Top Banner
( TEORI DAN KRITIK MENURUT,ROP LINIER,FRANCIS D.K CHING,PETER ) OLEH : KELOMPOK FIRAWATI IRA ISMAYANTI RIMA AMELIA ARIFIN RUSDIAHWAN JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
35

FHIRA ARSITEK

Nov 15, 2015

Download

Documents

AbdulGaffarAgus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

( TEORI DAN KRITIK MENURUT,ROP LINIER,FRANCIS D.K CHING,PETER )

OLEH : KELOMPOK FIRAWATI IRA ISMAYANTI RIMA AMELIA ARIFIN RUSDIAHWAN

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR2015

Teori, Kritik dan Sejarah Arsitektur menurut Rop Linier

Teori dan sejarah merupakan hal yang esensial untuk mempelajari dan mengerti arsitektur.Teori dalam arsitektur membicarakan apakah arsitektur itu, apa yang harus dilakukannya,dan bagaimana merancangnya. Sejarah sangat berhubungan erat mengenai teori-teori, kejadian-kejadian, metoda-metoda perancangan dan bangunan-bangunan. Pengaruh keduanya terhadap masa depan sangat perlu. Kritik sebagai proses dan catatan dari tanggapan terhadap lingkungan binaan, kritikan juga berhubungan langsung dengan teori dan sejarah. Bab ini mengenai teori, kritik dan sejarah dan dalam pelaksanaannya merupakan salah satu basis esensial untuk mempelajari dan mempraktekan arsitektur..

1. TEORITeori adalah ungkapan umum apakah arsitektur itu, tujuan yang dicapai, dan bagaimana cara terbaik untuk merancang. Sebagian besar perancangan arsitektural merupakan kegiatan merumuskan dari pada kegiatan menganalisis, dengan memadukan bermacam ragam unsur dalam cara-cara dan keadaan-keadaan baru, sehingga hasilnya tidak semuanya dapat diramalkan. Teori dalam arsitektur mengemukakan arah, tapi tidak dapat menjamin hasilnya. Dalam menganjurkan cara-cara khusus untuk memandang arsitektur, para ahli teori seringkali mendasarkan diri pada analogi.

a. Analogi Matematika

Beberapa ahli teori berpendapat bahwa angka-angka dan geometri merupakan dasar yang penting untuk mengambil keputusan dalam arsitektur. Perancangan ruang sesuai dengan bentuk-bentuk murni dan angka-angka primer/simbolik akan sesuai dengan tatanan alam semesta. Bangunan yang berproporsi akan mempengaruhi kepekaan estetika kita.

b. Analogi Biologis

"Bangunan adalah suatu proses biologis. Bangunan bukan suatu proses estetika". Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada 2 bentuk :I. Bersifat umum. Terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya/penataannya. F.L. Wright ---> Arsitektur Organis.II. Lebih bersifat khusus. Terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme. Disebut arsitektur biomorfik.

Arsitektur organik FL Wright mempunyai 4 karakter sifat Berkembang dari dalam ke luar, harmonis terhadap sekitarnya dan tidak dapat dipakai begitu saja. Pembangunan konstruksinya timbul sesuai dengan bahan-bahan alami, apa adanya (kayu sebagai kayu, batu sebagai batu, dll). Elemen-elemen bangunannya bersifat terpusat (integral). Mencerminkan waktu, massa, tempat dan tujuan. Secara asli dalam arsitektur istilah organik berarti sebagian untuk keseluruhan -keseluruhan untuk sebagian. Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap hubungan antara bangunan dan lingkungan dari pada terhadap proses-proses dinamik yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perubahan organisme. Biomorfik arsitektur berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh melalui : perluasan, penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh : kota yang dapat dimakan (Rudolf Doernach), struktur pnemuatik yang bersel banyak (Fisher, Conolly, Neumark, dll).

c. Analogi Romantis Kunci Analogi romantis adalah evokatif, yaitu mebawa/mengemban, menghasilkan reaksi emosional terhadap pengamat. Ada 2 cara: Menyatakan asosiasi. Perancangan romantis mengacu pada alam, masa lalu, tempat-tempat eksotis, benda primitif dan lain-lain. Contoh hotel di California.

Pernyataan yang dilebih-lebihkan Mempengaruhi perasaan dengan adanya sarana-sarana yang formal. Dipakai oleh gerakan ekspresionis di Eropa pada awal abad 20.

d. Analogi Bahasa/Linguistik.

Dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pengamat dengan menggunakan 3 cara :

Model Tatabahasa.Arsitektur seringkali terdiri dari unsur-unsur yang ditata menurut aturan sehinggan memudahkan dalam pemahaman dan penafsiran yang disampaikan oleh bangunan tersebut. Imaginasi dan rasa arsitekturnya diungkapkan dalam batas-batas yang ditentukan oleh oleh bahasa arsitektur universal. Contoh yaitu rumah yang layak harus dipertimbangkan dan mempunyai tata bahasanya sendiri. Tata bahasa disini dianalogikan dengan konstruksi dimana hubungan bentuk antara berbagai unsur yang masuk ke dalam konstitusi benda tersebut.

Model Ekspresionis.Bangunan dianggap sebagai tempat/wadah yang digunakan arsitek untuk mengungkapkan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut.

Model Semiotik.Suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi tentang apakah itu sebenarnya dan apa yang dilakukannya diterapkan oleh Robert Venturi, Denise Scott Brown dan Steven Izenour --->tanda-tanda cukup untuk menyampaikan makna.

Analogi MekanikLe Corbusier menegaskan bahwa rumah adalah contoh dari penggunaan analogi mekanik dalam arsitektur. seharusnya mereka tidak menyembunyikan fakta-fakta ini dengan hiasan yang tidak relevan dalam bentuk gaya.

