Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK SISTEM TUBUH II PENGUKURAN TANDA – TANDA VITAL oleh Nama : Zoevana Anandra Putri NIM : 131610101078 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2013/2014 1
44

Fital Sign

Nov 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGIBLOK SISTEM TUBUH IIPENGUKURAN TANDA TANDA VITAL

olehNama: Zoevana Anandra PutriNIM: 131610101078

LABORATORIUM FISIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER2013/2014

DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................... 1DAFTAR ISI........................................................................................ 2BAB I. DASAR TEORI.................................................................. 3BAB II. HASIL PERCOBAAN...................................................... 6BAB III. PEMBAHASAN.................................................... .......17BAB IV. KESIMPULAN................................................................28BAB V. DAFTAR PUSTAKA.......................................................30

BAB IDASAR TEORI

Pemeriksaan tanda vital merupakan cara yang digunakan untuk mendektesi adanya perubahan pada sistem tubuh. Tanda vital meliputi : tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, frekuensi pernafasan, suhu tubuh, berat badan, dan tinggi badan. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh. Perubahan tnda vital mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ di dalam tubuh. Pada prinsipnya pemeriksaan tanda vital tidak selalu sama antara pasien satu dengan yang lainya. Tingkat frekuensi pengukuran akan lebih sering atau lebih ketat pada pasien dengan kegawat daruratan di banding dengan pasien yang tidak mengalami kegawat daruratan/kritisa.

a. Tekanan Darah : Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tahanan pembuluh darah tepi, volume darah total, viskositas darah, dan kelenturan dinding arteri. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh pada interpretasi hasil yaitu : i. Lingkungan : suasana bising,kurangnya privasi, suhu ruangan terlalu panas ii. Peralatan : kalibrasi, tipe manometer dan stetoskop, ukuran cuff (manset) iii. Pasien : obat, status emosional, irama jantung, merokok, kopi, obesitas, olah raga iv. Tehnik pemeriksaan : penempatan cuff, posisi lengan, kecepatan pengembangan dan pengempisan cuff, pakaian terlalu tebal, kesalahan membaca sfigmomanometer. Parameter yang diukur pada pemeriksaan tekanan darah yaitu tekanan maksimal pada dinding arteri selama kontraksi ventrikel kiri, tekanan diastolik yaitu tekanan minimal selama relaksasi, dan tekanan nadi yaitu selisih antara tekanan sistolik dan diastolik (penting untuk menilai derajat syok). Komponen suara jantung disebut suara korotkoff yang berasal dari suara vibrasi saat manset dikempiskan. Suara korotkoff sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu : 1. Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara terdengar pada waktu bersamaan, disebut sebagai tekanan sistolik. 2. Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih tinggi dari fase I. 3. Fase III : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemah dari fase I. 4. Fase IV : Ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup/melemah dan meniup. 5. Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali,disebut sebagai tekanan diastolik.

2. Pemeriksaan denyut nadiNilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi perifer yang lain.Nilai normal nadi adalah : 60-100 x/menit

3. Pemeriksaan Frekuensi PernapasanSeseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) melalui sistim pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal. Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktu tarik napas/ inspirasi/ inhalasi atau pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi. Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil.Jumlah respirasi normal pada orang dewasa adalah 15-20x/menit ketika istirahat.

4. Suhu TubuhSuhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan. Secara normal suhu tubuh manusia adalah 36.5 derajat C - 37.2 derajat celcius.Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:a. Melalui oral/mulutYaitu dengan menggunakann termometer/klasik atau termometer modern. Suhu oral 36.8 + 0,35 derajat celciusb. Melalui rektal/anusMenggunakan thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu normal anus adalah 37.2 +0.3 derajat celcius.c. Menggunakan aksial/ketiakSuhu normalnya adalah 0.6 derajat celcius di bawah suhu tubuh melalui mulutd Melalui telingaMenggunakan termometer khusus yang bisa mencatat suhu tubuh dengan cepat melui silinder telinga dengan dengan cara ini dapat menunjukkan temperatur inti tubuh

5. Berat dan Tinggi BadanPengukuran fisik tinggi badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis terutama yang berkaitan dengan hormonal metabolic. Selain itu, pengukuran TB dan BB juga dapat digunakan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh yang dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita.

