BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak fundamental bagi setiap warga yang sudah selayaknya diwujudkan oleh negara. Dalam upaya pembangunan kesehatan, terdapat berbagai tantangan yang merintangi hal tersebut, seperti masalah demografi, masalah upaya peningkatan derajat kesehatan, masalah beban ganda penyakit secara regional maupun global. Permasalahan yang terjadi perlu mendapat dukungan dari tenaga kesehatan yang profesional serta kemandirian masyarakat sebagai basis utama yang dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah semata tanpa adanya bantuan atau pertolongan dari pihak lain, atau bahkan sasaran yakni 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak fundamental bagi setiap
warga yang sudah selayaknya diwujudkan oleh negara. Dalam upaya
pembangunan kesehatan, terdapat berbagai tantangan yang merintangi hal
tersebut, seperti masalah demografi, masalah upaya peningkatan derajat
kesehatan, masalah beban ganda penyakit secara regional maupun global.
Permasalahan yang terjadi perlu mendapat dukungan dari tenaga kesehatan yang
profesional serta kemandirian masyarakat sebagai basis utama yang dapat
memberikan kontribusi yang bermakna bagi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
Pembangunan kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah semata
tanpa adanya bantuan atau pertolongan dari pihak lain, atau bahkan sasaran yakni
masyarakat itu sendiri. Masyarakat sebagai sasaran dari program perencanaan
promosi kesehatan pun harus dilibatkan aktif dalam program tersebut. Tanpa
adanya dukungan dari masyarakat yang berperan sebagai sasaran, program
perencanaan promosi kesehatan tidak akan sukses.
Status kesehatan masyarakat merupakan hal penting yang harus selalu
ditingkatkan untuk tercapainya MDG’s 2015. Terkait dalam hal ini masyarakat
yang sedang diidentifikasi adalah masyarakat Desa Temenggungan Kecamatan
1
Krejengan Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan data riskesdas, Kabupaten
Probolinggo mempunyai tingkat IPM yang rendah di jawa timur maupun nasional,
oleh karena itu perlu dilakukan intervensi terhadap masyarakat yang bertempat
tinggal di Kabupaten Probolinggo. Dalam melakukan intervensi, perlu dilakukan
identifikasi masalah di masing-masing desa yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Sehingga masalah yang ada di Kabupaten Probolinggo dapat terselesaikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan masyarakat Desa Temenggungan Kecamatan
Krejengan Kabupaten Probolinggo ?
2. Masalah apa yang ada di masyarakat Desa Temenggungan Kecamatan
Krejengan Kabupaten Probolinggo ?
3. Program apa yang tepat untuk mengatasi masalah yang di masyarakat
Desa Temenggungan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo ?
bata. Pelatihan ini dilakukan sebanyak 2 kali seminggu pada minggu
kedua yaitu hari senin dan kamis pukul 09.00 – 11.00 di Balai Desa
Temenggungan.
Indikator keberhasilan perlu ada untuk menilai keberhasilan,
mempertahankan, memodifikasi, atau memperbaiki program.
Indikator keberhasilan dari program Pelatihan Takakura adalah :
a. Partisipasi masyarakat dalam mengikuti pelatihan sebanyak 60%.
b. Ketepatan waktu dan keseriusan dalam mengikuti pelatihan
Takakura.
c. Telah tersedianya keranjang takakura hasil karya masyarakat Desa
Temenggungan.
d. Setelah 40 hari pembuatan keranjang takakura pupuk kompos yang
dibuat telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
3) Program Advokasi Pengadaan Alat Pengangkut Sampah
56
Program advokasi pengadaan alat angkut sampah bertujuan
untuk melakukan advokasi ke instansi terkait yaitu Dinas Kebersihan
dan Pertamanan agar disediakan truk sampah untuk mengangkut
sampah di TPS agar tidak menumpuk. Selain itu agar sampah yang
dihasilkan oleh warga tidak dibakar begitu saja. Sampah yang dapat
diolah akan didaur ulang, sedangkan sampah yang tidak bisa diolah
akan dibuang ke TPS dan akan diangkut jika volumenya sudah banyak.
