ANALISIS KEBIJAKAN DIVIDEN PADA HARGA SAHAM DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DI INDONESIA ABSTRAK Oleh: A. RADINAL PRAMUDHA SIRAT NPM: 0711031024 Telepon: 08975466777 E-mail: [email protected]Pembimbing I: Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II: Usep Syaipudin, S.E., M.S.Ak. Kebijakan peningkatan dividen yang membuat pasar bereaksi positif mendukung dividend signaling theory bila pasar menginterprestasikan bahwa peningkatan dividen dianggap sebagai sinyal tentang prospek cerah perusahaan di masa mendatang yang dapat dilihat dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya pasar bereaksi negatif jika terjadi penurunan dividen sehingga dianggap sebagai sinyal yang kurang bagus tentang prospek perusahaan di masa mendatang dimana bisa dilihat dengan menurunnya profitabilitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pasar dan profitabilitas perusahaan terhadap pengumuman kenaikan atau penurunan pembayaran dividen. Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2010. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 38 sampel perusahaan kelompok dividen naik dan 13 perusahaan kelompok dividen turun. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t signifikansi rata-rata dan uji-t dependen sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketika perusahaan mengumumkan kenaikan pembayaran dividen pasar akan merespon positif dan ketika perusahaan mengumumkan penurunan dividen pasar akan merespon negatif
47
Embed
fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/.../26112012-0711031024.doc.docx · Web viewKebijakan dividen yang meningkat akan diikuti dengan kenaikan harga saham karena investor
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS KEBIJAKAN DIVIDEN PADA HARGA SAHAM DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY DI
Pembimbing I: Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt.Pembimbing II: Usep Syaipudin, S.E., M.S.Ak.
Kebijakan peningkatan dividen yang membuat pasar bereaksi positif mendukung dividend signaling theory bila pasar menginterprestasikan bahwa peningkatan dividen dianggap sebagai sinyal tentang prospek cerah perusahaan di masa mendatang yang dapat dilihat dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya pasar bereaksi negatif jika terjadi penurunan dividen sehingga dianggap sebagai sinyal yang kurang bagus tentang prospek perusahaan di masa mendatang dimana bisa dilihat dengan menurunnya profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pasar dan profitabilitas perusahaan terhadap pengumuman kenaikan atau penurunan pembayaran dividen. Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2010. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 38 sampel perusahaan kelompok dividen naik dan 13 perusahaan kelompok dividen turun. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t signifikansi rata-rata dan uji-t dependen sampel berpasangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ketika perusahaan mengumumkan kenaikan pembayaran dividen pasar akan merespon positif dan ketika perusahaan mengumumkan penurunan dividen pasar akan merespon negatif pengumuman tersebut. Hasil dari penelitian tersebut juga menunjukan bahwa terdapat perbedaan profitabilitas yang signifikan setelah pengumuman kenaikan dividen dimana hasil tersebut mendukung dividend signaling theory namun hasil pada penilitian tersebut tidak terbukti pada saat pengumuman penurunan dividen.
Kata kunci: kebijakan dividen, respon pasar, profitabiitas, dividend signaling theory.
Policy of increasing dividends make the market react positively and support the dividend signaling theory if the market interprets that the increased dividend is considered as a signal about the company's prospects in the future that can be seen with increasing profitability. Instead the market reacts negatively when a decline in dividends that is considered as a signal that is less good about the prospects of the company in the future which can be seen with the declining profitability of the company.
This study aims to analyze the market response and the profitability of the company to the announcement of an increase or decrease in dividend payments. The population of this study are companies in the sector of consumer goods industry listed in Indonesia Stock Exchange in 2006-2010. This study used purposive sampling technique and obtained 38 samples of increased dividend payment companies and 13 samples of decreased dividend payment companies. Testing the hyphothesis in this study using t-test mean siginificance and paired sample t-test.
The results showed that when the company announced the increasing of dividend payments the market will respond positively and when the company announced the decreasing dividend payment market will respond negatively to the announcement. Results from the study also shows that there is increasing significant difference in profitability after the announcement of increasing dividend payment which results support the dividend signaling theory, but when the announcement of decreasing dividend payment, there is no decreasing significant difference in profitability.