Analogi Pemecahan Masalah.Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih banyak penalaran dari pada ilham-ilham dan lebih banyak pengetahuan faktual daripada semangat. Metode pemecahan masalah beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan merupakan masalah yang harus diselesaikan secara analisis. Suatu ciri dari metode pemecahan masalah dalam perancangan adalah prosedur yang seksama dan terpadu.

Analogi AdhocisDimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan langsung dengan cara menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa mengarah ke suatu tujuan/cita-cita Pedoman apa saja dapat dipakai untuk mengukur rancangan tersebut

Analogi Bahasa Pola Perancangan Arsitektur untuk mengidentifikasikan pola-pola dan jenis-jenis baku dari kebutuhan suatu tempat/kebudayaan tertentu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Hubungan-hubungan lingkungan dan perilaku menggunakan pendekatan tipologis/pola untuk membuat suatu bangunan/kota.Contoh: Bangunan untuk seorang lansia umumnya berupa pondok kecil di sebidang tanah yang kurang luas dan ditempatkan di lantai bawah.

Analogi DramaturgiKegiatan-kegiatan manusia dinyatakan sebagai teater dan lingkungan buatan dianggap sebagai pentas panggung. Ada 2 sudut pandang:1) . Dari sudut pandang aktor. Dengan menyediakan alat-alat perlengkapan dan kesan-kesan yang diperlukan serta perabot-perabot disusun secara teratur.

2) Dari sudut pandang dermawan.Arsitek menyebabkan orang bergerak ke suatu arah dengan memberikan petunjuk-petunjuk visual misalnya.Arsitek dalam analogi Dramaturgi mengatur aksi sekaligus menunjangnya.

Menurut Peter Tantangan dalam dunia arsitektur dapat dilihat dari praktek dan karya arsitektur itu sendiri. Teori yang berkembang di dunia Arsitektur berasal dari kritikan, penafsiran, dan deskripsi dari hasil pekerjaan yang telah dihasilkan dan berhasil membangun opini masyarakat sehingga timbul pemahaman baru. Dalam perkembangan dunia arsitektur, muncul aliran post modern yang menekankan pada kunci dominansi persoalan tunggal, hal ini berbeda dengan arsitektur modern yang bersifat formalisme, dan gagasan fungsionalisme, kebutuhan pemecahan radikal dan ungkapan jujur bahan dan struktur.Sejak pertengahan tahun 1960an, teori arsitektur benar-benar telah menjadi interdisipliner ; bergantung pada kritis. Proyek perbaikan modernisme ini disajikan sebagai pembuatan teori agenda baru untuk arsitektur, dilihat dari sudut pandang politik, etika, ilmu bahasa, estetika, dan fenomenologi.Teori dapat digolongkan menjadi beberapa pokok pikiran masalah berdasarkan subjeknya diantaranya : Preskriptif, proskriptif, Afirmatif, atau Kritis. Yang kesemuanya itu berbeda dari sudut pandang deskriptif yang netral. Teori preskriptif menawarkan penjelasan baru mengenai masalah khusus yang berfungsi untuk menentukan norma baru yang digunakan sebagai pedoman dalam praktek. Jadi ini menaikan standart metode desain. Jenis ini dapat bersifat kritis dalam situasi status quo. Sedangkan teori proskritif yang menawarkan keadaan standart apa yang dihindarkan dalam desain. Urbanisme dalam sudut pandang proskriptif didefinisikan tidak secara negatif tetapi lebih kepada pemecahan atau pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut, contohnya dengan menentukan zona fungsional. Seperti kode perencanaan kota untuk Seaside, Florida oleh Andreas Duany dan Elizabeth Plater Zyberk.Teori kritis menilai perkembangan dunia arsitektur dan hubungannya dengan masyarakat. Jenis tulisan yang berpolemik ini sering memiliki orientasi politik atau etika yang dinyatakan untuk mendorong perubahan. Teori kritis secara ideologi didasarkan pada marxisme atau feminisme. Contoh yang bagus dari teori kritis adalah Critical Regionalisme karya arsitektur kenneth Frampton yang mengusulkan ketahanan terhadap homogenisasi lingkungan visual melalui tradisi bangunan lokal. Teori kritis bersifat spekulatif, mengandung pertanyaan dan terkadang utopia. Inti dari teori teori yang ada pokoknya mengenai masalah pelaksanaan dan seni. Berasitektur dinyatakan sebagai cikal bakal seni bangunan yang halus. Hal ini sangat berbeda dengan prinsip ilmu matematika dan ilmu yang lainnya. Dilihat dari subjek dasar, prinsip dalam dunia arsitektur dapat digolongkan menjadi 5 point, diantaranya:1. Arsitektur yang memiliki tingkatan mutu yang diharuskan oleh seorang arsitek dalam hal kepribadian, pendidikan, dan pengalaman.2. Apresiasi arsitektur baik berupa seni maupun kesenangan sebagai salah satu kriteria arsitektur.3. Teori desain atau metode konstruksi. Meliputi: teknik, bagian, jenis, bahan, dan prosedur unsur pokok.4. contoh contoh senjata arsitektur, pemilihan, dan penyajian yang menyatakan sikap menulis terhadap sejarah.5. Sikap tentang hubungan antara teori dan praktek. Pandangan yang tentang subyek pokok ini dinyatakan oleh arsitektur Bernard Tschumi. Bagi Tschumi arsitek bukanlah seni dan teori yang mengambarkan. Tulisannya menunjukan bahwa peran teori merupakan penafsiran dan propokasi. Jika teori harus membawa hasil sesuai dengan yang diperkirakan maka satu satunya teori yang dapat diterima Preskriptif atau Proskriptif. Kedua aspek dalil ini ditantang oleh para pembuat teori postmodern seperti Alberto Perez Gomez yang berpendapat bahwa kekuatan kritis dari proyek yang tidak dibangun untuk arsitektur kertas. Teori juga menyelamatkan hubungan arsitektur dengan alam paradikma pilosofi dan ilmiah sebagian besar telah membentuk pandangan arsitektur tentang daerah aktifitas dimana alam menjadi pemandangan alam melalui upaya desainer.Perusakan kompleks perumahan pruitti-Igoe di St Louis misauri pada tahun 1972 secara luas diterima sebagai berakhirnya visi arsitektur modern.Lembaga teori di New York pada tahun 1967-1985 dan Venice, keduanya menjalankan publikasi yang sangat banyak yang menawarkan program pengajaran, konfrensi, simposium, panel dan pameran hal tersebut juga dilakukan oleh Insitute Arcsitekture and Urban Studies (IAUS) di Manhattan. IAUS menerbitkan surat kabar Skyline dua jurnal, dan serangkaian buku dibawah terbitan opposition. Penekanan berat lembaga tersebut pada teori berkarakteristik post modern. Paradigma arsitektur postmodern merupakan suatu fenomena, kecantikan, teori bahasa tubuh (semiotik, strukturalisme, poststrukturalisme dan dekonstruksi), marxism, dan feminism.PARADIGMA 1 PHENOMENOLOGI Aspek dari keteraturan akan menghasilkan suatu kebenaran dari teori arsitektur pada metode filosofi yang dikenal dengan nama phenomenologi, yang dapat diartikan sebagai suatu ancaman filosofis yang didasarkan atas kebiasaan postmodern melalui tempat, pandangan, pembuatan yang seringkali terlihat berlebihan dan sulit untuk diartikan. Phenomenologi mengkritik logika dari para ilmuwan yang dapat membawa aspek kemanusiaan. Salah satu tokoh yang sangat ekstrim mengritik modernisasi ialah Heidengger, ia mengemukakan bahwa orang-orang pada era modern diangap tidak mampu merefleksikan hidupnya sebagai manusia. Nortberg-Schulz mengacu pada lingkungan dan karakter yang dimanifestasikan kedalam sebuah bangunan. Sedangkan Mies mempunyai paradigma bahwa Tuhan merupakan sumber dari detail yang dibuat dalam desain arsitektural, karena setiap tatanan kehidupan dan sumber alam yang dihasilkan berasal dari Tuhan. Peres Gomes mengemukakan akan konsep dari Heidengger yang memungkinkan orientasi keberadaan, pengenalan budaya, dan hubungan dengan sejarah. Phenomenologi terakhir disampaikan oleh Juhani Pallasmoa yang mengartikan arsitektur merupakan fisik dari ide yang dihasilkan yang meliputi persepsi, mimpi, memori yang terlupakan dan imajinasi. Didalam uraian Francois Coli yang mengemukakan bahwa arsitektur merupakan suatu pemandangan yang tak nyata, yang nantinya akan diulas lebih lanjut melalui suatu pola pemikiran fisik, mistik, dan legenda. Phenomenologi merupakan sebuah konteks yang membicarakan mengenai arsitektur dalam kaitannya dengan segala keteraturan yang ada di alam. Keteraturan tersebut membentuk suatu pemaknaan yang menimbulkan berbagai macam filosofi, sebenarnya bila dikaji lebih mendalam unsur dari metafisika dapat masuk kedalam paradigma ini. Jadi konsep tersebut diatas phenomenologi menjadi suatu pegangan dalam proses perancangan. Mengenai ulasan phenomenologi ini yang mendasari asal mula ide tersebut muncul yang didasari oleh segala macam keseimbangan yang ada.Namun dapat disimpulkan bahwa paradigma phenomenologi ini merupakan keterkaitan dengan tradisi masa lalu, yang dapat diartikan sebagai memorial Tidak terbatas akan teori saja tetapi dapat menembus disiplin dari keilmuan. Menunjukan makna bahwa adanya keberadaan manusia yang telah diabaikan oleh modernisasi. 1. Stone house oleh Gunther Domenig

