Top Banner
International Year of Family Farming: Mewujudkan Keluarga Petani Indonesia yang BERMARTABAT Oleh: SYAHYUTI PSEKP - Bogor– 19 Agustus 2014 1
67

Ff bermartabat (yuti) - 5

Nov 30, 2014

Download

Science

Buruh tani bukan PETANI. Kerja kayak rodi, perbudakan pun konon masih ada di perkebunan. Kapan petani kita bisa bermartabat? Dimana asa bisa disandarkan?
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ff   bermartabat (yuti) - 5

International Year of Family Farming:Mewujudkan Keluarga Petani

Indonesia yang BERMARTABAT

Oleh: SYAHYUTI PSEKP - Bogor– 19 Agustus 2014

International Year of Family Farming:Mewujudkan Keluarga Petani

Indonesia yang BERMARTABAT

Oleh: SYAHYUTI PSEKP - Bogor– 19 Agustus 2014

1

Page 2: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Materi presentasi:

1. International Year of Family Farming (IYFF) dan relevansinya di Indonesia

2. Kondisi petani Indonesia (terutama buruh tani)

3. Berbagai kebijakan tentang petani4. Seperti apa RT petani yang bermartabat?5. Bagaimana mencapainya?

2

Page 3: Ff   bermartabat (yuti) - 5

• Tahun 2014 adalah International Year of Family Farming” (IYFF)• Tujuannya adalah = to reposition family farming at the centre

of agricultural, environmental and social policies in the national agendas by identifying gaps and opportunities to promote a shift towards a more equal and balanced development.

• to defend and strengthen Family Farming as a viable alternative to eradicate the hunger, malnutrition and poverty suffered by 1000 million people worldwide.

• Kegiatan 2014 IYFF 2014 = Promosi, diskusi, dan kerjasama di level nasional, regional, dan global; untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang tantangan yang dihadapi oleh smallholders dan mencari cara EFEKTIF untuk MENDUKUNG family farmers.

• IYFF didukung oleh World Rural Forum dan 360 NGO sedunia• Bagaimana di Indonesia? 3

Page 4: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Apa sih Family farming (“Pertanian Keluarga”) ?

• “..... a farm owned and operated by family “• Menurut USDA: family farm = memproduksi untuk

dijual, memproduksi cukup untuk kebutuhan keluarga dan usahatani, TK dari dalam keluarga dan dari luar (hired labor).

• Di AS : 98 persen adalah family farms• FAO: family farming = “form of organizing crop and

forest production as well as fishery, livestock raising, and aquaculture, which is managed and directed by a family, which mainly depends on family labor of both women and men. The family and the holding are linked, co-evolve, and combine economic, environmental, reproductive, social, and cultural functions.”

4

Page 5: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Sisi-Sisi Positif Pertanian Keluarga (Alejandro Asin http://www.astc.org/...)

1. Family farming feeds the world. 70 persen pangan dunia diproduksi oleh family farmers. Small farms more productive (in terms of output per unit of land and energy use).

2. Family farming generates well being. 40 persen rumah tangga dunia bergantung kepada family farming. Dari 3 milyar penduduk desa di negara berkembang, sebanyak 2,5 milyar bekerja di pertanian.

3. Combats poverty. Pertumbuhan GDP dari pertanian mampu mengurangi kemiskinan dua kali lebih banyak dibanding sektor lain (World Bank).

4. Family farming protects biodiversity and the environment. (source of genetic diversity, uses seed varieties and livestock breeds well adapted to various environments, use of agroecological and traditional techniques, supporting the healthy functioning of ecosystems, more resilient to the impacts of climate change, contributes to maintaining the population in rural areas and preserving historic cultural values).

5

Page 6: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Persepsi dan Harapan terhadap Pertanian Keluarga:

• Family Farming = our alternative for the future• Family Farming = feeding the world, caring for

the earth• Family farming = be a key factor in the UN’s Zero

Hunger Challenge and the UN post-2015 Sustainable Development Goals

• Family Farming = combating poverty, achieving food security, and attaining a vibrant rural society, based on respect for the environment and biodiversity.

6

Page 7: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Kondisi yang dihadapi (http://www.ruralforum.net/...)

1. Keberadaan pertanian keluarga dipengaruhi oleh krisis pangan, finansial, dan bahan bakar; serta perubahan iklim

2. Kebijakan yang dibuat belum sesuai kebutuhan pertanian keluarga

3. Model ekonomi dan kebijakan pemerintah merugikan pertanian keluarga

4. Ancaman land grabbing terhadap pertanian dan keluarga dan produksi pangan berkelanjutan.

5. Lahan pertanian keluarga (smallholders, indigenous communities, and shepherds) diakuisisi untuk tenaman ekspor

6. Lemah akses dan kontrol pasar, serta posisi tawar 7. Peranan perempuan sangat vital pada pertanian yang

7

Page 8: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Kondisi PEREMPUAN dalam Pertanian Keluarga:

1. Women farmers play a vital role in producing as well as providing food for their families and their communities.

2. They are custodians of the environment as well as of the more traditional, less intensive farming and input-efficient techniques.

