Proposal bisnis plan APOTIK SEHATI MANAJEMEN FARMASI Page 1 APOTEK SEHATI A. RENCANA ORGANISASI 1. Latar Belakang Pendirian Apotek Menurut PP No.51 tahun 2009, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. Fasilitas pelayanan kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, yaitu apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama. Dari keempat pekerjaan kefarmasian yang disebutkan dalam PP No.51 tahun 2009 di apotek sebagai fasilitas pelayanan kefarmasian adalah pengadaan dan pelayanan sediaan farmasi. Berdasarkan PP No. 51 tahun 2009 pasal 6, pengadaan sediaan farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi. Pengadaan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kefarmasian. Dalam pengadaan sediaan farmasi ini, harus dapat menjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat sediaan farmasi. Dengan demikian adanya keharusan penanganan dalam pengadaan sediaan farmasi oleh tenaga kefarmasian sangat membantu di dalam penjaminan keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat sediaan farmasi. Berdasarkan PP No.51 dijelaskan pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Dalam melakukan pelayanan kefarmasian, apoteker berkewajiban memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Pelayanan informasi obat yang akurat dan objektif merupakan salah satu bentuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan karena dapat menunjang penggunaan obat secara rasional yaitu tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis (aturan pakai) dan mewaspadai efek samping obat. Oleh karena itu, apoteker harus berinteraksi langsung dengan pasien dalam hal informasi penggunaan obat yang bertujuan untuk menjamin keamanan, efektifitas, dan kerasionalan penggunaan obat. Tenaga kefarmasian dalam melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian wajib mengikuti paradigma pelayanan kefarmasian dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 1
APOTEK SEHATI
A. RENCANA ORGANISASI
1. Latar Belakang Pendirian Apotek
Menurut PP No.51 tahun 2009, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. Fasilitas pelayanan kefarmasian
adalah sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, yaitu
apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek
bersama. Dari keempat pekerjaan kefarmasian yang disebutkan dalam PP No.51 tahun
2009 di apotek sebagai fasilitas pelayanan kefarmasian adalah pengadaan dan
pelayanan sediaan farmasi.
Berdasarkan PP No. 51 tahun 2009 pasal 6, pengadaan sediaan farmasi
dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas
pelayanan sediaan farmasi. Pengadaan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga
kefarmasian. Dalam pengadaan sediaan farmasi ini, harus dapat menjamin keamanan,
mutu, manfaat, dan khasiat sediaan farmasi. Dengan demikian adanya keharusan
penanganan dalam pengadaan sediaan farmasi oleh tenaga kefarmasian sangat
membantu di dalam penjaminan keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat sediaan
farmasi.
Berdasarkan PP No.51 dijelaskan pelayanan kefarmasian adalah suatu
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien. Dalam melakukan pelayanan kefarmasian, apoteker berkewajiban
memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis,
bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara
pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Pelayanan informasi obat
yang akurat dan objektif merupakan salah satu bentuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan karena dapat menunjang penggunaan obat secara rasional yaitu tepat
samping obat. Oleh karena itu, apoteker harus berinteraksi langsung dengan pasien
dalam hal informasi penggunaan obat yang bertujuan untuk menjamin keamanan,
efektifitas, dan kerasionalan penggunaan obat.
Tenaga kefarmasian dalam melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas
pelayanan kefarmasian wajib mengikuti paradigma pelayanan kefarmasian dan
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 2
perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Saat ini terjadi pergeseran
paradigma, yang awalnya berorientasi pada pelayanan kefarmasian dari pengelolaan
obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang komprehensif (pharmaceutical care)
dalam pengertian tidak saja sebagai pengelola obat namun dalam pengertian yang
lebih luas mencakup pelaksanaan pemberian informasi untuk mendukung penggunaan
obat yang benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan
akhir serta kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error). Dengan
selalu meng-update ilmu pengetahuan, diharapkan pelayanan kefarmasian yang
diberikan kepada pasien akan lebih baik. Hal ini sesuai dengan semangat kode etik
apoteker pasal 4.
