DASAR FLIP-FLOP ELK-DAS.31 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 2001 2) 1) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DASAR FLIP-FLOP ELK-DAS.31 20 JAM
Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
EDISI 2001
2) 1) 3) 4)
5) 6) 7) 8)
ii
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “DASAR FLIP-FLOP” merupakan bahan ajar
yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat (siswa) Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari
kompetensi Penerapan Konsep Dasar Elektro pada Bidang Keahlian Teknik
Elektro.
Modul ini berisi pengenalan konsep dasar flip-flop yang terbagi atas 3
Kegiatan Belajar, yaitu kajian tentang R-S flip-flop pada Kegiatan Belajar 1,
kajian tentang T flip-flop pada Kegiatan Belajar 2, sedangkan pada Kegiatan
Belajar 3 membahas tentang kajian T flip-flop, JK flip-flop dan Master Slave
JK flip-flop. Uraian modul ini menekankan pada penguasaan teori,
kemampuan membaca gambar diagram dan mengenal struktur flip-flop yang
ada di pasaran.
Karena sifatnya yang sangat mendasar maka modul ini memiliki
keterkaitan dengan modul-modul lain yang bersifat penerapan dasar flip-flop
dalam rangkaian yang lebih kompleks. Jadi, pemahaman yang benar tentang
konsep dasar flip-flop ini merupakan prasyarat yang utama untuk
memperlancar kegiatan belajar yang akan datang.
Yogyakarta, Nopember 2001
Penyusun. Tim Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
iii
DESKRIPSI JUDUL
Modul Dasar Flip-flop ini meliputi: rangkaian Latch, SR Flip-flop, D Flip-
flop, T flip-flop, JK flip-flop, dan Master-slave JK flip-flop. Modul ini diarahkan
untuk penguasaan teori flip-flop dari bangunan dasar berbasis gerbang
NAND, maupun gerbang NOR.
Dalam modul ini mencakup pula simbol-simbol flip-flop dan tabel
kebenarannya serta dikenalkan juga aplikasi penggunaan Latch. Modul
diakhiri dengan materi kerja Master Slave JK flip-flop yang merupakan
kulminasi kesempurnaan rangkaian flip-flop serta dikenalkan struktur Master
Slave JK flip-flop keluarga TTL maupun CMOS yang terdapat di pasaran.
iv
v
PRASYARAT
Untuk melaksanakan modul DASAR FLIP-FLOP diperlukan
kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta diklat, yaitu :
• Peserta diklat memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar penguat
• Peserta diklat memiliki pengetahuan tentang gerbang dasar
• Peserta diklat memiliki pengetahuan tentang Aljabar Boole
• Peserta diklat dapat membaca dan memahami Peta Karnaugh
vi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DESKRIPSI JUDUL ...................................................................................... iii PETA KEDUDUKAN MODUL ...................................................................... iv PRASYARAT ................................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................. vi PERISTILAHAN / GLOSSARY ..................................................................... viii PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ......................................................... ix TUJUAN .......................................................................................................... x
1. Tujuan Akhir .................................................................................... x 2. Tujuan Antara .................................................................................... x
KEGIATAN BELAJAR 1 ................................................................................ 1
Lembar Informasi .................................................................................. 1 Lembar Kerja ........................................................................................ 9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ..................................................... 9 Langkah Kerja ....................................................................................... 10 Lembar Latihan ....................................................................................... 11
KEGIATAN BELAJAR 2 ................................................................................ 13
Lembar Informasi .................................................................................. 13 Lembar Kerja ........................................................................................ 19 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ..................................................... 19 Langkah Kerja ....................................................................................... 19 Lembar Latihan ....................................................................................... 21
KEGIATAN BELAJAR 3 ............................................................................... 22
Lembar Informasi .................................................................................. 22 Lembar Kerja ........................................................................................ 33 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ..................................................... 33
vii
Langkah Kerja ....................................................................................... 33 Lembar Latihan ....................................................................................... 34
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 ...................................................... 37 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 ...................................................... 38 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3 ...................................................... 39 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi ....................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
viii
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Bistabil adalah kondisi dimana komponen memiliki dua keadaan stabil
Data in adalah data-data yang masuk
D flip-flop adalah data flip-flop
Diskrit komponen adalah komponen tunggal yang bukan IC
Flip-flop adalah keluarga multivibrator dengan dua keadaan stabil
IC (Integrated Circuit) adalah komponen terpadu.