3. They are leaders in natural and genetic conservation efforts from seed selection to planting, harvesting, storage, and processing.

4. Their contributions are undercounted and most agricultural policies and programs are not sensitive to women farmers’ needs.

5. Women lack access to and control over land, access to markets, education and a political voice in farmers’ organizations and in government bodies.

6. They face gender-based discrimination in the household and society at a daily level.

7. These factors reduce their ability to contribute and benefit from agricultural development and also increase their vulnerabilities.

8

Page 9: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Kebutuhan ke DEPAN:1. Strengthen family farmer organizations and movements to increase

their influence over policies, institutions and markets, to secure access to the resources they need, and to ensure they are inclusive and act positively in favour of the most marginalized (women, youth, indigenous peoples, etc.).

2. Ensure that public and private institutions, including international financial institutions are accountable to family farmers and provide targeted, quality services (i.e. financing, infrastructure, extension, technology research and innovation, information, public distribution, education, emergency response, etc.) that build on family farmers' knowledge, capabilities, and interests.

3. Define investments and develop policies, in consultation with family farming organizations, which are specifically dedicated to addressing family farmer needs (inputs, local food availability/procurement, storage, territorial approach, and adaptation to local systems, etc.), and to redistributing wealth and opportunities to reduce inequalities in gender, and in access to critical resources (land, water), and services (finance, technologies, social protection).

9

Page 10: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Tugas untuk PEMERINTAH:

1. Ensure Family Farmers’ Access And Control Over Natural Resources, Mainly Land, Water, Forests And Seeds.

2. Promote Sustainable, Agro –Ecological Approaches By And With Family Farmers.

3. Ensure Access And Increased Market Power Of Family Farmers.

4. Promote Women Empowerment And Gender Equality.

5. Strengthen Organizations Of Family Farmers. 6. Promote Agriculture Among The Youth.

10

Page 11: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Yang dibutuhkan (Alejandro Asin http://www.astc.org/...)

1. Keterlibatan dan komitmen semua pihak2. Pendidikan publik dan advokasi3. Promosi kebijakan4. Peningkatan infrastruktur dan pelayanan di pedesaan5. Dukungan langsung untuk perempuan melalui

investasi, kredit, land titling, dll.6. Peningkatan TK pedesaan terutama kalangan muda7. Penelitian pertanian8. Pelatihan untuk peningkatan kapasitas9. Peningkatan kesadaran sosial tentang peran

pertanian keluarga 11

Page 12: Ff   bermartabat (yuti) - 5

pertanian keluarga (Family Farming) vs keluarga petani (yang bermartabat)?

12

Untuk Indonesia saat ini:

1.Dasar semangat family farming yakni ketakutan hilangnya Pertanian Keluarga tidak terlalu relevan di Indonesia2.Pertanian keluarga akan eksis lama, sulit “dihapus “.3.Isu yang lebih prioritas adalah “APAKAH PETANI dan KELUARGA PETANI nya TERLINDUNGI, SEJAHTERA, TERHORMAT, .........BERMARTABAT?

Page 13: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Selama ini berbagai istilah telah berkembang yang “selaras” dengan Family Farming:

1. peasant (vs farmer)2. Petani kecil (vs petani besar)3. Bertani sebagai way of life (vs bertani sebagai

bisnis4. Petani gurem (vs petani luas)5. Pertanian agroekologi (vs agribisnis)6. Pertanian rakyat (vs pertanian kapitalis)7. Dll

13

Page 14: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Posisi konsep “Family Farming” dan “Small Farmer”

14

Seluruh USAHA PERTANIAN

Perusahaan Pertanian Pertanian KELUARGA

Pertanian keluarga skala sedang/besar

Pertanian keluarga SMALL FARMER

Page 15: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Petani Kecil penting:

• Pidato Dirjen FAO pada The World Food Day - 16 Oktober 2012 = “Small-Scale Farmers As A Key To Feeding The World”.

• Laporan PBB = “Small Farmer Feed The World”.

• Kelahiran UU No19 - 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani = bahwa selama ini petani belum memperoleh perlindungan yang semestinya.

15

Page 16: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Siapa kah “petani kecil” ?• petani gurem (peasant), petani kecil (small farmer), buruh tani

tanpa tanah (landless laborers), pertanian keluarga (family farming), dll

• nelayan (fisherfolk), kelompok berburu-meramu (hunter and gatherer), kelompok penggembala (pastoralists)

• Magna Carta of Small Farmers (Filipina), smallholder = “as natural persons dependent on small-scale subsistence farming as their primary source of income”.