Lingkungan pelayanan kesehatan akan berubah dengan cepat setelah
ditetapkannya Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan yang baru dan
PP 51 tahun 2009. Apoteker, diakui sebagai pemegang lisensi dan pelaksana sekaligus
penyelenggara pelayanan obat atau farmasi. Dalam perspektif hukum tentang entitas
apoteker sebagai tenaga kesehatan dan profesi, diakui legalitasnya. Implikasinya adalah
semua intitusi pemerintah dari pusat dan daerah harus melaksanakan ketentuan UU
dan PP yang baru. Perubahan yang sangat fundamental tentang tugas ,fungsi dan
standard apoteker yang diatur melalui UU dan PP yang sekaligus sebagai tantangan
bagi profesi apoteker Indonesia kedepan. Perubahan yang bisa dilihat antara lain :
Pelayanan apotek semula proses “menjual obat” menjadi “melayani pasien”, Tidak harus
“ada di apotek setiap saat” menjadi, sepanjang ada pelayanan obat (resep, obat keras)
apoteker harus ada, Biasa dibelakang meja menjadi “berhadapan langsung” dengan
pasien, harus “kompeten” tentang farmakoterapi, “Harus siap berkomunikasi “ dengan
dokter.
Perkembangan farmasi di Indonesia saat ini sangat pesat terlihat dari konsumsi
obat yang semakin meningkat dengan growth rate sekitar >10% per tahun , apotek
sebagai institusi yang berfungsi sebagai unit pelayanan kesehatan dan unit bisnis menjadi
peluang yang sangat besar untuk menjawab tantangan ini. Apotek sehati didirikan
untuk memberikan pelayanan pasien terbaik dengan fokus pelayanan pada pasien
sesuai pharmaceutical care yang dilakukan langsung oleh apoteker. Apotek sehati
direncanakan dibangun di Jalan Adinegoro No 23 Simp Kalumpang, Lubuk buaya, Kec
Koto Tangah, Padang. Alasan pemilihan lokasi apotek karena di daerah tersebut belum
banyak berdiri apotek, sehingga persaingannya sedikit. Selain itu, dapat memberikan
keuntungan yang baik di masa mendatang karena banyaknya pembangunan
perumahan, badan usaha, dan bertambahnya jumlah penduduk di daerah tersebut
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 3
serta lalu lintas ramai dengan jalur angkutan yang lewat. Hal ini juga terkait dengan
keprihatinan APA akan kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
budaya hidup sehat, dan minimnya pengetahuan masyarakat akan penggunaan obat
yang baik dan benar, Kecamatan Koto tangah merupakan kecamatan dengan jumlah
penduduk terbanyak dibanding kecamatan lainnya, terhitung pada tahun 2008
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang, jumlah penduduknya adalah
161.466 orang. daerah ini populasi penduduk terbesar adalah anak-anak dan lansia yang
rentan terhadap penyakit, selain itu juga adanya keinginan APA untuk
mempraktekkan ilmu dan kompetensi pelayanan kefarmasian yang sudah diperoleh di
bangku kuliah selama ini. Harapannya dengan adanya apotek sehati ini akan
memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat,
memenuhi kebutuhan masyarakat akan obat dan perbelakan kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau.
2. Tujuan Pendirian Apotek
a. Tempat pengabdian profesi apoteker setelah mengucapkan sumpah jabatan
b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
c. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
d. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
3. Visi dan Misi Apotek
Visi
Menjadi pusat pelayanan kefarmasian terpercaya dengan kualitas prima dan
penggerak usaha kesehatan menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Misi
a. Menerapkan praktek pelayanan kefarmasian yang bertanggung jawab, terjangkau,
dan bersahabat
b. Menjamin kualitas dan ketersediaan obat dan alat kesehatan
c. Menjadi pusat informasi obat dan swamedikasi masyarakat
d. Melakukan usaha-usaha promosi kesehatan masyarakat sekitar dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat
e. Mewujudkan generasi Indonesia sehat
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 4
4. Motto Apotek
Mitra anda menuju sehat.
B. ASPEK LOKASI
Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek SEHATI, terletak di Jalan
Adinegoro no 23, Lubuk Buaya, Kec Koto Tangah, Padang.
