnya, PLN membangun pembangkit gas yang membutuhkan waktu 2 tahun. Pembangkit dibangun, dua tahun berikutnya gas harus sudah ada. Begitu waktu operasi ditentukan, gas harus sudah siap disuplai, transmisinya pun demikian. Jika transmisi melewati hutan lindung, diperlukan segera izin Kementerian Kehutanan. Untuk membebaskan tanah tapak tower, perlu ijin pemerintah propinsi atau pemerintah kabupaten setempat. oal lokasi perlu izin dari pemda setempat yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri. Lainnya, izin navigasi dari Kementerian Perhubungan. Ini sangat kompleks, sehingga membutuhkan sinergi semua pihak terkait.

Kalau di-treatment head to head bakalan tidak selesai. Sekarang, beberapa pembangunan transmisi delay 2-3 tahun. Padahal pembangkitnya sudah selesai, sehingga tidak optimum.

Artinya, PLN benar-benar dibantu oleh SLA ini?

Kami merasakan, sekarang kementerian atau lembaga sangat mendukung PLN. Sebab, jika rencana aksi sudah ada, maka akan dimasukkan ke dalam aplikasi UKP4. Kalau rencana aksi itu tidak selesai, maka kinerja kementerian/lembaga terkait akan bertanda merah dalam aplikasi UKP4. Merah itu menandakan kinerja kementerian tersebut. Tentu setiap kementerian atau lembaga berlomba-lomba jangan sampai kinerjanya berwarna merah ketika dinilai UKP4. Sementara semua sumber data dari PLN.

Di internal PLN, setiap divisi dan setiap bidang harus bekerja sama sebaik mungkin agar sukses menjalankan SLA. Kita sudah dibantu orang luar. Kalau tidak siap, PLN akan jelek sendiri. Untuk menyukseskan SLA, setiap bulan PLN rapat dengan kementerian dan lembaga dipandu UKP4. Setiap 3 bulan, kementerian dan lembaga itu rapat dan akan dipandu langsung wakil presiden.

Memang kalau dibiarkan, subsidi PLN empat tahun ke depan mencapai Rp 440 triliun. Maka, semua pihak sangat concern agar proyek kelistrikan PLN maupun Independent Power Producer (IPP) tepat waktu.

Apa penilaian UKP4 termasuk 17 indikator kinerja?

Ada 15 indikator kinerja yang dinilai, yaitu penambahan kapasitas PLN, penambahan kapasitas IPP, reserve margin, tipe bahan bakar produksi, suplai gas, harga bahan bakar, elektrifikasi, penjualan listrik, SAIDI, losses, biaya operasional non bahan bakar, modal kerja, tarif listrik, subsidi, dan return of assets. Total kapasitas sewa tidak masuk SLA, tapi hanya dibatasi penggunaannya. BPP pun tidak masuk, karena itu hanya akibat. Andai semua tercapai, maka BPP akan bagus.

Ke-15 indikator akan masuk dalam program kerja PLN. Sekarang, angkanya sedang kami hitung untuk 5 tahun sesuai SLA yang disepakati, mulai 2014 sampai 2018. Sebenarnya ini angka di RUPTL, namun ada beberapa proyek yang delay sehingga perlu dihitung kembali.

Berapa nantinya penambahan kapasitas PLN?

Angkanya masih dihitung, karena belum final. Sebagai gambaran, untuk tahun 2013 saja ada tambahan 3.200 MW di sisi pembangkit PLN dan 600 MW dari IPP. Pembangkit itu misalnya PLTU Pelabuhan Ratu, Pacitan, Tanjung Awar-awar, Babel, Nagan Raya, Tarahan, dan lainnya.

Soal SLA, kita memang harus hati-hati. Kalau tidak tepat menentukan, akan berdampak buruk terhadap PLN. Seperti dikatakan Wapres Boediono, SLA bukan sekadar tanda tangan, tapi bentuk tanggung jawab perusahaan, kementerian, dan lembaga terkait. Kalau PLN tidak bisa memenuhi, maka PLN, kementerian dan lembaga terkait akan dikenakan penalty. Namun sampai saat ini, bentuk penalty-nya belum tahu seperti apa. Bisa jadi surat peringatan atau tidak dikasih bonus dan semacamnya.

Selain itu, semua biaya yang dibutuhkan PLN akan disiapkan pemerintah. Jika uangnya lebih atau kurang, maka menjadi tanggung jawab PLN, sehingga kita harus benar-benar menghitungnya. PLN juga diminta lebih efisien dari tahun sebelumnya. Angkanya akan disampaikan ke seluruh jajaran direksi agar semua tahu dan komit. Demi efisiensi, PLN m e m p u n y a i program perbaikan p e n g a d a a n barang dan jasa, spare part yang dulu d i b e l i dari perantara s e k a r a n g langsung dibeli dari pabrikan, dan lainnya.

Amir Rosidin

Peri / D.K.

D.K.

Page 8: Fokus Mei 2013

8 Fokus Mei 2013

KOMITMEN

Tersambungnya Backbone SumateraPLN menggandeng PT Siemens

Indonesia akan membangun gardu induk (GI) 275 kV di Padang Sidempuan dan Payakumbuh. Itu tertuang dalam dokumen kontrak yang ditandatangani Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama PT Siemens Indonesia Josef Winter serta Direktur PT Siemens Indonesia Friedrich Brida, Kamis (25/4) di Jakarta.

Pembangunan GI itu penyatuan backbone Sumatera yang selama ini belum tersambung, antara Sumatera bagian utara dan Sumatera bagian selatan. Menelan investasi Rp 363,593 milyar, pembangunan GI direncanakan

selesai 24 bulan ke depan. Bersumberkan dana dari JICA

ODA Loan IP-539, pembangunan GI 275 kV Padang Sidempuan meliputi 4 T/L bay 275 kV, 2 Tfo bay 275 kV, 1 reactor bay 275 kV, 1 spare bay 275 kV, 2 x 250 MVA IBT 275/150 kV, 1 x 50 MVA 275 kV reactor, serta 1 unit gedung kontrol lengkap. Sementara GI 275 kV Payakumbuh meliputi 6 T/L bay 275 kV, 2 Tfo bay 275 kV, 1 reactor bay 275 kV, 1 spare bay 275 kV, 2 x 250 MVA IBT 275/150 kV, 1 x 50 MVA 275 kV reactor, dan 1 unit gedung kontrol lengkap.

“Pembangunan GI 275 kV

Payakumbuh dan Padang Sidempuan diharapkan bisa memanfaatkan produk dalam negeri. Karena beberapa komponen kelistrikan GI sudah diproduksi di dalam negeri, seperti trafo dan reactor. Setidaknya, 40% komponen GI menggunakan produk dalam negeri,” ucap Nur.

Sementara Josef Winter yang baru datang dari Jerman mengakui, dia baru pertama kali meneken kontrak sebesar itu di Indonesia. “Siemens Indonesia telah membangun GI serupa di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung,” katanya.

Nur Pamudji berbincang dengan Josef Winter dan jajarannya.

Irwanto / Humas PLN Pusat

Peri / D.K.

Page 9: Fokus Mei 2013

9 Fokus Mei 2013

PLN Pastikan Inovasi Terpaten

Komitmen dan kebijakan PLN secara korporasi untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (renewable energy) atau EBT yang bersih dan ramah lingkungan sebagai sumber energi listrik di Indonesia sejalan dengan program Indonesia Clean Energy Development (ICED) yang dilakukan United State Agency for International Development (USAID) di Indonesia.

Kesamaan visi ini melatarbelakangi penandatanganan memorandum of understanding (MoU) PLN dengan USAID ihwal program pengembangan energi bersih. Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Environment Officer Director USAID John Hansen di PLN Kantor Pusat, Selasa (30/4).

Program ICED dimulai Maret 2011 sampai September 2014. Tujuannya membantu pemerintah Indonesia, termasuk PLN sebagai BUMN yang bergerak di industri ketenagalistrikan dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

“USAID berkomitmen membantu pemerintah Indonesia dan PLN dalam mendorong peningkatan penggunaan renewable energy di Indonesia” ujar John Hansen.

“Kami siap untuk bekerja sama dengan USAID sebagai salah satu mitra kerja PLN dalam meningkatkan pemanfaatan renewable energy sebagai sumber energi listrik di Indonesia,” tegas Nur Pamudji.

Satu Visi Pakai Renewable Energy

Bertepatan dengan Hari Kekayaan Intelektual se-Dunia ke-13, PLN dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani nota kesepahaman tentang hak kekayaan intelektual terkait teknologi ketenagalistrikan. Bertempat di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (24/4), Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Ahmad Ramli dan Direktur (SDM dan Umum) PLN Eddy D. Erningpraja yang mewakili Direktur Utama Nur Pamudji menandatangani dokumen kesepahaman yang berlaku dua tahun. Turut menyaksikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin.

“Nota kesepahaman ini untuk meningkatkan kerja sama antara Ditjen HaKi dan PLN. Isu HaKI bukan saja untuk perlindungan hukum, tapi yang lebih penting adalah pemanfaatan hak intelektual untuk kebutuhan masyarakat dan pengembangan teknologi,” ucap Amir.

PLN setiap tahun senantiasa menciptakan inovasi-inovasi baru teknologi ketenagalistrikan. Inovasi pegawai PLN itu difasilitasi melalui lomba karya inovasi yang digelar setiap tahun oleh PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang). Beberapa inovasi PLN telah dipatenkan oleh lembaga berwenang.

Nur Pamudji berbincang dengan Jhon Hansen.

Irwanto / Humas PLN Pusat

Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

Dermawan / Humas PLN Pusat

Peri / D.K.

Page 10: Fokus Mei 2013

10 Fokus Mei 2013

BERKELIT DARI SHORTAGE DI

Tahun 2012, tingkat kesehatan PLN berada pada nilai 88,6 dengan kategori AA. Pasalnya, PLN menargetkan penambahan 2,5 juta pelanggan baru, namun nyatanya bertambah 3,9 juta pelanggan baru di Jawa Bali dan jutaan lainnya di luar Jawa Bali.

2015

Angka system average interruption duration index (SAIDI) dan system average interruption frequency index (SAIFI) pun diklaim telah memenuhi target dan akan ditingkatkan lebih baik tahun berikutnya. Tapi, pertumbuhan pelanggan tidak sesuai jumlah penjualan kWh alias tidak memenuhi target, dan penambahan kapasitas pembangkit pun hanya 4.600 MW dari target 6.500 MW.

Hal itu diingatkan Direktur (Operasi Jawa-Bali-Sumatera) PLN Ngurah Adnyana dalam rapat koordinasi unit-unit Jawa Bali, Kamis-Jumat (25-26/4) di Surabaya. Menurutnya, selain di Jawa Bali, diperlukan upaya untuk memperbaiki performance pembangkit di luar Jawa Bali. Diperkirakan pada tahun 2015-2016, PLN kekurangan daya di Indonesia Barat.

“Pembangkit mesti mengopti-malkan kapasitasnya. Kapasitas pembangkit yang tidak beroperasi saat ini 8%. Diharapkan tahun 2015, pembangkit yang tidak beroperasi di bawah 6%,” kata Adnyana.

Selain itu, berdasarkan assessment tahun 2012, PLN Kantor Pusat memperoleh skor Malcolm Baldrige 497 (good performance), sementara rata-rata unit bisnis hanya 390 (early improvement). Pada 2013, PLN Kantor Pusat menargetkan skor Malcolm Baldrige 576 (immerging industry leader), sedangkan unit bisnis rata-rata 497 (good performance).