Master Slave JK flip-flop adalah flip-flop yang kerjanya seperti tuan dan
budak.
Memori adalah keadaan menyimpan
Race around condition adalah kondisi saling berpacu dari 0 ke 1
Q’ yaitu inversi dari Q
S-R flip-flop adalah set dan reset flip-flop
Sinkron yaitu serempak
T flip-flop adalah toggle flip-flop
ix
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul ini :
1. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan belajar.
2. Baca dengan seksama lembar informasi pada masing-masing kegiatan
belajar.
3. Pelajarilah kegiatan belajar 1, kerjakan permasalahan pada lembar kerja
secara terpisah, dan kumpulkan pada instruktur hasil pekerjaan untuk di
evaluasi.
4. Kerjakan lembar evaluasi sebagai tes formatif. Cocokan jawabannya
dengan kunci jawaban yang telah tersedia.
5. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar atau tanyakan pada instruktur untuk mengambil kegiatan
remidi.
6. Dan ikutilah petunjuk b sampai d untuk kegiatan belajar selanjutnya.
x
TUJUAN
1. Tujuan Akhir
• Peserta diklat mampu mengidentifikasi dan menyebutkan
berbagai macam jenis Flip-flop.
• Peserta diklat mampu menunjukkan karakteristik masing-masing
flip-flop
• Peserta diklat mampu menggambarkan bentuk gelombang
keluaran flip-flop
• Peserta diklat mampu menunjukkan perbedaan flip-flop yang
satu dengan yang lain dan mengimplementasikannya dalam
bentuk rangkaian
2. Tujuan Antara
• Peserta diklat mampu memahami prinsip kerja R-S flip-flop dan
proses preset dan clear pada R-S flip-flop serta dapat
mengimplementasikan R-S flip-flop yang dibangun dengan IC
NAND 7400
• Peserta diklat mampu memahami prinsip kerja D flip-flop edge-
triggered dan mengimplementasikan D flip-flop dengan IC NAND
7400
• Peserta diklat mampu memahami rangkaian saklar debounching
menggunakan pengancing (latch) untuk menghindari terjadinya
bounching pada T flip-flop
• Peserta diklat mampu memahami prinsip kerja dari J-K flip-flop
dan Master Slave J-K flip-flop yang dibentuk dari R-S flip-flop dan
gerbang AND
ELK-DAS.1
ELK-DAS.2
ELK-DAS.3
ELK-DAS.4
20 jam 40 jam 40 jam 20 jam
ELK-DAS.5
ELK-DAS.6
ELK-DAS.7
ELK-DAS.8
ELK-DAS.9
20 jam 30 jam 40 jam 40 jam 40 jam
ELK-DAS.10
ELK-DAS.11
40 jam 40 jam
ELK-DAS.12
ELK-DAS.13
20 jam 20 jam
ELK-DAS.14
ELK-DAS.15
ELK-DAS.16
ELK-DAS.17
ELK-DAS.18
ELK-DAS.19
15 jam 15 jam 20 jam 40 jam 40 jam 30 jam
ELK-DAS.20
ELK-DAS.21
ELK-DAS.22
ELK-DAS.23
ELK-DAS.24
ELK-DAS.25
20 jam 20 jam 20 jam 20 jam 20 jam 40 jam
ELK-DAS.26
ELK-DAS.27
ELK-DAS.28
ELK-DAS.29
ELK-DAS.30
ELK-DAS.31
40 jam 30 jam 30 jam 20 jam 20 jam 20 jam
ELK-DAS.32
ELK-DAS.33
ELK-DAS.34
15 jam 15 jam 70 jam
Kedudukan Modul
Peta Kedudukan Modul SMK Bidang Keahlian Teknik Elektro Tingkat I – Teknik Listrik
URUTAN
1
PIL
IHA
N
1
OUTLET
KE TK II
5
2
3
4
1
KEGIATAN BELAJAR 1
S-R FLIP-FLOP
Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar ini, peserta diklat diperkenalkan pada
rangkaian dasar flip-flop, mulai dari rangkaian pengancing menggunakan
komponen diskrit, pengancing menggunakan komponen digital, sampai
terbentuknya rangkaian S-R flip-flop. Sebuah piranti yang dapat menunjukkan
dua keadaan stabil yang ber-beda disebut Multivibrator Bistabil. Dinamakan
flip-flop, karena dua buah keluarannya selalu dalam keadaan yang
berlawanan, yaitu keadaan flip (level satu) untuk keadaan yang satu, dan
keadaan flop (level nol) untuk keadaan yang lainnya atau sebalikya.