BAB IIHASIL PERCOBAAN

HASIL PENGUKURAN2.1 Pengaruh Tekanan DarahOrangParameterSphygmomanometerArenoidDigital

IIIIIIRerataIIIIIIRerataIIIIIIRerata

Ke-1Tangan Kanan110/80105/75100/70105/7590/7090/6090/6590/65106/72104/74102/73104/73

Tangan Kiri100/7595/6595/7096,6/7085/7095/70105/6595/6893/7293/71123/78103/73

Ke-2Tangan Kanan95/6090/6595/6093/6290/6090/6090/6090/60120/72114/74119/78114/74

Tangan Kiri85/6585/6590/6586/6585/6585/6085/6085/62121/7219/71120/70120/71

2.2 Pengaruh Sikap TubuhOrangParameterBerbaringDudukBerdiri

IIIIIIRerataIIIIIIRerataIIIIIIRerata

Ke-1Tangan Kanan111787412258841056377112,666,378,3101618610057889657839958,385,61067298104748610273851047389,6

Tangan Kiri11167741065879104597810761,3771066480985773975856100,359,669,693766793718912378931037583

Ke-2Tangan Kanan122686512166631257168122,669,365,311763711186672119587111862,371,5120748511474881197888117,675,387

Tangan Kiri12165641226461117616312063,362,61165877110567111363701135972,61217280119717912070811207180

2.5 Pengaruh LatihanOrangParameterNadi (kali/mnt)Sistole (kali/mnt)Diastole (kali/mnt)

Pra9310372

Ke-13 menit pertama10811276

6 menit9811273

9 menit9811273

11 menit979879

Pra10110676

Ke-23 menit pertama8112262

6 menit7911470

9 menit8211162

11 menit7611667

2.6 Pengaruh Stress : Cold Pressure TestOrangParameterSistole (mmhg)Diastole (mmhg)

Ke-1

Pra-Stress10570

30 detik10070

2 menit10076

60 detik9672

2 menit8872

2.7 Pengukuran denyut NadiOrang CobaJenis KelaminDenyut nadi Pada tiga tempat arteri

Arteri RadialisArteri ParotisArteri bracialis

PutriP928084

ZoeP887684

ArumP928880

LilisP808884

2.8 pengukuran frekuensi NafasOrang CobaJenis KelaminFrekuensi Nafas

LilisP24/60 detik

ZoeP19/60 detik

ArumP22/60 detik

PutriP16/80 detik

2.9 Pengukuran Suhu TubuhOrang CobaLokasiSuhu Tubuh

CacaKetek36,2oC

ZoeKetek36,6 oC

RohmaKetek35,9 oC

PutriKetek36,2 oC

2.10 Pengukuran Berat Badan dan Tinggi BadanOrang CobaJenis KelaminBerat Badan dan Tinggi BadanBB IdealIMT ( Indeks Masa tubuh)Klasifikasi

ZoeP50/16118,5-24,9 kg/m219,3Normal

CacaP51/16418,5-24,9 kg/m218,8Normal

RohmaP48/15618,5-24,9 kg/m219,7Normal

ArumP60/15218,5-24,9 kg/m225,96Agak Gemuk

PERTANYAAN PERCOBAAN TEKANAN DARAH

1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional dan digital?Jawab : Iya ada perubahan yang sedikit antara tensimeter sphygmomanometer dan Aeroid, tetapi pada tensimeter digital, perubahan agak banyak

2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada tangan kanan dan kiri?Jawab : Iya ada, tetapi hanya sedikit saja

3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional dan digital?Jawab : Iya ada perubahan yang sedikit antara tensimeter sphygmomanometer dan Aeroid, tetapi pada tensimeter digital, perubahan agak banyak

4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis dan A. Bacialis? Jawab : Iya ada, tetapi tidak terlalu banyak

5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi? Jelaskan mengapa? Jawab : Iya, karena adanya perbedaan gaya gravitasi, Apabila pengukuran dilakukan dalam keadadan berdiri, tubuh mengalami pengaruh gaya gravitasi sehingga terjadi penurunan sedikit pada tekanan darah, sedangkan pada posisi duduk tekanan darah cenderung stabil.

6. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah? Jawab :A. USIADapat mempengaruhi tekanan darah karena tingkat normal tekanan darah bervariasi sepanjang kehidupan. Tingkat tekanan darah anak-anak atau remaja dikaji dengan memperhitungkan ukuran tubuh dan usia (task porce on blood pressure control in children 1987). Anak-anak yang lebih besar (lebih berat atau lebih tinggi) tekanan darahnya lebih tinggi dari pada anak-anak yang lebih kecil dari usia yang sama. Tekanan darah dewasa cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia. Lansia tekanan sistoliknya meningkat sehubungan dengan penurunan elastisitas pembuluh. STRESTakut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulasi simpatik, yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular perifer. Efek stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah. MEDIKASIBanyak medikasi yang secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi tekanan darah. Golongan medikasi lain yang mempengaruhi tekanan darah adalah analgesic narkotik, yang dapat menurunkan tekanan darah. VARIASI DIURNALTingkat tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari. Tekanan darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara berangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya pada senja hari atau malam. Tidak ada orang yang pola dan derajat variasinya sama. JENIS KELAMINSecara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah pada anak laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung memiliki bacaan tekanan darah yang lebih tinggi. Setelah menopause, wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut.( Fundamental of Nursing , 2005 )

7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika pada penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu? Jawab : Jika dokter gigi tidak melakukan pengukuran tanda vital terlebih dahulu, maka dokter gigi tidak mengetahui keadaan pasiennya, sehingga bisa berakibat pada kesalan malpraktek

PERTANYAAN PERCOBAAN DENYUT NADI1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus memeriksa denyut nadi sebelum melakukan tindakan operatif? Jawab : Agarmengetahui kerja jantung, sehingga bisa menentukan diagnosa dengan tepat, serta bisa mengetahui apakah ada kelainan kelainan pada pasien.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?Jawab : Jenis kelamin, Jenis aktifitas, usia, berat badan, keadaan emosi atau psikis

3. Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi tubuh? Jelaskan mengapa!Jawab : Ada karena adanya perbedaan gaya gravitasi sehingga menyebabkan pada saat berbaring denyut nadia akan lebih rendah dibandingkan saat duduk atau berdiri, karena efek gravitasi tubuh akan berkurang yang membuat darah lebih banyak mengalir kembali ke jantung. Yang berarti denyut nadi yang diperlukan lebih sedikit.Sedangkan pada posisi berdiri, denyut nadi akan meningkat karena darah yang kembali ke jantung lebih sedikit sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung.Pada posisi duduk denyut nadi cenderung stabil

4. Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?Jawab : Karena saat bekerja tubuh memerlukan energi lebih banyak, sehinnga tubuh akan menghirup udara lebih banyak, dan menyebabkan jantung lebih keras bekerja guna memenuhi kebutuhan oksigen di dalam darah, untuk digunakan sebagai energi.

5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?Jawab : Denyut nadi maksimal adalahmaksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan rumus 220-umur. Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.

PERTANYAAN PERCOBAAN SUHU TUBUH1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa perbedaannnya? Jelaskan!Jawab : Pada pengukuran suhu tubuh di ketiak lebih rendah sekitar 0,2 derajat celcius. Hal tersebut dikarenakan kelembapan di daerah ketiak lebih tinggi sehingga menurunkan suhu tubuh inti.

2. Kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau pengukuran di bagian tubuh yang lain? Jawab : Untuk mengetahui suhu pasien sehingga mudah menentukan tindakan dan diagnosa.

PERTANYAAN PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN1. Apakah pengukuran berat badan dan tinggi badan diperlukan di bidang kedokteran gigi? Jelaskan untuk apa?Jawab : Iya, karena dengan berat badan akan lebih jelas diagnosa seorang dokter gigi. Dengan berat badan, dokter gigi bisa mengetahui kelainan-kelainan. Selain itu, pengukuran TB dan BB juga dapat digunakan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh yang dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita.

2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi yang terlalu gemuk? Jelaskan!Jawab : Akibat Kegemukan :1. Menstruasi tidak teraturTidak teraturnya periode menstruasi bisa terjadi akibat terlalu banyak lemak yang menumpuk di sekitar rahim. Ini sangat umum terjadi pada remaja yang gemar mengonsumsi junk food.

2. Risiko serangan jantungAda mitos yang mengatakan risiko penyakit jantung pada wanita lebih kecil dibanding pria. Tapi pada wanita yang sudah menopause, risiko serangan jantung menjadi lebih besar. Terlebih bila wanita tersebut bertubuh gemuk.

3. Degenerasi ototDegenerasi otot dan kelemahan terjadi karena terlalu banyak penumpukan lemak di tubuh. Orang gemuk biasanya tidak banyak berolahraga sehingga harus berakhir dengan otot yang lemah.

