Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shalat Jum'at adalah ibadah shalat yang dikerjakan di hari jum'at dua rakaat secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah. Shalah Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi setiap muslim laki-laki / pria dewasa beragama islam, merdeka sudah mukallaf, sehat badan serta muqaim (bukan dalam keadaan mussafir) dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu.. Ini berdasarkan hadits Rasulallah عليه وسلم صلى: " Shalat Jum'at itu wajib bagi atas setiap muslim, dilaksanakan secara berjama'ah kecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil, dan orang sakit." (HR. Abu Daud, Dan Al Hakim) Dalil Al-qur'an Surah Al-Jum'ah ayat 9 : " Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." Sabda Rasulallah صلى عليه وسلم: "sesungguhnya hari Jum'at penghulu semua hari dan paling agung disisi Allah, ia lebih agung di sisi Allah dari hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. Dalam hari Jum'at trdapat lima keutamaan : pada hari itu Allah menciptakan Adam, padahari itu Allah menurunkan adam ke bumi, pada hari itu allah mewafatkan adam, pada hari itu ada satu saat yang tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah sesuatu melainkan dia pasti memberikannya selama tidak meminta suatu yang haram, dan pada hari itu akan terjadi kiamat. Tidaklah malaikat yang dekat (kepada Allah), langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka semua merindukan hari Jum'at." (HR. Ibnu Majah) B. Rumusan Masalah 1. Untuk mengetahui syarat sah dan syarat wajib melaksanakan shalat jum’at 2. Untuk mengetahui ketentuan shalat jum’at 3. Untuk mengetahui hikmah shalat jum’at 4. Untuk mengetahui sunat-sunat dalam shalat jum’at 5. Untuk mengetahui tata cara melaksanakan shalat jum’at 6. Untuk mengetahui shalat sunat sebelum dan sesudah shalat jum’at 7. Untuk mengetahui do’a dan dzikir yang dianjurkan dibaca pada hari jum’at
12

Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

Dec 03, 2015

Download

Documents

lalallaala
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Shalat Jum'at adalah ibadah shalat yang dikerjakan di hari jum'at dua rakaat secara

berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah. Shalah Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi

setiap muslim laki-laki / pria dewasa beragama islam, merdeka sudah mukallaf, sehat badan

serta muqaim (bukan dalam keadaan mussafir) dan menetap di dalam negeri atau tempat

tertentu.. Ini berdasarkan hadits Rasulallah صلى هللا عليه وسلم: " Shalat Jum'at itu wajib bagi

atas setiap muslim, dilaksanakan secara berjama'ah kecuali empat golongan, yaitu hamba

sahaya, perempuan, anak kecil, dan orang sakit." (HR. Abu Daud, Dan Al Hakim)

Dalil Al-qur'an Surah Al-Jum'ah ayat 9 :

" Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum'at,

maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian

itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Sabda Rasulallah وسلم عليه هللا صلى : "sesungguhnya hari Jum'at penghulu semua hari dan

paling agung disisi Allah, ia lebih agung di sisi Allah dari hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri.

Dalam hari Jum'at trdapat lima keutamaan : pada hari itu Allah menciptakan Adam, padahari

itu Allah menurunkan adam ke bumi, pada hari itu allah mewafatkan adam, pada hari itu ada

satu saat yang tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah sesuatu melainkan dia pasti

memberikannya selama tidak meminta suatu yang haram, dan pada hari itu akan terjadi

kiamat. Tidaklah malaikat yang dekat (kepada Allah), langit, bumi, angin, gunung, dan

lautan, melainkan mereka semua merindukan hari Jum'at." (HR. Ibnu Majah)

B. Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui syarat sah dan syarat wajib melaksanakan shalat jum’at