10 Delta Djakarta Tbk. 2009-2010 03/05/201011 PT. Fast Food Indonesia Tbk. 2006-2007 14/06/200712 PT. Fast Food Indonesia Tbk. 2007-2008 16/06/200813 PT. Fast Food Indonesia Tbk. 2008-2009 22/06/200914 PT. Fast Food Indonesia Tbk. 2009-2010 21/06/201015 Indofood Sukses Makmur Tbk. 2006-2007 05/06/200716 Indofood Sukses Makmur Tbk. 2007-2008 01/07/200817 Indofood Sukses Makmur Tbk. 2008-2009 15/05/200918 Indofood Sukses Makmur Tbk. 2009-2010 26/05/201019 Multi Bintang Indonesia Tbk. 2007-2008 16/05/200820 Multi Bintang Indonesia Tbk. 2008-2009 07/05/200921 Mayora Indah Tbk. 2006-2007 27/06/200722 Mayora Indah Tbk. 2007-2008 25/06/200823 Mayora Indah Tbk. 2008-2009 30/06/200924 Mayora Indah Tbk. 2009-2010 18/06/201025 SMART Tbk. 2008-2009 09/06/200926 Kimia Farma Tbk. 2007-2008 02/06/200827 Merck Indonesia Tbk. 2006-2007 25/04/200728 Merck Indonesia Tbk. 2007-2008 16/04/200829 Merck Indonesia Tbk. 2008-2009 03/04/200930 Gudang Garam Tbk. 2007-2008 25/06/200831 Gudang Garam Tbk. 2008-2009 22/06/200932 Gudang Garam Tbk. 2009-2010 18/06/201033 Tempo Scan Pacific Tbk. 2009-2010 01/07/201034 HM Sampoerna 2007-2008 18/09/200835 HM Sampoerna 2009-2010 23/08/201036 Bentoel IntL. Investama 2006-2007 04/06/200737 Mustika Ratu Tbk. 2007-2008 19/06/200838 Taisho Pharmaceutical 2009-2010 31/05/2010
Tabel 2. Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Perusahaan
Kelompok Dividen Turun
NO NAMA PERUSAHAAN TANGGAL PENGUMUMAN
1 Multi Bintang Indonesia Tbk. 2006-2007 21/05/20072 Multi Bintang Indonesia Tbk. 2009-2010 31/05/20103 SMART Tbk. 2007-2008 16/05/20084 SMART Tbk. 2009-2010 10/06/20105 Kimia Farma Tbk. 2006-2007 29/05/2007
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
4.1.2. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 2
a. Pengujian Berdasarkan Perusahaan Dividen Turun
Gambaran secara deskriptif mengenai data average abnormal return 5 hari
sebelum sampai 5 hari sesudah peristiwa pengumuman penurunan dividen dapat
dilihat pada Tabel . Berikut adalah tabel statistik deskriptif uji hipotesis 2:
Tabel 5. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 2
(Berdasarkan Perusahaan Dividen Turun)Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AAR_per_corp 13 -.00827 .00847 -0.00102 .00511120
Valid N (listwise) 13
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
b. Pengujian Berdasarkan Hari Pengamatan
Gambaran secara deskriptif mengenai data average abormal return 5 hari sebelum
peristiwa sampai average abnormal return 5 hari setelah peristiwa pengumuman
penurunan dividen dapat dilihat pada tabel 6. Berikut adalah tabelnya:
Tabel 6. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 2
(Berdasarkan Hari Pengamatan)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AAR_per_day 11 -.01757 .00861 -0,00102 .00711749
Valid N (listwise) 11
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
4.1.3. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 3
Gambaran secara deskriptif mengenai data ROE t dan ROE t+1 pada perusahaan
yang melakukan kebijakan dividen naik dapat dilihat pada tabel 7. Berikut adalah
tabel statistik deskriptif uji hipotesis 3:
Tabel 7. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 3Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE_t 38 3.98 54.59 21.0455 13.10157
ROE_t_sesudah 38 5.84 323.59 35.5071 50.87278
Valid N (listwise) 38
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
4.1.4. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 4
Gambaran secara deskriptif mengenai data ROE t dan ROE t+1 pada perusahaan
dividen turun dapat dilihat pada tabel 8. Berikut adalah tabel statistik deskriptif uji
hipotesis 4:
Tabel 8. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 4Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE_t 13 5.05 323.59 46.8992 85.14096
ROE_t_sesudah 13 5.75 93.99 28.0638 24.96533
Valid N (listwise) 13
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian
4.2.1. Uji Hipotesis 1
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan metode event study, yaitu dengan
membandingkan hasil yang diperoleh (return sesungguhnya) dengan hasil yang
diharapkan (expected return) yang hasilnya kita sebut average abnormal return
dari 5 hari sebelum sampai 5 hari sesudah pengumuman kenaikan dividen.