Oleh karena itu diperlukan truk pengangkut sampah karena selama ini
tidak ada truk pengangkut sampah.
Kegiatan dalam program ini adalah yang pertama mengadakan
diskusi bersama dengan masyarakat, tokoh masyarakat, kepala desa,
dan perangkat desa lainnya di balai desa pada hari sabtu minggu
pertama pukul 19.00 – selesai. Dalam kegiatan tersebut koordinator
advokasi melakukan rapat dan pengambilan keputusan, dimana setelah
dicapai mufakat dibuat proposal dan pada hari H advokasi
dilaksanakan pada hari rabu minggu ketiga pukul 10.00 di balai desa
dengan mendatangkan pihak instansi terkait yaitu Dinas Kebersihan
dan Pertamanan.
Pada Program ini diharapkan keberhasilan yang dapat
mengurangi jumlah sampah yang ada di TPS Desa Temenggungan.
Indikator keberhasilan dari program pengadaan alat pengangkut
sampah adalah :
a. Partisipasi aktif dalam diskusi dan pengambilan keputusan,
57
b. Disetujuinya advokasi oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan
disediakannya truk sampah serta jadwal frekuensi pengambilan
sampah,
c. Alat angkut yang disediakan dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat dan tidak membuang sampah sembarangan,
d. Terciptanya kebijakan tentang pengangkutan sampah.
Dari adanya implementasi, evaluasi, dan indikator keberhasilan
yang jelas diharapkan program yang dibuat dapat direalisasikan dengan
baik dan lancar serta dapat selalu direvisi apabila ada indikasi
ketidakberhasilan. Sehingga program – program tersebut dapat membawa
perubahan yang lebih baik untuk menangani permasalahan sampah dan
meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Temenggungan.
58
BAB VI
EVALUASI PROGRAM
6.1 RENCANA EVALUASI PROGRAM
Program : Program Bank Sampah
Process Evaluation:
a. Melihat antusias warga yang ikut serta dalam pelaksanaan Pengarahan
Program Bank Sampah dengan melihat kehadiran peserta sebesar 60 %.
b. Terbentuknya struktur sumber daya dalam pengelolaan sampah pada saat
pengarahan dilaksanakan
c. Warga desa Temenggungan aktif dalam menabungkan sampah anorganik
Impact Evaluation:
a. Meningkatkan pengetahuan warga dalam memilah sampah anorganik
dengan organik.
b. Warga mulai peduli terhadap kesehatan lingkungannya terutama dalam
mengurangi jumlah sampah desa Temenggungan
c. Warga dapat mengurangi kebiasaan untuk membakar sampah yang dapat
mengakibatkan penyakit saluran pernafasan atau membuang sampah ke
sungai yang dapat menimbulkan banjir di Desa Temenggungan.
d. Antar warga dapat mengingatkan satu sama lain untuk tidak membuang
sampah sembarangan.
Outcome Evaluation:
a. Volume Sampah anorganik di Desa Temenggungan dapat dikurangi
b. Warga Desa Temenggungan dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit
yang dapat ditimbulkan oleh adanya sampah seperti ISPA dan Diare.
59
c. Warga dapat memilah sampah non organik dan organik, dan dapat
meningkatkan tingkat ekonomi di desa Temenggungan.
Program : Pelatihan Takakura
Process Evaluation:
a. Lebih dari 60% masyarakat hadir dalam pelatihan takakura
b. Pada minggu ketiga sudah tersedia keranjang Takakura hasil karya
masyarakat desa Temenggungan
c. Setelah 40 hari pembuatan takakura, masyarakat dapat memanfaatan
pupuk kompos tersebut.
