Top Banner
Flu Babi adalah penyakit saluran perapasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Penyakit ini sangat cepat menyebar kedalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, pada umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia, akan berakibat pada kematian. ( FENNER et al.,1987) Pengertian Flu babi (swine influenza) adalah penyakit virus yang disebabkan oleh strain virus influenza yang biasanya menginfeksi babi yang disebut swine inflenza virus (SIV). Virus ini banyak ditemukan di Amerika Utara dan Amerika Sealatan, Eropa, Kenya, Cina daratan dan Asia Timur yang adapat menimbulkan wabah (epidemi) penyakit pernapasana pada babi. Virus penyebab flu babai dapat diisolasi pertam kali dari babi penderita flu babi pada tahun 1930, yaitu virus influenza tipe A dari famili Orthomyxoviridae. Terdapat empat jenis subtipe virus influenza tipe A pada babi, namun yang paling sering menjadi penyebabnya adalah virus influenza tipe A subripe H1N1. 2.2 Penyebaran Flu Babi Hospes utama virus influenza tipe A adalah babi. Namun beberapa starin virus influenza selain ditularkan secara langsung dari baib ke babi, juga dapat secara langsung ditularkan dari babi ke manusia dan sebaliknya dari manusia ke babi. Karean itu influenza yang terjadi termasuk sebagai
40

Flu Babi Adalah Penyakit Saluran Perapasan Akut Pada Babi Yang Disebabkan Oleh Virus Influenza Tipe A

Oct 01, 2015

Download

Documents

flu babi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Flu Babi adalah penyakit saluran perapasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Penyakit ini sangat cepat menyebar kedalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, pada umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia, akan berakibat pada kematian. ( FENNER et al.,1987)PengertianFlu babi (swine influenza) adalah penyakit virus yang disebabkan oleh strain virus influenza yang biasanya menginfeksi babi yang disebut swine inflenza virus (SIV). Virus ini banyak ditemukan di Amerika Utara dan Amerika Sealatan, Eropa, Kenya, Cina daratan dan Asia Timur yang adapat menimbulkan wabah (epidemi) penyakit pernapasana pada babi. Virus penyebab flu babai dapat diisolasi pertam kali dari babi penderita flu babi pada tahun 1930, yaitu virus influenza tipe A dari famili Orthomyxoviridae. Terdapat empat jenis subtipe virus influenza tipe A pada babi, namun yang paling sering menjadi penyebabnya adalah virus influenza tipe A subripe H1N1.2.2 Penyebaran Flu BabiHospes utama virus influenza tipe A adalah babi. Namun beberapa starin virus influenza selain ditularkan secara langsung dari baib ke babi, juga dapat secara langsung ditularkan dari babi ke manusia dan sebaliknya dari manusia ke babi. Karean itu influenza yang terjadi termasuk sebagai penyakit flu babi zoonotik. Penularan virus influenza babi tidak selalu menimbulkan penyakit pada manusia, meskipun di dalam darah manusia terinfeksi ditemukan antibodi terhadap virus ini.Virus flu babi dapat ditularkan dari babi ke babi lainnya, dapat ditularkan ke mamalia lainnya, baik secara langsung melalui udara pernapasan amaupun sesudah terjadinya proses mutasi atau reassortment genetic. Dalam hal ini babi dapat menjadi hospes tempat terjadinya perubahan genetik yang menghsilkan virus strain baru yang lebih ganas. Wabah virus influenza A subtipe asia diduga terjadi juga akibat penularan dari bebek ke babi karena kedua jenis hewan tersebut dipelihara bersamaan dibanyak keluarag. Hal ini terbukti pada virus burung (Avian Influenza virus) H3N2 dan H5N1 ternyata ditemukan pada populasi babi di cina. Varian baru strain H3N2 ternyata juga telah mnyebar ke vietnam, sedangkan infeksi dengan virus avian influenza H5N1 ditemukan pada babi-babi yang dikandngkan didekat peternakan ayam di Jawa Barat. Hal ini menimbulakn kekhawatiran akan terjadinya epidemi atau pandemi influenza di masa depan. Penyebaran penyakit ke daerah yang baru umumnya terjadi akibat perpindahan babi yang sakit atau manusia yang menjdi carrier.Virus flu babi adalah penyebab wabah global (pandemi) flu pada manusia di tahun 1918-1920, terkenal sebagai flu Spanyol (Spanish Flu) yang menimbulkan kematian lebih dari 20 juta jiwa. Pada masa pandemi tersebut virus influenza menyerang baik manusia maupun babi secara bersamaan waktunya. Diduga strain flu babi yang sedang mewabah pada tahun 2009 juga menjadi penyebab wabag flu di tahun 1976. Sebenarnya wabah flu babi boleh dikatakan selalu terjadi setiap msuim dingin di Amerika Utara dan Eropa. Juga epidemi flu babi dilaporkan pernah terjadi di Afrika Selatan, Kenya, India, Cina, Hongkong, Jepang, Singapura dan Amerika Selatan.