• Pasal 4 = “…natural persons dependent on small-scale subsistence farming as their primary source of income and whose sale, barter or exchange of agricultural products do not exceed a gross value of One hundred eighty thousand pesos (P180,000) per annum based on 1992 constant prices”.

16

Page 17: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Batasan petani kecil:

• Land Bank of the Philippines, petani kecil = petani yg menguasai lahan < 5 ha.

• Dalam laporan “Empowering Smallholder Farmers In Markets (ESFIM) Philippines Country Paper”, petani kecil = penguasaan < 2 ha

• Thapa (2009) dan World Bank (2003) = menguasai lahan di bawah 2 ha.

• Asian Farmers Association (AFA) = maksimal 3 ha untuk lowland dan 10 ha untuk upland

17

Page 18: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Di Indonesia:

• Tidak dikenal istilah “petani kecil” secara resmi• Dalam literatur ilmiah = ada istilah petani

gurem, petani tuna kisma, dan buruh tani• Pendekatan teknis-finansial telah meminggirkan

aspek humanity pertanian• Petani adalah SDM = alat produksi• Era Revolusi Hijau, petani dipinggirkan dengan

pendekatan “dipaksa, terpaksa, biasa”

18

Page 19: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Batasan “petani” di Indonesia:• Dalam KBBI, petani = orang yang mata pencahariannya

bercocok tanam (terutama buruh tani dan petani penggarap) (= luas).

• SP 1963, petani di bawah 1000 m2 = bukan petani (=sempit).

• SP 2003, RT pertanian = rumah tangga yang mengusahakan lahan untuk berbagai kegiatan budidaya atau bukan pengguna lahan namun memanfaatkan produk pertanian dalam usahanya (penangkaran, memungut hasil hutan), serta berusaha di bidang jasa pertanian (=luas)

• SP 2013, RT petanian = rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya memelihara tanaman/ternak/ikan baik untuk tujuan usaha maupun tidak (=sempit).

19

Page 20: Ff   bermartabat (yuti) - 5

• UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, petani = warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan (=sempit)

• Permentan No. 273/ 2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. dan UU No. 16/2006 tentang penyuluhan, petani = perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang.

• UU No. 12/ 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman = tidak ada batasan tentang petani.

20

Page 21: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Persepsi terhadap petani di Indonesia:

• Petani berada dalam format relasi “negara- rakyat”

• Basis petani adalah komoditas (petani pangan, petani hortikultura, pekebun, peternak, dst)

• Petani lemah, di bawah, kurang berpengetahuan, sehingga perlu diberdayakan

• Kedaulatan petani atas pengetahuan rendah• Semua pengetahuan berasal dari luar dan atas

petani• Perlindungan bagi pengetahuan yang dimiliki

petani belum ada.

21

Page 22: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Kondisi Petani di Indonesia

22

Page 23: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Jumlah RT pertanian berdasarkan luas penguasaan lahan (juta RT):

Luas pengusaan lahan (ha/RT)

1983 1993 2003

<0,5 6.4 10.6 14.00,5-0,9 3.7 4.3 4.61-1,9 2.9 3.1 3.5>2,0 2.2 1.6 2.8

Jumlah 17.1 21.1 24.9

23

Page 24: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Gejala guremisasi:

Tahun Jumlah RT pertanian

(juta)

Total lahan yg dikuasai

(000 ha)

Rata-rata penguasaan

(ha/RT)1983 1.2 63.7 0.051993 1.6 83.0 0.052003 4.3 96.3 0.02

24

Page 25: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Hasil Sensus Pertanian 2013:

2003 2013 Perubahan (%)

RT petani gurem 19.015.051 14.248.870 Turun 25,0 %RT usaha pertanian pengguna lahan

30.419.582 25.751.266 Turun 15,4 &

RT usaha pertanian 31.232.184 26.135.469 Turun 16,3 %

Perusahaan pertanian

4.011 5.486 Naik 36,8 %

25

Page 26: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Batasan dalam ST 2013: • RT Petani Gurem = RT pertanian pengguna lahan dengan penguasaan < 0,5 ha

(mencakup lahan pertanian dan lahan bukan pertanian), RT budidaya ikan, penangkapan ikan, pemungutan hasil hutan, penangkapan satwa liar, dan jasa pertanian bukan pengguna lahan.

• RT Usaha Pertanian = adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian.

• RT Usaha Pertanian Pengguna Lahan = RT usaha pertanian yang melakukan satu atau lebih kegiatan usaha tanaman padi, palawija, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, budidaya ikan/biota lain di kolam air tawar/tambak air payau, dan penangkaran satwa liar.

• Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum = adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan. Contoh: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda

26

Page 27: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Guremisasi dan ketimpangan berlanjut:

Luas penguasaan (ha/RT)

2003 2013 Perubahan (%)

<0,1 9.4 4.3 -53.8

1-1,9 3.6 3.6 -1.5

2-4,9 6.8 6.7 -1.2

5-9,9 4.8 4.6 -4.8

10,19,9 3.7 3.7 1.0

20-19,9 1.7 1.6 -3.3

>30 1.3 1.6 22.8

Jumlah 31.2 26.1 -16.3

Jumlah RT usaha pertanian berdasarkan luas penguasaan lahan (juta RT)

27

Page 28: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Mengapa petani berkurang?

1. Perbedaan batasan antar sensus pertanian2. Petani lari ke luar sektor pertanian, karena tidak

ekonomis dan tidak mencukupi untuk kesejahteraan keluarga

3. Menjadi buruh tani belaka (tidak mengelola lahan sendiri, tidak menyewa dan tidak menyakap lahan orang lain)

4. Konversi lahan pertanian

28

Page 29: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Perbedaan ST 2003 vs 2013:2003 2013

Unit Pencacahan Seluruh RT yang ada kegiatan pertanian

Hanya RT biasa, yakni RT yang melakukan kegiatan pertanian dengan tujuan untuk usaha (dijual/ditukar).

Konsep Rumah Tangga Pertanian

RT yang melakukan kegiatan pertanian dengan tujuan untuk dijual dan memenuhi Batas Minimal Usaha yang ditetapkan

RT pertanian tidak menggunakan Batas Minimal Usaha

Populasi Komoditi Pertanian

Seluruh populasi dari RT pertanian baik yg diusahakan maupun tidak

Hanya mencakup populasi RT usaha pertanian (sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar)

29

Page 31: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Bandingkan dengan ini:

31

Page 33: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Kondisi buruh perkebunan:• Jauh, terisolasi dari dunia luar.• Organisasi buruh belum berkembang, tidak pro kepada nasib buruh,

dikooptasi.• Makan dibatasi, dikunci, tempat tinggal tidak manusiasi (=“perbudakan”)• Menurut Serikat Buruh Perkebunan (SBP): buruh terkekang (oleh

perusahaan, pemerintah, dan BKS-PPS badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera)

• Upah rendah, sebagai buruh lepas, tidak ada kontrak tertulis, tak ada jaminan dan pelayanan kesehatan

• Tania Li (“The Will to Improve”: studi di TN Lore Lindu, Sulteng): Keinginan yang menyesatkan. “Ada pertentangan mendasar dalam kehendak untuk memperbaiki, yaitu kontradiksi antara penetrasi kapitalisme dengan kehendak untuk memperbaiki masyarakat yang justeru mengalami dampak negatif dari proses kapitalisme tersebut. ..... penghilangan kepemilikan atas tanah dan pengusiran”.

33

Page 34: Ff   bermartabat (yuti) - 5

• Koordinator Serikat Petani Kelapa Sawit (Des 2013) = penghasilan pekerja kelapa sawit tidak lebih dari Rp 150.000 per bulan dikurangi lagi dengan angsuran kredit

• Aliansi Serikat Buruh Indonesia = “... buruh perkebunan sawit dieksploitasi, rentan, tidak ada status, tidak ada standar kerja, kerja paksa”

• Gaji berdasarkan jam kerja dan target kerja (!!)• Kompasiana “Nestapa Buruh di Bawah tandan sawit” (Mei 2014): seorang

mandor diturunkan jadi pekerja biasa karena terlibat serikat pekerja (kasus di Kalteng)

• Asuransi ada tapi berbelit, premi dibayarkan perusahaan ke BPJS selalu terlambat

• “perkebunan kelapa sawit di Indonesia merupakan produk sistem ekonomi kapitalis, eksploitatif, dan menindas” (seminar Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Serbundo) Nov 2013 di Medan)

• “Kami bekerja di bawah tekanan,.....perusahaan mengancam akan memecat jika ada buruh aktif berorganisasi”

34

Page 35: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Studi Susilowati et al. (2008): Petani berpendidikan rendah banyak menjadi buruh tani . Fenomena “aging farmer”

Studi Kustiari et al. (2008): Buruh tani rata-rata bekerja hanya 100 hari/tahun.

Studi Susilowati et al., 2009) untuk petani pekebun: Pertanian merupakan sumber pekerjaan utama = menyerap 77,4 persen kesempatan kerja di perdesaan . Pangsa pendapatan pertanian = 43-80 % terhadap pendapatan RT.

