Top Banner
FASE-FASE PERKEMBANGAN DAN CIRI-CIRINYA KELOMPOK 4: TIANA EKA SARI (1401413072) ARYANTI SETYANI (1401413083) LASSA ANA PUJANA (1401413096) ELLYNA NUR ROHMAH (1401413128) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
25

Fase Fase Perkembangan

Oct 21, 2015

Download

Documents

hehe
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fase Fase Perkembangan

FASE-FASE PERKEMBANGAN DAN CIRI-CIRINYA

KELOMPOK 4:

TIANA EKA SARI (1401413072)

ARYANTI SETYANI (1401413083)LASSA ANA PUJANA (1401413096)

ELLYNA NUR ROHMAH (1401413128)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2013

Page 2: Fase Fase Perkembangan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPada dasarnya semua orang pasti mengalami perkembangan. Perkembangan

sendiri memiliki arti Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Jadi, setiap perkembangan dari sejak manusia di dalam kandungan sampai manusia mengalami masa lanjut usia pastinya melalui berbagai macam fase. Beberapa tokoh dunia telah mengelompokkan fase – fase perkembangan individu tersebut. Dalam makalah ini akan di bahas mengenai apa dan bagaimana fase – fase perkembangan beserta ciri – cirinya, karena setiap perkembangan memiliki berbagai ciri yang beragam. Walaupun dalam setiap tahap perkembangan sama, setiap individu mengalami tahap yang berbeda.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud fase – fase perkembangan manusia?2. Apa saja prinsip-perkembangan?3. Bagaimana fase-fase perkembangan manusia?4. Apa saja ciri dalam setiap masa perkembangan?

C. TUJUAN1. Untuk mengetahui definisi dari fase-fase perkembangan.2. Untuk mengetahui macam-macam prinsip perkembangan.3. Untuk mengetahui fase-fase perkembangan manusia.4. Untuk mengetahui berbagau ciri dalam masa perkembangan.

Page 3: Fase Fase Perkembangan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fase – Fase Perkembangan

Penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang di warnai

ciri – ciri khusus atau pola – pola tingkah laku tertentu. Pengertian lainnya yaitu :

Perubahan –perubhan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat

kedewasaannya yangberlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan

baik menyangkut fisik maupun psikis.

1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling

ketergantungan atausaling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik

& psikis) dan merupakansatu kesatuan yang harmonis.

2. Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik

secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis)

3. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung

secara beraturan.

B. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending

process)artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh

pengalaman atau belajar.

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi artinya setiap aspek

perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun sosial saling

mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak ada.

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan terjadi

secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang

merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Arah atau pola

perkembangan pola itu dikemukakan oleh Yelon dan Weinstein (1977) :

a. Cephalocaudal & proximal – distal. Maksudnya, perkembangan manusia itu

mulai dari kepala ke kaki (cephalocaudal) dan dari tengah ; paru – paru,

jantung, ke pinggir : tangan (proximal – distal).

b. Struktur mendahului fungsi arinya bahwa anggota tubuh individu akan dapat

berfungsi setelah matang strukturnya.

Page 4: Fase Fase Perkembangan

c. Perkembangan itu berdiferensial maksudnya perkembangan itu berlangsung

dari umum ke khusus (spesiik)

d. Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak, maksudnya

perkembangan itu berproses dari suatu kemampuan berpikir yang konkret

(objeknya tampak) menuju ke abstrak (objeknya tidak tampak)

e. Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke perspektifme, berarti

bahwa mulanya anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya sendiri

sebagai pusat, tapi melalui pengalamannya dalam bergaul dengan temannya

lambat laun sifat egosentris itu berubah menjadi perspektivis (anak memiliki

simpati terhadap kepentingan orang lain)

f. Perkembangan itu berlangsung dari “outer control to inner control”,

maksudnya pada awalnya anak sangat bergantung pada orang lain sehingga

hidupnya didominasi oleh pengontrolan dari luar seiring bertambahnya

pengalaman dari lingkungan ia mampumengontrol dirinya sendiri.

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan Perkembangan fisik dan menta

mencapai kematangannya pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat

dan ada yang lambat)

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

Prinsip ini dijelaskan dengan contoh yaitu :

a. Sampai usia dua tahun, anak memusatkan unuk mengenal lingkungannya.

b. Pada usia tiga sampai enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi

manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase perkembangan.

Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia

panjang individu akan mengalami fase – fase perkembangan.

C. Fase – Fase Perkembangan

Dalam rentang kehidupanya setiap indiviu menjalani tahap – tahap perkembangan

secara beruntun meskipun dengan kecepatan yang berbeda. Setiap tahap atau periode

masing- masing ditandai oleh ciri- ciri perilaku atau perkembangan tertentu. Erikcson

membagi rentang kehidupan manusia menjadi 8 tahap yaitu, masa bayi, masa kanak –

kanak, masa prasekolah, masa sekolah, masa remaja, masa pradewasa, masa dewasa,

masa tua. Bijou membagi rentang kehidupan manusia menjadi lima periode

Page 5: Fase Fase Perkembangan

perkembangan utama di masa kanak- kanak dimulai dengan saat pembuahan dan

berakhir ketika anak matang secara seksual, yaitu :

1. Periode pralahir (pembuahan sampai lahir)

2. Masa neonatus (lahir sampai 10-14 hari)

3. Masa bayi ( 2 minggu sampai 2 tahun)

4. Masa kanak – kanak ( 2 tahun sampai 13/14 tahun)

5. Masa puber (11 sampai 16 tahun )

Sedangkan Hurlock (1980:14) membagi rentang kehidupan manusia secara lebih rinci

yaitu :

1. Periode pranatal : konsep kelahiran

2. Masa kelahiran : kelahiran sampai akhir minggu kedua

3. Masa bayi : akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua

4. Awal masa kanak – kanak : 2 sampai 6 tahun

5. Akhir masa kanak – kanak : 6 sampai 10/12 tahun

6. Masa puber atau praremaja :10/12 samapai 13/14 tahun

7. Masa remaja : 13/14 sampai 18 tahun

8. Awal masa dewasa (dewasa dini) : 18 samapi 40 tahun

9. Masa dewasa madya : 40 sampai 60 tahun

10. Masa dewasa lanjut atau usia lanjut : 60 tahun sampai meninggal

A. Ciri- Ciri Pranatal

Periode pertama dalam rentang kehidupan manusia ini merupakan periode yang

paling singkat, namun pada dasarnya periode ini sangat penting dari semua periode.

Periode ini, dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran, kurang lebih

270 sampai 280 hari atau sembilan bulan. Meskipun singkat, periode pranatal

mempunyai ciri yang panjang,yaitu :

1. Pembawaan lahir

Pembawaan lahir yang berfungsi sebagai dasae bagi perkembangan selanjutnya,

ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaan fisik dan mental

melainkan juga pada jenis kelamin individu.

2. Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat

Page 6: Fase Fase Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan yang proposional lebih cepat terjadi pada waktu

ini daripada waktu lainya sepanjang hidup. Selama 9 bulan sebelum lahir, individu

tumbuh dari sel kelamin yang sangat kecil menjadi bayi yang beratnya kira – kira

3 kilogram dan panjangnya 50 cm. diperkirkan bahwa berat selama waktu ini

meningkatkan 11 juta kali. Selain itu seluruh ciri tubuh manusia sedang terbentuk.

3. Kondisi dalam lingkungan pralahir

Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi bawaan

sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan dan

mengganggu pola perkembangan berikutnya.

4. Sikap orang – orang yang berarti

Sikap orang yang berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga

terbentuk pada waktu ini dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan

mereka terhadap anak tersebut selama awal tahun pembentukan kehidupan.

B. Ciri – Ciri Bayi Neonatal

Setiap periode rentang kehidupan ditandai oleh gejala perkembangan tertentu

yang membedakan dari periode – periode yang mendahului atau mengikutinya. Ada

beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain, tetapi ada yang berbeda

selama bayi neonatal. Berikut ini ada lima cara paling penting dari priode bayi

neonatal :

1. Periode yang tersungkat dari semua masa perkembangan

2. Masa yang terjadinya penyesuaian yang radikal

3. Masa terhentinya perkembangan

4. Pendahuluan dari perkembangan selanjutnya

5. Periode yang berbahaya

C. Ciri – Ciri Masa Bayi

Ciri – ciri penting masa bayi yang membedakannya dari periode – periode

sebelumnya dan sesudahnya adalah :

1. Dasar yang sesungguhnya

2. Pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat

3. Berkurangnya ketergantungan

4. Meningkatnya individualitas

5. Permulaan sosialisasi

Page 7: Fase Fase Perkembangan

6. Permulaan berkembangya penggolongan peran seks (sex-role)

7. Permulaan kreativitas

D. Ciri – Ciri Awal Masa Kanak – Kanak

1. Sebutan yang di gunakan orang tua

Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak – kanak sebagai:

a. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit

b. Usia mainan karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk

bermain dengan mainan.

