136 BAB IV PEMBAHASAN A. KEHAMILAN 1.Pemeriksaan ANC Kunjungan 1 Pada tanggal 01 Maret 2015 pukul 19.25 wib, Ny. D datang ke BPM Dumaria S, Amd.Keb untuk memeriksakan kehamilannya. Dan bidan melakukan pengkajian identitas pasien. Dari hasil pengkajian yang didapat Ny. D usia 20 tahun, Ibu telah melakukan pemeriksaan kehamilannya selama kehamilan sebanyak 6 kali, yaitu pada trimester 1 sebanyak 2 kali, trimester 2 sebanyak 2 kali, dan trimester 3 sebanyak 3 kali. Dan ini merupakan kunjungan berkelanjutan. Dari hasil anamnesa yang telah dilakukan terhadap Ny.D. Sesuai dengan teori minimal pemeriksaan kehamilan berkualitas pada trimester 1 sebanyak 1 kali umur kehamilan 0-12 minggu, trimester 2 sebanyak 2 kali umur kehamilan 12-28 minggu, trimester 3 sebanyak 1 kali umur kehamilan 28-36 minggu (Prawiroharjo, 2010). Berarti Ny.D telah mengikuti standar pelayanan kesehatan pemeriksaan kehamilan dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
136
136
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KEHAMILAN
1. Pemeriksaan ANC Kunjungan 1
Pada tanggal 01 Maret 2015 pukul 19.25 wib, Ny. D datang ke BPM
Dumaria S, Amd.Keb untuk memeriksakan kehamilannya. Dan bidan melakukan
pengkajian identitas pasien. Dari hasil pengkajian yang didapat Ny. D usia 20
tahun, Ibu telah melakukan pemeriksaan kehamilannya selama kehamilan
sebanyak 6 kali, yaitu pada trimester 1 sebanyak 2 kali, trimester 2 sebanyak 2
kali, dan trimester 3 sebanyak 3 kali. Dan ini merupakan kunjungan berkelanjutan.
Dari hasil anamnesa yang telah dilakukan terhadap Ny.D. Sesuai dengan teori
minimal pemeriksaan kehamilan berkualitas pada trimester 1 sebanyak 1 kali
umur kehamilan 0-12 minggu, trimester 2 sebanyak 2 kali umur kehamilan 12-28
minggu, trimester 3 sebanyak 1 kali umur kehamilan 28-36 minggu (Prawiroharjo,
2010). Berarti Ny.D telah mengikuti standar pelayanan kesehatan pemeriksaan
kehamilan dalam pemeriksaan kehamilan selain kualitas pemeriksaan kehamilan
Ny.D juga mendapatkan pemeriksaan kehamilan yaitu standar 10T yang terdiri
dari timbang berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, nilai status
gizi, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin(DJJ), pemberian imunisasi TT atau skrining TT telah dilakukan lengkap,
tata laksana kasus bila diperlukan, dan temu wicara.
Selama kehamilan ini ibu mengalami kenaikan berat badan sebanyak 13
kg, yaitu berat badan sebelum hamil 46 kg, dan berat badan saat usia kehamilan
137
36 minggu 4 hari menjadi 59 kg. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan
bahwa berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-16,5 kg (Prawiroharjo
2009)
Tekanan darah Ny. D yaitu 120/80mmHg dan masih dalam batas normal
yaitu 110/70mmHg – 130/90mmHg apabila terjadi kenaikan tekanan darah
(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal ini patut diwaspadai
karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani dengan
baik (Prawiroharjo 2009).
Ukuran lila Ny. D adalah 24,5 cm hal ini termasuk dalam kategori normal
karena lila ibu hamil adalah ≥23,5 (Depkes,2009), mengukur lila untuk
mengetahui status gizi ibu yang berhubungan dengan pertumbuhan janin agar
tidak BBLR.
Pada pemeriksaan objektif tidak ditemukan kelainan, didapatkan tinggi
fundus uteri Ny.D adalah 28 cm .termaksud didalamnya pemeriksaan Leopold
dimana didapatkan Leopold I TFU 3 jari di bawah px terba bagian besar, lunak,
tidak melenting, Leopold II bagian kanan teraba bagian-bagian ekstermitas, kiri
teraba panjang memapan, Leopold III teraba bagian besar, bulat, keras, melenting,
dan Leopold IV tidak dilakukan, DJJ 146 x/menit, dimana DJJ dikatakan normal
yaitu 120-160 denyut per menit (Vivian. 2012 :155).