2.3 PatofisiologiPenyebaran virus Swine Influenza melalui udara (droplet infection) dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Masa inkubasi virus3-5 hari.Virus yang tertanam pada membran mukosa akan terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat yang dapat mengikat virus. Reseptor spesifik yang dapat berikatan dengan virus influenza berkaitan dengan spesies darimana virus berasal. Virus Swine influenza manusia dapat berikatan dengan alpha 2,6 sialiloligosakarida yang berasal dari membran sel dimana didapatkan residu asam sialat yang dapat berikatan dengan residu galaktosa melalui ikatan 2,6 linkage. Virusdapat berikatan dengan membran sel mukosa melalui ikatan yang berbeda yaitu ikatan 2,3 linkage. Adanya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa diduga sebagai penyebab mengapa virus H1N1 tidak dapat mengadakan replikasi secara efisien pada manusia. Mukoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga perlekatan virus dengan sel epitel saluran napas dapat dicegah. Tetapi virus yang mengandung protein neuraminidase pada permukaannya dapat memecah ikatan tersebut. Virus selanjutnya akan melekat pada epitel pada permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi didalam sel tersebut. Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu singkatvirus dapat menyebar ke sel-sel didekatnya. Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengerut dan mengalami piknosis. Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi.

2.4 Gejala klinisPada waktu terjadi wabah flu babi di suatu peternakan babi, bolah dikatan hampir seluruh populasi babi dipeternakan tersebut menjadi sakit secara bersamaan.epidemi umumnya terjadi dimusim dingin dengan babi muda umumnya menderita sakit yang berat. Babi penderita influenza akan mengalami demam, depresim batuk-batuk, bersin-bersin, sulit bernapas, mata mengalami keradangan sehingga berwarna merah dan terganggu nafsu makannya. Sesudah itu babi akan mengalami gangguan pernapasan akut berupa batuk-batuk hebat, bersin-bersin, pernapasan perut yang tidak teratur. Mata dan hidung yang sakit akan selalu mengeluarkan cairan. Pada beberapa babi yang bunting mengalami abortus. Sebagian besar babi akan sembuh kembali dalm waktu 6 hari, dengan kematian hanya terjadi 1% dari babi yang sakit. Kemtian biasanya terjadi pada anak babi atau jika terjadi gangguan pernapasan yang berat.Pada manusia terinfeksi flu babi H1N1 sebagian kecil yang menimbulkan gejala klinis berupa gejala klinis influenza yang umum terjadi, yaitu demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit seluruh badan, sakit kepala, menggigil dan rasa lelah. Selain itu penderita juga mengalami diare dan muntah-muntah. Pada pandemi tahun 2009, penyebabnya bukanlah virus H1N1 ynag zoonotik karena penularan pada manusia tidak berasal dari babi, melainkan dari manusia ke manusia. Pada flu babi dengan gejala klinis yang berat, hal ini disebabkan oleh terjadinya pneumonia yang umumnya merupakan penyebab kematian penderita.2.5Pemeriksaan PenunjangDiagnosis flu babi sebenarnya sudah dapat diarahkan dengan memperhatikan gejala-gejal klinis dan epidemiologi penyakit ini. Untuk menetapkan diagnosis pasti, berbagai teknik diagnosis dapat dilakukan, yaitu:1. Pemeriksaan imunohistokimia2. Hemagglutination-inhibition yang dilakukan bersama neuramidase inhibition.3. ELISA4. PCRSebagai bahan pemeriksaan yang dapat digunakan adalah hapusan hidung (nasal swab) atau hapusan faring (pharyngeal swab) dari penderita yang hidup, atau bahan jaringan paru penderita yang sudah mati.Untuk pemeriksaan serologi, sampel penderita sebanyak 20 ml pada saat penyakit sedang akut dan pada stadium konvalesen (2-3 n=minggu sesudahnya). Pada umunya dilakuakn hemaglutinasi inhibisi untuk menunjukkan adanya kenaikan titer antibodi. Pemeriksaan serologi terhadap penderita muda lebih sulit dipastikan hasilnya karena masih adanya antibodi maternal.Identifikasi virus dapat ditentukan melalui imunohistokimia, uji inhibis-hemaglutinasi bersama neuramidase, ELISA dan PCR.