2. Sebutan yang digunakan para pendidik

Para pendidik menyebut tahun – tahun awal masa kanak – kanak sebagai usia

prasekolah yang merupakan masa persiapan anak baik secara fisik maupun mental

untuk menghadapi tugas – tugas pada saat mereka mulai bersekolah

3. Sebutan yang digunakan para ahli psikologi

Berdasarkan ciri – ciri yang menonjol dalam perkembangan awal masa kanak –

kanak sebutan yang di gunakan adalah :

a. Usia kelompok, dimana anak belajar dasar – dasar perilaku sosial untuk

menyesuaikan diri pada waktu mereka masuk kelas 1.

b. Usia menjelaajah karena anak – anak ingin mengetahui keadaan

lingkungannya, bagaimana mekanisme, perasaannya, dan bagaimana ia bisa

menjadi bagian dari lingkungan.

c. Usia bertanya, salah satu cara dalam menjelajahlingkungan adalah dengan

bertanya.

d. Usia meniru, yang paling menonjol dalam periode ini adalah meniru

pembicaraan dan tindakan orang lain.

e. Usia kreatif, anak lebih menunjukkan kreativitas dalam bermain selama masa

kanak – kanak di bandingkan masa – masa lain.

E. Ciri – Ciri Akhir Masa Kanak – Kanak

1. Label yang digunakan orang tua

a. Usia yang menyulitkan, masa di mana anak tidak lagi menuruti perintah, lebih

banyak di pengaruhi teman sebaya dari pada orang tua atau anggota keluarga

yang lain.

Page 8: Fase Fase Perkembangan

b. Usia tidak rapi, masa dimana anak cenderung tidak memperdulikan, ceroboh

dalam penampilan, dan kamarnya berantakan.

c. Usia bertengkar, masa dimana banyak terjadi pertengkaran antar keluarga dan

suasana rumah tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga.

2. Label yang digunakan para pendidik :

a. Usia sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar – dasar pengetahuan

untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh

ketrampilan pennting tertentu

b. Periode kritis dalam dorongan berprestasi. Masa dimana anak membentuk

kebiasaan untuk mencapai sukses. Perilaku berprestasi pada masa kanak –

kanak mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi pada masa

dewasa.

3. Label yang digunakan ahli psikologi :

a. Usia berkelompok. Masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan

diterima teman sebaya sebagai anggota kelompok terutama kelompok yang

bergengsi dalam pandangan teman – temannya.

b. Usia penyesuaian diri. Anak menyesuaikan diri dengan standar yang di setujui

kelompok.

F. Ciri – Ciri Masa Puber

1. Periode tumpang tindih, karena kedudukan remaja berada di diantara masa akhir anak

– anak dan awal masa remaja.

2. Periode yang singkat, berlangsung sekitar 2 sampai 4 tahun. Anak yang mengalami

puber selama 2 tahun atau kurang di anggap “cepat matang” sedangkan anak yang

mengalami masa puber 3 sampai 4 tahun di anggap “lambat matang”.

3. Dibagi dalam 3 tahap : tahap prapuber (bukan lagi seorang anak tetapi juga belum

remaja), tahap puber (kematangan seksual, muncul: haid pada anak perempuan dan

mimpi basah pada anak laki – laki), dan tahap pascapuber (ciri – ciri seks sekunder

misalnya kumis, jakun, suara yang berat, otot – otot yang kuat pada anak laki2, atau

panggul yang besar, payudara, suara yang lembut pada anak perempuan, sudah

berkembang dan organ – organ seks berfungsi secara matang.

4. Pertumbuhan dan pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan dan perubahan yang pesat

meliputi perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan,

pakaian, sikap terhadap seks dan lawan jenis. Perubahan ini sering menimbulkan

Page 9: Fase Fase Perkembangan

keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman, serta menimbulkan perilaku yang

kurang baik.

5. Fase negatif, fase diman individu mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau

kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang. Pada

fase ini perilaku remaja mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan

norma sosial yang berlaku.