Bangunan ini memiliki suatu unsur yang tidak mempunyai kaitan dengan segala keteraturan yang ditimbulkan dari aspek phenomonologi. Hal ini dapat dilihat dari bentukan yang ada, kurang dirasakan adanya kesinambungan dengan lingkungan sekitar posisi bangunan terhadap lingkungan dan juga tidak terdapat unsur budaya dan sejarah yang melandasi perancangan.

PARADIGMA 2 AESTHETIC OF SUBLIME Pada pembahasan ini lebih menampilkan akan artikulasi dari sebuah kategori oestetik yang penting pada periode postmodern. Untuk menuju titik yang radikal sejarah dari modernisasi, haruslah merombak teori aestetik secara utuh. Dalam teori aestetik tabula rasa dibahas mengenai polemic modernist beirisikan akan aplikasi antara ilmu dan desain yang saling terkait. Dalam arsitektur fragmentasi merupakan suatu hal yang sangat penting dari sejarah modern karena mengandung suatu penolakan dari bentukan desain yang umumnya ada. Dalam bukunya Robert Am Stern mengemukakan bahwa tubuh dari aliran clasic tidak mengarah pada politik dan moral, tetapi lebih mengarah pada bahasa. Dan bahasa clasic yang dipakai bukan merupakan sesuatu hal yang pasti tetapi haruslah dapat memberikan suatu kemurnian bentuk. Sedangkan menurut Aldo Rosi yang mengemukakan pendapatnya bahwa bangunan clasic memiliki sesuatu yang praktis.Menurut Pandangan kami terhadap sublisme ialah : Sublime dalam hal ini berbicara mengenai arsitektur gaya-gaya klasik yang dipadukan dengan unsur modern. Pada sublime ini terlihat akan perpaduan antara unsur klasik dengan modern dapat melalui ornamennya, dan yang terpenting ialah tidak meninggalkan tradisi sejarah secara utuh tetapi mengadopsikan hal tersebut pada bangunan, sublime juga berbicara mengenai keindahan / kecantikan dari bangunan.