4. Tekanan darah tinggiTekanan darah tinggi terjadi karena penumpukan kolesterol pada pembuluh darah, yang sangat umum terjadi pada orang-orang gemuk.

5. ArthritisKetika sendi pada tubuh tak mampu menahan tekanan bobot tubuh yang berlebih, maka bisa mengakibatkan terjadinya chronic inflammatory diseases seperti arthritis atau nyeri sendi.

6. Tumit pecah-pecahBadan yang terlalu berat akan menempatkan tekanan secara ekstrem pada tubuh Anda. Hal ini dapat menyebabkan tumit pecah-pecah dan menyakitkan.

7. Batu empeduBatu terbentuk di kantung empedu karena metabolisme lemak yang tidak tepat. Itulah mengapa wanita gemuk lebih rentan terhadap batu empedu.

8. KistaPoly cystic ovaries atau kista ovarium telah terbukti terjadi karena kebiasaan makan yang tidak sehat. Kista kecil terbentu di seluruh ovarium menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan dalam beberapa kasus mengakibatkan infertilitas (kemandulan)

9. KemandulanWanita gemuk berisiko tinggi mengalami ketidakseimbangan hormon, yang menjadi penyebab infertilitas atau kemandulan pada wanita.

10. Stretch MarkKetika kulit (lapisan atas kulit) yang terentang melampaui batas, itu bisa menyebabkan stretch mark. Ini memiliki dampak psikologis pada wanita.

11. DepresiDepresi pada wanita biasa terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang diinduksi oleh obesitas. Hal ini juga dapat terjadi karena efek psikologis dari menjadi gemuk.

Akibat Kurang Berat Badan :1.Osteoporosis.Estrogen merupakan hormon penyimpan lemak. Hormon ini identik sebagai hormone wanita. Tetapi juga dijumpai pada pria walaupun jumlahnya sedikit. Estrogen pada pria dapat membantu kesehatan otak terutama kekuatan memori dan melindungi jantung. Estrogen juga bepengaruh pada pembentukan tulang. Tanpa estrogen, tulang akan menjadi rapuh dan gampang patah. Osteoporosis ini dapat mengancam baik pada pria maupun wanita. Sehingga hanya dengan jatuh saja atau kecelakaan, bisa menyebabkan luka yang fatal atau bahkan kematian. Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, maka orang yang memiliki IMT kurang dari 17, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menambah berat badannya dengan aman.2. Masalah reproduksi Keadaan sangat kurus pada wanita, menjadi salah satu penyebab beberapa masalah reproduksi pada wanita. Yang pertama, siklus menstruasi akan berhenti atau menjadi tidak teratur pada wanita yang terlalu kurus. Bukan hanya itu, wanita yang terlalu kurus, juga akan mengalami kesulitan saat akan konsepsi (terjadinya pembuahan), mereka juga sulit untuk mempertahankan kehamilannya. Menurut hasil studi, 72 persen dari wanita hamil yang underweight, akan mengalami keguguran dalam semester pertama. Pria yang terlalu kurus memiliki resiko untuk mengalami disfungsi seksual menetap sebanyak 22 kali lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal. Masalah-masalah seperti disfungsi ereksi, sakit saat berhubungan seksual atau ketidakmampuan untuk ejakulasi. Menurut penelitian juga terdapat hubungan antara berat badan pria dan kesehatan spermanya.

3. Anemia Kebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan sepanjang waktu. Kekurangan energy dan fatigue atau kelemahan adalah meripakan gejala khas anemia. Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel darah merah kurang, maka oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan muncullah gejala anemia. Gejala lain dari anemia adalah, pucat, pusing, detak jantung tidak teratur, nafas pendek.Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat. Hal ini menjadi salah satu alasan lagi bagi penderita anoreksia untuk mengkonsumsi cukup makanan yang bergizi

4. Rendahnya sistem imunSistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat berfungsi dengan baik. Dan energy tersebut didapatkan dari makanan yang masuk ke tubuh kita. Bagi penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka sel-sel tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan system imun. Sehingga orang yang terlalu kurus gampang terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih parah, seperti kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang abnormal.Bagi anda yang terlalu kurus, konsultasilah dengan dokter anda tentang kemungkinan untuk mengkonsumsi supplemen tambahan agar daya tahan tubuh anda cukup kuat sepanjang tahun.