2.6 DiagnosisDepartemen kesehatan RI membuat kriteria diagnosis flu babi sebagai berikut:1.Pasien dalam ObservasiSeseorang yang menderita demam > 38C disertai satu atau lebih gejala dibawah ini:a.Batukb.Sakit tenggorokanc.Pilekd.Napas pendek/ sesak napas (pneumonia) dimana belum jelas ada atau tidaknya kontak dengan unggas mati/sakit mendadak yang belum diketahui penyebabnya.

2.Kasus SuspekSeseorang yang menderita demam > 38C disertai satu atau lebih gejala dibawah ini:a.Batukb.Sakit tenggorokanc.Pilek Napas pendek/ sesak napas (pneumonia) dimana belum jelas ada atau tidaknya kontak dengan babi mati/sakit mendadak yang belum diketahui penyebabnya.d.Pernah tinggal di daerah yang terdapat kematian babi yang tidak biasa dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.e.Pernah kontak dengan penderita flu babi dalam 7 hari terakhir sebelum timbul gejala.f.Pernah kontak dengan spesimen flu babi dalam 7 hari terakhir sebelum timbul gejala.g.Ditemukan lekopenia 3000/l atau mm.h.Tes ELISA untuk influenza A tanpa subtipe.i.Kematian akibat Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan satu atau lebih keadaan dibawah ini:-Lekopenia atau limfopenia, trombositopenia ( 38C, batuk, sesak, kesulitan napas dan diare3.1.4 Riwayat penyakit DahuluPernah kontak dengan babi yang mati/sakit secara mendadak dalam 7 hari terakhir, pernah kontak dengan penderita flu babi dalam 7 hari terakhir.3.1.5 Pemeriksaan FisikB1:Inspeksi : Sesak, batuk, nyeri dada, penggunaan otot bantu pernafasaan, pernafasaan diafragma dan perut meningkat, pernafasan cuping hidung, pola nafas cepat dan dangkal, retraksi otot bantu pernafasan, RR > 30x/menit.Palpasi : fremitus vokal menurun.Perkusi : suara perkusi redup sampai pekak.Auskultasi: Ronkhi basah, suara napas bronkial.B2:Sianosis, nadi > 100x/menit, CRT > 3 detik, BGA menunujukkan hipoksemia, S1 dan S2 tunggal.B3:Nyeri kepala, terjadi penurunan kesadaran.B4:Terkadang produksi urine menurunB5:Mual, muntah, diare, bising usus meningkat, nafsu makan menurun.B6:Nyeri otot, kelemahan pada otot.3.1.6 Pemeriksaan Penunjanga. Kultur virusb. PCRc. Uji serologi: ELISAd. Hematologi: leukopenia, limfositopenia, limfositosis relatif, trombositopenia.e. Kimia darah: BGA dapat normal atau abnormal, peningkatan SGOT/SGPT, penurunan albumin, peningkatan ureum dan kreatinin.f. Pemeriksaan Radiologi: infiltrasi di paru.3.2 Diagnosa Keperawatan1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret.2. Gangguan pertukaran gas berhubungan denganpenurunan O2dalam udara inspirasi.3. Hipertermi berhubungan dengan perubahan pada regulasi temperatur.4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan (demam, berkeringat banyak, muntah, hiperventilasi).5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh peningkatan kebutuhan metabolik sekunder, anoreksia.6.Intoleran aktifitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2.7. Resiko tinggi penularan infeksi b.d proses penyakit.

Nurse ZoneSelasa, 29 Maret 2011Askep Flu Burung dan Flu Babi

A.TINJAUAN MEDIS

a.DefinisiFlu Burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung / unggas dan manusia. Salah satu tipe yan diwaspadai adalah yang disebabakan oleh influenza dengan kode genetik H5N1 ( H: Haemagglutinin, N: Neuramidase ). (WHO = Avian Influenza, 2004)Flu Babi adalah penyakit saluran perapasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Penyakit ini sangat cepat menyebar kedalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, pada umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia, akan berakibat pada kematian. ( FENNER et al.,1987)b.EtiologiPenyebab Flu Burung adalah :Virus influenza tipe ATermasuk famili orthomyxoviridaeDapat berubah-ubah bentukTerdiri dari hemaglutinin (H) Neuramidase (N). Kedua huruf digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H3N3, H5N1, H9N2, H7N7, sedangkan pada binatang H1H5 dan N1N9.Strain yang sangat virulen / ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1Virus tersebut dapat bertahan di air sampai 4 hari pada suhu 22 C dan lebih dari 30 hari pada 0 CVirus akan mati pada pemanasan 60 C selama 30 menit / 56 C selama 3 jam dan dengan detergen, desinfektan missal formalin cairan yang mengandung iodine.Penyebab Flu Babi adalah :Virus-virus influenza ( tipe A, B, C) adalah virus RNA berselubung dengan genome bersegmen, ini artinya kode genetik RNA virus tidak merupakan untai tunggal RNA tetapi terdapat sebagai delapan segmen RNA yang berbeda pada virus-virus influenza. Virus influenza manusia / burung dapat menginfeksi sel saluran pernapasan babi pada saat yang sama dengan virus influenza babi; beberapa untai RNA yang bereplikasi dari virus manusia dapat terjadi kesalahan dan memasuki selubung virus flu babi.Babi memainkan peran yang unik sebagai suatu host intermediet bagi tipe flu baru karena sel-sel saluran pernapasan babi dapat terinfeksi secara langsung virus flu burung, manusia, dan mamalia lain. Selanjutnya, sel-sel pernapasan babi dapat terinfeksi banyak tipe flu dan dapat berfungsi sebagai wadah penyempurnaan untuk segmen-segmen RNA flu. Virus flu burung, yang biasanya menginfeksi sel saluran pencernaan pada banyak spesies burung keluar bersama kotoran burung. Babi dapat memperoleh virus ini dari lingkungan & tampaknya ini merupakan cara utama segmen RNA virus flu burung masuk ke dalam populasi virus flu mamalia.a.Pathway

