Top Banner

of 19

Farmakologi Dalam Kebidanan

Oct 14, 2015

Download

Documents

AjiPatriajati

Farmakologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    1/19

    Farmakologi PadaWanita Hamil dan

    Menyusuidr. Lusiana

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    2/19

    Pemberian obat selama kehamilan:

    Tidak boleh bersifat teratogen.

    Teratogen: agen yang berefek terhadapperkembangan embrio dan fetus sehinggamenyebabkan perubahan permanen terhadapanatomi dan fungsi organ.

    Hari 18-55 setelah konsepsi fetus akan

    mengalami organogenesisobat dapatmnyebabkan abnormalitas stuktur anatomi

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    3/19

    Obat yang bersifat teratogen

    ACE inhibitor

    Alkohol

    Androgen

    Busulfan

    Carbamazepin

    Cyclofosfamide

    Danazol

    Dietilstilbestrol (DES)

    Metotrexate

    Phenitoin

    Radioaktif iodine

    Tetrasiklin

    Asam valproid

    Lithium

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    4/19

    Vitamin dan miktonutrien

    Asam folat

    Penting diberikan pada trimester I.

    Mencegah kerusakan perkembangan neural tube,dan kelainan kongenital lain seperti kelainanjantung, bibir sumbing, kelainan ekstrimitas danstenosis pilori.

    Dosis yang direkomendasikan 0,4-1,0mg/hari. Dapat diberikan bersama vitamin dan mineral

    lain.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    5/19

    Makanan yang banyak mengandung asam folat:

    brokoli, sayuran hijau, jagung, kacang-kacangan. Fungsi obat berkurang jika diberikan bersama

    obat anti kemoterapi dan anti epilepsi.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    6/19

    Anti konvulsi (kejang)

    Anti konvulsan bersifat teratogen.

    Efek teratogen berhubungan dengan konsentrasitinggi obat dalam serum dan politerapi.

    Malformasi: kelainan jantung kongenital, orofacial cleft, neural tube defect, microcefali,hipoplasia digital.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    7/19

    Phenitoincraniofacial cleft, abnormalitasekstrimitas, defisiensi mental

    Masih bisa digunakan pada ibu hamil dengandosis rendah.

    Carbamazepincraniofacial cleft, hipoplasiakuku dan jari, janin tumbuh lambat.

    Efek teratogen belum jelas. Teratogen karenaakumulasi dosis yang berlebihan.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    8/19

    Anti hipertensi

    Metildopa

    Kontrol dipertensi selama hamil dapatmeningkatkan luaran fetus dibandingkan tanpaterapi.

    Eso pada fetus belum dilaporkan baik setelahpersalinan ataupun setelah follow up .

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    9/19

    ACE inhibitor (captopril).

    Efek teratogen: agenesis renal, oligohidramnion,

    hipotensi neonatal, paten ductus arteriosus,hipoplasia paru, IUFD.

    Ca channel blockers (nifedipin)

    Belum dilaporkan efek teratogen pada fetus.

    ESO: takikardi, flushing, pusing. Hati-hati penggunaan peny jantung

    coronermortalitas serangan jantung

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    10/19

    Lanjutan

    Terapi kombinasi dengan MgSO4 dapatmenyebabkan paralisis muskuler.

    MgSO4 bekerja mirip dg ca channel blocker

    menghambat influx Ca ekstraseluler melewatimembran sel. MgSO4 akan menstimulasi Cadependent ATPase, shg terjadi penarikan Caintra sel. Ca intra sel berfungsi untuk kontraksiotot.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    11/19

    Kortikosteroid

    Digunakan secara kontinyu pada asma, artritisrematoid dan penyakit inflamasi yang lain.

    Kemampuan prednisolone melewati barierplasenta buruk. Konsentrasi pada darah fetusjauh lebih rendah dibandingkan pada ibu.

    Prednisolon aman untuk kehamilan.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    12/19

    Dexametason dan betametasone digunakan

    untuk meningkatkan maturitas paru janin. Belum dilaporkan efek samping pada ibu dan

    janin.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    13/19

    Hormon

    Struktur primordial akan berkembang menjadigenitalia eksterna pada UK 9 minggu.

    UK 9-14 mgg testis mensekresi androgen

    menjadi fetus, dg fenotip laki-laki. Ovarium tidak mensekresi androgen, akan

    berkembang menjadi fetus .

    UK 7-12 mgg sangat responsif terhadap dandapat menyebabkan maskulinisasi atauambiguitas genitalia.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    14/19

    Paparan androgen dapat menyebabkan orientasi

    maskulin, cenderung menjadi homoseksual.Androgenic progestin banyak terdapat pada alat

    kontrasepsi

    Paparan antenatal terhadap MPA atau depo obatkontrasepsi IM dapat menyebabkan

    maskulinisasi pada bayi (1%).

    Paparan estrogen tidak berefek padaperkembangan fetus.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    15/19

    Antibiotik yang aman selama hamil

    Penisilin G

    Penisilin V

    Ampicillin

    Amoxicillin/ as.klavulnat

    Eritromisin

    floxacillin

    Cefalosporin

    Isoniazid

    Ethambutol

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    16/19

    AB yang keamanannya belum jelas

    Ciprofloxasin

    Vancomysin

    Trimetroprim Rifampicin

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    17/19

    Antibiotik yg harus dihindari

    Cloramfenicolgray baby sindrom

    Tetrasiklingangguan warna gigi, hipoplasia enamel,displasia tulang.

    Aminoglikosideototoxic Sulfonamideneonatal joundice dan anemia hemolitik.

    Metronidazolefek teratogen masih belum jelas.

    Ciprofloxacingangguan pertumbuhan tulang pendek.

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    18/19

    Obat selama masa menyusui

    Obat dapat masuk ke ASI melalui difusi pasif.

    Obat-obat yang harus dihindari saat laktasi: Ciprofloxasinarhtropathy

    Cloramfenicolpenekanan sumsum tulang

    Iodine radioaktifdestruksi tiroid

  • 5/24/2018 Farmakologi Dalam Kebidanan

    19/19

    Amiodaronefek destruksi tiroid.

    Androgen

    androgenisasi bayi Danazolefek antiandrogrn.

    Ergotaminemuntah, diare, kejang.

    Laxantifdiare.