Top Banner
ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd Ke Menu Utama
26

Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Jul 25, 2015

Download

Documents

Yolanda Neva
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

ARUS,HAMBATAN DAN

TEGANGAN GERAK

ELEKTRIK

Oleh :

Sabar Nurohman,M.Pd

Ke Menu Utama

Page 2: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Lihat Tampilan Berikut:

Page 3: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

ARUSArus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu luas penampang tiap satuan waktu.

dt

dQI =+

++

dvr

dvr

dvr

i

E

--

-dvr

dvr

dvr

i

E

+

+

+

+

+-

--

-

-

Page 4: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

+ +

++

+ + +

dtvd

dvr

dvr

dvr

dvr

+ +

++

+dvr

dvr

dvr

dvr

+ +

++

+dvr

dvr

dvr

+ +

++

dvr

dvr

dvr

dvr

dV

Apabila dalam suatu penampang konduktor dengan luas A terdapat n buah partikel persatuan volume yang bermuatan q bergerak dengan kecepatan Vd selama rentang waktu dt, maka besarnya kuat arus : AnqvI

dt

dtnqAv

dt

dQI

d

d

=

==

+ + + +

Page 5: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Kerapatan arus menyatakan besarnya arus persatuan luas penampang, dirumuskan sbb :

dvqnA

IJ

rr== Dalam percobaannya, rasio antara

medan listrik E dan Kerapatan arus J “selalu” konstan. Besaran yang menunjukan rasio E dan J disebut sebagai resistivitas (ρ) :

AnqvI d=

disebut sebagai resistivitas (ρ) :

tasKonduktivi1

: Jadi

atau

=>−−=

==

σσ

ρ

σρE

J

J

Er

r

v

r

Page 6: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

HAMBATAN (RESISTENSI)

Hukum Ohm dapat dituliskan sbb :JErr

ρ=Berdasarkan uraian sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa V=Ed atau jika panjang konduktor L maka V=EL, sedangkan J

adalah rapat arus (I/A), jadi persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut :

LIV ρρI

A

LV

A

I

L

V ρρ== atau

Persamaan di atas memperlihatkan bahwa arus total I sebanding dengan selisih potensial V. Rasio V terhadap I

untuk sebuah konduktor dinamakan Hambatan (resistensi)

I

VRRIV =>−−=

Dengan demikian maka : A

L

A

LR

σρ

1==

Page 7: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Grafik Hubungan antara Resistivitas dengan Suhu

Kemiringan :

ρ

ρ0

αρ0

....

)(

00

0

2

0

t

at

btat

tf

αρρρ

ρρ

ρρ

ρ

+=

+=

++=

=

TT0

αρ0

)1(

)1(

0

0

00

tRR

t

α

αρρ

+=

+=

Page 8: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Warna Nilaifaktor pengali

Toleransi

Hitam 0 1

Coklat 1 10 1%

Merah 2 100 2%

Jingga 3 1.000

Kuning 4 10.000

Hijau 5 100.000

Biru 6 106

Membaca nilai hambatan :

Angka pertama

Toleransi

Violet 7 107

Abu-abu 8 108

Putih 9 109

Emas - 0.1 5%

Perak - 0.01 10%

Tanpa warna - - 20%

Angka kedua pengali

Page 9: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

Pada sebuah konduktor, agar arus listrik tetap berjalan harus ada pengaruh dari luar yang dapat membuat arus mengalir

dari potensial rendah ke potensial tinggi. Pengaruh tersebut dinamakan sebagai TEGANGAN GERAK ELEKTRIK (tge). Adapun alat yang mampu menghasilkan pengaruh tersebut disebut sebagai sumber tge. Sumber tge adalah alat yang

mampu mempertahankan beda potensial di antara 2 terminal.

a b+ -E1

Fe

Pada keadaan alamiah, beda potensial a dan b akan menyebabkan gerakan muatan dari a ke b, namun kondisi ini akan cepat berakhir ketika q telah mengumpul di satu terminal yang menyebabkan tidak ada lagi beda potensial.

Etot=E1-E2=0

+

+

+

-

-

-E2

Page 10: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Untuk itu harus ada gaya luar Fn yang berfungsi untuk mempertahankan

beda potensi.

