Top Banner
OBAT ADRENERGIK DAN PENGHAMBATNYA
18

FARMAKOLOGI OTONOM22

Dec 20, 2015

Download

Documents

Reyenz Ssd

obat otonom
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FARMAKOLOGI OTONOM22

OBAT ADRENERGIK DAN PENGHAMBATNYA

Page 2: FARMAKOLOGI OTONOM22

TRANSMISI ADRENERGIK

Figure Transmisi Adrenergik

Page 3: FARMAKOLOGI OTONOM22

Reseptor Alpha-1

Page 4: FARMAKOLOGI OTONOM22

Reseptor Alpha -2 dan Beta

Page 5: FARMAKOLOGI OTONOM22

Katekolamin

• Sekelompok hormon yang memiliki gugus katekol

Page 6: FARMAKOLOGI OTONOM22

•Biotransformasi dan EkskresiSebagian besar Epi mengalami biotransformasi, mula-

mula oleh COMT dan MAO, kemudian terjadi oksidasi, reduksi dan/atau konjugasi, menjadi metanelrin, asam 3-metoksi-4-hidroksimandelal, 3-metoksi-4-hidroksifeniletilenglikol, dan bentuk konjugasi glukuronat dan sullat. Metabolit-metabolit ini bersama Epi yang tidak diubah dikeluarkan dalam urin.

Page 7: FARMAKOLOGI OTONOM22

Metabolisme Katekolamin

Page 8: FARMAKOLOGI OTONOM22

Farmakokinetik

• ABSORBSI Pemberian oral, Epi tidak mencapai dosis terapi sebagian besar

rusak oleh enzim COMT dan MAO yang banyak terdapat pada dinding usus dan hati.

Penyuntikan SK, absorbsi lambat karena vasokonstriksi lokal. Absorbsi yang lebih cepat terjadi dengan penyuntikan lM.

Pemberian lokal secara inhalasi, efeknya terbatas terutama pada saluran napas, tetapi efek sistemik dapat terjadi, terutama bila digunakan dosis besar.

Page 9: FARMAKOLOGI OTONOM22

Afinitas Reseptor

• Reseptor alpha memiliki afinitas tinggi terhadap NE daripada Epi• Reseptor beta-1 memiliki afinitas tinggi terhadap NE dan Epi sama

kuat• Reseptor Beta-2 memiliki afinitas tinggi terhadap Epi daripada NE

Page 10: FARMAKOLOGI OTONOM22

Obat AdrenergikEfek mirip perangsangan saraf adrenergik

Kerja obat adrenergik

1. Perangsangan organ perifer2. Penghambatan organ perifer3. Perangsangan jantung4. Perangsangan SSP5. Efek metabolik6. Efek endokrin7. Efek prasinaptik

Obat Adrenergik

a. Kerja langsungb. Kerja tidak langsung

c. Pengaruh refleks

Page 11: FARMAKOLOGI OTONOM22

Obat Adrenergik Kerja Langsung

• Langsung pada reseptor adrenergik di membran sel efektor• Isoprotenol

• hanya mempengaruhi reseptor β1 dan β2, dan sedikit sekali mempengaruhi reseptor α

• Fenilefrin• mempengaruhi reseptor α

• Ciri obat adrenergik• Respon tidak berkurang

Reserpin guanetidin peningkatan sintesis reseptor

hilangnya neurotransmiter

deplesi NE

mekanisme kompensasi

Page 12: FARMAKOLOGI OTONOM22

Obat Adrenergik Kerja Tidak Langsung

• Obat-obat masuk ke ujung akhir saraf simpatis dan menggeser simpanan transmiter katekolamin (mirip-amfetamin atau pengganti amfetamin)• Menghambat penyerapan ulang transmiter yang dikeluarkan dengan

mengganggu kerja pengangkut norepinefrin, NET

Page 13: FARMAKOLOGI OTONOM22

Mekanisme NET

Page 14: FARMAKOLOGI OTONOM22

Penggiat Adrenergik

Page 15: FARMAKOLOGI OTONOM22

Epi mengaktivasi reseptor β1 di otot jantung, sel pacu jantung dan jaringan konduksi.

JANTUNG

Page 16: FARMAKOLOGI OTONOM22

• Epi kenaikan sistolik yang sedang dan penurunan diastolik• Resistensi perifer berkurang kerja epi di B2 bertambah

Denyut jantung, curah sekuncup dan kerja ventrikel meningkat akibat stimulasi langsung pada jantung dan peningkatan alir balik vena. Biasanya efek vasodilatasi Epi mendominasi sirkulasi; kenaikan tekanan sistolik disebabkan oleh peningkatan curah jantung.

TEKANAN DARAH

Page 17: FARMAKOLOGI OTONOM22

• Rangsangan adrenergik α1 menimbulkan vasokonstriksi yang meningkatkan tekanan darah brakikardia dan vasokonstriksi oleh obat adrenergik α1

BAROREFLEKS

Page 18: FARMAKOLOGI OTONOM22

Epi bronkodilatasi melalui reseptor β2.Pada asma• Epi menghambat pelepasan mediator

inflamasi dari sel-sel mast melalui reseptor β2

• mengurangi sekresi bronkus dan kongesti mukosa melalui reseptor α1.

PERNAPASAN