Adnyana mengharapkan, setiap unit bisnis meningkatkan skor Malcolm Baldrige lebih baik. “Tahun 2012, skor Malcolm Baldrige tertinggi di PLN diraih PT Pembangkitan Jawa Bali dengan skor 586 dan masuk band immerging industry leader, sedangkan skor Indonesia Power 509,“ ucapnya.

Oleh karena itu, Adnyana menginginkan setiap unit bisnis memasuki fase menginstitusionalkan operational excellence. Karena, proses bisnis yang telah diimplementasikan harus didokumentasikan dan dibakukan dalam suatu standar. Selanjutnya, untuk menyukseskan program kerja PLN pada 2013, disyaratkan perbaikan pada technical

NASIONAL

Istimewa

Page 11: Fokus Mei 2013

11 Fokus Mei 2013

system, process system, dan people system.

Menyangkut technical system, yang harus diperhatikan adalah melembagakan sukses perang padam Jawa Bali, meningkatkan efisiensi pembangkit dan jaringan, menambah kapasitas pembangkit existing melalui pengurangan derating atau force outage, sehingga tidak terjadi shortage daya pada 2015. Sementara process system difokuskan pada peningkatan

maturity level, terutama operational performance improvement (OPI) akan diukur maturity level-nya melalui general maturity level (GML) di unit-unit PLN dan anak perusahaan.

Juga enterprise asset management (EAM) harus dilaksanakan sesuai road map di pembangkitan, transmisi dan distribusi yang terintegrasi dengan revenue assurance. Serta yang tak kalah penting peningkatan skor Malcolm Baldrige dan memperkuat sisi

delegating agar SKI tidak terlambat terbit.

Sedangkan untuk people system akan dibuatkan sistem integrasi data pembangkitan, transmisi, maupun distribusi, sehingga tidak ada masalah dalam validasi data dan verifikasi susut triwulanan. Hal tak kalah penting adalah integritas personal melalui program PLN Bersih No Suap, yang akan dikembangkan ke dalam zona integritas.

“Perlu peningkatan leadership di semua level. Gali ide-ide tak terbatas dari orang-orang terbaik dengan memberi akses dan kesempatan kepada karyawan muda untuk menyampaikan ide. Seorang pemimpin harus menjadi pengayom bawahannya,” ujar Adnyana.

Jajaran unit bisnis PLN di Jawa Bali menerima penghargaan OPI.

Generasi muda calon pemimpin penuh komitmen PLN Distribusi Bali berfoto bersama.

LCYP Tanamkan Kepemimpinan

Tak semua orang bisa menjadi pemimpin. Pasalnya, kemampuan mengelola, mengintegrasikan, hingga mengayomi tak gampang dilaksanakan. Namun, jika kemam-puan leadership terus diasah, maka segala kendala bisa diatasi. Oleh sebab itu, program leadership for

committed young people (LCYP) PLN Pusat digelar di PLN Distribusi Bali, Kamis (11/4).

Tujuannya, menanamkan sema-ngat para pegawai muda PLN agar menjadi pemimpin masa depan. Dengan konsep unik, 150 peserta antusias mengikuti kegiatan hingga

akhir. Direktur (Operasi Jawa-Bali-Sumatera) Ngurah Adnyana didampingi GM PLN Distribusi Bali IBG Mardawa memberikan motivasi serta membuka acara LCYP. Adnyana berbagi mengenai committed leadership dan memberikan inspirasi pada peserta.

Materi LCYP dipaparkan PMO Jawa Bali Wahyu Sulaeman, serta Widodo dan Yodhia Antariksa untuk materi pendukung leadership. Mereka membagi peserta menjadi dua kelompok. Grup hitam sebagai kelompok pro dan grup putih menjadi pihak kontra. Tujuan pembagian grup untuk sarana aktualiasasi potensi berpikir kritis dari jiwa generasi muda, serta meningkatkan konsentrasi peserta pada materi yang disampaikan.

Ida Wardani / Humas PLN Pusat

Humas PLN Bali

Prasethyo / PLN Dist. Bali

Peri / D.K. - Ida Wardani / Humas PLN Pusat

Page 12: Fokus Mei 2013

12 Fokus Mei 2013

belum mencukupi semua kebutuhan, setidaknya dapat menambal kekurangan pasokan. “Pembangunan PLTG CNG Jakabaring kerja sama PLN dan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) milik Pemerintah Provinsi Sumsel. Ini untuk memenuhi kebutuhan listrik Sumsel, terutama pada beban puncak pukul 17.00 – 23.00,” ujar Alex.

PLTG CNG diresmikan Gubernur Sumsel Alex Noerdin didampingi Dirut PLN Nur Pamudji, Senin (15/4). Semula, pembangkit listrik tenaga gas alam terkompresi ini dipakai untuk Sea Games XXVI 2011, namun meleset akibat kendala teknis.

PLTG berkapasitas 3 x 18 MW ini mampu menyuplai kekurangan listrik pada beban puncak. Meski

Jakabaring di Sumatera Selatan

(Sumsel) masuk dalam catatan sejarah dunia

sebagai tempat pembangkit listrik

pertama bertenaga compressed natural

gas (CNG).

NASIONAL

Page 13: Fokus Mei 2013

13 Fokus Mei 2013

Nur Pamudji (dua dari kiri) dan Alex Nurdin (dua dari kanan) meresmikan pengoperasian PLTG CNG Jakabaring.

Nur Pamudji memaparkan, pembangkit sejenis dikembangkan di Provinsi Jambi, Kalimantan Timur, Jawa Timur serta daerah-daerah lain yang memiliki sumber gas kecil. “PLTG jenis ini berawal dari pemanfaatan gas pada sumur-sumur kecil di Kabupaten Muaraenim. Gas dapat langsung digunakan untuk pembangkit listrik kecil 12 MW. Agar dapat menghasilkan daya listrik besar, maka gas alam dari sumur-sumur kecil itu dikumpulkan dalam instalasi CNG storage plant Jakabaring, sehingga mampu

memasok gas untuk pembangkit PLN selama 6 jam,” jelas Nur.

CNG storage plant Jakabaring dapat menyimpan tekanan 200 sampai 250 bar selama 18 jam sehari. Lalu, gas dialirkan ke PLTG sebagai bahan bakar pembangkit saat beban puncak. “Energi listrik disalurkan selama enam jam ke sistem Sumatera melalui jaringan 50 kV, selanjutnya dialirkan ke pelanggan,” lanjutnya.

Peresmian dihadiri Direktur PDPDE Sumsel Caca Isa Ismail, Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI

Syahiding, dan Kapolda Sumsel Irjen Pol. Saud Usman Nasution. Caca Isa Ismail mengatakan, PDPDE telah menyiapkan lahan dan suplai gas 3.0 MMSCFD, yang dialirkan dari lapangan Rambutan Muaraenim ke Palembang melalui pipa Pertamina.

PLN juga menyediakan dua gas turbin dan satu gas turbin cadangan, serta membangun incomer, gardu induk, dan tiga tower transmisi 150 kV. Kontrak suplai CNG dengan PLN berlaku delapan tahun.

PLTG jenis ini berawal dari pemanfaatan gas pada sumur-sumur kecil di Kabupaten Muaraenim. Gas ini dapat secara langsung digunakan untuk pembangkit listrik yang kecil sekitar 12 MW.

Humas PLN WS2JB

Rosmalina / PLN WS2JB

Page 14: Fokus Mei 2013

14 Fokus Mei 2013

NASIONAL

Wacana global warming terus

didengungkan berbagai

lembaga dan elemen di dunia

sejalan kian tumbuhnya

tingkat kesadaran masyarakat

untuk memelihara bumi.

Page 15: Fokus Mei 2013

15 Fokus Mei 2013

PLN masih menggunakan energi-energi tak terbarukan, seperti batubara dan minyak bumi buat membangkitkan listrik. Namun terus berupaya dengan maksimal memanfaatkan bahan bakar terbarukan seperti panas bumi, matahari, dan air. Pasalnya, energi terbarukan lebih murah ketimbang tak terbarukan, meski bersifat sustain. PLN baru 11 persen memanfaatkan energi terbarukan.

“Kami baru mendapat tambahan listrik dari energi terbarukan setelah beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi selesai dibangun. Targetnya, PLN bisa menghasilkan listrik 20% dari energi terbarukan pada 2020,” papar Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam seminar nasional “Indonesia Hijau Bersama PLN” di auditorium PLN Kantor Pusat, Selasa (16/4).

Dalam seminar bertajuk “Together with PLN, We Care Save and Act for The Better Earth”, Nur Pamudji memiliki strategi jitu agar Indonesia dapat mengkonsumsi energi terbarukan meski mahal. Yakni, meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia lebih dulu, sehingga daya beli terkerek naik. Dalam rangka menguatkan perekonomian bangsa dan masyarakat, mau tidak mau harus mengkonsumsi energi murah dulu, yaitu fosil. Dengan demikian, bangsa Indonesia mempunyai landasan kuat serta daya beli tinggi, dan akhirnya mampu membeli energi terbarukan nan mahal.

Berkaca dari Eropa dan Amerika Utara, sebelumnya mereka mengkonsumsi besar-besaran batubara, sehingga memberikan polusi besar-besaran juga terhadap bumi. Setelah ekonominya meningkat dan daya beli rakyatnya tumbuh, kini

mereka mampu memanfaatkan energi matahari dan angin yang harganya cukup mahal.

“Supaya kita punya kemampuan mengkonsumsi energi terbarukan, maka ekonomi Indonesia harus tumbuh agar daya beli meningkat. Kunci untuk meningkatkan daya beli adalah produktivitas,” terang Nur Pamudji.

Dia menambahkan, sebenarnya energi dari fosil tidak murah jika dihitung efek polusi yang dihasilkannya. Gas CO2 yang memiliki kadar racun misalnya, dibiarkan begitu saja di alam bebas hingga merusak ekosistem. Lebih dari itu, Nur konsen terhadap penanaman kesadaran akan pentingnya energi hijau untuk semua kalangan, terutama mahasiswa. Sebab ke depan, mau tidak mau harus menggunakan energi terbarukan.

Seminar yang diselenggarakan PLN dan Gerakan Energi Terbarukan (GET) Sekolah Tinggi Teknologi (STT) PLN ini diikuti lebih dari 350 peserta dari kalangan mahasiswa, umum, serta perusahaan yang peduli lingkungan. Seminar ini bagian dari program go green PLN, sekaligus mempersiapkan unit-unit PLN mengikuti agenda go green Indonesia yang rutin digelar Kementerian Lingkungan Hidup.

Supriadi Legino, Ketua STT PLN, membuka seminar nasional Indonesia Hijau

Bersama PLN.

Waktu beban puncak (WBP) listrik sistem Jawa Bali mencapai 21.968 mega Watt (MW), atau nyaris menembus angka 22 ribu MW pada Selasa (7/5), pukul 18.00 wib. Artinya, terjadi kenaikan beban penggunaan listrik pada sistem Jawa Bali saat WBP sebanyak 731 MW. Ini naik 3,4% dari rekor beban puncak tujuh bulan lalu, yaitu 21.237 MW yang terjadi 15 Oktober 2012.