Impact Evaluation:
a. Memotivasi warga untuk memanfaatkan hasil dari pembuatan Takakura
b. Secara tidak langsung dapat membantu warga desa Temenggungan untuk
membuat Takakura
Outcome Evaluation:
a. Volume sampah organik di Desa Temenggungan dapat dikurangi.
b. Mengurangi risiko penularan penyakit oleh adanya sampah organik
c. Kualitas kesehatan warga Desa Temenggungan menjadi lebih baik.
Program : Advokasi Pengadaan Alat Pengangkut Sampah
Process Evaluation:
a. Lebih dari 60% masyarakat hadir dalam diskusi Pengadaan Alat angkut
Sampah
b. Tersedianya alat pengangkut sampah yang memadai dan secara rutin
mengangkut sampah di Desa Temenggungan
60
c. Warga Desa Temenggungan memanfaatkan alat pengangkut sampah yang
telah disediakan
Impact Evaluation:
a. Memotivasi warga untuk berpartisipasi aktif dalam advokasi pengadaan
alat pengangkut sampah
b. Secara tidak langsung dapat membantu warga desa Temenggungan dalam
mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan
Outcome Evaluation:
a. Sampah yang tertumpuk di Tempat Pembuangan Sementara dapat
dikurangi dengan pengangkutan yang rutin
b. Mengurangi risiko penularan penyakit oleh karena tertumpuknya sampah
di TPS
c. Kualitas kesehatan warga Desa Temenggungan menjadi lebih baik.
6.2 EVALUASI
Program Bank Sampah
1. Evaluasi terhadap Input:
a. Sumber daya manusia terdiri dari Mahasiswa PKL, tokoh masyarakat
atau pemerintahan setempat, warga desa Temenggungan khusunya ibu-
ibu PKK.
b. Waktu yang dibutuhkan saat pelaksanaan pengarahan program adalah 2
kali seminggu pada minggu pertama PKL. Sedangkan untuk
pelaksanaan program dilakukan setiap 3 kali dalam seminggu.
c. Dana yang dibutuhkan sebesar: Rp 2.325.000,-
2. Evaluasi terhadap Proses:
61
a. Terdapat 60% partisipasi aktif dari ibu-ibu di Desa Temenggungan.
b. Warga mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai Bank
Sampah pada saat awal pengarahan Program Bank sampah.
c. Terbentuknya struktur sumber daya dalam pengelolaan sampah pada
saat pengarahan dilaksanakan
d. Program Bank Sampah dilakukan di rumah ketua Pengelola Bank
Sampah dengan sasaran ibu-ibu desa Temenggungan.
e. Promosi yang dilakukan adalah dengan door to door yaitu dengan
brosur/poster dan undangan bagi masyarakat untuk menghadiri
kegiatan. Selain itu dapat dilakukan melalui pengeras suara desa sehari
sebelum pelaksanaan.
3. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
a. Warga mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang Bank Sampah
b. Lebih dari 60% warga berperan aktif dalam melaksanakan Program
Bank Sampah
c. Warga tidak lagi membuang sampah dengan cara dibakar maupun
dibuang ke sungai.
d. Program dapat mengurangi jumlah sampah anorganik yang ada di Desa
Temenggungan terbukti dari setoran sampah anorganik yang
ditabungkan.
e. Warga memiliki kepedulian terhadap sampah di lingkungannya.
f. Warga dapat meningkatkan tingkat ekonomi dan kesehatannya menjadi
lebih baik.
4. Impact Evaluation
62
a. Pelaksanaan Program Bank Sampah dapat berjalan efektif sesuai
dengan awal rencana program.
b. Warga Desa Temenggungan dapat memanfaatkan program Bank
Sampah untuk meningkatkan ekonomi dan kesehatannya.
c. Warga mulai peduli terhadap kesehatan lingkungannya terutama dalam
mengurangi jumlah sampah desa Temenggungan
d. Warga dapat mengurangi kebiasaan untuk membakar sampah yang
dapat mengakibatkan penyakit saluran pernafasan atau membuang
sampah ke sungai yang dapat menimbulkan banjir di Desa
Temenggungan.
