Top Banner
136 BAB IV PEMBAHASAN A. KEHAMILAN 1.Pemeriksaan ANC Kunjungan 1 Pada tanggal 01 Maret 2015 pukul 19.25 wib, Ny. D datang ke BPM Dumaria S, Amd.Keb untuk memeriksakan kehamilannya. Dan bidan melakukan pengkajian identitas pasien. Dari hasil pengkajian yang didapat Ny. D usia 20 tahun, Ibu telah melakukan pemeriksaan kehamilannya selama kehamilan sebanyak 6 kali, yaitu pada trimester 1 sebanyak 2 kali, trimester 2 sebanyak 2 kali, dan trimester 3 sebanyak 3 kali. Dan ini merupakan kunjungan berkelanjutan. Dari hasil anamnesa yang telah dilakukan terhadap Ny.D. Sesuai dengan teori minimal pemeriksaan kehamilan berkualitas pada trimester 1 sebanyak 1 kali umur kehamilan 0-12 minggu, trimester 2 sebanyak 2 kali umur kehamilan 12-28 minggu, trimester 3 sebanyak 1 kali umur kehamilan 28-36 minggu (Prawiroharjo, 2010). Berarti Ny.D telah mengikuti standar pelayanan kesehatan pemeriksaan kehamilan dalam
31

FIX BAB IV

Dec 11, 2015

Download

Documents

Talha Shah

makalah kesehatan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FIX BAB IV

136

136

BAB IV

PEMBAHASAN

A. KEHAMILAN

1. Pemeriksaan ANC Kunjungan 1

Pada tanggal 01 Maret 2015 pukul 19.25 wib, Ny. D datang ke BPM

Dumaria S, Amd.Keb untuk memeriksakan kehamilannya. Dan bidan melakukan

pengkajian identitas pasien. Dari hasil pengkajian yang didapat Ny. D usia 20

tahun, Ibu telah melakukan pemeriksaan kehamilannya selama kehamilan

sebanyak 6 kali, yaitu pada trimester 1 sebanyak 2 kali, trimester 2 sebanyak 2

kali, dan trimester 3 sebanyak 3 kali. Dan ini merupakan kunjungan berkelanjutan.

Dari hasil anamnesa yang telah dilakukan terhadap Ny.D. Sesuai dengan teori

minimal pemeriksaan kehamilan berkualitas pada trimester 1 sebanyak 1 kali

umur kehamilan 0-12 minggu, trimester 2 sebanyak 2 kali umur kehamilan 12-28

minggu, trimester 3 sebanyak 1 kali umur kehamilan 28-36 minggu (Prawiroharjo,

2010). Berarti Ny.D telah mengikuti standar pelayanan kesehatan pemeriksaan

kehamilan dalam pemeriksaan kehamilan selain kualitas pemeriksaan kehamilan

Ny.D juga mendapatkan pemeriksaan kehamilan yaitu standar 10T yang terdiri

dari timbang berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, nilai status

gizi, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung

janin(DJJ), pemberian imunisasi TT atau skrining TT telah dilakukan lengkap,

tata laksana kasus bila diperlukan, dan temu wicara.

Selama kehamilan ini ibu mengalami kenaikan berat badan sebanyak 13

kg, yaitu berat badan sebelum hamil 46 kg, dan berat badan saat usia kehamilan

Page 2: FIX BAB IV

137

36 minggu 4 hari menjadi 59 kg. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan

bahwa berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-16,5 kg (Prawiroharjo

2009)

Tekanan darah Ny. D yaitu 120/80mmHg dan masih dalam batas normal

yaitu 110/70mmHg – 130/90mmHg apabila terjadi kenaikan tekanan darah

(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal ini patut diwaspadai

karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani dengan

baik (Prawiroharjo 2009).

Ukuran lila Ny. D adalah 24,5 cm hal ini termasuk dalam kategori normal

karena lila ibu hamil adalah ≥23,5 (Depkes,2009), mengukur lila untuk

mengetahui status gizi ibu yang berhubungan dengan pertumbuhan janin agar

tidak BBLR.