G. Ciri – Ciri Masa Remaja

1. Periode yang penting. Ada beberapa periode yang dianggap lebih penting darupada

beberapa periode lainnya karena berakibat langsung terhadap sikap dan perilaku, dan

ada yang dianggap penting karena berakibat jangka panjang. Demikian juga baik

akibat fisik maupun akibat psikologis pada masa remaja kedua-duanya penting.

2. Peeriode peralihan. Dalam setiap periode petalihan, status individu tidak jelas dan

terdapat keraguan akan peran yang arus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi

seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Di lain pihak, status remaja yang tidak

jelas ini juga menguntungkan karena memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya

hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku nilai, dan sifat yang paling sesuai

bagi dirinya.

3. Perode perubahan. Perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan perubahan fisik.

Ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga

berlangsung pesat. Ada 5 perubahan pada masa remaja. Pertama, meningginya emosi

yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang

terjadi. Kedua, perubahn-perubahan yang menyertai kematangan seksual membuat

remaja tidak yakin akan dirinya, kemampuan-kemampuannya, serta minatnya. Ketiga,

perubahan tubuh, minat, dan peran yang diharapkan oleh lingkungan menimbulkan

masalah baru bagi remaja. Keempat, perubahan dalam minat dan perilaku disertai

pula perubahan dalam nilai-nilai. Kelima, sebagian remaja bersikap ambivalen

terhadap setiap perubahan. Mereka ingin dan menuntut kebebasa tetapi sering takut

bertanggungjawab akan akibatnya dan tidak yakin dengan kemampuannya untuk

memikul tanggung jawab tersebut`

4. Usia bermasalah. Masalah remaja sering sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun

perempuan. Hal itu disebabkan oleh : Pertama, selama masa kanak-kanak masalahnya

sebagian besar diselesaikan orang tua atau guru sehingga remaja tidak berpengalaman

Page 10: Fase Fase Perkembangan

dalam mengatasi masalah. Kedua, remaja merasa mandiri sehingga ingin mengatasi

masalahnya sendiri dan menolak bantuan orang tua atau guru`

5. Mencari identitas. Pada tahum-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan

kelompok masih penting, kemudian mereka mulai mendambakan identitas diri dan

tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-temannya dalam segala hal

6. Usia yang menimbulkan ketakutan adanya anggapan bahwa remaja adalah anak-anak

yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak membuat

orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja menjadi

takut bertanggungjawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang

normal. Ini menyebabkan peralihan ke masa dewasa menjadi sulit.

7. Masa yang tidak realistik. Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana

yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita.

8. Ambang masa dewasa. Remaja mulai bertindak dan perilaku seperti orang dewasa,

yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam

perbuatan seks.

H. Ciri – Ciri Masa Dewasa Dini

Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola

kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Individu diharapkan memainkan

peran baru seperti suami/istri, orang tua, pencari nafkah mengembangkan sikap-sikap

baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru. Periode

ini merupakan periode khusus dan sulit dari rentang kehidupan seseorang sebab

sejauh ini sebagian besar anak mempunyai orang tua, guru, teman atau orang-orang

lain yang bersedia menolong mengadakan penyesuaian diri. Oleh karena itu dapat

dipahami mengapa penyesuaian diri dalam masa dewasa dini biasanya menemui

banyak kesulitan.

Ciri-ciri yang menonjol pada masa dewasa dini :

1. Masa pengaturan. Jiak anak laki-laki dan anak perempuan mencapai usia dewasa

berarti sudah saatnya untuk menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa.

Berarti sebagai seorang pria ia mulai menciba bekerja untuk meniti kariernya,

sedangkan seorang wanita diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu

Page 11: Fase Fase Perkembangan

rumah tangga atau mencoba bekerja untuk menentikan pilihan apakah ia lebih

suka bekerja daripada berumahtangga atau mereka ingin melakukan keduanya

2. Usia reproduktif. Menjadi orang tua merupakan salah satu peran yang paling

penting dalam hidup orang dewasa. Bagi orang yang cepat mempunyai anak dan

mempunyai keluarga besar pada awal masa dewasa atau bahkan pada tahun-tahun

terakhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan masa

reproduksi. Sebaliknya orang yang belum menikah sampai selesai pendidikannya,

dan wanita yang berkarier sesudah menikah akan menunda untuk mempunyai

anak sampai usia tiga puluhan, maka baginya hanya dasawarsa terakhir dari usia

dini yang merayakan usia reproduksi.

