FENOMENA PENGGUNAAN NAMA DIRI PADA BERITA DUKA SURAT KABAR KOMPAS DAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: PUJI ASRIANINGSIH A 310 090 016 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
17
Embed
FENOMENA PENGGUNAAN NAMA DIRI PADA BERITA DUKA …eprints.ums.ac.id/26523/19/11._Naskah_Publikasi.pdf · 2) Struktur nama diri pada berita duka dalam surat kabar Kompas dan Solopos
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FENOMENA PENGGUNAAN NAMA DIRI PADA BERITA DUKA
SURAT KABAR KOMPAS DAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2012
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
PUJI ASRIANINGSIH
A 310 090 016
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismilahirrohmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama : PUJI ASRIANINGSIH
NIM : A 310 090 016
Fakultas/Jurusan : FKIP / PBSID
Jenis : Skripsi
Judul :
FENOMENA PENGGUNAAN NAMA DIRI PADA BERITA DUKA
SURAT KABAR KOMPAS DAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2012
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihkan mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta mengaihkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukumyang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 22 Agustus 2013
Yang menyatakan
PUJI ASRIANINGSIH
HALAMAN PENGESAHAN
FENOMENA PENGGUNAAN NAMA DIRI PADA BERITA DUKA
SURAT KABAR KOMPAS DAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2012
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
PUJI ASRIANINGSIH
A 310090016
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal, September 2013
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
1. Prof. Dr. Markhamah, M. Hum. ( )
2. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum. ( )
3. Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum. ( )
Surakarta, September 2013
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
(Dra. Nining. Setyaningsih, M.Si
NIK. 403
FENOMENA PENGGUNAAN NAMA DIRI PADA BERITA DUKA
SURAT KABAR KOMPAS DAN SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2012
ABSTRAK
Puji Asrianingsih, A310090016, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia
dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013
Penelitian ini bertujuan untuk:1) mendeskripsikan komponen nama diri
orang yang meninggal pada berita duka dalam surat kabar Kompas dan
Solopos edisi November 2012,2) mendeskripsikan struktur nama diri pada berita
duka dalam surat kabar Kompas dan Solopos edisi November 2012, 3)
mendeskripsikan maksud nama diri orang yang meninggal suami/istri pada
berita duka surat kabar Kompas dan Solopos edisi November 2012. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dan cakapdan
dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode padan dan agih. Data dianalisis sesuai dengan bahasa sebagai alat
penentunya secara unsur langsung yaitu mengenai komponen nama diri orang
yang meninggal, struktur nama diri, dan maksud nama diri orang yang
meninggal. Hasil penelitian menyatakan bahwa 1) Komponen nama diri orang
yang meninggal dari istri / suami dan anak serta cucu pada berita duka dalam
surat kabar Kompas memiliki 3 model komponen yaitu komponen model 1,
model, dan model 3, sedangkan Solopos memiliki 2 model komponen yaitu
komponen model 1 dan model 3. 2) Struktur nama diri pada berita duka dalam
surat kabar Kompas dan Solopos mencakup dua hal sebagai berikut : a) Nama
diri orang yang meninggal, b) Nama dari suami/istri orang yang meninggal).3)
Maksud nama diri orang yang meninggal suami/istri pada berita duka dalam
surat kabar Kompas dan Solopos disesuaikan dengan data yaitu orang yang
meninggal dan suami/istri orang yang ditinggalkan, agar nama memiliki
keberkahan yaitu agar laki-laki dan perempuan memiliki jiwa yang kuat, hati
yang bersih, dan memiliki jiwa yang baik.
Kata Kunci : nama diri, berita duka, struktur.,maksud.
1
A. PENDAHULUAN
Perkembangan dalam pemberian nama diri khususnya pada nama-nama
diri yang dilakukan oleh orang Jawa, orang Jepang, dan orang Cina atau
Tionghoa. Dalam hal ini bukan makna nama yang menjadi pertimbangan
utama, melainkan wujud fisik nama tersebut. Selain alasan komersial, ada pula
alasan ketidakcocokan antara nama dan penyandangnya yang menimbulkan
hal-hal buruk. Pemberian nama umumnya tidak dilakukan sembarangan.
Misanya nama Sugiharto, diharapkan kelak ia kaya raya sesuai dengan makna
namanya. Apa pun alasannya, pemilihan sebuah nama pasti tidak sembarang
sebagaimana juga penggantian nama (Sotyati 2002: 1).
Oleh karena itu, nama harus diganti khususnya dalam tradisi Tionghoa
yaitu mengganti nama Cina dengan nama Indonesia. Di samping sebagaimana
tradisi Tionghoa, selalu menggunakan nama-nama keluarga pemberian
kakeknya, seperti Liem, Lie, Kwee, Tjan, Boen, Nyoo, Jo, Tan, Oei, dan
seterusnya (Susanti, 2007).