Pada pemeriksaan objektif tidak ditemukan kelainan, didapatkan tinggi

fundus uteri Ny.D adalah 28 cm .termaksud didalamnya pemeriksaan Leopold

dimana didapatkan Leopold I TFU 3 jari di bawah px terba bagian besar, lunak,

tidak melenting, Leopold II bagian kanan teraba bagian-bagian ekstermitas, kiri

teraba panjang memapan, Leopold III teraba bagian besar, bulat, keras, melenting,

dan Leopold IV tidak dilakukan, DJJ 146 x/menit, dimana DJJ dikatakan normal

yaitu 120-160 denyut per menit (Vivian. 2012 :155).

Pada pemeriksaan kehamilan harus dilakukan pemeriksaan laboratorium

mencakup kadar Hb normal yaitu 11-14 gr%. Pada Ny. D dilakukan tes Hb

hasilnya Hb Ny. D 11,9 gr% dan termasuk normal.

Pemberian imunisasi TT menurut teori (Saifuddin, 2009) menyatakan

selama kehamilan yaitu sebanyak 2 kali imunisasi TT, yaitu pada usia kehamilan

Page 3: FIX BAB IV

138

16 minggu dan imunisasi TT kedua yaitu 4 minggu dari TT yang pertama. Pada

Ny. D dilakukan penyuntikan imunisasi TT melainkan memakai skrining TT .

Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. D umur 20 tahun G1P0A0

hamil 36 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, puki, presentasi kepala,

keadaan ibu dan janin baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diagnosis

kehamilan yang ditegakkan harus sesuai dengan data subjektif dan pemeriksaan

objektif (Sarwono, 2010 : 213). Asuhan pelaksanaan yang diberikan seperti

menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk

menciptakan hubungan saling percaya antara keluarga Ny.D dengan tenaga

kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113) .

Memberitahu ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester seperti

tekanan darah tinggi, nyeri ulu hati, pandangan mata kabur, gerakan janin kurang

dari 10 kali per 12 jam, ketuban pecah dini, nyeri perut bagian bawah.

Memberitahu ibu cara yang benar untuk mempersiapkan kelahiran.

Membuat rencana persalinan, termasuk menentukan penolong dan tempat

persalinan (tenaga kesehatan), menyiapkan transportasi, siapa yang menemani

saat bersalin, menyiapkan biaya untuk menyiapkan persalinan, menentukan

seseorang untuk membuat keputusan kedua bila suami tidak ada di tempat,

membuat rencana atau pola menabung. Sesuai dengan teori pada kehamilan

trimester III ibu dan keluarga harus merencanakan persiapan persalinan dan

kemungkinan terjadi keadaan darurat (Hyre, 2003;)

Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian

atau apabila ada keluhan menurut teori Vivian, 2011: 156 kunjungan ulang

Page 4: FIX BAB IV

139

dilakukan untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran,

dan kegawatdaruratan.

2. Pemeriksaan ANC Kunjungan 2

Saat ini pada tanggal 14 Maret 2015 usia kehamilan 38 minggu 3 hari,

Ny.D mengeluh sering pegal dibagian punggung, menurut teori Ai Yeyeh 2009:

121 pegal dibagian punggung merupakan ketidaknyamanan fisiologis yang terjadi

pada usia kehamilan trimester III yang disebabkan oleh progesterone dan relaksin

(yang melunakkan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta

meningkatkan beban berat yang dibawa dalam rahim. Menurut (Ari Sulistyawati,

2011:124) cara mengatasinya dengan cara gunakan posisi tubuh yang baik,

gunakan bra yang menopang dengan ukuran tepat, gunakan kasur yang keras dan

gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung. Ny.D mengerti dan akan

melakukan saran yang penulis berikan.

Pada pemeriksaan objektif tidak ditemukan kelainan, termaksud

didalamnya pemeriksaan Leopold dimana didapatkan Leopold I TFU 2 jari di

bawah px teraba bagian besar, lunak, tidak melenting, Leopold II bagian kanan

teraba bagian-bagian ekstermitas, kiri teraba panjang memapan, Leopold III teraba

bagian besar, bulat, keras, dan sulit digerakkan dan Leopold IV 4/5 , DJJ 146

x/menit, dimana DJJ dikatakan normal yaitu 120-160 denyut per menit (Vivian.