5. Penyakit Jantung dan DiabetesPenyakit jantung dan diabetes, sering dihubungkan dengan kegemukan. Namun demikian, orang kuruspun tidak lepas dari penyakit ini. Hal ini lebih disebabkan karena keteledoran diri. Bahwa menganggap mempunyai tubuh yang ideal sehingga malas untuk berolahraga, jarang memeriksakan kesehatan secara rutin, asupan makanan yang kurang seimbang, dll. Pada penelitian, disebutkan bahwa orang yang memiliki gen kurus, memiliki kecenderungan untuk menyimpan lemak ditempat yang dalam, seperti disekitar jantung dan hati, daripada dibawah kulit. Dan studi menyatakan bahwa hal itu beresiko lebih tinggi untuk terjadinya diabetes dan serangan jantung.

BAB IIIPEMBAHASAN

Pemeriksaan tanda vitalmerupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernafasa, tekanan darah dan pengukuran berat badan serta tinggi badan. Tanda vital mempunyai nilai sangat penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh; Denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskuler; Frekuensi pernafasan dapat menunjukkan fungsi pernafasan; dan Tekanan darah dapat menilai kemampuan sistem kardiovaskuler yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.Semua tanda vital tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam dalam kondisi aktivitas berat atau dalam keadaan sakit dan perubahan tersebut merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vitalyang dilaksanakan oleh perawat digunakan untuk memantau perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada klien, akan tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh.Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada semua klien berbeda satu dengan yang lain. Tingkat kegawatan pasien seperti pada kondisi pasien kritis akan membutuhkan pengawasan terhadap tanda vital yang lebih ketat dibanding pada kondisi pasien yang tidak kritis, demikian sebaliknya.

III.1 Pemeriksaan Tekanan DarahTekanan darah adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah yang merujuk kepada tekanan darah pada arteri secara sistemik. Dimana, tekanan darah di vena lebih rendah daripada tekanan di arteri. Nilai tekanan darah secara umum dinyatakan dalam mmHg (milimeter air raksa). Tekanan sistolik didefinisikan sebagai tekanan puncak pada arteri selama siklus jantung; tekanan diastolik merupakan tekanan terendah (pada fase istirahat siklus jantung) (Wikibooks, 2007: 149). Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup secara pasif.Bunyi pertamadisebabkan menutupnya katup atrio-ventrikuler dan kontraksi ventrikel.Bunyi keduakarena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel. Yang pertama adalah panjang dan rata (terdengar seperti lup), yang kedua pendek dan tajam (terdengar seperti dup) (Evelyn C. Pearce, 2010). Pada praktikum ini, tekanan darah diukur dengan metode tidak langsung dan langsung di lengan bagian atas yang didapatkan hasil yang tidak sama diantara sphygmomanometer, arenoid, dan digital. Pada hasil praktikum didapatkan baha dengan menggunakan tensimeter digital hasilnya lebih tinggi daripada dengan sphymomanometer dan arenoid. Sedangkan dengan arenoid hasilnya yang paling rendah. Ini disebabkan karena tensimeter digital juga memiliki kelemahan yaitu tingkat akurasi pengukuran lebih rendah dari pada tensimeter raksa. Akurasi pengukuran pada tensimeter digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kondisi baterai (daya), usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin menurun tingkat akurasi) dan teknologi produk. Oleh karena itu kalibrasi secara berkala perlu dilakukan. Dan untuk proses kalibrasi digunakan tensimeter air raksa. Pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap tekanan darah hanya sedikit didokumentasikan. Perempuan memiliki masa ventrikel kiri yang lebih kecil dibandingkan dengan laki-laki pada umur yang sama, yang berarti, merefleksikan cardiac afterload yang lebih rendah. Hal ini terjadi akibat tekanan darah arterial yang rendah, aortic compliance lebih besar, dan kemampuan untuk menginduksi vasodilator lebih tinggi. Selain itu, terdapat juga perbedaan yang dihubungkan dengan jenis kelamin dalam hal elektrik kardia. Yaitu pada perempuan memiliki denyut jantung intrinsik yang lebih rendah dan interval QT yang lebih panjang dibanding laki-laki. Perempuan seperti itu lebih memiliki risiko yang besar berkembang menjadi sindrom QT panjang dan torsades de pointes. Selain itu, perempuan juga memiliki risiko dua kali lebih besar dibanding laki-laki dalam atrioventrikular nodal re-entry tachycardiasSeperti halnya benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu, aliran darah pun akan semakin cepat mengalir bila posisi seseorang sedang berdiri, artinya tekanan darah tidak hanya berhubungan dengan aliran dan resistansi, tapi juga gravitasi. Berbeda jika posisi seseorang sedang berbaring, dimana gravitasi dapat diabaikan. Lihat gambar berikut yang menjelaskan tentang perbedaan antara kedua posisi tersebut :