Pada pemeriksaan kehamilan harus dilakukan pemeriksaan laboratorium
mencakup kadar Hb normal yaitu 11-14 gr%. Pada Ny. D dilakukan tes Hb
hasilnya Hb Ny. D 11,9 gr% dan termasuk normal.
Pemberian imunisasi TT menurut teori (Saifuddin, 2009) menyatakan
selama kehamilan yaitu sebanyak 2 kali imunisasi TT, yaitu pada usia kehamilan
138
16 minggu dan imunisasi TT kedua yaitu 4 minggu dari TT yang pertama. Pada
Ny. D dilakukan penyuntikan imunisasi TT melainkan memakai skrining TT .
Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. D umur 20 tahun G1P0A0
hamil 36 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, puki, presentasi kepala,
keadaan ibu dan janin baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diagnosis
kehamilan yang ditegakkan harus sesuai dengan data subjektif dan pemeriksaan
objektif (Sarwono, 2010 : 213). Asuhan pelaksanaan yang diberikan seperti
menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan hubungan saling percaya antara keluarga Ny.D dengan tenaga
kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113) .
Memberitahu ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester seperti
tekanan darah tinggi, nyeri ulu hati, pandangan mata kabur, gerakan janin kurang
dari 10 kali per 12 jam, ketuban pecah dini, nyeri perut bagian bawah.
Memberitahu ibu cara yang benar untuk mempersiapkan kelahiran.
Membuat rencana persalinan, termasuk menentukan penolong dan tempat
persalinan (tenaga kesehatan), menyiapkan transportasi, siapa yang menemani
saat bersalin, menyiapkan biaya untuk menyiapkan persalinan, menentukan
seseorang untuk membuat keputusan kedua bila suami tidak ada di tempat,
membuat rencana atau pola menabung. Sesuai dengan teori pada kehamilan
trimester III ibu dan keluarga harus merencanakan persiapan persalinan dan
kemungkinan terjadi keadaan darurat (Hyre, 2003;)
Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian
atau apabila ada keluhan menurut teori Vivian, 2011: 156 kunjungan ulang
139
dilakukan untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
dan kegawatdaruratan.
2. Pemeriksaan ANC Kunjungan 2
Saat ini pada tanggal 14 Maret 2015 usia kehamilan 38 minggu 3 hari,
Ny.D mengeluh sering pegal dibagian punggung, menurut teori Ai Yeyeh 2009:
121 pegal dibagian punggung merupakan ketidaknyamanan fisiologis yang terjadi
pada usia kehamilan trimester III yang disebabkan oleh progesterone dan relaksin
(yang melunakkan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta
meningkatkan beban berat yang dibawa dalam rahim. Menurut (Ari Sulistyawati,
2011:124) cara mengatasinya dengan cara gunakan posisi tubuh yang baik,
gunakan bra yang menopang dengan ukuran tepat, gunakan kasur yang keras dan
gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung. Ny.D mengerti dan akan
melakukan saran yang penulis berikan.
Pada pemeriksaan objektif tidak ditemukan kelainan, termaksud
didalamnya pemeriksaan Leopold dimana didapatkan Leopold I TFU 2 jari di
bawah px teraba bagian besar, lunak, tidak melenting, Leopold II bagian kanan
teraba bagian-bagian ekstermitas, kiri teraba panjang memapan, Leopold III teraba
bagian besar, bulat, keras, dan sulit digerakkan dan Leopold IV 4/5 , DJJ 146
x/menit, dimana DJJ dikatakan normal yaitu 120-160 denyut per menit (Vivian.
2012 :155).
Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. D umur 20 tahun G1P0A0
usia kehamilan 38 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, puki, presentasi
kepala, keadaan ibu dan janin baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diagnosis
140
kehamilan yang ditegakkan harus sesuai dengan data subjektif dan pemeriksaan
objektif (Sarwono, 2010 : 213).
Asuhan pelaksanaan yang diberikan seperti menjelaskan pada ibu tentang
hasil pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya
antara keluarga Ny.D dengan tenaga kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113).
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti mulas
yang sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah dan keluar air-air yang
tidak tertahan dari vagina (Rohani, 2011:14) Apabila ibu merasakan salah satunya
maka ibu harus segera ke pelayanan kesehatan terdekat.
Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan 1 minggu kemudian yaitu
tanggal 21 Maret 2015 atau bila da keluhan.