Dari kenaikan beban itu, sekitar 488 MW (67%) terjadi di wilayah timur sistem Jawa Bali (Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali). Sisanya sebesar 243 MW (33%) terjadi di wilayah barat (Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten)

Saat ini, dari total 21.968 MW beban listrik Jawa Bali, sekitar 61% beban listrik (13.338 MW) berada di barat, sedangkan 39% beban (8.630 MW) di timur. PLN siap memenuhi permintaan listrik yang terus melonjak. Daya mampu pembangkit Jawa Bali saat ini 24.000 MW. Ke depan, tambahan pembangkit dari proyek PLTU 10.000 MW tahap 1 berangsur masuk sistem.

Rekor Baru WBP Jawa Bali

Kiki / Humas PLN Pusat

Peri / D.K.

Peri / D.K.

Page 16: Fokus Mei 2013

16 Fokus Mei 2013

Ini menginspirasi manajemen PLN untuk membangun pembangkit buat beban puncak saja. Salah satunya dengan memanfaatkan aliran gas yang dikemas dalam bentuk compressed natural gas (CNG) untuk pembangkit peaker (beban puncak).

Penggunaan CNG untuk pembangkit peaker dikupas tuntas Nasser Iskandar, mantan Kepala Divisi Pembangkitan Direktorat Operasi

Indonesia Barat, dalam knowledge café, Jumat (5/4) di prefunction PLN Pusat. Menurut Nasser, CNG untuk pembangkit peaker disebabkan tidak optimalnya operasi pembangkit PLN yang sebagian besar bertipe based load, sehingga load factor-nya rendah. Juga ada kendala pada sisi transfer daya dan aliran puncak gas yang tidak fleksibel. Tapi, kini ditemukan teknologi yang memungkinkan disimpannya

gas.“Jika melihat pembangkit based

load, misalnya PLTU mati, maka untuk starting awal membutuhkan waktu 6 jam dari dingin sampai pembebanan. Begitupun PLTGU, kalau di-start dari open cycle menjadi combine cycle, setidaknya membutuhkan waktu dua jam untuk mendapatkan uap. Sehingga, pembangkit based load tidak boleh start-stop. Namun dengan

NASIONAL

Untuk memenuhi kebutuhan listrik tanah air, PLN kebanyakan membangun pembangkit listrik based load, seperti PLTU, PLTGU, PLTP,

combine cycle, PLTA, dan sebagainya. Akibatnya, beban kelistrikan Indonesia rata-rata mempunyai load factor cukup rendah, beban puncak

terjadi hanya pada malam hari pukul 17.00-22.00.

Page 17: Fokus Mei 2013

17 Fokus Mei 2013

pembangkit peaker, kita bisa mengoperasikan 5-6 jam setiap hari pada beban puncak. CNG sangat cocok untuk pembangkit peaker,” kata Nasser.

CNG adalah gas alam yang dikompresi menggunakan kompresor pada tekanan tinggi antara 200-250 bar dan disimpan dalam CNG storage/cylinder. Dalam prosesnya, tidak ada pemisahan senyawa karbon antara gas kering maupun gas basah, baik methane, propane maupun buthane. Ketiganya dimanfaatkan. Water content dihilangkan dengan gas scrubber, moisture content dikeringkan dengan gas dryer, kotoran partikel di-remove dengan gas filter.

“Prinsip kerja CNG for peaker : gas alam dikompresi dan ditampung dalam CNG storage saat pemakaian listrik menurun sekitar pukul 22.00-17.00. Kemudian CNG dialirkan dari CNG storage untuk bahan bakar pembangkit listrik PLN pada saat beban puncak pukul 17.00-22.00,” tutur Nasser.

PLN telah mengoperasikan PLTG CNG di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, dengan menggunakan gas 3 BBTUD untuk mengoperasikan pembangkit 3 x 18 MW. Pengoperasian pembangkit oleh PLN, karena mesinnya memang milik PLN. Mesin itu disimpan di tanah milik pemerintah daerah setempat agar dekat sumber gas.

Selain di Jakabaring, pembangkit sejenis ada juga di Sei Gelam-Jambi serta rencananya di Duri-Riau dan Grati-Jawa Timur.

“Biaya pokok produksi pembangkit CNG lebih murah dibandingkan pembangkit peaker lain yang memakai BBM. Pada skala produksi dan transportasi tertentu serta harga gas kurang dari 10 USD per MMBTU, harga gas CNG lebih murah dibandingkan LNG. CNG pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik pada saat beban puncak,” ujar Nasser Iskandar.

Dua puluh lembaga mitra binaan lembaga amil zakat infak sadaqah (LAZIS) PLN Pusat dididik untuk menertibkan administrasi. Menggandeng Forum Komunikasi Mitra (Forkomit) LAZIS PLN Pusat, yayasan sosial yang mengurus anak yatim, raudhatul atfhal, serta lembaga pendidikan itu mengikuti pelatihan administrasi, Kamis (4/4) di PLN Pusat.

Bertajuk “Menciptakan Administrasi Lembaga yang Profesional dan Bermutu”, pelatihan sehari penuh itu mengundang pakar manajemen yang dosen lembaga pendidikan “Bunyan” Bekasi, Lulu Ilhamdi. Menurut Sutirdjo, Ketua LAZIS PLN, pelatihan bertujuan mengajarkan cara mengelola suatu usaha.

“LAZIS dan lembaga sosial lain adalah bisnis kepercayaan. Pelatihan administrasi diselenggarakan agar orang lain percaya, karena tertib administrasi bisa membuat orang mempercayai lembaga kita,” kata Sutirdjo.

Sesuai kajian LAZIS PLN, lembaga mitra binaannya lemah di bidang administrasi surat menyurat maupun keuangan. Dengan pelatihan, diharapkan pengelola lembaga bisa menertibkan administrasinya lebih baik, sehingga kepercayaan orang lain pun meningkat.

Ketua Forkomit LAZIS PLN Budi Slamet mengatakan, pelatihan administrasi tindak lanjut dari akreditasi lembaga mitra LAZIS yang dilakukan sebelumnya. “Tiga bulan ke depan, LAZIS PLN dan Forkomit akan mengakreditasi kembali mitra yang sangat lemah administrasinya,” ucapnya.

Sementara Lulu Ilhamdi mengutarakan, ada lima pilar dalam manajemen lembaga, yaitu komitmen, pemimpin, organisasi, proses, dan produk. “Mutu dan proses dicapai dengan organisasi yang tepat, pemimpin andal mempunyai komitmen tinggi. Kita harus tahu tujuan lembaga dan ciri khasnya,” ucap Lulu.

Peserta serius menyimak materi yang disampaikan pemberi materi pada pelatihan administrasi.

Kiki / Humas PLN Pusat

Peri / D.K.Peri / D.K.

Profesional Lewat Tertib Administrasi

Page 18: Fokus Mei 2013

18 Fokus Mei 2013

“Raksasa” Penghemat

Energi, Subsidi,

dan EmisiMungkinkah Indonesia

memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)

terbesar di dunia, yang mampu menghemat subsidi

listrik hingga mengurangi emisi gas buang? Sangat

mungkin!

Istimewa

Page 19: Fokus Mei 2013

19 Fokus Mei 2013

Bahkan bukan hanya wacana, pembangkit yang sempat dirancang 20 tahun silam itu kini kembali digarap. Itulah PLTP Sarulla-Tapanuli berkapasitas 3 x 110 MW, yang masuk dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik alias fast track program (FTP) tahap 2. Pembangkit-pembangkit listrik yang masuk dalam program FTP tahap 2, 60% bahan bakarnya menggunakan energi baru terbarukan.

Menurut Wakil Presiden RI Boediono di sela-sela penyerahan persetujuan amandemen energy sales contract (ESC) dan joint operating contract (JOC), Kamis (11/4), saat beroperasi, PLTP Sarulla akan menghemat subsidi listrik hingga Rp 4 triliun per tahun. Pembangkit ini pun bisa mengurangi pemanasan global hingga 1 juta ton CO2 per tahun.

“Jika dibandingkan biaya pokok produksi listrik nasional dengan rata-rata 13 cent USD/kWh, maka penghematan subsidi listrik yang dihasilkan 364 juta USD per tahun

atau 1 juta USD setiap hari saat pembangkit ini beroperasi di tahun 2016. Listrik dari panas bumi bukan hanya membuat Indonesia lebih terang dengan subsidi yang lebih hemat, tapi juga lebih green karena mengurangi emisi,” jelas Boediono.

Persetujuan amandemen ESC dan JOC diserahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik kepada Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Slamet Riadhy. Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyerahkan Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU) kepada konsorsium Sarulla Operation Limited.

PLTP Sarulla menelan investasi hingga 1,5 milyar USD, sehingga wajar jika termasuk geothermal terbesar di single contract (the world’s largest single-contract geothermal power plant). Boediono mengapresiasi kerja keras para menteri, direksi BUMN, dan lembaga negara lain yang ikut mengurai simpul-simpul kendala

proyek ini. Sejak Desember 2010, dia mengawal langsung proses itu.

“Kami hanya butuh waktu 27 bulan untuk mengatasi simpul-simpul bottle neck. Proyek ini harus bisa menjadi contoh success story dalam penyelesaian geothermal di tanah air,” kata Boediono.

Sementara Jero Wacik tak sabar menunggu pengoperasian PLTP ini. “Sebelum masa bakti kabinet ini selesai tahun 2014, groundbreaking PLTP Sarulla segera dimulai, sehingga pada 2016 listriknya bisa dinikmati masyarakat.”

PLTP Sarulla sudah akan dibangun tahun 1993. Ini sesuai original ESC atau JOC yang ditandatangani tanggal 27 Februari 1993 oleh PLN, PT PGE, dan Unocal North Sumatera Geothermal Ltd (UNSG). Namun akibat krisis ekonomi tahun 1998, pemerintah menghentikan proyek ini. Pada 2000-2004 sempat dilakukan renegosiasi harga, namun tidak tercapai kesepakatan.

“Saya ingin, sebelum kabinet ini selesai pada 2014, groundbreaking PLTP Sarulla ini harus segera dimulai sehingga pada 2016 listriknya sudah bisa dinikmati masyarakat,” pinta Wacik.

Staf protokoler wakil presiden briefing dengan Nur Pamudji (kiri) serta Slamet Riadhy (dua dari kiri).

Humas PLN Pusat

Peri / D.K.

Page 20: Fokus Mei 2013

20 Fokus Mei 2013

Contact Center PLN 123 (CC 123) terpusat di 9 regional : Jakarta, Bandung, Semarang,

Surabaya, Bali, Palembang, Medan, Kalimantan Timur, dan Makasar. Meskipun

demikian, CC 123 mampu melayani masyarakat Indonesia tanpa batas wilayah

selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Page 21: Fokus Mei 2013

21 Fokus Mei 2013

Realita itu mendorong direksi PLN menetapkan CC 123 sebagai pintu utama pelayanan di PLN. Keluarlah surat keputusan (SK) No. 289.K/DIR/2013. CC 123 bisa diakses melalui berbagai media komunikasi. Sebut saja, telepon dengan menekan 123. Jika menggunakan telepon seluler : diawali kode area, kemudian tekan 123. Lalu, surat elektronik (e-mail) di alamat pln123@pln, pesan singkat (short message service/SMS), unstructured supplementary service data (USSD), website : www.pln.co.id, dan jejaring sosial di www.facebook.com/cc123pln, atau twitter @pln_123.

Melalui saluran itu, pelanggan atau calon pelanggan bisa memperoleh informasi penyambungan baru, perubahan daya, penyambungan sementara, informasi pelanggan, menyampaikan laporan dan keluhan/pengaduan.