Gaya luar tersebut akan melakukan kerja sebesar qЄ untuk melawan kerja

elektrostatik qVab. Dengan demikian maka : Sehingga

VqqV abab ====>= εε

:

a b+ -E

Fe

Fn

I

I

I

elektrostatik qVab. Dengan demikian maka :

IRV

Sehingga

ab ==ε

:

Namun dalam kenyataannya, selalu saja ada hambatan dalam (r) pada sumber tge

tersebut, sehingga :

rRI

IrIRV

Sehingga

IrV

ab

ab

+=

−==

−=

ε

ε

ε

:

Page 11: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Energi dan Daya dalam Rangkaian Listrik

Jika suatu arus listrik I bergerak akibat beda potensial Vab selama rentang waktu dt, maka banyaknya muatan yang dipindahkan adalah dQ=I dt. Ini berarti bahwa kerja (dU

atau dW) yang bekerja pada muatan ini adalah :

IdtVdQVdW abab ==

DAYA LISTRIK (P)didefinisikan sebagai laju perpindahan energi terhadap waktu, maka P dirumuskan : R

VRIIVP

dt

dW abab

22 ====

Page 12: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

a b+ -v

Fe

Fn

a b+ -

q+

I I Kotak bagian atas menyatakan sebuah sumber dengan tge Є dan hambatan dalam r, sehingga Vab=Є-Ir. Sehingga kita dapati daya yang bekerja:

Keluaran Daya sebuah Sumber

Aki Mobil

Lampu mobil

rIIIVP ab

2−== ε

Anda lihat ada dua komponen daya dalam kasus ini, komponen pertma:ЄI menunjukan laju konversi energi

nonlistrik menjadi listrik di dalam sumber tge, sedangkan komponen : -I2r menunjukan

laju pengurangan (disipasi) energi listrik akibat hambatan dalam pada sumber tge tersebut.

I

Page 13: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Masukan Daya ke Sebuah Sumber

a b+ -v

a b+ -

q+

I I Sekarang ditinjau apabila tge kotak yang bagian bawah lebih besar daripada tge bagian atas.

Aki Mobil

alternator Mobil

Dalam kasus ini maka akan tejadi aliran energi dari alternator yang memiliki tge lebih tinggi ke aki. Sehingga pada aki akan terjadi pembalikan arus dari a ke b. pada aki akan terjadi pembalikan arus dari a ke b. Sehingga pada aki mobil berlaku : Vab=Є+Ir

Hal ini mengakibatkan jumlah daya pada aki mobil menjadi:

rIIIVP ab

2+== ε

ЄI menunjukan kelajuan perubahan energi listrik menjadi nonlistrik (kimia), sedangkan I2r adalah laju disipasi energi dalam hambatan

pada aki.

Page 14: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Latihan :

Berdasarkan rangkaian di bawah ini, tentukan :

a)laju konversi energi kimia ke listrik,

b)laju disipasi energi dalam aki,

c)keluaran daya netto dari aki, dan

d)berapa daya listrik yang dipakai oleh resistor!

V

Ar=2Ω,є=12V

Vab=8 V

I2r єI

a b

I

R=4Ω

I=? A

Page 15: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

RANGKAIAN ARUS SEARAH

Resistor dalam Sambungan Seri

a

c

b

Vab

Vac

Vcb

Rangkaian seri adalah rangkaian

pembagi tegangan, jadi :

21

21

21

)(

RRRI

V

RRIV

IRIRVVV

ekab

ab

cbacab

+==

+=

+=+=R1

R2

Page 16: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Resistor dalam Sambungan Paralel

Rangkaian paralel adalah rangkaian pembagi arus,

jadi :

R1 R2

a

b

VabI1 I2

I

21

21

21

21

111

)11

(

RRRV

I

RRVI

R

V

R

VIII

ekab

ab

abab

+==

+=

+=+=

Page 17: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Kaidah Kirchhof

Adakalanya kita dihadapkan pada rangkaian yang sulit untuk dianalisis dengan dasar pengetahuan kita tentang

jenis sambungan seri dan paralel. Untuk melakukan analisis terhadap rangkaian yang rumit, maka digunakan

kaidah kirchhof sbb :kaidah kirchhof sbb :

1. Kaidah titik pertemuan kirchhof : Jumlah aljabar dari arus ke dalam setiap titik pertemuan adalah nol

(∑I=0)

2. Kaidah Simpal Kirchhof : Jumlah aljabar dari selisih potensial dalam setiap simpal adalah nol (∑V=0)

Page 18: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Strategi Analisis Rangkaian berdasarkan Kaidah Kirchhof :

1. Buat anggapan arah arus yang mengitari simpal (loop) tertutup,

2. Bertolak dari sembarang titik dalam rangkaian tersebut, kita tambahkan tge dan IR setiap kita menjumpai tge dan IR tersebut.

3. Jika kita melewati sumber dalam arah dari – ke +, maka 3. Jika kita melewati sumber dalam arah dari – ke +, maka tge dipandang berharga positif, jika kita berjalan dari + ke -, tge dipandang bernilai negatif.

4. Bila kita berjalan melalui sebuah resistor dalam arah yang sama seperti arah arus yang diasumsikan, maka suku IR bernialai negatif, bila sebaliknya maka IR bernilai positif.