2012 :155).

Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. D umur 20 tahun G1P0A0

usia kehamilan 38 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, puki, presentasi

kepala, keadaan ibu dan janin baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diagnosis

Page 5: FIX BAB IV

140

kehamilan yang ditegakkan harus sesuai dengan data subjektif dan pemeriksaan

objektif (Sarwono, 2010 : 213).

Asuhan pelaksanaan yang diberikan seperti menjelaskan pada ibu tentang

hasil pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya

antara keluarga Ny.D dengan tenaga kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113).

Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti mulas

yang sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah dan keluar air-air yang

tidak tertahan dari vagina (Rohani, 2011:14) Apabila ibu merasakan salah satunya

maka ibu harus segera ke pelayanan kesehatan terdekat.

Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan 1 minggu kemudian yaitu

tanggal 21 Maret 2015 atau bila da keluhan.

3. Pemeriksaan ANC Kunjungan ke Tiga

Pemeriksaan selanjutnya pada tanggal 18 Maret 2015 Pada pemeriksaan

objektif tidak ditemukan kelainan, termaksud didalamnya pemeriksaan Leopold

dimana didapatkan Leopold I TFU 3 jari di bawah px terba bagian besar, lunak,

tidak melenting, Leopold II bagian kanan teraba bagian-bagian ekstermitas, kiri

teraba panjang memapan, Leopold III teraba bagian besar, bulat, keras, dan sulit

digerakkan dan Leopold IV 4/5 , DJJ 140 x/menit, dimana DJJ dikatakan normal

yaitu 120-160 denyut per menit (Vivian. 2012 :155).

Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. D umur 20 tahun G1P0A0

usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, puki, presentasi

kepala, keadaan ibu dan janin baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diagnosis

kehamilan yang ditegakkan harus sesuai dengan data subjektif dan pemeriksaan

objektif (Sarwono, 2010 : 213).

Page 6: FIX BAB IV

141

Asuhan pelaksanaan yang diberikan seperti menjelaskan pada ibu tentang

hasil pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya

antara keluarga Ny.D dengan tenaga kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113).

Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti mulas

yang sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah dan keluar air-air yang

tidak tertahan dari vagina (Rohani, 2011:14) Apabila ibu merasakan salah satunya

maka ibu harus segera ke pelayanan kesehatan terdekat.

Memberikan motivasi atau dukungan kepada ibu untuk meyakinkan bahwa

kehamilannya dapat berjalan baik dengan cara memeriksakan kehamilannya setiap

minggu dan memberitahu kepada keluarga terutama pada suami untuk selalu

mendukung dan meyakinkan ibu apalagi akan mendekati persalinan.

Menjelaskan pada ibu tanda bahaya yang harus segera mendapatkan

pertolongan yaitu : perdarahan.

Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan kembali saat ibu

meraskan his yang semakin sering.

Dalam kasus Ny.D dalam keadaan normal .

Page 7: FIX BAB IV

142

B. PERSALINAN

1. Kala I

Pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 21.00 WIB, Ny D datang ke BPM

mengatakan mulas-mulas sejak pukul 15.00 WIB dan keluar lendir-lendir

bercampur darah Ny.D dilakukan pemeriksaan TTV: TD: 120/80 mmHg,

S: 36,5 D C, N:76x/m, RR:22x/m. Berdasarkan HPHT Ny. “D” datang pada

usia kehamilan 39 minggu 3 hari dengan TFU (3 jari di bawah px) 34 cm,

sehingga taksiran berat janin menurut TBJ Niswander (3.156 gram ± 3.306

gram) , sedangkan menurut Jonshon Tausack 3.565 gram. Menurut teori

(Saifuddin, 2009) persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dan menurut

(Prawirohardjo, 2009) berat janin yang lahir normal antara 2500-4000

gram. Pada kasus ini usia kehamilan Ny”D” yaitu 39 Minggu 3 hari

(Aterm) dan tafsiran berat janin Ny “D” 3300 gram (Normal), jadi tidak

ada kesenjangan antara teori dan kasus.