Dengan ditetapkannya CC 123 sebagai pintu utama pelayanan PLN, pelayanan akan menjadi mudah, transparan, cepat, tidak kena calo. Pun tiadanya tatap muka akan menghindarkan potensi terjadinya gratifikasi. Pintu utama pelayanan CC 123 solusi tuntas layanan listrik.

Dengan begitu, unit layanan PLN di daerah tidak diperkenankan

membangun pelayanan serupa. Loket-loket pelayanan yang masih ada akan ditutup bertahap. Semua kegiatan difokuskan pada operasional back office, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

DiseragamkanBaru-baru ini, direksi PLN juga

mengeluarkan SK No. 288.K/DIR/2013 yang menetapkan aplikasi pengaduan dan keluhan terpadu (APKT) sebagai aplikasi standar yang mengelola pengaduan gangguan dan keluhan pelanggan.

“Saat ini juga cara, penanganan, dan sikap pelayanan sudah terstandar menjadi satu, walaupun secara fisik berada di 9 regional. Karena, CC 123 dikelola satu perusahaan, yaitu Icon+, sehingga aplikasi, metode, dan SOP-nya seragam,” ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun.

Dalam APKT, terdapat fitur-fitur pencatatan pengaduan gangguan atau keluhan teknis dan non teknis, gangguan sistem, monitoring transaksi aktif, histori dan monitoring tiket, pencatatan padam meluas, serta proses tindak lanjut pengaduan pelanggan.

Setelah diimplementasikan di seluruh unit PLN di Indonesia,

APKT dinilai baik dalam mengelola pengaduan pelanggan, baik yang disampaikan melalui CC 123 maupun yang datang ke loket pengaduan PLN dan media lain. APKT yang berbasis website (web-based) dapat diakses melalui jaringan komunikasi data internal (intranet) dan eksternal (internet) selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, dengan sistem pengelolaan terpusat.

Fitur APKT antara lain executive information system (EIS) yang merangkum berbagai laporan untuk melakukan analisa dan evaluasi penanganan gangguan. Dalam fitur ini akan terlihat berapa daftar gangguan yang dialihkan ke posko lain, gangguan melapor lebih dari satu kali, respon time, recovery time, selesai tanpa ID pelanggan, dan gangguan sosial media. Dengan demikian, diketahui rakapitulasi gangguan secara menyeluruh per jenis gangguan, per kelompok gangguan padam, per posko, per regu, per tanggal, dan rekapitulasi gangguan sosial media. Selain gangguan, dimunculkan juga jumlah dan jenis keluhan yang masuk serta daftar dan rekapitulasi material yang dipakai. Peri / D.K.

Page 22: Fokus Mei 2013

22 Fokus Mei 2013

Untuk mendukung transaksi atau operasi sehari-hari pengelolaan sumber daya perusahaan, PLN bertekad menerapkan sistem enterprise resources planning (ERP) di setiap unit bisnis. Sejak 2005, PLN mengimplementasikan ERP di unit bisnis di Jawa Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

Kini, diperluas pada ERP phase IV untuk wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Menariknya, penerapan ERP phase IV roll out Kalimantan dan Indonesia Timur dilakukan mandiri para pegawai PLN, tanpa bantuan konsultan implementor seperti phase sebelumnya.

Burhanuddin, Project Manager implementasi perluasan ERP phase IV roll out Kalimantan dan Indonesia Timur, mengatakan, dengan diterapkannya ERP di seluruh unit bisnis PLN, maka semua bisnis proses setiap unit akan terstandar. Tentunya, proses bisnis manajemen material, sumber daya manusia, dan keuangan akan terintegrasi ke dalam satu sistem. Data yang diintegrasikan itu akan terpusat dan bisa diakses dalam satu tempat.

“Kalau seluruh Indonesia sudah

melakukan ERP, maka kontrolnya gampang dilakukan pusat. Laporan tidak perlu minta ke unit, karena manajemen atas sudah bisa langsung melihat setiap laporan secara realtime. Imbasnya, PLN akan lebih cepat menyampaikan laporan ke departemen terkait,” kata Burhanuddin.

Awal Februari lalu, direksi PLN memang melakukan kick off implementasi perluasan ERP phase IV untuk Kalimantan dan Indonesia Timur. Dalam kesempatan itu, tim implementor ERP phase IV diberi waktu 8 bulan untuk menerapkan ERP paripurna di seluruh Indonesia. Tim diberi waktu 5 bulan agar ERP go live tanggal 1 Juli 2013 di Kalimantan, dan disiapkan 8 bulan untuk go live 1 Oktober 2013 di Indonesia Timur.

Meski menjadi implementor ERP baru bagi Burhanuddin dan timnya, namun mereka yakin bahwa go live ERP phase terakhir berjalan sebagaimana mestinya. Dia mengakui, sejak awal sampai sekarang, perjalanan ERP sesuai jadwal yang dibuat dan persis mengikuti tahapan yang dilakukan konsultan implementor sebelumnya.

“Bagi kami yang notabene bukan orang project, mengimplementasikan

ERP secara langsung merupakan pengalaman dan tantangan baru, juga kesempatan pembelajaran. Sampai saat ini, program yang dijalankan mencapai 30-40%. Kondisinya pun masih on schedule dan on the track, tidak menyimpang dari skenario yang direncanakan,” kata Burhan.

Meski setiap tahap mulus dijalani, tim ERP phase IV merasakan hambatan kecil yang mengganjal. Namun, dengan kerja sama tim di PLN Pusat maupun unit bisnis, hambatan dapat dilalui dengan baik.

“Kami menemukan masalah cukup besar, ada server 3 hari mengalami gangguan. Jika server terganggu, jadwal yang telah disusun harus mundur menyesuaikan dengan kemandekan server. Kondisi ini kami atasi dengan membuat skenario agar go live berjalan sesuai jadwal. Kami membuat data dummy untuk testing. Bukan data sebenarnya, tapi tipenya sama. Kami melakukan tes bukan datanya saja, tapi konfigurasi setingan program itu harus bisa menerima data tersebut. Alhamdulillah, uji coba berjalan mulus,” ucap Burhan.

NASIONAL

Peri / D.K.

ERP Masih On The Track

Page 23: Fokus Mei 2013

23 Fokus Mei 2013

NASIONAL

Zonder Overlap

PLN Corporate University

Mengundang seluruh learning steering committee (LSC) pada Senin (15/4) di aula PLN Corpu Jakarta, Direktur (SDM dan Umum) Eddy D. Erningpraja menginginkan masing-masing akademi tidak saling overlap dari sisi materi maupun waktu pembelajaran.

Selain itu, setiap insan PLN mempunyai hak atas pembelajaran minimal 40 jam setahun. Untuk itu, pelaksanaan pembelajaran di PLN Corpu harus benar-benar baik, tepat, dan akurat.

“Para pejabat yang secara kinerja sudah baik harus benar-benar komit dalam mengeksekusi tugasnya. Bukan hanya menjalankan tugas sebagai pemimpin di suatu unit, tapi juga harus melakukan pembelajaran di perusahaan. Saat ini, PLN masih bergerak dominan reaktif. Seharusnya dengan 47.600 lebih pegawai, PLN bergerak dengan ritme dan pemahaman yang sama dengan apa yang akan dibangun PLN. Baik pembelajaran, eksekusi proses bisnis, pengambilan kebijakan, strategi usaha, eksekusi tugas sehari-hari,

dan lainnya,” ucap Eddy pada rapat bertajuk “Penerapan action learning sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan dampak pembelajaran yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan secara berkelanjutan” itu.

Dengan pendekatan pembelajaran organisasi, dia menginginkan, setiap pemimpin pada saat bekerja harus melakukan proses alih pengetahuan, kultur kerja, dan sebagainya. Pemimpin harus menjadi inspirator dan role model dari cara bekerja baru dan best practice yang berorientasi pada melayani pelanggan, berkinerja unggul, dan melakukan pembelajaran diri di lingkungan sekitarnya.

Dikatakannya, dalam PLN Corpu banyak sekali akademi yang menyusun ulang pembelajarannya, tapi belum mengaitkan kepada kemampuan dan kemauan apa yang harus terbangun di PLN, seperti pengelolaan energi primer sampai retail. “Substansi pembelajaran yang dibangun di setiap akademi harus mengacu kepada kompetensi yang dibutuhkan dalam setiap proses bisnis,” ujar Eddy.

Bertransformasinya PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan menjadi PLN Corporate University (Corpu) agar setiap pembelajaran lebih selaras dan responsif mendukung kebutuhan korporat.

Salah satu staf PLN Corpu memberikan penjelasan terkait standar penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar PLN Corpu.

D.K.

Peri / D.K.

Page 24: Fokus Mei 2013

24 Fokus Mei 2013

Komitmen menyukseskan program PLN Bersih semakin tercermin dalam setiap aktivitas direksi

PLN. Selain terus mengkampanyekan PLN Bersih dan menggandeng mitra kerja (vendor) untuk melakukan collective action, direksi PLN pun menetapkan program ini ke dalam salah satu

penilaian kinerja perusahaan. Kinerja PLN Bersih akan di-cascading-kan (diturunkan) ke unit-unit

bisnis PLN di daerah.

K I N E R J A

Page 25: Fokus Mei 2013

25 Fokus Mei 2013

Seperti yang disampaikan dalam rapat kerja nasional (rakernas) PLN beberapa waktu lalu, direksi memasukkan program PLN Bersih ke dalam salah satu penilaian kinerja perusahaan dan menunjuk 10 unit bisnis PLN sebagai pilot project penilaian PLN Bersih dalam kinerja perusahaan.

Program PLN Bersih dirancang bersama Transparency International Indonesia (TII) sejak tahun lalu, namun direksi baru memutuskannya masuk dalam kinerja unit pada tahun 2013. Itu pun baru diterapkan pada 3 unit bisnis dari 10 pilot project yang direncanakan. Ketiga unit bisnis itu adalah PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang), PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis), dan PLN Jasa Sertifikasi (Jaser).

Chaeruddin Darsa, Manajer Senior Bidang Manajemen Perubahan dan Budaya Perusahaan yang juga penanggung jawab cascading kinerja PLN Bersih mengatakan, ditetapkannya program PLN Bersih ke dalam kinerja unit bisnis merupakan action plan komitmen direksi PLN menyangkut kesuksesan PLN Bersih.

Menurut Darsa, terdapat 4 parameter penilaian kinerja unit terkait PLN Bersih. Pertama, adanya collective action yang harus dilakukan unit dengan minimal 25 mitra kerja yang selama ini bekerja sama dengannya. Kedua, penilaian tentang gratifikasi, dimana setiap unit harus membuat minimal tiga laporan terkait gratifikasi.

Ketiga, penilaian terkait awareness whistle blower, dimana mekanisme untuk pelaporan whistle blower telah ditetapkan dalam surat keputusan direksi beberapa waktu lalu. Keempat, penilaian terkait fraud analysis,

unit bisnis PLN harus memetakan potensi terjadinya gratifikasi dan penyimpangan lain. Dari hasil penilaian keempat parameter itu, setiap unit bisnis diharuskan membuat action plan agar mereka memahami dimana critical process yang mempunyai potensi besar adanya penyimpangan.

