Top Banner

of 41

Fis Sistem Imun

Mar 05, 2016

Download

Documents

Tedi Suhardi

Fis Sistem Imun
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Sistem Kekebalan Tubuh

  • Fungsi Sistem Imun

    Pertahanan terhadap benda asingMemelihara homeostasisPerondaan (surveilans) untuk mengenali dan menghilangkan sel yang abnormalMenghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.

    1

  • Patogen

  • Faktor2 yang mempengaruhi sistem imunFaktor metabolikFaktor lingkunganFaktor giziFaktor anatomiFaktor fisiologikFaktor umurFaktor mikroba2

  • KomponenLymphatic systemTrasportasi limfeFilterisasi & fagositosis antigenMengaktifkan limfosit & monositSpleenMengeluarkan eritrosit mati dari darahMenyimpan darah dan plateletMenyaring & membersihkan darahHatiFagositosis oleh sel Kupffer (makrofag)Menyaring & membersihkan darahHemapoitetic systemSumsum tulang & jaringan limfatikProduksi leukosit3

  • Jaringan Limfoid

  • Sel-Sel Sistem Imun

  • Mekanisme KerjaBertahan dari infeksiMenjaga homeostasis : menjaga keseimbangan lingkungan internaSurveillance : mengenali self or non selfAktivasi respon imun4

  • RekognisiMerupakan kemampuan untuk mengenali antigen (self or non self) sebelum bereaksi. Biasanya menggunakan limfosit.ProliferasiLimfosit yang bersirkulasi mengirimkan pesan ke nodus limfatik untuk mensensitisasi limfosit tumbuh menjadi limfosit-T atau limfosit-B.ResponTerjadi respon humoral dan selular.Efekantigen dihancurkan oleh antibodi yang diproduksi sel B atau sel T sitotoksisTahap2 Respon Imun15

  • Respon Imun FagositWBC (granulosit & makrofag) mencerna (ingesti) partikel asing.

    Respon Humoralantibodi yang dibentuk oleh tubuh melemahkan partikel asing.

    Respon Selulersel-T menyerang organisme patogen oleh dirinya sendiri (bersifat sitotoksik).Macam2 Respon Imun5

  • Tingkat Pertahanan

  • Lapis PertamaKulit & membran mukosa yang utuhKelenjar keringat, sebum, & airmata mensekresi zat kimia & bersifat bakterisidMukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitelRambut pd lubang hidungFlora normal

  • Non Spesifik :

    Merupakan respon alamiah dari tubuh (natural imunity) yang telah ada sejak lahir.tdk memiliki target tttterjadi dlm bbrp menit jamDapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

    6

  • Melindungi tubuh terhadap antigen atau imunogen dari lingkungan eksternal (ex. : kulit, mukosa membran, salliva, asam lambung).Saat antigen berada dalam lingk. Interna akan mengaktifkan respon fagosit, reaksi radang dan sekresi internal.Yang termasuk dlm sistem ini: 1. Reaksi inflamasi/peradangan 2. Protein antivirus (interferon) 3. Sel natural killer (NK) 4. Sistem komplemen

  • KomplemenMerupakan sekelompok protein plasma yang dibuat di hati dan diaktifkan oleh adanya antigen.Fungsi :lisis selopsonisasi : membatasi antigenkemotaksis : mendekati antigenaglutinasi : membekukan antigennetralisasiaafilatoxic : aktivasi reaksi radang

  • InterferonSel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferonInterferon mengganggu replikasi virus (antivirus); interfereInterferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi

  • Sel Natural KillerMerusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan IKerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi

  • Reaksi InflamasiMerupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaanTidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau traumaPemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag

  • Tahapan InflamasiMasuknya bakteri ke dalam jaringan.Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas).Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri).Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisialPenghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam).Perbaikan jaringan.

  • Spesifik :Acquired ImunityMerupakan respon imun yang didapat dan berkembang selama hidup.Spesifik untuk jenis tttRespons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepatJenis Aktifdibuat sendiri oleh tubuh setelah kontak dengan antigenPasifdidapat dari luar tubuhex. Imunisasi atau transfer dari ibu hamil terhadap janinTermasuk acquired imunity adalah respon humoral dan selular.