Pada umumnya flip-flop mempunyai dua buah masukkan pengontrol
dan dua buah keluaran, yang kinerjanya mempunyai dua keadaan stabil
mantap. Disebut dengan keadaan stabil karena keadaan keluarannya selalu
tetap/tidak berubah, selama tidak ada pengaruh dari luar rangkaian.
Misalnya, keluaran rangkaian dalam keadaan stabil mantap pada Q=1 dan
Q’=0, kedaan ini akan tetap demikian, sampai ada masukan tertentu yang
dapat mengubah keluaran berubah menuju kestabilan yang lain yaitu
keadaan stabil mantap Q=0 dan Q’=1. Piranti ini dapat dipergunakan
sebagai elemen memori dalam sistem biner.
1. Rangkaian flip-flop yang dibentuk dari komponen diskrit
Diagram flip-flop yang menggunakan komponen diskrit, yaitu
rangkaian yang dibentuk dari 2 buah transistor bipolar Q1 dan Q2, dua
buah resistor kolektor RC, dan dua buah resistor base Rb seperti pada
Gambar 1. Pada dasarnya rangkaian flip-flop ini terdiri dari dua buah
2
penguat inversi yang dihubungkan saling silang, keluaran penguat yang
satu dihubungkan dengan masukan yang lain, dan sebaliknya.
Gambar 1. adalah rangkaian yang terbentuk dari dua transistor
bipolar dan empat resistor yang menunjukkan rangkaian saling silang.
Dengan memberi sinyal positif pada base (S), transistor Q1 on jenuh,
tegangan kolekor Q1 rendah (antara 0,2 sampai 0,4 V), tegangan yang
rendah ini, melalui resistor Rb mengikat base transitor Q2 menjadi
keadaan off, mengakibatkan tegangan kolektor Q2 naik mendekati
sumber Vcc (tinggi), selanjutnya tegangan ini akan mengancing base Q1
tetap tinggi sehingga keluaran Q1 tetap rendah.
Dengan demikian terjadi kestabilan pada keadaan keluaran Q1
rendah, dan keluaran Q2 tinggi. Keadaan ini akan tetap demikian,
Gambar 1. Rangkaian flip-flop dari komponen diskrit
3
Gambar 2. Pengancing Dengan Gerbang NAND
sebelum ada sinyal pada base, yang dapat mengubah flip-flop dalam
keadaan stabil berikutnya.