“Terakhir, kami akan ‘mengunci’ penilaian keempat parameter itu dengan melakukan survei. Survei menentukan indeks integritas korporat. Survei dilakukan kepada 25 mitra kerja yang bekerja sama dengan unit terkait serta beberapa pihak terkait yang identitasnya dirahasiakan, sehingga hasil survei benar-benar objektif. Survei ini mirip integritas layanan publik (ILP) yang diterbitkan KPK,” ujar Darsa.

Dia mengakui, penilaian PLN Bersih dalam kinerja unit ini belum sempurna. Pihaknya akan terus melakukan review atas beberapa parameter penilaian. Kendati sudah ditetapkan pada 3 pilot project, tapi hasil penilaiannya belum ada yang masuk, karena semester I 2013 masih dijalani.

“Ketiga unit itu sudah menjalankan cascading PLN Bersih, namun laporan resminya belum masuk, karena belum sampai akhir semester I. Kami sudah mempunyai petunjuk pelaksananya, yaitu mengadakan workshop yang harus dihadiri GM-nya. Juga ada workshop berikutnya yang dihadiri pengelola change agent. Hasil workshop kedua di-cascading-kan ke seluruh pegawai, minimal harus hadir 95%. Gratifikasi dan whistle blower system pun harus disosialisasikan. Itu semua sudah ada ukurannya,” tambah Darsa.

Jika ada unit lain melakukan hal serupa soal PLN Bersih, Darsa menilai sah-sah saja. Selain ketiga unit bisnis yang dijadikan pilot project, pihaknya tengah mempersiapkan parameter penilaian untuk tujuh unit lain yang diamanatkan dalam rakernas. Bahkan, 10 unit bisnis lain di Sumatera diusulkan masuk dalam cascading

penilaian PLN Bersih. “Nanti, setiap unit dimasukkan ke

dalam zona integritas. Kalau mengacu ke KPK, zona integritas dibentuk sebagai cikal bakal wilayah bebas korupsi. Program zona integritas sedang kami susun bekerja sama dengan KPK dan TII. Diharapkan pertengahan Juni 2013, zona integritas sudah bisa diluncurkan. KPK sudah membangun zona integritas di Jawa Timur. Untuk BUMN sendiri mungkin belum pernah ada,” ucapnya.

Di tingkat korporat, program PLN Bersih menyoroti reformasi pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan. Namun di tingkat unit bisnis, program diserahkan kepada unit bersangkutan : apa saja yang akan disoroti sesuai parameter yang telah ditetapkan. Tentu, penilaian unit bisnis ihwal PLN Bersih diturunkan ke key performance indicator (KPI) masing-masing individu pegawai sesuai kinerja unit itu.

“Jika action plan-nya sudah tersusun, kita akan mudah mengetahui dimana potensi terjadinya penyimpangan. Kami tidak membatasi pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan semata. Unit bisnis dipersilakan mengembangkan sendiri dimana potensi terjadinya penyimpangan atau korupsi,” kata Darsa.

Dengan dimasukkannya program PLN Bersih dalam penilaian kinerja, diharapkan PLN bisa mencegah terjadinya penyimpangan atau korupsi. Program PLN Bersih, diakui Darsa, merupakan penajaman nilai-nilai budaya PLN yang sudah ada. Seperti diketahui, PLN menanamkan budaya saling percaya, integritas, peduli, dan pembelajar (SIPP) sejak dulu. Namun, ditetapkannya 2013 sebagai tahun PLN Bersih bukan berarti tahun-tahun sebelumnya PLN tidak bersih. Lantaran sejatinya, program PLN bersih selaras dengan nilai-nilai budaya PLN yang dibangun sebelumnya. Peri / D.K.

Page 26: Fokus Mei 2013

26 Fokus Mei 2013

INFO

Masyarakat Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, menyetujui harga ganti rugi atas tanah, bangunan, tanaman, dan makam yang terkena pembangunan jalan masuk (access road) PLTA Upper Cisokan Pumped Storage.

Pembayaran ganti rugi secara simbolis dilakukan di kantor Desa Sirnagalih, Kamis (28/3). Acara disaksikan Bupati Bandung Barat Abu Bakar didampingi Tim Pengadaaan Tanah Kabupaten Bandung Barat dan GM Unit Induk Pembangunan VI Netto Mulyanto.

Total ganti rugi yang dibayarkan Rp 16.139.942.000. Untuk desa lainnya di Kecamatan Cipongkor dan Rongga masih dalam proses perhitungan.

Dampak warga terkena proyek (WTP) juga diperhatikan PLN dengan memberi bantuan dan pelatihan terhadap mereka, seperti bantuan pindah, bantuan transisi (bantuan biaya hidup selama 2 bulan), pelatihan keterampilan, dan lain-lain sesuai land acquisition and resettlement action plan (LARAP) yang disyaratkan Bank Dunia selaku pemberi pinjaman untuk pelaksanaan proyek ini.

Ganti Rugi PLTA Upper Cisokan

PLN Bangka Belitung (Babel) bekerja sama dengan BNI mengimplementasikan layanan cash card di Pangkalpinang, Selasa (16/4). Dengan BNI cash card, maka rekening giro beserta cek/BG di unit pelaksana (area/unit layanan/sektor) dan sub unit pelaksana (rayon) dihapus dan fungsinya digantikan kartu ATM (cash card). Manfaatnya, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan dan pengendalian dana operasional serta meningkatkan kontrol keuangan.

PLN Babel Punya

Cash Card

PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) berhasil menjaring 3.000 pelanggan baru pada Jumat (26/4) melalui program “PLN Gawi Sabarataan”, kependekaan dari Sambungan Baru Raih Cinta Pelanggan. Program ini ibarat “suplemen” bagi PLN Kalselteng, sehingga menggenapkan pelanggan Rayon Banjarbaru menjadi 88.888 pelanggan. GM PLN Kalselteng Yuddy Setyo Wicaksono menyebutkan, program ini gerakan nyata bagi calon pelanggan listrik.

“Ini bukti komitmen PLN meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya pemasangan baru, yang lebih mudah, cepat, pasti, dan transparan,” katanya.

“Suplemen” ala PLN Kalselteng

Yuddy Setyo Wicaksono turut menyukseskan program PLN Gawi Sabarataan.

Seorang warga menerima uang ganti rugi dari Netto Mulyanto terkait pembangunan jalan masuk PLTA Upper Cisokan Pump Storage.

Humas PLN Kalselteng

Humas PLN UIP VI

Humas PLN Babel

Asep Irman

Dimas / PLN Wil. Babel

Devi / PLN WKST

Page 27: Fokus Mei 2013

27 Fokus Mei 2013

TRANSPARAN

Kerja sama PLN dan Transparency International Indonesia (TTI) terkait program PLN Bersih sudah berjalan lebih dari setahun. Reformasi pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan pun gencar dikampanyekan manajemen atas PLN kepada seluruh pemangku kepentingan. Tidak sedikit pula kebijakan dan kegiatan dilakukan untuk mendukung program itu. Blog www.plnbersih.com salah satu media untuk mempublikasikan, menginformasikan, mengkomunikasikan, dan mengkam-panyekan gerakan PLN Bersih.

Blog yang diluncurkan setelah teken kontrak kerja sama PLN dan TII itu memuat segala kegiatan gerakan PLN Bersih. Ada juga opini dan perspektif dari para penggiat anti korupsi, baik pegawai PLN maupun umum. Blog menyediakan pula fasilitas

interaksi dengan para pengunjung melalui kolom komentar, sehingga mereka bisa memberikan komentar atas tulisan yang dipublikasikan.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari isi blog pln bersih. Selain berisi foto-foto ilustrasi yang menyejukkan mata, pengunjung pun bisa mengunduh buku yang diterbitkan PLN terkait PLN Bersih. Salah satunya buku “Saatnya Hati Bicara” melalui tautan http://www.plnbersih.com/data/BukuSaatnyaHatiBicara.pdf

Dalam sebuah tulisan, seorang pegawai PLN mengajak pembaca untuk bertobat demi masa depan anak yang lebih baik. Apa pasal? Dalam sebuah kisah yang ditulisnya, penulis menceritakan seorang ayah yang menawarkan jasa kepada putrinya untuk memperbanyak buku pelajaran putrinya dengan fasilitas yang

disediakan kantornya. Selain telah membajak hak cipta dari buku, sang ayah telah menggunakan fasilitas dan material milik kantor untuk keperluan di luar dinas. Lebih celaka lagi, dia tidak menyadari telah memberikan pendidikan keliru kepada generasi muda.

Dari tulisan ini, pengunjung blog pln bersih bisa mengambil pelajaran bahwa karakter seseorang tidak terbentuk secara tiba-tiba, dengan hanya mengatakan hal-hal yang baik pada waktu-waktu tertentu. Namun contoh dan praktik yang dialami anak sejak kecil akan berakumulasi serta ikut membentuk pribadi dan karakter mereka di masa depan.

Selain media kampanye, blog ini pun menjadi media pengaduan praktik-praktik menjurus korupsi di unit bisnis PLN. Seperti dalam kolom komentar, seseorang bernama Jimmy menceritakan, oknum pegawai PLN tak ubahnya drakula penghisap darah, khususnya yang terjadi di PLN Rayon Sintang, Kalimantan Barat.

Pasalnya, oknum pegawai PLN itu “memeras” masyarakat yang ingin menjadi pelanggan baru PLN. Tidak tanggung-tanggung, biaya untuk pasang baru bisa mencapai Rp 7-8 juta. Bahkan, kalau pelanggan ingin rumahnya langsung terlistriki, dia mematok harga Rp 10 juta. Jika ada masyarakat yang ingin mendaftar langsung ke kantor PLN, sang oknum langsung mengancam.

Memang masih perlu dikonfir-masikan kebenaran laporan itu. Laporan layak diselidiki dan ditindak oleh manajemen atas PLN, sehingga gerakan PLN Bersih bukan sekadar “lip service”. Karena, pengunjung blog mengharapkan PLN benar-benar bersih dari praktik-praktik korupsi.

Menengok Blog PLN Bersihweb plnbersih

Peri / D.K.

Page 28: Fokus Mei 2013

28 Fokus Mei 2013

Hubungan antara PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (DJTY) dengan media massa terjalin dengan baik. PLN mempunyai informasi yang perlu disampaikan ke masyarakat melalui media massa, sedangkan media massa memerlukan informasi dari PLN.

Simbiosis mutualisme (hubungan saling menguntungkan) ini sangat diapresiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah. Maka, kala memperingati HUT ke-67 PWI, diberikanlah penghargaan kepada PLN DJTY sebagai mitra terbaik.

Penghargaan diserahkan Jumat (5/4), pada acara malam resepsi puncak acara Hari Pers Nasional (HPN) Jawa Tengah di halaman Balai Kota Semarang. Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Sasongko Tedjo menyerahkan penghargaan dan diterima GM PLN DJTY Djoko R.

Abumanan.Pemilihan PLN DJTY sebagai

mitra terbaik didasarkan atas terjalin baiknya kerja sama selama ini antara PLN dengan PWI secara organisasi maupun dengan redaksi media massa dan wartawan. “Diharapkan, kerja sama yang telah terjalin terus ditingkatkan,” ujar Ketua PWI Jawa Tengah Hendro Basuki.

PLN DJTY menyadari pentingnya peran media massa. Keterbukaan informasi mengenai program-program PLN ditanggapi baik wartawan, sehingga dapat akurat menyajikan informasi. Tentu saja, peran media massa sebagai alat kontrol serta kritik bagi PLN diharapkan tidak berkurang agar PLN tidak terlena dan terus meningkatkan pelayanannya.

