Top Banner
FERTILISASI DAN FERTILISASI DAN PENENTUAN JENIS KELAMIN PENENTUAN JENIS KELAMIN Irfan Fajaruddin, S.Kep., Ners. Irfan Fajaruddin, S.Kep., Ners.
19

Fertilisasi Dan Penentuan Jenis Kelamin

Sep 25, 2015

Download

Documents

kep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • FERTILISASI DAN PENENTUAN JENIS KELAMIN

    Irfan Fajaruddin, S.Kep., Ners.

  • FERTILISASIFertilisasi adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita, terjadi di daerah ampulla tuba fallopii. Bagian ini adalah bagian terluas pada saluran telur dan terletak dekat ovarium. Spermatozoa dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama kira-kira 24 jam.

  • Lanjutan ..Spermatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran telur. Pergerakkan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu membuahi oosit. Mereka harus mengalami(a) kapasitasi (b) reaksi akrosom.

  • Fase Fase FertilisasiTahap 1 Penembusan Corona RadiataDari 200 hingga 300 juta spermatozoa yang dicurahkan kedalam saluran kelamin wanita, hanya 300 sampai 500 yang mencapai tempat pembuahan. Hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan, dan diduga bahwa sperma-sperma lainya membantu sperma yang akan membuahi untuk menembus sawar-sawar yang melindungi gamet wanita. Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus sel korona.

  • Penembusan Corona Radiata

  • Tahap 2 Penembusan Zona Pelucida

    Zona pelucida adalah perisai glikoprotein disekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menenbus zona pelucida, sehingga akan bertemu dengan membrane plasma oosit. Permeabilitas zona pelucida berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit. Hali ini mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul kotex yang melapisi membrane plasma oosit.

  • Penembusan Zona Pelucida

  • Tahap 3 Penyatuan Oosit dan Membrane Sel Sperma

    setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit kedua selaput plasma sel tersebut menyatu. Karena selaput plasma yang membungkus kepala akrosom telah hilang pada saat reaksi akrosom, penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma. Pada manusia, baik kepala dan ekor spermatozoa memasuki sitoplasma oosit, tetapi selaput plasma tertinggal di permukaan oosit.

  • Lanjutan.Segera setelah spermatozoa memasuki oosit, sel telur menaggapinya dengan tiga cara yang berbeda:Reaksi kortikal dan zonaMelanjutkan pembelahan meiosis keduaPenggiatan metabolic sel telur

  • LanjutanSelama masa pertumbuhan baik pronukleus pria maupun wanita (keduanya haploid) masing-masing pronukleus harus menggandakan DNAnya. Hampir tidak pernah lebih dari 1 sperma yang dapat memasuki ovum karena sebab sebagai berikut: zona pelucida ovum, yaitu lapisan mukopolisakarida disekeliling ovum, mempunyai struktur tipe kisi-kisi, dan segera setelah lapisan ini di tembus, beberapa bahan (mungkin salah satu dari enzim proteolitik dari akrosom sperma) tampak berdifusi kedalam kisi-kisi untuk mencegah penetrasi oleh sperma lain. Tentu saja, penelitian mikroskopik memperlihatkan bahwa banyak sperma lain berusaha menembus zona pelucida tetapi menjadi tidak aktif ditengah perjalanannya.

  • Hasil utama pembuahan adalah :Pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi, separuh dari ayah dan separuh dari ibu. Oleh karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya.Penentuan jenis kelamin individu baru. Spermatozoa pembawa x akan menghasilkan satu mudigah wanita (xx) dan spermatozoa pembawa y akan menghasilkan satu mudugah pria (xy). Oleh karena itu jenis kelamin kromosom mudigah tersebut ditentukan pada saat pembuahan.Dimulainya pembelahan. Tanpa pembuahan oosit biasanya akan berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi.

  • PROSES PEMBUAHAN

  • PENENTUAN JENIS KELAMINSifat kelamin dari anak sudah ditentukan pada waktu fertilisasi dan bukan oleh sel telur melainkan oleh sel maniPerbedaan antara sel pria dan sel wanita terletak pada sex kromosom : Sel pria mempunyai sepasang sex kromosom yang berlainan jadi 22 pasang kromosom biasa dan sebuah X sex kromosom dan sebuah Y sex kromosomSel wanita mempunyai sex kromosom yang sama jadi 22 pasang kromosom biasa dan 2 buah X sex kromosom.

  • Dalam proses pematangan dari ovum dan spermatozoa terjadilah pembagian reduksi, pembagia sedemikian rupa hingga sel-sel yang baru hanya mempunyai separuh dari jumlah kromosom yang biasa.Dengan demikian sel telur yang matang mempunyai 22 buah kromosom biasa dan sebuah X kromosom.

    Sel mani yang matang ada 2 macam ialah :Sel mani dengan 22 buah kromosom biasa dengan sebuah X kromosom, dan sel mani dengan 22 buah kromosom biasa dengan Y kromosom.

  • FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS KELAMIN BAYI

    Faktor Makanan Jika menginginkan seorang bayi perempuan Suami harus makan makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam, mineral kalium dan natrium. Jika menginginkan bayi laki-laki Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, mineral, dan magnesium. Sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium .

  • Faktor Waktu (kapan berhubungan)Jika menginginkan seorang bayi perempuan Lakukan coitus (persetubuhan/senggama) 23 hari sebelum ovulasi (masa subur). Jika menginginkan bayi laki-laki Waktu berhubungan dilakukan sedekat mungkin dengan ovulasi, sebaiknya tepat pada ovulasi, berkisar antara 12 jam sebelumnya.

    Faktor Penetrasi Jika menginginkan seorang bayi perempuan Suami harus menghindari penetrasi terlalu dalam pada saat berhubungan. Sehingga diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berenang menuju sel telur. Jika menginginkan bayi laki-laki Suami disarankan untuk melakukan penetrasi yang dalam pada saat berhubungan, sehingga sebagian besar dari sperma Y langsung masuk ke rahim.

  • Faktor OrgasmeJika menginginkan seorang bayi perempuan usahakan istri tidak mencapai orgasme selama berhubungan. Sekresi cairan yang keluar dari kemaluan wanita akan menjadi alkaline (basa) jika terangsang, hal ini akan mendorong aktifitas spematozoa Y. Jika menginginkan bayi laki-laki upayakan istri dapat orgasme lebih awal dari suami atau bersamaan.

    Faktor Persiapan IstriJika menginginkan seorang bayi perempuan. Sebelum coitus, basuh vagina dengan 2 sendok makan larutan white vinegar/cuka yang sudah dicampur dalam 1 liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun. Jika menginginkan bayi laki-laki. Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda kue yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih, sehingga suasana menjadi basa.

  • Faktor PosisiJika menginginkan seorang bayi perempuan. Disarankan posisi waktu berhubungan adalah yang klasik/berhadapan yaitu, posisi istri di atas suami sehingga sperma tertampung di sekitar mulut rahim. Jika menginginkan bayi laki-laki. Posisi suami pada waktu berhubungan berada di atas istri. Hal ini mengikuti sifat dari spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran (sel telur).