Page 19: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

r2 =2Ω,є2 =12V

b

R2= 3Ω,

R1= 7Ω

Rangkaian di samping menunjukan dua buah aki yang saling dihubungkan dengan hambatan dalam dan tge masing-masing, diantara kedua aki terdapat dua buah resistor. Cari a) arus dalam rangkaian, b)selisih potensial Vab, c) keluaran daya tge dari setiap aki!a

r1=4Ω,є1 =4V

b)selisih potensial Vab, c) keluaran daya tge dari setiap aki!

Asumsikan arus bergerak dari a ke tge 4V, kemudian menuju resistor 7Ω, tge 12V, resistor 3Ω dan kembali ketitik a. Sehingga persamaan ∑V=0 menjadi :

0322111 =−−+−−− IRIrIRIr εε

Page 20: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Rangkaian Resistensi-Kapasitansi

a b c

є Saklar terbuka

CR

i=o q=o

a b c

є Saklar tertutup

CR

i +q -q

Gambar pertama menunjukan rangkaian seri R-C yang dapat digunakan untuk menjelaskan persoalan

pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor.

Pada saat saklar terbuka, muatan pada kapasitor adalah

“NOL”, begitu saklar dihubungkan, maka proses

pengisian kapasitor telah dimulai.

Page 21: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Mengisi/ Memberi Muatan Kapasitor

Pada saat t=o, muatan pada kapasitor adalah nol sedangkan tegangan pada R yaitu Vab= tge aki є. Sehingga arus mula-mula I0=є/R.

Jika saklar terus di tutup, maka akan terjadi pengisian muatan pada kapasitor, pada kasus ini Vbc akan bertambah sedangkan Vab menurun, namun jumlah antara keduanya selalu konstan (yaitu є) mengikuti kaidah kirchhof, sbb :

ab

konstan (yaitu є) mengikuti kaidah kirchhof, sbb :

0=−−C

qiRε

RC

q

Ri −=

ε

Page 22: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Kita dapat menurunkan persamaan umum arus I dan muatan q sebagai fungsi waktu sbb:

dtqd

RC

dt

Cq

dq

CqRCdt

dq

RC

q

Rdt

dqi

tq

−=−′

−=−

−−=

−==

∫∫ ε

ε

ε

ε

'

)(1

RCt

RCt

RCt

fRC

t

RCt

eIeRdt

dqi

eQeCq

eC

Cq

−−

−−

===

−=−=

=−

0

)1()1(

ε

ε

ε

ε

Dari persamaan tersebut tampak bahwa pada saat t=RC, arus telah

RC

t

C

Cq

RCCq

−=

−=−′ ∫∫

ε

ε

ε

ln

00

Dari persamaan tersebut tampak bahwa pada saat t=RC, arus telah berkurang menjadi 1/e dari nilai awalnya (I0), dan muatan pada kapasitor bertambah menjadi (1-1/e) dari nilai akhirnya Qf.

Kita juga bisa melihat adanya konstanta waktu:

RC=τ Coba anda buktikan bahwa RC berdimensi [T] (Waktu) !!

Page 23: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

I0 q

RCt

RCt

f

eIi

eQq

=

−=

0

)1(

Apabila pengisian telah usai, ditandai dengan nilai muatan pada kapasitor telah sampai pada nilai akhirnya Qf, maka

arus akan menjadi nol dan Qf=Cє.

t t

Page 24: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Pengosongan Kapasitor

Sekarang kita akan melakukan pengosongan muatan pada kapasitor. Hal ini dilakukan dengan melepas sumber tge

a b cCRa b c

CR

i +q -q+Q0 -Q0

tqdtdq

RC

dt

q

dq

RC

q

dt

dq

i

RC

qi

RC

q

Ri

−=>−−−=

−=

=>−−−=

∫∫

negatif) bernilai lihat (anda

0)untuk ( εε

dengan melepas sumber tge (є=o). Pada saat awal, muatan q

pada kapasitor adalah Q0.

Begitu saklar ditutup maka q akan bergerak dan membentuk

arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arah pada saat pengisian. Hal ini sesuai

dengan kaidah kirchhof :RC

t

RC

t

RC

t

tq

Q

eIiJadi

eRC

Q

dt

dqi

i

eQqRC

t

Q

q

RC

dt

q

dq

=>−−−−−−−

==

=>−−−=

−= ∫∫

0

0

0

0

0

: bernilai Arus

ln

0

Page 25: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

t Q0

RC

t

eIi−

= 0RC

t

eQq−

= 0

Perubahan arus yang mengalir pada rangkaian dan muatan yang mendiami kapasitor pada saat pengosongan kapasitor

I0 t

Pada saat pengosongan, baik arus maupun muatan semua bergerak menuju ke titik nol.

Page 26: Fisdas II Modul Arus Hambatan Tegangan

Sekarang kita akan lihat berapa banyak energi yang bisa disimpan oleh kapasitor:

Q=>−−−=

QVCVC

QUW

C

Qdq

C

qWdq

C

qdW

vdqdWC

QV

Q

2

1

2

1

2

2

22

2

0

====

==>−−=

=>−−−=