Dari data yang didapat maka dapat ditegakan diagnosa Ny. D (20

tahun) G1P0 A0 hamil 39 minggu 3 hari inpartu kala 1 fase aktif , janin

tunggal, hidup intrauterine, presentasi kepala. Sesuai dengan teori Varney

bahwa diagnosa ditegakan oleh penulis berdasarkan pada data subjektif

dan objektif di atas. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Ny. D

dapat bersalin dengan persalinan normal spontan pervaginam.

Berdasarkan data dan diagnosa tidak terdapat masalah pada Ny. D

Sesuai dengan teori Varney bahwa antisipasi masalah ditegakan bila

terdapat data yang mendukung. Tindakan segera tidak dilakukan karena

Page 8: FIX BAB IV

143

tidak ada kondisi yang mendukung tindakan segera. Asuhan pelaksanaan

yang diberikan seperti menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya antara

keluarga Ny.D dengan tenaga kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113)

Memberi penjelasan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya maka

ibu dapat mengetahui keadaan diri dan janinnya baik, sehingga dapat

mengurangi kecemasan ibu

Menganjurkan Ny.D untuk tidur dengan posisi miring menurut Ai

Yeyeh, 2009: 95 posisi miring dapat membantu bayi melakukan rotasi dan

peregangan minimal pada perineum, meningkatkan perfusi plasenta dan

mencegah sindrom hipotensif terlentang pemendekan persalinan dan

menurunkan persalinan insiden abnormalitas denyut jantung janin (DJJ).

Mengajurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu

makan/minum secukupnya, untuk itu perlu menyiapkan minuman (air

mineral,air teh manis hangat) disamping tempat tidur (Dr. Avie 2013: 83).

Dimana asupan cairan dibutuhkan karena ibu akan mudah mengalami

dehidrasi selama persalinan dan kelahiran, serta untuk mempertahankan

kondisi optimal pada ibu dan bayinya (Yeyeh, 2009: 92)

Memberitahu atau memberi dukungan kepada ibu bahwa ibu dapat

melewati persalinan dengan aman menurut Yeyeh, 2009: 91 wanita yang

memperoleh dukungan emosional selama persalinan akan mengalami

waktu persalinan yang lebih pendek, intervensi medis yang lebih sedikit

dan hasil persalinan yang lebih baik.

Page 9: FIX BAB IV

144

2. Kala II

Pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 01.30 WIB ibu mengatakan

mulesnya bertambah kuat dan semakin sering, ibu ingin mengedan dan

seperti ingin buang air besar serta ibu juga merasa seperti keluar cairan

dari jalan lahirnya. Hal ini menandakan kepala janin sudah masuk ke

rongga panggul yang secara reflektoris menimbulkan perasaan sakit

disebabkan oleh peregangan vagina, jaringan dalam panggul dan perineum

(Wiknjosastro, 2007:113).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapatkan keadaan umum ibu

tampak kesakitan, his :5x10menit lamanya 45 detik, DJJ :145x/ menit,

terlihat tanda gejala kala II yaitu adanya tekanan pada anus, dorongan ibu

ingin meneran, perenium menonjol, vulva-vagina membuka, pada

pemeriksaan dalam teraba pembukaan lengkap, portio tidak teraba,

ketuban pecah spontan warna jernih, penurunan HIV.

Dari data subjektif dan objektif di atas dapat ditegakkan diagnosa

berdasarkan manajemen Varney yaitu Ny. D inpartu kala II. Dari data di

atas dibutuhkan perencanaan dan pelaksanaan sesuai kebutuhan pasien,

dengan menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan pendamping bahwa

pembukaan sudah lengkap da ingin meneran. Penolong mendekatkan alat

dan mengajurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu

makan/minum secukupnya, untuk itu perlu menyiapkan minuman (air

mineral,air teh hangat, air madu, sari kurma,) disamping tempat tidur (Dr.

Avie 2013: 83). Dimana asupan cairan dibutuhkan karena ibu akan mudah

Page 10: FIX BAB IV

145

mengalami dehidrasi selama persalinan dan kelahiran, serta untuk

mempertahankan kondisi optimal pada ibu dan bayinya (Yeyeh, 2009: 92).