Pada orang yang berdiri, terjadi perbedaan tekanan kardiovaskular antara jantung dengan bagian tubuh yang tidak selevel dengan jantung. Pada gambar B, semua tekanan intravaskular di kaki meningkat sekitar 90 mmH (arteri dan vena). Hal ini karena gravitasi itu memberikan efek yang sama terhadap tekanan arteri dan vena pada satu level. Meskipun perbedaan tekanan arteri dan vena tidak berbeda dari posisi berbaring, peningkatan tekanan pembuluh pada ekstrimitas bawah ketika berdiri memiliki dua efek langsung yaitu :1. Peningkatan tekanan vena menyebabkan peningkatan volume vena periferal sebanyak 500 ml pada dewasa normal.

2. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler menyebabkan tingginya laju filtrasi transkapiler.Aktivasi refleks simpatis juga ikut berperan saat transisi dari posisi berbaring ke posisi berdiri. Gambar C menunjukkan bagaimana vasokonstriktor dari aktivasi simpatis hanya efektif dalam memperbaiki efek dari gravitasi pada ekstrimitas bawah. Konstriksi arteriol dapat menyebabkan sedikit penurunan tekanan pada kapiler jika dibandingkan pada gambar B.Pada kenyataannya refleks normal kardiovaskular tidak dapat mempertahankan posisi berdiri tanpa adanya peran pompa otot rangka. Seseorang yang tetap bertahan dalam posisi berdiri tanpa kontraksi yang intermiten dari otot rangka kaki, maka orang tersebut akan kehilangan kesadaran dalam 10-20 menit karena terjadi penurunan aliran darah ke otak yang merupakan akibat dari penurunan volume darah pusat, stroke volume, curah jantung dan tekanan arteri.

Efektivitas dari pompa otot rangka dalam mengarusbalikkan darah vena yang berkumpul dan formasi edema pada ektrimitas bawah selama berdiri dapat dilihat pada gambar D. Segera setelah kontraksi otot rangka, baik vena dan pembuluh limfa relatif kosong karena sistem katup satu arah pembuluh-pembuluh tersebut dapat mencegah aliran balik cairan yang telah terdorong (Gambar E).

Hal yang terpenting adalah berat dari cairan vena dan limfa akan ditahan oleh katup one-way yang tertutup. Hal ini mengakibatkan tekanan vena lebih rendah secara drastis segera setelah kontraksi otot rangka dan kembali meningkat secara bertahap ketika vena terisi kembali dengan darah dari kapiler. Jadi, tekanan kapiler dan laju filtrasi transkapiler secara drastis juga turun setelah kontraksi otot rangka. Kontraksi otot rangka yang periodik dapat menjaga nilai tekanan vena. Berikut adalah refleks penyesuaian kardiovaskular terhadap posisi berdiri :

Akibat dari penurunan input baroreseptor ke pusat kardiovaskular adalah refleks untuk meningkatkan tekanan darah dengan menurunkan aktivitas parasimpatis jantung dan peningkatan aktivitas simpatis. Denyut jantung dan kontraktilitas kardia juga meningkat, ketika arteri dan vena mengalami konstriksi di kebanyakan organ sistemik.Denyut jantung dan resistansi total perifer lebih tinggi ketika seseorang berdiri dibanding berbaring. Sebaliknya stroke volume dan curah jantung menurun dibawah nilai ketika posisi berbaring selama berdiri. Tekanan rata-rata arteri seringkali meningkat ketika seseorang berubah posisi dari berbaring ke berdiri. Jika seseorang tetap berdiri, pompa venanya tidak bekerja, maka terjadi peningkatan tekanan vena dengan dipengaruhi efek gravitasi 90 mmHg dalam waktu 30 detik. Tekanan pada kapiler juga meningkat, sehingga menyebabkan filtrasi cairan keluar dari sistem sirkulasi ke ruang jarinbgan, sehingga menyebabkan kaki membengkak dan volume darah turun. Selain itu, 10-20% volume darah dapat menghilang dari sistem sirkulasi dalam 15-30 menit pada keadaan berdiri.. Aktivitas fisik juga berpengaruh pada perubahan denyut nadi dan tekanan darah. Pada hasil percobaan dapat kita lihat kenaikan yang cukup jelas pada hasil pengukuran denyut nadi dan tekanan darah pada mahasiswa sebelum melakukan aktivitas naik turun bangku dengan setelah melakukan aktivitas fisik. Jika otot bekontraksi, maka otot perlu suplai oksigen lebih banyak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, jantung memompa darah lebih cepat agar aliran darah ke otot meningkat sehingga denyut nadi dan tekanan darah juga meningkat. Ketika otot tersebut berhenti berkontraksi, suplai darah segera kembali seperti normal, jantung segera memperlambat pompanya sehingga denyut nadi dan tekanan darah menjadi turun sampai nilai normal. Oleh karena itu, setelah beberapa menit denyut nadi dan tekanan darah pada orang coba akan kembali normal seperti sebelum dia melakukan aktivitas fisik.Tekanan darah juga dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu dingin, tekanan darah orang coba semakin tinggi namun lama kelamaan tekanan darahnya akan kembali normal.