3. Masa bermasalah. Masalah-masalah masa dewasa dini yaitu masalah yang

berhubungan dengan penyesuaian diri dalam kehidupan perkawinan, peran

sebagai orang tua, dan pekerjaan atau karier. Penyesuaian diri terhadap masalah-

masalah tersebut biasanya menimbulkan kesulitan, sebab : Pertama, kurangnya

persiapan. Pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi hanya memberi latihan

terbatas dan hampir tidak ada sekolah yang memberikan kursus mengenai

masalah-masalah yang umum ditemui dalam perkawinan dan dalam berperan

sebagai orang tua. Kedua, mencoba dua peran sekaligus biasanya tidak

memberikan hasil yang baik, misalnya menikah kemudian mempunyai anak akan

mempersulit penyesuaian diri terhadap pekerjaan terutama jika menikah pada

waktu masih sekolah. Ketiga, yang paling berat adalah tidak adanya bantuan

dalam menghadapi masalah-masalah mereka, tidak seperti ketika ,mereka belum

dianggap dewasa.

4. Ketegangan emosional. Ketegangan emosional umumnya nampak dalam bentuk

keresahan, yaitu kekhawatiran mereka dalam menghadapi dan menyelesaikan

masalah-masalah pekerjaan, perkawinan, atau peran sebagai orang tua. Apabila

mereka merasa tidak mampu mengatasi masalah-masalah tersebut mereka akan

terganggu secara emosional.

5. Keterasingan sosial. Masuknya seseorang dalam pola kehidupan orang dewasa,

yaitu karier, perkawinan, dan rumah tangga, membuat hubungan dengan teman-

teman kelompok masa remaja menjadi renggang dan bersamaan dengan itu

keterlibatan dalam kegiatan kelompok dimkuar rumah akan terus berkurang.

Akibatnya orang akan mengalami keterpencilan sosial atau Erikson menyebutnya

sebagai “krisis keterasingan”

Page 12: Fase Fase Perkembangan

6. Masa komitmen. Pada masa dewasa dini terjadi perubahan tanggungjawab dari

seorang pelajar yang tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri

yang menentukan pola hidup baru, memikul tanggungjawab baru dan membuat

komitmen-komitmen baru yang nantinya menjadi landasan di kemudian hari.

7. Masa ketergantungan. Meski telah mencapai status dewasa pada usia 18 tahun

namun banyak anak muda yang masih tergantung pada orang tua, lembaga

pendidikan atau pemerintah yang membiayai atau memberi beasiswa untuk

pendidikan mereka.

8. Perubahan nilai. Perubahan itu disebabkan oleh : pertama, jika orang muda

dewasa ingin diterima sebagai anggota kelompok orang dewasa mereka harus

menerima nilai-nilai kelompok teman sebaya. Kedua, kebanyakan kelompok

sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan-keyakinan

dan perilaku, juga dalam hal penampilan. Misalnya kelompok remaja mungkin

menganggap hubungan seks sebelum menikah sebagai petilaju yang dapat

diterima namun masyarakat dewasa menolak hal itu.

9. Penyasuaian diri dengan cara hidup baru. Pada masa dewasa dini gaya-gaya hidup

baru paling menonjol di bidang perkawinan dan peran orang tua. Misalnya ada

persamaan peran pria dan wanita atau biasa disebut egalitarian, juga pola-pola

hidup baru bagi kehidupan keluarga, termasuk perceraian, dan keluarga berorang

tua tunggal.

10. Masa kreatif. Hal ini disebabkan karena sebagai orang yang telah dewasa ia tidak

terikat lagi oleh ketentuan dan aturan orang tua maupun gurunya, mereka bebas

untuk berbuat apa saja yang mereka inginkan. Bentuk kreatifitas tergantung pada

minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan kepuasan

sebesar-besarnya, misalnya melalui hobi atau disalurkan melalui pekerjaan.

I. Ciri – Ciri Masa Dewasa Madya

1. Periode yang sangat ditakuti. Penyebabnya adalah banyaknya stereoyip yang tidak

menyenangkan tentang usia dewasa madya, yaitu adanya kepercayaan tradisional

tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya

reproduksi kehidupan.