Studi Malian et al. (2004): selama 1975-2000 terjadi kesenjangan upah antara RT pertanian dan nonpertanian. Petani penyakap semakin bertambah

Studi Saliem et al. (2005): peningkatan kompensasi tenaga kerja di sektor pertanian sangat kecil dan lebih rendah dari sektor lain (total gaji dan upah dibagi dengan jumlah tenaga kerja yang diserap)

35

Hasil-hasil Riset PSEKP:Hasil-hasil Riset PSEKP:

Page 36: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Bagaimana wujud Petani dan Keluarga Petani yang

BERMARTABAT ?36

Page 37: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Pertanian dan Petani yang bermartabat :

Dalam “Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015 – 2045”• Visi pembangunan jangka panjang pertanian = “mewujudkan

Pertanian Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur” paling lambat pada tahun 2045.

• Pertanian yang bermartabat = berkenaan dengan tingkat harkat kemanusiaan petani Indonesia yang memiliki kepribadian luhur, harga diri, kebanggaan serta merasa terhormat dan dihormati sebagai petani.

37

Page 38: Ff   bermartabat (yuti) - 5

• Pertanian yang makmur dicirikan oleh kehidupan seluruh petani yang serba berkecukupan terbebas dari ancaman rawan pangan dan kemiskinan, yang merupakan resultante dari pertanian yang bermartabat, mandiri, maju, dan adil.

• Salah satu kekhususan SIPP adalah adanya tambahan frasa bermartabat di dalam visinya (p. 6)

• pembangunan pertanian pertama-tama harus ditujukan untuk mewujudkan pertanian yang bermartabat, tentu saja meliputi petani dan usahataninya (p.50)

• …. pengembangan pertanian bermartabat yang memberi kemakmuran dan keadilan bagi pelaku usaha pertanian. (p.147)

38

Page 39: Ff   bermartabat (yuti) - 5

• Pertanian yang bermartabat berkenaan dengan tingkat harkat kemanusiaan petani Indonesia. Petani Indonesia memiliki kepribadian luhur, harga diri, kebanggaan serta merasa terhormat dan dihormati sebagai petani. Oleh karena itu, negara berkewajiban untuk menjamin kedaulatan petani dalam mengelola usahanya serta memberikan perlindungan dan pemberdayaan sehingga berusahatani merupakan pekerjaan yang layak untuk kemanusiaan dan dapat menjamin penghidupan yang sejahtera bagi seluruh keluarga petani. Sebagai insan yang bermartabat, menjadi petani harus menjadi pilihan profesi, bukan karena keterpaksaan dan tidak tersedianya pilihan lain untuk bekerja. (p. 50) 39

Page 40: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Pertanian Keluarga dan KELUARGA PETANI Ke DEPAN

40

Page 41: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Berapa lahan agar RT petani sejahtera?

• Nazam et al. (2011) untuk petani padi di NTB = perlu 0,73 ha per kk untuk hidup layak.

• Jika didasarkan atas Garis Kemiskinan BPS september 2013 (pengeluaran di pedesaan = Rp. 275 779 kap/bulan), World Bank = 1,25 dollar US kap/day, dan rata-rata anggota keluarga = 5 per RT, maka:

41

Page 42: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Berapa penguasaan lahan minimal agar di atas garis kemiskinan?

42

Satuan Garis BPS Garis Bank DuniaBatas garis kemiskinan Rp/kap/bulan 275.779 450.000 Jumlah anggota keluarga orang/RT 5 5 Pendapatan minimal per tahun Rp/RT 16.546.740 27.000.000 Keuntungan usahatani padi Rp/ha 12.602.000 12.602.000 Keuntungan usahatani jagung Rp/ha 18.720.000 18.720.000 Keuntungan usahatani kedelai Rp/ha 5.365.200 5.365.200 Pendapatan usahatani: padi-padi-bera Rp/tahun/ha 25.204.000 25.204.000 padi-padi-jagung Rp/tahun/ha 43.924.000 43.924.000 padi-padi-kedelai Rp/tahun/ha 30.569.200 30.569.200 Kebutuhan lahan minimal per RT: padi-padi-bera ha/RT 0,66 1,07 padi-padi-jagung ha/RT 0,38 0,61 padi-padi-kedelai ha/RT 0,54 0,88

Page 43: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Karakter 3 strata pertanian Indonesia (optional):

Perusahaan pertanian Pertanian keluarga ukuran “sedang”

Pertanian keluarga gurem

Luas penguasaan lahan

>2 ha 0,5-2 ha <0,5 ha

Sumber tenaga kerja

Seluruhnya TK upahan dari luar keluarga

TK keluarga + TK upahan

Hanya menggunakan TK dari dalam keluarga

Tipe manajemen dan teknologi

Industrial , intensif, Semi intensif Aagroekologis, organik,

Tipe teknologi Mekanisasi penuh Semi mekanisasi Mekanisasi rendah, utamakan tenaga manusia