Menurut Tan, (dalam Markhamah, 2000: 38), nama diri di kalangan orang
Cina merupakan salah satu alat untuk menunjukkan bahwa hubungan
kekeluargaan mereka sangat kuat dan dekat. Penggunaan nama diri nama Cina
merupakan satu-satunya ciri budaya yang dapat diandalkan untuk mengenali
bahwa dirinya masyarakat keturunan Cina.
Pada masa Orde Baru Tahun 1966 dan berdasarkan Kepetusan Pemerintah
Nomor 127/U/Kep/12/1966, orang-orang keturunan Tionghoa dihimbau untuk
mengganti namanya agar terdengar seperti nama Indonesia. Nama keturunan
Tionghoa dalam berita duka akan dipaparkan dengan melihat penggunaan
nama Indonesia, pemakaian nama Tionghoa, dan pemakaian nama keduanya.
Data diambil dari dua surat kabar, yaitu Kompas dan Solopos edisi November
2012. Data diambil secara acak. Penggunaan dua surat kabar tersebut
disebabkan dua surat kabar itu yang tersedia dan mewakili surat kabar
nasional dan surat kabar lokal.
2
Penelitian diatas mengenai penggunaan nama diri pada berita duka dalam
surat kabar Kompas dan Solopos edisi November 2012 khususnya pada nama
Tionghoa.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan komponen nama diri
orang yang meninggal dari istri/suami dan anak seta cucu pada berita duka
dalam surat kabar Kompas dan Solopos edisi November 2012, 2)
Mendeskripsikan struktur nama diri pada berita duka dalam surat kabar
Kompas dan Solopos edisi November 2012, 3) Mendeskripsikan maksud
nama diri orang yang meninggal suami/istri pada berita duka surat kabar
Kompas dan Solopos edisi November 2012.
Pada penelitian yang relevan ini ditunjukkan penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan Wardiyanto (2010) dalam skripsinya dengan
judul “Makna Referensial Pada Nama Genteng Di Desa Bekonang
Kecamatan Mojolakban Kabupaten Sukoharjo”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa proses penamaan genteng diambil dari nama pemilik,
nama daerah, dan harapan agar mudah dikenal. Proses penamaan genteng
dengan harapan mudah dikenal ada 15 data nama-nama tersebut pada
umumnya berbentuk kata verbal, nomina, dan bilangan. Hasil penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu pada proses
penamaan genteng di Desa Bekonang Kecamatan Mojolakban Kabupaten
Sukoharjomemiliki harapan agar gentengnya dapat dikenal oleh semua orang,
sedangkan peneliti penggunaan nama diri pada berita duka pada surat kabar
Kompas dan Solopos yang memiliki komponen, struktur dan maksud nama
diri yang memiliki harapan dan keberkahan sesuai dengan jenis kelamin dan
nama marganya agar perempuan memiliki wajah yang cantik, memiliki jiwa
yang baik, umur yang panjang, laki-laki yang memiliki jiwa yang kuat,
memilki hati yang bijaksana, memiliki cinta yang berlimpah, dst.
Penelitian berikutnya oleh Suhadi (2007) dalam skripsinya dengan judul
“Sistem Sapaan Dalam Bahasa Jawa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kata sapaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sapaan, diantaranya nama
3
diri, kekerabatan, gelar kebangsaan, gelar pendidikan dan perilaku perbuatan.
Hasil penelitian ini selanjutnya yaitu bahwa hasil sapaan dapat menunjukkan
perbedaan untuk menggolongan nama diri, kekerabatan beserta semua gelar
yang dimiliki oleh seseorang. Sedangakan peneliti menggunakan nama diri
pada berita duka untuk mengetahui beberapa hal yang mengacu pada orang
yang meninggal yang menggunakan nama diri Indonesia, Cina, Cina–
Indonesia, dan Indonesia-Cina.
Penelitian Aini (2011) dengan judul “Makna Referensial Pada Nama
Masjid Di Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen”. Hasil penelitian ini
tentang nama masjid di Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. Dalam
memberikan nama terhadap masjid menggunakan Bahasa Arab adalah 18
masjid. Nama masjid yang termasuk dalam makna referensial ada 17 masjid
dan mengandung makna leksikal ada 17 masjid. Masing-masing makna
mengandung harapan agar mendapat ridho Allah SWT. Hasil penelitian ini
tentang pemberian nama pada masjid yang menggunakan bahasa arab agar
nama masjid itu memiliki berkah dari allah. Sedangkan hasil dari peneliti
penggunaan nama diri pada berita duka agar nama diri memiliki maksud yang
memiliki harapan daan keberkahan sesuai dengan jenis kelamin dan nama
marganya.