1. Single Family ResidenceCatalonia, Spanyol, 1983 - 1987 Architect : Oscar Tusquets

Perumahan gaya Mediterania ini dibangun pada tahun 1983 oleh Oscar Tusquets dan lous Clotet, dimana mereka telah bekerja sama sejak 1964. Gerakan ini, meskipun mendapatkan keuntungan dari ahli mordenisasi, tidak memiliki hasrat untuk menghabiskan simbol simbol sejarah untuk membangkitkan image dalam kebudayaan bersama. Gaya baru Clotet memanggil kembali gaya baru klasik dengan struktur dan proporsinya meskipun dimasukan gaya klasik, Tusquets disisi lainnya dia juga memiliki kebebasan pediman baluster dan molding , disain interiornya dengan detail yang cermat dan tidak takut dengan konstruksi skala besar. Pada bangunan ini usur alam menjadi pendukung utama keindahahan bangunan, pemilihan warna, tekstur dinding, dan dekorasi jendela berusaha disesuaikan dengan unsur alam disekitarnya. Penggunaan dan penempatan simbolsimbol arsitektur seperti ornamenornamen, dekorasi ruang, dan penambahan efek lengkung pada sisisisi tertentu dari bangunan semakin mempertegas kesan klasik dalam desain ini. Pada pembahasan sublime unsur simbilis dari banguanan ini masih terdapat suatu tradisi sejarah dengan perpaduan gaya modern. Pada tampak depan banguan ini terlihat adanya ornamentasi dari gaya klasik dalam permainannya dengan ornamentasi, warna, dan bentukan geometris yang mendukung merupakan suatu unsur sulime yang nampak. PARADIGMA 3 : LINGUISTIC THEORI Pada teori ini dibahas akan adanya budaya yang semakin krisis pada era modernisasi, yang dapat mempolakan suatu pemikiran, pada pergerakan postmodern mulai diperhatikan akan masalah budaya sampai pada rekonstrukturisasi pemaknaan bahasa arsitektural. Dalam teorinya Mies Van de Rohe menjelaskan akan suatu kesatuan yang utuh antara arsitektur dan teknologi yang ada, tetapi lama kelamaan salah satu akan mendominasi yang lainnya. Dari hal ini budaya arsitektur dapat terkikis oleh perkembangan teknologi yang ada.Strukturalisme ; Struktural lebih menfokuskan pada kode, konvensi, dan proses pertanggung jawaban dari pekerjaan dimana menciptakan arti sosial. Struktur merupakan sebuah proses yang liguistik, psycoanalitic, metaphisical, logical, sosiological. Dalam desain struktur merupakan sesuatu kejelasan yang dapat mempertegas arti dari desain yang akan diwujudkan.Post strukturalism ; Dalam hal ini untuk membedakan strukturalism dan poststrukturalism sangatlah sulit, karena keduanya hampir sama, Dan untuk memisahkannya dilihat dari aspek bahasa arsitektural yang ditimbulkan dalam desain yang ada, poststrukturalisme lebih mengarah pada pemaknaan dari karya desain arsitekturalnya.Menurut konteks teori bahasa : Bahasa dalam arsitektur mempunyai suatu keterkaitan dengan penanda dan pertanda, hal inilah yang kemudian disampaikan oleh perancang untuk memberikan suatu makna terhadap bangunan. Dalam konteks derrida dibahas bahwa tidak ada suatu konteks yang jelas untuk memisahkan antara petanda dengan penanda. Dalam bahasa arsitektural suatu tanda akan membawa kita ketanda seterusnya tanpa suatu batasan yang jelas. Perlu diketahui dalam hal ini tanda sangat tidak indentik dengan makna, kalau makna dapat berubah menurut ruang lingkup dari tanda yang mengikutinya. Pada dasarnya bahasa arsitektural tidak stabil seperti yang telah dijelaskan oleh kaum strukturalisme, jadi elemen bahasa tidak bisa didefinisikan dengan jelas bila tanpa menelusuri tanda yang saling terkait. Poststrukturalisme adalah suatu reaksi yang ditimbulkan oleh strukturalime, poststrukturalisme memiliki kaitan erat dengan konstruksi massa, bidang, material yang membentuk suatu elemen struktural yang tidak terikat dengan standart teori yang ada, tetapi merupakan suatu pengembangan dari teori tersebut.Contoh dari teori bahasa ialah:1. Parochial Complex

Vienna, Austria, 1981Architect : Werner Appelt. Bangunan ini merupakan bangunan ketiga dari Katholik centre yang ada di Vienna. Pada bangunan ini kita dapat melihat bangunan ini memang dengan sengaja didesain dari awal dengan konsep klasik dimana tujuan arsitek yang berusaha menciptakan kesan formal dan religius. Dimana hal tersebut dapat dicapai dengan pengolahan ruang dan tampilan bangunan yang bergaya klasik dan kuno. Dari tampilan depan bangunan yang menggunakan efek dan pengolahan lengkung dalam desain tampilan depan bangunan memperjelas unsur postmodern dalam bangunan ditambah pengolahan masa yang tampak kokoh dengan betonbeton tebal, dimana bukaan hanya mengandalkan jendela yang penempatannya disusun sedemikian rupa sehingga memberikan penerangan yang baik dan cukup terhadap ruangan. Pada bagian interior dari bangunan kita dapat melihat kesan ruang yang tinggi dan besar yang berusaha mencapai kesan monumental yang memang sangat cocok ditimbulkan oleh bangunan bangunan yang digunakan untuk acara acara religius. Dari berbagai segi bangunan ini mempunyai suatu pertanda tersendiri, muali dari tampak luar yang terkesan formil dan religius yang dapat dirasakan dan dibaca dengan pola pemikiran kita. Lalu setelah kita memasuki ruangan akan terkesan berbeda dengan pola pafon yang lengkung dan tinggi akan memberikan suatu kesan akan kebesaran yang kuasa. Bila dibahas lebih dalam lagi konteks bahasa arsitektur akan semakin banyak dan tidak mempunyai batasan yang begitu jelas.