Tindakan evaluasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Evaluasi Formatif
a. Penilaian pada saat warga melaksanakan Program Bank Sampah dua
kali seminggu pada minggu pertama PKL, terbentuknya bank sampah
setelah pengarahan pada minggu ketiga, dan setiap pengumpulan
sampah anorganik. Dimana pada penilaian selama kegiatan berlangsung
dilakukan untuk melihat apakah program tersebut dapat berjalan sesuai
rencana, jika terdapat kekurangan maka dapat dilakukan perbaikan
segera.
b. Pada saat Pengarahan Program Bank Sampah, warga diberikan
pengetahuan dan informasi tentang pengelolaan Program Bank Sampah.
Penilaian dilakukan secara kuantitatif dengan melakukan pre-test dan
post-test. Sedangkan dalam pelaksanaannya penilaian dapat dilakukan
dengan menilai berkurangnya sampah anorganik yang ada di Desa
63
Temenggungan terbukti dari setoran sampah anorganik yang
ditabungkan.
2. Evaluasi sumatif
a. Penilaian dilakukan setelah program terlaksana pada pengumpulan
terakhir pada minggu pertama PKL. Apakah program berjalan sesuai
rencana atau tidak. Penilaian dapat dilakukan dengan mengisi ceklist
maupun kuisioner. Bisa juga dilaukan pengukuran terhadap jumlah
sampah anorganik yang telah dikumpulkan oleh masyarakat. Provider
menentukan apakah hasilnya bersifat positif (sesuai tujuan) maka
program dapat dilanjutkan, namun apabila hasilnya atau negatif
(masalah tidak terpecahkan atau ada potensial masalah yang belum
diketahui) maka program tidak dapat dilakukan dan kemudian harus
menganalisis potensial masalah yang mungkin masih belum diketahui.
Pelatihan Takakura
1. Evaluasi terhadap Input:
a. Sumber daya manusia terdiri dari Mahasiswa PKL, tokoh masyarakat
atau pemerintahan setempat, warga desa Temenggungan.
b. Waktu yang dibutuhkan saat pelaksanaan pengarahan program adalah 2
kali seminggu pada minggu kedua PKL. Sedangkan untuk pelaksanaan
program, tersedia keranjang Takakura pada minggu ketiga setelah
pelatihan.
c. Dana yang dibutuhkan sebesar: Rp 2.325.000,-
2. Evaluasi terhadap Proses:
a. Terdapat 60% partisipasi aktif masyarakat di Desa Temenggungan.
64
b. Warga mendapatkan pengetahuan dan pelatihan tentang pembuatan
Takakura pada saat Pelatihan dilakukan\.
c. Ada pemanfaatan kompos yang sudah terbentuk dari Takakura
d. Promosi yang dilakukan adalah dengan door to door yaitu dengan
brosur/poster dan undangan bagi masyarakat untuk menghadiri
kegiatan. Selain itu dapat dilakukan melalui pengeras suara desa sehari
sebelum pelaksanaan.
3. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
a. Warga mendapatkan pengetahuan dan pelatihan pembuatan keranjang
Takakura
b. Lebih dari 60% warga berperan aktif dalam melaksanakan Program
Pelatihan Takakura
c. Warga tidak lagi membuang sampah dengan cara dibakar maupun
dibuang ke sungai.
d. Program dapat mengurangi jumlah sampah organik yang ada di Desa
Temenggungan terbukti dari banyaknya warga yang membuat Takakura
setelah adanya pelatihan. Warga memiliki kepedulian terhadap sampah
di lingkungannya.
e. Warga dapat meningkatkan tingkat ekonomi dan kesehatannya menjadi
lebih baik.