III.2 Pengukuran denyut NadiDenyut nadi adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung.Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.Faktor Yang MempengaruhiFrekuensi Denyut Nadi :Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yangmempengaruhinya, antara lain :a. Usiab. Ukuran Tubuhc. Jenis Kelamind. Aktivitas Fisike. Riwayat PenyakitTempat Untuk Merasakan Denyut NadiDenyutnadidapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan menggunakan stetoskop.Namun yang palingsering dilakukan yaitupada:1.Arteri radialis2.Arteri Brankialis3.Arteri KarotidPada praktikum yang dilakukan kelompok kami, rata-rata pemeriksaan denyut nadi pada arteri Radialis, Arteri Bracialis, dan Arteri Karotid hampir sama, tetapi kebanyakan hasil menunjukkan bahwa pada Arteri Radilis, denyut Nadi paling banyak

III.3 Pengukuran Frekuensi NafasPernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara mahkluk hidup (organisme) dengan ligkungannya. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Pengertian menghitung pernafasan adalah menghitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi) dalam satu menit.Pemeriksaan pernapasan merupakan pemeriksaan yangdilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi, irama kedalaman dan tipe atau pola pernapasan.Respirasi normal untuk orang dewasa di kisaran sisa 12-20 kali per menitTingkatrespirasiatau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per menit. Tingkatrespirasibiasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung berapa kali dada meningkaSeseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) melalui sistim pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal. Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktu tarik napas/ inspirasi/ inhalasi atau pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi. Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil.Udara masuk kedalam rongga hidung, udara tersaring, dihangatkan dan dilembabkan. pertikel2 debu yg kasar dpt disaring oleh bulu2 hidung yg trdapt dlm lubang hidung sdangkn pertikel halus akan trjerat dlm lapisan mukus sehingga udara yg xmpe paring bbs debu n brsuhu mndekti shu tubh serta dg klebabn 100 %. udara yg tlah mencapai trakea dan bila msh mengandung partikel debu akan dTangkap oleh sekret2 dalnjutnya akan dTeruskan kedalam paru2 dan melalui pembluh alveoli O2 dan CO2 tertukar dan terjadilah proses pernapasan.Frekuensi napas normal :1. Usia baru lahir sekitar 35 50 x/menit2. Anak-anak 15 30x/menit3. Usia 2-12 tahun 18 26 x/menit4. Dewasa 16 20 x/menit.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan bernapas adalah :1.UsiaSaat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.2.SuhuSebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.3. Gaya HidupAktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.4. Status KesehatanPada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.5. NarkotikaNarkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.6. Jenis kelaminBelalang betina dan belalang jantan memiliki kecepatan respirasi yang berbeda.7. KetinggianKetinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah O2, sehingga makin sedikit O2yang dapat dihirup belalang. Sebagai akibatnya belalang pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.8. Polusi udaraDengan adanya polusi udara, kecepatan pernapasan kita terganggu. Bernapas menjadi lebih menyesakkan sehingga kecepatan pernapasan menurun, jumlah oksigen yang dihisap menurun, kita pun menjadi lemas.Pada praktikum perhitungan frekuensi nafas, kelompok kami mendapatkan hasil bahwa frekuensi nafas anggota kelompok kami masih normal.

