Top Banner
FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, DAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA PUBLIKASI ILMIAH Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang Diperlukan untuk Mendepatkan Derajat Sarjana Peternakan pada Progam Studi Peternakan PROGRAM STUDI PETERNAKAN OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2018
18

FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

Dec 13, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT,

DAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA

PUBLIKASI ILMIAH

Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang Diperlukan

untuk Mendepatkan Derajat Sarjana Peternakan

pada Progam Studi Peternakan

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

OLEH :

KHAERUDDINSYAH

B1D014134

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT,

DAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA

PUBLIKASI ILMIAH

OLEH :

KHAERUDDINSYAH

B1D014134

Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang Diperlukan

untuk Mendepatkan Derajat Sarjana Peternakan

pada Progam Studi Peternakan

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

Menyetujui

Pembimbing Utama

Ir. Lestari, MP

NIP. 19580618 198403 2001

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT,

DAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA

INTISARI

Khaeruddinsyah/B1D 014 134/Fakultas

Peternakan Universitas Mataram

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenotipe ayam kampung

meliputi sifat kualitatif dan kuantitatif di tiga kecamatan yaitu Alas, Alas Barat,

dan Utan Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret

sampai April 2018. Materi yang digunakan adalah ayam kampung dewasa

sebanyak 270 ekor dengan jantan 135 ekor dan betina 135 ekor. Pengambilan

sampel dilakukan secara Random Sampling.Variabel yang diamati yaitu sifat

kualitatif meliputi warna bulu, warna shank, warna kulit, warna cuping dan bentuk

jengger. Sifat kuantitatif meliputi panjang shank, panjang tibia, panjang femur,

jarak antar tulang pubis, jarak tulang pubis dengan tulang dada, tinggi jengger,

bobot badan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan ayam jantan di tiga kecamatan sebagian besar memiliki jengger

mawar (45,19 persen), tetapi tidak ditemukan jengger walnut. Ayam betina

berjengger walnut 51,11 persen dan paling sedikit tipe mawar (8,15 persen).

Warna bulu pada jantan didominasi columbian 47,41 persen, warna abu-abu tidak

ditemukan. Ayam betina sebagian besar warna bulu hitam 31,11 persen, tetapi

warna bulu columbian tidak ditemukan. Warna shank yaitu kuning pada jantan

57,78 persen maupun betina 50,37 persen. Warna kulit didominasi warna putih

pada jantan 96,30 persen dan betina 91,85. Warna cuping telinga yaitu warna

merah dan putih, warna merah pada jantan 91,85 persen dan betina 92,59 persen.

Tinggi jengger jantan 25,88±9,57 mm dan betina 14,24±4,96 mm. Panjang tibia

jantan 101,95±12,18 mm dan betina 88,45±10,21 mm. Panjang femur 95,53±8,43

mm pada jantan dan 90,21±10,08 mm pada betina. Bobot badan jantan yaitu

2.156±228 g dan betina 1.715±233 g. Jarak antara tulang pubis 39,49±7,65 mm.

Jarak tulang pubis dan ujung tulang dengan 52,92±13,61 mm.

Kata Kunci : Fenotipe, Ayam Kampung, Sifat Kualitatif, Sifat Kuantitatif.

Page 4: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

THE PHENOTYPE OF KAMPONG CHICKEN IN ALAS, WEST ALAS,

AND UTAN DISTRICT OF SUMBAWA REGENCY

ABSTRACT

Khaeruddinsyah/B1D 014 134/Faculty of

Animal Husbandry Mataram University

The research to know the phenotype of kampong chicken in Alas, West

Alas, and Utan Districts of Sumbawa Regency using 135 cockerels and 135 hen

was carried out from March to April 2018. The chiken samples were taken

randomly. The variables observed were qualitative as well as quantitive

characters. The qualitative characters were the color of feather, shank, skin, ear

lobe, and comb type. The quantitative characters were body weight, femur length,

the distance between pubic bones, the distance between the pubib bone and the

breastbone, as well as comb height. The result showed that in rooster most of

comb type in the three districts was rose (45.19%), no walnut type was found,

while the comb type in female mostly was walnut (51,11%), the rose type was

only 8.15%. The feather color of rooster mostly was columbian (47.41%), whilw

the female feather color mostly was black. Both rooster and hen shank color

mostly was yellow (57.78 %and 50,37%). White color was dominated skin color

both in rooster and hen (96.30% and 91,85%). There were two color of ear lobe,

red and white. Red color was dominant both in rooster and hen (91.85% and

92.59%). The body weight of the rooster was 2.156+228 g, and 1.715+233 g for

the hen. The femur length was 95.53+8.43 mm for the rooster and

90.21+10.08mm for the hen. The shank length was 101.95+12.18 mm for the

rooster and 88.45+10.21 mm for the hen. The comb height was 25.88+9.57 mm

for rooster, and 14.24+4.96 mm for the hen. In female kampong chiken the

distance between pubic bones was 39.49+7.65, while the distance between pubic

bone and breast bone was 52.92+13.61 mm.