2. Untuk mengetahui ketentuan shalat jum’at

3. Untuk mengetahui hikmah shalat jum’at

4. Untuk mengetahui sunat-sunat dalam shalat jum’at

5. Untuk mengetahui tata cara melaksanakan shalat jum’at

6. Untuk mengetahui shalat sunat sebelum dan sesudah shalat jum’at

7. Untuk mengetahui do’a dan dzikir yang dianjurkan dibaca pada hari jum’at

Page 2: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mahasiawa dapat mengetahui pengertian shalat jum’at

2. Agar mahasiswa dapat memahami syarat syah dan syarat wajib shalat jum’at

3. Agar mahasiswa tau tata cara shalat jum’at

Page 3: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Jum’at

Shalat Jum'at adalah ibadah shalat yang dikerjakan di hari jum'at dua rakaat secara

berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah. Shalah Jum'at memiliki hukum fardhu 'ain bagi

setiap muslim laki-laki / pria dewasa beragama islam, merdeka, mukallaf, sehat badan serta

bukan musafir. Ini berdasarkan hadits Rasulallah لى هللا عليه وسلم ص : " Shalat Jum'at itu wajib

bagi atas setiap muslim, dilaksanakan secara berjama'ah kecuali empat golongan, yaitu

hamba sahaya, perempuan, anak kecil, dan orang sakit." (HR. Abu Daud, Dan Al Hakim)

Dalil Al-qur'an Surah Al-Jum'ah ayat 9 :

" Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum'at,

maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian

itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Sabda Rasulallah وسلم عليه هللا صلى : "sesungguhnya hari Jum'at penghulu semua hari dan

paling agung disisi Allah, ia lebih agung di sisi Allah dari hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri.

Dalam hari Jum'at trdapat lima keutamaan : pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari

itu Allah menurunkan adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan adam, pada hari itu ada

satu saat yang tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah sesuatu melainkan dia pasti

memberikannya selama tidak meminta suatu yang haram, dan pada hari itu akan terjadi

kiamat. Tidaklah malaikat yang dekat (kepada Allah), langit, bumi, angin, gunung, dan

lautan, melainkan mereka semua merindukan hari Jum'at." (HR. Ibnu Majah)

B. Syarat Sah Mengerjakan Shalat Jum’at

1. Shalat jumat diadakan di tempat yang memang diperuntukkan untuk shalat jumat.

Tidak perlu mengadakan pelaksanaan shalat jum'at di tempat sementara seperti tanah

kosong, ladang, kebun, dll.

2. Minimal jumlah jamaah peserta shalat jum'at adalah 40 orang

3. Shalat Jum'at dilaksanakan pada waktu shalat dzuhur dan setelah dua khutbah dari

khatib

Page 4: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

C. Syarat Wajib Shalat Jum’at

1. Islam

2. Laki-laki

3. Merdeka (Bukan Hamba Sahya)

4. Baligh (Cukup Umur)

5. Aqil (Berakal)

6. Sehat (Tidak Sakit)

7. Muqim (Penduduk Tetap) bukan seorang musafir

D. Ketentuan Shalat Jum’at

Shalat jumat memiliki isi kegiatan sebagai berikut :

1. Mengucapkan hamdalah

2. Mengucapkan shalawat Rasulullah SAW

3. Mengucapkan dua kalimat syahadat

4. Memberikan nasihat kepada para jamaah

5. Membaca ayat-ayat suci Al-quran

6. Membaca doa

E. Khotbah Jum’at

Secara etimologis (harfiyah), khuthbah artinya : pidato, nasihat, pesan (taushiyah).

Sedangkan menurut terminologi Islam (istilah syara’); khutbah (Jum’at) ialah pidato

yang disampaikan oleh seorang khatib di depan jama’ah sebelum shalat Jum’at

dilaksanakan dengan syarat-syarat dan rukun tertentu, baik berupa tadzkiroh (peringatan,

penyadaran), mau’idzoh (pembelajaran) maupun taushiyah (nasehat).

Berdasarkan pengertian di atas, maka khutbah adalah pidato normatif, karena selain

merupakan bagian dari shalat Jum’at juga memerlukan persiapan yang lebih matang,

penguasaan bahan dan metodologi yang mampu memikat perhatian.