2.Spirit and soul unfold in a Spanish chapel

Kemungkinan besar perancang ingin menghadirkan suatu kestabilan yang dinamis melalui bentuk yang dihadirkan. Maksud dari kestabilan yang dinamis disini ialah perancang ingin menggugah psikologis dari manusianya. Pada bangunan kapel dibuat miring pada sisi-sisinya, dimaksudkan agar pemakai terguncang dan sadar akan dirinya yang tidak berdaya, dan mengakui akan kebesaran penciptanya. Jadi bahasa dalam arsitektur tidak selalu didasarkan akan ornamentasi pada bangunan, tetapi juga dari bentukan yang ditimbulkan yang dapat merangsang pola pemikiran kata dalam merasakan suatu esensi dari ruang yang ditimbulkan. PREHISTORIC ARCHITECTURE (10000 BC 3000 BC) Disebut juga era neolitikum. Bukti-bukti sejarah bangunan terlihat di barat daya asia yaitu sekitar Syria, Iraq (8000 BC), sebelah tenggara eropa (7000 BC), dan eropa tengah (5500 BC).Masyarakat neolitikum di Syria dan sekitarnya merupakan tukang bangun yang hebat. Bangunan sudah disusun dari batu bata tanah liat. Bahkan rumah tinggalnya pun sudah dilapis dan dilukis seperti gambar manusia dan binatang. ANCIENT ARCHITECTURE (3000 BC 373 AD) Bermula ketika manusia di dunia sudah mengenal Tuhan, iblis ,dan malaikat. Tuhan dianggap sebagai sesuatu yang solid. Semua aspek keseharian manusia selalu dihubung-hubungkan dengan unsur yang supranatural dan bertujuan sebagai perwujudan regenerasi, musim, siang, dan malam.Ancient world banyak didapat di sekitar Mesir (Ancient Egyptian Architecture), Yunani (Greek), Babilonia & Assyria, Inca, Mayam Persia, Romawi, dan Sumeria. . Ancient Egyptian Architecture Sungai Nil yang menjadi sumber peradaban manusia di Mesir Kuno. Di sekitar sungai Nil juga kemudian terdapat beberapa bukti sejarah arsitektur berupa monumen Piramida. Antara lain Great Pyramid of Giza dan Great Sphinx of GIza.Bangunan arsitektur di Mesir Kuno ini terbuat dari bata tanah liat dan batu. Batu biasanya banyak digunakan pada pemakaman dan kuil, sementara bata digunakan untuk istana dan benteng kuil serta kompleks kota. Rumah tinggal di Mesir Kuno dibuat dari tanah liat yang dikeringkan yang diambil dari sungai Nil.Eksterior dan interior dinding diselimuti oleh hieroglyphic (tulisan Mesir Kuno) dan pahatan yang dicat dengan warna-warna cantik. Motif dari ornamen bangsa Mesir adalah sebuah symbol, seperti scarab, kumbang. Motif yang umum juga seperti daun palem, tanaman papyrus, dan bunga lotus. . ROMAN ARCHITECTURE Arsitektur Romawi Kuno banyak mengadaptasi Arsitektur Yunani. Kedua gaya tersebut disadari menjadi dasar dari arsitektur klasik. Namun, elemen sosial seperti kemakmuran, populasi yang besar dalam kota memaksa Romawi Kuno mencari arsitektur baru sebagai solusi dari masalahnya. Politik propaganda juga membuat bangunan-bangunan harus dibuat menarik seperti ruang publik. Romawi Kuno menggunakan lengkungan, dome, dan penemuan beton sebagai material pada bangunan publiknya. Bangunan juga banyak dipengaruhi oleh dorongan keagamaan seperti bangunan Pantheon. Salah satu bangunan yang cukup impresif adalah amphitheatres the Colosseum di Roma. Fungsinya sebagai tempat kontes Gladiator dan sarana berkumpul rakyat dan penguasa.Bangsa Romawi Kuno sudah membuat berbagai macam inovasi bangunan seperti, permukiman, bangunan publik, mercu suar dan inovasi material. Inovasi material di era Romawi Kuno dimulai abad 1 BC dengan menemukan beton. Sehingga memungkinkan untuk merangkai struktur lengkung (arc) dan dome. Semua bangunan di abad Romawi Kuno ini dijabarkan oleh Vitruvius dalam tulisan pertamanya di abad 1 AD dalam bukunya De Architectura.