Tabel 9.Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Kenaikan Dividen
HARI AAR KSE T hitung T tabel Keterangan
h-5 -0,0092075160,009973285
6 -0,923217951 1,6905 Tidak Signifikan
h-4 0,0031091540,005052341
9 0,615388759 1,6905 Tidak Signifikan
h-3 0,006139980,006727263
4 0,912700951 1,6905 Tidak Signifikan
h-2 0,0006477030,007504297
2 0,086310941 1,6905 Tidak Signifikan
h-1 0,0129105330,006996548
6 1,845271618 1,6905 Signifikan Positif
h 0,0075136010,010349636
0 0,725977345 1,6905 Tidak Signifikan
h+1 -0,0112878920,005549546
2 -2,034020642 1,6905 Tidak Signifikan
h+2 0,0133855340,011133158
0 1,202312434 1,6905 Tidak Signifikan
h+3 -0,0056110240,009162185
6 -0,612411082 1,6905 Tidak Signifikan
h+4 0,0029417370,008240776
0 0,356973331 1,6905 Tidak Signifikan
h+5 -0,000727020,005231595
0 -0,138967183 1,6905 Tidak SignifikanSumber: Data diolah
Tabel tersebut menyajikan average abnormal return (AAR) per hari pengamatan
dari 5 hari sebelum sampai dengan 5 hari setelah pengumuman dividen pada
perusahaan yang mengalami kenaikan dividen. Untuk mendapatkan T hitung, tiap
average abnormal return dibagi dengan kesalahan standar estimasi masing-
masing per harinya. Pada tabel dapat dilihat bahwa average abnormal return yang
signifikan positif muncul pada satu hari sebelum (h-1) pengumuman kenaikan
dividen yaitu sebesar 0,012910533 karena nilai mutlak T hitung pada hari tersebut
lebih besar dari pada T tabel yang sudah ditetapkan. Naiknya average abnormal
return yang signifikan positif sehari sebelum pengumuman tersebut menunjukan
bahwa para investor sudah mengetahui informasi tentang kenaikan dividen
sebelum adanya pengumuman kenaikan dividen tersebut sehingga kebocoran
informasi direspon langsung oleh pasar pada satu hari sebelum pengumuman
dividen.
Dengan hasil itu maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima karena adanya
average abnormal return yang signifikan positif meningkat yaitu pada satu hari
sebelum (h-1) pengumuman kenaikan dividen.
4.2.2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 ini juga merupakan event study layaknya pada hipotesis 1.
