Date post: | 06-Jul-2018 |
Category: | Documents |
View: | 236 times |
Download: | 0 times |
8/16/2019 Fix Makalah BATAK
1/35
KEBUDAYAANBATAK
Mata Kuliah Budaya Nusantara
Dosen : Bpk. M. Zahari
Disusun Oleh :
Haryo Gemilang (133010004144)
Pradita Galih S.P. (133010004261)
Zhafira Yaziar R. (133010004292)
PRODI KEBENDAHARAAN NEGARA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN 2016
8/16/2019 Fix Makalah BATAK
2/35
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah Yang Mahakuasa atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang penulis beri judul ” Kebudayaan
Batak ”.
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna.Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dari pembaca.Akhirnya, penulis berharap makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.
Jakarta, April 2016
8/16/2019 Fix Makalah BATAK
3/35
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I IDENTIFIKASI .............. .............. .............. .............. ............. .............. .... 1
1.1 Pengertian Kebudayaan Batak ............................................................................ 1
1.2 Identitas Batak dan Suku-Suku Batak ................................................................. 2
1.3 Wilayah Bermukim ............................................................................................ 3
1.4 Batak pada Era Modern ...................................................................................... 5
BAB II SISTEM BUDAYA ......................................................................................... 6
2.1 Kekerabatan ....................................................................................................... 6
2.2 Falsafah ............................................................................................................. 7
2.3 Partuturon .......................................................................................................... 8
BAB III SISTEM SOSIAL .................................................................................................. 10
3.1 Stratifikasi Sosial ............................................................................................... 10
3.2 Kepemimpinan ................................................................................................... 10
3.3 Perkawinan dan Perceraian ................................................................................. 10
3.4 Marga dan Tarombo ........................................................................................... 14
BAB IV KEBUDAYAAN FISIK ................................................................................ 15
4.1 Bahasa dan Aksara ............................................................................................ 15
4.2 Sistem Organisasi Sosial .................................................................................... 15
4.3 Sistem Pengetahuan ........................................................................................... 17
4.4 Sistem Teknologi ............................................................................................... 18
4.5 Sistem Ekonomi ................................................................................................. 22
4.6 Sistem Religi ...................................................................................................... 24
4.7 Kesenian ............................................................................................................ 27
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 31
5.1 Simpulan ............................................................................................................ 31
5.2 Saran .................................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 32
8/16/2019 Fix Makalah BATAK
4/35
1
BAB I
IDENTIFIKASI
1.1 Pengertian Kebudayaan Batak
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di Sumatera
Utara. Berdasarkan Tabel 1, saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Islam,
Kristen Protestan, Kristen Katolik. Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tadisional
yakni: tradisi Malim dan juga menganut kepercayaan animisme (dise but Sipelebegu atau
Parbegu), walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.
Tabel 1. Agama yang Dianut oleh Suku Batak
Yang dimaksud dengan kebudayaan Batak yaitu seluruh nilai-nilai kehidupan suku bangsa Batak yang merupakan penerusan dari nilai-nilai kehidupan di masa lampau
dan menjadi faktor penentu sebagai identitasnya di masa kini dan masa yang akan
datang. Refleksi dari nilai-nilai kehidupan tersebut menjadi suatu ciri yang khas bagi
suku bangsa Batak yakni keyakinan dan kepercayaan bahwa ada Maha Pencipta
sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta segala sesuatu isinya, termasuk
langit dan bumi.
Untuk mewujudkan keseimbangan dalam menjalankan nilai-nilai kehidupan sebagai
mahluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, Tuhan Maha
Pencipta sebagai titik orientasi spiritualnya, dan alam lingkungan sebagai objek
integritasnya, suku bangsa Batak telah dinaungi Patik. Patik berfungsi sebagai batasan
tatanan kehidupan untuk mencapai nilai-nilai kebenaran. Patik ditandai dengan kata
Unang, Tongka, Sotung, Dang Jadi. Peringatan untuk tidak melanggar Patik itu
ditegaskan dengan kata Sotung. Dan mengharamkan segala aturan untuk dilanggar
dikatakan dengan kata Subang. Sebagai akibat dari penyimpangan tatanan kehidupan
yang dimaksud dibuatlah Uhum atau Hukum. Uhum/Hukum ditandai oleh kata Aut,
Duru, Sala, Baliksa, Hinorhon, Laos, Dando, Tolon, Bura, dsb.
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama https://id.wikipedia.org/wiki/Kristen_Protestan https://id.wikipedia.org/wiki/Kristen_Katolik https://id.wikipedia.org/wiki/Parmalim https://id.wikipedia.org/wiki/Animisme https://id.wikipedia.org/wiki/Animisme https://id.wikipedia.org/wiki/Parmalim https://id.wikipedia.org/wiki/Kristen_Katolik https://id.wikipedia.org/wiki/Kristen_Protestan https://id.wikipedia.org/wiki/Agama https://id.wikipedia.org/wiki/Agama
8/16/2019 Fix Makalah BATAK
5/35
2
Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Na Tolu yakni Somba
Marhula-hula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri) Elek Marboru (ramah pada
keluarga saudara perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan
semarga). Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini
menjadi landasan kehidupan sosial dan bermasyarakat di lingkungan orang Batak.
1.2 Identitas Batak dan Suku-Suku Batak
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di Sumatera
Utara. Nama Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan
beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur.
Suku bangsa yang dikategorikan ke dalam suku Batak yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
R.W Liddle mengatakan, bahwa sebelum abad ke-20 di Sumatra bagian utara tidak
terdapat kelompok etnis sebagai satuan sosial yang koheren. Menurutnya sampai abad
ke-19, interaksi sosial di daerah itu hanya terbatas pada hubungan antar individu, antar
kelompok kekerabatan, atau antar kampung. Dan hampir tidak ada kesadaran untuk
menjadi bagian dari satuan-satuan sosial dan politik yang lebih besar. Pendapat lain
mengemukakan, bahwa munculnya kesadaran mengenai sebuah keluarga besar Batak
baru terjadi pada zaman kolonial. Dalam disertasinya J. Pardede mengemukakan
bahwa istilah "Tanah Batak" dan "rakyat Batak" diciptakan oleh pihak asing.
Sebaliknya, Siti Omas Manurung, seorang istri dari putra pendeta Batak Toba
menyatakan, bahwa sebelum kedatangan Belanda, semua orang baik Karo maupun
Simalungun mengakui dirinya sebagai Batak, dan Belandalah yang telah membuat
terpisahnya kelompok-kelompok tersebut. Sebuah mitos yang memiliki berbagai
macam versi menyatakan, bahwa Pusuk Buhit, salah satu puncak di barat Danau Toba,
adalah tempat "kelahiran" bangsa Batak. Selain itu mitos-mitos tersebut juga
menyatakan bahwa nenek moyang orang Batak berasal dari Samosir.
Terbentuknya masyarakat Batak yang tersusun dari berbagai macam marga,
sebagian disebabkan karena adanya migrasi keluarga-keluarga dari wilayah lain di
Sumatra. Penelitian penting tentang tradisi Karo dilakukan oleh J.H Neumann,
berdasarkan sastra lisan dan transkripsi dua naskah setempat, yaitu Pustaka Kembaren
of 35