Orientasi usaha Bisnis Bisnis Kebutuhan pangan keluarga

Komoditas yg ditanam

komoditas pasar, ekspor, dll

Komoditas pasar dan pangan keluarga

Menanam komoditas pangan pokok keluarga

Strata 3 2 1 43

Page 44: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Perbedaan kebutuhan tiga strata pertanian:

Strata 3 Strata 2 Strata 1

Kebutuhan lahan Membeli dan sewa (HGU tanah negara)

Lahan pribadi Lahan terlalu sempit, butuh perluasan, kepastian hak, dll

Kebutuhan modal Bunga komersial ke perbankan

Butuh subsidi Butuh subsidi

Kebutuhan benih Mampu memproduksi sendiri

Butuh subsidi Butuh subsidi

Kebutuhan pupuk dan obat-obatan

Mandiri, membeli dgn harga komersial

Harga disubidi Subsidi lebih besar

Kebutuhan teknologi Memiliki unit riset sendiri

Mengandalkan pemerintah

Butuh riset dengan pendekatan berbeda

Kebutuhan informasi Sudah mandiri Penyuluhan dan media massa

Penyuluhan lebih banyak dan pemberdayaan

Organisasi Hanya butuh asosiasi Butuh organisasi (kel tani, Gapoktan, koperasi)

Butuh organisasi yang berbeda

44

Page 45: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Kondisi yang dihadapi dan sasaran ke depan:

45

Kondisi Yang dibutuhkan

Petani luas (> 2ha) Tidak dicakup dalam UU 19-2013, dianggap telah mandiri

Bagaimana buruh-buruh tani di dalamnya?

Petani kecil (0,5- 2 ha)

Dicakup dalam UU 19-2013 Butuh implementasi

Petani gurem (<0,5 ha)

Dicakup dalam UU 19-2013 Butuh implementasi

Buruh tani “kontrak” (di perkebunan)

Gaji yang rendahTempat tinggal tidak layakKondisi kerja yang tidak sehatTidak berorganisasiTidak memiliki KTP setempatTidak dicakup dalam UU 19-2013

Serikat pekerjaTekanan untuk perusahaan Pengawasan dari pemerintah“Revisi” UU 19 tahun 2013 (??)

Buruh tani personal (pangan,hortikultura, dll)

Upah di akhir panen (ceblokan, dll)Tidak dicakup dalam UU 19-2013

Neightborhood relationSolidaritas komunitas sedesaOrganisasi untuk buruh tani“Revisi” UU 19 tahun 2013 (??)

Page 46: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Dukungan yang dibutuhkan di Indonesia:• investasi pertanian agroekologis• memberi perhatian pada kearifan lokal• memberi akses dan kontrol sumber daya (air, tanah, dan

modal) dari korporasi ke komunitas lokal• memperkuat organisasi tani. • Konsep “petani kecil” mesti masuk secara tegas dalam

kebijakan dan menjadi agenda penting setiap negara di Asean.

• IFPRI and ODI (2005) Berjudul “The Future of Small Farms” menyebutkan bahwa “….small farmers have a future but will need a variety of technological and nontechnological interventions to overcome the challenges they face”.

• Dibutuhkan kreativitas menciptakan teknologi yang sesuai dengan mereka, serta kelembagaan

46

Page 47: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Bagaimana mewujudkan Petani dan Rumah Tangga Tani yang Bermartabat?

47

Page 48: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Ukuran bermartabat?

1. Ukuran kesejahteraan (Keluarga sejahtera BKKBN, Keluarga tidak miskin BPS, dll)?

2. Terhormat?3. Berkepribadian luhur?4. Memiliki harga diri?5. Kebanggaan? 6. Bertani sebagai pekerjaan yang layak? 7. Bertani sebagai pilihan profesi? 8. Ukuran lain?

48

Page 49: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Dimana asa bisa disandarkan?1. UU sistem budidaya tanaman2. UU perlindungan dan pemberdayaan petani3. Kedaulatan pangan dalam UU Pangan4. Perdagangan adil dalam UU Perdagangan5. Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015-20456. UU Lahan Pangan Berkelanjutan7. The peasants' charter (FAO – 1981)8. Agenda Pembangunan 219. UU Koperasi10. UU LKM11. Janji PRESIDEN Baru12. Dll 49

Page 50: Ff   bermartabat (yuti) - 5

UU No 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman:

• 18 Juli 2013 = uji materil perwakilan petani dikabulkan sebagian oleh MK.

• Petani dan jaringan NGO melakukan uji materiil pasal 5, 6, 9, 12 dan 60 karena dinilai tidak melindungi petani kecil.