1. Denah lokasi : terlampir
2. Data-data pendukung
Kepadatan penduduk
Apotek SEHATI terletak di daerah pinggiran kota, dekat dengan pusat keramaian daerah
tersebut dengan kepadatan penduduk tidak terlalu padat.
Tingkat sosial dan ekonomi
Masyarakat yang tinggal di lingkungan apotek mempunyai kelas sosial dan ekonomi
menengah kebawah.
Pelayanan kesehatan
Klinik
Praktek dokter
Dekat pusat keramaian
Apotek SEHATI dekat dengan pusat keramaian, yaitu Perumahan dan Pasar Lubuk Buaya
Keamanan
Lingkungan Apotek SEHATI cukup aman.
Lokasi
Usaha ini direncanakan akan dilaksanakan di Jln. Adinegoro no 14 Simpang Kalumpang
Lubuk Buaya Padang. Alasan pemilihan tempat ini adalah karena letaknya ditepi jalan
dan merupakan lalu lintas yang sangat padat dan banyak daerah perumahan juga
lingkungan mahasiswa, lokasi ini terlihat memiliki prospek yang bagus dimana banyak
yang berbondong-bondong mendirikan area perumahan dan pemukiman di daerah
sekitar lokasi ini, dan belum adanya usaha sejenis disekitar lokasi ini.
Lokasi apotek juga sangat mudah dijangkau kerena terletak di pinggir jalan raya dan bisa
dijangkau dengan berbagai kendaraan umum
Posisi yang strategis ini dilihat dari :
Lokasinya dekat dengan perumahan Lubuk Gading Permai I dan V, yang padat 1.
penduduk
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 5
Lokasinya dekat dengan pasar Lubuk Buaya sehingga banyak dilewati lalu lintas 2.
kendaraan sehingga mudah dijangkau
C. BENTUK DAN GAMBARAN BISNIS
1. Kepemilikan modal
Apotek Sehati merupakan apotek perseorangan yang didirikan dengan modal
kecil (< Rp.100 juta) yaitu sebesar Rp 98.945.600,-
2. Jenis pelayanan
a. Melayani pembelian obat-obat (OTC, OWA, dan obat resep) bersamaan dengan
konseling
b. Melayani cek tekanan darah, BB, asam urat, gula darah, dan kolesterol
c. Hot line service 24 jam dengan apoteker dan delivery service
d. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan pada kegiatan PKK 2 bulan sekali
e. Kartu kunjungan pasien
3. Produk yang disediakan
a. Obat-obat OTC, OWA, dan obat resep
b. Alat kesehatan (masker, gloves, termometer, spuit)
c. Peralatan P3K (untuk tindakan pencegahan, bukan untuk dijual)
4. Analisis SWOT
Kekuatan (Strength)
a. Pelayanan obat selalu dilakukan oleh apoteker
b. Hot line service 24 jam kepada apoteker dan delivery service
c. Menyediakan obat-obat berkualitas dan aman
d. Pelayanan kefarmasian yang berkompeten dan bersahabat, efektif dan efisien
dengan menerapkan Pharmaceutical Care
e. Ruang tunggu yang bersih dan nyaman
f. Lokasi relatif aman
Kelemahan (Weakness)
a. Merupakan apotek baru, belum dikenal masyarakat, dan belum mempunyai
pelanggan yang loyal
b. Modal kecil sehingga produk belum terlalu lengkap
c. Belum terjalin hubungan baik dengan PBF
Peluang (Opportunity)
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 6
a. Lokasi strategis, di pusat pemukiman warga, dekat dengan keramaian, mudah
dijangkau dengan angkutan umum
b. Tempat parkir yang nyaman dan luas
c. Terdapat klinik dan praktek dokter yang cukup dekat dengan apotek
d. Penduduk terbanyak adalah lansia. Lansia banyak mengalami masalah kesehatan,
terutama penyakit degenerative sehingga berpotensi menjadi pelanggan.
e. Masih jarang apotek yang menerapkan pharmaceutical care, bahkan banyak
dijumpai apteker yang jarang berada di apotek.
Ancaman (Threats)
Kemungkinan ada apotek pesaing yang lokasinya berdekatan.