    7

  • Humoral ImunityLimfosit B memproduksi antibodi.Unsensitized B cells menjadi matang dan dikeluarkan ke plasma setelah kontak dengan antigen.Sel dlm plasme berdiferensiasi menjadi sel memory dan antibodi.8

  • Antigen . Adalah setiap bahan yang menimbulkan respon imun spesifik.

    Antibodi . Adalah golongan protein yang dibentuk sel plasma akibat kontak dengan antigen.9

  • Macam2 AntibodiImunoglobulin D (Ig D)0,2% dari total imunoglobulinTerdapat dalam serumBerperan dalam diferensiasi sel-B

    Imunogolbulin E (Ig E)0,04% dari total imunoglobulinBerperan dalam alergi dan reaksi hipersensitif

    10

  • Imunoglobulin G (Ig G)75% dari total imunoglobulinBerperan dalam infeksi jaringanDapat melintasi plasenta

    Imuoglobulin A (Ig A)15% dari total imunoglobulinTerdapat pada cairan tubuhMelindungi sistem respirasi, GI tract. dan genitourinary tract. dari infeksi11

  • Imunoglobulin M (Ig M)10% dari total imunoglobulinTerdapat pada serum intravaskulerMerupakan imunoglobulin pertama yang merespo infeksi virus dan bakteri12

  • Cellular ImunityFungsi :

    Reaksi hipersensitif tipe lambat.Reaksi rejeksi terhadap transplantasi.Infeksi viral, fungal dan infeksi kronis.13

  • Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan.Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaranAda 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekanMajor histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individuSurveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon

  • Limfosit T yang kontak dgn antigen berdiferensiasi menjadi beberapa tipe sel :

    Helper T cells (T4)membantu sel B membentuk antibodi.Supressor T cells (T8)menekan produksi antibodi oleh sel B melalui mekanisme umpan balik negatif.Memory T cellsmenyimpan mekanisme reaksi terhadap antigenCytotoxic T cellsmenyerang antigen dgn cara menyebabkan lisis, sekresi limfokin (interferon & inhibiting factors) yang dpt mempertahankan limfosit & makrofag di area infeksi.14

  • Imunopathology

  • Reaksi HipersensitifTipe I (anafilaktik)Dimediasi oleh IgE, terjadi degranulasi sel dan perangsangan histamin.Tipe II (sitotoksik)Dimediasi oleh IgG & IgM, meyerang diri sendiri, menyebabkan lisis.Ex. : anemia hemolitik17

  • Tipe III (Kompleks Imun)Dimediasi oleh kompleks antigen antibodi yang melekat pada aliran darah atau jaringan.Ex. : Rheumatoid Arthritis

    Tipe IV (Tipe Lambat)Dimediasi oleh limfokin yang dilepaskan oleh limfosit T yang tersensitisasi.Ex. : dermatitis kontak, rejeksi transplantasi18

  • Reaksi AlergiTerjadi interaksi antara antigen antibodi yang menyebabkan timbulnya kerusakan jaringan.

    Sebelumnya pernah terpapar alergi yang menyebabkan pembentukan IgE.

    Mediator kimia seperti histamin dilepaskan terhadap alergen dan menyebabkan reaksi alergi19

  • Respon AutoimunDalam respo autoimun, sistem imun tidak dapat membedakan self or non self.

    Terjadi gangguan terhadap sel T & sel B menyebabkan kerusakan jaringan.

    Penyebabnya idiopatik.20

  • ImunodefisiensiMerupakan kelaia sistem imun kongenital atau didapat dimana individu tidak dapat mempertahankan diri terhadap infeksi oportunistik.

    Kongenital : kekurangan sel T atau sel B, atau keduanya.

    Didapat : disebabkan therapi imunosupresif (kortikosteroid, kemoterapi), degeneratif, g3 integritas kulit, defisiensi nutrisi, proses maligna (leukemia, limfoma), proses infeksi (sepsis, AIDS).21

    *****************************************