Key Words: Phenotype, Qualitative, Quantitative, kampong chicken.

Page 5: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

1

PENDAHULUAN

Ayam kampung merupakan salah satu sumber kekayaan genetik ternak

lokal ada di Indonesia. Ayam kampung mudah dipelihara ayam kampung,

mempunyai daya tahan tubuh tinggi terhadap penyakit, tetapi memiliki

produktivitas rendah.

Rendahnya pertumbuhan ayam kampung disebabkan oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah faktor genetik. Genetik ayam kampung sangat

beragam yang diekspresikan sebagai keragaman sifat kualitatif dan kuantitatif.

Cara mengetahui keragaman sifat-sifat genetik tersebut, diawali dengan

identifikasi secara individual kemudian dicari frekuensi dari sifat-sifat genetik

tersebut.

Sifat kualitatif ayam kampung meliputi warna bulu, bentuk jengger dan

warna kulit kaki / shank, sedangkan sifat kuantitatif meliputi panjang

tarsometatarsus, panjang tibia, panjang femur, tinggi jengger, jarak tulang pubis,

bobot badan dan lain-lain (Nishida dkk., 1982). Kabupaten Sumbawa merupakan

salah satu daerah dari sepuluh kabupaten/kota yang berada di wilayah Provinsi

Nusa Tenggara Barat (NTB), terdiri dari 24 kecamatan. Keadaan daerah Sumbawa

bervariasi yaitu daerah pantai, gunung, hutan dan lain-lain (Putra, 2012).

Populasi ayam kampung menyebar secara merata dengan penyebaran

jumlah populasi yang berbeda-beda di tiap kecamatan. Sistem pemeliharaan yang

digunakan masyarakat bervariasi, Salah satu sistem pemeliharaan yaittu semi

intensif (Anonim, 2012). Hal ini menyebabkan keragaman fenotipe maupun

genotipe karena tidak dilakukan pengaturan pemeliharaan, untuk seleksi

perkawinan (Sartika dkk, 2006).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenotipe ayam kampung yang

dilakukan di Kecamatan Alas (mewaliki daerah gunung), Alas Barat (mewakili

daerah kaki gunung) dan Utan (meawakili daerah pantai) Kabupaten Sumbawa

yang terdiri atas sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif.

Page 6: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

2

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Maret sampai April 2018 di

Kabupaten Sumbawa. Pemilihan kecamatan dilakukan secara purposive sampling,

yaitu daerah gunung diwakili Kecamatan Alas, daerah hutan diwakili Kecamatan

Alas Barat, dan daerah pantai diwakili Kecamatan Utan. Pengambilan Sampel

dilakukan secara acak. Setiap kecamatan diambil 45 ekor ayam jantan dan 45 ekor

ayam betina dewasa, sehingga total sampel sebanyak 270 ekor. Data sifat

kualitatif di hitung persentasenya menggunakan rumus (Supranto, 1990) :

P = ∑ 𝐗𝐢

𝒏x100%

Keterangan :

P = Persentase

Ʃ = Jumlah individu

xi = Nilai pengamatan ke-i

n = Jumlah sampel

Data Kuantitatif yang diperoleh ditabulasikan berdasarkan variable yang

diukur, kemudian dianalisis menggunakan analisis sederhana dengan menghitung

rataan dan simpangan baku (standar deviasi). Perhitungan rataan dilakukan

dengan rumus (Supranto, 1990) :

�̅� =∑ Xi

𝑛

𝑠 = √∑(𝑥𝑖−�̅�)2

𝑛−1

Keterangan :

�̅� = Nilai rata-rata pengamatan atau rata-rata sampel

∑ = Penjumlahan

xi = Nilai pengamatan ke-i

n = Jumlah sampel

S = Standar deviasi

Page 7: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Wilayah Penelitian

Kondisi Kabupaten Sumbawa merupakan daerah pegunungan, hutan dan

pantai. Pekerjaan masyarakat di Kabupaten Sumbawa sebagian besar sebagai

petani. Beternak merupakan usaha sampingan masyarakat, salah satu ternak yang

dipelihara oleh masyarakat adalah ayam kampung.

