OM SWASTYASTU
OM SWASTYASTU
I Nyoman Kerta Negara
131023
A
FARMASI INDUSTRI
KASUS TALIDOMDPada awal tahun 1960-an timbul kehebohan besar yang diakibatkan oleh
suatu obat tidur baru, yaitu talidomid. Obat tidur ini semula dianggap tidak toksis, banyak digunakan a.l oleh wanita pada permulaan masa kehamilannya. Namun ternyata obat ini bersifat teratogen (Yun.teratos=monster, genesis=produksi) akibat khasiat anti-angiogenesisnya, yakni melawan pembentukan pembuluh baru (Yun.angio=pembuluh). Akibatnya adalah lahirnya banyak bayi cacat, terutama tangan dan kaki, yang disebut phocomelia atau seal extremities (kaki tangan singa laut)
Peristiwa tragis ini memberikan pelajaran betapa kita harus berhati-hati dalam penggunaan obat-obat paten baru, walaupun pihak pabrik menyatakan obatnya tidak toksis dan aman. Dengan SK Menteri Kesehatan RI NO 682/PH/63/b per 1 januari 1963 obat-obat yang mengandung talidomid, meklizin (travel-on, postafene) dan (fenmetrazin(preluding) dilarang penggunaanya di seluruh wilayah Indonesia. Obat-obat yang mengandung siklizin dan buklizin (S.K.MEN,=.Kes.RI.NO.4890/Dir.Jen/SK/68) juga telah dilarang. Namun dibanyak negara lain, termasuk Belanda, siklizin dan meklizin dianggap aman dan masih teteap digunakan.
CONT..
Sejak tahun 1990-an talidomid telah tersedia lagi untuk indikasi lain, yaitu gangguan kulit tertentu berkat khasiat imunosupresif dan antiradangnya, a.l. pada reaksi lepra, sindroma dari Behcet dan penyakit-penyakit auto-imun S.L.E., lihat juga bab 10, obat-obat lepra.
PEMASOK
Pemasok Pemasok yang disetujui
INFORMASI PEMASUK
CONT…
PENILAIAN PEMASOK
CONT..
CONTOH CHEKLIST
CONT..
CONT..
OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OM