2. Pengancing flip-flop yang dibentuk dari gerbang NAND
Pengancing adalah sebuah flip-flop paling awal yang digunakan
sebagai penyimpan data, karena rangkaiannya yang sederhana,
dibandingkan dengan flip-flop lainnya. Gb.1.1. adalah rangkaian
pengancing R-S yang menggunakan komponen diskrit. Jika kedua
transistor dan resistor-resistornya diganti dengan dua buah gerbang
NAND dua-masukan (1/2 IC SN7400) maka dihasilkan rangkaian
pengancing NAND
Gambar 2. adalah rangkaian pengancing yang menggunakan
gerbang NAND, terdiri dari dua buah masukan pengontrol A dan B,
dan dua buah keluaran Q dan Q’. Masukan A dan B ini dikenal sebagai
pengontrol tak serempak karena keluarannya segera berubah bila
masukannya berubah. Perubahannya seperti yang ditunjukkan dalam
Tabel 1. Logika 0 dan 1 dalam Tabel 1. merepresentasikan 0,2 V dan
3,3 V untuk notasi logika positif.
Tabel Kebenaran A B Q Q’ 0 0 1* 1* 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 Tidak berubah * larangan
Tabel 1. Pengancing Dengan Gerbang NAND
½ SN7400 A
B
4
Pada Tabel 1. terdapat empat variasi keadaan masukan
kontrol pengancing A-B, yaitu 0-0, 0-1, 1-0, dan 1-1. Notasi Q’
menunjukkan inversi dari keluaran Q, artinya kalau Q=1 maka Q’=0
atau sebaliknya. Pada keadaan masukan A=B=0 terjadi keadaan
keluaran Q=Q‘=1 keadaan ini adalah keadaan terlarang karena
keluaran Q’ bukan inversi keluaran Q, maka terjadi keadaan flip-flip. Hal
ini tidak diperkenankan karena menyimpang dari definisi flip-flop.
Pada keadaan masukan A tidak sama dengan B, maka
keadaan keluaran Q selalu sama dengan masukan B, dan pada
masukan A=B=1 akan terjadi keadaan keluaran yang tidak berubah,
atau dalam keadaan memori, karena keluarannya sesuai keadaan
keluaran sebelumnya.
3. Pengancing flip-flop yang dibentuk dari gerbang NOR
Bila gerbang NAND pada rangkaian Gambar 2. diganti dengan
gerbang NOR maka terbentuk rangkaian pengancing yang dibangun
dengan gerbang NOR (1/2 IC SN7402) seperti ditunjukkan Gambar 3.
yang tabel kebenarannya ditunjukkan dalam Tabel 2.
Tabel Kebenaran A B Q Q’ 0 0 Tidak berubah 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0* 0* *larangan
Tabel 2. Pengancing Dengan Gerbang NOR
½ SN7402
Gambar 3. Pengancing Dengan Gerbang NOR
B
A
5
Pada keadaan masukan A=B=0 terjadi respon pada keluaran Q
dan Q’ seperti keadaan keluaran sebelumnya yang tidak berubah, maka
hal ini disebut keadaan memori. Pada keadaan masukan A=0, B=1,
dan A=1, B=0, keluaran identik dengan pengancing NAND, yaitu
keluaran Q selalu sama dengan masukan B. Pada keadaan masukan
A=B=1 keadaan keluaran Q=Q’=0, maka tidak terjadi flip-flop,
melainkan flop-flop sehingga keadaan ini penyimpangan dari definisi
flip-flop.
4. R-S flip-flop
R-S atau S-R flip-flop adalah tipe flip-flop yang mempunyai
masukan tak sinkron S (set) atau R (reset) atau keduanya, dan
keluaran Q dan Q’. Gb.1.4. menunjukkan R-S flip-flop dengan tabel
kebenarannya seperti pada Tabel 3.
Dengan menambah inverter pada kedua masukan rangkaian
pengancing NAND Gambar 2. dan memberi label S dan R pada kedua
masukannya menjadikan tabel kebenaran memenuhi standarisasi
piranti R-S flip-flop yang lebih komplek.
Tabel Kebenaran R S Q Q’ Mode 0 0 Qt-1 Q’t-1 Memori
0 1 1 0 Set 1 0 0 1 Reset 1 1 1* 1* invalid
* keadaan invalid (terlarang)
Tabel 3. R-S Flip-flop
Gambar 4. R-S Flip-flop
6
Dalam tabel kebenaran keadaan S=R=1 sebagai keadaan
terlarang, sementara keadaan memori terjadi pada saat S=R=0.