Sistem Pemeliharaan Ayam Kampung

Jumlah ayam yang dipelihara untuk setiap peternak berkisar antara 10-50

ekor denan tingkat pendidikan peternakan berkisar antara Sekolah Dasar (SD)

hingga Sarjana. Manajemen pemeliharaan ayam kampung yang dilakukan oleh

masyarakat masih sederhana. Kandang ayam masih dibuat seadanya di belakang

atau samping dan di kolong-kolong rumah masyarakat. Kandang hanya digunakan

pada malam hari, sedangkan pada siang hari ayam kampung dibiarkan lepas

begitu saja. Jenis pakan yang diberikan yaitu dedak yang dicampur nasi sisa

dengan jumlah pemberian yang tidak menentu. Pakan diberikan rata-rata tiga kali

sehari yaitu pagi, siang dan sore.

Fenotipe Ayam Kampung

Fenotip ayam kampung terdiri dari sifat kualitatif dan kuantitatif

Sifat Kualitatif

Sifat kualitatif adalah sifat yang tidak dapat diukur tetapi dapat dibedakan

dan dikelompokkan secara tegas. Sifat kualitatif meliputi : bentuk jengger, warna

bulu, warna shank, warna kulit dan warna cuping telinga.

Bentuk Jengger

Bentuk jengger di tiga kecamatan terlihat pada ayam kampung jantan

didominasi jengger mawar 45,19 persen dan betina berjengger walnut 51,11

persen dari hasil pengamatan bentuk jengger ayam kampung di Kabupaten

Sumbawa seperti pada table 1.

Page 8: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

4

Tabel 1. Bentuk jengger ayam kampung jantan dan betina di Kecamatan Alas,

Alas Barat dan Utan Kabupaten Sumbawa

Bentuk

Jengger

Kecamatan

Alas Alas Barat Utan Rata-Rata

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

Mawar 21

(46,67)

4

(8,89)

24

(53,33)

3

(6,67)

16

(35,56)

4

(8,89)

20

(45,19)

4

(8,15)

Tunggal 14

(31,11)

5

(11,11)

12

(26,67)

9

(20,00)

18

(40,00)

7

(15,56)

15

(32,59)

7

(15,56)

Pea 10

(22,22)

12

(26,67)

9

(20,00)

14

(31,11)

11

(24,44)

8

(17,78)

10

(22,22)

11

(25,19)

Walnut 0

(0,00)

24

(53,33)

0

(0,00)

19

(42,22)

0

(0,00)

26

(57,78)

0

(0,00)

23

(51,11)

Menurut Tarigan (2010) ciri khas ayam hutan merah (Gallus gallus) yang

merupakan moyang sebagian ayam piara yang ada sekarang mempunyai bentuk

jengger tunggal. Perbedaan bentuk jengger disebabkan karena terjadi perkawinan

silang antara berbagai macam jenis ayam kampung, sehingga berinteraksi atau

saling mempengaruhi antara gen-gen yang dimiliki (Mulyono et al., 2009),

Bentuk jengger tunggal disebabkan karena adanya pengaruh genotipe heterzigot

resesif rrpp ,sehingga mudah terpengaruh dan berubah bentuk/tipe. Menurut

Suryo (2012), ayam berjengger walnut merupakan hasil persilangan ayam

berjengger mawar (Rp) dengan ayam berjengger pea (rP). Ayam berjengger

mawar merupakan hasil persilangan dari bentuk pea (rP) dengan bentuk jengger

tunggal (rp)..

Warna Bulu

Hasil pengamatan terhadap warna bulu ayam kampung di Kecamatan Alas,

Alas Barat dan Utan Kabupaten Sumbawa disajikan pada table 2.