D. MANAJEMEN APOTEK
1. Fasilitas apotek
a. Ruang tunggu yang bersih dan nyaman, dilengkapi dengan kipas angin, televisi dan
koran.
b. Tempat parkir yang luas dan nyaman
c. Konseling dan informasi obat (tatap muka selama jam pelayanan, melalui telepon 24
jam)
d. Delivery service
2. Sumber daya manusia
Apotek Sehati terdiri dari 2 orang karyawan dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Tugas dan Kewajiban
a. APA atau PSA (Apoteker Pengelola Apotek atau Pemilik Sarana Apotek)
i. Memimpin seluruh kegiatan apotek
ii. Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk mengelola apotek yang
meliputi beberapa bidang, antara lain:
Pelayanan kefarmasian
Administrasi dan keuangan
APA/PSA
Aping
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 7
Ketenagaan atau personalia
Penelitian dan pengembangan apotek
iii. Mengawasi jalannya kegiatan apotek
b. Aping (Apoteker Pendamping)
i. Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA bila APA berhalangan selama
jam pelayanan apotek
ii. Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk mengelola apotek yang
meliputi beberapa bidang, antara lain:
Pelayanan kefarmasian
Administrasi dan keuangan
3. Kegiatan operasional
Apotek Sehati buka dari hari Senin-Sabtu pukul 08.00-21.00 WIB, dengan
pertimbangan jam praktek dokter adalah jam 17.00-21.00 WIB. Pembagian shift kerja
adalah:
a. Shift I (08.00-13.00): APA
b. Shift II (13.00-21.00): Aping
APA dan Aping dapat bertukar shift jika diperlukan (misalnya berhalangan hadir, perlu
pergantian suasana kerja, dll)
E. ANALISIS PASAR
1. Potensi pasar
Melihat lokasi apotek dengan memperhatikan perkembangan wilayah di daerah
sekitar apotek dan keragaman penduduk di sekitarnya serta jumlah penduduknya,
maka pendirian Apotek SEHATI mempunyai prospek pemasaran yang cukup bagus dan
cukup menantang dalam mengembangkan usahanya. Adanya pusat-pusat keramaian,
dan praktek dokter merupakan aspek potensial dalam memperoleh keuntungan dan
mengembangkan apotek.
Perkiraan Konsumen :
praktek dokter umum : 10 orang/hari, dengan prediksi pasien yang membawa resep
untuk dibeli di apotek adalah 80% ( 10 x 80% = 8 pasien/hari)
praktek bidan : 20 orang/hari, dengan prediksi pasien yang membawa resep untuk
dibeli di apotek adalah 20% ( 20 x 20% = 4 pasien/hari).
Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain : 21 orang/hari
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 8
2. Segmentasi pasar
Dari hasil survey dan observasi, didapatkan pembagian segmen untuk pemasaran
Apotek Sehati sebagai berikut:
Geografik : masyarakat di Jalan Adinegoro No 23 Simp Kalumpang, Lubuk buaya,
Kec Koto Tangah, Padang.
Demografi :
Jumlah penduduk di kelurahan Lubuk Buaya : 161.466 jiwa
Penduduk paling banyak adalah anak-anak dan lansia
Golongan penduduk adalah menengah kebawah
Psikografi : masyarakat yang tinggal di lingkungan apotek kebanyakan kelas
ekonominya menengah kebawah.
Perilaku : dengan jumlah penduduk yang tingkat pendidikannya kebanyakan
tamatan SMA, perilaku masyarakat cenderung tidak mudah terpengaruh oleh iklan
dan lebih percaya khasiat obat berdasarkan pengalaman sebelumnya. Masyarakat
juga mempercayai pengobatan secara medis daripada ilmu magis dan perdukunan.
3. Targeting pasar
Strategi pemasaran yang dipilih adalah terdiferensiasi dengan menentukan
beberapa segemen pasar dan menawarkan produk jasa apotek yang sesuai untuk
setiap segmennya.