• MK mengabulkan sebagian dari permohonan, yaitu pasal 9 ayat 3 dan pasal 12 ayat 1.

• Maka, perorangan petani kecil dapat melakukan pencarian dan pengumpulan plasma nutfah tanpa harus izin pemerintah terlebih dahulu

• Serta, mengedarkan varietas hasil pemuliaan petani dalam negeri tanpa terlebih dahulu dilepas oleh Pemerintah.

50

Page 51: Ff   bermartabat (yuti) - 5

UU 19 - 2013 ttg “Perlindungan dan Pemberdayaan Petani”:

“Petani” adalah = penggarap maksimal 2 ha, pemilik maksimal 2 ha, serta petani kebun, hortikultura dll lain yang ditetapkan khusus oleh menteri.

Pasal 1 = “Petani adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan”.

Pasal 12 (2) = perlindungan petani diberikan kepada: (a) Petani penggarap tanaman pangan yang tidak memiliki lahan usaha tani dan menggarap paling luas 2 (dua) hektare, (b) Petani yang memiliki lahan dan melakukan usaha budi daya tanaman pangan pada lahan paling luas 2 (dua) hektare, dan/atau (c) Petani hortikultura, pekebun, atau peternak skala usaha kecil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Artinya = buruh tani tak bertanah (petani tunakisma) bukan petani. • Mereka yang jelas-jelas bekerja dengan tangannya langsung, mengolah

tanah, menanam bibit, menyiang rumput, menabur pupuk: tidak dilindungi, juga tidak diberdayakan negara.

51

Page 52: Ff   bermartabat (yuti) - 5

UU No 18 - 2012 tentang PANGAN:

Pasal 1: Kedaulatan Pangan = adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan

kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

Kemandirian Pangan = adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

Ketahanan Pangan = adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan

52

Page 53: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Aspek Ketahanan pangan Kedaulatan pangan

1. Model produksi pertanian

Fokus pada produksi atau bertipe industrial

Agro-ekologis

2. Model perdagangan pertanian

Liberalisasi Proteksionis

3. organisasi yang memimpin

WTO Via Campesina

4. Instrumen yang digunakan

AoA, TRIPS, SPS IPC

5. Pendekatan terhadap sumberdaya genetis tanaman

Hak penguasaan individual

Anti hak paten, penguasaan secara

komunal

6. Wacana tentang lingkungan

Rasionalis ekonomis Rasionalisme hijau (green rationalism)

7. Nuansa Teknis Politis-humanis

Page 54: Ff   bermartabat (yuti) - 5

UU No 13 tahun tentang Ketenagakerjaan:

Tidak ada kata “petani”, dan “buruh tani”, dan “tenaga kerja pertanian”. Pasal 1 = Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk lain.Pasal 4 = Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan:• a. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan

manusiawi;• b. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga

kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;• c. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan

kesejahteraan; dan• d. meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Apakah buruh tani berhak merayakan/memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day) tiap tanggal 1 mei?

54

Page 55: Ff   bermartabat (yuti) - 5

• Bandingkan dengan Agenda 21: “petani” adalah “.....all references to "farmers" include all rural people who derive their livelihood from activities such as farming, fishing and forest harvesting. The term "farming" also includes fishing and forest harvesting”. Sementara dalam Farm Practices Protection (Right To Farm) Act (RSBC1996) Chapter 131, "farmer" adalah “....the owner or operator of a farm business”. Artinya, buruh tani tak bertanah yang menggantungkan hidup dengan menjual tenaga dan mendapat upah harian: adalah petani. (Agenda 21 adalah program aksi dunia untuk pembangunan berkelanjutan yang disepakati oleh 178 Negara, termasuk Indonesia, ketika diselenggarakan KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992).

• Petani luas (>2 ha) juga tidak dilindungi dalam UU 19-2013, diasumsikan sudah mandiri.

• Tapi di dalamnya banyak buruh-buruh tani yang menggantungkan hidup di lahan tersebut.

• Bukankah mereka yang menjalankan pertanian? Bagaimana jika mereka diupah sangat-sangat rendah? Bagaimana jika upah terlambat dibayar?

55

Page 56: Ff   bermartabat (yuti) - 5

UU No 21 tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh:

Tidak ada kata “petani”, “buruh tani”, dan “pertanian”. Pasal 1 = Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk lain;Pasal 5: (1) Setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan menjadi anggota

serikat pekerja/serikat buruh. (2) Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang pekerja/buruh.

Pasal 6: (1) Setiap pekerja/buruh berhak memb entuk dan menjadi anggota federasi serikat pekerja/serikat buruh. (2) Federasi serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekurang- kurangnya 5 (lima) serikat pekerja/serikat buruh.