Page 9: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

5

Tabel 2. Warna bulu ayam kampung jantan dan betina di Kecamatan Alas, Alas

Barat dan Utan Kabupaten Sumbawa

Bentuk

Jengger

Kecamatan

Alas Alas Barat Utan Rata-Rata

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

Columbian 16

(35,56)

0

(0,00)

23

(51,11)

0

(0,00)

25

(55,56)

0

(0,00)

21

(47,41)

0

(0,00)

Emas 5

(11,11)

3

(6,67)

4

(8,89)

5

(11,11)

3

(6,67)

7

(15,56)

4

(8,89)

5

(11,11)

Burik 10

(22,22)

12

(26,67)

7

(15,56)

8

(17,78)

10

(22,22)

9

(20,00)

9

(20,00)

10

(21,48)

Liar 4

(8,89)

5

(11,11)

3

(6,67)

5

(11,11)

1

(2,22)

6

(13,33)

3

(5,93)

5

(11,85)

Hitam 2

(4,44)

12

(26,67)

2

(4,44)

16

(35,56)

4

(8,89)

14

(31,11)

3

(5,93)

14

(31,11)

Putih 8

(17,78)

9

(20,00)

5

(11,11)

9

(20,00)

2

(4,44)

8

(17,78)

5

(11,11)

9

(19,26)

Abu-Abu 0

(0,00)

4

(8,89)

1

(2,22)

2

(4,44)

0

(0,00)

1

(2,22)

0

(0,74)

2

(5,19)

Tabel 2 menunjukkan, warna bulu ayam kampung di ketiga kecamatan didominasi

warna bulu columbian 47,41 persen pada jantan dan pada betina warna bulu hitam

31,11 persen

Warna bulu ayam kampung hasil penelitian ini bervariasi. Amlia (2016)

menyatakan warna bulu ayam kampung sangat bervariasi. Menurut Tantu (2007)

bahwa ayam kampung didefinisikan sebagai ayam yang tidak mempunyai ciri-ciri

khas, dengan kata lain penampilan fenotipenya masih sangat beragam.

Keragaman warna bulu ayam kampung terjadi karena percampuran antara

gen-gen ayam hutan merah, ayam hutan abu-abu, ayam hutan Sri Langka, dan

ayam hutan hijau, sehingga memberikan variasi warna yang beragam (Rasyaf,

2011).

Warna Shank

Hasil pengamatan terhadap sifat kualitatif warna shank ayam kampung di

ketiga kecamatan pada Kabupaten Sumbawa banyak dijumpai pada ayam

kampung jantan 57,78 persen dan betina 50,37 persen seperti yang disajikan pada

table 3.

Page 10: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

6

Tabel 3. Warna shank ayam kampung jantan dan betina di Kecamatan Alas, Alas

Barat dan Utan Kabupaten Sumbawa

Warna

Shank

Kecamatan

Alas Alas Barat Utan Rata-Rata

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

Kuning 22

(48,89)

23

(51,11)

30

(66,67)

25

(55,56)

26

(57,78)

20

(44,44)

25

(57,78)

22

(50,37)

Hitam 8

(17,78)

10

(22,22)

6

13,33)

7

(15,56)

8

(17,78)

13

(28,89)

7

(16,30)

10

(22,22)

Putih 15

(26,67)

12

(33,33)

9

(20,00)

13

(28,89)

11

(24,44)

12

(26,67)

11

(23,70)

13

(29,63)

Menurut Scanes et al. (2003) beberapa warna shank berbeda ditemukan

pada ayam karena kombinasi pigmen yang berbeda di lapisan atas dan bawah

kulit. Rusdin (2007) menyatakan warna shank merupakan penampilan dari adanya

beberapa pigmen tertentu yang terdapat pada dermis dan epidermis. Karakteristik

warna kuning disebabkan adanya pigmen lipokrom pada lapisan epidermis.

Warna Kulit

Hasil penelitian sifat kualitatif terhadap warna kulit di Kecamatan Alas,

Alas Barat, dan Utan Kabupaten Sumbawa seperti disajikan pada table 4.

Tabel 4. Warna kulit ayam kampung jantan dan betina di Kecamatan Alas, Alas

Barat dan Utan Kabupaten Sumbawa

Warna

Kulit

Kecamatan

Alas Alas Barat Utan Rata-Rata

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

Kuning 3

(6,67)

6

(13,33)

0

(0,00)

1

(2,22)

2

(4,44)

4

(8,89)

2

(3,70)

4

(8,15)

Putih 42

(93,33)

39

(86,67)

45

(100,00)

44

(97,78)

43

(95,56)

41

(91,11)

43

(96,30)

41

(91,85)

Pada ayam jantan maupun betina banyak dijumpai Warna kulit putih

sebanyak 96,30 persen dan 91,85 persen.

Page 11: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

7

Warna putih pada kulit diturunkan oleh tetua dari kelas Inggis, Amerika,

dan Asia seperti Cornish, Plymouth Rock, Wyandotte, Rhode Island Red,

Hampshire, Brahma, Langshan, dan Chochin China merupakan ayam-ayam yang

memiliki ciri-ciri kulit putih (Suprijatna, 2005).