Mengajarkan ibu teknik meneran yang baik dan benar yaitu gigi

bertemu gigi, dagu menempel dada, pandangan mata keperut, dan jangan

mengangkat bokong, menurut APN 2012: 81 cara meneran mengikuti

dorongan alamiah selama kontraksi, beritahukan untuk tidak menahan

nafas saat meneran, minta untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara

kontraksi. Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.

Memakai alat pelindung diri dimana menurut APN, 2012: 14 tujuan nya

untuk pencegahan infeksi dari komponen-komponen lain dalam asuhan

persalinan dan kelahiran bayi.

Menolong persalinan atau kelahiran bayi dengan mengobservasi HIS

dan DJJ apabila mules hilang. Memimpin ibu meneran saat ada HIS yang

kuat dan istirahat apabila HIS melemah. Mempersiapkan pertolongan

persalinan ketika kepala bayi terlihat 5-6 cm di vulva mulailah menolong

persalinan. Tangan kanan menahan perineum dengan duk steril supaya

tidak terjadi robekan perineum yang tidak teratur serta robekan hingga

anus dan tangan kiri menahan lembut kepala. Setelah bayi keluar, lalu

membersihkan bagian muka dan memeriksa lilitan tali pusat. Kepala

melakukan putar paksi keluar, dengan pegangan biparietal tarik curam ke

bawah melahirkan bahu depan, tarik ke atas lahirlah bahu belakang,

kemudian melakukan sangggah susur dan keluarlah tubuh bayi, dan

kemudian diletakkan diatas kain, menghisap lendir dengan bola karet

sambil melihat tonus otot, warna kulit, menangis kuat kemudian menjepit,

Page 11: FIX BAB IV

146

mengikat, lalu memotong tali pusat, megeringkan bayi langsung dilakukan

IMD (APN, 2012: 83-85). Evaluasi kala II berlangsung 30 menit, bayi

lahir spontan pada pukul 02.00 WIB, bayi menangis kuat, tonus otot baik,

warna kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki, cacat( - ), anus (+), bayi

ditempatkan di dekat ibu, dan segera dilakukan IMD. IMD dilakukan

menurut Indrayani 2012 bertujuan untuk mencari putting susu ibunya

sendiri dimana manfaatnya, membantu meningkatkan daya tahan tubuh

bayi terhadap penyakit-penyakit yang beresiko kematian tinggi.

3. Kala III

Pada pukul 02.15 WIB didapatkan data subjektif, ibu merasa senang

dengan kelahiran bayinya, ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas.

Hal ini disebabkan karena rahim berkontraksi untuk pengeluaran plasenta

dari dinding rahim. Pada hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik,

keadaan composmentis, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik

(keras), TFU sepusat, dan ada semburan darah, serta tali pusat memanjang.

Hal ini merupakan hal yang fisiologis dimana pada kala III ini merupakan

tanda-tanda pelepasan plasenta yang harus ada (Asuhan Persalinan

Normal, 2012:91).

Dari data subjektif dan objektif di atas dapat ditegakkan diagnosa

berdasarkan manajemen Varney yaitu Ny. D inpartu kala III. Ibu tidak

mempunyai masalah, Sesuai dengan teori Varney tidak ada masalah

potensial dan tindakan segera tidak dilakukan karena tidak ada kondisi

pasien yang mendukung tindakan segera.

Page 12: FIX BAB IV

147

Dari data yang didapat maka dilakukan perencanaan dan melakukan

pelaksanaan dengan melakukan palpasi apakah ada janin ganda dan

simfisis fubis untuk memeriksa kandung kemih, lalu memberikan suntikan

oksitosin 1 ampul / unit secara IM pada 1 menit pertama setelah bayi lahir

rasionalnya merangsang uterus berkontraksi yang juga mempercepat

pelepasan plasenta (Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal, 2006: ). Pada pukul 02.15 WIB melakukan peregangan tali pusat

terkendali (PTT) untuk mengeluarkan plasenta dan melakukan masase

fundus, ini sesuai dengan manajemen aktif kala III.