Page 5: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

a) Fungsi Khutbah

1. Tahdzir (peringatan, perhatian)

2. Taushiyah (pesan, nasehat)

3. Tadzkir/mau’idzoh (pembelajaran, penyadaran)

4. Tabsyir (kabar gembiran, harapan)

5. Bagian dari syarat sahnya sholat Jum’at

Berkenaan dengan fungsi khutbah tersebut di atas, maka khutbah disampaikan dengan

bahasa yang mudah difahami oleh jama’ah (boleh bahasa setempat), kecuali rukun-rukun

khutbah. Allah SWT. berfirman:

“Dan tidaklah Kami mengutus Rasul, melainkan dengan bahasa yang difahami oleh

kaumnya, agar ia dapat memberi penjelasan kepada mereka”. (QS. Ibrahim : 4).

b) Syarat Sahnya Khutbah

1. Dilaksanakan sebelum sholat Jum’at. Ini berdasarkan amaliyah Rasulullah SAW.

2. Telah masuk waktu Jum’at

3. Tidak memalingkan pandangan

4. Rukun khutbah dengan bahasa Arab, ittiba’ kepada Rasulullah SAW.

5. Berturut-turut antara dua khutbah dan shalat

6. Khatib suci dari hadats dan najis, karena berkhutbah merupakan syarat sahnya

shalat Jum’at.

7. Khatib menutup ‘aurat, sama dengan persyaratan shalat Jum’at.

8. Dilaksanakan dengan berdiri kecuali darurat, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari

Ibnu Umar r.a:

“Sesungguhnya Nabi SAW. apabila keluar pada hari Jum’at, beliau duduk yakni di

atas mimbar hingga muadzin diam, kemudian berdiri lalu berkhutbah”. (HR. Abu

Daud).

9. Duduk antara dua khutbah dengan tuma’ninah, berdasarkan hadits Nabi SAW.

dari Ibnu Umar r.a. ia berkata:

“Adalah Nabi SAW. berkhutbah sambil berdiri, kemudian duduk, dan berdiri lagi

sebagaimana kamu semua melakukannya sekarang ini”. (HR. Bukhari dan Muslim).

10. Terdengar oleh semua jama’ah

11. Khatib Jum’at adalah laki-laki

12. Khatib lebih utama sebagai Imam sholat

Page 6: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

c) Rukun Khutbah

1. Hamdalah, yakni ucapan “Alhamdulillah” , berdasarkan hadits Nabi SAW. dari

Jabir r.a.:“Sesungguhnya Nabi SAW. berkhutbah pada hari Jum’at, maka (beliau)

memuji Allah (dengan mengucap Alhamdulillah) dan menyanjung-Nya”. (HR.

Imam Muslim).Hamdalah Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah.

Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau

innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan

lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.

2. Syahadat (Tasyahud), yaitu membaca “Asyhadu anla ilaaha illallah wahdahu laa

syarikalahu wa Asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu”, berdasarkan

hadits Nabi SAW:“Tia-tiap khutbah yang tidak ada syahadatnya adalah seperti

tangan yang terpotong”. (HR. Ahmad dan Abu Dauwd).

3. Shalawat

4. Wasiyat Taqwa, antara lain ucapan “Ittaqullah haqqa tuqaatih”.

5. Membaca ayat Al-Qur’an, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabir bin Samurah

r.a.: “Adalah Rasulullah SAW. berkhutbah (dalam keadaan) berdiri dan duduk

antara dua khutbah, membaca ayat-ayat Al-Qur’an serta memberikan peringatan

kepada manusia”. (HR. Jama’ah, kecuali Bukhari dan Tirmidzi).