Medieval Architecture (arsitektur abad pertengahan) Arsitektur eropa barat di era a wal abad pertengahan dibagi atas era Early Christian (Awal Kristiani) dan Pre-Romanesque, termasuk Merovingian, Carolingian, dan Asturian.Beberapa peninggalan arsitektur abad pertengahan yang masih bertahan umumnya adalah sebuah benteng. Istana dan benteng ini menunjukkan keberadaan bangunan non religius yang pernah ada di era arsitektur abad pertengahan. Di mana ciri bangunan tersebut memiliki jendela-jendela yang difungsikan sebagai tempat prajurit pemanah untuk menembak dari luar bangunan. Gothic Architecture Arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang mewarnai era awal dan akhir dari periode pertengahan. Dari sebuah evolusi dari Arsiktektur Romawi dan sangat berkembang di era Renaissance.Gaya Gothic dimulai di Perancis abad ke 12 sampai 16 Masehi. Arsitektur Gothic dikenal sebagai periode French Style. Dimana karakteristik desainnya adalah adanya pointed arch, the ribbed vault, dan the flying buttress. Arsitektur Gothic umum dikenal dengan bangunan Cathedrals, abbeys, dan Parish Churces di Eropa. Selain itu juga terdapat banyak istana, kerajaan, town hall, universitas, dan bangunan pribadi.Karakteristik yang paling tercermin membentuk arsitektur Gothic adalah Cathedrals dan Churches. Era Gothic sendiri kemudian berkembang menurut wilayahnya masing-masing. Seperti di Perancis, Inggris, Italia, Spanyol, Portugal, dan Polandia.Bangunan di era arsitektur Gothic kemudian hancur ketika perang saudara pecah di Inggris. Sehingga di tahun 1663 sampai akhir abad 17 timbul pengembangan aru dari arsitektur Gothic di Inggris yang dinamakan Gothic Survival and Revival. Bukti keberadaan bangunannya bisa kita lihat di Oxford dan Cambridge. . Renaissance ArchitectureRenaissance kerap kali disebut sebagai Italian Renaissance yang dimulai abad 15 masehi. Meski menurut beberapa pandangan perkembangan yang sama sudah ada di eropa sebelum abad 15 masehi. Era renaissance ini disebut juga Early Modern.Pembangunan dari abad pertengahan lebih tertuju pada bagaimana geometri menjadi penghubung antara cahaya engan keberadaan material yang kemudian dikreasikan sebagai bangunan yang memiliki karakter eksistensi yang kuat. Hubungan ini yang kemudian menyadari manusia merepresentasikan khasanah baru ke dalam arsitektur Renaissance.Renaissance juga menyebar ke Perancis akhir abad 15 masehi. Ketika Charles VIII kembali di tahun 1496. Gaya bangunannya bisa kita lirik pada Chateau dAmboise yang sangat kental dengan gaya Renaissance.Beberapa arsitek yang cukup dikenal seperti Philibert Delorme, Androuet du Cerceau, Giacomo Vignola dan Piere Lescot adalah sebagian dari arsitek yang menginspirasikan ide-ide baru di masa renaissance. Baroque Architecture Arsitektur Barok dimulai di awal abad 17 Masehi di Italia. Dengan paradigma berfikir dari era Romawi dengan campuran bahasa arsitektur dari era Renaisance, Barok mengekspresikan bangunan sebagai reformasi dari Renaissance itu sendiri. Pergerakan itu dipengaruhi oleh keberadaan paradigma agama di mana Catholic Church bereformasi merespon keberadaan Protestan.Arsitektur Barok hadir sebagai manifesto dari reformasi agama. Barok ditemukan dari The Age Of Enlightenment ( 1750 AD 1900 AD ) Menjelajah waktu ke era yang dikenal juga dengan the Age of Reason. Era ini adalah peralihan dari era Klasik, di abad ini manusia sudah menemukan teknologi (penemuan) baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Penemuan ini kemudian mengembangkan arsitektur ke arah yang lebih inovatif lagi seperti penemuan listrik, mesin uap dan mesin lainnya. Pengaruh perkembangan ini akhirnya menciptakan teknologi baru dalam arsitektur, material dan olah struktur kemudian bersinergi dengan bahasa arsitektur baru.Era ini ditandai oleh iklim politik dunia di mana revolusi Perancis (1789-1799) dan Revolusi Industri merubah peta desain dalam arsitektur di dunia. Perkembangan beberapa paradigma gaya dalam arsitektur pun mulai beranekaragam, karakter sudah dipengaruhi oleh ideologi setiap perancangnya. Beberapa yang terekam dari gaya yang berkembang di era ini antara laina) Regency architectureb) Neo-Classical architecturec) Greek Revivald) Neo-Gothic architecturee) Second Empiref) Neo-Byzantine architectureg) Neo-Romanesque architectureh) Jacobethan architecture Tudorbethan architecture Masyarakat luas memandang arsitektur sebagai sesuatu yang berkaitan denganpenciptaan (kreasi) serta teknik mendirikan bangunan / gedung atau tempat kegiatanmanusia. Pada proses penciptaan arsitektur dimaksud terdapat tiga aspek uatmayang mesti dipenuhi, yaitu: (a) aspek kegunaan / fungsi, (b) aspek kekuatan /kekokohan serta (c) aspek estetika (keindahan) bangunan. Bagi masyarakat luas,bangunan sebagai karya arsitektur setidaknya memenuhi tujuan: nyaman untukdihuni, aman / selamat untuk digunakan atau dihuni serta indah atau estetis dari segipenampilan.Pandangan atau pengertian atau definisi tentang arsitektur dikemukakan paraahli / pakar, mulai dari : (1) Marcus Vitrovius Filliotentang arsitektur yaitu: arsitekturadalah proses penciptaan dan pewujudan bangunan yang memiliki tiga pilar utama,yaitu: (a) kegunaan / fungsionalitas, (b) kekokohan / strukturdan (c) estetika ataukeindahan. (2) Pandangan Van Rommondttentang arsitektur, yaitu: prosespenciptaan bangunan bagi kehidupan manusia, yang didalamnya tercapai rasa,aman untuk dihuni, nyaman untuk digunakan dan bahagia/puas dari aspek visual.Pandangan atau pengertian arsitektur tersebut juga dikemukakan mulaidari (3)Aldo van Eyck, (4) Bruno Sevi, (5) Ammos Rapoport hingga(6) Christian NormbergSchulz. Dalam makalah ini dibahas apa itu pemahaman tentang Arsitektur,kegiatanperancangan arsitektur hingga kegiatan profesi arsitek dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci :arsitektur, perancangan arsitektur dan profesi arsitek.Melihat asal katanya arsitektur (berdasarkan Ensiklopedia Americana (1988),berasal dari archi dan tecton (bahasa Latin) yang mempunyai arti sebagai: tukang batuatau tepatnya ahli bangunan. Arsitektur telah dikenal luas dalam masyarakat Eropaterutama pada masa kerajaan Yunani dan Romawi sebelum masa keemasan (Renaisance)di Eropa. Bahkan jauh sebelum kerajaan Yunani dan Romawi berjaya di Eropa, arsitekturtelah dikenal pula di Babilonia, Mesir Kuno, anak benua India bahkan di dataran China.Arsitektur sebagai salah satu ciri kebudayaan manusia, merupakan seni dan teknikbangunan sama halnya dengan seni sastra, seni suara, seni drama, seni tari dan bahasadapat mencerminkan keadaan suatu kebudayaan masyarakat di lokasi tertentu. Karya-karyaarsitektur (yang sebagian besar merupakan bangunan bangunan monumental) sampaisaat ini masih merupakan tanda kebesaran dari cipta dan karsa (kebudayaan) manusiayang pernah ada dalam sejarah perkembangan manusia.Hampir merata di sebagian besar pelosok muka bumi, kita mengenal karya karyaarsitektur besar yang dikenal masyarakat