Kemudian dilakukan evaluasi, lama kala III 15 menit, normal

berdasarkan teori bahwa lama kala III yaitu 5-30 menit (Sumarah,2009:4-

8). Plasenta lahir pukul 02.15 wib, berat plasenta ± 500 gram, panjang tali

pusat ± 48 cm, tebal 2cm, diameter 15 cm, selaput plasenta utuh,

kotiledon lengkap, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat,

insersi tali pusat sentralis, perdarahan ± 150 cc. Perdarahan normal sesuai

denagan teori bahwa jika dikatakn perdarahan postpartum apabila melebihi

500 ml seletah bayi lahir (APN, 2010:92-95).

4. Kala IV

Pada pukul 02.15 WIB Ibu mengatakan perutnya terasa mulas, terasa

haus ingin minum, lelah dan ingin tidur serta merasa tidak nyaman karena

pakaian kotor dan basah.

Dari hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik, kesadaran

composmentis, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat dan

kandung kemih kosong, hal ini fisiologis, tidak ada kesenjangan antara

Page 13: FIX BAB IV

148

teori dan kondisi, dari data di atas ditegakan diagnosa dengan manajemen

Varney Ny. D P1A0 kala IV. Pukul 02.15 WIB TD: 120/80 mmHg, TFU

2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong. Pukul 02.30

WIB dilakukan kembali pemeriksaan TD 120/80 mmHg karena. setelah 15

menit kemudian pukul 02.45 WIB, TD 120/80 mmHg. Setelah 2 jam

postpartum tekanan darah normal 120/80 mmHg.

Dari data subjektif dan objektif di atas dapat ditegakkan diagnosa

berdasarkan manajemen Varney yaitu Ny. D P1A0 kala IV. Ibu tidak

mempunyai masalah. Sesuai dengan teori tidak ada masalah potensial dan

tindakan segera tidak dilakukan karena tidak ada kondisi pasien yang

mendukung tindakan segera.

Dari data diatas maka asuhan yang dapat diberikan, yaitu menjelaskan

kepada ibu bahwa plasenta sudah lahir dan sekarang ibu dalam 2 jam

pemantauan.

Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan

menurut Vivian, 2011 sumber pembangun protein diperlukan untuk

pertumbuhan dan pergantian sel-sel rusak atau mati, sumber protein dapat

diperoleh dari protein hewani( ikan, udang, kerang, daging ayam, dll)

protein nabati ( kacang tanah, kacang merah dan kacang-kacangan

lainnya) ibu nifas memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan

normal ketika menyusui.

Menjelaskan tentang mobilisasi dini 2 jam post partum miring ke kiri

dan ke kanan di atas tempat tidur untuk memperlancar peredaran darah dan

mencegah tromboflebitis

Page 14: FIX BAB IV

149

Menganjurkan ibu untuk mengenali tanda bahaya nifas seperti pusing

yang hebat, nyeri ulu hati, perdarahan yang hebat, menurut Yeyeh, 2009:

154 jika ibu melihat hal-hal berikut ini atau memperhatikan bahwa ada

sesuatu yang tidak beres atau melihat salah satu dari hal-hal tersebut maka

ibu perlu menemui bidan untuk dilakukan tindakan segera.

Page 15: FIX BAB IV

150

C. NIFAS

1. Post Partum 6 Jam

Pada tanggal 22 Maret pukul 10.15 WIB, ibu mengatakan merasa

mulas pada perutnya. Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada

Ny. D tidak ditemukan suatu kelainan pada masa nifas dimana hasil yang

diperoleh merupakan hasil yang normal seperti TD 110/70 mmHg, nadi

79x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36 OC, kontraksi uterus baik, TFU

2 jari di bawah pusat, kontraksi baik.

Berdasarkan dari data di atas ditegakkan diagnosa berdasarkan

manajemen Varney yaitu Ny.D P1A0 6 jam post partum. Dari data tersebut

tidak ditemukan suatu masalah pada Ny. D. Sesuai dengan teori Varney

bahwa masalah potensial ditegakkan bila terdapat data yang mendukung

dan tindakan segera tidak dilakukan karena tidak ada kondisi pasien tidak

mendukung.