6. Berdo’a

Semua rukun khutbah diucapkan dalam bahasa Arab. Empat rukun yang pertama

(Hamdalah, Syahadat, Shalawat dan wasiyat) diucapkan pada khutbah yang

pertama dan kedua, sedangkan ayat Al-Qur’an boleh dibaca pada salah satu

khutbah (pertama atau kedua) dan do’a pada khutbah yang kedua.

d) Sunah-sunah Khutbah

a. Berdiri di tempat yang tinggi (mimbar).

b. Memberi salam, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabir ra.:

“Sesungguhnya Nabi SAW. apabila telah naik mimbar, (beliau)

memberi salam”. (HR. Ibnu Majah).

c. Menghadap Jama’ah, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Adi bin

Tsabit dari ayahnya dari kakeknya: “Adalah Nabi SAW. apabila telah

berdiri di atas mimbar, shahabat-shahabatnya menghadapkan wajah

mereka ke arahnya”. (HR. Ibnu Majah).

Page 7: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

d. Suara jelas penuh semangat, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabir

r.a: “Adalah Rasulullah SAW. apabila berkhutbah kedua matanya

menjadi merah, suaranya lantang/tinggi, berapi-api bagaikan seorang

panglima (yang memberi komando kepada tentaranya) dengan kata-

kata “Siap siagalah di waktu pagi dan petang”. (HR. Muslim dan

Ibnu Majah).

e. Singkat, padat, akurat dan memikat, Rasulullah SAW. bersabda :

“Adalah Rasulullah SAW. biasa memanjangkan shalat dan

memendekkan khutbahnya”. (HR. Nasai dari Abdullah bin Abi Auf).

f. Gerakan tangan tidak terlalu bebas, berdasarkan hadits Nabi SAW.

dari Abdurrahman bin’ Sa’ad bin ‘Ammar bin Sa’ad ia berkata:

“Adalah Nabi SAW. apabila berkhutbah dalam suatu peperangan

beliau berkhutbah atas anak panah, dan bila berkhutbah di hari

Jum’at belaiu berpegangan pada tongkat”. (HR. Ibnu Majah dan

Baihaqi).

g. Seusai khutbah kedua segera turun dari mimbar, berdasarkan hadits

Nabi SAW. “Adalah shahabat Bilal itu menyerukan adzan apabila

Nabi SAW. telah duduk di atas mimbar, dan ia iqomah apabila Nabi

SAW. telah turun”. (HR. Imam Ahmad dan Nasai).

h. Tertib dalam membacakan rukun-rukun khutbah, yaitu: Hamdalah,

Syahadat, Shalawat, wasiyat, Ayat Al-Qur’an dan Do’a.

e) Hal-hal yang Dimakruhkan dalam Khutbah

1. Membelakangi Jama’ah

2. Terlalu banyak bergerak

3. Meludah

f) Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Khatib

1. Melakukan persiapan, mental, fisik dan naskah khutbah

2. Memilih materi yang tepat dan up to date

3. Melakukan latihan seperlunya

4. Menguasai materi khutbah

5. Menjiwai isi khutbah

6. Bahasa yang mudah difahami

Page 8: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

7. Suara jelas, tegas dan lugas

8. Pakaian sopan, memadai dan Islami

9. Bersedia menjadi Imam shalat Jum’at

g) Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Khutbah

1. Pakaian hendaklah sopan dan jangan menyalahi adat istiadat kebiasaan

masyarakat itu.

2. Bahasanya hendaklah fasih, jelas dan tepat.

3. Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits hendaklah diucapkan dengan lidah fasih dan

jitu. Hendaklah jangan melakukan kesalahan mengatakan ayat Al-Qur’an

sebagai Hadits dan Hadits dinyatakan sebagai Al-Qur’an.

4. Berkhutbah hendaknya tenang dan susunan bahasanya dapat dimengerti

orang.

5. Khutbah hendaklah telah siap ditulis, sehingga khatib dapat berbicara tepat

tidak bertele-tele.

6. Kuatkanlah keyakinan, bahwa tujuan khutbah adalah ibadat.

7. Seorang khatib hendaklah betul-betul menjadi teladan yang baik dan memberi

pimpinan yang baik kepada masyarakat.