Tabel 10.Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Penurunan Dividen
HARI AAR KSE T hitung T tabel Keteranganh-5 0,003854824 0,0045568605 0,845938561 1,782 Tidak Signifikanh-4 -0,000472262 0,0035084775 -0,134606043 1,782 Tidak Signifikanh-3 -0,002483777 0,0065621010 -0,378503248 1,782 Tidak Signifikanh-2 -0,002650738 0,0069614850 -0,380771863 1,782 Tidak Signifikanh-1 -0,007647191 0,0601294800 -0,127178735 1,782 Tidak Signifikanh 0,008610943 0,0071778180 1,199660317 1,782 Tidak Signifikan
h+1 -0,017569432 0,0054748890 -3,209093807 1,782 Signifikan Negatifh+2 -0,001950263 0,0060767385 -0,320939065 1,782 Tidak Signifikanh+3 0,006389013 0,0080376030 0,794890284 1,782 Tidak Signifikanh+4 0,001556482 0,0011798469 1,319223816 1,782 Tidak Signifikanh+5 0,00116293 0,0041131005 0,282738021 1,782 Tidak Signifikan
Tabel tersebut menyajikan average abnormal return (AAR) per hari pengamatan
dari 5 hari sebelum sampai dengan 5 hari setelah pengumuman dividen pada
perusahaan yang mengalami penurunan dividen. Untuk mendapatkan T hitung,
tiap average abnormal return dibagi dengan kesalahan standar estimasi masing-
masing per harinya. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa average abnormal
return negatif yang signifikan muncul pada satu hari (h+1) setelah pengumuman
kenaikan dividen yaitu sebesar -0,017569432 karena nilai mutlak T hitung pada
hari tersebut lebih besar daripada T tabel yang sudah ditetapkan. Adanya respon
negatif signifikan ini dimungkinkan karena investor menganggap perusahaan
sedang mengalami penurunan kinerja, karena itu dana laba ditahan mungkin
digunakan untuk melunasi hutang perusahaan sehingga dana yang digunakan oleh
perusahaan untuk melakukan reinvestasi tidak sebesar jumlah laba yang ditahan.
Kepercayaan investor terhadap perusahaan menjadi berkurang sehingga
menyebabkan penurunan harga saham perusahaan.
Dengan hasil itu maka dapat disimpulkan bahwa H2 diterima karena adanya
abnormal return negatif signifikan yang muncul setelah pengumuman penurunan
dividen, yaitu pada satu hari setelah pengumuman kenaikan dividen.
4.2.3. Uji Hipotesis 3
Naiknya profitabilitas perusahaan pada tahun ke t+1 dibandingkan dengan
profitabilitas perusahaan pada tahun ke t setelah pengumuman kebijakan kenaikan
dividen adalah hipotesis ketiga yang akan diuji pada penelitian ini.
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0
Dari hasil olahan data pada tabel diatas didapat rata-rata ROE t adalah sebesar
46,8992 dan rata-rata ROE t+1 26,0638. Jika dilihat dari rata-rata sudah jelas
bahwa ROE t lebih besar daripada ROE t+1 namun untuk melihat signifikan atau
tidak pengujian ini dapat dilihat di tabel hasil dari Paired Sample Test. Pada tabel
dapat dilihat bahwa hasilnya adalah tidak signifikan. Nilai signifikansi
(p.value/Sig. 2-tailed = 0,307) lebih besar dari α = 0,05. Hal ini menunjukan
bahwa penurunan dividen pada perusahaan tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan pada tahun berikutnya. Ini membuktikan dugaan para
investor bahwa penurunan dividen adalah salah satu tanda penurunan kinerja
perusahaan sehingga para investor beranggapan bahwa laba ditahan perusahaan
akan digunakan untuk membayar hutang lebih besar daripada untuk reinvestasi
adalah salah. Di dalam hipotesis ini penurunan dividen dianggap sebagai salah
satu cara perusahaan menggunakan laba ditahan untuk membangun perusahaan
lebih baik lagi dengan cara reinvestasi atau usaha lainnya yang berdampak
meningkatkannya kinerja perusahaan pada tahun berikutnya, sehingga
profitabilitas perusahaan pun ikut meningkat.
Dari hasil tersebut maka H4 penelitian ini ditolak, walaupun terdapat perbedaan
profitabilitas yang menurun dari tahun t ke tahun t+1 namun perbedaan tersebut
setelah diuji tidak memberikan hasil yang signifikan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis pada bab sebelummya, maka
peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengumuman kenaikan dividen perusahaan direspon positif oleh pasar.