Secara geografi, segmen yang kami pilih adalah wilayah Kelurahan Lubuk Buaya
dan masyarakat yang melewati Jalan Adinegoro karena apotek berada di pinggir jalan
tersebut. Berdasarkan data demografi penduduk yang tinggal di kelurahan lubuk
buaya, kami memilih segmen warga berusia produktif (25-55 tahun) dan usila (>55
tahun). Dari segmen tersebut, kita perlu menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan
yang banyak dibutuhkan pada segmen tersebut. Melakukan pelayanan tidak
memberikan obat yang harusnya dengan resep tapi pasien meminta dengan tanpa
resep atau tanpa alasan yang kuat.
Melalui data tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dan psikografik penduduk
Kelurahan Lubuk Buaya yang telah disebutkan, kita perlu memberikan jasa pelayanan
kefarmasian yang meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mengenai
kesehatan melalui pemberian komunikasi dan konseling pada tiap pembelian produk di
apotek. Selain itu, apotek selalu siap sedia obat-obat generik dengan harga yang lebih
rendah dibandingkan obat paten karena daya beli masyarakat masih menengah
kebawah yang dilihat dari data tingkat ekonomi dan psikografik.
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 9
4. Positioning
Statemen positioning yang kami buat berdasarkan jawaban pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
Konsumen : siapa target konsumen apotek?
Target konsumen apotek adalah penduduk Kelurahan Lubuk Buaya dengan
renatang usia 25 - >55 tahun dan masyarakat yang melewati Jalan Adinegoro
dengan tingkat ekonomi menengah kebawah.
Benefit : apa yang dapat dilakukan apotek untuk konsumen?
Memberikan obat dan alat kesehatan yang lengkap, berkualitas, serta terjangkau
bagi konsumen dan melakukan pelayanan kefarmasian sesuai dengan konsep
Pharmaceutical Care sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap konsumen yang datang ke apotek.
Metode : bagaimana apotek mewujudkan benefit tersebut?
Menyediakan obat-obat secara lengkap yang sekiranya dibutuhkan konsumen
dengan melihat data kependudukan, berkualitas, dan terjangkau. Memberikan
pelayanan komunikasi konseling kepada tiap pasien yang datang. Melakukan
pelayanan tidak memberikan obat yang harusnya dengan resep tapi pasien
meminta dengan tanpa resep atau tanpa alasan yang kuat. Pemberian obat harus
dilakukan oleh apoteker.
Unik : apakah apotek melakukannya dengan lebih baik dibanding pesaing?
Pelayanan kefarmasian yang dilakakukan oleh apotek kami belum dilakukan
secara penuh apotek-apotek pesaing disekitar apotek kami. Sehingga kami akan
memberikan pelayanan kefarmasian yang berkonsep Pharmaceutical Care kepada
pasien dengan sebaik-baiknya. Menanamkan pada konsumen bahwa pemberi
informasi obat adalah apoteker dan konsumen merasa tergantung kepada
apoteker.
5. Peluang pasar
Lokasi yang strategis yaitu dekat dengan pusat keramaian dan berada di pinggir
jalan raya yang kepadatan lalu-lintas cukup ramai membuat apotek SEHATI memilki
peluang pasar yang cukup baik, selain itu ditambah dengan adanya kelebihan yang
dimiliki oleh apotek SEHATI yaitu dekat dengan praktek dokter dan klinik, mempunyai
berbagai kelebihan pelayanan kefarmasian yang diberikan.
Jumlah perkiraan pasien disekitar apotik SEHATI : 51 orang
Perkiraan Konsumen : 51/2 = 25,5 = 26 orang.