Penghargaan mitra terbaik PWI diberikan juga kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Bank Jateng, PT Pertamina Fuel Marketing Region IV Jateng-DIY, PT Jamsostek (Persero) Kanwil V Jateng-DIY, dan PT Telkomsel Jateng-DIY. Penghargaan Tokoh Jateng diberikan kepada mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn.) Endriartono Sutarto, Kepala Badan Pertanahan Nasional Hendarman Supandji, Komisioner KPU Ida Budhiati, Ketua Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono, Wakil Ketua DPRD Jateng Bambang Priyoko, dan Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

MITRA TERBAIK TAK ANTI KRITIK

NUSANTARA

Sasongko Tedjo (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Djoko R. Abumanan (dua dari kanan).

Humas PLN DJTY

Windi / PLN DJTY

Page 29: Fokus Mei 2013

29 Fokus Mei 2013

NUSANTARA

“Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang manajer? Apa yang sudah dilakukan di unit saudara untuk mendukung program PLN Bersih No Suap?”

Demikian pertanyaan Direktur (Operasi Jawa-Bali-Sumatera) Ngurah Adnyana yang harus dijawab lewat selembar kertas oleh seluruh manajer bidang dan manajer unit pelaksana yang mengikuti rapat koordinasi (rakor) PLN P3B Sumatera triwulan I, Senin-Selasa (15-16/4) di aula kantor induk P3B Sumatera.

Namun sebelum jawaban peserta terkumpul, Adyana sudah menjawabnya lewat presentasi. “Manajer tidak harus memikirkan masalah teknis saja, tetapi juga

masalah non teknis,” jelasnya. Ini langkah yang harus dilakukan

untuk mempertahankan kinerja yang baik di unit PLN. Maka, Adnyana pun menantang semua unit P3B Sumatera untuk menurunkan angka gangguan atau lama padam setiap triwulan.

Agar tepat sasaran, untuk penurunan gangguan akan dibuat detail penyebab utama. Misalnya bila karena peralatan, maka akan diperinci penyebab gangguan alat tersebut. Di samping mencari penyebab gangguan, untuk keakuratan data gangguan, maka P3B Sumatera mendukung integrasi data pembangkit dan distribusi. Contohnya, untuk menyamakan data gangguan penyulang harus diadakan konsolidasi data antara P3B Sumatera

dan wilayah. Selanjutnya, implementasi opera-

tional performance improvement (OPI) harus menjadi komitmen manajer unit untuk melaksanakannya, tapi tidak berlebihan. Untuk aplikasi program design for reliability (DFR), bidang information technology (IT) agar memfasilitasi dengan percepatan proses standarisasi international protection (IP) peralatan dan percepatan pengadaan DFR, karena merupakan program unggulan 2013.

Semua alur pembenahan menuju P3B Sumatera yang lebih baik harus jelas, bukan semata mencapai target. Orientasinya pada proses, bukan pada hasil.

MENGGANTANG TANTANGAN

Jajaran pegawai PLN P3B Sumatera siap menerima tantangan.

Humas PLN P3B Sumatera

Page 30: Fokus Mei 2013

30 Fokus Mei 2013

Proyek yang kini memasuki masa komisioning itu, oleh Assistant Engineer Technical Mekanikal Unit Pe-laksana Konstruksi (UPK) PLTU Teluk Sirih Pesisir Selatan Suroto dianggap sebagai “kawah candradimuka” pegawai junior untuk menghilangkan kesenjangan kompetensi antara pegawai senior dan junior.

“UPK tempat pembelajaran yang tepat bagi pegawai muda PLN yang kelak menjadi motor perkembangan perusahaan. Mereka bisa belajar langsung di lapangan bersama ahli dari kontraktor,” ungkap Suroto.

Faktanya, pembangunan pembangkit yang masuk proyek percepatan 10.000 MW itu memang

penuh tantangan. Terletak di kawasan Bukit Barisan, pembuatan akses jalan saja mesti dengan membelah bukit. Lantas, membuka lahan seluas 40 ha perlu meruntuhkan bukit. Sementara pembangunan death end tower transmition ke switchyard dilakukan dengan mengebor bukit batu.

Faktor cuaca juga menjadi tantangan tersendiri. Posisi proyek yang berada di kaki bukit membuat galian untuk persiapan konstruksi tenggelam kala hujan, sehingga area workshop dan beberapa fasilitas lain terendam. Di sini, keuletan dan ketabahan setiap personel sangat dibutuhkan.

PLTU Teluk Sirih berkapasitas 2 x 112 MW dibangun di Desa Bungus, Kecamatan Teluk Kabung, Pesisir Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat untuk menopang keandalan listrik Sumatera, terutama Sumatera bagian tengah. Pembangunan unit 1 ditargetkan rampung Agustus 2013, sedangkan unit 2 November 2013.

NUSANTARA

Istimewa

Suroto / PLN UPK

Page 31: Fokus Mei 2013

31 Fokus Mei 2013

SOSOK

Dunia pendidikan amat lekat dengan kehidupan Sri Widodo. Maklum, pria kelahiran Klaten, 1 Desember 1959 ini instruktur pekerjaan dalam keadaan bertegangan tegangan menengah (PDKB TM) di Transmission Live Maintenance (TLM) Academy/Udiklat Semarang. “Pendidikan investasi yang besar sekali nilainya dan sangat fundamental bagi suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan taraf pendidikan masyarakatnya,” tandasnya.

Lulusan D1 Teknik Elektro Universitas Diponegoro itu menilai, PLN juga berperan memajukan

pendidikan nasional dengan program upgrading guru SMK se-Indonesia lewat PLN Pusdiklat pada tahun 2012 lalu. Bahkan penggemar otomotif ini mengakui, diklat yang diselenggarakan PLN saat ini jauh lebih baik dari kurikulum, materi, instruktur, peralatan praktikum, dan fasilitas lain.

Contohnya, “Di TLM Academy, terdapat peralatan PDKB sentuh langsung tercanggih, gardu induk (GI) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV seperti halnya GI eksisting, peralatan sistem otomasi gardu induk (SOGI), dan sebagainya,” ungkap suami Anna Dame Sirait itu.

Hal tersebut sesuai kebutuhan perusahaan serta mengacu kepada standar kompetensi perusahaan (Direktori Kompetensi PLN) dan standar kompetensi personel (SKP) yang diterbitkan Menteri ESDM.

Semangat Widodo memajukan korporat berbuah penghargaan : Instruktur PDKB yang telah berhasil mendidik dan menghasilkan tim PDKB yang baik dari Direktur Utama PLN (2003) serta juara 3 lomba karya inovasi tingkat nasional (2011). “Inovasi tanpa henti. Itu moto saya sebagai instruktur maupun pegawai PLN,” tegas ayah dari Winaldo Junarko Bahara ini.

Sri Widodo

Dok. Pribadi

Peri / D.K.

Page 32: Fokus Mei 2013

32 Fokus Mei 2013

Oleh sebab itu, dapat diartikan bahwa taktis mengarah kepada cara-cara sesaat yang ditujukan untuk penyelesaian terhadap kondisi/persoalan yang sedang dihadapi. Dengan demikian, aksi taktis dapat diartikan sebagai tindakan yang dibuat untuk melakukan sesuatu dalam upaya untuk ke luar dari kondisi tertentu. Karena itu, aksi taktis muncul pada saat tertentu dan mungkin tidak dapat dilakukan secara berulang untuk hal-hal yang lain.

Secara harfiah, menang berarti berhasil mengalahkan lawan dalam suatu pertandingan, dapat juga artinya memperoleh prestasi yang terbaik. Bahkan menang juga dapat diartikan berhasil mendapatkan semua yang diinginkan dalam hidup. Namun dalam pengertian yang lain, menang dapat juga diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang dapat ke luar dari suatu kegagalan, dapat ke luar dari suatu musibah atau ke luar dari suatu kondisi yang tidak diharapkan. Sedangkan injury time diartikan bukan sebatas hanya sebagai menit-menit terakhir, tetapi lebih kepada saat-saat genting, vital, dan suasana yang tidak pasti.

Dalam pertandingan olah raga, misalnya sepak bola, setiap tim pasti selalu berencana untuk menang. Tapi sadarkah kita bahwa terkadang kemenangan yang diinginkan bukanlah kemenangan untuk menjadi pemenang? Jika kita mengikuti partai final piala AFF antara tim nasional Indonesia dengan tim Malaysia tahun 2010 lalu, maka kita akan menemukan suatu kemenangan, tetapi tidak menjadi pemenang. Namun satu kekalahan tetap menghasilkan pemenang.

Final piala AFF mengharuskan pemenang ditentukan setelah melakoni dua kali pertandingan, yaitu home and away. Saat Malaysia menjadi tuan rumah, tim Indonesia tertinggal 3-0. Pertandingan selanjutnya dilangsungkan di stadion Gelora Bung Karno di Jakarta. Dengan posisi unggul selisih 3 gol, apakah tim Malaysia sudah aman? Belum tentu. Demikian juga halnya dengan tim Indonesia yang tertinggal 3 gol, tentu bukan hal mudah melampauinya. Oleh sebab itu, kesempatan untuk menjadi juara tentu semakin kecil.

Tetapi sadarkah kita bahwa pertandingan terakhir dilakukan di Jakarta. Indonesia menjadi tuan rumah. Jika tim nasional Indonesia kalah di Gelora Bung Karno dari Malaysia, apa jadinya? Fokus utama tidak lagi hanya pada menang atau kalah, tetapi lebih jauh sudah menyangkut martabat. Itulah yang disebut dengan injury time. Maka, tim Malaysia berupaya dapat menciptakan gol, sedangkan tim Indonesia berupaya memasukkan gol sebanyak mungkin.

Yang terjadi adalah tim Malaysia berhasil memasukkan 1 gol pada babak pertama, sehingga di babak kedua Malaysia lebih tenang mengatur pertahanan. Di babak kedua, tim nasional Indonesia berhasil memasukkan 2 gol ke gawang Malaysia. Maka, Indonesia unggul 2-1 atas Malaysia. Indonesia meraih kemenangan, tetapi bukan menjadi pemenang. Namun publik sudah puas, karena tim nasional Indonesia dapat mengalahkan Malaysia. Malaysia menjadi pemenang, karena dapat ke luar dari tekanan.

Berbeda halnya dengan perempat final Liga Champions 2013 antara AC Milan dan Barcelona. Di pertandingan pertama di Kota Milan, AC Milan sudah unggul dengan selisih 2 gol. Penting bagi Barcelona untuk memasukkan gol sebanyak-banyak pada pertandingan kedua di Barcelona. Bagi AC Milan, untuk dapat lolos

oleh : Marjon Sinaga - Staf Divisi Bisnis dan Transaksi Tenaga Listrik PLN

untuk kemenangan

INJURY TIME

AKSI TAKTISHORISON

Kata aksi secara harfiah artinya

bergerak melakukan sesuatu ; bertindak

melakukan sesuatu. Dalam pengertian

lain disebut juga aksi itu bertingkah laku yang dibuat-buat.

Sedangkan kata taktis diartikan dengan

siasat. Siasat sendiri artinya bertindak ke arah...…, mengarah

ke….

Page 33: Fokus Mei 2013

33 Fokus Mei 2013

fase berikutnya bukan memasukkan gol sebanyak-banyaknya, tetapi memasukkan gol ke gawang Barcelona dengan selisih 2 gol. Oleh sebab itu, jika skor pertandingan di Barcelona 2-0, 3-1, 4-2 dan seterusnya untuk kemenangan Barcelona, AC Milan tetap menjadi pemenang dan lolos ke babak berikutnya.