Dengan demikian keluaran Q dan Q’ selalu dalam keadaan komplemen
selama tidak terjadi keadaan invalid S=R=1 Kinerja dari dasar R-S flip-
flop dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keluaran Q selalu mengikuti masukan S sepanjang masukan S
dan R berbeda, kodisi set bila S=1 dan reset bila S=0
2. Rangkaian “mengingat “ keadaan terakhir sepanjang S=R=0
3. Kondisi masukan invalid adalah R=S=1
5. R-S flip-flop terdetak.
Masukan R dan S pada rangkaian R-S flip-flop dapat
disinkronisasi dengan menambahkan masukan klok (detak) pada
rangkaian seperti pada Gambar 5. Keluaran Q pada R-S flip-flop tidak
dapat segera merespon masukan S dan R sebelum ada masukan klok.
Respon keluaran R-S flip-flop dari masukan-masukannya dapat dilihat
dalam Tabel 4.
.
Gambar 5. R-S Flip-flop Terdetak
Tabel Kebenaran R S Clk Q Q’ Mode x x 0 Qt Q’t Memori 0 0 Qt Q’t Memori 0 1 1 0 Set 1 0 0 1 Reset 1 1 1* 1* invalid x = sembarang Qt = keluaran * = terlarang sebelum klok
Tabel 4. R-S Flip-flop Terdetak
7
Kondisi respon R-S flip-flop terdetak sama seperti kondisi respon
tanpa klok, bedanya keluaran hanya merespon masukan S dan R setelah
terjadi klok =1. Kinerja rangkaian R-S flip-flop terdetak dapat disimpulkan
sebagai berikut:
- Keluaran Q selalu mengikuti masukan S selama Clk = 1 dan masukan
S dan R berbeda
- Rangkaian mempunyai dua mode memori (keluaran Q tetap sesuai
keadaan sebelumnya) bila :
a) Klok Clk = 0 tanpa memperhatikan masukan S dan R
b) Klok Clk =1, dan R=S=0
- Kondisi masukan invalid terjadi bila R=S=Clk=1
6. Implementasi R-S flip-flop yang dibangun dengan IC NAND 7400
Implementasi praktis rangkaian R-S flip-flop pada Gambar 6.
dibangun dengan sebuah IC gerbang NAND 7400, 5 resistor pull up, 2
resistor pembatas, 2 buah indikator LED, 2 buah saklar, dan sebuah tombol
Clk, beserta sumber tegangan 5 Volt DC. Tombol Clk dalam posisi normal
tertutup, rangkaian dalam mode memori, dengan menekan tombol Clk berarti
keluaran dikontrol oleh saklar masukan S dan R. Resistor 2.2K� dan 1 K�
adalah resistor-resistor pull up yang bernilai logik 1 bila tidak dihubungkan
dengan 0 (Ground)
Gambar 6. Rangkaian R-S Flip-Flop Terdetak
Clk
8
Saklar S dan R dapat diset sesuai dengan nilai logik masukan
S dan R yang dikehendaki, setelah tombol Clk ditekan respon
rangkaian terlihat pada keluaran LED, dan setelah tombol Clk dilepas,
masukan S dan R dapat diubah tanpa mempengaruhi keluaran sampai
tombol Clk ditekan lagi.