Maka dibuat rencana yang sudah dilakukan pada pukul 10.15 WIB

yang sesuai dengan kebutuhan klien seperti menjelaskan hasil pemeriksaan

kepada ibu, Hal itu bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya

antara keluarga dan tenaga kesehatan ( Ika, Pantikawati, 2010: 110 )

Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan diet nasi, sayuran,

lauk pauk, buah-buahan dengan porsi 2 x lebih banyak dari biasa. Nasi

(500 gr), sayuran 1 mangkuk (400 gr), lauk (250 gr/potong) , buah-buahan

(200 gr).

Memberikan ibu obat yaitu Siobion 500 mg, Paracetamol 500 mg 2x1,

Amoxicilin 500 mg 3x1

Page 16: FIX BAB IV

151

Memberitahu ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6

bulan tanpa makanan tambahan.

2. Post Partum 1 hari

Pada tanggal 23 Maret 2015 Ny.D mengatakan perutnya kadang masih

terasa mulas dan bayinya sudah mendapatkan ASI yang cukup. Dari hasil

pemeriksaan objektif tidak ditemukan kelainan pada ibu nifas hari ke 1

yang di dapat hasil K/u ibu baik, TTV yaitu TD : 110/70 mmHg, Nadi

80x/menit, RR: 23x/menit, S:36,50C. Kontraksi uterus baik, TFU 3 jari di

bawah pusat, perdarahan normal, lochea rubra.

Berdasarkan data subjektif dan objektif diatas maka ditegakkan

diagnosa Ny.D P1A0, post partum hari ke 1. Tidak ditemukan masalah

dalam masa nifas Ny.D.

Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa saat ini ibu dalam

keadaan baik.

Mengingatkan ibu untuk meminum obat yang telah diberikan yaitu

Siobion 500 mg, Paracetamol 500 mg 2x1, Amoxicilin 500 mg 3x1

Menganjurkkan ibu untuk terus menerus memberikan ASI pada

bayinya sesuai dengan kebutuhan dengan posisi yang bener karena

gerakan isapan bayi yang berirama dan mengahasilkan rangsangan saraf

akan memacu sekesi ASI lebih banyak dan dapat mencegah Ikterik pada

bayi dan meberikan ASI saja sampai 6 bulan.

Menjelaskan kembali tentang bahaya nifas dengan keluar darah

banyak, pusing yang hebat, demam tinggi .Menjelaskan kembali kepada

ibu agar selalu memberi ASI ke bayinya dengan kedua payudaranya.

Page 17: FIX BAB IV

152

Memberitahu kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal

28 Maret 2015

3. Post Partum 6 Hari

Pada tanggal 28 Maret 2015 Ny.D melakukan kunjungan ke BPM.

Dari hasil pemeriksaan objektif tidak ditemukan kelainan pada ibu nifas

hari ke tujuh yang di dapat hasil K/u ibu baik, TTV yaitu TD : 100/80

mmHg, Nadi 78x/menit, RR:24x/menit, S:36,80C. Pengeluaran lochea

serosa, menurut Sitti Saleha, 2009 lochea serosa berlangsung dari hari ke-4

sampai hari ke-7 post partum. Hal tersebut adalah normal dan sesuai

dengan teori. tidak terdapat tanda-tanda infeksi, anogenitalia bersih, dan

tidak berbau menyengat.

Berdasarkan data subjektif dan objektif diatas maka ditegakkan

diagnosa Ny.D P1A0 nifas hari ke 6. Tidak ditemukan masalah dalam masa

nifas Ny.D. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu dalam keadaan baik. (ibu

sudah mengetahui hasil pemeriksaan)

Menjelaskan pada ibu bahwa ibu bisa ber KB setelah 40 hari masa

nifas, ibu diperbolehkan menggunakan KB suntik 3 bulan jika ibu memilih

KB suntik karena tidak mengganggu produksi ASI, sehingga ibu dapat

menyusui bayi nya dengan lancar

Menganjurkan ibu kembali 1 minggu lagi untuk atau kunjungan ulang

bila ada keluhan

Page 18: FIX BAB IV

153

4. Post Partum 14 Hari.

Pada tanggal 4 April 2015 bidan melakukan kunjungan ke rumah

pasien, bidan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu: TD:120/80

mmhg, N: 80x/menit, S:36,8 C, RR: 24x/menit. Pengeluaran lochea alba,

menurut Sitti Saleha, 2009 lochea alba berlangsung dari hari ke-14 sampai

40 hari post partum. Hal tersebut adalah normal dan sesuai dengan teori.

tidak terdapat tanda-tanda infeksi, anogenitalia bersih, dan tidak berbau

menyengat.