Penelitian selanjutnya oleh Cahyaningsih (2003) dalam skripsinya yang
berjudul “Makna Referensial Pada Nama Apotik di Kota Surakarta”. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna referensial nama-nama Apotik
di Surakarta. Hasil penelitian ini tentang nama-nama apotik yang ada di
daerah Surakarta. Sedangkan hasil peneliti tentang penggunaan nama diri pada
berita duka dalam surat kabar Kompas dan Solopos tentang orang yang
meninggal yang biasanya menggunakan nama Indonesia, Cina, Cina-
indonesia, dan Indonesia- Cina.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini
adalah mencakup semua pihak yang memberikan informasi yang diperlukan
4
dalam penelitian ini.Khususnya masyarakat keturunan Cina atau Tionghoa
yang menulis berita duka pada surat kabar Kompas dan Solopos. Objek
penelitian dapat diartikan sebagai sasaran penelitian yang tidak boleh lepas
dari masalah penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan nama
diri pada berita duka dalam surat kabar Kompas dan Solopos edisi November
2012.
Data dalam penelitian ini adalah nama diri dalam berita duka surat kabar
Kompas dan Solopos edisi November 2012. Sumber data dalam penelitian ini
adalah daftar nama yang tertulis pada berita duka surat kabar Kompas dan
Solopos edisi November 2012.
Teknik pengumpulan data, menurut Sudaryanto (1993: 133) ada dua
macam metode penyediaan data yaitu metode simak dan cakap. Penelitian ini
menggunakan kedua metode tersebut dan dokumentasi. Metode simak
digunakan untuk menemukan nama diri pada berita duka yang akan dijadikan
data. Metode ini kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu peneliti
mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiaannya dari penggunaan
bahasa tersebut secara tertulis. Metode kedua yang digunakan adalah cakap.
Metode cakap diikuti teknik dasar yang berupa teknik pancing dan teknik
lanjutannya berupa teknik cakap bertemu muka. Peneliti mengadakan
wawancara dengan narasumber dan berusaha memancing informan untuk
berbicara.
Teknik wawancara ini yang digunakan penelitian adalah teknik
wawancara bebas terpimpin yaitu pewawancara hanya membuat pokok-pokok
masalah yang diteliti yaitu tentang nama diri pada berita duka. Pihak yang
akan diwawancarai adalah orang-orang yang masih memiliki keturunan Cina
asli, dan keturunan Cina campuran yaitu keturunan Cina dan keturunan
Indonesia. Data yang akan digali yaitu tentang nama diri orang yang
meninggal khususnya nama diri suami dan istri pada berita duka surat kabar
Kompas dan Solopos edisi November 2012. Dalam metode ini peneliti juga
menggunakan teknik rekam dan dokumentasi.
5
Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
triangulasi data. Triangulasi data dilakukan dengan cara memanfaatkan
sesuatu di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut. Keabsahan data yang diperoleh berasal dari surat kabar
Kompas dan Solopos edisi November 2012.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan
agih. Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada
diluar bahasa, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang
bersangkutan atau diteliti. Metode agih adalah metode analisis data yang alat
penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti
(Sudaryanto, 1993: 15).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Komponen nama diri pada Kompas dan Solopos
a. Komponen model 1
Komponen atas nama diri orang yang meninggal model 1 terdiri
dari umur, nama suami/istri orang yang meninggal.Pada data yang
menggunakan model 1 adalah Kompas 1 data dan Solopos 1 data.
Berikut ini salah satu contoh data model 1 yaitu nama orang yang
meninggal : Tjong Bie Hoei. Umur orang yang meninggal : 83 tahun.
Nama istri/suami orang yang meninggal : Alm. Bp. Liem Sioe Kong
(Soedarmo salim).
Nama orang yang meninggal : Tonny Djoeheidi Pranoto. Umur
orang yang meninggal : 58 tahun. Nama suami/istri orang yang
meninggal : Elizabeth Kristina (Mey Hwa).
b. Komponen model 2
Komponen atas nama diri orang yang meninggal pada model 2
terdiri dari umur, nama suami/istri orang yang meninggal beserta nama
anak dan menantu. Pada data yang menggunakan model 2 adalah
Kompas 2 data. Berikut ini salah satu contoh data model 2 yaitu nama
orang yang meninggal : Tjen A Kai. Umur orang yang meninggal : 94
6
tahun. Nama suami/istri orang yang meninggal : Bong ban Khun
(alm).Nama anak : Bong Tong sen, Bong Yam Sen, Bong Nyong Lie,
Bong Nyong Fuk, Bong Lie Lian, Bong Yung Sen, Bong Tet Sen, Bong
Mie Lian, Bong sun Lian, Bong Cun, Lian, Bong Fan Sen.Nama
menantu : Ma Mui yun, Tjen Nyong Yui, Thong Kuet Sen, Thong Yun
Tjoi, Tjong Khin Tjun,Yauw Kiem Lioe, Liu Khiuk Fa, Ng Hoi Chan,
Liu Kian Nam, Tjen Djung Sen, Lim po Cu.
Nama orang yang meninggal : Hapsoro Setyawan (Tjia Ling
Hway). Umur orang yang meninggal : 86 tahun. Nama suami/istri
orang yang meninggal : Gunarti (Tan Swatt Bwee). Nama anak :
Darjoto Setyawan, Darmono Setyawan, Juliarti Setyawan, dst). Nama