7. Preset dan Clear pada R-S Flip-flop
Dengan penambahan Preset (Pre) dan Clear (Clr), seprti pada
Gambar 7. yang pada ujungnya diberi tanda (inverter), rangkaian
dapat dikendalikan dengan masukan tak sinkron. Masukan Pre dan
Clr, dapat digunakan untuk penghapusan atau pengesetan data
keluaran, sesuai Tabel 5.
a. Pengesetan langsung Q=1 dapat di lakukan dengan memberi
masukan Pre=1 dan Clr=0, tanpa mempedulikan masukan R dan S
b. Penghapusan langsung Q=0 di lakukan dengan memberi masukan
Pre=0 dan Clr=1, tanpa memperdulikan masukan R dan S
c. Rangkaian dalam keadaan modus operasi, bila masukan
Pre=Clr=0
Gambar 7. R-S Flip-flop Terdetak Dengan Preset dan Clear
9
Lembar Kerja
Alat dan bahan :
1. Power supply DC 5 Volt …………………………1 unit
2. IC SN7400 ..………………………………………. 1 unit
3. IC SN7402 ………………………………………... 1 unit
4. LED ..………………………………………………. 2 buah
5. Kabel penghubung ………………………………… secukupnya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja :
1. Gunakanlah pakaian praktik !
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar !
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
ditentukan !
4. Hati-hati dalam melakukan praktik !
Tabel Kebenaran Pre Clr R S Clk Q Q’ Mode
1 1 x x x 1 1 Invalid** 1 0 x x 0 1 0 Set** 0 1 x x 0 0 1 Reset** 0 0 x x 0 Qt Q’t Memori 0 0 0 0 Qt Q’t Memori 0 0 0 1 1 0 Set 0 0 1 0 0 1 Reset 0 0 1 1 1* 1* invalid
x = sembarang Q t = tetap * = invalid (larangan) ** = tak sinkron
Tabel 5. R-S Flip-flop Terdetak Dengan Preset dan Clear
10
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan !
2. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar 8.
3. Beri tegangan DC 5 Volt pada rangkaian !
4. Beri perlakuan pada kaki A dan B seperti Tabel 6. !
5. Perhatikan respon keluaran kaki Q dan Q’ lewat indicator LED !
6. Masukkan hasil praktik pada Tabel 6. !
7. Turunkan tegangan sumber sampai 0 volt, kemudian buat rangkaian
seperti Gambar 9. !
8. Lakukan hal yang sama seperti pada langkah 4 – 6, untuk Tabel 7. !
Tabel Kebenaran No A B Q Q’ 1. 0 0 2. 0 1 3. 1 1 4. 1 0 5. 1 1
Tabel 6. Pengancing Dengan Gerbang NAND
½ SN7400
Gambar 8. Pengancing Dengan Gerbang NAND
A
B
11
9. Jika selesai praktik, lepas semua rangkaian dan kembalikan alat dan
bahan ke tempat semula !
Lembar Latihan
1. Buat tabel Kebenaran lengkap dengan respon Q dan Q’ untuk
tiap-tipa percobaan !
2. Untuk rangkaian seperti Gambar 8. pada sinyal nomor berapa
saja, terjadi keadaan terlarang, keadaan memori, dan keadaan
keluaran Q = masukan B ?
3. Untuk rangkaian seperti Gambar 9. pada sinyal nomor berapa
terjadi keadaan terlarang, keadaan memori, dan keadaan
keluaran Q sama dengan masukan B
4. Apa yang disebut keadaan stabil mantap?
5. Apa maksud penambahan masukan klok pada flip-flop ?
6. S-R flip-flop terdetak standard mempunyai keluaran awal Qt dan
Q’t , dan keluaran setelah klok Qt+1 dan Q’t+1.. Bila kondisi awal
Tabel Kebenaran No A B Q Q’ 1. 1 1 2. 0 1 3. 0 0 4. 1 0 5. 0 0
Tabel 7. Pengancing Dengan Gerbang NOR
½ SN7402
Gambar 9. Pengancing Dengan Gerbang NOR
A
B
12
masukan R, S dan keluaran awal Qt seperti tertera dalam tabel,
tentukan keluaran Qt+1 dan kondisi modenya !
Sebagai contoh baris no. 1 masukan R=0, S=0, dan keluaran
Qt=0, maka setelah diklok=0 karena Qt+1=Qt pada R=S=0 maka