8. Jangan membanggakan diri.

9. Isi khutbah jangan menyinggung kehormatan golongan lain dan pilihlah acara

khutbah yang sifatnya umum.

10. Dengan suara yang keras cukup didengar seluruh pengunjung Jum’at.

F. Hikmah Shalat Jum’at

1. Simbol persatuan sesama Umat Islam dengan berkumpul bersama, beribadah

bersama dengan barisan shaf yang rapat dan rapi.

2. Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama manusia. Semua

sama antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar, bodoh, dan lain sebagainya

3. Menurut hadits, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan

4. Sebagai syiar Islam

Page 9: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

G. Sunat-Sunat Shalat Jum’at

1. Mandi sebelum datang ke tempat pelaksanaan shalat jum’at

2. Memakai pakaian yang baik (diutamakan putih) dan berhias dengan rapi seperti

bersisir, mencukur kumis dan memotong kuku

3. Memakai pengaharum / pewangi (non alkohol)

4. Menyegerakan datang ke tempat shalat jumat

5. Memperbanyak do’a dan shalawat Nabi

6. Membaca Al-Quran dan dzikir sebelum khutbah jum’at dimulai

H. Tata Cara Shalat Jum’at

"Hendaklah keluarnya imam setealah matahari tergelincir, kemudian mengucapkan

salam kepada jama'ah setelah itu duduk. Selanjutnya Muadzin mengumandangkan adzan

dzuhur. Bila adzan selesai, imam berdiri lagi untuk berkhutbah yang dimulai dengan

pujian dan sanjungan kepada allah عزوجل. Shalawat dan salam atas hamba dan Rasulnya

Muhammad وسلم عليه هللا صلى . kemudian memberi peringatan dan nasehat kepada jama'ah

–dengan suara lantang- memerintah dan melarang sebagaimana yang diperintahkan dan

dilarang oleh Allah عزوجل , memberi tarhib dan targhib dan mengingatkan mereka

tentang janji dan ancaman. Setelah itu duduk sebentar, kemudian berdiri lagi untuk

khutbah kedua yang dimulai pula pujian dan sanjungan kepada Allah عزوجل. Lalu

menyambung khutbahnya yang pertama dengan suara sama yaitu suara yang lantang

selayaknya suara komandan sedang menginstruksi suatu perintah kepada tentara. Dalam

khutbah kedua ini tidak terlalu panjang, setelah usai segera turun yang disusul oleh

iqamatnya muadzin. Lalu shalat dua raka'at. Disunnakan pada raka'at pertama membaca

Al-Fatihah dan surat Al-A'la dan pada yang kedua surat Al-Ghasiyah atau lainnya"

(disebutkan dalam shahih Muslim, disunnahkan untuk membaca surat Al-Jum'ah dan

Al-Munafiqun). (Lihat, Minhajul Muslim : 193)

I. Shalat Sunah Sebelum dan Sesudah Shalat Jum’at

Dianjurkan shalat sunnah sebelum pelaksaan shalat Jum'at semampunya sampai imam

naik ke mimbar, karena pada waktu itu tidak dianjurkan lagi shalat sunnah, kecuali shalat

tahiyatul masjid dan bagi orang yang (terlambat) masuk kedalam masjid. Dalam hal ini shalat

tetap boleh dilakukan sekalipun imam sedang berkhutbah dengan catatan mempercepatkan

pelaksanaannya.