4. Impact Evaluation
a. Pelaksanaan Program Pelatihan Takakura dapat berjalan efektif sesuai
dengan rencana awal program.
65
b. Warga Desa Temenggungan dapat memanfaatkan program Pelatihan
Takakura untuk mengurangi sampah organik sehingga dapat
mengurangi risiko terjadinya peularan penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh sampah organik
Tindakan evaluasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Evaluasi Formatif
a. Penilaian pada saat warga melaksanakan Program Pelatihan Takakura
dua kali seminggu pada minggu kedua PKL. Dimana pada penilaian
selama kegiatan berlangsung dilakukan untuk melihat apakah program
tersebut dapat berjalan sesuai rencana, sehingga warga dapat
memanfaatkan pengetahuan dan keterampilannya lebih lanjut. Jika tidak
sesuai dengan rencana atau terdapat kekurangan maka dapat dilakukan
perbaikan segera.
b. Pada saat Pengarahan Program Pelatihan Takakura, warga diberikan
pengetahuan dan Pelatihan tentang Keranjang Takakura. Penilaian
dilakukan secara kuantitatif dengan melakukan pre-test dan post-test
atau secara kualitatif yaitu dengan praktek pembuatan keranjang
Takakura.
2. Evaluasi sumatif
a. Penilaian dilakukan pada minggu ketiga PKL setelah pelatihan
terlaksana. Apakah warga sudah memiliki keranjang Takakura atau
belum. Penilaian dapat dilakukan dengan menghitung keranjang
Takakura yang sudah terssedia. Provider menentukan apakah hasilnya
bersifat positif (sesuai tujuan) maka program pembuatan Takakura
66
dapat dilanjutkan, namun apabila hasilnya atau negatif (masalah tidak
terpecahkan atau ada potensial masalah yang belum diketahui) maka
program Takakura tidak dapat dilakukan dan kemudian harus
menganalisis potensial masalah sampah lain yang mungkin masih
belum diketahui.
Advokasi Pengadaan Alat Pengangkut Sampah
1. Evaluasi terhadap Input:
a. Sumber daya manusia terdiri dari Mahasiswa PKL, tokoh masyarakat
atau pemerintahan setempat, warga desa Temenggungan, Perwakilan
dari Dinas Kebersihan dan Dinas Pertanian.
b. Waktu yang dibutuhkan saat pelaksanaan program advokasi adalah
pada hari rabu minggu ketiga PKL.
c. Dana yang dibutuhkan sebesar: Rp 2.325.000,-
2. Evaluasi terhadap Proses:
a. Terdapat kebijakan tentang pengangkutan sampah secara rutin
b. Ada pemenuhan kebutuhan masyarakat desa Temenggungan terhadap
alat pengangkutan sampah
c. Adanya pemanfaatan alat angkut sampah sehingga masyarakat tidak
lagi membuang sampah secara sembarangan
d. Promosi yang dilakukan adalah dengan door to door yaitu dengan
undangan bagi masyarakat dan Dinas terkait untuk menghadiri
kegiatan.
3. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
a. Terpenuhinya permintaan alat pengangkut sampah
67
b. Warga mendapatkan fasilitas pengangkutan sampah
c. Warga tidak lagi membuang sampah secara sembarangan, tidak lagi
membuang sampah dengan cara dibakar maupun dibuang ke sungai.
d. Dapat mengurangi jumlah sampah yang ada di Desa Temenggungan.
Warga memiliki kepedulian terhadap sampah di lingkungannya.
e. Warga dapat meningkatkan tingkat ekonomi dan kesehatannya menjadi
lebih baik.
4. Impact Evaluation
a. Pelaksanaan Advokasi Pengadaan Alat Pengangkutan Sampah dapat
berjalan efektif sesuai dengan rencana awal program.
b. Warga Desa Temenggungan dapat memanfaatkan Alat angkut sampah
untuk mengurangi sampah lainnya yang tidak dapat dimanfaatan
kembali sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penularan
penyakit yang dapat ditimbulkan.