Pasal 7: (1) Federasi serikat pekerja/serikat buruh berhak membentuk dan menjadi anggota konfederasi serikat pekerja/serikat buruh. (2) Konfederasi serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekuranq-kurangnya 3 (tiga) federasi serikat pekerja/serikat buruh.

56

Page 57: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Buku “Hak Asasi Petani” (Deklarasi La Via Campesina Regional Asia Tenggara Asia Timur Tentang Hak Asasi

Petani. Federasi Serikat Petani Indonesia. 2007:

Hak petani atas kehidupan yang layak.Petani baik laki-laki maupun perempuan dan keluarganya: 1. berhak atas hidup seperti golongan masyarakat lainnya,

sebagaimana dijamin dalam piagam HAM PBB2. berhak akan perlindungan dari berbagai ancaman terhadap

keselamatan dirinya3. berhak untuk hidup secara layak, sejahtera dan bermartabat4. berhak akan makanan yang cukup, aman, sehat dan bergizi

secara berkelanjutan5. berhak akan pendapatan yang layak untuk memenuhi

kebutuhan dirinya dan keluarganya57

Page 58: Ff   bermartabat (yuti) - 5

UU No 20 tahun 2008 Tentang UMKM:

Pasal 1: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

Pasal 13: kesempatan berusaha ditujukan untuk: menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi pemberian lokasi di pasar, ruang pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi pertambangan rakyat, lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima, serta lokasi lainnya;

Tapi, beredar istilah “UKM Pertanian”.Data BPS 2009 = PDB UKM pertanian menempati urutan pertama dengan

jumlah nilai 821,48 triliun, kedua perdagangan 723,00 triliun, ketiga, industri 490,94 triliun, keempat keuangan 250,67 triliun, kelima lapangan usaha jasa-jasa 244,42 triliun. 58

Page 59: Ff   bermartabat (yuti) - 5

UU No tahun 2014 tentang Perdagangan:

Tidak ada entry “perdagangan yang adil”.Namun, Pasal 2 = Kebijakan Perdagangan

disusun berdasarkan asas: “adil dan sehat”

59

Page 60: Ff   bermartabat (yuti) - 5

“Perdagangan berkeadilan” (fair trade):= sistem perdagangan alternatif yang menjalankan prinsip-prinsip tertentu untuk

mencapai kesetaraan dalam perdagangan internasional. Sepuluh prinsip perdagangan berkeadilan (fair trade): 1. Menciptakan peluang bagi produsen kecil, 2. Bersifat trasnparan dan bertanggung jawab, dimana produsen menyampaikan

karakter dan kualitas barangnya secara jujur, sehingga tidak perlu broker dan iklan yang menghabiskan biaya,

3. Tidak semata-mata mengejar keuntungan, namun perduli pada kesejahteraan sosial, ekonomi dan lingkungan bagi produsen kecil,

4. Adil dalam pembayaran, 5. Tidak memperkerjakan anak-anak dan buruh paksa, 6. Mengutamakan kesetaraan gender dan kebebasan berserikat bagi produsen, 7. Memiliki tempat kerja yang sehat, 8. Meningkatkan kapasitas produsen, 9. Aktif mensosialisasikan perdagangan yang berkeadilan, dan 10. Menghormati keseimbangan ekologis.

60

Page 61: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Perdagangan BEBAS vs ADIL:

61

Perdagangan bebas Perdagangan adil

Prinsip = mengurangi intervensi pemerintah.

Melindungi produsen lemah di negara berkembang

Dijalankan oleh WTO (tahun 1995) FLO International (1997), WFTO (1989), NEWS! (1994), dan EFTA (1990).

Perhatian pada aspek ekonomi Aspek ekonomi, kemanusiaan, kesejahteraan produsen, lingkungan kerja yang sehat, keadilan gender, HAM, dan lingkungan.

Keuntungan yang besar diperoleh para pedagang dan broker

Bagian untuk broker dikurangi, kalau perlu dihilangkan. Keuntungan terbesar diupayakan untuk produsen.

Produsen besar lebih ekonomis, akan memperoleh kekuatan di arena pasar.

Produsen kecil dibela, sehingga tetap dapat hidup dan menguntungkan dari sistem perdagangan yang berjalan.

Page 62: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Visi dan Misi CAPRES:

Page 63: Ff   bermartabat (yuti) - 5

“Jalan Perubahan untuk Indonesia yang BERADULAT, Mandiri dan Berkepribadian”

Page 64: Ff   bermartabat (yuti) - 5
Page 65: Ff   bermartabat (yuti) - 5
Page 66: Ff   bermartabat (yuti) - 5
Page 67: Ff   bermartabat (yuti) - 5

Terima Kasih67