Namun yang terjadi, satu gol pun tidak dapat dimasukkan oleh AC Milan ke gawang Barcelona. Justru Barcelona yang berhasil memasukkan gol sebanyak-banyaknya, yaitu 4 gol. Akhirnya, AC Milan tersingkir dan Barcelona yang lolos dengan agregat gol 4-2. Itulah situasi dimana AC Milan tidak dapat melakukan aksi-aksi taktis untuk saat-saat yang penting.

Seperti Apa dengan PLN?Subsidi yang besar, pemakaian

BBM (HSD) yang tinggi, dan pemadaman listrik yang sering terjadi adalah kondisi yang sedang dihadapi PLN. Besaran angka subsidi listrik sudah ditetapkan dalam APBN, kuota pemakaian BBM sudah ditentukan, tingkat mutu pelayanan (TMP) jumlah kali dan lama padam sudah dideklarasikan. Itulah target-target operasional yang harus di realisasikan PLN.

Hingga triwulan I 2013 ini, sudah seperti apa realisasinya? Adakah data yang menunjukkan bahwa target-target tersebut di atas sudah mengkhawatirkan untuk dapat direalisasikan ? Di sinilah dipentingkan penguasaan atas kondisi real yang sebenarnya terjadi. Sebab, bila kondisi real tidak dapat dimaknai dengan akurat, maka tidak mungkin lahir aksi-aksi taktis yang dapat menolong PLN ke luar dari kondisi yang ada.

Bagaimana aksi-aksi taktis dapat dilaksanakan di PLN? Suatu pertanyaan yang sangat penting dijawab. Satu yang harus diketahui untuk dapat menghasilkan aksi-aksi taktis adalah memahami situasi yang terjadi saat ini dan apa akibatnya di waktu yang akan datang. Pemakaian HSD waktu menjalankan mesin-mesin yang ada bukanlah tindakan salah, tapi pemakaian yang berlebihan akan mengakibatkan kondisi perusahaan tidak sehat.

Oleh sebab itu, perlu diketahui seperti apa kondisi pemakaian HSD hingga saat ini? Masihkah pada

kuota yang telah ditetapkan dalam RKAP? Jika sudah menunjukkan suatu indikasi yang akan ke luar dari kuota, di sinilah dibutuhkan apa yang disebut dengan aksi-aksi taktis. Oleh sebab itu, perlu diambil suatu tindakan yang segera dapat menekan jumlah pemakaian HSD. Seperti apa tindakan yang perlu dilakukan, tentu tergantung pada lingkungan bisnis kelistrikan di suatu wilayah.

Jika ada kemungkinan bermitra dengan pihak lain, kenapa tidak dilakukan? Pengoperasian mesin harus diawasi secara ketat agar tidak ada mesin beroperasi dengan beban yang rendah? Mungkin lebih baik. Atau secara teknis, frekuensinya perlu disesuaikan? Bisa saja.

Pembangunan proyek sering berhadapan dengan berbagai kendala. Di dalam perencanaan pada awal tahun, tidak pernah terlintas akan terjadi hambatan-hambatan seperti sekarang. Misalnya, persoalan yang sering ditemukan pada pembangunan transmisi adalah tidak diizinkannya pembangunan tapak tower oleh pemilik tanah di berbagai lokasi. Apa jalan ke luarnya? Sangat bergantung pada kondisi masyarakat sekitar.

Jika di lokasi tidak ditemukan sarana pelayanan kesehatan, kenapa tidak dibangun saja? Dengan pembangunan sarana kesehatan, misalnya puskemas dan menempatkan seorang dokter atau bidan di lokasi tersebut, mungkin hambatan akan teratasi. Jika sarana pendidikan yang dibutuhkan, kenapa tidak membangun sekolah dasar di lokasi tersebut? Jika sarana air bersih yang kurang, bisa dibangun bak penampungan air dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan itu dapat dilakukan berbasis corporate social responsibility (CSR).

Listrik sering padam, apa aksi-aksi taktisnya? Listrik padam, umumnya lebih sering terjadi pada sistem kelistrikan sedang dan kecil. Di beberapa kota besar memang kadang masih ditemukan listrik padam. Sementara dalam RKAP tidak tercantum rencana kerja untuk menurunkan jumlah gangguan? Memang sedikit ironis. Namun, kondisi di lapangan kadang tidak dapat seluruhnya dimasukkan dalam program kerja RKAP, sebab RKAP biasanya berbasis pada uang. Oleh sebab itu, penting aksi-aksi taktis.

Listrik sering padam karena kondisi pembangkitan yang masih pas-pasan dibandingkan dengan beban puncak? Aksi yang dilakukan dapat berupa kemitraan dengan pelanggan terbesar di sistem. Selama 2-3 jam pada saat beban puncak, pelanggan mengoperasikan pembangkitnya sendiri, tetapi biaya operasinya bisa sharing dengan PLN. Aksi-aksi taktis lainnya? Akan muncul sesuai kondisi yang dihadapi. Yang penting, gelorakan selalu keyakinan dan antusiasme untuk berbuat.

Ada seorang ayah memiliki anak yang sejak usia 4 tahun sudah didiagnosa menderita penyakit leukemia. Pada umur 11 tahun, akhirnya si anak menghadap Sang Pencipta. Seorang sahabat karib selalu memperhatikan usaha-usaha yang dilakukan si ayah untuk memperjuangkan kesembuhan anak-nya.

Si sahabat bertanya : “Mengapa kamu tetap melakukan segala upaya yang kelihatannya sangat berat dan melelahkan itu, padahal penyakit yang diderita anakmu sudah begitu berat?”

Si ayah menjawab : “Saya percaya, apa pun yang terjadi semua akan berpulang ke Sang Pencipta. Tapi saya sangat yakin, suatu saat semua pasti akan bertemu kembali. Oleh sebab itu, saya tidak akan pernah ragu untuk selalu melakukan yang terbaik, meskipun itu berat dan melelahkan, meskipun itu aneh di pandangan orang lain, dan meskipun itu kelihatannya akan sia-sia. Tidak terbayangkan, apa yang dikemukakan si anak kepada ayahnya ketika pada akhir zaman mereka bertemu kembali, bila si ayah hanya bertindak seadanya untuk mengupayakan kesembuhan anaknya.”

Satu yang harus diketahui untuk dapat menghasilkan aksi-aksi taktis adalah memahami situasi yang terjadi saat ini dan apa akibatnya di waktu yang akan

datang.

Page 34: Fokus Mei 2013

34 Fokus Mei 2013

LABORA

AMS berfungsi sebagai sarana untuk pengelolaan administrasi kesekretariatan yang bukan bersifat rahasia, kelancaran penerimaan surat, pendistribusian surat, pengeluaran surat, serta pencarian surat masuk, surat keluar, produk hukum, surat bentuk khusus maupun nota dinas. Aplikasi dipakai untuk menyimpan data surat menyurat dalam bentuk softcopy sekaligus sarana bantu untuk menunjukkan lokasi/tempat hardcopy disimpan dan memberi kemudahan bagi user dalam melakukan pengarsipan maupun pencarian dokumen.

Pelaksana AMS adalah setiap pegawai, dengan tugas khusus menerima dan mendistribusikan surat maupun dokumen kesekretariatan serta bertanggung jawab menjaga

rahasia isi surat dan dokumen itu. Ini agar setiap surat yang diproses melalui AMS tidak dimanfaatkan untuk kepentingan yang dapat merugikan perusahaan.

Untuk mengakses AMS, setiap pengguna harus memastikan lebih dulu bahwa workstation/client dalam personal computer/laptop/tablet telah di-install program browser Mozilla, Google Chrome atau Opera. Kemudian, klik salah satu browser dengan alamat http://ams.pln.co.id, maka akan tampil menu log in pada AMS. Untuk menggunakannya, user tinggal memasukkan akun email korporat dan password-nya. Jika belum terdaftar, disarankan untuk mendaftarkan diri kepada Administrator Active Directory Divisi Sistem Informasi.

Dalam AMS, pengguna dapat

mengetahui tahun agenda, tanggal terima, nomor surat, tanggal surat, pengirim surat, ditujukan kepada siapa, perihal, lampiran, permasalahan, sifat, jenis surat, dan keterangan. Hardcopy surat akan disimpan dalam ruang penyimpanan khusus, dengan tanda sesuai yang diisikan dalam AMS, baik nomor almari dan nomor order. Bisa diketahui juga tindak lanjut/disposisi, kepada siapa saja disposisi itu, serta keterangan pada disposisi.

Pengguna AMS akan menerima informasi, pemberitahuan (notifikasi) melalui email terkait adanya surat masuk, sehingga memudahkan dan mempercepat kegiatan kese-kretariatan. Untuk melihat isi surat, pengguna tinggal mengunduh (download) surat yang telah di-file scan.

AMS : Amankan

Lalu Lintas Surat

Bisa dibayangkan, dalam perusahaan sebesar PLN berlalu lalang ratusan, bahkan ribuan surat masuk dan keluar. Seiring

kemajuan teknologi informasi, manajemen PLN berupaya mengelola surat masuk dan keluar melalui aplikasi berbasis

komputerisasi bernama Aplikasi Manajemen Surat (AMS).

Peri / D.K.

Page 35: Fokus Mei 2013

35 Fokus Mei 2013

LABORA

Nah, PLN punya program mirip acara itu. Untuk menguji dan memastikan kesigapan petugas pelayanan teknik (Yantek) dalam melayani pengaduan pelanggan sesuai Service Level Agreement (SLA), dikeluarkan surat edaran direksi No. 004.E/DIR/2013. Tujuannya, meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.

Pada praktiknya, direksi PLN, kepala divisi, direksi anak perusahaan (PLN Batam dan PLN Tarakan), general manager, atau manajer bidang terkait menyamar menjadi pelanggan (mystery guest) dengan memanfaatkan fasilitas aplikasi pengaduan dan keluhan terpadu (APKT) pada sistem Contact Center PLN 123 (CC 123). Mereka akan menilai respons time-nya, kelengkapan atribut dan peralatan kerja, serta keramahan petugas Yantek, sambil menunjukkan identitas sebagai inspektur uji kesigapan petugas Yantek

Hasil uji kesigapan petugas Yantek bakal diserahkan kepada manajer

area terkait dan ditembuskan kepada atasan unit yang diuji. Jika hasil pengujian dinyatakan kurang baik, maka manajer area wajib membina petugas Yantek yang berada dalam ranah kerjanya.

Pejabat PLN juga akan menginformasikan hasil uji kesigapan ke divisi niaga melalui email [email protected] untuk masing-masing kriteria penilaian : baik, cukup, kurang. Penilaian disertai nomor pengaduan pelanggan dan lokasi uji kesigapan. Sementara pengelola APKT pada divisi niaga akan menganalisa dan meneruskan hasil uji kesigapan kepada manajer area unit terkait dan ditembuskan kepada pejabat yang melakukan uji kesigapan.

Seperti diketahui, tenggat waktu (respons time) sejak pelanggan melapor sampai petugas Yantek tiba di lokasi selambat-lambatnya 45 menit. Sedangkan tenggat waktu eksekusi penanganan gangguan (recovery time) selambat-lambatnya 3 jam.