Tindakan evaluasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Evaluasi Formatif
a. Penilaian pada saat warga melaksanakan Diskusi Advokasi Pengadaan
Alat Pengangkut Sampah pada hari Rabu minggu ketiga PKL/ Dimana
pada penilaian selama kegiatan berlangsung dilakukan untuk melihat
apakah program advokasi tersebut dapat berjalan sesuai rencana,
sehingga warga mendapatkan kebijakan dari dinas terkait untuk
penganggkutan sampah. Jika tidak sesuai dengan rencana atau terdapat
kekurangan maka dapat dilakukan perbaikan atau mencari cara lain
dengan segera.
68
b. Pada saat Advokasi dilaksanakan, warga ditutut berperan aktif untuk
menyamoaikan aspirasinya. Penilaian dilakukan secara kualitatif yaitu
dengan menilai keaktifan masyarakat dalam menyampaikan
aspirasinya.
2. Evaluasi sumatif
a. Penilaian dilakukan pada Rabu pada minggu ketiga PKL. Apakah
warga dapat menyampaikan aspiranya atau belum dan apakah terbentuk
kebijakan mengenai pengangkutan sampah dari dinas terkait. Penilaian
dapat dilakukan dengan memastikan terbentuknya kebijakan tentang
pengangkutan sampah dan pemenuhan alat angkut sampah dari dinas
terkait.
69
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Model precede proceed adalah pendekatan yang digunakan untuk kegiatan
perencanaan promosi kesehatan yang mengarah pada perubahan perilaku baik
individu keluarga, maupun masyarakat. Ada 9 fase dalam model precede proceed
yaitu fase diagnosis sosial, diagnosis epidemiologi, diagnosis perilaku dan
lingkungan, diagnosis pendidikan dan organisasi, diagnosis administrasi dan
kebijakan, implementasi, evaluasi proses, evaluasi dampak, dan evaluasi outcome.
Berdasarkan analisis dengan model precede proceed yang dilakukan terhadap
masyarakat Desa Temenggungan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo,
didapatkan hasil bahwa kualitas hidup masyarakat Desa Temenggungan masih
belum baik. Pernyataan di atas dibuktikan dengan tingkat pendidikan masyarakat
rendah, status ekonomi rendah, dan status kesehatan yang tidak baik. Status
kesehatan yang tidak baik disebabkan oleh permasalahan sampah yakni perilaku
masyarakat terhadap sampah seperti membakar sampah, membuang sampah di
sungai. Setelah dilakukan analisis dibentuk 3 program untuk mengatasi
permasalahan sampah di masyarakat Desa Temenggungan, diantaranya yaitu
program bank sampah, pelatihan takakura, dan advokasi pengadaan alat
pengangkut sampah.
70
DAFTAR PUSTAKA
Maulana Heri. Promosi Kesehatan. Cetakan I. Jakarta: ECG, 20009
Green, Lawrence & Kreuter, Marshall, W: Health Promotion Planning, An Educational and Enviromental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company, 1991.
Lina, dkk. 2012. Laporan Praktik Kerja Lapangan I Desa Temenggungan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo. Universitas Airlangga: Surabaya.