luas sebagai keajaiban dunia. Misalnya: Tembokbesar China, Musolium Taj Mahal di Agra India, pagoda Angkor Vat di Kambodia, CandiBorobudur dan Prambanan di Jawa Tengah Indonesia, Taman Gantung di Babilonia, Piramida dan Spinx di Mesir, Bangunan Stadion dan Parthenon di Roma, Pelataranpemujaan Dewa Matahari di Inca hingga Altar Kerajaan di Aztex Amerika Tengah. (lihat 51978).Demikian pula terdapat karya-karya arsitektur masa lalu yang belum terbilang tuayang menjadi ciri khas dari masyarakat di muka bumi. Misalnya: Istana Kaisar di KyotoJepang, Lapangan Merah di kota Moskwa, Istana Buckingham di London, Menara Eiffel diParis, Istana Kekaisasan Prusia di Wina dan Salzburg, Menara Pisa di Roma, IstanaKerajaan di Budapest Bulgaria, Masjid Al-Haram dan Al-Nabawi di Arab Saudi, Masjid AlSulaiman di Turki, dsb. (lihat 6 1986).Pada masa kini yang ditandai dengan masyarakat post-modernism, juga ditandaidengan adanya bangunan-bangunan tertentu sebagai karya arsitektur masa kini. Misalnya:BMW Building di Munchen, markas besar UNESCO di Paris, Musium Pompidou di Prancis,bangunan Hongkong Bank di Hongkong, menara Petronas di Kuala Lumpur Malaysia,Kansai International Airport di Osaka Jepang, City Hall di Toronto Canada, JembatanGolden Gate di San Fransisco, hingga bangunan World Trade Centre di New York yangtelah hancur.Dalam masyarakat luas arsitektur dipandang sebagai sesuatu yang berkaitandengan bangunan atau tempat kegiatan manusia yang dibangun berdasarklan hasil cipta(kreasi) dari seorang arsitek atau ahli bangunan. Pada proses penciptaan arsitekturtersebut terdapat aspek ketepatan fungsi, aspek kekuatan / kekokohan serta adanya aspekestetika (keindahan) bangunan. Bagi masyarakat luas, bangunan sebagai karya arsitektursetidaknya memenuhi tujuan: nyaman untuk dihuni, aman/selamat untuk digunakan sertaindah dalam bentuk.Mengenal Dunia Arsitektur.Secara saintifik perlu diungkap tentang apa itu arsitektur? Telah banyak pandanganatau pengertian serta batasan tentang arsitektur dari beberapa ahli / pakar. Mulai daripandangan (1)Marcus Vitrovius Filliotentang arsitektur yaitu: arsitektur adalah prosespenciptaan dan pewujudan bangunan yang didalamnya memiliki tiga pilar utama, yaitu: (a)kegunaan atau fungsionalitas, (b) kekokohan / kekuatan dan (c) estetika atau keindahan. (2)Pandangan dariVan Rommondttentang arsitektur, yaitu: proses penciptaan bangunan bagikehidupan manusia, yang didalamnya tercapai rasa, aman untuk dihuni, nyaman untukdigunakan dan bahagia/puas dari aspek visual.(3) Pandangan dariAldo van Eycktentang arsitektur, yaitu: proses penciptaan ruangdan lingkungan bagi kehidupaqn manusia, yang didalamnya terkait dengan unsur -unsur:fungsi, bentuk, lokasi dan tata nilai kehidupan masyarakatnya. Demikian pula pandangandari (4)Bruno Zevitentang arsitektur, yaitu proses penciptaan dan pewujudan bangunanyang erat kaiatannya dengan unsur-unsur: fungsi, bentuk, bahan, warna, cahaya sertaelemen-elemen pembentuk ruang / bangunan lainnya. (lihat 41979).Pandangan yang terkini tentang arsitektur, yaitu dari (5)Ammos Rapoportyangmenyatakan bahwa: arsitektur adalah proses penciptaan dan pewujudan dari ruang dalambentuk lingkungan binaan (build environment) bagi kehidupan manusia, dimanalingkungan yang diciptakan tersebut hendaklah adaptif dan selaras dengan lingkungansekitarnya. Dan yang terakhir dari (6)Christian Normberg Schulz, yaitu: arsitektur adalamproses penciptaan ruang atau bangunan yang didalamnya mengandung tiga unsur penting,yaitu: (a) kegunaan / fungsi, (b) teknik / keteknikan dan (c) ekspresi bentuk. (lihat 31986).James Snyder mengungkapkan bahwa terdapat tingkatan skala atau besaranruang yang mesti dipahami dalam kerangka kerja perancangan arsitektur. Tingkatan skalaatau besaran ruang dalam arsitektur tersebut adalah: (1) Skala / Besaran Ruang TingkatKecil ( Mikro ), yang meliputi: (a) the part of the roomscale (b) the room scale (c)the multirooms scale (2) Skala / Besaran Ruang Tingkat Menengah ( Midle), yang meliputi: thepart of the building scale the building scale dan the building with site scale. (3) Skala Besarn Ruang Tingkat Besar ( Makro ) yang meliputi: the multi building scale thedistrict scale dan the part of urban scaleApa tugas dari seorang arsitek? Arsitek didefinisikan sebagai seorang perancang bangunan( building designer) namun peran arsitek tidak hanya sebatas bangunan saja,tetapi meliputi tugas penataan (penciptaan dan pewujudan) dari ruang dalam skala yanglebih luas. Ruang tersebut berwujud lingkungan binaan (build environment) yang diperuntukkan bagi kehidupan manusia maupun masyarakat luas (umum).Dalam skala kecil(mikro) tugas dan peran arsitek adalah menata ruangan-ruangan( rooms ) yang diintegrasikan secara utuh dalam bentuk bangunan (building). Dalam skalamikro inilah arsitek menjalankan tugasnya senbagai perancang bangunan (buildingdesigner). Seorang arsitek akan berupaya secara maksimum dalam proses menciptakanbangunan, dimana digunakan kaidah-kaidah atau pedoman -pedoman dalam perancanganarsitektur. Pemenuhan tujuan-tujuan utama arsitektur seperti: (a) pemenuhan aspek fungsi /kegunaan bangunan, (b) pemenuhan aspek struktur / kekuatan bangunan hingga (c)pemenuhan aspek keindahan bangunan menjadi tugas utama seorang arsitek.Dalam skala perancangan bangunan ini, pemahaman tugas dari bangunan (thebuilding task) menjadi penting bagi seorang arsitek / perancang bangunan dalammenjalankan tugasnya. Demikian pula pemahaman terhadap aspek keteknikanbangunan(the building technique) merupakan tugas yang mesti dilakukan dan diselesaikan. Tugasselanjutnya yaitu melakukan kreasi dalam mengekspresikan bentuk bangunan sebagaibagian dari pencapaian unsur estetika / keindahan bangunan.Dalam skala yang lebih luas, tugas dari seorang arsitek bukan lagi menciptakandan mewujudkan bangunan, tetapi lebih luas dari itu menyangkut didalamnya aspektapak dan lingkungan sekitarnya (site and serounding). Bahkan arsitek perlu mengenal,mengerti dan memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penataan lingkungan danpenataan ruang. Oleh karena itu dalam skala makro, tugas seorang arsitek juga berkaitansetidaknya dengan tiga tingkatan: (a) penataan / tata bangunan, (b) penataan / tatalingkungan dan (c) penataan / tata ruang.Secara kerangka kerja keprofersian, maka tugas dan peran dari seorang arsitekakan berhubungan terutama dengan: (a) interior designer danfurniture designerdalamskala mikro, (b) structural engineer mechanical & electrical engineer\dalam skala midleserta (c) planolog / urban planner, urban designer dan arsitek lansekapdalam skalamakro. Untuk menjalankan profesi arsitek sebagai bagian dari penata ruang maka perlumengenal dan memahami: Undang-undang Tata Lingkungan dan Undang-undang TataRuang.Pendapat Prof. Normberg Schulz (1986) tentang kegiatan profesi arsitek adalah architect is the high learning professio. Sedangkan dalam proses pewujudan bangunan atau lingkungan binaan.