Peristiwa pengumuman kenaikan dividen ini ternyata memberikan
abnormal return yang positif kepada investor sehari sebelum kenaikan
dividen tersebut diumumkan. Adanya kebocoran informasi yang
menyebabkan respon positif signifikan terjadi sebelum pengumuman
dividen. Respon positif oleh pasar terjadi karena para investor
beranggapan kenaikan dividen sebagai sinyal bahwa perusahaan
mempunyai propek yang cerah di masa mendatang.
2. Pada peristiwa pengumuman penurunan dividen pasar merespon negatif
pengumuman ini. Berlawanan dengan kesimpulan pertama, peristiwa
penurunan dividen ini memberikan abnormal return yang negatif. Dari
hasil penelitian dapat dilihat pada respon pasar yang negatif signifikan di
hari pertama setelah pengumuman. Respon negatif tersebut terjadi karena
penurunan dividen dianggap sebagai sinyal bahwa perusahaan sedang
mengalami penurunan kinerja, dan dari hal tersebut para investor
beranggapan bahwa perusahaan tidak mempunyai prospek yang baik
kedepannya.
3. Perbedaan yang signifikan antara profitabilitas pada tahun t dan
profitabilitas pada tahun t+1 terjadi pada saat kenaikan dividen. Hal ini
dapat dilihat dari naiknya profitabilitas pada tahun t+1 dibanding
profitabilitas pada tahun t. Ini membuktikan naiknya dividen dianggap
sebagai sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang cerah. Hal ini
juga mendukung dividend signaling theory, yang menyatakan bahwa
kenaikan dividen dianggap sebagai informasi yang baik bagi investor
karena hal tersebut mencermikan bahwa perusahaan mempunyai prospek
yang cerah di masa mendatang.
4. Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara profitabilitas pada tahun
t+1 dengan profitabilitas pada tahun t pada saat penurunan dividen. Hal
ini membuktikan bahwa penurunan dividen tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas pada tahun berikutnya. Dugaan bahwa penurunan dividen
merupakan sinyal bahwa perusahaan tidak mempunyai prospek yang cerah
di masa mendatang adalah salah. Dalam hal ini penurunan jumlah dividen
yang dibagikan dianggap investor sebagai salah satu cara perusahaan
untuk melakukan reinvestasi sehingga perusahaan dapat lebih berkembang
dan meningkatkan kinerjanya pada tahun berikutnya. Hal tersebut tidak
mendukung dividend signaling theory, yang menyatakan bahwa penurunan
dividen memberikan sinyal buruk terhadap kinerja perusahaan pada tahun
berikutnya.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Sampel penelitian yang digunakan hanya fokus terhadap perusahaan
consumer goods industry saja dan sampel yang dapat digunakan juga tidak
banyak karena hanya perusahaan yang membayarkan dividen dua tahun
berturut-turut saja. Sehingga penelitian ini kurang representatif dan hasil
dari penelitian tidak berlaku pada perusahaan-perusahaan sektor lainnya.
2. Periode pengamatan yang pendek. Periode yang digunakan adalah tahun
2006-2010.
3. Untuk variabel reaksi pasar hanya menggunakan periode jendela 10 hari,
yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah.
4. Untuk mengukur profitabilitas perusahaan hanya menggunakan variabel
return on equity (ROE). Pada kenyataannya masih banyak variabel yang
dapat digunakan dan dipengaruhi oleh suatu kebijakan.
5.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan yang dijelaskan diatas, maka peniliti menyarankan:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel penelitian dari
berbagai jenis perusahaan atau industri.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan memperpanjang periode amatan
penelitiannya sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih
baik.
3. Memperpanjang waktu pengukuran reaksi pasar, tidak hanya
menggunakan periode jendela 10 hari untuk hasil yang lebih teruji.
4. Peneliti selanjutnya juga diharapkan tidak hanya menggunakan return on
equity sebagai proksi dari profitabilitas perusahaan. Masih banyak
variabel yang dapat dijadikan proksi untuk profitabilitas perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahim, Ahim. (2004). Analisis Akurasi Respon Investor Terhadap Pengumuman Dividen. Wahana Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. 07;15-27.