71
LAMPIRAN
Departemen Pendidikan NasionalUniversitas Airlangga
LAPORAN PKL 1
Oleh :
KELOMPOK XIII
Desa : TemenggunganKecamatan : KrejenganKabupaten : Probolinggo
Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Airlangga
Surabaya2012
72
FORM PENILAIAN KELOMPOK 7 PEP2KM
IKM A 2011
Nama Penilai : Faradina Permatasari
NIM : 101111002
PENILAIAN KUANTITATIF :
No. Nama NIM Nilai1. Faradina Permatasari2. Wuri Emira 101111004 863. Fanny Oktavia 101111013 894. Charisma Arianti 101111024 885. Asri Hikmatuz Zahroh 101111059 876. Aig Baladhika 101111063 887. Syahru Ramadhaan U. 101111065 868. Imaculata Tinneke T. 101111075 899. Stefana Danty Putri C. 101111078 8910. Sovranita Liesti Jati 101111101 8611. Rizqi Arini Dosnita 101211123116 70
PENILAIAN KUALITATIF :
No. Nama Komentar1. Faradina Permatasari
2. Wuri EmiraRajin sekali, selalu mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu, agak pendiam
3. Fanny OktaviaRajin sekali, selalu mengkoordinir teman-teman untuk kerja kelompok, teliti, cekatan, mengumpulkan tugas tepat waktu
4. Charisma AriantiRajin sekali, sabar, sering mengingatkan kalau ada tugas, mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Asri Hikmatuz ZahrohRajin sekali, pintar dalam menganalisis, mengumpulkan tugas tepat pada waktunya
6. Aig BaladhikaRajin sekali, mengerjakan tugas dengan cepat, cekatan
7. Syahru Ramadhaan U.Rajin tapi tidak kelihatan karena pembawaan nya yang terlalu santai, tetapi dalam mengumpulkan tugas tepat waktu
8. Imaculata Tinneke T.Rajin sekali, paling tepat waktu dalam mengerjakan tugas, inisiator untuk kumpul kelompok, cekatan
9. Stefana Danty Putri C.Rajin sekali, selalu tepat dalam mngerjakan tugas, interaktif, cekatan
73
10. Sovranita Liesti JatiRajin, pendiam, kurang interaktif, mengerjakan tugas tepat waktu
11. Rizqi Arini DosnitaTidak bisa menilai karena tidak tau yang mana orangnya
FORM PENILAIAN KELOMPOK 7 PEP2KM
IKM A 2011
Nama Penilai : Wuri Emira
NIM : 101111004
74
PENILAIAN KUANTITATIF :
No. Nama NIM Nilai1. Faradina Permatasari 101111002 852. Wuri Emira3. Fanny Oktavia 101111013 854. Charisma Arianti 101111024 845. Asri Hikmatuz Zahroh 101111059 856. Aig Baladhika 101111063 827. Syahru Ramadhaan U. 101111065 828. Imaculata Tinneke T. 101111075 859. Stefana Danty Putri C. 101111078 8410. Sovranita Liesti Jati 101111101 8311. Rizqi Arini Dosnita 101211123116 65
PENILAIAN KUALITATIF :
No. Nama Komentar
1. Faradina PermatasariRajin, kritis dan cepat dalam mengeerjakan tugas
2. Wuri Emira3. Fanny Oktavia Rajin, aktif, mengawali pengerjaan tugas
4. Charisma AriantiRajin, selalu mengingatkan, tapi kurang bisa menjadi koordinator
5. Asri Hikmatuz ZahrohRajin, pintar, selalu mudah menganalisis, susah dihubungi
6. Aig BaladhikaRajin, cepat mengerjakan tapi kadang telat setor pekerjaan
1. Faradina PermatasariTanggap, rajin, tepat waktu dalam pengumpulan tugas, cekatan.
2. Wuri EmiraAgak pendiam, tidak berani menyampaikan pendapat, rajin, kreatif, tepat waktu dalam pengumpulan tugas.
3. Fanny OktaviaSelalu mengkoordinasi untuk kerja kelompok, tanggap, rajin, tepat waktu dalam pengumpulan tugas, teliti.
4. Charisma AriantiRajin, tepat waktu dalam pengumpulan tugas
5. Asri Hikmatuz ZahrohRajin, pandai menganalisis, tapi jarang kumpul kelompok
6. Aig BaladhikaPengerjaan tugas cepat, tapi pengumpulan tugas terkadang terlambat
7. Syahru Ramadhaan U.Pengumpulan tugas terkadang terlambat, pembawaan santai tapi tugasnya selesai
8. Imaculata Tinneke T.
9. Stefana Danty Putri C.Selalu datang saat kerja kelompok, mengumpulkan tugas tepat waktu, hasil pekerjaan cukup baik.
10. Sovranita Liesti JatiPendiam, kurang berpendapat, jarang kumpul, tapi rajin dan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.