Warna kulit kuning merupakan turunan dari tetuanya yaitu ayam kampung

berleher gundul (Lestari dkk., 2013). Warna kulit kuning disebabkan kelebihan

zat besi (Fe) penyusun Hemoglobin (Hb) yang diturunkan pada anaknya

(Purniawati, 2014). Terdapatnya zat besi (Fe) dalam jumlah berlebihan akan

disimpan dalam bentuk feritin pada hati. Feritin menyebabkan warna kuning pada

seluruh tubuh.

Warna Cuping Telinga

Hasil Pengamatan sifat kualitatif pada warna cuping seperti disajikan pada

table 5.

Tabel 5. Warna cuping telinga ayam kampung jantan di Kecamatan Alas, Alas

Barat dan Utan Kabupaten Sumbawa

Warna

Cuping

Kecamatan

Alas Alas Barat Utan Rata-Rata

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

♂(ekor) (%)

♀(ekor) (%)

Merah 41

(91,11)

38

(84,44)

43

(95,56)

45

(100)

40

(88,89)

42

(93,33)

41

(91,85)

42

(92,59)

Putih 4

(8,89)

7

(15,56)

2

(4,44)

0

(0,00)

5

(11,11)

3

(6,67)

4

(8,15)

3

(7,41)

Rata-rata persentase warna cuping telinga ayam kampung jantan

didominasi oleh warna cuping merah 91,85 persen dan betina 92,59 persen.

Menurut Rusdin (2007) bangsa-bangsa ayam Mediteranean bercuping

telinga putih. Sedikitnya ayam kampung yang bercuping telinga putih karena

nenek moyang ayam Mediteranean sudah punah dan sekarang menjadi ayam

kelas Asia (Tarigan, 2010).

Menurut Crawford (1990), bahwa sebagian besar breed ayam mempunyai

cuping telinga berwarna merah, tetapi breed dari kelas mediteranean (Leghorn,

Minorca, dan Spanish) mempunyai cuping berwarna putih.

Page 12: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

8

Sifat Kuantitatif

Sifat kuantitatif meliputi pengukuran beberapa variabel pada tubuh ternak

yaitu pengukuran pada tinggi jengger, panjang tulang shank, tibia, femur, bobot

badan, jarak antar tulang pubis, dan jarak antara ujung tulang pubis dengan ujung

tulang dada.

Tabel 11. Rata-rata sifat kuantitatif ayam kampung jantan dan betina di

Kecamatan Alas, Alas Barat dan Utan Kabupaten Sumbawa

Kecamatan Variabel Rata-Rata SD KK(%)

♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀

Alas TJ (mm) 26,49 13,23 10,71 5,12 40,43 38,70

PS (mm) 90,69 82,65 8,42 10,67 9,28 12,91

PT (mm) 106,29 94,79 15,58 9,02 14,66 9,52

PF (mm) 96,08 93,31 7,95 8,60 8,27 9,22

BB (g) 2.239 1.718 265 210 11,84 12,22

JP (mm) 0 43,90 0 7,44 0 16,95

JPD (mm) 0 57,53 0 13,68 0 23,78

Alas Barat TJ (mm) 24,07 15,35 8,33 4,80 34,61 31,27

PS (mm) 94,19 77,71 7,88 10,84 8,37 13,95

PT (mm) 105,76 88,45 10,68 11,78 10,10 13,32

PF (mm) 98,20 87,11 8,40 9,19 8,55 10,55

BB (g) 2.142 1.733 197 235 9,20 13,56

JP (mm) 0 39,75 0 8,48 0 21,33

JPD (mm) 0 50,77 0 16,20 0 31,91

Utan TJ (mm) 27,68 13,12 9,66 4,97 34,90 37,88

PS (mm) 92,72 75,09 8,34 10,28 8,99 13,69

PT (mm) 101,50 84,83 10,28 9,82 10,13 11,58

PF (mm) 94,98 81,50 8,94 11,56 9,41 14,18

BB (g) 2.088 1693 221 254 10,54 15,00

JP (mm) 0 34,83 0 7,02 0 20,16

JPD (mm) 0 50,46 0 10,96 0 21,72

Rata-Rata TJ (mm) 25,88 14,24 9,57 4,96 36,98 34,83

PS (mm) 92,53 82,65 8,21 10,76 8,87 13,02

PT (mm) 101,95 88,45 12,18 10,21 11,95 11,54

PF (mm) 95,53 90,21 8,43 10,08 8,82 11,17

BB (g) 2.156 1.715 228 233 10,53 13,59

JP (mm) 0 39,49 0 7,65 0 19,37

JPD (mm) 0 52,92 0 13,61 0 25,72

Keterangan: SD= Standar deviasi; KK= Koefisien keragaman TJ= Tinggi jengger;