Page 10: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

Adapun setalah shalat, maka disunnahkan shalat empat raka'at atau dua raka'at. Ini

berdasarkan sebuah riwayat dari muslim: "Dari Abdullah bin Umar, bahwasanya beliau tidak

shalat setalah menunaikan shalat Jum'at sehingga beliua kembali lalu shalat dua rakaat di

rumahnya." (HR. Muslim : 882)

J. Do’a dan Dzikir yang Dianjurkan pada Hari Jum’at

1. Memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW.

Dari Aus bin Aus r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya di antara

hari-harimu yang paling afdhal ialah hari jum'at, pada hari itu (Nabi) Adam

diciptakan, pada hari itu nyawanya dicabut, pada hari itu sangkakala ditiup, dan

pada hari itu (pula) kiamat besar terjadi. Oleh karena perbanyaklah shalawat

untukku pada hari itu, karena shalawatmu ditampakkan kepadaku. "Para sahabat

bertanya, 'Ya Rasulullah bagaimana (mungkin) shalawat kami ditujukan kepadamu,

padahal engkau sudah berbentuk tulang belulang?' Maka sabda beliau,

"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah mengharamkan tanah memakan jasad para

Nabi." (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 889, ‘Aunul Ma'bud III: 370 no: 1034, Majah

I: 345 no: 1085, dan Nasa'i III : 91).

2. Membaca Surat al-Kahfi

Dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa membaca surat

al-Kahfi pada hari Jumat, niscaya bacaan tersebut menjadi cahaya baginya yang

meneranginya antara dua Jumat." (Sahih: Irwa-ul Ghalil no: 626, Shahihul Jami'us

Shaghir no: 6470, Mustadrak Hakim II: 368 dan Baihaqi III: 249).

3. Memperbanyak Do'a Demi Mendambakan Ketepatannya Dengan Waktu Istijabah

(terkabul).

4. Dari Jabir r.a. dan Rasulullah saw. bersabda, "Hari Jumat terdiri atas dua belas jam

setiap hamba muslim memohon apapun kepada Allah Azza Wa Jalla pada hari itu,

pasti Dia memenuhi permohonannya, karena itu carilah kesempatan emas tersebut

pada akhir waktu sesudah shalat ashar.' (Shahih diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasa'i

-lafadz ini baginya dan Hakim. Hakim berkata, "Shahih menurut syarat Muslim."

Shahihut Targhib no: 705 dan Muslim II: 584 no: 853).

Page 11: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

K. Hari Raya Jatuh pada Hari Jum’at

Apabila hari raya jatuh pada hari Jum'at, maka gugur kewajiban shalat jama'ah Jum'at

dan orang-orang yang sudah mengerjakan shalat jama'ah.'"(Fiqhus Sunnah I : 267)

Dari Zaid bin Arqam, ia berkata, Nabi saw. shalat ‘Id, kemudian memberi rukhsah,

dispensasi dalam hal (pelaksanaan) shalat Jum'at, yaitu beliau bersabda "Barangsiapa

yang mau shalat (Jum'at), maka shalatlah!" (Shahih: Shahih Ibnu Majah no 1082,

‘Aunul Ma'bud III : 407 no :1057 dan Ibnu Majah I : 415 no: 1310).

Akan tetapi dianjurkan imam mengerjakan shalat jama'ah jum'at lagi agar orang

lain/makmum mau mengerjakannya dan orang yang tidak shalat ‘id dapat mengerjakan

shalat jum’at tersebut.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, "Sungguh pada harimu ini telah

terhimpun dua hari raya, maka barangsiapa yang mau, cukuplah shalat ini : dia, tidak

perlu lagi shalat jum'at, namun kami akan mendirikan shalat jama'ah jum'at." (Shahih:

Shahih Ibnu Majah no: 1083, ‘Aunul Ma'bud 111: 410 no: 1060, Ibnu Majah I: 416 no:

1311 dan hadits Ibnu Abbas ra).

Page 12: Fiqh Ibadah (Shalat Jum'at)

DAFTAR PUSTAKA

Rifa’i, Muhammad. Fiqih Islam. Semarang: Karya Putra Thoha.

Rasjid, Sulaiman. 2011. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Ibnu Rif’ah, Ash-Shilawy. Panduan Lengkap Ibadah Shalat. Semarang: Karya Putra Toha

http://assunnah.or.id

http://www.gaulislam.com/adab-adab-khutbah-jumat

http://blog.re.or.id/tata-cara-khutbah-pada-shalat-jumat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Jumat