a.Pemeriksaan Diagnostik

NoPemeriksaan DiagnostikTemuanNormal

1Pemeriksaan ApusanDitemukan virus / bakteri yang menyebabkan flu burungTidak ditemukan virus / bakteri yang menyebabkan flu burung

2RontgenPemeriksaan toraks dapat dilihat yaitu bagi penderita H5N1 dan H1N1 terdapat pneumonia (radang membrane paru) akibat eksudat pada rongga pleura yang berlebihanParu-paru bersih (tidak ditemukan pneumonia)

3Pemeriksaan darah rutinLeukositPada pasien H5N1 dan H1N1 ditemukan leukosit meningkat.Leukosit normal baik laki-laki maupun perempuan yaitu 5 10.000

HbHb normal laki-laki yaitu 13,5 18 g/dlHb normal wanita yaitu 11,5 16 g/dl

4Pemeriksaan Lab.virologiPCRPemeriksaan dapat mendeteksi adanya virus influenzaTidak ditemukan virus influenza

5CT-Scan dan MRIMemeberikan gambaran khas yang terletak di pons dan thalamus. Kelainan yang khas yang terletak di pons dan thalamus yang tampak dalam CT otak adalah gambaran densitas rendah simetris di thalamus, pons dan batang otak. Pada pemeriksaan MRI dengan kontras didapatkan gambaran kelainan berbentuk outcome ensefalitis/ensefalopati berhubungan dg usia penderita & temuan CT / MRI.Tidak ditemukan gambaran khas kelainan otak pada thalamus, pons, dan batang otak.

a.Tanda dan GejalaTanda dan gejala flu burung adalah :a.Gejala pada unggas :Jengger berwarna biruBorok di kakiKematian mendadakb.Gejala pada manusia :Demam ( suhu badan di atas 38 C)Batuk dan nyeri tenggorokanRadang saluran pernapasan atasPneumoniaInfeksi mataNyeri sendi dan otot ( Badan Penelitian & Pengembangan Kes.Depkes RI)

Tanda dan gejala flu babi yaitu umumnya mirip dengan kebanyakan infeksi influenzaDemam (38 C atau lebih )BatukSekresi hidung berlebihanKeletihanSakit kepalaMualMuntahDiareNyeri otot dan tulangSakit tenggorokanMenggigil dan lemasTidak nafsu makanBersin bersinTanda dan gejala lain pada anak-anak :Nafas terengah-engahKulit menjadi kehitaman / keabuanMalas minumMuntah-muntahTidak bisa bangun dan berinteraksi dengan baikTidak mau disentuhTerkadang gejala hilang tetapi demam & batuk masih ada (Capernito, Linda juall, 2001)a.KomlikasiMeningitisEncephalitisMyocarditisParalisis akut flaksid

b.Prognosa Prognosa buruk, angka kematian penderita sangat tinggi.