2. Masa transisi. Transisi senantiasa berarti penyasuaian diri terhadap minat, nilai,

dan pola perilaku yang baru. Orang dewasa madya harus melakukan penyasuaian

diri terhadap berbagai perubahan jasmani yang mulai menurun dan harus

Page 13: Fase Fase Perkembangan

menyadari bahwa pola perilaku pada usia mudanya harus diperbaiki. Kimmel

(dalam Hurkock, 1980 : 321) mengidentifikasi tiga bentuk krisis pada masa

dewasa madya : pertama, krisis sebagai orang tua apabila anak-anak gagal

memenuhi harapan orang tua, dan para orang tua kemudia hanya bertanya apakah

mereka telah menggunakan metode yang tepat dalam mendidik anak, dan

menyalahkan diri sendiri karena kegagalan anak dalam memenuhi harapan

mereka. Kedua, krisis yang timbul karena orang tua berusia lanjut. Ketiga, krisis

yang berhubungan dengan kematian, khususnya pada suami istri.

3. Masa stres. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang

berubah khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik dan psikologis

seseorang dan menimbulkan stres. Stres pada usia madya menurut Marmor (dalam

Hurlock, 1980 : 321) dibagi dalam empat kategori utama, (1) stres somatik,

disebabkan karena keadaan jasmani yang menunjukkan usia tua, (2) stres budaya,

berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan, dan

kesuksesan, (3) stres ekonomi, disebabkan oleh beban keuangan dari mendidik

anak dan memberikan status simbol bago seluruh anggota keluarga, (4) stres

psikologis, diakibatka oleh kematian suami atau istri, kepergian anak dari rumah,

kebosanan terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati

angka kematian

4. Usia yang berbahaya. Berasal dari kalangan pria yang ingin melakukan

pelampiasan untuk kemudaan yang berakhir sebelum memasuki usia lanjut. Masa

dimana seseorang mengalami kesusahan fisik karena terlalu banyak bekerja,rasa

cemas yang berlebihan, ataupun kurang memperhatikan kehidupan.

5. Usia canggung pria dan wanita berusia madya bukan muda lagi tetapi bukan juga

tua. Mereka merasa bahwa keberadaan mereka tidak dianggap, oleh karena itu

orang yang berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak dikenal oleh

orang lain.

6. Masa berprestasi. Menurut Erikson usia madya merupakan masa krisis dimana

baik generatifitas, kecenderungan untuk menghasilkan maupun stagnasi,

kecenderungan untuk tetap berhenti, akan dominan. Selama usia madya orang

akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya. Apabila orang berusia madya

mempunyai kemauan yang kuat untuk berhasil, mereka akan mencapai puncaknya

pada usia ini.

Page 14: Fase Fase Perkembangan

7. Masa Evaluasi. Pada umumnya usia madya merupakan saat pria dan wanita

mencapai puncak prestasinya, maka wajar apabila masa ini juga merupakan saat

mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan-

harapan orang lain khususnya anggota keluarga dan teman.

8. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda. Satu standar bagi pria dan satu lagi

ada walaupun cenderung mengarah ke persamaan peran antara pria dan wanita

baik dirumah, perushaan, perindustrian, profesi, maupun dalam kehidupan nyata.

Ada dua aspek khusus yang perlu diperhatikan, pertama, aspek yang berkaitan

dengan perubahan jasmani. Kedua, standar ganda terlihat dari cara pria dan wanita

menyatakan sikap terhadap usia tua. Ada dua pandangan filosofis, pertama mereka

harus tetap merasa muda serta aktif,kedua mereka harus menua dengan anggun

semakin lambat dan hati-hati,dan menjalani hidup dengan nyaman (disebut filsafat

rocking-chair).

9. Masa sepi. Masa ketika amnak-anak tidak lama tinggal bersama orang tua. Setelah

bertahun-tahun hidup dalam sebuah rumah yang berpusat pada keluarga (family-

centered home), umumnya orang dewasa menemui kesulitan dalam menyesuaikan

diri dengan rumah yang berpusat pada pasangan suami istri (pair-centered home).

10. Masa jenuh. Hampir semua pria dan wanita mengalami kejenuhan pada masa

akhir tigapuluhan dan empatpuluhan. Para pria menjadi jenuh dengan kegiatan

rutin sehari-hari dan kehidupan bersama keluarga yang hanya memberi sedikit

hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan

membesarkan anaknya.