PS= Panjang shank; PT= Panjang tibia; PF= Panjang femur;

BB= Bobot badan; JP = Jarak Antara Tulang Pubis;

JPD = Jarak Antara T. Pubis dengan Ujung T. Dada

Page 13: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

9

Tinggi Jengger

Hasil pengukuran sifat kuantititatif ayam kampung, tinggi jengger ayam

kampung bervariasi dilihat dari persentase koefisien keragaman. Menurut Martojo

(1990) menyatakan bahwa sebaiknya koefisien variasi suatu sifat produksi pada

suatu populasi tidak lebih dari 15 persen untuk menyatakan bahwa populasi

tersebut telah seragam. Keragaman ini disebabkan tinggi jengger dari setiap

bentuk/tipe jengger yang berberbeda-beda.

Yuwanta (2004), ukuran jengger berkolerasi positif dengan ukuran testis,

sehingga semakin besar ukuran jengger semakin tinggi reproduksi dari ayam.

Jengger dan gelambir memberikan gambaran terhadap perkembangan gonad dan

sekresi hormon seksual. Menurut Tarigan (2010) semakin tinggi ukuran jengger,

maka semakin banyak hormon reproduksi yang tersimpan.

Panjang Shank

Rata-rata panjang shank ayam kampung di ketiga bervariasi yaitu jantan

92,53 ± 8,42 mm dan betina 82,65 ± 10,76 mm. Perbedaan panjang shank

disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Menurut Warwick dkk. (1995)

penampilan suatu sifat tergantung gen-gen yang dimiliki ternak, tetapi keadaan

lingkungan yang menunjang diperlukan untuk memberikan kesempatan

penampilan suatu sifat secara penuh.

Sistem pemeliharaan dan lingkungan yang berbeda menyebabkan

keragaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kusuma dan Prijono (2007) bahwa

variasi ukuran tubuh ayam kampung dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan

asal bibit yang berbeda, lingkungan dan pemeliharaan yang berbeda.

Panjang Tibia

Rata-rata panjang tibia ayam kampung di Kecamatan Alas, Alas Barat dan

Utan Sumbawa pada ayam yaitu jantan 101,95 ± 12,18 mm dan ayam betina 88,45

± 10,21 mm.

Menurut Nozawa (1980) keragaman ukuran tubuh hewan disebabkan oleh

faktor genetik dan lingkungan, kedua faktor tersebut memberikan pengaruh besar

Page 14: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

10

terhadap perbedaan ukuran variabel yang diamati pada ternak untuk berbagai sifat

kuantitatif yang dimiliki. Menurut Soeparno (1998) menyatakan bahwa Jenis

kelamin mempengaruhi pertumbuhan karena dibandingkan dengan ternak betina,

ternak jantan biasanya tumbuh lebih cepat dari betina pada umur yang sama.

Pengukuran panjang tulang tibia bertujuan untuk mengetahui kemampuan

produksi daging dari ternak. Semakin panjang ukuran tulang tibia maka semakin

banyak daging yang dapat melekat (James, 1990).

Panjang Femur

Rata-rata panjang femur ayam kampung di Kecamatan Alas, Alas Barat,

dan Utan Kabupaten Sumbawa adalah 95,53 ± 8,43 mm pada jantan dan 90,21 ±

10,08 mm pada betina. Hardjosubroto (1994) mengungkapkan bahwa penampilan

atau produksi individu dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan.

Parakkasi (1978) menyatakan bahwa perbedaan laju pertumbuhan antar

individu ternak pada suatu bangsa utamanya disebabkan oleh adanya perbedaan

ukuran dewasa tubuh pada ayam meskipun keadaan pakan yang baik juga dapat

menunjang pertumbuhan yang optimal, Selain itu adanya perbedaan hormon

dalam tubuhnya.

Bobot Badan

Rata-rata bobot badan ayam kampung yang di ketiga kecamatan yaitu pada

jantan yaitu 2.156 ± 227 g dan pada betina 1.715 ± 233 g. Perbedaan bobot badan

pada ayam kampung ini sesuai dengan pendapat Hardjosubroto (1994)

penampilan atau produksi individu dipengaruhi oleh faktor genetik dan

lingkungan.