11. Rizqi Arini Dosnita
Maaf sebelumnya, Mbak Rizqi tidak pernah ikut kerja kelompok maupun kumpul kelompok, tidak pernah hadir saat presentasi, pernah satu kali menghubungi kelompok kami dan hadir saat akan maju presentasi. Setelah itu, tidak ada kelanjutannya
81
FORM PENILAIAN KELOMPOK 7 PEP2KM
IKM A 2011
Nama Penilai : Stefana Danty Putri Caesandri
NIM : 101111078
PENILAIAN KUANTITATIF :
No. Nama NIM Nilai1. Faradina Permatasari 101111002 862. Wuri Emira 101111004 84
1. Faradina PermatasariTanggap, rajin, tepat waktu dalam pengumpulan tugas, cekatan.
2. Wuri EmiraAgak pendiam, tidak berani menyampaikan pendapat, rajin, kreatif, tepat waktu dalam pengumpulan tugas.
3. Fanny OktaviaSelalu mengkoordinasi untuk kerja kelompok, tanggap, rajin, tepat waktu dalam pengumpulan tugas, teliti
4. Charisma AriantiRajin, tepat waktu dalam pengumpulan tugas
5. Asri Hikmatuz ZahrohRajin, pandai menganalisis tapi jarang kumpul kelompok
6. Aig BaladhikaPengerjaan tugas cepat, tapi pengumpulan tugas terkadang terlambat
7. Syahru Ramadhaan U.Pengumpulan tugas terkadang terlambat, pembawaan santai tapi tugasnya selesai
8. Imaculata Tinneke T.Rajin, tekun, tanggap, mengkoordinasi kerja kelompok, tepat waktu mengumpulkan tugas, cekatan.
9. Stefana Danty Putri C.
10.Sovranita Liesti Jati Pendiam, kurang berpendapat, jarang
kumpul, tapi rajin dan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.
11. Rizqi Arini Dosnita
Maaf sebelumnya, Mbak Rizqi tidak pernah ikut kerja kelompok maupun kumpul kelompok, tidak pernah hadir saat presentasi, pernah satu kali menghubungi kelompok kami dan hadir saat akan maju presentasi. Setelah itu, tidak ada kelanjutannya
83
FORM PENILAIAN KELOMPOK 7 PEP2KM
IKM A 2011
Nama Penilai : Sovranita Liesti Jati
NIM : 101111101
PENILAIANKUANTITATIF :
No. Nama NIM Nilai1. Faradina Permatasari 101111002 852. Wuri Emira 101111004 853. Fanny Oktavia 101111013 854. Charisma Arianti 101111024 845. Asri Hikmatuz Zahroh 101111059 856. Aig Baladhika 101111063 827. Syahru Ramadhaan U. 101111065 828. Imaculata Tinneke T. 101111075 85
84
9. Stefana Danty Putri C. 101111078 8410. Sovranita Liesti Jati11. Rizqi Arini Dosnita 101211123116 60
PENILAIAN KUALITATIF :
No. Nama Komentar
1. Faradina PermatasariRajin, kritis dan cepat dalam mengeerjakan tugas
2. Wuri Emira Rajin, pendiam, kurang interaktif3. Fanny Oktavia Rajin, aktif, mengawali pekerjaan tugas
4. Charisma AriantiRajin, selalu mengingatkan, tapi kurang bisa menjadi koordinator
5. Asri Hikmatuz ZahrohRajin, pintar, selalu mudah menganalisis, tapi kalau kelompok susah dicari
6. Aig BaladhikaRajin, cepat mengerjakan tapi kadang telat setor pekerjaan