a.Penatalaksanaan Medis1.Terapia.Pasien dengan flu babi akan dievaluasi apakah termasuk kelompok dengan gejala klinis ringan, sedang / berat.b.Kelompok dengan gejala klinis ringan dipulangkan dengan diberi obat simptomatis dan KIE untuk waktu istirahat dirumah.c.Kelompok gejala klinis sedang, dirawat di ruang isolasi dan mendapat oseltamivir 2 x 75 mg.d.Untuk kelompok dengan gejala klinis berat dirawat di ICU.e.Pemeriksaan laboratorium sesuai jadwal yang sudah ditentukan.f.Di ruang rawat inap : dilakukan evaluasi keadaan umum, kesadaran umum, tanda vital, pantau saturasi oksigen.g.Terapi suportif.Penatalaksanaan medis pasien flu burung terutama bersifat suportif. Semua kasus suspek masuk ke rumah sakit melalui triage. Pada waktu di triage pasien diharuskan memakai masker dan petugas juga sudah mengenakan Alat Pelindung Perorangan berupa masker dan sarung tangan. Setelah di lakukan assessment & diklarifikasikan oleh dokter Tim KLB / dokter jaga, dilakukan pemeriksaan laboratorium hematologi rutin, foto toraks, serta dilakukan rapid test untuk influenza A/B. Bila perlu dilakukan pemeriksaan analisa gas darah untuk menilai beratnya penyakit. Bila memang memenuhi kriteria suspek dan perlu diinvestigasi maka pasien dirawat diruang isolasi. Pada saat awal tersebut bila masuk indikasi maka dapat diberikan obat antiviral oseltamivir.

a.Daftar Pustaka

BROWN I.H., S.H. DONE, Y.I. SPENCER,W.A.COOLEY, P.A. HARRIS, and D.J. ALEXANDER, 1993.Pathogenicity of a swine influenza H1N1 virus antigenically distinguisable from classical and European strains. Vet. Record 132, 24: 598-602.

HAMPSON A. 1996.Influenza-Dealing with a continually emerging disease. In Communicable Diseases Intelligence. (20) 9: 212-216.KARASIN A.I., I.H. BROWN, S. CARMAN and C.W. OLSEN 2000.Isolation and Characterization of H4N6 Avian Influenza Viruses from Pigs with Pneumonia in Canada. J. of Vir. (74) 19: 9322-9327.

LANDOLT G.A., A.I. KARASIN, L.PHILLIPS and C.W.OLSEN, 2003.Comparison of the Pathogenesis of Two Genetically Different H3N2 Influenza Virus in Pigs. J. of Clin.Microb. (41) 5: 1936-19041

LANZA I., I.H. BROWN, and D.J. PATON, 1992.Pathogenicity of concurrent infection of pigs with porcine respiratory corona virus and swine influenza virus. Res. in Vet. Science53: 309-314.

Capernito,Linda juall.2001.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta.EGC

Corwin,Ellizabetz,2001.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta.EGC

Doengoes,1999.Perencanaan Asuhan Keperawatan.Jakartan.EGC

A.ASUHAN KEPERAWATAN

a.Pengkajian UmumData tergantung pada tahap penyakit dan darajat yang terkena

AKTIVITAS / ISTIRAHATGejala : Kelelahan umum & kelemahan Nafas pendek saat bekerja Kesulitan tidur pada malam / demam malam hari, mengigil dan berkeringat Mimpi burukTanda : Dipsnea pada saat kerja Kelelahan otot, nyeri, dan sesak ( tahap lanjut)

INTEGRITAS EGOGejala : Adanya / faktor stress Masalah keuangan Perasaan tak berdayaTanda : Menyangkal ( khususnya selama tahap dini) Ansietas, ketakutan, mudah terangsang

MAKANAN / CAIRANGejala : Kehilangan nafsu makan Anoreksia Tak dapat mencerna Penurunan berat badanTanda : Turgor kulit buruk, kering / kulit berisisik Kehilangan otot / hilang lemak subkutan

NYERI / KENYAMANANGejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulangTanda : Berhati-hati pada area yang sakit Perilaku distraksi, gelisah

PERNAPASANGejala : Batuk produktif / tak produktif Napas pendek Riwayat H5N1 & H1N1 / terpajan pada individu terinfeksiTanda : Peningkatan frekuensi pernapasanPerkusi pekak dan penurunan fremitus. Bunyi napas: menurun / tak ada secara bilateral /unilateral. Bunyi napas tubuler. Karakteristik sputum : hijau / purulen, mukoid kuning.Tak perhatian, mudah terangsang, dan perubahan mental ( tahap lanjut)KENYAMANANGejala : Adanya kondisi penekanan imun, contoh AIDS, kanker Tes HIV positifTanda : Demam tinggi / sakit panas akut

INTERAKSI SOSIALGejala : Perasaan isolasi / penolakan karena penyakit menular Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab / perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.

PENYULUHAN / PEMBELAJARANGejala : Riwayat keluarga H5N1 / H1N1 Ketidakmampuan umum / status kesehatan buruk Gagal untuk membaik / kambuhnya penyakit Tidak berpartisipasi dalam terapi

( Marlyn E. Dongoes ( 2001) )

a.Diagnosa KeperawatanAnalisa Data

NoSymptomEtiologiProblemMasalah KeperawatanDiagnosa Keperawatan

1Ds: Klien mengeluh batuk, napas pendek saat kerja, sesak(wheezing), nyeri dada karna batuk berulang.