Abdurahim, Ahim. (2004). Kandungan Informasi Tambahan Perubahan Dividen Tentang Profitabilitas Perusahaan Di Masa Yang Akan Datang. Wahana Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. 07; 99-111.
Apriani, Lisia. 2005. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Kenaikan/Penurunan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Utilitas Publik dan Perusahan dalam Industri tidak Diregulasi). SNA VIII Solo; 15-16.
Bhattacharya, S. 1979. Imperfect Information, Dividend Policy and the Bird in the Hand Fallacy Bell. Journal of Economics. 10; pp 259-270.
Christianti, Ari. 2006. Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta: Hipotesis Static Trade Off Atau Pecking Order Theory. SNA IX Padang; 05-25.
DeAngelo, Harry, Linda DeAngelo, and Douglas J. Skinner. 1996. Reversal of Fortune : Dividend Policy and The Disappearance of Sustained Earnings Growth. Journal of Financial Economics 40, 341-371.
Fu, Yufen and Horatio Morgan. 2008. Dividend Policy and the Signalling Hypothesis: Is the Signalling Hypothesis still alive?
Fuller, Kathleen and Michael Goldstein. 2003. Dividend Policy and Market Movements. SSRN.com.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas di Ponegoro: UPP AMP YKPN.
Gugler, K., & Yurtoglu, BB. 2003.Corporate Governance and Dividen Pay out Policy in Germany. European Economic Review 47; 731-758.
Harjito, D. A., & Nurfauziah. 2006. Hubungan Kebijakan Hutang, Insider Ownership dan Kebijakan Dividen dalam Mekanisme Pengawasan Masalah Agensi di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. 2; 161-181.
Khoiruddin, Moh. (2004) Reaksi Pasar Terhadap Dividend Announcement di Sektor Perbankan Studi Kasus Pada BEJ. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi. 2; 123-135.
Kurniawan, Addy. 2010. Analisis Dampak Kebijakan Deviden Pada Harga Saham dan Perbedaan Profitabilitas Perusahaan Setelah Perubahan Kebijakan Deviden di Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Universitas Sebelas Maret.
Kusuma, Hardi. 2006. Efek Informasi Asimetri Terhadap Kebijakan Deviden. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Li, Kai and Xinlei Zhao. 2008. Asymmetric Information and Dividend Policy. Journal of Financial Management.
Midiastuty, Pratana Puspa, dkk. 2009. Analisis Kebijakan Dividen : Suatu Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. Simpsium Nasional Akuntansi XII.
Miller, M. H dan F. Modigliani. (1961). Dividend Policy, Growth, and Valuation of Share. Journal of Business. 34; 235-264.
Miller, Merton and Kevin Rock. 1985. Dividend Policy Under Asymmetric Information. The Journal of Finance, Vol. 40, No. 4, pp. 1031-1051.
Murhadi, Werner R. 2008. Studi Kebijakan Dividen: Anteseden dan Dampaknya Terhadap Harga Saham. Surabaya Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan. 1; 1-17.
Nissim, Doron and Amir Ziv. 2001. Dividend Changes and Future Provitability. Journal of Finance, Vol. LVI, No. 6.
Nurmala. 2006. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham perusahaan-Perrusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Mandiri, Vol. 9.
Pettit, R. (1972). Dividend Announcement, Security Performance, and Capital Market Efficiency. Journal of Finance; 993-1007.
Pramastuti, Suluh. 2007. Analisis Kebijakan Dividen : Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. Thesis : Program Pasca Sarjana FE UGM .
Prasetio, J. E., & Susilastuti, Erna. (2004). Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen yang Meningkat dan Menurun Terhadap Harga Saham. Wahana Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. 07; 1-13.
Sepriyanti, Ratna. 2004. Analisis Hubungan Antara Kepemilikan Saham Minoritas dan Dividend Payout Ratio Dengan Laba Sebagai Variabel Pemodarasi. Jurnal Akuntansi dan Investasi.1; 63-79.
Valipor, Hashem and Vahab Rostami. 2009. Asymmetric Information and Dividend Policy in Emerging Markets: Empirical Evidences from Iran. International Journal of Economics and Finance . Vol. 1, No.1.