III.4 Pengukuran Suhu TubuhSuhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang kelingkungan luar. Suhu tubuh diukur dalam derajat. Pusat pengaturan suhu tubuh diatur oleh Hipotalamus. Pusat ini menerima pesan dari lokasi reseptor panas ke tubuh yang lain untuk menghasilkan atau mempertahankan kehilangan panas tubuh. Permukaan tubuh berfluktuasi sesuai dengan respon terhadap faktorlingkungan sehingga tidak tetap untuk pemantauan status kesehatan klien. Kondisi normal dari panas tubuh berada antara 35,9 sampai 37,4 derajat celsius. Sampai saat ini suhu inti tubuh diukur dengan menggunakan alat termometer dan tempat pengukuran suhu tubuh yaitu oral, rectal, axilla, membrane tympany, esophagus, arteri pulmoner.Pada praktikum kali ini, kelompok kami mengukur suhu pada ketiak, dan hasil dari penukuran tersebut, menunjukkan bahwa suhu badan anggota kelompok kami, tergolong suhu badan normal.

III.5 Pengukuran Berat Badan dan Tinggi BadanPengukuran berat badan dinyatakan dengan satuan kilogram, pengukuran ini biasanya menggunakan timbangan sedangkan pengukuran tinggi badan, dinyatakan dengan satuan cm atau m, pengukuran ini biasanya menggunakan meteran. Pengukuran berat badan pada Vital Sign digunakan sebagai indikator penentuan status gizi seseorang.Cara Menghitung Berat Badan Ideal adalah dengan menggunakan Rumus BMI (Body Mass Index) yang dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk menghitung berat badan. Caranya :Berat Badan (Kg) / (Tinggi badan (m) x Tinggi badan(m)

Pada praktikum yang kelompok kami lakukan, tiga orang mempunyai berat badan normal, sedangkan satu oran mengalami kelebihan berat badan.

BAB IV KESIMPULAN

1. Tekanan darah adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah yang merujuk kepada tekanan darah pada arteri secara sistemik. Dimana, tekanan darah di vena lebih rendah daripada tekanan di arteri. Nilai tekanan darah secara umum dinyatakan dalam mmHg (milimeter air raksa). Tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:a. Jenis Kelaminb. Stressc. Latihan Fisik (Aktivitas)d. Usiae. Sikap Tubuh2. Denyut nadi adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Pengukuran denyut nadi biasanya dilakukan pada Arteri Radialis, Arteri Bracialis, dan Arteri Karotid. Faktor yangmempengaruhinya, antara lain :a. Usiab. Ukuran Tubuhc. Jenis Kelamind. Aktivitas Fisike. Riwayat Penyakit3. Pemeriksaan pernapasan merupakan pemeriksaan yangdilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi, irama kedalaman dan tipe atau pola pernapasan.Respirasi normal untuk orang dewasa di kisaran sisa 12-26 kali per menit4. Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang kelingkungan luar. Suhu tubuh diukur dalam derajat. normal dari panas tubuh berada antara 35,9 sampai 37,4 derajat celsius.5. Pengukuran berat badan pada Vital Sign digunakan sebagai indikator penentuan status gizi seseorang. Cara Menghitung Berat Badan Ideal adalah dengan menggunakan Rumus BMI (Body Mass Index) yang dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk menghitung berat badan. Caranya :Berat Badan (Kg) / (Tinggi badan (m) x Tinggi badan(m)Berat badan normal, jika IMT seseorang berkisar 18-25

BAB V.DAFTAR PUSTAKA

Husen, Saikhu Akhmad dkk. 2011.Petunjuk Praktikum Fisiologi. Surabaya: Departemen Biologi FST UA.Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor).(1999).Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar.EGC: Jakarta

Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A.,(1999).Fundamental Keperawatan Konsep proses dan praktek.EGC: Jakarta

Ganong, WF .2005.Review of Medical Physiology.22ndEdtion., Appleton & Lange A Simon & Schuster Co., Los Altos, California.

Guyton AC, and JE Hall. 2006.Textbook of Medical Physiology. 11th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.2. Jakarta : EGC.Taylor, C., Lilis, C., and LeMone, P., ( 1998 ).Fundamental of Nursing : the art and science of nursing care Lippincott.

Tim Departemen Kesehatan RI.1994.Prosedur Perawatan Dasar.Persatuan Perawat Nasional Indonesia,Jakarta.

Yuni Kusmiati. 2010.Keterampilan dasar praktik klinik keperawatan. Yogyakarta. Fitramaya

2