Do: Frek.napas meningkat, eksudat pada bronkus, dipsneu, sekresi hidung meningkat, napas terengah2, ronkhi.Penumpukan sekret

Penurunan suplai oksigen

Bersihan jalan napas tidak efektif

Pola napas tdk efektifBersihan jalan napas tidak efektif

Pola napas tdk efektifBersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sekret

Resiko pola napas tidak efektif b/d penurunan suplai oksigen

2Ds: Klien mengeluh mual, muntah, klien mengatakan tidak nafsu makan, sakit kepala, sakit tenggorokan.

Do: Frek.BAB lebih dari 3x sehari, feses encer, bibir kering, mata cekung, kulit kering, tek.darah menurun (>110/65 mmHg)Output cairan berlebihan

Kekurangan cairanGg. Keseimbangan cairan

Resiko syok hipovolemikGg. Keseimbangan cairan

Resiko syok hipovolemikGg. Keseimbangan cairan b/d output cairan berlebihan

Resiko syok hipovolemik b/d kekurangan cairan

3Ds: Klien mengeluh mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri tenggorokan, anoreksia, lemah, lemas, tidak dapat beristirahat pada malam hari.

Do: Berat badan menurun, tonsil bengkak.Absorbsi nutrisi tidak adekuatGg.keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhGg.keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhGg.keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Absorbsi nutrisi tidak adekuat

4Ds: Klien mengeluh suhu tubuh tinggi, menggigil pada malam hari.

Do: Suhu tubuh > 38 CMata cekung, bibir pucatPerubahan regulasi temperaturHipertermiHipertermiHipertermi b/d Perubahan regulasi temperature

5Ds: Klien mengeluh lemah, lemas, nyeri pada sendi, otot, dan tulang,prilaku distraksi,tidak bisa bangun.

Do: Gelisah, tidak bisa bangun dan berinteraksi dg baik, tidak mau disentuh, sensitive, berhati-hati pada area yang sakit, myalgia, kelelahan otot,hasil lab. menunjukan adanya infeksi oleh virus pada sendi dan tulang.Nyeri

Inflamasi virus pada persendianIntoleransi aktivitas

NyeriIntoleransi aktivitas

NyeriIntoleransi aktivitas b/d nyeri

Nyeri b/d inflamasi virus

b.Prioritas MasalahBersihan jalan napas tidak efektifPola napas tidak efektifGg.keseimbangan cairanGg.keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhNyeri sendiHipertermiIntoleransi aktivitasResiko syok hipovolemik

a.IntervensiNoDx. KeperawatanTujuan & KHIntervensiRasional

1Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sekretDalam waktu 1x 30 menit, jalan napas kembali efektif.KH : sesak berkurang, bunyi weezing pd nafas berkurang, nyeri dada berkurang, sekresi hidung berkurang, frek.nafas mulai optimal.Pemeriksaan fisikdengan cara auskultasimendengarkan suaranafas (adanya ronchi).

Bebaskan jalan nafasdengan mengatur posisikepala ekstensi.

Bersihkan saluran nafasdari sekret dan lendir

Ronchi menunjukkanadanya gangguanpernafasan akibat atascairan atau sekret yangmenutupi sebagian darisaluran pernafasansehingga perludikeluarkan untukmengoptimalkan jalannafas.

Secara anatomi posisikepala ekstensimerupakan cara untukmeluruskan ronggapernafasan sehinggaproses respiransi tetapberjalan lancar denganmenyingkirkanpembuntuan jalan nafas.

Tindakan bantuanuntuk mengeluarkansekret, sehinggamempermudah prosesrespirasi

2Pola napas tdk efektif b/d penurunan suplai oksigenSetelah dilakukan asuhan keperawatan 1x 30 menit, pola napas kembali efektif.KH : Sesak berkurang, frek. Napas mulai optimal (16-20x /mnt).Auskultasi bunyi napas,catat area yangmenurun, ada tidaknyabunyi napas, dan adanyabunyi tambahan

Tinggikan kepala tempattidur, letakkan posisiduduk semi fowler,bantu peningkatanwaktu tidur

Evaluasi frekuensi pernapasan, catat upayapernapasan, catat adanyadispnea

Catat respon padapelatihan napas dalamatau pengobatanpernapasan lain, catatbunyi napas sebelumatau sesudah pengobatan

KolaborasiKaji ulang laporan fotodada dan pemeriksaanlaboratorium setelahindikasi

Bunyi napas seringmenurun pada dasarparu berhubungandengan terjadinyaatelektasis. Bunyitambahan seperticrackels/ronchi dapatmenunjukkanakumulasi cairan atauobstruksi jalan napasparsial