3. Pemeriksaan ANC Kunjungan ke Tiga
Pemeriksaan selanjutnya pada tanggal 18 Maret 2015 Pada pemeriksaan
objektif tidak ditemukan kelainan, termaksud didalamnya pemeriksaan Leopold
dimana didapatkan Leopold I TFU 3 jari di bawah px terba bagian besar, lunak,
tidak melenting, Leopold II bagian kanan teraba bagian-bagian ekstermitas, kiri
teraba panjang memapan, Leopold III teraba bagian besar, bulat, keras, dan sulit
digerakkan dan Leopold IV 4/5 , DJJ 140 x/menit, dimana DJJ dikatakan normal
yaitu 120-160 denyut per menit (Vivian. 2012 :155).
Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. D umur 20 tahun G1P0A0
usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, puki, presentasi
kepala, keadaan ibu dan janin baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diagnosis
kehamilan yang ditegakkan harus sesuai dengan data subjektif dan pemeriksaan
objektif (Sarwono, 2010 : 213).
141
Asuhan pelaksanaan yang diberikan seperti menjelaskan pada ibu tentang
hasil pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya
antara keluarga Ny.D dengan tenaga kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113).
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti mulas
yang sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah dan keluar air-air yang
tidak tertahan dari vagina (Rohani, 2011:14) Apabila ibu merasakan salah satunya
maka ibu harus segera ke pelayanan kesehatan terdekat.
Memberikan motivasi atau dukungan kepada ibu untuk meyakinkan bahwa
kehamilannya dapat berjalan baik dengan cara memeriksakan kehamilannya setiap
minggu dan memberitahu kepada keluarga terutama pada suami untuk selalu
mendukung dan meyakinkan ibu apalagi akan mendekati persalinan.
Menjelaskan pada ibu tanda bahaya yang harus segera mendapatkan
pertolongan yaitu : perdarahan.
Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan kembali saat ibu
meraskan his yang semakin sering.
Dalam kasus Ny.D dalam keadaan normal .
142
B. PERSALINAN
1. Kala I
Pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 21.00 WIB, Ny D datang ke BPM
mengatakan mulas-mulas sejak pukul 15.00 WIB dan keluar lendir-lendir
bercampur darah Ny.D dilakukan pemeriksaan TTV: TD: 120/80 mmHg,
S: 36,5 D C, N:76x/m, RR:22x/m. Berdasarkan HPHT Ny. “D” datang pada
usia kehamilan 39 minggu 3 hari dengan TFU (3 jari di bawah px) 34 cm,
sehingga taksiran berat janin menurut TBJ Niswander (3.156 gram ± 3.306
gram) , sedangkan menurut Jonshon Tausack 3.565 gram. Menurut teori
(Saifuddin, 2009) persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dan menurut
(Prawirohardjo, 2009) berat janin yang lahir normal antara 2500-4000
gram. Pada kasus ini usia kehamilan Ny”D” yaitu 39 Minggu 3 hari
(Aterm) dan tafsiran berat janin Ny “D” 3300 gram (Normal), jadi tidak
ada kesenjangan antara teori dan kasus.
Dari data yang didapat maka dapat ditegakan diagnosa Ny. D (20
tahun) G1P0 A0 hamil 39 minggu 3 hari inpartu kala 1 fase aktif , janin
tunggal, hidup intrauterine, presentasi kepala. Sesuai dengan teori Varney
bahwa diagnosa ditegakan oleh penulis berdasarkan pada data subjektif
dan objektif di atas. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Ny. D
dapat bersalin dengan persalinan normal spontan pervaginam.
Berdasarkan data dan diagnosa tidak terdapat masalah pada Ny. D
Sesuai dengan teori Varney bahwa antisipasi masalah ditegakan bila
terdapat data yang mendukung. Tindakan segera tidak dilakukan karena
143
tidak ada kondisi yang mendukung tindakan segera. Asuhan pelaksanaan
yang diberikan seperti menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya antara
keluarga Ny.D dengan tenaga kesehatan (Ika Pantikawati, 2010: 110-113)
Memberi penjelasan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya maka
ibu dapat mengetahui keadaan diri dan janinnya baik, sehingga dapat
mengurangi kecemasan ibu
Menganjurkan Ny.D untuk tidur dengan posisi miring menurut Ai
Yeyeh, 2009: 95 posisi miring dapat membantu bayi melakukan rotasi dan
peregangan minimal pada perineum, meningkatkan perfusi plasenta dan
mencegah sindrom hipotensif terlentang pemendekan persalinan dan