Ekspresi pertumbuhan ternak unggas terdapat dua hormon utama yang

mengatur yaitu growth hormone dan T3 (triiodotironin). Growth hormone pada

unggas disintesis secara langsung oleh somatotrof dalam lobus caudal pada

pituitari anterior (Darras et al., 1993)

Page 15: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

11

Jarak antar Tulang Pubis

Rata-rata jarak antar tulang pubis di Kecamatan Alas, Alas Barat dan Utan

Kabupaten sumbawa yaitu 39,49 ± 7,65 mm. Tarigan (2010) semakin panjang

jarak tulang pubis maka kemampuan ayam bertelur semakin baik, sehingga jarak

tulang pubis hanya diukur pada ayam betina saja. Yuwanta (2004) menyatakan

bahwa tulang pubis digunakan untuk mendeteksi produksi telur. Jarak antar tulang

pubis untuk ayam yang berproduksi tinggi minimal tiga jari.

Jarak ideal ukuran tulang pubis pada ayam kampung yaitu sekitar dua jari

orang dewasa yang artinya jika dibuat dalam satuan ukuran mm sekitar 30,00 mm

(Yuwanta, 2004).

Jarak antara Tulang Pubis dengan Ujung Tulang Dada

Rata-rata jarak tulang pubis dengan ujung tulang dada pada ayam

kampung di Kecamatan Alas, Alas Barat, dan Utan yaitu 52,92 ± 13,61 mm.

Pengukuran jarak tulang pubis dengan ujung tulang dada dapat dijadikan salah

satu indikator untuk menduga kemampuan produksi telur ayam kampung betina.

Jarak ideal antara ujung kedua tulang yaitu tidak terlalu jauh berkisar antara 4-5

jari orang dewasa atau berkisar 40 sampai 60 mm. Menurut Hardjosworo (2001)

sebagai petunjuk terjadinya masak kelamin atau mulai bertelur ditandai dengan

perut yang besar dan jarak tulang pubis dengan tulang dada yang lebar.

Page 16: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

12

KESIMPULAN

Sifat kualitatif ayam kampung di Kecamatan Alas, Alas Barat, dan Utan

Kabupaten Sumbawa didominasi bentuk jengger mawar pada jantan dan walnut

pada betina; Warna bulu didominasi warna columbian pada jantan dan pada betina

hitam; Warna shank didominasi warna kuning pada ayam jantan maupun betina;

Warna kulit didominasi warna putih pada ayam jantan dan betina; Warna cuping

telinga didominasi warna merah pada ayam jantan dan betina

Sifat kuantitatif ayam kampung di Kecamatan Alas, Alas Barat, dan Utan

Kabupaten Sumbawa yaitu Tinggi jengger ayam pada jantan 25,88 ± 9,57 mm dan

betina 14,24 ± 4,96 mm; Panjang shank pada ayam jantan 92,53 ± 8,21 mm dan

betina 82,65 ± 10,76 mm; Panjang tibia ayam jantan 101,95 ± 12,18 mm dan betina

88,45 ± 10,21 mm; Panjang femur pada ayam jantan 95,53 ± 8,43 mm dan betina 90,21

±13,61 mm; Bobot badan ayam jantan 2.156 ± 228 g dan betina 1.715 ± 233 g; Lebar

jarak antar tulang pubis 39,49 ± 7,65 mm; Lebar jarak antara tulang pubis dengan

ujung tulang dada 52,92 ± 13,61 mm.

Page 17: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

13

DAFTAR PUSTAKA

Amlia, M. Amrullah. P. dan R. Aka. 2016. Studi Karakteristik Sifat Kuantitatif

dan Sifat Kualitatif di Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton. Jurnal Ilmu

dan Teknologi Peternakan Tropis Vol. 3, No 1. Hlm 31-39. (Diakses pada

tanggal 21 Oktober 2017).

Anonim. 2012. Cara Pemeliharaan Ayam Kampung Sistem Slowfood.

http://www.disnaksumbawa.com/html/index.php/id=artikel&kode=26

(Diakses tanggal 21 Oktober 2017).

Budiwati, T. 1982. Pengkajian Beberapa Sifat Kuantitatif Ayam Sebagai Dasar

Pertimbangan Seleksi. Poult ind. Hal : 46.