Merangsang fungsipernapasan atauekspansi paru, efektifpada pencegahan dankongesti paru

Kecepatan upaya mungkin meningkatkannyeri, takut, demam,menurunkan volumerespirasi, akumulasisecret dan hipoksia,penurunan kecepatandapat terjadi daripenggunaan analgesicberlebihan

Catat keefektifan terapiatas kebutuhan untukpemilihan intervensilebih agresif

Melihat kemajuan kondisi tubuh klien

3Gg.keseimbangan cairan b/d output cairan berlebihan

Dalam waktu 1x 30 menit, kebutuhan cairan tubuh pasien terpenuhi.KH : Nafsu makan bertambah, pasien tampak segar, sakit kepala berkurang, sakit tenggorokan berkurang, frek. BAB dalam batas normal (2/3 x sehari), feses tidak encer, bibir tampak lembab, turgor kulit baik, kulit lembab, mata tdk cekung.

Rencanakan targetpemberian asupan cairan

Kaji pemahaman klien tentang alasan mempertahankan hidrasi yg adekuat

Catat intake dan output cairan

Pantau intake per oral

Pantau output cairan

Mempermudahmemantauan kondisiklien

Pemahaman tentang alasan tersebutmembantu klien dalammengatasi gangguan

Untuk mengetahuiperkembangan statuscairan klien

Untuk mengontrolintake cairan klien

Untuk mengetahuiperkembangan statuscairan klien

4Gg.keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d absorbsi nutrisi tak adekuatDalam waktu 1x 30 menit, kebutuhan nutrisi terpenuhi.KH : Pasien tampak segar, ada nafsu makan, mual dan muntah berkurang, anoreksia hilang, dapat mencerna dan menelan makanan, berat badan bertambah.Kaji riwayat nutrisi,termasuk makanan yang disukai

Observasi dan catatmasukan makananpasien

Berikan makan sedikitdan frekuensi seringdan/atau makan diantara waktu makan

Berikan dan bantuhigiene mulut yang baik;sebelum dan sesudahmakan, gunakan sikatgigi halus untukpenyikatan yang lembut

KolaborasiKonsul pada ahli gizi

Pantau pemeriksaanlaboratorium seperti Hb,Hct, BUN, Albumin,Protein, Transferin, BesiSerim, B12, Asam Folat, TIBC, Elektrolit SerumMengidentifikasidefisiensi, sehingga mempermudah melaksanakan intervensi

Mengawasi masukankalori atau kualitaskekurangan konsumsimakanan

Makan sedikit dapatmenurunkan kelemahandan meningkatkanpemasukan

Meningkatkan nafsumakan dan pemasukanoral, menurunkanpertumbuhan bakteri,meminimalkankemampuan infeksi

Membantu dalammembuat rencana dietuntuk memenuhikebutuhan individual

Meningkatkanefektivitas programpengobatan, termasuksumber diet nutrisiyang dibutuhkan

5Nyeri b/d inflamasi virusDalam waktu 1 x 24 jam, nyeri berkurang.KH : Klien mengatakan nyeri sendi dan tulang berkurang, kelelahan otot berkurang, dapat beristirahat dg tenang. Ekspresi wajah rileks, keluhan nyeri berkurang, skala nyeri berkurang (skala 2), dapat beraktivitas dan berinteraksi dg baik.

Evaluasi keluhan nyeri, pertahankan lokasi dan karakteristik nyeri termasuk intervensi (skala 0-10) pertahankan nyeri, non verbal .

Dorong pasien untuk mendiskusikan masalah sehubungan dengan nyeri.Berikan alternatif tindakan kenyamanan (massage)Selidiki adanya keluhan nyeri yang tiba-tiba / buruk tidak hilang dengan analgetikKolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi

Mempengaruhi pilihan / pengawasan keefektifan intevensi.

Membantu menghilangkan ansietas.

Menurunkan area tek.lokal & kelelahan otot

Dapat menandakan terjadinya komplikasi( cth: infeksi, iskemik jaringan)

Mempertahankan kadar analgesic darah yg adekuat.

6Hipertermi b/d perubahan pada regulasi temperature

Dalam waktu 1x 60 menit, suhu tubuh dalam batas normal.KH : demam hilang/berkurang, dapat beristirahat pd malam hari, wajah tampak segar, mata tidak cekung, bibir lembab.