Bukan Reality ShowPernah menyaksikan acara reality show “Bos Sejati” di salah satu televisi swasta? Acara ini menampilkan pemilik perusahaan atau CEO yang menyamar sebagai karyawan biasa dan berbaur dengan karyawan lain untuk mengevaluasi kinerja karyawannya.

D.K.

Peri / D.K.

Page 36: Fokus Mei 2013

36 Fokus Mei 2013

Dalam bidang ketenagalistrikan, PLN menjadi pemain terbesar di tanah air di antara pemain-pemain gurem lain. Melihat kondisi ini, PLN dihadapkan pada satu tantangan besar untuk melistriki tanah air. Karena untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Indonesia setidaknya harus mempersiapkan pertumbuhan listrik 1,5 hingga 2 kali lipat pertumbuhan ekonomi. Pada 2012, pertumbuhan listrik mencapai 9,97%, dan akan terus meningkat lagi pada tahun-tahun berikutnya.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, pemerintah membu-ka kran bagi swasta yang ingin turut serta berkecimpung dalam bisnis ketenagalistrikan. Namun, hingga saat ini baru segelintir investor berkecimpung dalam bisnis ketenagalistrikan. Itu pun terbatas pada sisi pembangkitan saja.

Tentu, hal ini harus disikapi PLN

dengan baik. Di satu sisi, investor swasta sangat membantu PLN memperbesar kapasitas pembangkitan. Namun di sisi lain, tidak menutup kemungkinan akan menjadi kompetitor PLN dalam bisnis ketenagalistrikan.

Melihat kenyataan tersebut, PLN tidak bisa lagi dikelola dengan cara-cara konvensional. Maka, berawal pada kegiatan benchmarking ke beberapa perusahaan maju di dunia, manajemen PLN mengeluarkan kebijakan untuk membentuk pusat layanan bersama shared service center, sebagai suatu strategi peningkatan kualitas layanan dan efisiensi proses bisnis. Kebijakan ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah dalam menetapkan kontrak kinerja perusahaan Service Level Agreement (SLA) yang mengikat bukan saja PLN tapi juga berbagai kementerian dan lembaga pemerintahan yang menjadi stake holder utamanya. Salah satu target SLA

nya adalah menurunkan komponen biaya non bahan bakar sebesar 1,2% per tahun (Rp/MWh sales).

Direktur (SDM dan Umum) Eddy D. Erningpraja mengatakan, setelah melakukan pemetaan terhadap proses bisnis pendukung di tubuh PLN, ternyata terdapat begitu banyak kegiatan yang duplikatip baik pada bidang keuangan, sumber daya manusia, pelayanan pelanggan, dan teknologi informasi.

“Di setiap unit pasti ada karyawan yang aktivitas kesehariannya mengurus absensi pegawai, reimbursement biaya kesehatan, administrasi cuti, program pembekalan dan pensiun, termasuk pembayaran gaji pegawai dan potongan-potongannya serta proses administrasi lain menyangkut kepegawaian. Dengan adanya pusat layanan bersama, berbagai hal itu akan disentralisasi dan dikerjakan oleh pusat layanan bersama. Sesungguhnya dalam era milenium ini, tugas pokok bidang SDM tidak lagi hanya terpaku pada aktivitas administratif. Terdapat tiga peran lain yang lebih signifikan manfaatnya bagi perusahaan, seperti mengelola talenta perusahaan, sebagai strategic business partner perusahaan, juga pengelola hubungan industrial. Dengan kata lain, “Terjadi peningkatan kapabilitas dan kontribusi pegawai non teknik terhadap proses bisnis penyediaan energi listrik,” kata Eddy.

Pusat layanan bersama, diyakini Eddy, akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target

TANTANGAN NYATA DI DEPAN MATAPertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan semakin meninggi. Pada 2012 saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,3%. Tidak menutup kemungkinan angka itu akan mencapai 7,8% pada 2013 dan menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di dunia setelah China. Tentunya, pertumbuhan ekonomi ini harus didukung oleh infrastruktur yang andal, salah satunya sektor kelistrikan.

LABORA LABORA

Page 37: Fokus Mei 2013

37 Fokus Mei 2013

SLA PLN dengan pemerintah, terlebih bila proses bisnis penyediaan dan logistik material operasi PLN yang beraneka ragam jenisnya juga bisa desentralisasi.

“Sekarang ini, masih banyak unit kerja yang membeli barang keperluan operasional meski ternyata barang yang dibutuhkan itu ada di unit lain. Ke depan, hal seperti ini akan dikelola lebih baik. Pengadaan barang atau material akan menggunakan sistem centralized procurement yang berbasis database persedian, logistik PLN yang terpadu. “Dengan demikian, Manajemen secara presisi dan up-date mengetahui dengan akurat berapa kebutuhan dan ketersediaan kabel, tiang, trafo, rele proteksi, kWh meter di PLN,” ucapnya.

Kebijakan implementasi pusat layanan bersama didorong oleh fakta bahwa PLN telah berhasil melakukan berbagai transformasi proses bisnis melalui pemusatan beberapa fungsi kerja, seperti pengelolaan dan pengawasan arus pendapatan secara terpusat (P2APST), cash pooling terpusat, enterprise resources planning (ERP), program pemusatan fungsi administrasi (PPFA), aplikasi pengaduan keluhan terpadu (APKT), aplikasi pelayanan pelanggan terpusat (AP2T), dan sebagainya.

Pemusatan proses administrasi yang selama ini dilaksanakan unit operasional bertujuan agar unit kerja di daerah fokus mengurusi ketersediaan

dan keandalan listrik, begitu juga dengan peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Dipusatkannya beberapa fungsi kerja itu bukan berarti insan PLN dengan latar belakang non teknik tidak diperlukan. Justru dengan pembentukan pusat layanan bersama ini, maka pegawai PLN non teknik yang selama ini hanya terdorong melakukan pekerjaan bersifat administratif dapat ditingkatkan kapabilitasnya untuk menangani pekerjaan lain yang tidak kalah penting, seperti perencanaan kebutuhan dan pemutakhiran metode rekrutmen pegawai, perencanaan anggaran, evaluasi penggunaan sumber daya perusahaan, pengelolaan kontrak kerja dengan vendor, dan sebagainya.

Pusat layanan bersama merupakan penggabungan pekerjaan tertentu yang bersifat rutin, merupakan pendukung proses penyediaan energi listrik, bervolume tinggi, dan tersebar pada berbagai unit bisnis. Eddy berharap, perubahan ini bisa memicu berubahnya kebiasaan atau budaya kerja pegawai PLN menjadi lebih baik. Terlebih, pusat layanan bersama berbasis teknologi informasi akan mampu men-“drive” pegawai PLN untuk tidak tersita waktunya secara percuma.

Menurut Eddy, pusat layanan bersama dipastikan dikelola anak perusahaan PLN, yaitu Icon+ yang 100% sahamnya dimiliki PLN. Pada masa persiapan, Icon+ menggandeng konsultan agar paradigma pusat layanan bersama ini benar-benar dipahami seluruh pegawai PLN.

“PLN menugaskan Icon+ untuk mengurusi pekerjaan-pekerjaan administratif pada pusat layanan bersama. Kemungkinan besar, pusat layanan bersama bergulir pada awal 2014. PLN meminta kajian kepada Icon+ : berapa cost and benefit yang berimbas ke PLN jika pusat layanan

bersama terbentuk. Sampai kini, semua masih dalam kajian, karena harus mempertimbangkan lokasinya dimana, membuat gedung permanen atau semi permanen, atau cukup memanfaatkan aset yang ada. Karena pusat layanan bersama bukan bicara Rp 1 milyar atau Rp 100 milyar. Ini bicara triliunan rupiah yang akan berdampak besar terhadap PLN sendiri, sehingga pengerjaannya harus hati-hati,” imbuh Eddy.

Sejalan dengan digodoknya implementasi pusat layanan bersama, Eddy mengutarakan, PLN mempersiapkan beberapa pegawai agar implementasi pusat layanan bersama bisa berjalan lancar. Sejumlah pegawai PLN telah terlibat untuk menghitung kebutuhan orang, menyajikan data kompetensi, levelnya seperti apa, dan sebagainya.

“Kami telah men-training 40 tenaga IT agar siap menjadi implementor program-program pusat layanan bersama, dan akan ada gelombang training berikutnya. Bahkan sebe-lumnya, kami mengirimkan sekitar 18 pegawai PLN agar mereka tahu operasi dan manfaat pusat layanan bersama,” kata Eddy.

Dengan pusat layanan bersama, PLN akan lebih fokus pada bisnis inti melistriki pelanggan, sehingga pelanggan dapat merasakan pelayanan yang lebih baik. Selain itu, pusat layanan bersama bisa menjadi standarisasi proses bisnis PLN yang terukur dan termonitor. Bahkan, jika melihat pusat layanan bersama perusahaan besar di dunia, ternyata biaya operasi mereka turun 3-5 % per tahun.

“Kalau anggaran operasi kita misalnya Rp 180 triliun, maka dengan mengimplementasikan pusat layanan bersama setidaknya akan terjadi penghematan sebesar Rp 5 sampai 8 triliun. Ini jelas bukan hal yang kecil,” ujarnya di ujung pembicaraan.

LABORA

Peri / D.K.

Page 38: Fokus Mei 2013

Fokus Mei 201338

Kapten Putri Jakarta Electric (JE) PLN Susanti melakukan smes saat melawan Putri Petrokimia Gresik pada gelaran Proliga 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/5). Toser JE Komang menyabet best setter dan Brankica (Brazil) merebut gelar best scorer .

Batam B’right merebut piala bergilir Dirut PLN 2013 pada pertandingan bowling antarunit bisnis dan anak perusahaan PLN yang digelar di Bogor Bowling Center, Jumat-Sabtu (3-4/5).

Mahasiswa International Energy Expert Partnership Program (IEEPP) Universitas Nasional Seoul mengunjungi PLN Kantor Pusat, Jumat (26/4) dan

menghadiri workshop bertajuk “Strengthening International Collaboration for Sustainable Energy Solutions”.

lensa

Menteri ESDM Jero Wacik meresmikan jaringan distribusi listrik perdesaan dan pemanfaatan air bersih

dari sumur bor untuk warga Desa Tukadmungga, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (3/5).

Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

Irwanto / Humas PLN Pusat

Humas PLN Pusat

Page 39: Fokus Mei 2013

Fokus Mei 2013 39

Kabupaten Bangka Selatan akan menyala 24 jam jika

pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) rampung. Ini diungkapkan

Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Sumatera

Direktorat Operasi Jawa-Bali-Sumatera Oman Sumantri saat menerima kunjungan anggota

DPRD Bangka Selatan ke PLN Kantor Pusat, Jumat (3/5).

Menyambut Hari Palang Merah se-Dunia yang diperingati setiap tanggal 8 Mei, PLN Kantor Pusat melaksanakan kegiatan donor darah di plaza tertutup, Rabu (8/5).

Pembangunan PLTU Tidore (2 X 7 MW) di Maluku Utara rencananya selesai September 2013, namun akan dipercepat Agustus 2013. Beroperasinya PLTU ini menghemat penggunaan BBM sebesar Rp 1 milyar/hari.

Bank asal Jerman, KFW German tertarik menjadi investor ketenagalistrikan di Indonesia dan berniat memberikan pinjaman kepada PLN, Jumat (3/5).

Agus Trimukti / Humas PLN Pusat

Dermawan / Humas PLN Pusat

Kiki / Humas PLN PusatAhmad Hidayat / Humas PLN Pusat

Page 40: Fokus Mei 2013