Crawford. R. D. 1990. Original And History of Poultry Species. R. D Crawford

(ed) Poultry Breedng and Geneties. Elsevier science publishing company

inc. Canada.

Darras, V. M., Rudas, P., Visser, T. J., Hall, T. R., Huybrechts, L. M.,

Vanderpooten, A., Berghman, L. R., Decuypere, E. dan Kühn, E. R. 1993.

Endogenous growth hormone controls high plasma levels of 3,3',5-

triiodothyronine (T3) in gowing chickens by decreasing the T3-degading

type III deiodinase activity. Domestic Animal Endocrinology 10 (1) : 55-

65.

Hardjosworo, P. S. 2001. Penelitian Tentang Produksi Ayam-Ayam Kampung di

Indonesia. Seminar Pertama Tentang Ilmu dan Industri Perunggasan.

Cisarua. Bogor.

James, M. 1990. A Colour Atlas of Avian Anatomy. Wolfe London.

Kusuma, D. dan N. S. Prijono. 2007. Keanekaragaman Sumber Daya Hayati

Ayam Lokal Indonesia : Manfaat dan Potensi. LIPI Press. Jakarta.

Lestari, S. Prasetyo dan N. K. D. Haryani. 2013. Mengangkat Potensi Genetik dan

Produktivitas Ayam Kampung yang Memiliki Gen NA di Pulau Lombok.

Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan, Universitas Mataram. Mataram.

Martojo, H. 1990. Peningkatan Mutu Genetik Ternak. Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar

Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Mulyono, R. H, S. T., N. RR. Darmono. 2009. A. Study of Morphometric-

Phenotipic Characteristicof Indonesian Chicken: Kampung, Sentul dan

Wareng-Rtangerang, Based of Discriminant Analysis, Wald-Anderson

Criteria And Mahalanobis Minimum Distance. Prosiding The Ist

Internasional Seminar on Animal Industry 2009. Faculty Of Animal

Science, Bogor Agicultural University. Bogor.

Nishida, T., K. Nozawa., Y. Hayasi., T. Hashiguchi and S.S. Mansjoer. 1982.

Body Measurement and Analis on Exsternal Genetic Characters of

Page 18: FENOTIPE AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN ALAS, ALAS BARAT, … Fenotipe Ayam Kampung di... · PUBLIKASI ILMIAH OLEH : KHAERUDDINSYAH B1D014134 Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang

14

Indonesian Native Fowl. The Ori. and Phy. of Indonesian Native

Livestock. III : 73-83.

Nozawa, K. 1980. Phylogenetik Studies on Native Domestic Animal in East and

Southeast Asia. Tropical Ageiculture Reseach Center, Japan IV : 23-24.

Parakkasi, A. 1978. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Penerbit :

Angkasa. Bandung

Purniawati, 2014. Hasil Persialngan Pejantan Lobar dengan Induk Lombok Timur,

Lombok Tengah, Lombok Barat, Kota Mataram. Skripsi. Fakultas

Peternakan Universitas Mataram.

Putra, I Gusti Lanang. 2017. Kabupaten Sumbawa Dalam Angka 2017. BPS

Kabupaten Sumbawa

Rasyaf. M. 2011. Beternak Ayam Kampung. Penebar Swadaya : Jakarta.

Rusdin, M. 2007. Analisis Fenotipe, Genotipe dan Suara Ayam Pelung di

Kabupaten Cianjur. Tesis. Progam Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Sartika T, Sulandari S, Zein MSA, Paryanti S. 2006. Karakter Fenotipee Genetic

Eksternal Ayam Lokal Indonesia. Laporan Akhir Penelitian Kompetitif

Riset Karakterisasi molekuler–LIPI. 16 hlm.

Scanes, C. G., G. Brant & M. E. Ensiminger. 2004. Poultry Science. Pearson

Education Inc., New Jersey

Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Madha University Press,

Yogyakarta

Supranto, J. 1990. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Suryo. 2012. Genetika. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Tantu R. Y. 2007. Fenotipe dan Genotip Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) Dan

Ayam Kampung (Gallus domesticus) di Watutela dan Ngatabaru Sulawesi

Tengah. Tesis. Progam Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tarigan, R, T. 2010. Karakteristik Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif Ayam

Walik di Sumedang dan Bogor. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi Dan

Teknologi Peternakan, IPB.

Warwick, E.J., J. M. Astuti dan W. Hardjosubroto. 1995. Pemuliaan Ternak.

Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yuwanta Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Penerbit ; Kanisius. Yogyakarta