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 10
F. ANALISIS FINANSIAL
BIAYA TETAP (FIXED COST) 1. BIAYA 1 TAHUN
No. Nama Jumlah Aktiva 1. Bangunan sewa di muka 1 Rp 1.800.000 2. THR 2 orang Rp 950.000
Total Rp 2.750.000
2. BIAYA 1 KALI
i. Sarana Fisik
No. Nama Jumlah Aktiva 1. Lemari Es 1 Rp 1.000.000 2. Lemari obat (second-handed) Rp 800.000 3. Etalase kaca (second-handed) 2x1 meter Rp 1.000.000 4. Lemari narkotik/ psikotropika 1 Rp 450.000 5. Meja + Kursi kasir 1 Rp 100.000 6. Papan nama apotek 1 Rp 750.000 7. Kursi tunggu 5 Rp 150.000 8. Tv 1 Rp 350.000 9. Tempat sampah 2 Rp 25.000 10. Jam dinding 1 Rp 15.000 11. Alat kebersihan (sapu, serok, pel) Rp 50.000
Total Rp 4.690.000
ii. Sarana Administrasi
No. Nama Jumlah Aktiva 1. Telepon flexi 1 Rp 200.000 2. Kalkulator Rp 20.000 3. Computer (second-handed) 1 unit Rp 2.000.000 4. Software 1 Rp 15.000 5. Stempel 1 Rp 28.000
Total Rp 2.263.000
iii. Sarana Pelayanan
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 11
No. Nama Jumlah Aktiva 1. Timbangan miligram 1 Rp 900.000 2. Paket racik obat lengkap Rp 850.000
Total Rp 1.750.000
iv. Perijinan
No. Nama Jumlah Aktiva 1. Izin pendirian apotek 1 Rp 250.000 2. Pengurusan berkas yang dibutuhkan Rp 100.000
Total Rp 350.000
TOTAL BIAYA 1 KALI Rp 9.053.000
Biaya tetap per tahun (Penyusutan 10%) Rp 905.300
3. BIAYA OPERASIONAL
i. Sarana Pelayanan (1 tahun)
No. Nama Jumlah Aktiva 1. Kwitansi, blangko narkotik, psikotropik, SP Rp 200.000 2. Alat tulis dan stationary Rp 60.000 3. Presensi 12 lembar Rp 36.000 4. Buku defekta 1 Rp 50.000 5. Kartu stok 200 Rp 200.000 6. Kartu Pasien 20 Rp 20.000 7. Daftar harga obat 1 Rp 10.000
Total Rp 576.000
ii. Gaji Karyawan (1 tahun)
No. Nama Jumlah Aktiva 1. APA 1 Rp 18.000.000 2. Aping 1 Rp 15.600.000
Total Rp 33.600.000
iii. Biaya Pemeliharaan (1 tahun)
No. Nama Jumlah Aktiva
1. Biaya pemeliharaan gudang dan peralatan
Rp 240.000
2. Listrik, telepon Rp 1.560.000 3. Pengemas, etiket Rp 100.000
Total Rp 1.900.000
Total Biaya Operasional 1 Tahun Rp 36.076.000
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 12
TOTAL BIAYA TETAP (FIXED COST) Rp 39.731.300
a. Break Event Point
Apotek Sehati melayani pembelian obat resep, OTC, OWA, dan alat kesehatan.
Dengan asumsi satu lembar resep oleh satu pasien adalah sebesar Rp. 50.000,00 ( margin
dan tuslah 22%), satu penjualan OTC adalah Rp. 10.000,00 (margin 20%), satu penjualan
OWA adalah Rp. 20.000,00 (margin 20%), dan satu penjualan alat kesehatan adalah Rp.
10.000,00 (margin 20%), maka:
Jenis Pelayanan Penjualan Margin Pembelian
Laba per
unit
Resep (R) Rp. 50.000 22% Rp. 41.000 Rp. 9.000
OTC (T) Rp. 10.000 20% Rp. 8.400 Rp. 1.600
OWA (W) Rp. 20.000 20% Rp. 16.700 Rp. 3.300
Alat kesehatan (A) Rp. 10.000 20% Rp. 8.400 Rp. 1.600
Agar tercapai BEP, jumlah pasien yang harus membeli di Apotek Sehati adalah sebagai
berikut:
Total Fixed Cost = Rp 39.731.300
Price per unit - Variable cost per unit = Laba per unit
Karena perbandingan laba per unit R:T:W:A = 9000 R: 1600 T: 3300 W: 1600 A
Maka:
Proposal
bisnis plan APOTIK SEHATI
MANAJEMEN FARMASI Page 13
b. Laba
Agar memperoleh laba maka jumlah pasien harus melebihi BEP
Jenis Px Hari Bln Penjualan Total Px Hari Bln Pembelian Total