Observasi tanda-tandavital terutama suhutubuh

Pantau suhu lingkungan

Pantau intake dan outputCairan

Jelaskan kepada klienpentingnyamempertahankan intakecairan adekuat

KolaborasiBerikan antipireutikseperti aspirin atauasetaminoven

Menentukan langkahintervensi selanjutnya

Suhu ruangan harus diubah untukmempertahankan suhunormal

Pemahaman tentangalasan tersebutmembantu klien dalammengatasi gangguan

Untuk mengetahuiperkembangan statuscairan klien

Digunakan untukmengurangi demamdengan aksisentralnyapada hipotalamusmeskipun demam dapatbergun untuk mengatasipertumbuhanorganisme danmeningkatkanautoimun dari sel-selyang terinfeksi

7Intoleransi aktivitas b/d nyeriSetelah dilakukan asuhan keperawatan 1x 24 jam, pasien dapat melakukan akivitas maksimal sesuai kemampuan.KH : Nyeri berkurang pd saat bergerak, pasien dapat beristirahat dg nyaman, pasien sudah mulai dapat berinteraksi dg baik.Kaji kesiapan untukmeningkatkan aktivitascontoh: penurunankelemahan/ kelelahan,TD stabil, frekuensinadi, peningkatanperhatian padaaktivitas dan perawatandiri

Kaji kemampuan pasienuntuk melakukan tugasnormal, catat laporankelelahan, keletihan, dankesulitan menyelesaikantugas

Rencanakankemampuan aktivitasdengan pasien, termasukaktivitas yang pasienpandang perlu.Tingkatkan tingkataktivitas sesuai toleransi

Berikan lingkungantenang. Pertahankantirah baring biladiindikasikan. Pantaudan batasi pengunjung,telepon, dan gangguanberulang tindakan yangtak direncanakanBerikan bantuan dalamaktivitas bila perlu,memungkinkan pasienuntuk melakukannyasebanyak mungkin

Anjurkan klien menggunakan teknikpenghematan energy

Anjurkan pasien untukmenghentikan aktivitasbila palpitasi, nyeridada, napas pendek,kelemahan, atau pusingterjadiStabilitas fisiologispada istirahatpenting untukmemajukan tingkataktivitas individualMempengaruhi pilihanintervensi/bantuan

Meningkatkan istirahatuntuk menurunkankebutuhan oksigentubuh dan menurunkanregangan jantung danparu

Meningkatkan secarabertahap tingkataktivitas sampai normaldan memperbaikistamina tanpakelemahan

Mempertahankantingkat energi danmeningkatkan reganganpada sistem jantung danpernapasan

Membantu bila perlu,harga diri ditingkatkanbila pasien melakukansesuatu sendiri

Mendorong pasienmelakukan banyakdengan membatasipenyimpangan energidan mencegahkelemahan

Regangan/streskardiopulmonalberlebihan/stres dapatmenimbulkandekompensasi/kegagalan

8Resiko syok hipovolemik b/d kekurangan cairan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x 60 cairan tubuh pasien terpenuhi.KH: Pasien tampak segar, turgor kulit baik, mata tidak cekung, kulit lembab, tanda2 vital stabil.Kaji turgor kulit, membrane mukosa & rasa haus

Pantau tanda-tanda vital, termasuk CVP bila terpasang, catat hipertensi, termasuk perubahan postural

Pantau pemasukan oral & memasukan cairan sedikitnya 2500 ml/hari

Ukur haluran & berat jenis urine

Timbang berat badan

Berikan cairan / elektrolit

Catat peningkatan suhu dan durasi demam. Berikan kompres hangat sesuai indikasi. Pertahankan kenyamanan suhu lingkungan

Berikan obat-obatan sesuai indikasi : Antiemetik. mis.prokloperazin maleat (compazine); trimetobenzamid (Tigan); metaklopramid (Reglan).

Indikator tidak langsung dari status cairan

Indikator dari volume cairan sirkulasi

Mempertahankan keseimbangan cairan

Peningkatan berat jenis urine menunjukan perubahan perfusi ginjal / volume sirkulasi

Melihat peningkatan asupan makanan yg diberikan

Mendukung / memperbesar volume sirkulasi, terutama pemenuhan oral tak adekuat

Menigkatkan kebutuhan metabolisme

Mengurangi insiden muntah untuk mengurangi kehilangan cairan / elektrolit lanjut

Diposkan olehNurse Zonedi21.24Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan KomentarPosting Lebih BaruBerandaLangganan:Poskan Komentar (Atom)Laman BerandaMengenai Saya

Nurse ZoneI am just a woman that can not be separated from sin .., I live in the world thanks to my parents who really cared for me, I am very fond of them.Lihat profil lengkapkuPengikut

Widget-Animasi-BlogSearch This BlogTop of Form

Bottom of FormBlog Archive 2012(2) 2011(3) April(1) Maret(2) Askep Gastritis Askep Flu Burung dan Flu Babi

Template Simple. Gambar template olehmerrymoonmary. Diberdayakan olehBlogger.