Berdasarkan data subjektif dan objektif diatas maka ditegakkan

diagnosa Ny.D P1A0 nifas hari ke 14. Tidak ditemukan masalah dalam

masa nifas Ny.D. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu dalam keadaan baik.

Menjelaskan tentang ASI ekslusif selama bayi sampai usia 6 bulan,

ASI sudah dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ASI juga sangat baik

untuk daya tahan tubuh bayi, meningkatkan kecerdasan, menyusui dapat

menjalin kasih sayang ibu dan bayi, melindungi bayi dari alergi, terkadang

bayi rewel membuat ibu khawatir bayi kekurangan asupan nutrisi dari

ASI, namun sampai usia 6 bulan ASI sudah dapat memenuhi semua

kebutuhan nutrisi bayi dan cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan

bayi.

Memberikan konseling tentang macam – macam KB seperti ada IUD,

implant, pil, steril, alamiah, dan suntik. KB IUD yaitu KB yang

dimasukkan kedalam rahim yang megandung tembaga, Kontrasepsi ini

sangat efektif digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan

kontrasepsi yang mengandung hormonal, Implant adalah kontrasepsi yang

Page 19: FIX BAB IV

154

dimasukkan kedalam bawah kulit, yang memiliki keefektivitasan yang

cukup tinggi, KB pil biasanya ibu akan mendapat haid teratur dan

mengurangi desminore, KB steril mempunyai efektivitas yang sangat

tinggi, kontrasepsi yang hanya dilakukan atau dipasang sekali, KB alamiah

tidak ada efek samping namun keefektifan dari metode kontrasepsi

alamiah sangat kecil karena perlu kemauan dan kedisiplinan yang kuat,

KB suntik tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak menggagu pengeluaran

pengeluaran asi.

Menjelaskan kepada ibu KB suntik yang sebulan dapat menyebabkan

perdarahan bulanan teratur, namun mengurangi produksi ASI, sedangkan

suntik 3 bulan keuntungannya ibu mempunyai waktu 3 bulan untuk KB

kembali, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak mengganggu pengeluaran

pengeluaran Asi.

Mengatakan pada ibu bahwa akan akan dilakukan pemeriksaan nifas

lagi pada 1 minggu lagi dan melakukan KB untuk ibu.

5. Post Partum 40 hari

Pada tanggal 05 Mei 2015 Ny.D datang ke BPM mengatakan ingin

melakukan suntik KB 3 bulan. Bidan melakukan pemeriksaan tanda-tanda

vital yaitu: TD:110/80mmHg, N:80x/menit, RR:24x/menit, S:36,5C.

Tinggi fundus uteri tidak teraba. Menurut teori pada 6 miggu setelah

persalinan TFU tidak teraba diatas sympisis . Dalam hal ini tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan kasus. Pengeluaran lokhea berwarna (alba),

dan tidak ada komplikasi pada ibu. Menurut buku Pelayanan Kesehatan

Page 20: FIX BAB IV

155

Maternal dan Neonatal (Saifuddin, 2009) kunjungan ke 4 masa nifas yaitu

pada waktu 6 minggu setelah persalinan. Maka dalam hal ini tidak ada

kesenjangan antara teori dan kasus.

Berdasarkan data subjektif dan objektif diatas maka ditegakkan

diagnosa Ny.D P1A0 nifas hari ke 40. Tidak ditemukan masalah dalam

masa nifas Ny.D. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu dalam keadaan baik.

Menyiapkan alat suntik 3 cc, nald no.23, kapas alkohol, vial depo

provera, mengecek vial depo provera dan memasukkan dalam spuit 3cc,

lalu mengganti nald baru

Mendesinfeksi tempat injeksi di 1/3 bokong, suntikan secara IM

dengan sudut 900, aspirasi, dan suntikan secara perlahan, fiksasi tempat

injeksi dengan kapas alkohol.

Memberitahu ibu untuk datang kembali tanggal 29 Juli 2015 atau bila

ada keluhan.