J. Ciri – Ciri Masa Lanjut Usia.

1. Periode kemunduran. Kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan

bertahap atau dikenal sebagai “senescence”, yaitu masa proses menjadi tua. Istilah

keuzuran (senility) digunakan untuk periode waktu usia lanjut apabila

kemunduran fisik sudah terjadi disorganisasi mental. Kemunduran sebagian

datang dari faktor fisik dan sebagian lagi dari faktor psiklogis. Penyebab

kemunduran fisik yaitu perubahan pada sel-sel tubuh. Penyebab kemunduran

psikologis misalnya sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan,

dan kehidupan pada umumnya.

Page 15: Fase Fase Perkembangan

2. Perbedaan individual pada efek menua. Orang menjadi tua secara berbeda karena

mempunyai sifat bawaan, sosioekonomi, dan latar belakang pendidikan, serta pola

hidup yang berbeda.

3. Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda. Orang cenderung menilai tua

dengan dua kriteria, yaitu dalam hal penampilan dan kegiatan fisik.

4. Stereotipe orang lanjut usia. Stereotipe dan kepercayaan tradisional mengenai

orang lanjut usia timbul dari 4 sumber utama, yaitu : pertama, cerita rakyat dan

dongeng cendertung melukiskan usia lanjut sebagai usia yang tidak

menyenangkan. Kedua, orang berusia lanjut sering diberi tanda dan diartikan

orang secara tidak menyenaggkan oleh berbagai media masa. Ketiga, berbagai

humor dan canda menyangkut aspek negatif orang berusia lanjut sebagian besar

lebih menekankan sikap sikap ketololan sebagai orang tua daripada kebijakan.

Keempat, pendapat klise tentang usia lanjut adalah pria dan wanita yang keadaan

fisik dan mentalnya loyo, usang, sering pikun, jalannya membungkuk dan sulit

hidup dengan siapapun karena harinya yang penuh dengan manfaat telah lewat.

5. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Karena kebanyakan pendapat klise tidak

menyenangkan maka sikap sosial terhadap usia lanjut cebderung menjadi tidak

menyenangkan dan mempengaruhi cara mereka memperlakukan orang usia lanjut.

Akibatnya orang usia lanjut merasa bahwa mereka tidak lagi bermanfaat.

6. Orang yang usia lanjut mempunyai status kelompok-minoritas.

Kelompokminoritas yaitu status yang dalam beberapa hal mengecualikan mereka

untuk tidak berinteraksi dengan kelompok lainnya dan memberinya sedikit

kekuasaan atau bahkan tidak memperoleh kekuasaan apapun.

7. Menua membutuhkan perubahan peran. Orang usia lanjut diharapkan mengurangi

peran aktifnya dalam urusan masyarakat dan sosial, juga daalam dunia usaha dan

profesionalisme, yang harus dilakukan atas dasar keinginan sendiri.

8. Penyesuaian yang buruk. Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi

orang usia lanjut maka banyak orang usia lanjut mengembangkan konsep diri

yang tidak menyenangkan.

9. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat. Status kelompok minoritas yang

dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami membangkitkan keinginan untuk

tetap muda selama mungkin.

Page 16: Fase Fase Perkembangan

BAB III

SIMPULAN

Perkembangan adalah suatu proses tertentu yaitu proses yang terus menerus

dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat di ulangi

kembali.

Istilkah perkembangan secara khusus di artikan sebagai perubahan –

perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang mrnysangkut aspek

mental, psikologis manusia, misalnya: perubahan – perubahan yang berkaitan

dengan pengetahuan, keyakinan agama, dan ,moral.

Fase –fase perkembangan individu ada berbagai tingkat, terdiri atas :

1. Periode pranatal : konsep kelahiran

2. Masa kelahiran : kelahiran sampai akhir minggu kedua

3. Masa bayi : akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua

4. Awal masa kanak – kanak : 2 sampai 6 tahun

5. Akhir masa kanak – kanak : 6 sampai 10/12 tahun

6. Masa puber atau praremaja :10/12 samapai 13/14 tahun

7. Masa remaja : 13/14 sampai 18 tahun

8. Awal masa dewasa (dewasa dini) : 18 samapi 40 tahun

9. Masa dewasa madya : 40 sampai 60 tahun

10. Masa dewasa lanjut atau usia lanjut : 60 tahun sampai meninggal

Page 17: Fase Fase Perkembangan

DAFTAR PUSTAKA

1. Soeparwoto,dkk,2007.Psikologi Perkembangan.Semarang:Unnespress.

2. http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/08/fase-fase-pertumbuhan-dan-

perkembangan.html. Penulis : Rahmah,dipostkan pada Sabtu, 28 Agustus 2012