. KESIMPULAN Arsitektur adalah bukti sejarah peradaban manusia. Arsitektur juga menjadi cermin revolusi dari pemikiran-pemikiran dalam mencipta ruang hidup dan tata laku manusia dari masa ke masa. Bangunan hasil karya cipta manusia mengiringi perubahan ideologi dari era mitos sampai era teknologi. Gaya arsitektur dipengaruhi oleh keadaan sosial dan politik bahkan kondisi budaya wilayah setempat. Seiring dengan penemuan dan perkembangan teknologi gaya arsitektur kemudian mengacu pada aspek-aspek yang bersifat inovasi. Bentuk pertentangan terhadap ideologi desain lama kemudian dating pemikiran terhadap gaya baru dalam arsitektur dan begitu seterusnya. Paper ini akhirnya memberikan gambaran bagaimana arsitektur berperan bagi sejarah manusia. Bagaimana arsitektur berpengaruh terhadap kemegahan suatu masa. Gaya yang terus berkembang akhirnya memberikan kesimpulan pada akhir pencarian arsitektur itu sendiri. Kembali menghargai alam. Arsitektur harus berkelanjutan, tidak sekedar gaya, tidak sekedar busana, arsitektur harus bicara terhadap masa depannya mendatang, setahun lagi, sepuluh tahun lagi, seabad lagi, bahkan sampai akhir peradaban manusia di bumi. Ini tugas kita, arsitek.

Menurut FRANCIS D.K.CHING Arsitektur umumnya dibanyankan-didesain dan direalisasikan dibangun dalamupaya merespons seperangkat kondisi yang ada. Kondisi-kondisi ini mungkin bersifat fungsional atau mungkin juga dalam kadar yang berbeda-beda merefleksikan iklim social,politik,dan ekonomi.Tahap awal dari segala jenis proses desain adalah kesadaran akan adanya kondisi yang problematik dan keputusan untuk mencari solusinya. Desain merupakan suatu tindakan yang penuh tekad,suatu upaya sarat tujuan. Ini merupakan prosestahap proses desain yang penting,karena pada hakekatnya,sebuah solusi mau tidak mau pasti terkait dengan bagaimana sebuah masalah depersepsikan,defenisikan,dan diartikulasikan,plet Hein,seorang pujanggan dan ilmuan Denmark yang ternama.